Bentrok Rimba Persilatan 17

Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung Bagian 17


epasang mata Goei Lam Yu
berkelebat tak henti-hentinya, sepasang telapak tangannya
diputar, tubuhnya melayang ke udara dengan tangan kosong
menyambut kedatangan serangan tersebut.
Sinar mata Liauw Cing Ce berkelebat, dalam hati dia
merasa sangat heran, Goei Lam Yu ternyata sangat berani
memandang ringan terhadap pihak musuh, sehingga dengan
menggunakan tangan kosong menyambut serangan pedang
yang dilancarkan oleh Chia Cu Ing, dalam hati dia sadar
bahwa dirinya pastilah takkan berbuat begitu.
SUNGGUH tak disangka olehnya begitu sepasang telapak
tangan dari Goei Lam Yu yang dilancarkan keluar, kedua
orang itu setelah saling serang menyerang sebanyak lima
jurus ditengah udara, pedang panjang ditangan Chia Cu Ing
dengan keras lawan keras telah dipukul jatuh oleh serangan
Goei Lam Yu tersebut.
Chia Cu Ing yang tampak hal ini baginya jadi berdesir,
wajahnya berubah menjadi pucat pasi, didalam hatinya diapun sama sekali tidak pernah menyangka kalau Goei Lam Yu dapat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
memaksa dirinya melepaskan pedang dari tangan hanya
didalam lima jurus saja.
Pada saat dia merasa terkejut tersebut, pikiran untuk
melarikan diri segera berkelebat di dalam benaknya,
Pada saat ini wajah dari Goei Lam Yu telah berubah
menjadi sangat jelek sekali untuk dilihat, suaranyapun telah berubah menjadi sangat berat serta kasar, ujarnya kePada
Chia Cu Ing. "Pada saat ini, kau apakah masih mempunyai niat untuk
melarikan diri?"
Chia Cu Ing dengan tangan kosong memandang tajam
kearah Goei Lam Yu, sedang dari sepasang matanya
memancarkan perasaannya yang sangat ketakutan serta
terkejut. Tubuh Goei Lam Yu bagaikan kilat Cepatnya mendesak
kearah tubuh Chia Cu Ing, Chia Cu Ing yang biasanya sangat
sombong dan ingin menang sendiri, Pada saat ini bagai kan
Seekor domba yang akan menghadapi kematiannya dan
mengadakan pergolakannya yang terakhir.
Dengan gusar dia membentak nyaring, sepasang telapak
tangannya ditekan kebawah untuk kemudian dilancarkan
dengan hebatnya, memgancam dada dari Goei Lam Yu.
Dari tenggorokan Goei Lam Yu mendadak terdengar suara
yang sangat aneh sekali, sepasang telapak tangan dengan
keCepatan kilat ditepukkan kearah tubuh Chia Cu Ing, segera tampak tubuhnya menjadi tergetar dan terhuyung-huyung
mundur dua langkah kebelakang, tubuhnya Sedikit
membungkuk dan memuntahkan darah Segar dari mulutnya.
Setelah itu tubuhnya mundur dua tiga langkah kembali
kebelakang, sehingga mundur ketepi pagoda tersebut .
Baru saja Goei Lam Yu bersiap hendak sekali lagi
melancarkan serangan untuk membinasakan diri Chia Cu Ing,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
mendadak terdengar suatu jeritan yang sangat nyaring
berkumandan datang dari dalam pagoda tersebut, wajah dari
Goei Lam Yu segera berubah dengan hebatnya dengan
terhuyung-huyung dia mundur dua langkah kebelakang,
wajahnya berobah menjadi pucat pasi, Boen Ching menjadi
sangat terkejut, dia tahu Goei Hong Ing menjadi sangat
terkejut sekali dan tahu Goei Hoei Ing Pada saat ini masih
berada didalam pagoda tersebut, sedang suara jeritan nyaring inipun pastilah berasal dari diri Goei Hong Ing, didalam
benaknya segera timbul bayangan dari diri Goei Hong Ing.
Dengan Cepat dia bersiap hendak menerjang masuk
kedalam pagoda tersebut, tetapi belum saja dia
menggerakkan tubuhnya terdengar suara tertawa kalap
berkumandang datang, sebuah bayangan manusia berwarna
kuning dengan sangat cepat sekali berkelebat naik keatas
pagoda tersebut.
Sekali pandang saja Boen Ching telah dapat melihat, tubuh
dari Goei Hong Ing telah dikempit dibawah ketiak orang
tersebut . Goei Lam Yu tidak meranti orang itu sampai dihadapannya,
tubuhnya dengan cepat bergerak menubruk maju kedepan,
sedang sepasang telapak tangannya dengan seluruh
tenaganya membabat orang itu.
Ditengah suara tertawa kalap yang sangat nyaring itu,
pukulan telapak tangan dari dua orang itu bertemu dengan
dahsyatnya, terlihat hawa yang berwarna kuning serta merah
membumbung naik keangkasa, tubuh orang itu tetap tenang-
tenang saja berdiri ditempat itu sambil mengempit diri Goei Hong Ing.
Goei Lam Yu tampak serangannya tak mencapai hasil,
segera mencabut keluar pedangnya dan memandang orang itu
dengan sangat dingin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Didalam hati Boen Ching sedikit merasa terkejut, wajah dari Goei Lam Yu Pada saat ini berubah menjadi putih kehijau-hijauan dan sangat menakutkan sekali, jika dibandingkan
dengan wajah ketika hendak membunuh diri Chia Cu Ing jauh
lebih jelek lagi.
Ketika dia mengalihkan sinar matanya memandang orang
itu tampak orang yang baru saja datang itu ternyata adalah
seorang pemuda berbaju kuning, usianya kurang lebih dua
puluh enam tujuh tahunan, wajahnya penuh diliputi oleh
sikapnya yang sangat sombong, bagaikan tak seorang pun
yang berada didalam pandangan matanya.
Boen Ching tahu bahwa tenaga dalam dari Goei Lam Yu
jika dibandingkan dengan orang yang baru datang inijauh
lebih tinggi setengah tingkat, tetapi Goei Lam Yu buru saja menggunakan ilmu "cie Jie Jen Hong" dari ilmu Hiat Mo Kang, padahal "cie Jie Jen" ini harus memusatkan seluruh tenaga dalamnya barulah dapat melancarkan keluar, disamping lagi
Goei Hong Ing berada ditangan pihak lawan, hal ini membuat
hati Goei Lam Yu menjadi agak terganggu, sehingga mau tak
mau membuat tenaga dalamnya menjadi jauh lebih berkurang
lagi. Pemuda berbaju kuning Itu tampak Goei Lam Yu tak dapat
berbuat apa- apa terhadap dirinya, dia tertawa dingin,
ujarnya. "Nama Lam Yu Kongcu yang terkenal di seluruh dunia
kangouw tak kusangka hanyalah demikian saja, bukankah
hanya suatu nama kosong belaka."
Dengan dingin tanya Goei Lam Yu:
"Sejak dia berkelana didalam dunia kangouw selamanya
belum pernah bertemu dengan lawan tangguh, cukup yang
dapat bertahan sebanyak ratusan jurus dari dirinyapun
hampir-hampir tak pernah ditemuinya, tetapi didalam satu
malaman saja ternyata terdapat demikian banyaknya jago2
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
berkepandaian tinggi munculkan diri, mau tak mau membuat
hatinya merasa terkejut, ditambah lagi kini Goei Hong Ing
terjatuh ditangan orang lain, membuat dia untuk sesaat tak
bisa berkutik lagi.
Pemuda berbaju kuning itu tertawa mengejek. ujarnya.
"Siapakah aku" aku kira kaupun tak perlu untuk
mengetahuinya "
Tiba-tiba terdengar Liauw Cing Ce mendengus, dan ujarnya
dengan sangat dingin.
"cong Lam Lok Yang Hong kau kira apakah sungguh
didalam dunia ini tak ada orang yang mengenali dirimu ?"
Lok Yang Hong bagaikan sedikit merasa terkejut, dan
memandang kearah Liauw Cing ce, beberapa saat kemudian
barulah sahutnya.
"Hmm .... sungguh tak kusangka ternyata ada orang
mengenal juga aku Lok Yang hong.."
Sambil berkata dia memperlihatkan sikapnya yang sangat
congkak dan bangga. Goei Lam Yu menarik napas panjang-
panjang, ujarnya kePada Lok Yang Hong perlahan.
"cepat letakkan kakak keatas tanah, kaupun juga bukanlah merupakan seorang yang tak punya nama besar, ternyata
berani berbuat demikian memalukannya terhadap orang yang
tak mengerti kepandaian silat sedikitpun."
Lok Yang Hong memandang kearah Liauw Cing ce,
kemudian sambil tertawa ujarnya.
"Nona apakah she Liem ?"?"
Dengan dingin sahut Liauw Cing ce.
"Lok Yang Hong, kaujanganlah mengira kalau didunia
kangouw hanya kau sajalah yang memiliki kepandaian silat
yang sangat tinggi, Pada saat ini jago berkepandaian tinggi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
jumlahnya bagaikan bintang dilangit, kau masih sangat kurang sekali."
Wajah dari Lok Yang Hong berubah menjadi merah padam,
tetapi dia tetap tak mengucap kan sepatah katapun.
Goei Lam Yu telah mencabut keluar pedang Cie Hong
Kiamnya dari dalam sarungnya, sepasang alisnya dikerutkan,
dan bersiap hendak menggunakan pedang Cie Hong Kiam nya
itu untuk membinasakan diri Lok Yang Hong dibawah
pedangnya. Lok Yang Hong tertawa dingin, ujarnya:
"Ketika aku naik keatas pagoda aku melihat dia naik
selangkah demi selangkah keatas, saya yang melihat akan hal itu segera membantu dirinya naik keatas, kalau memangnya
ini merupakan kakakmu, terpaksa aku akan mengantarkan dia
turun kebawah pagoda lagi"
Sehabis berkata, tangan kanannya diayunkan dan
melemparkan tubuh Goei Hong Ing keluar pagoda, diikuti
dengan tak membuang waktu bersiap melancarkan
serangannya dengan menggunakan pedang, terlihat sebilah
pedang panjang berwarna kuning keluar dari sarungnya, dan
dengan mengerah kan tenaga dalamnya menyerang ketubuh
Goei Lam Yu. Goei Lam Yu dengan gusar bersuit nyaring, pedang Cie
Hong Kiamnya berubah menjadi beribu-ribu bayangan
menerjang ketubuh Lok Yang Hang, tetapi jalan pergi telah
dihalangi oleh Lok Yang Hong. terpaksa dengan menggunakan
seluruh tenaga yang disalurkan kedalam pedang Cing Hong
Kiamnya menerjang ketubuh Lok Yang Hong.
Tubuh Goei Hong ing dengan jarak yang tidak begitu jauh
dari diri Boen Ching melayang turun keluar pagoda, Liauw
Cing Ce sekalian yang berada jauh dari tempat tersebut tak
sempat untuk turun tangan memberi pertolongannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching yang tampak keadaan yang sangat kritis ini,
segera melayangkan tubuhnya menubruk kearah Goei Hong
Ing. Begitu tubuhnya melayang kebawah, segera teringat oleh
nya kalau sepasang telapak tangannya tak dapat digunakan
kembali, hatinya segera terasa berdesir.
ooodwooo Bab 36 DENDAM SEPULUH TAHUN
Tangan kanan Boen Ching telah diulurkan kedepan, dan tak
mungkin untuk ditarik kembali, apabila tidak mencengkeram
diri Goei Hong Ing, kiranya dia segera akan menemui
kematian, dalam keadaan yang sangat kritis ini, dia
membentak nyaring, terdengar suara yang sangat keras sekali berkumandang, ilmu khiekang chiet Kong Kang Khienya
dikerahkan dengan sekuat tenaga, membuat sepasang telapak
tangannya yang kaku itu menjadi lancar kembali, bagaikan
kilat Cepatnya hawa khiekang chiet- Kong Kang Khie tersebut berputar satu kali keseluruh tubuhnya.
Lima jari dari Boen Ching bagaikan berkaitan dengan
keCepatan kilat mencengkeram punggung Goei Hong Ing.
Pada saat itu pemuda berbaju kuning itu telah saling
bertukar serangan sebanyak satu jurus dengan diri Goei Lam
Yu, diantara berkelebatnya sinar pedang, tampak kedua tubuh orang itu memisah.
Tubuhnya belum saja menapai diatas tanah, pemuda
berbaju kuning itu telah dapat melihat bahwa Boen Ching
berhasil mencengkeram diri Goei Hong ing, hal ini membuat
hatinya menjadi sangat terkejut sekali, menurut apa yang
diketahuinya, dengan sudut lemparan waktu melemparkan
tubuh Goei Hong Ing itu, dengan menggunakan kedudukan
setiap orang yang berada didalam kalangan tersebut tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
mungkin akan berhasil menolong diri Goei Hong Ing, sekalipun Goei Lam Yu sendiri yang berada di kedudukan Boen Ching
tadi juga tidak mungkin akan berhasil menolong diri Goei
Hong Ing. Pada saat dia baru datang, tampak Boen Ching berdiri
disamping, ia menganggap orang itu merupakan orang-orang
angkatan kedua saja tetapi sungguh tak disangka kalau
kepandaian silat yang dimiliki Boen Ching inijauh melebihi apa yang dipikirkan didalam hatinya.
Pikirannya menjadi tergerak. musuh tangguh Pada saat ini
dari diri Goei Lam Yu telah berubah menjadi Boen ching,
tubuhnya belum mencapai diatas tanah, pedangnya membalik
membabat kepunggung Boen ching, Boen Ching yang merasa
hawa khiekang "chiet Kong Kang Khie" nya berhasil mengalir ke seluruh tubuhnya, ia merasa sangat girang sekali, ketika mendengar suara sambaran pedang di belakang tubuhnya, dia
segera mengerutkan alisnya, ditengah suitan panjang yang
sangat nyaring dia telah meletakkan tubuh Goei Hong Ing ke
atas tanah, tubuhnya dengan cepat berputar, hawa khiekang
"ciet Kong Kang Khie" nya pun segera dilancarkan keluar.
Pemuda berbaju kuning itu ketika melancarkan
Serangannya dengan menggunakan pedang di punggung
Boen ching, begitu dia mendengar suara suitan panjang dan
nyaring tersebut, hatinya menjadi sangat terkejut sekali, dari depan tubuhnya terasa suatu hawa yang sangat tajam dan
dahsyat menekan ke dadanya.
Sinar matanya menjadi berkelebat, didalam hatinya diam2
dia mendengus, pedang panjang di tangan kanannya dengan
mengerahkan tenaga dalamnya disentil ke muka, terlihat hawa pedang meliputi seluruh angkasa, dan menyambut sedang
telapak tangan dari Boen Ching yang sedang melancarkan
serangan tersebut.
Terlihat tujuh buah sinar yang sangat menyilaukan mata
muncul disekitar tempat itu, diantara berkelebatnya sinar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
tersebut, terdengar suara dengusan yang sangat berat,
pemuda berbaju kuning itu berturut2 mengundurkan dirinya
ke belakang, Pada saat sinar berwarna warni itu menggulung, pedang panjang ditangan pemuda berbaju kuning itu telah
tergulung keatas dan tergetar hingga hancur berkeping2.
Begitu Boen Ching menggunakan ilmu saktinya, seluruh
orang yang hadir ditengah kalangan itu tak seorang pun yang tidak berubah wajahnya, mereka sadar bahwa dirinya tak
mungkin akan dapat memiliki kepandaian yang demikian
tingginya itu. Pemuda berbaju kuning itu setelah berdiri termangu-mangu
beberapa saat, dia memandang sekejap kearah Boen ching,
sedang dari mulutnya terlihat tersungging suatu senyum yang sukar sekali untuk diraba apa maksudnya tampak dia
membalik kan tubuhnya dan lari turun dari pagoda tersebut.
Goei Lam Yu tiba2 tertawa dingin, tubuhnya bagaikan kilat
Cepatnya berkelebat mengejar kearah pemuda berbaju kuning
itu, sedang Pada mulutnya membentak. "Kau ingin pergi dari tempat ini" tak demikian mudahnya "
Pemuda berbaju kuning itu tertawa panjang dengan
dinginnya, setelah dua kali saling beradu pedang dan telapak tangan, dia mengira nama besar dari Goei Lam Yutak lebih
hanya demikian saja, dan tak lebih hanyalah seimbang,
dengan kepandaian yang dimiliki dirinya.
Dia sambil membalikkan tubuhnya melancarkan serangan,
empat buah telapak tangan segera bertemu menjadi satu,
terlihat hawa merah dan kuning membumbung tinggi


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

keangkasa, sedang pemuda berbaju kuning itu dengan
terhuyung-huyung mundur beberapa langkah kebelakang.
Goei Lam Yu sekali lagi tertawa dingin, sepasang telapak
tangannya dengan mendatar di depan dada didorong
kedepan, dia bersiap untuk menggunakan seluruh tenaga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
dalamnya untuk mengalahkan pemuda berbaju kuning
dibawah tangannya.
Pemuda berbaju kuning itu juga bukanlah merupakan
seorang yang bodoh, apa lagi sekalipun dia dengan keras
melawan keras, melawan diri Goei Lam Yu juga tak lebih
hanya kalah setengah tingkat saja, sekalipun Pada saat ini dia mempunyai niat untuk meninggalkan tempat itu, tetapi
serangan yang dilancarkan Goei Lam Yu masih tetap
menerjang kearah nya dengan gencar.
Sedari dia melayang kan tubuhnya keluar dari pagoda
tersebut, Pada saat dia membalikkan tubuhnya, dia telah
mencapai ditingkat paling bawah dan melarikan diri dari
tempat tersebut.
Goei Lam Yu tampak serangannya mencapai ketempat yang
kosong, ditambah lagi tampak pemuda berbaju kuning itu
telah meninggalkan tempat itu, dia segera menarik napas
panjang-panjang dan tak mengucapkan kata-kata lagi, sambil
membalikkan tubuhnya dia memandang kearah Boen Ching
serta Goei Hong Ing yang berdiri disampingnya.
Boen Ching melirik memandang kearah Goei Hong Ing
mendadak dia merasakan bahwa dirinya berdiri terlalu dekat
dengan diri Goei Hong ing, tanpa terasa wajahnya menjadi
agak panas, dengan cepat dia bergeser dua langkah ke kanan.
Sekalipun Pada diri Goei Hong Ing terjadi perubahan yang
besar, tetapi dia agak tampak timbul warna kemerahan yang
menghiasi pipinya, sepasang matanya memancarkan sinar
yang sangat bening.
Boen Ching dengan diam-diam melirik kearahnya sekejap.
tetapi kemudian menundukkan kepalanya kembali tak berani
untuk melihat lagi.
Goei Hong ing ini sangat mirip sekali dengan diri Bwee
Giok, bukan saja wajahnya bagaikan pinang dibelah dua,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
bahwa sikap serta gerak-geriknya tak ada perbedaan
sedikitpun dengan diri Bwe Giok.
Dia tak dapat memikirkan diantara diri Goei Hong Ing ini
dengan diriBwee Giok terdapat perbedaan ditempat mana,
tetapi orang yang berada disampingnya Pada saat ini ternyata adalah Goei Hong Ing, dan bukan Bwee Giok yang dia pikirkan siang malam, tak terasa lagi hatinya terasa menjadi terbuka dia menghela napas panjang. Tampak Goei Lam Yu berjalan
mendekati diri Goei Hong ing sambil bertanya.
"cici mengapa kau datang kemari?" Goei Hong ing
tersenyum, sahutnya.
"Pada saat ibu hendak meninggal dunia, dia telah
menyuruh aku menjaga dirimu, mengapa kau selalu tidak
mendengar perkataanku, janganlah dikarenakan sedikit urusan keCil saja telah ribut dengan orang lain"
Goei Lam Yu tak dapat berbuat apa2 sambil tertawa
sahutnya. "Baiklah aku tak akan ribut lagi, mari aku pulang kerumah?"
Boen Ching mendongakkan kepalanya, memandang
kearahnya, sedang didalam hati pikirnya.
"Goei Hong Ing jadi orang sungguh sangat baik sekali,
sedang Goei Lam Yu itu sebenarnya merupakan orang jahat,
tetapi dibawah perkataan yang diucapkan oleh Goei Hong Ing
ternyata dia demikian penurutnya, urusan ini sungguh sama
sekali tak pernah kuduga sebelumnya."
Dia tidak mengetahui mengapa Goei Lam Yu dapat berbuat
demikian, tetapi karena inilah sikapnya terhadap diri Goei Lam Yu timbul perasaan simpatiknya, hanyalah diluaran Goei Lam
Yu masih berbuat jahat, sehingga dia masih tetap merupakan
seorang yang sangat menakutkan.
Terlihat Goei Hong ing sambil tersenyum menganggukkan
kepalanya, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"orang ini telah menolong diriku, dan aku belum
mengucapkan terima kasih kePada dirinya?"
Dengan Cemas sahut Goei Lam Yu.
"cici tak perlu merisaukan akan hal ini, orang itu bernama Boen ching, dan merupakan kawan baikku, nanti sekalian aku
mengucapkan rasa terima kasih kePada dirinya "
Goei Hong Ing menganggukkan kepalanya, Boen Ching
yang membelakangi diri Goei Hong Ing tak mengetahui entah
bagaimana perasaannya Pada saat ini, hatinya mendadak
menjadi tergetar, dan memutarkan tubuhnya, ujarrya kePada
Goei Hong ing. "Nona Goei cayhe mempunyai suatu urusan yang hendak
kutanyakan, entah apakah nona Goei mau memberi bantuan
kePada diriku ?""
Goei Hong Ing dengan tajam memandang sekejap kearah
Boen ching, dari sepasang matanya memancarkan sinar yang
kebingungan, sejenak kemudian barulah sambil tertawa
sahutnya. "Urusan apa coba kau katakanlah "
Goei Lam Yu berdiri disamping, dari sepasang matanya
memancarkan sinar mata yang sangat tajam, tetapi Pada
bibirnya masih tetap tersungging suatu senyuman.
Sepasang mata dari Liauw Cing Ce dengan tajam terus
menerus memandang keatas wajah dari Goei Hong Ing, tetapi
tak jarang pun beralih keatas wajah dari Goei Lam Yu dan
Boen ching. Mendadak ujarnya kepadi diri Goei Hong Ing.
"Nona Goei, kepandaian silat yang kau miliki sungguh tidak rendah, entah siapakah sebenarnya suhumu?"
Goei Lam Yu mengerutkan alisnya, sedang senyuman yang
menghiasi diatas bibirnya pun segera lenyap. Goei Hong ing
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
yang mendengar perkataan itu menjadi tertegun, sambii
tertawa kemudian sahutnya.
"Kau ini sedang berbicara tentang apa" aku sama sekali tak dapat main silat"
Boen Ching yang mendengarkan perkataan tersebut,
hatinya menjadi tergetar, dan mengangkat kepalanya
memandang sekejap kearah Goei Lam Yu serta wajahnya dari
Goei Hong Ing. Pada saat itu wajah dari Goei Lam Yu telah berubah
menjadi seperti sedia kala, sedang Sikap dari Goei Hong Ing masih biasa saja, sedikitpun tak nampak sikap yang dibuat-buat, dengan perlahan-lahan dia menarik kembali sinar
matanya. Goei Hong Ing sambil tersenyum bersiap hendak membuka
mulut untuk menyahut, mendadak terdengar Liauw Cing Ce
mendengus dengan dinginnya, ujarnya.
"Nona Goei berbuat demikian bukankah terlalu tidak
memandang sebelah matapun kePada kami "
Goei Lam Yu menolehkan kepalanya memandang tajam
kearah Liauw Cing ce, dari matanya tampak berkelebatnya
suatu sinar membunuh yang hebat, dengan tawar ujarnya.
"cici ku ini sama sekali belum pernah belajar ilmu silat, Nona Liauw mengapa harus demikian mendesaknya terhadap
dirinya" Goei Hong Ing tertawa, sahutnya pula.
"Perkataan yang diucapkan adikku ini sedikitpun tidak
salah" Liauw Cing Ce dengan sinar mata yang tidak percaya
memandang sekejap kearah dua orang itu, dia tahu apabila
Goei Hong Ing itu memiliki kepandaian silat juga tak ada
halangannya untuk berbicara secara terus terang kepadanya,
tetapi dia sekalipun belum pernah melihat Goei Hong Ing itu menggunakan kepandaian silat, tetapi jika dilihat dari sikap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
serta tindak tanduk dari Goei Hong Ing itu, membuktikan
kalau Goei-Hong ini memiliki kepandaian silat yang tidak
rendah. Didalam hati Boen Ching mempunyai perasaan serta cara
berpikir yang sama dengan cara berpikir dari Liauw Cing Ce, tapi dia tak kuat untuk menahan sinar mata dari Goei Hong
Ing itu demikian bebasnya, dan demikian menarikuya,
membuat dia mau tak mau harus mempercayai segala
perkataan yang diucapkan oleh Goei Hong Ing itu adalah
ucapan yang sebenarnya, dia tak dapat lagi mencurigai
dirinya. Sambil tertawa tanya Goei Hong Ing kePada diri Boen Ching.
"Kau mempunyai urusan apakah, silahkan untuk berbicara, apabila aku dapat memberi kanjawabannya aku pastilah akan
membantu kau." Boen Chiag tertawa sahutnya.
"Suhuku Ie Bok Tocu serta beberapa orang cianpwe
jejaknya sampai kini tak jelas, kalau dapat mengharapkan
nona Goei mau memberi bantuan kepadaku untuk mencarikan
berita dan jejak mereka."
Mendengar perkataan tersebut Goei Hong Ing tersenyum
sahutnya. "Aku tak mengetahui jejak dari suhumu, tapi aku akan
membantu dirimu untuk mencarikan berita dan jejak mereka,
setelah mengetahuinya aku akan memberitahu kePada dirimu
baikkah." Boen Ching tertawa, ujarnya.
"Adikmu mengetahuinya, apabila nona Goei mau
memberikan bantuannya, dapatlah bertanya kePada adikmu
itu." Goei Hong Ing menjadi tertegun, tanyanya kePada Goei
Lam Yu. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Apa yang ditanyakan oleh Boen Siauwhiap apakah kau
mengetahuinya " apabila kau mengetahuinya seharusnya kau
memberi tahu kan kePada Boen siauwhiap. bukankah dia
adalah kawan karibmu ?"
Goei Lam Yu menjadi ragu-ragu untuk sesaat, sambil
tertawa kemudian sahutnya.
"Jejak dari suhunya Ie Bok Tocu, aku sendiri juga tak
begitu jelas tapi secara garis besarnya aku mengetahui sedikit
" Dengan dingin ujar Liauw Cing Ce.
"Tentang urusan ini kau tak perlu untuk berbicara secara berputar Ie Bok Tocu dari daerah lautan Timur telah pergi
kegurun, bukankah itu telah sangat jelas sekali."
Hati Boen Ching terasa agak tergetar, sambil membalikkan
tubuhnya tanyanya kePada Liauw Cing Ce.
"Suhuku mengapa berangkat kesana, apakah nona Liauw
mengetahuinya?" Dia berhenti sejenak kemudian dengan
ragu-ragu ujarnya lagi. "Dapatkah kau memberitahukan
kepadaku?"
Liauw Cing Ce dengan tawar sahutnya .
"Aku kira kali ini tak dapat memenuhi harapan dari Boen Siauwhiap. urusan ini sangat jarang sekali orang yang
mengetahui nya ."
Sehabis berkata dia menengok kearah Goei Lam Yu serta
Goei Hong Ing. Goei Lam Yu tertawa ujarnya.
"Ie Bok Tocu beserta keempat orang suhengnya berangkat menuju ke gurun pasir, kemungkinan sekali dikarenakan putri dari Ie Hok Tocu, sedang lainnya aku tak mengetahui dengan
jelas" "ooh. . ." sahut Boen Ching, sedang bayangan dari Shie Siauw Inpun segera berkelebat didalam benaknya, dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
perlahan ia menundukkan kepalanya. Goei Lam Yu
mengerutkan alisnya, diapun tidak mengucapkan sepatah
katapun juga . Boen Ching dengan perlahan mendongakkan kepalanya
dantanyanya lagi kePada Goei Lam Yu.
"Masih ada, aku hendak mengetahui bagaimana jejak
selanjutnya dari diri Pak Leng Sianseng sekalian, Goei Kengcu apakah dapat memberikan sedikit keterangan kepadaku ?"
Goei Lam Yu tertawa tawar, ujarnya kePada Goei Hong Ing.
"Cici aku tak mengetahui siapakah yang disebut sebagai Pak Leng Sianseng itu " Sehabis berkata dia tertawa.
Goei Hong Ing memandang tajam kearah Goei Lam Yu
kemudian tanyanya. "Sungguhkah?" kau sungguh tak
mengetahuinya ?"
Goei Lam Yu menundukkan kepalanya sahutnya. "Tidak
tahu " Goei Hong Ing dengan tajam memperhatikan diri Goei Lam
Yu, sejenak kemudian, dia menundukkan kepalanya dengan
perlahan, setelah lewat beberapa saat lamanya, ujarnya
kePada Boen Ching.
"Adikku ini benar-benar tak mengetahui nya, Pada hari
kemudian apabila aku telah berhasil mencarikan kabar pastilah akan memberitahukan kePada dirimu "
Boen Ching tampak sikap dari kedua orang itu didalam
hatinya dia telah mengetahui sebagian besar, dia hanya
tertawa tawar, dan menutup mulutnya sambil memandang
kearah Liauw Cing Ce.
Liauw Cing Ce yang tampak Boen Ching memandang
kearahnya segera memalingkan kepalanya kearah Goei Lam
Yu kakak beradik, dan sama sekali tak mau memperdulikan
diri Boen Ching lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Goei Lam Yu mendongakkan kepalanya menyapu sekejap
ke seluruh kalangan, kemudian ujarnya kePada Goei Hong
Ing. "Cici mari kita pulang."
Goei Hong Ing memandang sekejap kearah orang-orang
yang berada ditempat itu, kemudian menganggukkan
kepalanya. Mendadak terdengar Liauw Cing Ce membentak.
"Tahan urusan diantara kita berdua belum selesai "
Goei Lam Yu menjadi tertegun, dia sama sekali tak pernah
menyangka kalau Liauw Cing CePada saat dan tempat seperti
itu dapat mengeluarkan kata-kata seperti ini, untuk sesaat dia menjadi berdiri termangu-mangu memandang kearah Liauw
Cing Ce, dan tak mengucapkan sepatah katapun juga .
Liauw Cing Ce dengan sangat congkak berdiri tegak,
bagaikan disampingnya telah tiada orang lagi.
Goei Hong Ing mengerutkan alisnya tanyanya Pada Goei
Lam Yu. "Adik sebenarnya kau dengan nona ini mempunyai urusan apa ?"
Boen Ching memandang sekejap kearab Liauw Cing Ce
didalam hatinyapun dia merasa heran, Liauw Cing Ce
mengapa secara mendadak dapat mengambil keputusan untuk
menyelesalkan persoalannya Pada saat itu juga dengan Goei
Lam Yu, didalam hatinya dia tak menginginkan terjadinya
kembali perbuatan ditempat itu hanya dikarenakan satu
persoalan yang tak penting oleh karena masih adanya Goei
Hong Ing ditempat tersebut pula didalam persoalan ini.
Terdengar Goei Lam Yu sambil tertawa ujarnya:
"Dia menginginkan sebuah gambar peta dari diriku, dan
gambar peta tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan
kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh itu " Ujar Goei Hong Ing.
"Bukankah kita telah hidup dengan sangat baik sekali ?"
mengapa harus dikarenakan sebuah gambar peta bertengkar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
dengan orang lain, dia apabila menghendaki berikanlah
kepadanya"
Goei Lam Yu tersenyum sahutnya. "Baiklah. . . "
Sehabis berkata dia merogoh kedalam sakunya mengambil
keluar sebuah kulit kambing dan disodorkan kearah Liauw
Cing Ce. orang yang berada didalam kalangan itu menjadi tertegun
semuanya, sampaipun Liauw Cing Ce juga tak berani
mengulurkan tangannya untuk menyambut, Goei Hong Ing
dapat mengucapkan kata-kata itu saja telah diluar dugaannya, kini Goei Lam Yu mau berbuat demikian sudah tentu sama
sekali dia tak pernah menduganya. Goei Lam Yu tertawa


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ujarnya. "Nona Liauw aku lihat kita tak perlu bertempur lagi,
kakakku menyuruh aku menyerahkan gambar peta ini
kepadamu, kau terimalah"
Liauw Cing Ce menjadi ragu2 untuk sesaat, ia tak percaya
kalau Goei Lam Yu dapat berbuat demikian murah hatinya,
tapi setelah dia membuka mulutnya, Goei Lam Yu ternyata
demikian menurutnya, mana dia dapat tak pergi menerimanya
?" Setelah termenung sejenak berpikir keras segera dia
mengulurkan tangannya untuk menyambut, Pada saat dia
mengulurkan tangannya itulah secara diam2 membuat
persiapan dalam hati pikirnya.
"Sekalipnn kau mempunyai siasat licik serta kejam seperti apapun, apa kau kira aku takut kepadamu ?""
Tapi sampai dia telah menerima gambar peta itupun, Goei
Lam Yu tetap tak mengadakan gerakan yang lain, dalam hati
Liauw Cing Ce sedikit merasa heran, dia sambil
mempersiapkan dirinya untuk menghadapi serangan dari Goei
Lam Yu, sambil mementangkan gambar peta tersebut, sekali
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
pandang saja dia telah dapat melihat dengan jelas kalau
gambar peta tersebut persis dengan miliknya, dia tahu bahkan peta tersebut bukan palsu, hatinya menjadi agak lega.
Goei Lam Yu tertawa, ujarnya kemudian kePada Goei Hong
Ing. "Cici mari kita pergi"
Goei Hong Ing memandang sekejap kearah Boen Ching,
agaknya dia hendak berbicara tentang sesuatu tetapi
kemudian dibatalkan, segera ia menganggukkan kepalanya,
bersamaan Goei Lam Yu turun dari atas pagoda tersebut.
Ketiga orang yang masih berada diatas pagoda itu
memandaag hingga Goei Hong Ing kakak beradik lenyap dari
pandangan- Liauw Cing Ce menarik kembali sinar matanya dan beralih
keatas wajah dari Boen Ching serta Ching Cu Ing yang berdiri disisinya, dia tahu kalau tak dapat bermusuhan dengan diri
Liauw Cing Ce, segera menolehkan wajahnya memandang
kearah Boen Ching.
Boen Ching sebenarnya mempunyai maksud untuk
berbicara lebih banyak lagi dengan diri Liauw Cing Ce, tetapi tampak sinar mata dari diri Liauw Cing Ce timbul rasa was-wasnya, dia menjadi sungkan dengan sendirinya, sebenarnya
dia memangnya tak mempunyai niat terhadap kitab rahasia
Hay Thian Kiam Boh tersebut, sambil tertawa ujarnya kePada
Liauw Cing Ce. "Terima kasih atas pemberitahuan dari nona Liauw
kepadaku atas jejak dari suhuku, aku Boen Ching disini mohon diri"
Sehabis berkata dia menggerakkan tubuhnya pergi dari
tempat itu. Chia Cu Ing tampak Boen Ching terhadap kitab rahasia 'Hay
Thian Kiam Boh' itu sedikitpun tidak mempunyai hasrat, dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
sudah tentu tak dapat berbuat apa- apa lagi, terpaksa dengan lemas meninggalkan tempat itu pula.
Boen Ching setelah turun dari pagoda Tiang Coen Ta itu,
segera menoleh memandang ke sekeliling tempat itu, tampak
kereta kuda yang ditumpangi oleh Goei Hong Ing hanya
tampak debu saja yang mengepul ke angkasa. dalam hati
diam-diam dia menghela napas, dan menundukkan kepalanya,
sinar mata yang dituju sudah tentu sepasang tangannya yang
diulurkan kedepan, dengan kencang dia mengepal telapak
tangannya sendiri, dari dasar lubuk hatinya timbul suatu
harapan yang menggirangkan hatinya, sepasang
tangangannya kini telah pulih kembali seperti sedia kala.
Chia Cu Ing setelah berada didasar pagoda tersebut
memandang kearah Boen Ching, tubuhnya berhenti sejenak
tetapi kemudian berkelebat dengan cepatnya dibelakang
tubuh dari Boen Ching dan meneruskan langkahnya kedepan-
Boen Ching memandang sekejap kearah cia Cu Ing,
kemudian menggerakkan tubuhnya berlari kearah yang
berlawanan, dia tidak mengetahui Pada saat inisedang
memikirkan perkataan dari Liauw Cing Ce yang mengatakan
kalau suhunya Ie Bok Tocu telah pergi kegurun pasir, ini entah benar entah tidak tetapi dia mengambil keputusan untUk pergi berkUnjUng kegurun pasir.
Berpikir sampai disini, segera dia memutar tubuhnya
berjalan menuju kearah barat daya.
Boen Ching juga tidak mengetahui Pada saat ini
sebenarnya dia berada dimana, tetapi terpikir olehnya asalkan bertemu dengan sebuah kota keCil saja sudah dapat
mengetahuinya, tetapi CuaCapun makin lama makin gelap.
sedang empat penjuru serta Sekitar tempat itu sangat sunyi
dan liar. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching mengerutkan alisaya, dia mendongakkan
kepalanya memandang ke sekeliling tempat itu, dalam hati dia berpikir hendak mencari rumah yang ada disekitar tempat itu.
Tetapi ketika dia mendongakkan kepalanya memandang,
mendadak dia tertarik oleh sebuah benda yang sangat aneh,
disekitar ratusan kaki dari tempat dirinya terlihat sinar api yang berkelip-kelip dengan terangnya, dia menarik napas
panjang-panjang, itulah delapan buah hio yang telah disulut semuanya tanda dari Pat Huang Sin Mo, chie Uh chan, tak
dapat diragukan lagiPada malam ini Pat Huang Sin Mo Cie Uh
chan pasti akan munculkan dirinya ditempat itu.
Dengan kepandaian silat yang dimiliki Boen Ching Pada
saat ini, mana dia takut kePada seorang Pat Huang Sin Mo
saja, tetapi bagaimanapun juga didalam hatinya timbul suatu perasaan tegang yang sangat aneh, sinar matanya berkelebat
tak henti-hentinya.
Tubuhnya dengan perlahan-lahan bergerak mendekati
kedelapan buah Hio yang terpancang diatas tanah serta
disulut semuanya itu.
Delapan buah hio yang panjangnya kurang lebih tiga coen
itu ditengah malam yang gelap itu memancarkan sinarnya
dengan terang, hal ini menambahkan keseraman serta
kengerian didalam malam yang buta tersebut.
Boen Ching dengan perlahan-lahan berjalan mendekati
kedelapan buah hio tersebut, sedang sinar matanyapun
menyapu ke sekeliling tempat itu, dia tahu bahwa Chie Un
Chan Pada saat ini pastilah bersembunyi disekitar tempat itu untuk mengawasi segala gerak geriknya, didekat delapan buah hio itu hanyalah disebelah kiri saja yang dapat digunakan
untuk menyembunyikan dirinya, dan tak dapat diragukan lagi, Cie Uh Chan pastilah juga bersembunyi didalam rimba kecil
itu, dengan langkah yang sangat perlahan dia berjalan menuju kearah rimba tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
-oo0dw0oo- Bab 37 GAMBAR PETA PALSU
Dari dalam rimba itu terdengar suara tertawa kalap yang
berkumandang datang, sebuah bayangan manusia bagaikan
seekor burung elang saja menubruk kehadapan tubuh Boen
ching. Boen Ching yang sejak sebelumnya telah dapat melihat
kalau orang itu ternyata adalah chie Uh chan, Pada saat ini sebaliknya dia malah menjadi jauh lebih mantap. segera dia
memusatkan seluruh perhatiannya, dalam hati diam-diam
pikirnya. "Cie Uh Chan ini ternyata beritanya dapat demikian Cepatnya, sudah tentu jejak dari dirinya telah dapat
diketahuinya dengan sangat Cepat pula".
Diapun merasa sangat heran, Cie Uh Chan kalau
memangnya telah mengetahui jejak dari dirinya, kiranya
terhadap kepandaian silat yang dimiliki Pada saat inipun juga sudah dapat mengetahui dengan jelas, kepandaian silat yang
dimiliki sekarang ini bukanlah dapat dikalahkan dengan mudah oleh orang lain, sudah tentu tak mungkin dapat dibereskan
olehnya dengan demikian mudahnya pula, tetapi yang aneh
mengapa Cie Uh Chan juga berani memunculkan dirinya".
Begitu tubuh dari Cie Uh Chan melayang turun dihadapan
Boen ching, segera sambil tertawa ujarnya.
"Telah lama tak bertemu, aku dengar engkau baru saja
pulang dari pulau Hiat Koang To, danPada saat ini merupakan seorang jago yang memiliki kepandaian silat yang sangat
tinggi, sehingga sampaipun Lam Yu Kongcu juga menaruh tiga
bagian rasa segan terhadap dirimu, entah perkataan ini benar tidak?""
Pada saat dia berbicara, dari sepasang matanya
memancarkan sinar yang sangat tajam.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching dengan tajam memandang kearah Cie Uh
Chan, didalam hatinya dia merasa curiga sikap Cie Uh Chan
ternyata berbeda sekali dengan saat yang lalu, selamanya Cie Uh Chan sangat jarang sekali mau banyak bicara, tetapi
ternyata telah mengeluarkan kata-kata yang sangat banyak
sekali, bahkan hal yang ditanyapun merupakan hal-hal yang
tidak penting sama sekali.
Cie Uh Chan kelihatannya mempunyai hal-2 yangpatut
dicurigai, dia tampak Boen Ching tidak memberikan
jawabannya, diatas bibirnya tersungging suatu senyuman
yang mengejek. ujarnya lagi.
Bagaimana, tidak mau berbicara?""
Boen Ching menarik napas pajang2, tubuhnya melayang
keangkasa, sedang sepasang tangannya membalik, hawa
khiekang "Chiet kong kang khie" nyapun mengikuti gerakan dari telapak tangan tersebut memancar keluar menyerang diri Cie Uh Chan-Chie Uh Chan tampak tubuh dari Boen Ching berkelebat,
sinar matanya memancarkan suatu sinar yang sangat girang
sekali, sepasang tangannya diayunkan, terlihatlah dua buah
sinar emas yang sangat menyilaukan mata menerjang kearah
Boen ching. Tenaga serangan yang dilancarkan keluar dari sepasang
telapak tangan Boen Ching itu begitu bertemu dengan sinar
emas yang sangat menyilaukan mata itu, didalam hatinya
segera merasakan bahwa keadaan sedikit tidak beres.
Dua buah sinar emas berkilauan itu ternyata terhadap
kekuatan hawa khiekang "Chiet Kong Kang Khie" sedikitpun tak terpengaruh, dalam hatinya segera teringat akan sesuatu benda, tanpa terasa hatinya menjadi berdesir, Pada waktu
yang lalu Thian Jan Shupun telah menemui kematiannya
dengan cara seperti ini pula.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Pada waktu yang lalu Thian Jan Shu binasa dibawah
senjata "Kiem Liong Suo", tetapi senjata rahasia yang dapat memecahkan hawa khie kang dari seseorang bukan saja
senjata Kiem Liong Suo tersebut saja, benda yang berada di
hadapannya sekarang ini bukankah jarum "Toh Ming Sin cin"
atau jarum sakti pencabut nyawa yang diandalkan "Ie Huay It shia" atau iblis sakti dari luar perbatasan waktu yang lalu?"
"Toh Ming Sin cin" serta "Kiem Liong Suo" semuanya merupakan senjata khusus untuk memecahkan hawa khie
kang dari seseorang, tetapi keganasan serta kelihayannya jauh lebih lihay jika dibandingkan dengan senjata "Kiem Liong Suo".
Pikiran tersebut berkelebat dengan sangat cepat sekali
didalam benak Boen ching, tetapi Pada saat ini senjata jarum
"Toh Ming Sin cin" tersebut telah menembus masuk kedalam lingkungan hawa khiekang "Chiet Keng King Khie" nya, terlihat kulit luar dari jarum "Toh Ming Sin Tin" itu mendadak meledak. sedang jarum lemas yang sangat halus bagaikan
bulu itu dengan cepat memancar kesekeliling tempat itu dan
meluncur dengan cepatnya ketubuh Boen ching.
Hati Boen Ching menjadi berdesir, Pada saat ini hawa
khiekang "Chiet Keng Kang Khie" nya telah dilancarkan keluar, apabila dia menarik kembali hawa khiekang nya, jarum "Toh Ming Sin Cin" tersebut pastilah akan mengikuti gerakan tersebut membalik kembali, tetapi apabila tidak menarik,
jarum "Toh Ming Sin Cin" tersebut pastilah akan menembus tenaga khiekangnya dan menerjang masuk kedalam tubuhnya.
Ber-puluh2 macam bayangan segera berkelebat didalam
benaknya, terdengar suara suitan yang sangat nyaring sekali berkumandang keluar dari mulutnya, tangan kanan serta
kirinya dilancarkan keluar, hawa khiekang "Chiet Keng Kang Khie" tersebut segera berubah menjadi tujuh buah sinar yang sangat tajam berputar dari samping kirinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Jarum "Toh Ming Sin Cin" itu begitu terkena serangan gencar hawa khiekang Chiet Keng Kang Khie" dari sebelah kanan serta kirinya, segera tergetar dengan hebatnya
ditengah tenaga khie kang tersebut dan meluncur dengan
cepatnya mengarah tubuh Boen ching, Pada saat ini tangan
kiri dari Boen Ching telah ditarik kearah pinggangnya, suara suitan nyaring itu belum berhenti, tangan kirinya telah dibalik sedang pedang Cing Hong Kiamnyapun telah dicabut ke luar
dari dalam sarungnya, diantara sinar kehijau2an yang tajam, ilmu pedang "Hong Loei Chiet Kiam" telah dilancarkan keluar.
pedang Chiet Hong Kiam itu dari tangan kiri dengan cepat
berpindah ketangan sebelah kanan, suara angin serta guntur
memenuhi angkasa sedang bayangan pedangpun berkelebat
pula tak henti2nya, membuat jarum "Toh Ming Sin Cin
tersebut tergulung ke dalam hawa pedang yang sangat
dahsyat itu. Cie Uh Chan sebenarnya telah mengadakan peraturan yang
sangat masak sekali, Boen Ching begitu turun tangan dia
segera akan melancarkan jarum sakti "Toh Ming Sin Cin" itu ketubuh Boen ching, jika menurut penglihatannya, didalam
serangan tersebut akan berhasil membuat Boen Ching
menemui kematiannya dibawah serangan jarum tersebut,
tetapi sungguh tak terpikirkan olehnya kalau didalam saat
yang demikian kritisnya itu Boen Ching berhasil mencabut
keluar pedang panjangnya,jika dilihat dari keadaan situasi
Pada saat ini, dia telah tak dapat berbuat apa2 lagi.
Dia tak berani berpikir lebih lama lagi, tubuhnya berkelebat dan melayang melarikan diri kedalam rimba.
Boen Ching setelah berhasil menyapu jatuh seluruhjarum
halus dari jarum "Toh Min Sin cin" tersebut dengan menggunakan pedang pusaka Cing Hong Kiamnya, Pada saat
ini tampak Cie Uh Chan melarikan diri kedalam rimba, hatinya menjadi sangat gusar sekali, padahal jarak dari tempatnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
berdiri dengan rimba tersebut tak lebih hanya sepuluh kaki
saja. Baru saja dia siap untuk mengejar ke arahnya tiba2 terasa
dari belakang tubuhnya menerjang datang segulung angin
tajam yang sangat dingin sekali mengancam punggunnya.
Boen Ching dengan gusar bersuit nyaring, Pada saat ini
apabila dia membalikkan tubuhnya menghadapi musuh,
kesempatan tersebut pastilah digunakan Cie Uh Chan untuk
melarikan dirinya, tetapi musuh tangguh yang membokong
dirinya mau tak mau memaksa dirinya harus membalikkan
tubuhnya mematahkan serangan tersebut.
Tubuhnya berputar setengah lingkaran ditengah udara,
sedang pedang Cing Hong Kiam ditangannya segera disambit
keluar meluncur ketubuh Cie Uh Chan-
Diikuti sepasang telapak tangannya didorong kedepan,
tetapi ketika dia membalik kan tubuhnya segera terasa kalau situasi tidak beres, pihak lawan telah mencekal pedang
panjangnya hawa khiekang "Chiet Keng Kang Khie" nya menjadi satu, tubuhnya tetap menerjang masuk kedepan,
sedang tangannya membabat kegagang pedang tersebut.
Tetapi orang itu segera mengubah serangan telapak
tangannya menjadi serangan cengkeraman dan
mencengkeram jalan darah Ciau Cing Hiat ditubuhnya.
Hati Boen Ching menjadi tergerak. bahu kanannya
tetapvtak bergerak sedikitpun juga , dengan perlahan-lahan
dia, mengerahkan hawa khiekangnya, begitu lima jari orang
itu mengena jalan darah "Cian Cing Hiat" dibahu Boen Ching segera terasa suatu tenaga yang maha dahsyat menerjang
keluar membuat tubuhnya tergetar dan teriempar sejauh tiga
kaki lebih. Kedua orang itu begitu bergebrak. masing-2 telah
mengerahkan tenaga khiekangnya untuk melindungi seluruh
tubuhnya, Pada saat mereka bergebrakpun terlihat sinar yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
menyilaukan mata memenuhi angkasa dan menyilaukan mata
setiap orang. Pedang panjang dari Boen Ching meluncur kearah tubuh
Cie Uh Chan, diapun tak berdiam diri saja, tubuhnya segera
membalik, pecut geledeknya dikeluarkan, terdengar suara
ledakan yang sangat keras, pecut tersebut melibat kearah
pedang Cing Hong Kiam yang sedang meluncur kearahnya itu.
Tetapi dengan kepandaian silat yang dimiliki oleh Boen
Ching sekarang ini, sudah tentu dia tidak mungkin dapat
melawannya, pecut geledeknya baru saja menggulung kearah
pedang Cing Hong Kiam tersebut, mendadak arah dari pedang
Cing Hong Kiam tersebut berubah dan memutar dengan
cepatnya, bahkan menerjang kearah bagian yang sama sekali
tak pernah terpikir didalam hatinya, inilah merupakan jurus
"Kiam Hwee Thian Coan" dari ilmu pedang "Ie Bok Kiam Hoat". .
Hati Cie Un Chan menyadi tergetar, tetapi Pada saat pikiran yang kedua belum terbayang didalam benaknya, terasa iganya
menjadi dingin sedang pedang Cing Hong Kiam itupun talah
menembus kedalam iganya.
Boen Ching begitu dapat berdiri tegak menolehpun tidak,
hanya terdengar suara dengusan yang berat berkumandang
datang, dia tahu bahwa Pada saat ini Cie Uh Chan telas


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menemui kematiannya dibawah lemparan pedang Cing Hong
Kiamnya. Ketika dia menolehkan kepalanya memandang kearah
orang yang membokong dirinya tadi, ternyata adalah
merupakan seorang hweesio berbaju kuning.
Sepasang mata Boen Ching dengan tajam memandang
kearah hweesio berbaju kuning itu, tampak wajahnya berubah
dengan hebatnya, bagaikan merasa sangat gusar sekali,
didalam hatinya timbul rasa curiganya siapakah hweesio ini"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
apakah boleh dikata dia dapat bersama-sama dengan Cie Uh
Chan?" Tampak wajah dari hweesio berbaju kuning itu berkerut tak
henti-hentinya, dengan dingin ujarnya kemudian.
"siauw sicu ini sungguh amat kejam sekali, waktu turun tangan, aku Sin Hoat baru pertama kali ini menemuinya"
Hati Boen Ching terasa menjadi tertegun, orang yang baru
saja datang ini ternyata adalah merupakan salah satu dari "Mo Pak Sam Ceng" atau tiga paderi sakti dari gurun utara, Sin Hoat adanya, entah dikarenakan ada urusan apa datang ke
daerah Tlonggoan. Berpikir sampai disitu tanyanya kemudian-
"Thaysu apakah datang bersama sama Chie Uh Chan?""
Tampak wajah dari Sin Hoat berkerut sahutnya.
"Tidak salah Cie Uh Chan memangnya merupakan anak
muridku" Boen Ching mendongakkan kepalanya dan tertawa
terbahak-bahak. sebenarnya ketika dia dimaki oleh Sin Hoat
yang mengatakan dia turun tangan terlalu kejam didalam
hatinya telan timbul rasa menyesalnya tapi pikiran tersebut Pada saat ini telah lenyap dari dalam benaknya. Dengan
nyaring ujarnya.
"Taysu memaki secara demikian bukankah terlalu
berlebihan, dengan jarum "Toh Ming sin Cin" yang kau turunkan kePada muridmu itu saja, apakah boleh dikata aku
orang she Boen terlalu kejam waktu turun tangan-"
Sehabis berkata dia tertawa panjang dengan dinginnya dan
tak memperdulikan Sin Hoat kembali, bahkan berjalan
menghampiri tubuh Cie Uh Chan yang menggeletak diatas
tanah itu. sin Hoat menjadi tertegun dengan dingin bentaknya. ^Kau
ingin meninggalkan tempat ini demikian saja ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching segera berdiri tegak. sahutnya.
"Apakah boleh dikata Taysu masih mempunyai pesan-pesan yang hendak disampaikan kePada diriku Boen Ching ?""
Suara ucapannya Pada saat ini terdengar sangat dingin
serta kaku. Sin Hoat didalam hati sadar bahwa dengan kekuatan diri
sendiri pastilah tak mungkin dapat menghadapi diri Boen
ching, setelah termenung berpikir keras sambil tertawa dingin ujarnya.
"Tiga Paderi satu iblis dari kuil Pie Lu Sie menanti
kunjungan dari Boen ching"
Boen cuing tertawa besar, sahutnya. "Aku Boen Ching pasti akan menghadirinya "
Tubuh dari sin Hoat segera bergerak mundur kebelakang,
baru mundur setengah jalan, mendadak ujarnya lagi.
"Didalam satu bulan ini kau harus telah datang kekuil Pie Lu sie kalau tidak terhadap keselamatan suhumu akan tak
menguntungkan"
Sehabis berkata, dia tertawa dingin tak henti-hentinya,
tubuhnya memutar dan lari pergi dari tempat itu.
Betul saja Ie Bok Tocu telah datang kedalam kuil Pie Lu Sie, hatinya terasa menjadi sangat gusar sekali. dia tidak mungkin dapat melepaskan Sin Hoat dengan demikian saja, tubuhnya
segera berkelebat mengejar kearah dimana sin Hoat sedang
melarikan dirinya.
Tubuh sin Hoat Taysu bagaikan kilat cepatnya berkelebat,
setelah memasuki ke dalam rimba yang gelap itu, jejaknya
segera hilang tak berbekas lagi.
Boen Ching setelah mengejar beberapa saat dengan
merasa gusar menghentikan langkah kakinya, teringat olehnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
pedang Cing Hong Kiamnya mash tertinggal diatas mayat dari
Ching Uh Chan menggeletak.
Ketika dia membalikkan tubuhnya, tampak tidak jauh dari
tempat tersebut berdiri sebuah bayangan manusia, ketika dia mempertajam sinar matanya, tampak orang tersebut kiranya
adalah Liauw Cing Ce adanya.
Liauw Cing Ce berdiri tegak tak bergerak sedikitpun,
didalam hati Boen Ching merasa sangat heran sekali, dia
berjalan dua langkah kedepan setelah menarik napas panjang-
panjang ujarnya sambil tersenyum.
"Nona Liauw tak kusangka kini dapat bertemu kembali
dengan dirimu."
Liauw Cing Ce menghela napas dengan perlahan2
menundukkan kepalanya, tubuhuya tak henti-hentinya
bergoyang. Boen Ching yang tampak hal itu menjadi sangat terkejut, dengan cepat dia berlari kearahnya sambil mengulurkan
tangannya memayang tubuh Liauw Cing Ce, tampak tubuhnya
setelah berdiri tegak. dia mendongakkan kepalanya
memandang ke angkasa sedang dua titik air matanya menetes
keluar dari kelopak matanya.
Boen Ching tidak mengetahui telah terjadi urusan apa,
dengan cemas tanyanya. "Nona Liauw kau mengapa ?""
Liauw Cing Ce menghela napas dengan perlahan sahutnya.
"Gambar peta itu adalah gambar yang palsu, dia telah
merubahnya dengan menggunakan tinta, malah sebaliknya
gambar asliku telah ketahuan olehnya dan terkena siasatnya
yang licin"
Boen Ching menjadi tertegun, segera teringat kembali apa
yang telah terjadi, kiranya Goei Lam Yu menyerahkan gambar
peta itu kePada Liauw Cing Ce masih mempunyai tujuan yang
lain, asalkan dia bekerja sama dengan salah seorang dari Hiat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Koang Sam Mo saja sudahlah cukup untuk mengalahkan diri
Liauw Cing ce. Untuk sesaat hatinya terasa menjadi tak enak. entah
bagaimana seharusnya untuk menghibur diri Liauw Cing Ce
baiknya, saking bingungnya dia menjadi berdiri termangu2 di tempat.
Liauw Cing Ce dengan perlahan mendorong tangan dari
Boen Ching yang masih memayang tubuhnya, ujarnya.
"Aku bersumpah akan membalas dendam sakit hati ini".
Sehabis berkata tak tertahan lagi air matanya jatuh
bercucuran, sedang tubuhnya bergerak berjalan kedepan-
Maksud didalam hati Boen Ching sebenarnya hendak
memberikan bantuannya kePada diri Liauw Cing Ce panggilnya
kemudian- "Nona Liauw. . . "
Tubuh Liauw Cing Ce segera berhenti bergerak. tetapi dia
tidak memalingkan kepalanya.
Hati Boen Ching terasa berdesir, terpikir olehnya bahwa
dirinya masih banyak urusan yang masih belum dikerjakan,
bagaimana dapat berbuat secara demikian, bahkan Liauw Cing
Ce juga belum tentu mau menerima bantuan dari dirinya,
setelah termenung berpikir keras, dengan perlahan dia
menghela napas, sejenak kemudian baru ujarnya lagi.
"Nona Liauw. lebih baik kau sedikit berhati2lah dan
menjaga dirimu baik2"
Tubuh Liauw Cing Ce menjadi sedikit tergetar, dengan
perlahan-lahan dia membalikkan tubuhnya, dan memandang
sekejap ke arah Boen ching, kemudian barulah dengan
perlahan membalikkan tubuhnya kembali dan berjalan kearah
depan. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching terus menerus memandang tajam ketubuh
Liauw Cing Ce, hingga bayangan punggungnya lenyap
ditengah hutan yang gelap itu barulah melanjutkan
perjalanannya kembali.
Boen Ching berjalan kearah tempat dimana dia telah
bertempur dengan diri Cie Uh Chan, didalam hatinya dia terus berpikir, Goel Lam Yu berbuat demikian entah kakaknya
mengetahui tidak. apabila dia mengetahui apakah menpyetujui kalau dia berbuat demikian".
Dia selalu mengingat bayangan dari Goei Hong Ing, bahkan
hampir2 menganggap diri Goei Hong ing sebagaiBwee Giok.
didalam hati dia merasa sangat heran sekali, mengapa dia
dapat berbuat demikian, tetapi diapun tak dapat mencegah
cara pemikiran secara demikian-
Beberapa saat kemudian sampailah dia ketempat asal,
ketika dia mendongakkan kepalanya memandang, hatinya
terasa menjadi sangat terkejut, disamping mayat dari Cie Uh Chan ternyata berdiri seorang yang memakai baju berwarna
putih, orang itu berdiri membelakangi dirinya sedang diatas tangannya sedang bermain pedang Cing Kong Kiam tersebut,
sehingga membuat dirinya tak dapat melihat wajah dari orang itu dan mengetahui siapakah sebenarnya orang itu.
Angin malam bertiup dengan perlahan membuat ujung baju
dari orang berbaju putih itu berkibar tak henti2 nya. Boen
Ching hanya merasakan dari depan matanya memancar pasir
halus, yang membuat pandangannya menjadi agak kabur.
Pada saat itu mendadak orang berbaju putih itu
membalikan tubuhnya, sepasang matanya dengan tajam
memperhatikan diri Boen ching.
Boen Ching begitu tampak orang itu, dalam hatinya
menjadi tertegun, orang itu ternyata adalah seorang pemuda
tampan yang baru berusia kurang lebih dua puluh tahunan,
sangat heran, dia sama sekali tidak kenal dengan orang ini,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
tetapi mengapa orang itu memandang kearah nya dengan
menggunakan sinar mata yang demikian tajamnya?"
Pemuda berbaju putih itu setelah memandang beberapa
saat kearah Boen ching, tanyanya kemudian-
"Kaukah yang bernama Boen ching?""
Pada saat berbicara, dari bibirnya tersungging suatu
senyuman yang mengejek.
Boen Ching tidak mengetahui siapakah sebenarnya pemuda
berbaju putih itu, dia setelah ragu-ragu sejenak. akhirnya
mengangguk. sahutnya.
"Cayhe memang Boen Ching adanya, entah siapakah nama
dari saudara ini ?"".
Pemuda berbaju putih itu tetap memainkan pedangnya
Cing Hong Kiam ditangannya, sepasang matanya dengan sinar
yang mengejek memperhatikan dari ujung kepala hingga
bawah kaki dari tubuh Boen ching, sedang Pada bibirnya pun
terlihat pula tersungging suatu senyuman, tapi dia sama sekali tidak memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang
diajukan oleh Boen Ching itu.
Boen Ching tampak pemuda berbaju putih itu demikian
congkaknya, mau tak mau membuat dia mengerutkan alisnya,
selama hidupnya mana dia pernah dipandang demikian
rendahnya oleh orang lain, dengan tawar ujarnya. "Pedang itu adalah milik dari cayhe "
Pemuda berbaju putih itu memandang sekejap ke arah Cing
Hong Kiam ditangannya, sahutnya kemudian-
"Untuk selanjutnya kau janganlah terlalu mendekati
sumoayku" Sehabis dia melemparkan pedang Cing Hong Kiam itu
keatas tanah dan membalikkan tubuhnya berjalan pergi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Suatu hawa kegusaran yang amat sangat timbul dari dalam
lubuk hatinya, tubuhnya dengan cepat bergerak. menghalangi
jalan pergi dari pemuda berbaju putih itu bentaknya: "Apakah arti dariperkataanmu itu?"".
Pemuda berbaju putih itu memandang tajam lagi ketubuh
Boen ching, sahutnya kemudian-"Aku berkata bahwa untuk selanjutnya janganlah kau terlalu mendekati diri sumoayku
lagi, apakah boleh dikata hanya beberapa buah kata yang
sangat itupun kau tidak dapat mengerti artinya ?"
Boen Ching yang mendengar perkataan tersebut, segera
balik memandang tajam kearah pemuda berbaju putih itu,
hatinya menjadi bergerak tanyanya.
"Saudara apakah adalah murid dari partai Mie Cong Bun?""
Pemuda berbaju putih itu tertawa dingin sahutnya.
"Sungguh tak kusangka ternyata kau dapat memikirkan
sampai disitu, aku memangnya adalah murid dari partai Mie
Cong Bun suheng dari Liauw Cing Ce"
Boen Ching yang mendengar perkataan itu menarik napas
panjang-panjang, ujarnya.
"Sumoaymu dengan aku orang she Boen tak ada sangkut
pautnya sedikitpun, mengapa kau mengeluarkan perkataan
tersebut terhadap diriku ?" "
Dari sepasang mata pemuda berbaju putih itu
memancarkan kegusaran yang meluap-luap. tetapi hanya
sekelebatan saja telah lenyap kembali, ujarnya kePada Boen
ching. "Mengapa kau harus berpura-pura juga?" urusan ini seluruh Bulim telah mengetahuinya dengan jelas"
Boen Ching tertawa tawar, dia tahu pemuda berbaju putih
ini sifatnya tentu ketolol-tololan, berpikir sampai disini sambil tertawa ujarnya kemudian-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Kau telah salah paham, bukankah berita ini Lam Yu
Kongcu yang memberitahukan kePada dirimu?".
Sinar mata dari pemuda berbaju putih itu berkelebat,
tanyanya . "Bagaimana. . . "
Boen Ching tertawa sahutnya .
"Kitab rahasia Hay Kiam Boh telah terjatuh ketangan Goei Lam Yu, perkataan ini sama sekali palsu belaka".
Pemuda berbaju putih itu tertawa menghina, ujarnya .
"Bukanlah Giok Lam Yu yang memberitahu kepadaku,
sedang tentang urusan kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh aku
telah mengetahuinya dengan sendirinya tak usah kau
memberitahukan kepadaku, apabila Pada hari-hari kemudian
kau mendekati lagi sumoayku, janganlah menyalahkan kalau
aku tak sungkan-sungkan lagi".
Sehabis berkata tubuhnya bergerak. dan berkelebat
disamping tubuh Boen ching.
Boen Ching menjadi tertegun hatinya menjadi tergerak.
mendadak teringat kembali akan Chia Cu ing, dia tahu bahwa
pastilah Chia Cu ing telah memberitahukan kePada diri
suhengnya Liauw Cing Ce ini.
Dia tidak mengetahui Chia Cu ing mengapa mau berbuat
secara demikian, di dalam hatinya menjadi tak paham.
Didalam hatinya dia tahu bahwa pemuda berbaju putih itu
merass sangat curiga sekali kalau dirinya bertanya kePada nya apakah Goei Lam Yu yang memberitahukan kepadanya, sudah
tentu dia tak mau mengakuinya.
Boen Ching menghela napas dia tak dapat berbuat apa-
apa lagi, dan tertawa pahit seorang diri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Dia membalikkan tubuhnya memungut kembali pedang
Cing Hong Kiamnya, baru akan bangkit berdiri mendadak
terdengar suara tindakan kaki manusia berkumandang datang,
ketika dia mendongakkan kepalanya memandang, tampak dari
arah depan berlari mendatang seseorang, yang ternyata
adalah Chao Shen yang baru saja berpisah tak lama dengan
dirinya". Ujar Chao Shen dengan cemas.
"Aku mempunyai suatu urusan hendak minta pertolongan
dari diri Boen siauw hiap. entah Boen siauw hiap mau tidak
membantu diriku satu kali ini ?"",
Boen Ching tampak sikap dari Chao Shen demikian tergesa-
gesanya, bagaikan telah terjadi suatu urusan yang penting,


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hatinya menjadi tertegun, ujarnya.
"Chao cianpwee ada urusan silahkan untuk mengutarakan
keluar" Chao Shen menghela napas panjang, ujar^nya.
"Semuanya adalah salahku terlalu serakah, cucuku Chaa
Jen sekarang telah terjerumus kedalam pagoda Tiang Coen
Ta, harap Boen siauwhiap mau turun tangan menolong dirinya
untuk meloloskan diri dari dalam pagoda tersebut".
Boen Ching mendongakkan kepalanya memandang sekejap
ke tempat yang jauh, Chao shen ternyata telah membuka
mulut untuk mohon bantuannya, bahkan dirinyapun
mempunyai tenaga untuk turut memberikan bantuannya,
mengapa takpergi membantu nya, terpaksa dia
menganggukkan kepalanya, sahutnya.
"Chao cianpwee, apakah telah mengetahui kalau kitab
rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut telah jatuh ketangan
Lam Yu Kongcu sejak sebelumnya " "..
-oo0dw0oo- Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Bab 38 MENGEJAR SUARA GENTA
CHAO SHEN dengan kemalu-maluan menggelengkan
kepalanya dan tak mengucapkan sepatah katapun.
Boen Ching memandang sekejap ke angkasa, dan diam-
diam pikirnya. "Kelihatannya akupun tak dapat meloloskan diri dari persoalan ini juga "
Dia menarik napas panjang-panjang, ujarnya kemudian
kePada Chao shen.
"Tempat ini jaraknya dari pagoda Tiang Coen Ta tidaklah dekat, kita haruslah dengan cepat melakukan perjalanan
kesana." Sehabis berkata dua orang itu segera menggerakkan
tubuhnya berlari kearah pagoda Tiang Coen Ta.
Cuaca baru saja mendekati pagi hari, Boen Ching serta
Chao Shen dua orang telah berlari mendekati pagoda Tiang
Coen Ta Disekeliling pagoda Tiang Coen Ta itu tetap sunyi senyap.
sedang didalam pagoda itu pun tak tampak jejak sedikitpun
yang mencurigakan, Chao Shen yang melihat situasi di dalam
pagoda itu. sangat berbeda sekali dengan keadaan
sebelumnya, hatinya menjadi sangat cemas sekali, dan terus
menerjang masuk kedalam pagoda tersebut.
Boen Ching mendadak telah dapat memahami keadaan
situasi dihadapannya saat ini, yang merupakan depannya
tenang- tenang saja, padahal dalamnya telah tersembunyi
suatu kekuatan yang sangat besar, dan kemungkinan sekali
didalam pagoda itu Pada saat ini telah tersembunyi jago-jago berkepandaian tinggi yang tidak sedikit jumlahnya, apabila
Chao shen dengan menempuh bahaya menerjang masuk ke
dalam pagoda tersebut sudah tentu akan menemui
kematiannya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Dengan cepat ia menarik kembali tubuh Chao shen yang
sedang berlari kedepan itu. Chao Shen menjadi tertegun, dan memandang sekejap kearah Boen ching.
Boen Ching melihat sekejap ke sekeliling tempat itu
kemudian ujarnya kePada Chao shen:
"Chao cianpwee, didalam pagoda itu ada orang ataukah
tidak, jika ada kita sekarang masih belum mengetahuinya,
coba boanpwee akan pergi menyelidiki sejenak".
chao Shen menganggukkan kepalanya, dia juga menduga
kalau didalam pagoda tersebut telah tersembunyi jago-jago
berkepandaian tinggi, apabila menerobos masuk dengan
demikian saja bukankah hanya akan menghantarkan nyawa
saja, tetapi entah Boen Ching hendak menggunakan Cara apa
untuk masuk kedalam pagoda tersebut.
Boen Ching memandang sekejap kesekeliling tempat itu,
sepasang kakinya ditutulkan diatas permukaan tanah,
tubuhnya segera melayang keatas ketingkat tiga dari pagoda
Tiang Coen Ta tersebut.
Chao Shen yang tampak gerakan tubuh dari Boen Ching
demikian gesit serta lincahnya, dia hanya dapat seCara diam-diam menghela napas panjang saja.
Tubuh Boen Ching baru saja menempel Pada tepi pagoda
tingkat ketiga itu, dari dalam pagoda tersebut segera
menyambar keluar segulung senjata rahasia yang mengancam
seluruh tubuhnya, ujung kaki Boen Ching segera menutul
keatas tanah, sedang hawa khiekang Chiet Kong Kang Khie
nyapun dikerahkan ke luar, tubuhnya segera melancarkan
gerakannya menerjang masuk kedalam pagoda itu.
Begitu dia berada, tampak bayangan manusia berkelebat,
tiga orang lelaki berusia pertengahan yang Pada tangannya
mencekal sebilah pedang telah melayang pergi dan berdiri
tegak dipinggiran tepi pagoda itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching menyapu sekejap kearah tiga orang itu,
didalam hatinya diam-diam merasa sangat terkejut, Pada
waktu yang lalu suhunya Ie Bok Tocu pernah memberitahu
kan kepadanya. bahwa tiga orang jago berkepandaian tinggi
yang sangat liehay didalam senjata rahasia hanyalah 'Ming
Lam Sam Koay' atau Tiga Manusia Aneh dari daerah Ming Lam
saja. Ketiga orang itu masing-masing memiliki kepandaian
tunggal dan sangat jarang sekali berkelana di dalam dunia
kangouw, sungguh tak terkira ini hari ternyata dapat bertemu muka ditempat ini.
Ming Lam Sam Koay saling bertukar pandangan sekejap.
setelah itu mengangkat pedangnya mengarah tubuh Boen
ching. "Cayhe Boen ching, datang kemari hanyalah untuk mencari seorang anak kecil saja dan tidak mempunyai niat terhadap
kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut, apakah kalian
bertiga orang cianpwee pernah melihat seorang anak kecil
berada didalam pagoda ini?"
Seorang lelaki berusia pertengahan yang berdiri diujung kiri dengan sangat tawar sekali menggelengkan kepalanya,
sahutnya: "Kalau memangnya kau tidak mempunyai niat untuk ikut
campur didalam urusan ini, cepatlah tinggalkan tempat ini,
kalau tidak janganlah menyalahkan aku bertiga kalau hendak
menggunakan senjata rahasia tunggal dari kami untuk
menghadapi dirimu".
Boen Ching baru saja bersiap hendak mengundurkan
dirinya, dari tingkat ke empat dari pagoda tersebut, Ming Lam Sam Koay segera bersama-sama membentak dengan
nyaringnya, sehingga terdengar suara dengungan yang
menyakitkan telinga, tiga macam senjata rahasia yang sangat aneh sekali bentuknya segera melayang menyambar ketubuh
orang tersebut dengan cepatnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Tetapi mendadak tampak tangan orang itu diayunkan,
sebuah jala berwarna hitam telah dilemparkan keluar.
Boen Ching menjadi sangat terkejut, segera dia berkelebat
kebelakang dan mengikuti diri Boen Ching masuk ke dalam
pagoda itu. Di dalam satu kali pandang saja, dia telah dapat melihat
bahwa jala berwarna hitam itu adalah senjata tunggal dari
partai Tiang Pek Pay yaitu jala "Lu Ie Wang," sekalipun seluruh tubuhnya telah dilindungi oleh tenaga khiekang, tetapi dia tetap tak menginginkan mendatangkan kesulitan bagi
dirinya. Ketika sekali lagi dia menerjang masuk ke dalam pagoda itu
tampak Ming Lam Sam Koay telah terjerumus kedalam jaring
"Lu Ie Wang" tersebut, tampak orang yang berdiri diujung kiri itu, kaki serta tangannya Pada saat ini telah terikat dengan kencangnya, sedang Pada tangan kirinya tetap mencekal
segenggam senjata rahasia, dan tangan kanannya mencekal
pedang panjangnya.
Si kakek tua yang rambutnya telah memutih seluruhnya itu
berjalan keluar dari dalam pagoda tingkat ke empat tersebut, tampaknya kakek tua itupun telah terkena dua buah senjata
rahasia, dengan sekuat tenaga dia mempertahankan dirinya,
sedang pedangnya digunakan untuk menahan berat tubuhnya
menempel dipinggir dinding.
Dari dalam pagoda tiba-tiba terdengar suara sambaran baju
yang tertiup angin, dan muncullah empat orang kakek tua
berambut putih semuanya, Pada tangan masing-masing
mencekal sebilah pedang panjang, sepasang matanya
memancarkan sinar yang sangat tajam sekali memandang ke
arah lelaki berusia pertengahan itu.
Lelaki berusia pertengahan itu sadar bahwa apabila dirinya
hendak melawan ke empat orang itu sekaligus, sudah tentu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
bukanlah merupakan tandingannya, dia dengan dingin
mendengus, ujarnya.
"Baik Tiang Pek Ngo Liong ternyata semuanya telah dapat kemari, aku kira Ming Cong Pat Eng atau delapan pahlawan
dari daerah Ming Cong tak akan berpeluk tangan saja "
Ucapan ini diam-diam telah memperingat kePada Tiang Pek
Ngo Liong, bahwa dirinya tiga orang belum terdapat seorang
pun yang menderita luka, sedangkan dipihak Tiang Pek Ngo
Liong telah terdapat seorang yang menderita luka yang parah, apabila Tiang Pek Ngo Liong akan berbuat sesuatu, dia
percaya bahwa mereka masih sanggup untuk
mempertahankan diri.
Kakek tua yang menderita luka itu mendadak mendengus
ujarnya. "Kalian jangan berpikir seenaknya.jaring Lu Ie Wang dari partai Tiang Pek Pay kami bukanlah dapat demikian mudahnya
dapat di terjang, Ditambah lagi apakah kalian telah lupa akan cin Tiong Ngo Tok atau lima manusia bisa dari daerah Chin
Tiong ?" Lelaki berusia pertengahan itu memandang sekejap kearah
Boen ching, dan tak mengucapkan sepatah katapun juga .
Boen Ching menghela napas panjang-panjang, dia tidak
mengetahui dendam sakit hati yang terjadi didunia kangouw
ini haruslah menggunakan cara yang bagaimana supaya dapat
diselesaikan, ditambah lagi Pada saat ini telah terdapat
saorang yang menderita luka dalam, dendam sakit hati ini tak mungkin dapat diselesaikan hanya beberapa patah kata saja.
Tiang Pek Ngo Liong tampak Boen Ching mempunyai niat
untuk ikut campur didalam urusan ini, keempat orang itu
segera mengangkat pedangnya mendesak kearah lelaki
berusia pertengahan tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Ilmu menyambit sanjata rahasia dari Ming- Lam Sam Koay
telah menjagoi seluruh dunia kangouw, dia yang tampak Boen
Ching tidak mempunyai niat untuk turun tangan memberi
bantuan, terpaksa hanyalah tertawa sedih, tangan kirinya
diayunkan, didalam sekejap mata seluruh pagoda tersebut
penuh dipenuhi oleh suara dengungan yang memekikkan
telinga. Titik-titik kecil berwarna kuning yang berpuluh-puluh
banyaknya itu melayang dengan cepatnya di tengah udara
dan meluncur ke tubuh Tiang Pek Ngo Liong.
Tiang Pek Ngo Liong tertawa panjang, ke empat orang itu
segera merapatkan pedang masing-masing, segulung hawa
pedang yang amat rapat sekali mendesak kearah titik-titik
kuning itu segera jatuh turun kebawah dan bertemu dengan
hawa pedang yang sangat rapat.
Boen Ching segera tergetar hatinya oleh suara tertawa
panjang yang demikian mengenaskan diri lelaki yang berusia
pertengahan itu, segera ujarnya. "Kalian harap tahan,
dengarlah dari perkataan Cayhe "
Tiang Pek Ngo Liong dengan dingin mendengus, sambil
mencekal pedangnya dengan kencang, mereka memandang
tajam kearah Boen ching, dengan dingin, ujarnya: "Kau ingin campur tangan juga ?"
Boen Ching menyapu sekejap kearah orang-orang itu,
kemudian sahutnya:
"Kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh telah terjatuh ketangan Goei Lam Yu, kalian kini bergebrak mati-matian ditempat ini sebenarnya sedang memperebutkan benda apakah ?"
Tiang Pek Ngo Liong menjadi tertegun, termasuk juga Ming
Lam Sam Koay juga tak seorangpun yang percaya terhadap
segala perkataan yang diucapkan oleh Boen Ching itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Dari pagoda tingkat kedua mendadak melayang turun
seorang aneh yang wajahnya sangat jelek sekali, dengan
dingin dia tertawa panjang, ujarnya
"Aku dua orang bersaudara tak dapat menanti lebih lama lagi, terpaksa aku naik ke atas dengan sendirinya."
Dari pagoda tingkat keempatpun secara berturut-turut
melayang turun delapan orang, kePada Tiang Pek Ngo Liong
mereka tertawa dingin, ujarnya: "Jaring Lu le Wang apakah dapat menahan diri Ming Cong Pat Eng kami ?"
Boen Ching mengalihkan pandangannya, tampak
dikalangan tengah itu telah bertambah dengan sepuluh orang
lebih, dia tahu dirinya tak mempunyai tenaga untuk
mengaturnya kembali, dengan termenung memandang
sekejap ketengah kalangan, setelah menghela napas panjang
dia mengundurkan dirinya ke luar dari pagoda. Chao Shen
tampak Boen Ching telah melayang kembali, segera tanyanya:
"Boen siauwhiap. bagaimana ?"
"Jago-jago berkepandaian yang berada di dalam pagoda
sangat banyak sekali, jejak dari cucumu aku kira terpaksa
harus dicari sendiri, Pada saat ini mereka sedang bertempur mati-matian, aku kira cucumu tak mungkin akan mendapatkan
bahaya." Chao Shen dengan sangat camas memandang sekejap
keatas pagoda itu, terdengar dari dalam pagoda
berkumandang datang suara bentakan yang sangat keras
disertai suara tertawa panjang dan nyaring.
Mendadak dari kejauhan terdengar berkumandang datang
suara tertawa dingin yang tak putus-putusnya .
Dalam hati Boen Ching merasa sangat tergetar, segera ia
mendongakkan kepalanya memandang, hatinya makin
bertambah terkejut, diatas pagoda Tiang Coen Ta tampak
bayangan merah berkelebat tak henti- hentinya. segulung
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
ujung baju berwarna merah melayang memenuhi seluruh
angkasa. segera teringat kembali keadaan Pada saat diadakannya
perkumpulan para enghiong yang diadakan diatas loteng oei
Hong Lo untuk memperebutkan tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu.
Chao Shen juga merasa sangat heran dan mendongakkan
kepalanya memandang keatas pagoda Tiang Coen Ta itu, dia
merasa sangat heran sekali, tetapi mengapa Boen Ching dapat berubah menjadi demikian tegangnya, apakah boleh dikata
akan terjadi suatu peristiwa yang sangat dahsyat "-"
Boen Ching tak berani berlaku ayal lagi, dia bersuit panjang dengan nyaringnya, tubuhnya berkelebat melayang ke atas
pagoda tersebut.
Begitu melayangkan tubuhnya dia naik keatas pagoda
tingkat ketiga, terdengar dari dalam pagoda berkumandang
datang suara bentakan-bentakan yang nyaring, berpuluh-
puluh orang berbaju merah yang Pada wajahnya memakai
topeng yang sangat aneh bentuknya berkelebat tak henti-
hentinya didalam pagoda tersebut, suara jeritan ngeri
terdengar tak putus-putusnya .
Boen Ching dengan gusar membentak. tubuhnya menubruk
masuk ke dalam pagoda sedang pedang Cing Hong
Kiamnyapun di cabut keluar, Pada saat sinar pedang
berkelebat, tubuh seorang lelaki berbaju merah itu telah
berhasil dibabat putus menjadi dua bagian.
Pada waktu yang bersamaan pula dari kejauhan
berkumandang datang suara genta yang dibunyikan bertalu-
talu, Pada saat ini Boen Ching telah berhasil melatih tenaga khiekang "Chiet Keng kang Khie" sehingga suara genta tersebut sedikitpun tak dapat mempengaruhi dirinya, tetapi
orang-orang yang berada diatas pagoda itu selain dia serta


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

orang-orang berbaju merah itu, lainnya telah tak dapat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
menahan dirinya lagi dan rubuh keatas tanah, Boen Ching
dengan cepat mengangkat pedang Cing Hong Kiamnya
melancarkan serangan, kedua belas orang berbaju merah itu
segera pula berdiri berbareng sambil menggerakkan
pedangnya menahan serangan dari Boen Ching itu.
Dalam hati Boen Ching merasa sangat cemas sekali, dia
bersuit panjang dengan nyaringnya, ilmu pedang "Hong Loei Chiet Kiam" dengan sekuat tenaga dilancarkan keluar, tetapi kepandaian silat yang dimiliki kedua belas orang berbaju
merah itupun tidak lemah, bahkan kerja sama didalam
gerakan pedangnyapun sangat erat sekali, membuat Boen
Ching hanya dapat mendesak kedua belas orang berbaju
merah itu mundur ke belakang berkali-kali.
Suara jeritan ngeri berturut-turut berkumandang datang tak
henti-hentinya sekali pun didalam hati Boen Ching merasa
sangat gusar sekali, tetapi juga tak mempunyai cara untuk
melampiaskan kegusarannya tersebut.
Dengan gusar ia membentak. serangan pedang serta
serangan telapak tangan tak henti-hentinya dilancarkan
keluar, kehebatannya segera bertambah, membuat barisan
pedang dari kedua belas orang itu terdesak dan menjadi
kacau-balau. Didalam sekejap mata saja terdapat seorang lelaki berbaju
merah yang terluka dibawah tangannya, kedua belas orang itu dengan cepat memisahkan dirinya dan mundur kesamping.
Tujuan utama dari Boen Ching hanyalah menolong orang,
begitu kedua belas orang itu memisahkan dirinya dan
mengundurkan diri kebelakang, dia segera menerjang kearah
mereka dan naik keatas pagoda, tetapi diatas pagoda tersebut hanya tampak mayat-mayat bergelimpangan diatas tanah, tak
dapat seorangpun diantara mereka yang masih hidup,
Sedang arah pergi dari orang-orang berbaju merah itupun
entah telah melenyapkan dirinya dari mana.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Dia terus berlari naik ke ujung pagoda, tetapi seorang pun
tak tampak. terpaksa dia membalikkan tubuhnya berjalan
kembali kedasar pagoda tersebut, tampak mayat-mayat telah
memenuhi seluruh permukaan, kelihatannya orang-orang yang
berada di dalam pagoda tersebut tak seorang pun yang masih
hidup, Sekalipun Boen Ching telah mencari kesana kemari, tetapi
tetap tak tampak diri Chao Shen segera teringat oleh nya akan Chao Shen, apabila berjalan bersamanya bukankah dapat
mencarinya dengan lebih mudah lagi?"
Begitu dia berjalan keluar dari pagoda itu, tanpa terasa dia menjadi tertegun, Chao Shen pun telah menggeletak diluar
pagoda dan telah menemui kematiannya.
Hati Boen Ching terasa menjadi berat, sungguh tak
disangka olehnya kalau orang itu dapat turun tangan dengan
demikian kejamnya.
Dia tidak mengetahui siapakah sebenarnya orang yang
membunyikan suara genta itu, orang itu pasti bukanlah Goei
Lam Yu, sekalipun kemungkinan sekali mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan diri Goei Lam Yu tetapi hal itu tak lain hanyalah kecurigaan di dalam hatinya saja.
Didalam hatinya terasa berduka sekali, dirinya telah
berhasil melatih tenaga khiekang "Chiet Keng Kang Khie", apa lagi kini tubuhnya berada didalam kalangan, tetapi ternyata tak dapat berbuat apa-apa, dan tetap membuat orang-orang
itu menemui kematiannya ditempat tersebut.
Suara genta itu sejak tadi telah berhenti berbunyi, tetapi
Pada saat ini mendadak berkumandang kembali, bahkan
agaknya jaraknya dengan diri Boen thing sekarang ini sangat dekat sekali, sedang ditengah suara genta yang berbunyi
bertalu-talu itu samar- samar terdengar suara tertawa nyaring.
Kegusaran didalam hati Boen Ching menjadi bangkit
ketabali, orang ini terbukti sedang menantang dirinya, puluhan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
orang-orang itu telah menemui kematiannya ditangannya dia
masih merasa tidak cukup, bahkan kini menantang dirinya
lagi. Sinar matanya berkelebat, tubuhnya segera bergerak
mengejar dimana suara genta itu berasal.
Suara genta itu berkumandang diangkasa sebentar dekat
sebentar jauh kembali, agak tetap tak mengijinkan Boen Ching dapat mengejar lebih dekat lagi. Kegusaran didalam hati Boen Ching makin memuncak. diam-diam pikirnya.
"Aku tidak perCaya kalau ilmu meringankan tubuh yang kau miliki itu sungguh demikian hebat "
Dengan sekuat tenaga dia mengerahkan ilmu meringankan
tubuhnya, tubuhnya bagaikan jatuhnya bintang dilangit
berkelebat dengan sangat cepatnya diatas rumput- rumputan.
Saling kejar mengejar yang terjadi sekarang ini, kedua
belah pihak saling mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya
dengan sekuat tenaga, didalam sekejap-mata saja udara
sudah mendekati senja, ketika Boen Ching mendongakkan
kepalanya untuk memandang tampak dirinya kini telah
mengejar sampai disebuah gunung yang dia sendiri tak
mengetahui namanya.
Setelah berlari seharian penuh, dia sendiripun tak
mengetahui Pada saat ini dia telah berada dimana.
Mendadak dia mendengar suara genta itu bagaikan sedang
berkelebat didalam suatu gua, gunung yang sangat dalam,
tubuhnya segera berhenti bergerak. sedang dihadapannya pun
telah muncul sebuah gua yang tingginya kurang-lebih dua
kaki. Didalam gua itu sangat gelap sekali, dua tiga titik air
menetes tak hentinya dari atas gua tersebut.
Boen Ching mengerutkan alisnya, setindak demi setindak
dia berjalan masuk ke dalam gua itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Gua itu sangat lembab sekali, sekelilingnya pun sangat
basah sehingga membuat permukaan tanahnya menjadi licin
sekali, tetapi Boen Ching yang telah berhasil melatih ilmu
untuk melihat diwaktu malam hari, dia bisa melihat situasi
didalam gua tersebut dengan sangat jelas sekali.
Dia mendongakkan kepala memandang ke sekeliling tempat
itu, tampak gua itu sangat dalam sekali, setelah dia berbelok kembali satu lekukan terdapat kembali belokan lainnya, tiba-tiba dihadapannya dia menemukan sebuah bayangan sinar
yang sangat terang sekali, dengan langkah yang tergesa- gesa dia berjalan kearah sana.
Setelah berbelok lagi satu belokan, mendadak dia
menghentikan langkah kakinya, dihadapannya tampak
setumpuk api unggun yang memancarkan sinar dengan
terang, sedang di samping api unggun tersebut berdiri
seseorang, orang itu wajahnya pucat pasi, dengan sangat
gusar sekali dia memandang kearah Boen ching. orang itu
ternyata adalah Goei Lam Yu adanya.
Wajah dari Goei Lam Yu penuh diliputi penuh oleh perasaan
lelah yang berlebihan, kelihatan warna darah meliputi
sepasang matanya, ditambah lagi sinar api yang
memancarkan sinarnya keatas wajahnya, membuat orang
yang melihatnya meraSa sangat menakutkan sekali.
Boen Ching sama sekali tidak menyangka kalau Pada
tempat dan saat seperti itu seCara mendadak dapat bertemu
muka dengan diri Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu dengan tidak menampilkan sedikit perasaan
hatinyapun, dengan tajam memandang kearah Boen ching,
sejenak kemudian dengan dingin ujarnya. "Kau datang kemari mempunyai urusan apa ?"
Pada saat ini didalam hati Boen Ching perasaan Curiganya
lebih menang dari Pada perasaan gusarnya, dengan dingin
sahutnya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Goei Lam Yu Kau yang melatih ilmu Hiat Mo Kang sudah
tentu mengetahui siapakah sebenarnya orang yang
membUnyikan sUara genta tersebut ?"
Goei Lam Yu termenung berpikir keras, beberapa saat
kemudian dengan perlahan-lahan dia mencabut keluar pedang
Cie Hong Kiam-nya, dengan dingin ujarnya.
"cepat kau mengundurkan diri dari tempat ini, kalau tidak janganlah menyalahkan aku kalau tidak berlaku sungkan-sungkan lagi^".
Boen Ching yang telah sampai ditempat itu mana mau
dengan demikian saja mengundurkan dirinya, dengan penuh
merasa Curiga dia mencabut keluar pedang Cing Hong
Kiamnya pula, dengan tawar sahutnya:
"Urusan mengenai kau dengan menggunakan gambar peta
palsu menipu diri Liauw Cing Ce belum selesai kita bereskan, apakah kau kira dengan demikian saja kau dapat membuat
aku takut dan mengundurkan dirinya dari tempat ini"
Dengan dingin bentak Goei Lam Yu: "Kau mau
mengundurkan diri tidak "
Boen Ching mengerutkan alis nya dia bukannya tidak
mengundurkan dirinya, bahkan malah bertindak maju setindak
lagi. Goei Lam Yu tidak menantikan mereka memberikan
jawabannya, pedang Cie Hong Kiamnya diangkat dan
menerjang ke arah Boen ching.
Boen Ching sama sekali tidak menyangka kalau Goei Lam
Yu ternyata dapat mengambil keputusan demikian, kedua
orang itu semuanya merupakan jago-jago berkepandaian
tinggi, sudah tentu didalam hati masing- masing telah
mempunyai perhitungan yang masak, Boen Ching pun
mengetahui kalau Goei Lam Yu tak mungkin dapat dipandang
dan di lawannya dengan ringan, bahkan dia pun mengetahui
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
kalau kedua belah pihak telah turun tangan bergerak, dirinya sekali pun tak mungkin untuk mendapatkan kemenangan,
tetapi kedudukannya paling sedikit juga seimbang.
Goei Lam Yu mulai melancarkan serangannya menerjang
kearah dirinya, data tubuhnya segera berdiri tegak. pedang
panjangnya segera disentilkan ke depan dan menyambut
serangan Goei Lam Yu.
Gerakan pedang Goei Lam Yu yang begitu dilancarkan
keluar, sinar kemerah-merahan segera muncul memenuhi
angkasa dan berubah menjadi berpuluh-puluh bayangan
pedang meluncur ketubuh Boen ching.
Boen Ching menarik napas panjang-panjang, pedang Cing
Hong Kiamnya dilintangkan kedepan, segulung bayangan
pedang meluncur ke atas dan ini merupakan jurus "Ban-bok Cie Yong" atau laksana kayu mengalir deras, sedang jurus serangan dari Goei Lam Yupun dengan Cepat berhasil ditahan
dengan jurus serangan tersebut.
Pedang Cie Hong Kiam itu sekali lagi dikerahkan kedepan,
Boen Ching pun tak mau ketinggalan, ilmu pedang " Hong Loei ciet Kiam" nya dikerahkan untuk menyambut serangan
tersebut, Pada saat ini kedua belah pihak telah mengerahkan tenaga khiekangnya kedalam jurus serangan pedang masing-masing, tampak ditengah kalangan tersebut penuh diliputi
oleh hawa pedang yang berkelebat simpang slur dengan
dahsyatnya. Tiba-tiba tubuh pedang kedua orang itu saling terbentur
satu sama lainnya, ditengah kalangan tersebut segera
terdengar suara benturan besi yang sangat nyaring sekali,
bunga api memancar kesekeliling tempat itu.
Tubuh kedua orang itu segera memisah ke samping, wajah
Boen Ching tampak timbul kemerah-merahan, sedang wajah
dari Goei Lam Yu berubah menjadi pucat-pasi, kedua orang itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
kiranya telah beradu kekuatan dengan menggunakan seluruh
tenaga. Jago-jago berkepandaian tinggi apabila sedang bergebrak.
yang paling Celaka hanyalah saling beradu jiwa dengan sekuat tenaga, karena begitu saling beradu jiwa kemungkinan sekali kedua belah pihak akan mengalami luka dalam yang parah,
sekalipun tenaga dalam yang dimiliki kedua orang itu hanya
terpaut sedikitpun, juga kemungkinan sekali-akan mengalami
hal seperti itu.
Boen Ching yang beradu tenaga dalam dengan diri Goel
Lam Yu, untung saja kedua orang itu dengan Cepat menarik
kembali gerakan tangan masing- masing, kalau tidak kiranya
kedua belah pihak akan menemui kematiannya sejak tadi.
Didalam mengadu tenaga tersebut, sekalipun Goei Lam Yu
telah mengalami kerugian yang Cukup parah, tetapi didalam
hati Boen Ching diam-diam merasa sangat terkejut, dengan
keadaan Goei Lam Yu yang keletihan ini dia juga tak lebih
hanya berada dibawah angin saja, jika dilihat dari hal tersebut agaknya tenaga dalam yang dimiliki oleh Goei Lam Yu ini tidak dibawah tenaga dalam yang dimiliki dirinya, menang kalah
Pada hal ini agaknya sukar sekali untuk diduga.
Goei Lam Yu menenangkan pikirannya sejenak, kemudian
dengan dingin memandang sekejap kearah Boen Ching
pedang Cie Hong Kiamnya dengan dingin perlahan-lahan
diangkat kembali, dan mengeluarkan suatu jurus pedang yang
sangat aneh sekali.
Boen Ching tampak sekali Goei Lam Yu mengeluarkan satu
jurus pedang yang sangat aneh, didalam hatinya sedikit
merasa terkejut, sekalipun dia tidak pernah mengenal jurus
pedang tersebut, tetapi diapun merupakan seorang jago
pedang kenamaan,jika dilihat dari jurus pedang yang
dikeluarkan oleh Goei Lam Yu ini saja, dia dengan sangat
mudah sekali dapat mengerahkan seluruh tenaga dalam yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
dimilikinya ke tubuh pedang tersebut, dan inilah merupakan
rahasia dari ilmu pedang yang sangat lihay sekali.
Mendadak otaknya berkelebat tentang suatu hal, Liau Cing
Ce bukanlah berkata kalau kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh
telah terjatuh ketangan Goei Lam Yu, apalagi ditambah
denpan sikap serta tindak tanduk dari Goei Lam Yu yang
demikian menakutkan itu, jurus pedang yang dilancarkan ini
bukanlah merupakan jurus pedang dari kitab rahasia Hay
Thian Kiam Boh?"
Tanpa terasa hati Boen Ching terasa tergetar, sinar
matanya berkelebat dan mundur satu langkah kebelakang,
pedang Cing Hong Kiamnya disabetkan setengah lingkaran di
atas udara, keadaan disekitar tempat tersebut segera
terdengar suara angin dan guntur meliputi tempat itu.
Ujung pedang dari Goei Lam Yu kelihatan sedikit diangkat
keatas, suatu suara yang sangat halus dan ringan sekali
berkelebat di tengah udara dan mengikuti sinar berwarna ke
merah-merahan lenyap dari pandangan.
Tubuhnya bagaikan ditarik oleh suatu tenaga yang sangat
besar sekali dengan mengikuti pedang Cing Hong Kiamnya,
sinar kemerah-merahan memancar ke angkasa, ditengah
udara sedikit membengkok dan dengan keCepatan luar biasa
meluncur ke tubuh Boen ching.
Boen Ching bersuit nyaring, pedang Cing Hong Kiamnya
disentil keluar, suara angin dan guntur segera membelah
bumi, jurus ini merupakan jurus 'Hong Loei ciau Ming', atau angin petir bersatu padu dari ilmu pedang Hong Loei chiet
Kiam. Bayangan pedang yang memenuhi angkasa serta
memancarkan sinar yang berkilauan itu dengan sangat Cepat
sekali menerjang ke arah Goei Lam Yu.
Sinar kemerah-merahan itu dengan cepat pula membentur
bayangan pedang dari Boen ching, segera pedang Cing Hong
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Kiam yang dicekalnya itu terasa bagaikan terkena pukulan
yang sangat hebat, mau tak mau memaksa tubuhnya
terhuyung mundur dua langkah ke belakang.
Tubuh Goei Lam Yu melayang kembali ke tempat asalnya,
wajahnya penuh diliputi oleh senyuman yang mengejek.
pedang Cie Hong Kiamnya ditangannya diangkat kembali ber-
siap2 untuk melancarkan serangan sekali lagi.
Boen Ching menarik napas panjang- panjang, dia sadar
bahwa tenaga khiekang chiet Kong Kang Khie yang dimiliki
sekarang ini, tak lebih barulah dasarnya saja, dan belum


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sampai dapat digunakan sekehendak hatinya, kalau tidak tak
mungkin dia akan takut terhadap Goel Lam Yu ini.
Dia sekali lagi menarik napas panjang-panjang dan
menjalankan hawa khiekang chiet Kong Kang Khie didalam
tubuhnya satu kali putaran-
Goei Lam Yu tertawa dingin, pelan dia menggerakkan
pedang Cie Hong Kiamnya dengan melancarkan jurus pedang
dari kitab rahasia Hay Thian KiamBoh sekali lagi dia menerjang kearah Boen ching.
Tubuh Boen Ching segera miring kesamping, pedang Cing
Hong Kiamnya dengan keCepatan luar biasa menusuk
kedepan, Pada saat tersebut tenaga serangan yang digunakan
oleh Goei Lam Yu tak Cukup, sehingga begitu menempel
pedang Cing Hong Kiam segera terpental balik dengan ganas
dia memandang tajam kearah Boen ching
Boen Ching tertawa-tawa, dia tahu bahwa Pada saat ini
Goei Lam Yu hanyalah baru berhasil mempelajari dasar dari
Pada jurus pedang yang terdapat didalam kitab rahasia Hay
Thian Kiam Boh itu, sehingga tak perlu untuk ditakutkan-
Goei Lam Yu memandang tajam kearah Boen ching, diapun
telah mengetahui kalau tempat kelemahan dari dirinya telah
diketahui oleh Boen ching, untuk merebut kemenangan sudah
tentu sangat sukar sekali, tetapi didalam hatinya dia tetap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
merasa sangat puas dengan hasil yang dicapai dari kitab
rahasia "Hay Thian KiamBoh" itu, paling sedikit Boen Ching juga tidak berani terlalu memandang rendah terhadap dirinya, hanya cukup itu saja didalam hatinya telah merasa sangat
puas sekali. Boen Ching pun memandang tajam kearah Goei Lam Yu, di
dalam hatinya dia tetap tak mau membuat niatnya untuk
menerjang kearah Goei Lam Yu, dan ingin sekali menerjang
masuk kedalam gua tersebut untuk melihat sebenarnya
didalam gua tersebut masih terdapat hal-hal apakah yang
aneh. Goei Lam Yu tampak Boen Ching tetap tak mau
mengundurkan dirinya dari tempat tersebut, didalam hatinya
menjadi sangat gusar sekali, pedang Cing Hong Kiamnya
berturut turut melancarkan kedua kali serangan, tetapi
semuanya berhasil ditahan oleh Boen Ching dengan
menyampingkan tubuhnva ke samping, dan tetap tak
melancarkan serangan balasannya, Goei Lam Yu tampak
serangannya tidak mencapai sasaran setelah dia
mengundurkan dirinya kebelakang.
Goei Lam Yu setelah berturut-turut menyerang dua kali,
mendadak wajahnya berubah hebat, segera dia memutarkan
tubuhnya dan mengundurkan diri keluar dari gua tersebut.
Boen Ching menjadi tertegun dia membalikkan tubuhnya
memandang kearah sepasang mata dari Goei Lam Yu yang
penuh diliputi oleh rasa terkejut itu, tetapi ketika sinar
matanya bertemu dengan matanya sedikitpun dia tidak
mendapatkan hal-hal yang mencurigakan,
didalam hatinya diam- diam merasa sangat heran, entah
Goai Lam Yu sebenarnya telah melihat apa, ternyata dapat
berubah menjadi demikian takutnya.
Dengan kehebatan dari kepandaian silat yang dimiliki Goei
Lam Yu saat ini, sehingga dapat merebut sebagai pimpinan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
dari kawan iblis, dia tak dapat memikirkan sebenarnya
siapakah yang ditakuti oleh Goei Lam Yu se hingga berubah
menjadi sedemikian rupa.
Tetapi Pada saat ini Goei Lam Yu telah mengundurkan
dirinya, dia sudah tentu tak dapat berpikir yang bukan-bukan lagi, segera tubuhnya bergerak. dan menerjang kedalam
ruangan gua tersebut.
Ruangan gua itu sangat gelap sekali, Boen Ching berhenti
sejenak untuk kemudian bergerak lagi maju kedepan-
Setelah berputar beberapa kali dibelokan dia sama sekali
tidak perCaya terhadap sinar matanya, orang-orang yang
selamanya dipikirkan dan dicari Pada saat ini telah duduk
bersila didalam ruangan gua itu.
Boen Ching merasa sangat terkejut berCampur girang
orang-orang itu tak lain tak bukan ternyata adalah Pak Leng Sian-seng sekalian.
Disamping Pak Leng Sian-seng, tampak sang Kwan Yu,
Toan Bok Cie Jien, ouw Yang Bu Kie, chang Sun Loei serta Tie Liok Yun terkurung didalam ruangan batu itu.
Begitu Boen Ching masuk kedalam ruangan gua, Pak Leng
sian-seng segera mementangkan sepasang matanya, dengan
sangat terkejut sekali panggilnya.
"Kiranya adalah Boen ching, Boen Siauw hiap. bagaimana kau dapat datang kemari?"
orang-orang lain yang berada didalam ruangan gua itu
bersama-sama mendapatkan sepasang matanya, dengan
sangat terkejut sekali dia memandang kearah Boen ching.
Boen Ching dengan terkejut berCampur heran memandang
kearah mereka, kemudian ujarnya. "Aku hanyalah karena tidak sengaja datang kemari."
Didalam hatinya Pada saat ini penuh diliputi oleh keragu-
raguan, dia tidak mengetahui mengapa Pak Leng Sian-seng
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
sekalian dapat datang sampai disini, dan sama sekali tidak
pernah menyangka kalau ternyata mereka dapat dikurung
ditempat ini, disamping itu masih banvak sekali urusan yang tak dapat dipeCahkan olehnya.
orang yang membunyikan genta itu memimpin dia datang
kemari ini entah mempunyai hubungan apakah dan apa
sebabnya, sedang Goei Lam Yu bukanlah seorang yang
berhati lapang, mengapa dia mengurung Pak Leng Sian-seng
sekalian ditempat seperti ini, jika menurut penglihatan dirinya, Goei Lam Yu pastilah tak begitu perlu membuat demikian,
dengan kemungkinan sekali dia dapat membunuh habis Pak
Leng Sian-seng.
Tie Liok Yun bangkit berdiri dan melayang mendekati tubuh
Boen ching, tanya nya kemudian-
"Kau telah bertemu muka dengan Goei Lam Yu?"
"Ya, tetapi dia telah pergi dari tempat ini."
Tie Liok Yun menghela napas lega, dari memandang
kesekeliling tempat itu, kemudian barulah memandang
sekejap kearah Boen ching, ujarnya:
"Goei Lam Yu jadi orang sangat kejam serta ganas, Bwee Giok kini berada ditangannya, aku masih belum dapat
menolong dirinya keluar dari Ceng keraman tangannya.".
Boen Ching begitu mendengar Tie Liok Yun mengungkat
kembali tentang Bwee Giok hatinya terasa tergetar, ujarnya
dengan ragu-ragu:
"Pada saat ini, apakah benar Bwee Giok berada
ditangannya ?"
Tie Liok Yun menggangguk sambil menghela napas
panjang, ujarnya:
"Tetapi sangat aneh sekali, entah mengapa anak Giok
ternyata telah berubah menjadi kakaknya "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Hati Boen Ching menjadi tergetar ujarnya:
"Bwee Giok ternyata berubah, menjadi kakak dari Goei Lam Yu. kiranya Goei Hong Ing adalah Bwee Giok "
Berpikir samuai disini, hatinya menjadi berdebar, urusan ini pastilah tak dapat di salahkan lagi Pak Leng Sianseng tertawa, ujarnya:
"Goei Lam Yu sangat paham sekali dengan ilmu hitam dari daerah Selatan, menurut apa yang aku duga, dia pastilah
menggunakan ilmu Pembingung Nyawa Membuat Ingatan
serta Kesadaran dari nona Bwee menjadi hilang dan dapat
dikuasai oleh dirinya "
Sehabis berkata dia tertawa, lanjutnya kemudian:
"Hanyalah yang aneh, ilmu pembingung nyawa itu barulah dapat berhasil apabila orang yang hendak dikenakan ilmu
tersebut seCara pribadinya menyetujui."
Dalam hati Boen Ching menjadi sangat bingung sekali, da
^