Bentrok Rimba Persilatan 18

Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung Bagian 18


n berdiri termangu-mangu tak dapat diucapkan sepatah katapun
juga . Toan Bok ci Jien berdiri disamping tertawa gusar,
ujarnya: "Sungguh tak disangka kalau aku Toan Bok ci Jien ternyata dapat dikurung orang selama Setengah tahun lamanya, tetapi
demikian pun sangat baik sekali, karena dengan demikian aku malah dapat pantang terhadap arak"
ouw Yang Bu Kie tertawa tawar, dia menghela napas
panjang, sedang didalam hatinya pun agaknya merasa sangat
tidak enak sekali.
chang Sun Loei serta Sang Kwan Yu pun berdiam diri tak
mengucapkan sepatah katapun.
Boen Ching memandang sekejap kearah orang-orang yang
berada ditengah kalangan itu, di dalam hati diam-diam
pikirnya, selama setengah tahun terus menurut dikurung
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
ditempat seperti ini, kecongkakan serta sifat ingin menang dari orang-orang itu telah tersapu hilang lenyap tanpa bekas lagi.
"Kita harus keluar dari tempat ini, kalau dipikir mungkin sekali nona Bwee masih berada didalam perkampungan Pek In
chuang, kita lebih baik berangkat pergi ke sana, kemungkinan sekali Goei Lam Yu juga kembali keperkampungan Pek In
chuang." Pak Leng Sian seng menjadi tertegun dan memandang
sekejap kearah Boen Ching sahutnya: "Benar, aku masih
belum bertanya ke padamu selama setengah tahun kau
berada dimana?"
Boen Ching tertawa, ujarnya:
"Miau Be Fang telah memberikan tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu kepadaku, kemudian
mengurung diriku, akhirnya aku berhasil mempelajari tenaga
khikang chiet Keng Kang Khie dan meloloskan diri keluar dari kurungan."
orang-orang yang hadir ditempat itu menjadi tertegun,
ujarnya berbareng: "chiet Keng Kang Khie "
Di dalam hati masing- masing Pada saat itu merasa sangat
keCewa sekali, didalam hatinya sendiri mengapa selama nya
tak pernah terpikirkan akan sampai disitu, dan
menganggapnya sebagai sebuah rangkaian ilmu telapak
tangan, dan tak pernah terpikirkan kalau Thian Jan Shu yang menjagoi seluruh dunia kangouw dengan tenaga khiekang
chiet Kong Kang Khie sudah tentu Pada saat sebelum
menemui kematiannya dia akan meninggalkan ilmu khiekang
chiet Keng Kang Khie tersebut, dan mana mau meninggalkan
suatu rangkaian ilmu telapak tangan yang sama sekali tak ada sangkut-pautnya dengan dirinya
Apalagi ketujuh buah hioloo kuno itu seCara samar-samar
telah mengandung kedudukan Jie, Gwat, Ngo Seng dan ciet
Kong, bagaimana dirinya dapat demikian tololnya "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Urusan telah menjadi demikian rupa, setiap orang juga
telah menjadi sadar kembali, ilmu tenaga khiekang chiet Keng Kang Khie Pada saat sebelum Thian Jan Shu menemui ajalnya
ternyata dia telah meninggalkan ilmu yang membuat dirinya
menjadi terkenal dan menjagoi seluruh dunia kangouw. Pak
Leng sianseng menghela napas ujarnya:
"Tidak dapat salah lagi kalau ada berita yang tersebar mengatakan bahwa barang siapa yang berhasil mendapatkan
kepandaian silat yang terdapat Pada tujuh buah hioloo
peninggalan Thian Jan Shu tersebut pastilah dapat
menggantikan kedudukannya seperti dulu."
Sambil berkata orang-orang tersebut bersama-sama
berjalan keluar dari gua yang sangat gelap itu, ketiga orang iblis serta iblis dari selatan pun ikut keluar dari gua dan meninggalkan tempat tersebut dengan sendirinya.
Pak Leng sianseng tertawa, sambil memandang bayangan
punggung dari orang- orang itu, ujarnya:
"Mereka beberapa orang mulai saat ini pastilah terpaksa berdiam untuk mengasingkan diri, didalam pergolakan yang
terjadi di dalam dunia kangouw, aku kira sangat sukar untuk tampak bayangan punggung dari mereka berempat lagi."
Boen Ching menghembuskan napasnya, teringat kembali
olehnya ketika empat iblis sakti untuk pertama kalinya turun gunung, Pada waktu itu seluruh penjuru dunia boleh dikata
hanyalah Thian Jan Shu seorang saja yang di takuti, setelah Thian Jan Shu binasa, siapakah yang berani untuk melawan
diri mereka empat orang iblis sakti "
Selama berkelana didalam dunia kangouw mereka
berempat selalu bersatu padu sehingga dapat terlihat
kehebatan tenaga nya, kini iblis dari seluruh penjuru dunia yang telah lama mengasingkan diri sekali lagi munculkan
dirinya, sedang kan diantara keempat iblis sakti terlebut telah terdapat seorang yang menemui kematiannya, sehingga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
mereka tak dapat memperlihatkan kehebatan seperti dahulu,
sudah tentu terpaksa mereka harus meninggalkan dirinya.
Dunia yang demikian lebarnya, orang yang memiliki
kepandaian silat sangat tinggi sukar sekali dapat dihitung dan diketahui, sekalipun Thian Jan Shu yang hidup waktu itu,
kiranya juga hanyalah disebut orang sebagai jago nomor satu di dunia ini, siapakah yang sebenarnya dapat disebut sebagai jago nomor wahid didalam dunia ini, kira nya sangat sukar
sekali untuk ditentukan.
Kini, bukan saja kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh telah
muncul kembali di dalam dunia kangouw, bahkan jago-jago
dari partai Mie cong Bun yang telah sangat lama sekali tidak pernah munculkan diri didalam dunia kangouw, kini telah
terjun kembali kedalam Bu-lim, sedang orang aneh yang
membunyikan genta itu sampai kini masih belum munculkan
dirinya. Dia menghela napas panjang, kepalanya ditolehkan ke
kanan dan ke kiri untuk membedakan arah, dengan memimpin
Tie Liok Yun serta Pak Leng sianseng berlari menuju
keperkampungan Pek In chuang.
Boen Ching sejak dari pagoda Tiang coen Ta hingga lari
sampai ditempat itu, sekalipun kalau dihitung telah berlari selama satu harian, tetapi yang ditempuh bukanlah jalan yang lurus, tetapi sekalipun demikian, ketiga orang itu harus berlari semalaman barulah sampai keperkampungan Pek In chuang.
Perkampungan Pek-In chuang ini, Boen Ching pernah satu
kali datang ketempat tersebut, oleh sebab itu ketika kali ini sekali lagi mengunjungi tempat tersebut, dia telah hafal sekali dengan keadaan disekelilingnya.
Dia langsung memimpin dari Tie Liok Yun serta Pak Leng
sianseng berlari menuju keruangan dimana Goei Lam Yu
berdiam. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Tetapi ketika ketiga orang itu melayang turun ke atas
halaman, di tengah ruangan tersebut sangat sunyi sekali,
bagaikan tak seorangpun yang terdapat dalam ruangan itu.
Boen Ching menjadi tertegun, tubuhnya berkelebat dan
menubruk ke dalam ruangan itu.
Pintu ruangan itu dengan keras didorong kebelakang
sehingga mengeluarkan suara nyaring, tubuh Boen Ching
dengan cepat melayang masuk ke dalam ruangan itu, tetapi
tetap tak tampak bayangan manusia satupun juga , hatinya
terasa berdesir, dia mengetahui bahwa Goei Lam Yu semenjak
sebelumnya telah meninggalkan tempat itu, dirinya seorang
berjalan bersama-sama dengan Tie Liok Yun serta Pak Leng
sianseng, tak dapat mengerahkan seluruh tenaga nya untuk
mengejar, didalam hatinya dia sadar bahwa ilmu meringankan
tubuh yang dimiliki Goei Lam Yu tidak mungkin beda banyak
dari dirinya, sedang dia tiba didalam perkampungan Pek In
chuang ini pun telah setengah harian lebih,jika dilihat hal ini, dia kini telah berada ratusan lie dari tempat tersebut.
Dengan cepat dia melayangkan tubuhnya keluar dari
ruangan, Pak Leng sianseng telah membuka mulut tanyanya.
"Apakah Goei Lam Yu telah pergi dari tempat ini ?"?"?"
Boen Ching tak mengucapkan sepatah kata pun, dia hanya
mengangguk. Dia tak tahu mengapa Goei Lam Yu harus berbuat
demikian, dan menggunakan ilmu Pembingung nyawa nya
untuk memaksa Bwee Giok menjadi kakak Goei Ing, apabila
bukannya dia mendengar sendiri dari Tie Liok Yun yang
mengatakan hal ini, dia belum juga mau perCaya apabila telah terjadi urusan seperti ini,jika dilihat dari sikap serta tindak tanduk dari Goei Lam Yu serta Bwee Giok, siapapun juga akan mengira kalau mereka benar-benar merupakan kakak-beradik.
Goei Lam Yu kalau memang demikian hormatnya terhadap
diri Bwee Giok, sedang Bwee Giok pun menganggap sebagai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
adiknya, hal ini merupakan suatu peristiwa yang sama sekali tak pernah terpikir olehnya.
Pak Leng sianseng mendongakkan kepala, memandang
keadaan CuaCa kemudian ujar nya. "Aku kira mereka masih belum pergi terlalu jauh, kita masih dapat mengejar diri
mereka" "Tetapi kita harus mengejar dari arah manakah?" Tanya Tie Liok Yun-Pak Leng sianseng menjadi tertegun, sejenak
kemudian barulah sahutnya.
"Pada saat ini kita terpaksa harus membagi menjadi tiga jurusan untuk pergi mengejarnya, arah yang paling mungkin
ditempuh sudah tentu jalan raya, dan ini biarlah Boen
Siauwhiap yang tempuh, sedang sisanya terpaksa kau dan aku
harus berpisah untuk mencarinya kembali" Boen Ching
menganggukkan kepalanya:
Bwee Giok yang telah terkena ilmu pembingungan nyawa,
sampai pun dirinya yang mempunyai kepandaian silat juga
telah dilupakan, serta sifatnya yang terlalu perCaya Pada
dirinya sendiri, kebanyakan dia telah berjalan melalui jalan raya.
Ketiga orang itu segera berpisah, Boen Ching dengan
mengikuti jalan raya berlari terus menuju kearah Utara.
Ditengah perjalanan, hatinya selalu merasa takut dan kuatir kalau tak berhasil mengejar Goei Lam Yu, dan dia telah
menyembunyikan dirinya, dan apabila setelah dapat
mengejarnya, Pada saat itu harus berbuat bagaimana
baiknya" Pada saat ini dia hanyalah mengetahui kalau Bwee Giok
menyebutkan dirinya sebagai Goei Hong Ing, beserta Goe Lam
Yu menerangkan kePada dirinya tentang hubungan yang erat
antara diri Goei Hong Ing, nanti apabila dirinya telah bertemu muka dengan mereka, sedang dia mengakui sebagai Goei
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Hong Ing dan bukan bwee Giok, Pada saat itu dirinya harus
berbuat bagaimana?""
Sekonyong-konyong, dari samping jalan berkelebat
bayangan sinar perak yang menyilaukan mata menyerang diri
Boen ching. Boen Ching yang dibokong demikian hebatnya itu, dengan
dingin dia membentak, sepasang telapaknya didorong ke
depan, dimana angin pukulannya menyambar, membuat
benda tersebut menjadi terpukul kesamping, ketika Boen
Ching mempertajam matanya untuk memandang, tampak
benda tersebut kiranya adalah dua buah ular keCil yang
berwarna putih salju, u1ar-ular tersebut telah terpental sejauh puluhan kaki jauhnya.
Boen Ching tidak mengetahui siapakah sebenarnya yang
telah membokong dirinya seCara demikian, didalam benaknya
belum juga terpikir siapakah orang itu, dari samping jalan
melayang turun dua orang anak lelaki yang usianya kurang
lebih tiga empat belas tahunan-
Boeng Ching menyapu sekejap kearah dua orang anak
lelaki itu, dia tidak mengetahui mengapa dua orang anak keCil itu harus membokong dirinya dengan dingin ujarnya. "cayhe Boen ching, kalian berdua mengapa membokong diriku "
Kedua orang anak lelaki itu saling bertukar pandangan
sekejap. kemudian sahutnya.
"Perduli kamu bernama Boen ching, kau kalau memangnya
berani datang kemari ikutilah kami untuk menemui majikan
kami" Boen Ching mengerutkan alisnya, ujarnya.
"Kehendak dari kalian berdua aku tak tahu jelas, sehingga Cayhe tak dapat mengikuti kehendak kalian "
Anak lelaki yang berdiri disebelah kanan mendengus
dengan dinginnya, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Kau janganlah berpura-pura, kau berani membunuh
majikan muda kami, apakah boleh dikata telah menjadi jeri?""
Boen Ching menjadi tertegun, dengan nada sangat serius
ujarnya: "Kalian berdua mengatakan aku telah membunuh siapa "
aku hanyalah seorang yang melakukan perjalanan diwaktu
malam hari saja, kalian berbuat demikian bukanlah terlalu
berlebihan ?"
Anak lelaki itu tertawa dingin sahutnya:
"Pada saat ini orang yang dapat membunuh majikan muda
kami ada berapa orang saja" dengan kepandaian silat yang
kau miliki sekarang ini, ditambah lagi melakukan perjalanan malam seCara tergesa-gesa kalau bukan dirimu lalu siapa lagi
?" Dengan dingin Boon Ching menyahut:
"Aku masih mempunyai urusan penting yang harus
dikerjakan, tidak ingin ikut ribut dengan kalian, aku kira kalian telah salah mencari orang".
Sehabis berkata dia menerjang maju kedepan-
Kedua orang anak lelaki itu bersama-sama membentak
nyaring, dua buah pedang pendek segera dilancarkan keluar,
yang satu dari sebelah kanan dan juga yang lain dari sebelah kiri menahan jalan pergi dari Boen ching.
Boon Ching yang masih mempunyai urusan penting yang
harus diselesaikan, mana mau beribut, sepasang telapak
tangannya dipisahkan masing-masing menepuk ke arah dua
anak lelaki tersebut, pikirnya didalam satu jurus, mendesak mundur dua orang anak itu, kemudian menerjang maju untuk
melanjutkan perjalanannya.
Tetapi sepasang telapak tangannya itu begitu dilancarkan
keluar, kedua orang anak kecil itu segera mengangkat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
pedangnya menyambut serangan tersebut, sedang tubuh
merekapun hanya sedikit bergerak saja.
Boen Ching yang tampak hal ini tanpa terasa hatinya
menjadi sangat terkejut, tetapi yang paling terkejut adalah kedua orang anak kecil itu, kedua orang anak kecil itu sama sekali tidak menduga kalau pukulan telapak tangan yang
dilancarkan oleh Boen Ching itu dapat demikian hebatnya.
Kedua orang anak itu saling bertukar pandangan, tubuhnya
berkelebat dengan arah bersilang, sedang pedangnya
berturut-turut melancarkan lima kali serangan hebat, sehingga membuat sepasang pedang itu membentuk suatu bayangan
pedang yang sangat kuat, sekali mengurung diri Boen ching.
Boen Ching menarik napas panjang- panjang, sepasang
tangannya dengan menggunakan tenaga khiekang chiet Kong
Kang Khie dilancarkan keluar, hawa khiekang tersebut
berkelebat tak henti-henti nya disekitar tempat itu, membuat udara disekitarnya diliputi oleh suatu hawa murni yang
mempunyai tujuh warna yang berbeda.
Kedua orang anak kecil, itu dengan menggunakan kabut
pedang yang melindungi dirinya maju kedepan, tetapi begitu
terkena serangan hawa khiekang chiet Keng Kang Khie kabut
pedang tersebut segera tergempur hingga terdapat sebuah
lubang kelemahan.
Wajah dari kedua orang anak kecil itu bersama-sama
berubah dengan hebatnya gerakan pedangnya dengan
cepatnya berubah dan mengurung kembali tubuh Boen ching.
Boen Ching dengan menggunakan sepasang telapak
tangannya melawan kedua orang anak kecil itu, didalam
hatinya diam- diam merasa sangat terkejut sekali, diam-diam pikirnya, kedua orang anak kecil itu kini dapat demikian
lihaynya, entah majikannya ini sebenarnya orang
berkepandaian tinggi dari mana.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Dia tidak menginginkan untuk berbuat salah terhadap
majikan dari kedua anak kecil ini, terpaksa dia mengurangi
tenaganya hingga tiga bagian banyaknya, tetapi sekalipun dia telah berbuat demikian dia tetap masih berada diatas angin, sebenarnya semula dia ingin dengan cepat meninggalkan
tempat tersebut, tetapi sebaliknya sekarang dia malah ingin menanyakan hingga jelas persoalannya, sebenarnya telah
terjadi peristiwa apakah.
Kedua anak kecil itu makin melancarkan serangannya,
wajahnya tampak makin menjadi cemas,gerakan pedangnya
berubah menjadi suatu hawa yang berwarna kemerah-
merahan berputar dengan cepatnya.
Hati Boen Ching mendadak menjadi tergerak. kedua orang
anak kecil itu mengatakan bahwa sampai saat ini yang dapat
membunuh majikan mereka ada berapa orang pikirnya segera
terpikir akan diri Goei Lam Yu.
Hatinya terasa tergetar, tidak salah lagi pastilah diri Goei Lam Yu yang melakukannya, kiranya Goei Lam Yu baru saja
melewati tempat tersebut, dengan kepandaian silat yang
dimiliki oleh Goei Lam Yu itu apalagi ditengah malam yang
sangat gelap ini, tak dapat disalahkan lagi kalau kedua orang anak kecil ini dapat salah paham terhadap dirinya.
Tetapi Goei Lam Yu membawa Bwee Giok dirinya tak


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mungkin dikarenakan urusan ini hingga mengakibatkan tidak
beresnya urusan untuk mencari diri Bwee Giok, kesempatan
ini didalam sekejap mata saja akan lenyap kembali, apalagi
dirinya membereskan urusan ini terlebih dahulu baru pergi
mencari diri Bwee Giok. kiranya saat ini sukar sekali akan
dapat menemukan diri Goei Lam Yu.
Sepasang telapak tangannya sekali lagi di lancarkan keluar, sedang tenaga khiekang chiet Keng Kang Khie nyapun
mengikuti serangan yang dilancarkan keluar itu menerjang
keluar, tujuh buah sinar yang berbeda-beda dengan kencang
menerjang keluar menyerang kedua orang anak kecil itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
hingga membuat tubuhnya terdorong hingga beberapa kaki
jauhnya. Tubuh Boen Ching berhenti sejenak kemudian ujarnya
kePada kedua orang anak kecil
"cayhe masih mempunyai urusan penting yang harus
diselesaikan, terpaksa harus berangkat setindak terlebih
dahulu. " Sehabis berkata tubuhnya berkelebat melayang
melanjutkan perjalanannya kedepan-
Teriak kedua anak kecil itu secara berbareng:
"Majikan kami segera akan tiba, kau apakah hendak pergi dengan demikian saja ?"
sehabis berkata tubuh kedua orang itu segera merapat,
sekali lagi melancarkan serangan menerjang tubuh Boen
ching. Boen Ching mengerutkan alisnya, diapun terpaksa
melancarkan serangan dengan menggunakan telapak
tangannya memukul sepasang pedang dari mereka, sedang
tubuh nya tetap berlari kearah depan.
Di tengah udara mendadak terdengar suara jeritan burung
bangau yang sangat nyaring sekali, terlihat seekor burung
bangau yang berwarna putih melayang turun dari angkasa.
Kedua anak kecil itu segera berlari maju kedepan, dengan
keras teriaknya: "Boen Ching tahan, majikannya telah tiba."
Begitu bangau putih itu melayang turun, tampak sebuah
bayangan manusia berkelebat munculkan dirinya, dalam hati
Boen Ching yang melihat hal ini menjadi sangat terkejut
sekali. Majikan dari kedua anak kecil itu kini telah munculkan
dirinya, agaknya urusan ini hari sukar sekali untuk diselesaikan secara damai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
-oo0dw0oo- ILMU PEDANG DARI PARTAI MIE CONG BUN
BOEN Ching mundur dua langkah kebelakang, dari atas
bangau raksasa itu tampak melayang turun seorang kakek tua
yang memakai jubah berwarna kuning.
Wajah dari kakek tua berjubah kuning itu sangat bersih dan
segar, sepasang matanya memancarkan sinar pembunuhan
yang hebat,jika dilihat sepintas lalu agaknya umurnya baru
empat puluh tahunan, segulung jenggotnya yang berwarna
hitam terurai memanjang sepanjang dadanya.
Boen Ching menarik napasnya panjang- panjang, dia tahu
bahwa dirinya hari ini menemui kesulitan kembali, kedua anak kecil itupun telah mengejar dirinya kembali, dan berkelebat berdiri disamping kakek berjubah kuning itu.
Tampak kakek tua berjubah kuning itu dengan sangat
dingin sekali memandang wajah Boen ching, kemudian
tanyanya kePada kedua orang anak kecil tersebut. "Orang inikah ?"
Kedua orang anak kecil itu menganggukkan kepalanya.
Si kakek tua berjubah kuning itu dengan dingin
mendengus, tubuhnya dengan cepat berkelebat kedepan, lima
jari ditangan kanannya diubah menjadi serangan cakar,
mencengkeram bahu dari Boen ching.
Dalam hati Boen Ching merasa sangat terkejut
sekali,gerakan tubuh dari kakek tua berjubah kuning itu
ternyata membawa desiran angin yang demikian hebatnya, hal
ini membuktikan kalau dia telah berhasil memiliki tenaga
khiekang yang sangat sempurna sekali, serangan dengan
mencengkeram itu tak dapat dipandang ringan dan dihindari
dengan berayal lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Tubuhnya dengan cepat mengundurkan dirinya kebelakang,
baru saja bersiap hendak berbicara, siapa tahu si kakek tua berjubah kunding itu gerakannya jauh lebih cepat dari dirinya, terdengar dengan dingin dia mendengus, ujarnya. "Kau ingin melarikan diri ?"
Suaranya baru saja keluar dari mulutnya tampak segulung
bayangan kuning dengan diikuti dengan sambaran angin yang
sangat santar sekali berkelebat datang menyambar tubuhnya.
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, dia tampak
serangan tersebut demikian hebatnya, kemungkinan sekali
sukar untuk menghindarkan dirinya, terpaksa dia
mengerahkan tenaga khiekang chiet Kong Kang Khienya untuk
melindungi tubuhnya bersamaan waktunya pula mengerahkan
jurus Thie cian le San- atau dengan pundak memindahkan
gunung dari ilmu Thay Thien Kioe Sih.
Tetapi Pada saat pundaknya digetarkan itu dalam hatinya
merasa agak terkejut, tubuh dari kakek tua berjubah kuning
itu ternyata demikian beratnya, gerakan untuk membanting ini ternyata sedikitpun tidak berhasil menggerakkan tubuh dari
kakek tua berjubah kuning barang sedikitpun juga .
Dalam hati si kakek tua berjubah kuning itupun sedikit
merasa terperanjat, lima jari tangan kanannya baru saja
mencengkeram bahu dari Boen Ching ternyata segera
terpental kembali.
Didalam hatinya merasa bertambah gusar lagi, dengan
dingin dia mendengus, tangan kanannya dilancarkan keluar
kembali mencengkeram diri Been ching.
Boen Ching baru saja berhasil menghindarkan diri dari
cengkeraman tersebut, mendadak tampak bayangan dari
Cakar lawan berubah menjadi berpuluh- puluh banyaknya, dan
bersama-sama mencengkeram kearahnya, suatu perasaan
sangat terperanjat sekali muncul dari dalam lubuk hatinya,
tubuhnya dengan cepat menghindarkan dirinya kebelakang,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
sepasang kakinya dilancarkan kedepan menyerang tubuh dari
kakek tua berjubah kuning tersebut.
Pada saat tubuhnya menghindarkan dirinya kebelakang itu,
pedang Cing Hong Kiamnya bersamaan waktunya pula
dilancarkan keluar, menghalangi serangan yang dilancarkan
oleh si kakek tua berjubah kuning itu.
Si kakek tua berbaju kuning itu sekali lagi melancarkan
serangannya kedepan, tetapi tetap terhalang kembali, dia
sebenarnya bersiap mendesak kembali menyerang tubuh Boen
ching, tetapi mendadak hatinya menjadi tergerak. bagaikan
didalam hatinya telah memikirkan tentang sesuatu hal tubuh
nya dengan cepat mengundurkan dirinya ke belakang.
Boen Ching menghembuskan napas lega dia, tidak
mengetahui mengapa si kakek tua berjubah kuning itu seCara
mendadak mengundurkan dirinya kebelakang.
Si kakek tua berjubah kuning itu setelah mengundurkan
dirinya kebelakang, dengan dingin ujarnya kePada diri Boen
ching. "Kau sebenarnya anak murid dari siapa, apakah benar-
benar tidak kenal terhadap diriku?"
Didalam hatinya terpikir olehnya bahwa dengan usia yang
dimiliki Boen Ching sekarang ini, dapat dimiliki kepandaian silat yang demikian tingginya, sudah tentu dia pasti adalah anak murid dari seorang kawan baiknya Pada waktu itu, kalau memang benar adanya sudah tentu dia akan menanyakan
hingga menjadi jelas persoalannya.
Boen Ching menjadi tertegun, dia sungguh tidak mengenal
siapakah sebenarnya si kakek tua berjubah kuning itu.
Si kakek tua berbaju kuning itu memandang sekejap kearah
Boen Ching kemudian ujarnya: "Aku adalah Kioe Thian le atau si tabib sakti dari daerah Kioe Thian, Lieh Yu adanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
PERKATAAN YANG diucapkan oleh si kakek tua berjubah
kuning itu sebenarnya hanya bertujuan untuk
memperingatkan diri Boen ching, tetapi Boen Ching setelah
mendengar perkataan tersebut, hatinya terasa tergetar Kioe
Thian ie Sin, Lieh Yu dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau orang yang berdiri dihadapan matanya Pada saat init
nyata adalah si Tabib sakti dari daerah Khia Thian yang telah menggetarkan seluruh dunia kangouw.
Pada waktu itu ketika Thian Jan Shu menjagoi seluruh
dunia kangouw, pernah ada orang yang mengatakan sebagai
"Hay Neh It Shu"
Kioe Thian Swang Sin, Thian Jan Shu diketahui oleh seluruh
orang didalam Bu lim, tetapi sebaliknya Kioe Thian Swang Sin tak seorang pun yang pernah menemui diri mereka.
Bahkan pernah terdengar bahwa Pada waktu itu Thian Jan
Shu sangat tidak puas dengan perbuatan dari Kioe Thian
Swang Sin yang gerak-geriknya ternyata demikian
misteriusnya, dia pernah berkata hendak mengadu kepandaian
silat dengan Kioe Thian Swang Sin tersebut, tetapi selama nya Kioe Thian Swang Sin tak pernah menggubris dirinya,
sebaliknya Thian Jan Shu sendiri tidak mengetahui jejak
sebenarnya dari kedua orang itu, sehingga sekalipun dia
memiliki kecerdasan serta kepandaian silat yang bagai
manapun lihaynya juga tak dapat berbuat apa pun terhadap
diri Kioe Thian swang Sin itu.
Tetapi sungguh tak disangka kali ini putra kesayangan dari
salah satu Kioe Thian swang Sin yaitu Kioe Thian Ie sin telah menemui kematiannya ditangan seseorang, bahkan urusan itu
kini terjatuh ketangan dirinya. Dia mengerutkan alis nya,
ujarnya. "cayhe Boan ching, anak murid dari Ie Bok Tocu dari lautan timur, peristiwa terbunuhnya putra kesayanganmu itu, aku
sama sekali tidak mengetahui urusan yang sebenarnya, aku
hanyalah sedang melakukan perjalanan jauh saja ."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Kioe Thian le Sin dengan sangat dingin sekali memandang
kearah Boen ching, sejenak kemudian baru sahutnya.
"Kalau memangnya bukan dirimu yang melakukannya,
mengapa kau tadi hendak melarikan dirimu?"
Sehabis berkata dari bibirnya tersungging suatu senyuman
yang sangat dingin sekali.
"Aku sedang mengejar diri Lam Yu Kongcu " Ujar Boan ching.
Kioe Thian Ie Sin dengan tajam memperhatikan diri Boen
ching, sedang mulutnya kemak-kemik seorang dirinya,
sahutnya. "Lam Yu Kongcu ?"
Setelah berkata dia memandang beberapa saat lagi kearah
Boen ching. Dalam hatiBoen Ching tak dapat berbuat apa-apa lagi,
terpaksa dia pun balik memandang tajam kearah Lieh Yu.
Lieh Yu dengan perlahan-lahan membalikkan tubuhnya,
dan memandang kearah dua anak keCil itu.
"Kalian apakah dengan mata kepala sendiri melihat orang ini yang membunuh ?"
Kedua orang anak keCil itu tak berani berbicara bohong
terpaksa sahutnya.
"Kami melihat dia dengan seorang diri berlari ditengah jalan raya yang sunyi ini, kami pikir selain dia tak ada orang lain lagi"
Kioe Thian le Sin menghembuskan napas panjang-panjang,
dan membalikkan tubuhnya kembali memandang kearah Boen
Ching sejenak kemudian ujarnya lagi.
"Kalau memangnya dirimu, aku pasti akan membunuh
dirimu dan menghancurkan tubuhmu hingga ribuan potong,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
kalau bukannya dirimu yang melakukannya, sudah tentu aku
akan melepaskan dirimu."
Boen Ching tampak kedua orang anak keCil itu berbicara
dengan sejujurnya, dia tampak terasa barulah dapat
menghembuskan napas lega, tapi dihadapannya kini tak
mungkin dapat meloloskan dirinya, setelah termenung berpikir keras, kemudian barulah ujarnya.
"Kalau memangnya Cianpwee tak dapat memastikan kalau
aku yang berbuat, aku akan berjalan setindak terlebih dahulu
" Dengan dingin sahut Kioe Thian Ie Sin Lieh Yu.
"Aku bukannya mempunyai maksud seperti ini, maksudku
adalah sekalipun kau bukannya pembunuh yang sebenarnya,
tetapi aku juga harus mendapatkan buktinya terlebih dulu
barulah dapat melepaskan dirimu meninggalkan tempat ini."
Boen Ching mengerutkan alisnya, ujarnya. "Dengan
kepandaian silat yang dimiliki cianpwee saat ini apa boleh
dikata takut aku Boen Ching melarikan dirinya?" Dengan Cara yang dilakukan oleh cianpwee ini bukankah membuat seluruh
jago diseluruh dunia kangCruw akan tertawa hingga terlepas
giginya." Wajah dari Lieh Yu berubah dengan hebatnya, dia tertawa
dingin ujarnya.
"Bagus Sangguh mempunyai nyali, selama puluhan tahun
ini tak seorang pun yang akan berbuat seperti kau ini setelah mengetahui namaku yang sebenarnya."
Sehabis berkata dia termenung sejenak berpikir keras
kemudian tanyanya. "Kalau menurut kau, harus berbuat
bagaimana?"
Boen Ching menundukkan kepalanya berpikir keras,
kemudian baru sahutnya. "cianpwe apabila dapat menyelidiki kalau aku yang berbuat peristiwa tersebut, aku dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
sendirinya akan mengaku salah, tetapi kalau bukan aku yang
melakukannya hal itu, cianpwee tak dapat mencari diriku lagi, bagaimana kalau kita putuskan demikian ?"
Lieh Yu memandang tajam kearah Boen ching, mendadak
dia tertawa besar, ujarnya:
"Kalau demikian adanya bukankah terlalu enak, apakah
boleh dikata cara ini sangat adil?"
"Kalau bukannya diriku yang melakukan mengapa aku akan membantu dirimu untuk menyelidiki siapakah pembunuh
sesungguhnya, sedang apabila aku yang melakukannya,
mengapa aku masih mau membantu dirimu untuk menyelidiki
siapakah yang melakukan peristiwa itu?"" Sahut Boen ching.
Senyuman yang menghiasi dibibir Lieh Yu mendadak
lenyap. sedang Pada mulutnya ujarnya:
"Kau berbicara sungguh sangat baik sekali, apabila kau yang melakukan kau tak mungkin akan membantu diriku
untuk melakukan penyelidikan, kalau begitu kau harus
melakukan penyelidikan tersebut, kalau tidak aku akan
menganggap kau yang melakukannya"
Boen Ching menjadi tertegun, ia sama sekali tak
menyangka kalau Lieh Yu menangkap sepatah kata yang
diucapkan dirinya untuk mewakili dia melakukan penyelidlkan terhadap urusan ini, didalam hatinya diam-diam merasa
menyesal sekali terhadap perkataan yang telah diucapkan itu.
Lieh Yu tertawa dingin, ujarnya:
"Kalau begitu kita putuskan demikian saja, aku akan
memberikan tiga bulan Lamanya kepadamu untuk melakukan
penyelidlkan tersebut, sedang seCara diam-diam aku akan
mengirim orang untuk mengawasi dirimu, setelah tiga bulan
penuh, aku sudah tentu akan pergi mencarimu."
Boen Ching mendadak teringat akan sesuatu hal, dengan
Cepat ujarnya: Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Tahan, jika berbicara demikian, apabila bukannya aku
yang melakukannya lalu kau akan berbuat bagaimana?""
Lieh Yu menjadi tertegun setelah mendengar perkataan
tersebut, untuk sesaat diapun tak dapat berbuat apa-apa.
Boen Ching mengerutkan alisnya, tanyanya.
"Bukankah kau tadi berkata bahwa harus adil" Kau kira
demikian ini apakah adil namanya?"
Sambil berkata sepasang matanya dengan tajam
memandang kearah Lieh Yu.
Lieh Yu mengerutkan alisnya, dengan tawar dia


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mendengus, sahutnya kemudian-
"Urusan ini kau tidak pergi untuk melakukannya pun tak mungkin bisa terjadi"
Boen Ching tertawa tawar, sahutnya:
"Apakah hanya demikian ?"
Sahut Lieh Yu dengan nada yang dingin.
"Benar atau tidak kau kinipun masih belum bisa
mengetahuinya, sampai saatnya apabila bukan dirimu yang
melakukannya, sudah tentu aku akan memberikan balasan
jasa terhadap dirimu."
"Tidak adil, kau sekarangpun juga tidak mengetahui kalau aku benar tidak melakukan pembunuhan, tetapi kau telah
memohon aku berbuat seCara demikian, aku sendiripun tidak
mengetahui kau benar- benar memberikan hadiahmu atau
tidak, Pada saat memohon cianpwee untuk memberikan
bantuannya, cianpwee kira aku berbuat demikian boleh
dibilang adil tidak?" Selesai berkata dia bersenyum.
Kioe Thian le Sin, Lieh Yu dengan tawa mendengus,
sahutnya: "Kau mempunyai urusan apa, cepat kau katakan keluar."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching tahu bahwa Lieh Yu telah menyetujui usulnya
itu, dia tertawa nyaring ujarnya kemudian-
"cianpwee terkenal sebagai Kioe Thian Ie Sin, aku kira didalam hal ketabiban sudah tentu sangat lihay sekali, entah benarkah perkataanku itu ?"
Dari sepasang mata Lieh Yu memancar keluar sinar mata
yang mengandung kegusaran yang amat sangat, tanyanya:
"Kau tidak memperCayainya ?"
Boen Ching tersenyum sahutnya:
"cianpwee apakah pernah mendengar seorang yang
bernama ouw Yang Bu Kie ?" Lieh Yu mengangguk, ujarnya:
"Apabila meminta untuk menyembuhkan penyakitnya hal
itu tak mungkin akan kulakukan".
Boen Ching tersenyum lagi, sahutnya:
"Dia mempunyai seorang puteri, juga dapat disebut sebagai cucunya, tetapi dia telah menderita penyakit gila, dan aku
dengar bahwa didalam darahnya terdapat raCun, entah
cianpwee apakah dapat menolong untuk mengobati
penyakitnya ?"
Lieh Yu menjadi termangu-mangu, tanyanya:
"Apa putrinya " cucunya ?"
Didalam sekejap mata saja, dari dalam benaknya segera
menjadi sadar apakah arti perkataan yang diucapkan oleh
Boen Ching itu, dia menganggukkan kepalanya, setelah itu dia termenung berpikir sejenak. dan tak mengucapkan sepatah
katapun juga . Boen Ching tampak sifat serta tindak tanduk dari Lieh Yu
berubah menjadi demikian rupa, dia tahu bahwa pekerjaan ini sangat berat sekali untuk dilakukan, dia mempunyai niat untuk membakar hati Lieh Yu untuk melakukannya, dia tertawa
tawar ujarnya kemudian-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Apakah urusan ini sangat sukar sekali untuk dilakukannya"
aku dengar bahwa selain mengganti darah orang lain, kalau
tidak sangat sukar sekali untuk menyembuhkannya."
Lieh Yu memandang sekejap kearah Boen Ching dengan
tawar, sahutnya:
"Apa yang kau ucapkan sekarang ini sedikitpun tidak salah, aku terhadap sebutan sebagai Ie Sin, sangat
menghormatinya".
Sehabis berkata dia mencibirkan bibirnya ujarnya lagi.
"Kau sudah tidak salah mencari orang, penyakit seperti ini aku kini didalam dunia ini tak ada orang kedua yang dapat
mengobatinya".
Boen Ching mendengar Kioe Thian Ie Sin berkata demikian,
didalam hatinya tanpa terasa menjadi sangat girang sekali,
terasa Pada wajahnya tetap dia menampilkan perasaan yang
masih tidak perCaya akan perkataan tersebut, tanyanya:
"cianpwee apakah dapat menggantikan darahnya ?"
Lieh Yu tertawa dingin sahutnya:
"Ganti darah" kau hanya dapat mendengarkan perkataan
dari para tabib pasaran saja, seorang apabila hendak berganti darah yang terdapat didalam tubuhnya Sudah tentu tak akan
mungkin bisa terjadi, asalkan terdapat darah yang bersih saja sudah cukup".
Sehabis berkata dia, mendongakkan kepalanya memandang
keangkasa, ujarnya kemudian kePada Boen ching.
"Kukira Pada saat ini kau pun tidak mengetahui dia
sekarang berada dimana?" dengan demikian malah bertambah
adil aku mewakili dirimu untuk melakukan hal ini, kau
pergilah" Dalam hati Boen Ching merasa sangat girang sekali, dia
tidak berani untuk membangkang perkataan yang ucapkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
oleh Lieh Yu, sambil sahutnya. "Terima kasih terhadap budi dari cianpwee"
Sehabis berkata dia membalikkan tubuhnya bersiap hendak
meninggalkan tempat itu. Lieh Yu mendadak berteriak dengan
keras nya memanggil diri Boen ching. "Kau kembali "
Boen Ching segera membalikkan tubuhnya dia tidak
mengetahui Lieh Yu hendak mengucapkan apa lagi, dia
tampak Lieh Yu bagaikan seCara mendadak teringat akan
sesuatu urusan, dan sedang termenung berpikir keras
ditempat itu. Boen Ching membalikkan tubuhnya, ujarnya
kePada Lieh Yu:
"Apabila aku telah berhasil menyembuhkan penyakit dari anak perempuan itu, sedang kau ternyata tak dapat
menyelidiki siapakah yang melakukan pembunuhan tersebut,
atau kemungkinan memangnya dirimu yang melakukannya
lalu bagaimana?"?"
Boen Ching menjadi tertegun, untuk sesaat dia tak dapat
mengucapkan sepatah katapun juga .
Lieh Yu tampak Boen Ching berubah menjadi demikian
rupa, dengan sangat tawar sekali dia mengulapkan tangannya, ujarnya lagi:
"Kau pergilah, aku kalau memangnya menyetujui dirimu,
sudah tentu tak mungkin menyesal kembali."
"Terimakasih cianpwee, tetapi harap cianpwee berlega hati, orang itu pastilah bukan diriku sendiri "
Sehabis berkata dia tak mengucapkan kata-kata lagi,
tubuhnya berkelebat dan lari menuju ke arah utara.
Boen Ching berlari dengan sangat Cepatnya ditengah jalan
raya yang sangat sunyi itu, menurut apa yang dipikir olehnya, orang yang melakukan pekerjaan ini pastilah diri Goei Lam Yu adanya, dan tak mungkin ada persoalan lainnya, dengan
waktu dan tempat seperti ini, masih ada berapa orang kah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
yang memiliki kepandaian silat yang demikian tingginya di
tempat ini Tetapi setelah terhambat beberapa waktu lamanya ini,
entah masih dapatkah dia mengejar diri Goei Lam Yu.
Didalam sekejap mata saja, udara akan segera menjadi
terang kembali, Boen Ching terpaksa memperlambat langkah
kakinya, ketika sinar matanya berkelebat, mendadak dia
menemukan suatu bayangan tubuh yang sangat dikenalnya,
ketika dia lebih memper-tajamkan pandangan matanya, kira
nya orang itu tak lain adalah Liauw Cing Ce adanya.
Boen Ching menjadi tertegun, dia merasa sangat aneh
sekali, Liauw Cing Ce bagaimana seCara mendadak dapat
munculkan dirinya ditempat ini.
Liauw Cing Ce agaknya telah menemukan kalau dibelakang
tubuhnya terdapat tindakan kaki manusia, ketika dia
menolehkan kepalanya memandang ternyata adalah diri Boen
ching, dia menjadi tertegun, dan menghentikan langkah
kakinya, kemudian lari kemball kearah depan.
Boen Ching mengerutkan alisnya, dia merasa sangat heran
sekali, mengapa Liauw Cing Ce seCara mendadak sekali dapat
muncul di tempat ini.
Tetapi pikirannya belum saja berkelebat didalam benaknya,
terasa segulung angin yang sangat tajam berkelebat diSimping tubuhnya, dengan cepat Boen Ching menggerakkan tubuhnya,
dengan SeCepat kilat menghindarkan dirinya ..
Suheng dari Liauw Cing ce,pemuda berbaju putih itu telah
melayangkan tubuhnya kehadapan tubuh Boen ching, dia
tertawa dingin ujarnya. "Aku sekali lagi bertemu muka, aku pernah berkata apa kePada dirimu?"
Boen Ching tampak pemuda berbaju putih itu berbicara
dengan demikian sombongnya, didalam hatinya merasa
sangat tidak puas, dia mengerutkan alisnya, sambil sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Siapakah sebenarnya kau ini, mengapa ternyata demikian tidak memakai aturan."
Sepasang mata dari pemuda berbaju putih itu
memancarkan sinar yang sangat tajam sekali, dia
mendongakkan kepalanya tertawa besar.
"Boen Ching kau jangan mengira bahwa dengan ilmu yang
kau miliki sekarang ini dapat menjagoi seluruh dunia kangouw, berbicara sesungguhnya, dengan kepandaian silat yang kau
miliki sekarang ini, sedikitpun tak kupandang sebelah matapun juga"
Boen Ching tertawa dingin, ujarnya.
"Aku Boen Ching memangnya selamanya belum pernah
menganggap dirinya dapat menjagoi seluruh dunia kangouw,
tetapi Sekalipun kepandaian Silat yang kau miliki bertambah tinggipUn, dengan Sikap Serta tindak-tandukmu yang
demikian congkak nya, aku Selamanya tak pernah
memandang Sebelah mata pun juga."
Pemuda berbaju putih itu tertawa besar, ujarnya.
"Kau tidak memandang sebelah matapun kePada diriku "
tetapi aku akan memaksa kau untuk memandang diriku."
Sehabis berkata sepasang telapak tangannya didorong
kedepan menerjang dada dari Boen ching.
Boen Ching hanyalah merasakan sepasang telapak tangan
yang dilancarkan oleh pemuda berbaju putih itu sangat aneh
sekali, dengan jelas dia melihat kalau serangan tersebut
diserangkan dengan mendatar tetapi ternyata tenaga
serangan menekan kedua belah samping tubuhnya, tubuhnya
dengan Cepat mundur tiga langkah kebelakang.
Partai "Mie cong Bun" selamanya sangat jarang sekali berkelana didalam dunia kangouw, kepandaian silat yang
dianggap oleh sebagian orang paling tinggi adalah partai Mie cong Bun ini, oleh sebab itu partai "Mie cong Bun" selamanya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
dipandang orang sebagai suatu partai yang penuh diliputi oleh kemisteriusan.
Boen Ching begitu mengUndUrkan dirinya, pemuda berbaju
putih itu dengan dingin tertawa panjang, ujarnya.
"Bukankah kau mengatakan bahwa sedikitpun tidak
memandang sebelah mata pun kePada diriku, mengapa
sampaipun jurus yang aku lancarkan ini tak berani untuk
menerimanya ?"
Sambil berkata tubuhnya mendesak kembali kearah Boen
ching, sepasang telapak tangannya didorong kedepan dan
berubah menjadi serangan dengan mencakar, sedang jurus
serangannya pun berubah menjadi sangat ganas sekali.
Boen Ching tidak perCaya kalau kepandaian silat dari partai Mie cong Bun itu benar- benar sesuai dengan berita yang
disiarkan didalam Bu lim, mana dia mau menerima hinaan
yang dilontarkan oleh pemuda berbaju putih itu, dia menarik napas panjang, sedang tubuhnya berdiri tegak tak bergerak
sedikitpun juga .
Pemuda berbaju putih itu tertawa besar dengan
nyaringnya, lima jari dari tangan kanannya mencengkeram
dada dari tubuh Boen ching.
Boen Ching Pada saat ini telah mengumpulkan seluruh
tenaga khiekang "chiet Kong Kang Khie"nya untuk melindungi tubuhnya, lima jari dan tangan kanan pemuda berbaju putih
itu baru saja menempel baju didepan dadanya, tubuhnya
segera melayang keatas dan melancarkan Jurus Shia Thien
Seng Gwat" dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih."
Pada saat tubuhnya berputar itu, dia telah berhasil
membuat tubuh pemuda berbaju putih itu terlontar sejauh
lima kaki lebih dan berjungkir balik sebanyak tiga kali diatas tanah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Pemuda berbaju putih ituPada saat ini menjadi tertegun
benar-benar, saking malunya wajahnya berubah menjadi
merah padam, tadi dikarenakan terlalu memandang rendah
terhadap pihak musuh sehingga membuat dirinya menjadi
mengalami rasa malu yang sangat hebat.
Boen Ching setelah berhasil berdiri tegak diatas tanah,
dengan nada yang sangat dingin sekali dia balas mengejek
kearah pemuda berbaju putih itu, ujarnya.
"Hanya demikian saja sudah akan menyuruh orang lain
untuk memandang sebelah mata kePada dirimu."
Sehabis berkata dia tertawa dingin tak henti-hentinya.
Pemuda berbaju putih itu mendengus dengan dinginnya,
Pada saat ini dia merasa bahwa Boen Ching bukanlah
merupakan seorang lawan yang biasa saja terhadap dirinya,
dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau kepandaian
silat yang dimiliki oleh Boen Ching ini ternyata dapat demikian anehnya, didalam hatinya tanpa terasa menjadi berdesir,
terasa olehnya kalau dirinya hendak merebut kemenangan,
kelihatannya tidak mempunyai pegangan yang kuat, apalagi
kepandaian silat yang dimiliki oleh Boen Ching ini sangat aneh sekali.
Pada saat ini kedua belah pihak sama-sama merasakan
bahwa kepandaian silat yang dimiliki pihak lawannya sangat
aneh sekali, siapapun tak berani lagi untuk terlalu memandang rendah Pada pihak musuhnya.
Kedua belah pihak untuk beberapa saat saling berdiri
berhadapan dan memandang kearah musuhnya dengan sinar
mata yang tajam, tampak pemuda berbaju putih itu mendadak
menggerakkan tubuhnya kedepan, bagaikan kilat Cepatnya
menubruk kearah Boen ching.
Boen Ching masih kurang jelas terhadap kepandaian silat
yang dimiliki oleh pemuda berbaju putih itu, dia tak berani dengan demikian saja menyambut serangan dari pihak musuh,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
dengan Cepat dia mengundurkan dirinya setengah langkah
kebelakang, dengan gerakan tubuh "Sie Liu Eng Hong" dan tenaga khiekang chiet Keng Kang Khie" dia melancarkan
serangan kedepan-
Pemuda berbaju putih itu tampak Boen Ching
mengundurkan dirinya kebelakang, dia tertawa besar,
ejeknya. "Bagaimana, masih ingin mundur kebelakang ?"
Tdtapi perkataan itu belum selesai diucapkan, tubuhnya
telah terdesak mundur oleh gerakan tubuh serta serangan-
serangan telapak tangan yang dilancarkan oleh Boen ching,
mau tak mau tubuhnya terpaksa mundur satu langkah
kebelakang, hatinya menjadi sangat gusar sekali, berturut-
turut dia melancarkan lima kali serangan sekaligus.
Boen Ching terhadap ilmu "Sie Liu Eng hong" ini telah sangat hafal sekali, sekalipun dengan memejamkan matanya
dia dapat juga hergebrak dengan orang lain dengan
menggunakan ilmu ini, dengan perlahan sekali dia
mengerahkan tenaga khiekang "chiet Keng Kang Khie" nya dan ditepukkan kedepan-Pemuda berbaju putih itu berturut-turut melancarkan lima
kali serangan, tetapi setiap gerakan serangannya belum saja dikerahkan seluruh telah dipaksa membuat gerakan
serangannya berubah arah, dalam hati dia merasa sangat
terkejut berCampur gusar.
Boen Ching tampak pemuda berbaju putih itu tak lebih
hanyalah demikian saja, perasaan was- was didalam hatinya
pun dapat dipadamkan setengah bagian, gerakan
serangannya pun berubah dengan menggunakan ilmu "Huan
Ie Bok" melancarkan serangan kedepan-
Kaki kanannya dengan Cepat menginjak kedudukan "Kan"
kemudian berjalan menuju ke arah kedudukan "Siang" dan berputar kedudukan "Kan- sedang tenaga khiekang chiet Keng
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Kang Khie nya pun mengikuti serangan telapak tangan itu
dengan tegak menerjang kearah pemuda berbaju putih itu.
Gerakan serangan dari pemuda berbaju putih itu baru saja
akan mencapai Pada sasarannya, segera telah terkena
serangan yang demikian hebatnya dari Boen ching, dalam
hatinya menjadi sangat gusar sekali tangar kanannya didorong kedepan, tubuhnya berdiri tegak. sedang serangannya
dilancarkan kedepan sebanyak tiga kali.
Tenaga serangan yang dilancarkan oleh Boen Ching tadi


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dengan Cepat berhasil dipukul melenceng oleh serangan itu,
dalam hati Boen Ching merasa sangat terkejut sekali, dia
pernah mendengar bahwa ilmu "Thay Thien Kioe Sih" yang dimilikinya itu merupakan ilmu tangan kosong yang paling
lihay didalam dunia Pada saat itu, tetapi jurus serta gerakan serangan yang dilancarkan oleh pemuda berbaju putih yang
kelihatannya demikian ringannya itu ternyata telah berhasil mendesak pergi serangannya yang dilancarkan dengan
hebatnya itu. Kedua orang itu berturut-turut saling serang menyerang
selama beberapa jurus banyaknya, mendadak tampak tubuh
dari pemuda berbaju putih itu bagaikan kilat Cepatnya
mengundurkan dirinya kebelakang.
Tubuh Boen chingpun dengan cepat mengundurkan dirinya
ke belakang, dia tahu pastilah pemuda berbaju putih itu akan membuat gerakan yang lain, dia tidak berani memandang
remeh serangannya, sepasang matanya dengan sangat tajam
sekali memandang kearah pemuda berbaju putih itu, tubuhnya
tak bergerak sedikitpun juga.
Diatas bibir pemuda berbaju putih itu segera tampak suatu
senyuman yang sangat dingin sekali, ujarnya.
"Sejak kau terjun kedalam dunia kangouw sama sekali
belum pernah menggunakan pedang, ini hari aku akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
menyuruh kau melihat bagaimana kehebatan dari ilmu pedang
partai "Mie cong Bun" kami."
Tangan kanan dari Boen Ching dengan sangat ringan sekali
memegang gagang pedangnya, dan tertawa-tawar, tetapi
didalam hatinya dia sedikit merasa agak tegang.
Pemuda berbaju putih itu dengan tertawa dingin tangan
kanannya digerakkan membuang baju luarnya sehingga
tampak baju singsat yang berwarna putih menutupi tubuhnya,
sedang Pada pinggangnya menyoren dua belas pedang
pendek. Boen Ching yang tampak akan hal itu menjadi
mengerutkan alisnya, dia tak mengetahui kalau pemuda
berbaju putih itu bagaimana menggunakan ilmu pedangnya,
dengan perlahan dia pun mencabut keluar pedang
panjangnya. Sekonyong-konyong, seorang gadis berkelebat masuk
kedalam tengah kalangan, kePada kedua orang itu bentaknya.
"Kalian berdua sebenarnya sedang berbuat apa?"
Boen Ching menjadi termangu-mangu, tampak orang yang
baru saja datang itu adalah diri Liauw Cing Ce telah lama
datang ketempat tersebut dan melihat mereka sangat lama
sekali, tetapi terasa dalam hatinya sedikit merasa malu.
Pemuda berbaju putih itu tampak Liauw Cing Ce munculkan
dirinya ditempat itu, tanpa terasa juga merasa sangat terkejut sekali karena tak pernah diduga olehnya kalau Liauw Cing Ce dapat munculkan dirinya Pada saat seperti itu, dengan cepat tanyanya. "Sumoay Mengapa kau balik kembali?"
Dengan dingin sahut Liauw Cing ce. "Kira nya selama ini kau selalu menguntit diriku "
Boen Ching mendongakkan kepalanya memandang kearah
Liauw Cing ce, tampak sekalipun diatas wajahnya masih
menggunakan kain penutup yang halus tetapi masih terlihat
kecantikan wajahnya, didalam hatinya segera sadar mengapa
pemuda berbaju putih itu dapat bersikap demikian-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Pikirannya segera berputar, dia tidak menginginkan
diantara kedua orang itu terjadi kesalah pahaman, sambil
tertawa ujarnya kePada diri Liauw Cing ce. "Nona Liauw Kita berdua sedang menjajal kepandaian masing-masing. "
Liauw Cing Ce dengan dingin mendengus, ujarnya. "Kau
kira aku tidak mendengar apa yang kalian ucapkan?"
Boen Ching mengerutkan alisnya, dia cuma tertawa tawar
sambil membalikkan tubuhnya siap hendak meninggalkan
tempat tersebut. Tampak hal ini, dengan dingin bentak
pemuda berbaju putih itu. "Kau jangan pergi "
Boen Ching menjadi tertegun, tubuhnyapun segera berhenti
bergerak. Ujar pemuda berbaju putih itu lagi.
"Sumoayku kalau memangnya telah mengetahui akan
urusan ini, urusan diantara kita harus diselesaikan ini hari juga
." Wajah dari Liauw Cing Ce berubah dengan hebatnya,
kePada pemuda berbaju putih itu bentaknya.
"suheng Kau hendak berbuat apa?"
Pemuda berbaju putih itu tertawa pahit, pikirnya di dalam
hati. "Ini hari aku terpaksa harus membuat Liauw Sumoay
merasa tidak senang, Tiada hari kemudian aku akan pergi
meminta maaf kepadanya, aku kira Liauw sumoay
bagaimanapun pastilah akan memaafkan perbuatanku ini,
tetapi apabila harus membiarkan Boen Ching ini selalu
menguntit dirinya sehingga membuat hatinya berubah entah
bagaimana aku harus berbuat Pada saat yang seperti itu?"
Liauw Cing Ce dengan tajam memandang kearah pemuda
berbaju putih itu, sejenak kemudian barulah ujarnya.
"Kiranya kau demikian terhadap diriku..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Selesai berkata dia membalikkan, tubuhnya meninggalkan
tempat tersebut.
Pemuda berbaju putih itu memandang bayangan punggung
Liauw Cing ce, mendadak teriaknya dengan keras.
"sumoay -- -sumoay........."
Tetapi Liauw Cing Ce sama sekali tidak menggubris dirinya,
tampak hal ini terpaksa dia hanyalah dapat tertawa sedih,
ujarnya kePada Boen ching. "Urusan ini bagaimanapun juga harus diselesaikan ini hari "
Boen Ching menarik napas panjang-panjang, dia hanya
merasakan bahwa pemuda berbaju putih itu sangat
Cemburuan, bahkan perasaan Curiganyapun sangat tebal
sekali, dengan tawar sahutnya kemudian-
"Hubunganku dengan diri nona Liauw tak lebih hanyalah
sahabat biasa saja, saudara mengapa harus berbuat demikian
". Pemuda berbaju putih itu tertawa dingin, ujarnya dengan
nada mengejek. "Kau, kalau memangnya demikian menaruh hati kePada
sumoayku, apakah takut dengan kematian ?"
Boen Ching mengerutkan alisnya, segera dia membalikkan
tubuhnya bersiap meninggalkan tempat tersebut, terpikir
olehnya kalau dirinya meninggalkan tempat itu, bukankah
urusan akan menjadi beres dengan sendirinya. Tetapi tiba-tiba pemuda berbaju putih itu membentak dengan keras. "Kau
masih ingin menguntit diri sumoayku?"
Boen Ching menjadi tertegun, belum saja dia membuka
mulut memberikan jawabannya, terdengar pemuda berbaju
putih itu telah membentak lagi dengan nyaringnya. "Awas, sambutlah pedangku ini "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, dengan cepat
dia membalikkan tubuhnya kembali, tampak Pada saat tangan
dari pemuda berbaju putih itu digerakkan kedua belas batang pedang pendek tersebut telah berubah menjadi segulung sinar yang sangat menyilaukan mata, menyerang dengan hebat
kearah tubuhnya.
Boen Ching sama sekali tidak pernah menyangka kalau
pemuda berbaju putih itu ternyata demikian lihaynya didalam permainan ilmu pedangnya, kelihatannya kesempurnaa
didalam ilmu pedang dari pemuda berbaju putih ini jauh lebih tinggi setingkat dariPada permainan pedang dari diri Liauw
Cing ce. Sepasang telapak tangannya dengan hebat didorong
kedepan, tenaga khiekang "chiet Kong Kang Khie"-nyapun dengan sekuatnya dilancarkan kedepan, segulung sinar yang
sangat Cemerlang sekali, dengan diikuti tujuh buah warna
yang berlainan menerjang ke depan.
Tempat dimana kena terjangan dari tenaga khiekang "chiet Kong Kang Khie", sinar yang berputar dengan hebatnya dari pedang-pedang pendek tersebut segera berubah menjadi dua
buah sinar tajam yang memecah menjadi dua bagian, yang
satu dari sebelah kiri dan yang lain dari sebelah kanan
menerjang dengan hebatnya kearah Boen ching.
Boen Ching menarik napas panjang- panjang, sepasang
telapak tangannya seCara berpisah dilancarkan ke depan
menepuk ke arah dua buah gulungan sinar yang sangat tajam
tersebut. Pemuda berbaju putih itu dengan gusar mendengus,
telapak kirinya dilancarkan kedepan, sinar tajam yang
menyerang dari sebelah kiri serta sebelah kanan itu dengan
cepat ditarik kembali, sinar keperak-perakan tersebut Pada
saat ditarik kembali itulah telah berubah menjadi dua belas sinar tajam yang kecil- menerjang kearah Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching yang tampak hal ini menjadi sangat terkejut
sekali, dia tahu bahwa tenaga khiekang "chiet Keng Kang Khie" yang dimiliki dirinya Pada saat ini tak lebih barulah kulitnya saja, dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau pemuda berbaju putih itu ternyata sangat mahir didalam
permainan pedang yang disertai dengan tenaga khiekang
tersebut. Kedua belas sinar yang sangat tajam tersebut, dibawah
lindungan tenaga khiekang yang berwarna kehijau-hijauan,
dengan hebatnya menyerang kearah tubuh Boen ching.
Tubuh Boen Ching dengan cepat mengundurkan dirinya
kebelakang, pedang Cing Hong Kiamnya dengan cepat
diloloskan dari dalam sarungnya, terlihat serentetan sinar hijau yang sangat menyolok mata meliputi sekeliling tempat itu dan menyambut kedatangan dari kedua belah gulung sinar yang
sangat menyilaukan mata itu.
Kedua belas gulung sinar yang sangat menyilaukan mata
itu segera terbentur dengan pedang Cing Hong Kiam tersebut, ditengah udara segera terlihat perCikan bunga api yang
disertai dengan puluhan sinar hijau yang sangat menyolok
memenuhi angkasa, tetapi hanya dalam sekejap mata saja
telah lenyap dari pandangan, sedang Boen Ching dengan
terhuyung-huyung mundur tiga langkah kebelakang.
Wajah dari pemuda berbaju putih itu telah berubah menjadi
sangat dingin sekali sepasang telapak tangannya tetap
mencekal kedua belas bilah pedang pendeknya, sedang Pada
sepasang matanya memancarkan sinar mata yang
mengandung perasaan memandang rendah terhadap diri Boen
ching. Boen Ching yang berhasil digetarkan mundur oleh tenaga
dalam yang disalurkan pemuda berbaju putih itu kedalam
kedua belas pedang pendeknya, didalam sekejap mata saja
dalam hatinya segera timbul suatu perasaan serta ingatan
yang sangat aneh dan belum pernah dirasakan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Terhadap keinginan semaCam itu, dia sendiri juga tidak
mengetahui berasal darimana, didalam keadaan situasi yang
semaCam ini, mana dia dapat membiarkan pikirannya untuk
memikirkan perasaan yang sangat aneh semaCam itu,
terpaksa dengan sangat tajam sekali dia memandang kearah
pemuda berbaju putih itu.
Pemuda berbaju putih itu kalau memangnya telah
mengambil keputusan untuk berbuat seCara demikian,
ditambah lagi dengan kedudukannya yang sangat bagus ini,
mana dia mau melepaskan Boen Ching dengan demikian saja,
dia tertawa dingin, sepasang telapak tangannya digetarkan,
kedua belas bilah pedang pendek tersebut segera berubah lagi menjadi dua belas sinar yang sangat menyilaukan mata, dari
sebelah kiri serta sebelah kanan menyerang dengan hebatnya
kearah Boen ching.
Sinar mata Boen Ching berkedip beberapa kali, dia tahu
bahwa dirinya menerima serangan tersebut dengan keras
melawan keras, dirinya pastilah akan mengalami kekalahan,
tubuhnya dengan cepat melayang mundur ke belakang.
telapak tangan kirinya melancarkan serangan, sedang telapak kanannya menerjang dengan pedangnya, bersama-sama
menerima serangan dari kedua belas bilah pedang pendek
tersebut. Tubuh dari pemuda berbaju putih itu menubruk maju
kedepan, sepasang tangannya mencekal kembali kedua belas
pedang pendek tersebut, sedang Pada mulutnya sambil
tertawa dingin ejeknya.
"Mengapa kau pergi"^ Terimalah serangan ku ini terlebih dulu?"
Sehabis berkata tangannya segera digerakkan kembali,
kedua belas batang pedang pendek itu sekali lagi lepas dari tangannya, sebagian kearah depan dan sebagian kearah
sebelah samping, menerjang kearah Boen ching,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Pemuda berbaju putih itu baru saja melepaskan pedang
dari tangannya itu, mendadak dari kejauhan berkumandang
datang suara panggilan yang sangat keras sekali. "cap Sah Lang "
Pemuda berbaju putih itu begitu mendengar suara
panggilan tersebut, tanpa terasa wajahnya berubah dengan
hebatnya, sedang gerakan pedangnyapun menjadi sedikit
kendor. Boen Ching mengerutkan alisnya, sebenarnya dia
mempunyai maksud untuk melawan keras dengan keras
menerima serangan tersebut, tetapi Pada saat ini tampak
diantara gerakan pedang dari pemuda berbaju putih itu
terdapat titik kelemahannya, tubuhnya segera melayang
kedepan, berturut-turut melancarkan tiga kali serangan,
pedang Cing Hong Kiam ditangan kanannya menahan
serangan pedang pendek dari sebelah samping, sedang
tubuhnya dengan ringan sekali berkelebat diantara pedang
pendek dari pemuda yang berbaju putih yang melayang
dengan hebatnya itu.
Pemuda berbaju putih itu dengan cepat menarik kembali
kedua belas bilah pedang pendek tersebut, Pada saat itu juga terlihat bayangan manusia berwarna keabu-abuan bagaikan
seekor bangau berkelebat dihadapan orang itu dan melayang
turun didepan mereka.
orang yang barusaja datang itu kira nya seorang sastrawan
berusia pertengahan yang kurang lebih berumur tiga puluh
tahunan, pinggangnya menyoren sebilah pedang panjang,
tetapi gerakannya sangat cepat sekali, jika dilihat dari gaya serta semangat nya itu sungguh membuat orang yang
melihatnya menjadi sangat terkejut sekali.
Pemuda berbaju putih itu tampak munculnya sastrawan
berusia pertengahan yang memakai baju berwarna keabu-
abuan itu agaknya sangat tidak tenang, dengan termangu dia
berdiri mematung ditempat tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Sepasang mata dari sastrawan yang berusia pertengahan
itu menyapu sekejap kearah Boen Ching serta pemuda
berbaju putih itu.
Dalam hati Boen Ching timbul suatu perasaan yang sangat
aneh sekali, terpikir olehnya Pada saat untuk pertama kalinya dia berhasil mendesak mundur oleh pedang pendek dari
pemuda berbaju putih itu, di dalam sekejap mata saja dari
dalam hatinya segera timbul suatu firasat yang sangat aneh
sekali. Tetapi didalam sekejap mata saja, firasat tersebut telah
berubah menjadi sesuatu yang tak dapat diraba lagi, firasat itu bagaikan hanya berkelebat dengan sangat cepat sekali
didalam benaknya, tetapi dia tak mempunyai cara untuk
berhasil menangkap firasat tersebut.
Sastrawan berusia pertengahan yang memakai baju
berwarna keabu-abuan itu setelah memandang sekejap
kearah kedua orang itu, tanyanya kemudian kePada pemuda
berbaju putih itu.
"cap Sah Lang sebenarnya telah terjadi urusan apa ?"
siapakah orang ini ?"
Diatas wajah dari pemuda berbaju putih itu tampil perasaan
yang tidak tenang, sambil tertawa paksa ujarnya:
"Tidak mengapa SuSiok.. Mengapa kau juga turun gunung, suhu sekalian apakah baik-baik saja ?"
Si sastrawan berusia pertengahan itu hanya tersenyum saja
dan tidak menjawab pertanyaan dari pemuda berbaju putih
itu, balik bertanya: "cap Sah Lang dimana sumoaymu"


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bagaimana dengan urusan kitab rahasia "Hay Thian Kim
Boh?""
Boen Ching tampak si pemuda berbaju putih itu memanggil
si sastrawan berusia pertengahan itu sebagai suSiok, bahwa
apabila dilihat dari sikap serta gerak-gerik si sastrawan berusia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
pertengahan itu, apabila si pemuda berbaju putih itu
merupakan anak murid dari partai Mi Cong Bun, si sastrawan
berusia pertengahan itu pastilah pernah munculkan dirinya
Pada lima puluh tahun yang lalu didalam dunia kangouw, dan
membuat pergolakan yang sangat hebat didalam Bu-lim, Lie
Hun Yu She atau Si sastrawan sakti pencabut nyawa Siang
Yang Seng adanya.
Pada lima puluh tahun yang lalu, Siang Yang Seng ini telah
berusia kurang lebih dua puluh tahunan, sedang kini setelah lewat lima puluh tahun lamanya masih tetap demikian
mudanya, hal ini sungguh sangat mengejutkan sekali. Pemuda
berbaju putih itu tak dapat berbuat apa- apa lagi, terpaksa sahutnya.
"Sumoay dimana Pada saat ini aku sendiri juga tidak
mengetahui, sedang kitab pusaka "Hay Thian Kim Boh" telah didapatkan oleh Lam Yu Kongcu."
Si sastrawan berusia pertengahan itu mengangguk dengan
perlahan, ujarnya.
"Aku juga mengetahui kalau kau tak mungkin dapat
mengalahkan diri Lam Yu Kongcu, bukan saja kepandaian
silatnya tidak lemah, kecerdikannyapun sangat hebat sekali"
Selesai berkata dia menghela napas panjang. Pemuda
berbaju putih itu dengan sangat tidak puas sekali
mengerutkan alisnya, ujarnya.
"Susiok kau terlalu memandang rendah terhadap diriku,
aku sama sekali belum pernah saling bertemu dan berhadapan
dengan diri Lam Yu Kongcu, orang ini selalu menguntit diri
sumoay, aku tidak mempunyai cara untuk mencegahnya."
"ooh " sahut si sastrawan berusia pertengahan itu, dia membalikkan tubuhnya memandang sekejap kearah Boen
Ching, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Aku adalah Siang Yang Seng. disebut orang sebagai Lie Hun Yu She, aku kira kaupun tentunya pernah mendengar
nama ini "
Boen Ching sejak sebelumnya telah pernah mendengar
kalau Siang Yang Seng ini dengan wajah yang sangat ramah
tetapi hati yang kejam menggetarkan seluruh dunia kangouw
dengan julukan sebagai Lie Hun Yu she, kini mendengar
perkataan tersebut yang mengatakan bahwa orang ini benar-
benar adalah Sang Yang Seng adanya, sekali pun apa yang
diterka didalam hatinya sepuluh dari delapan sembilan bagian telah berhasil diterka dengan tepat, tetapi tak urung juga tak dapat menghindarkan diri lagi, merasa kan sangat terkejut
sekali. Sambil tertawa sahutnya kemudian-
"Sejak lama boa npwee pernah mendengar nama besar,
dari diri Cianpwee." Siang Yang Seng tertawa tawar, ujarnya:
"Siapakah sebenarnya kau ini, kau belum pernah
mendengar kau menyebutkan namamu."
Sambil tertawa sahut Boen Ching.
"Cayhe Boen Ching adanya, sedang suhuku adalah Ie Bok
Tocu . "Kiranya kau adalah Boen Ching, apakah Boen Ching yang telah mendapatkan ilmu warisan dari Thian Jan Shu itu?" Aku dengar kau telah melenyapkan dirinya dari dalam Bu-lim,
tetapi ini hari aku telah bertemu lagi dengan dirimu, apakah kau telah berhasil memahami kepandaian silat peninggalan
Thian Jan Shu ?""
Boen Ching belum membuka mulut memberikan
jawabannya, pemuda yang berbaju putih ya disebut sebagai
Cap Sah Lang itu telah membuka mulut, ujarnya.
"SuSiok apakah masih tidak mengetahui nya" Aku dengar
ilmu yang tertera diatas hioloo kuno peninggalan Thian Jan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Shu " itu adalah ilmu khiekang "Chiet K^ong Kang Khie", Boen Ching telah berhasil menguasai ilmu tersebut "
"ooh -- --"sahut Siang Yang Seng, setelah tertawa lanjutnya lagi:
"Selama Thian Jan shu dianggap sebagai jago nomor wahid didalam Bu-lim, aku tak dapat mencoba kelihayannya dengan
dirinya, tetapi kePada orang yang mewarisi kepandaian
silatnya aku akan mencoba- coba sebenarnya bagaimana
lihaynya kepandaian silat yang dimilikinya itu "
Dengan cemas ujar si pemuda berbaju putih itu.
"SuSiok " Mengapa kau orang tua harus turun tangan
sendiri, biarlah aku saja yang turun tangan sudahlah cukup, lebih baik kau berdiri disamping saja."
Siang Yang Seng dengan tawar menggelengkan kepalanya,
kePada pemuda berbaju putih itu sahutnya:
"Kau tidak berbicara akupun telah mengetahui mengapa
kau berbuat secara demikian, kau adalah anak murid dari
partai Mi Cong Bun, tak dapat dikarenakan urusan sekecil
harus menyeret kedalam segala pertikaian yang terjadi
didalam dunia kangouw, sekalipun kamu dapat menghadapi
dirinya, tetapi barisan Ngo Heng Kiam Tin yang ditinggalkan oleh Tan Coe Coen bagaimana kau dapat menahannya?"
Boen Ching begitu mendengar Siang Yang Seng ternyata
akan turun tangan sendiri melawan dirinya, setelah termenung berpikir keras beberapa saat ujarnya kePada Siang Yang Seng,
"Cianpwee kalau memangnya demikian memandang diri
cay he, sudah tentu aku tak dapat menolak ajakan tersebut,
tetapi Pada saat ini, cayhe masih mempunyai urusan penting
yang harus diselesaikan -- -"
Siang Yang Seng tidak menanti Boen Ching selesai
berbicara, sambil tertawa potongnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Kau tak perlu pergi mengurusnya " Boen Ching tertawa ujarnya lagi:
"Apabila aku sampai bergerak dengan diri cianpwee sudah tentu aku tak dapat lagi aku mengurusi urusan tersebut,
apakah boleh dikata cianpwee takut aku Boen Ching melarikan diri?"
Siang Yang Seng tertawa terbahak-bahak. sahutnya:
"Kau mempunyai urusan apa, silahkan mengutarakan
keluar biar aku mengetahui nya, kau janganlah menganggap
segala perkataan yang kau ucapkan itu aku mau mempercayai
seluruhnya, bahkan aku akan melihat berharga atau tidak kau pergi mengurusnya."
Boen Ching mengerutkan alisnya, ujarnya.
"Sekarang aku hendak pergi menolong seorang kawan
baikku, bahkan cucu dari Kioe Thian Ie Sin, Lieh Cianpwee
juga binasa ditangan orang itu, ditambah lagi dia telah
memberikan waktu bagiku untuk mengadakan penyelidikan-"
Siang Yang Seng tertawa besar, sahutnya.
"Kau mengira setelah menggunakan nama Lieh Yu lalu
dapat menekan diriku "-" kau berpikir terlalu enak "
Boen Ching tertawa-tawar, ujarnya lagi.
"Yang terpenting bukannya dikarenakan nama besarnya itu, sebaliknya karena aku telah memberikan persetujuanku
kepadanya, apalagi aku menyetujui untuk berbuat suatu hal
terhadap dirinya karena diapun telah mengerjakan suatu hal
untuk diriku ."
"oooh- --" sahut siang Yang Seng, sinar matanya berkedip-kedip tak henti hentinya, dia sama sekali tidak pernah
menyangka kalau Kioe Thian Ie Sin ternyata dapat saling
bertukar syarat dengan pemuda ini, mendadak dia merasakan
bahwa Boen Ching bukanlah merupakan seorang yang dapat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
dipermainkan serta dipandang rendah seperti apa yang
dipikirkan didalam hatinya, bahkan tanpa terasa lagi diapun merasakan bahwa pemuda dihadapannya inipun mempunyai
semangat yang sangat jantan sekali.
Dia termenung berpikir keras dan tak mergucapkan sepatah
katapun juga . Mendadak terdengar pemuda berbaju putih itu
berteriak. "SuSiok kau tak usah mendengar segala perkataan yang
diucapkan olehnya, dan apa perlunya beribut dengannya "
Siang Yang Seng tidak memperdulikan diri pemuda berbaju
putih itu, dia tersenyum kePada Boen Ching ujarnya.
"Selamanya berbicara aku tak pernah merubahnya kembali, apalagi untuk menggerakkannya " .
Boen Ching mengerutkan alisnya, sepatah katapun tak
diucapkan keluar. Lie Hun Yu She, Siang Yang Seng tertawa
lagi, ujarnya: "Tak kukira kalau kau ternyata demikian sombongnya,
ternyata tak mau mengaku kalah dihadapanku, ini hari akupun akan berlaku sedikit lapang dada untukmu, kau lihat hal itu adil tidak ?"
Boen Ching menarik napas panjang-panjang, dan
termenung berpikir keras.
"Jika dilihat seCara demikian, biarlah aku yang memikirkan suatu Cara bagi dirimu ?"
Pemuda berbaju putih itu begitu mendengar suara ucapan
dari Siang Yang Seng itu dimana tak mempUnyai maksud
untuk menyulitkan diri Boen ching, didalam hatinya tanpa
terasa mulai merasa ragu-ragu sejenak kemudian, ujarnya
kePada Siang Yang Seng.
"SuSiok. kau . . . . "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Perkataannya belum sampai diucapkan ke luar, Siang Yang
Seng telah menoleh memandang sekejap kearahnya, dia
tampak sinar mata dari Siang Yang Sang yang demikian
tajamnya, dengan cepat menelan kembali perkataannya yang
baru saja diucapkan keluar itu, dan tak berani berkutik lagi.
Boen Ching yang mendengar suara ucapan dari Siang Yang
Sang jauh lebih halus dan ramah, segera timbul suatu pikiran didalam hatinya yang tidak menginginkan Siang Yang Seng
sampai terpikir suatu Cara untuk dirinya, kalau demikian
halnya pastilah dia tak mempunyai pegangan yang kuat untuk
merebut kemenangan-
"Aku telah memikirkan suatu cara "
Siang Yang Seng merasa sedikit diluar dugaan, setelah
mengeluarkan suara tertahan tanyanya .
"Sungguh " coba kau ucapkan keluar "
Sebenarnya Boen Ching tidak pernah memikirkan apa-apa,
tetapi segera pikirannya berputar dan sahutnya
"Pada saat ink bukankah aku hendak pergi, tetapi Cianpwee tidak mengijinkan diriku untuk pergi dari sini ?"
Siang Yang Seng ragu-ragu sejenak. dia tidak ingin
terpancing kedalam jebakan oleh Boen Ching ini, setelah lewat beberapa saat lamanya, barulah sahutnya dengan nada yang
sangat tawar. "Boleh dibilang demikianlah "
Boen Ching tersenyum, ujarnya lagi:
"Tetapi apakah cianpwee mengetahui aku kini hendak pergi kemana " Apabila cianpwee mengetahui aku hendak kemana,
maka aku akan tinggal ditempat ini, bagaimana ?" Ujar Siang Yang Seng sambil tertawa besar.
"Dunia demikian lebarnya, bagaimana aku dapat
menebaknya ?" Sahut Boen Ching sambil tersenyum.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Dunia sekalipun sangat lebar, tetapi tempat saja,
bahkanPada saat ini aku berada dijalan raya, sudah tentu
cianpwee mengetahui dan dapat menduga sebagian besar "
Siang Yang Sang tertawa lagi, ujarnya:
"Aku tidak mengetahui kau hendak pergi kemana, tetapi
aku mengetahui kau hendak pergi mencari siapa, aku berhasil menebaknya bagaimana " ?"
Boen Ching tersenyum, sahutnya.
"Kalau demikian sangat baik sekali, Cianpwee apalagi dapat menebak aku hendak pergi mencari siapa, sudah tentu dapat
dihitung cianpwee mengalami kemenangan, bagaimana ?"
Siang Yang Seng tertawa terbahak-bahak. tanyanya.
"Bukankah kau hendak pergi mencari Goei Lam Yu " ?"
selesai berkata dia tertawa besar lagi.
Sebenarnya dia mempunyai maksud untuk melepaskan diri
Boen ching, tetapi Pada saat taruhan ini, apalagi pemuda
berbaju putih yang disebut sebagai cap Sah Lang itu pun
berada disisi tubuhnya, bagaimana dia mau mengaku kalah
dengan begitu saja, keinginan untuk mencari kemenangan
meliputi didalam tubuhnya, sudah tentu dengan sangat cepat
sekali dia memberikan jawabannya.
Air muka pemuda berbaju putih itupun segera menampilkan
senyumannya, dia sama sekali tidak menduga kalau Boen
Ching ternyata demikian bodohnya. Siang Yang Seng yang
mempunyai maksud untuk melepaskan dirinya, dia masih mau
berbuat demikian, kalau telah demikian adanya tak ada cara
lain lagi. Sinar mata Boen Ching berkedip dengan tajamnya, dengan
sangat tenang sekali dia berdiri sambil tersenyum, sepatah
katapun tak diucapkan keluar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Siang Yang Seng pun tersenyum besar, kedua orang itu
saling berhadap-hadapan dan tak ada yang mau membuka
mulut terlebih dahulu.
Setelah lewat beberapa saat lamanya, ternyata Siang Yang
Seng tak dapat menahan sabar terlebih dahulu, kePada Boen
Ching tanyanya. "Bagaimana "-" apakah aku telah menebak dengan jitu " ?"
Boen Ching tertawa, sahutnya.
"Benar sih memang benar, tetapi juga dapat dikatakan
salah." Senyuman yang menghiasi dibibir siang Yang Seng segera
lenyap. dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau Boen
Ching ternyata dapat memberikan jawaban semaCam itu,
didalam hatinya merasa sangat gusar sekali, setelah
mendengus, tanyanya dengan keras: "Bagaimana dapat
berbicara demikian ?"
Boen Ching tersenyum bukannya memberikan jawabannya
malahan sebaliknya dia balik bertanya.
"Mengapa cianpwee pasti akan menebak aku akan pergi
mencari diri Goei Lam Yu?"
Siang Yang Seng mendengus dengan dingin, ujarnya.
"Bukankah kau yang memberitahukan sendiri, bagaimana
dapat menyalahkan diriku?"
Boen Ching mengulapkan tangannya.
"Kalau begitu maksud dari cianpwee adalah mengatakan
bahwa aku pasti mengetahui kalau cianpwee pasti dapat
menebaknya dengan tepat, benarkah ?""
Siang Yang Seng menjadi tertegun, diam-diam pikirnya.
"Mana ada urusan semaCam ini, sudah mengetahui kalau
pasti akan mengalami kekalahan didalam pertaruhan ini,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
masih berbicara demikian, tetapi entah apakah arti dari
perkataan yang diucapkan oleh Boen Ching ini." Berpikir sampai disini tanyanya kemudian. "Artimu mengatakan bahwa pertaruhan ini tidak adil?" . Boen Ching tertawa sahutnya.
"Aku bukannya merasakan tidak adil terhadap diriku, tetapi sebaliknya merasakan tidak adilan terhadap diri cianpwee,
entah cianpwee apakah dapat menerima jawabanku ini ?"
Siang Yang Seng mengerutkan alisnya, ujarnya kemudian.
"Kau katakanlah keluar."
Terhadap perkataan yang diucapkan oleh Boen Ching ini
dia merasakan sedikit heran dan Curiga, dia tak dapat berpikir lainnya lagi, dia hanya mengetahui mengapa Boenching
menguCapkan perkataan secara demikian. Boen Ching
tertawa, sahutnya.
"Sejak sebelumnya aku telah dapat menduga kalau
cianpwee pastilah akan mengatakan bahwa aku akan pergi
mencari diri Goei Lam Yu, benarkah?" tetapi sejak sebelumnya pula aku telah mengambil keputusan bahwa apa bila aku
mendengar cianpwee memberikan jawaban kalau aku hendak
pergi mencari Goei Lam Yu, maka aku tak akan pergi mencari
dirinya lagi."
Siang Yang Seng menjadi sadar kembali, dia tertawa besar
jika dilihat secara demikian Boen ching-lah yang telah
memegang kunci kemenangan didalam pertaruhan ini, apa
bila dirinya menganggap dirinyalah yang memegang kunci
kemenangan tersebut, bukan lah terlalu menggelikan"
Wajah pemuda berbaju putih itu berubah menjadi sangat
dingin sekali, dia berdiri mematung tak bergerak. akhirnya
Boen Ching juga telah memegang kemenangan didalam
pertaruhan ini, dan ternyata dirinya harus melepaskan dia
pergi dengan mudahnya.


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Tanya Boen Ching kemudian. "cayhe sekarang apakah
boleh pergi dari sini ?" Siang Yang Seng tertawa besar, sahutnya:
"Aku selalu menjaga diriku untuk jangan sampai terjerumus kedalam jebakanmu itu, ini hari aku mengaku kalah, kau
pergilah."
Boen Ching segera membungkukkan tubuhnya memberi
hormat kePada Siang Yang Seng sambil tertawa ujarnya:
"Terima kasih cianpwee "
Sehabis berkata segera tubuhnya melayang pergi dan
berlari kearah depan.
Siang Yang Seng memandang bayangan punggung dari
Boen Ching menjauh dari dirinya, senyuman yang menghiasi
diatas bibirnya telah lenyap dengan panjang dia menghela
napas. Bayangan punggung dari Boen Ching makin lama makin
menjauh dan akhirnya lenyap dari pandangan, mendadak
suatu pikiran berkelebat didalam benak pemuda berbaju putih itu, ujarnya dengan keras:
"SuSiok Kau telah menang mengapa masih melepaskan dia
pergi dari tempat ini."
dalam hati Siang Yang Seng menjadi tergetar, tanyanya
dengan nada yang kurang perCaya. "Apa ?"
Ujarnya pemuda berbaju putih itu lagi:
"Sebenarnya dia sudah mengambil keputusan untuk pergi
mencari diri Lam Yu Kongcu, sejak sebelumnya dia telah
menduga kalau kau pastilah akan menebak diri Goei Lam Yu."
dalam hati Siang YLng Seng menjadi sadar kembali,
pikirnya. "Tidak salah, Boen Ching memangnya telah menduga kalau aku pasti akan menduga diri Goei Lam Yu, tetapi sejak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
sebelumnya dia telah membuat perhitungan yang masak. apa
bila diriku menebak diri Goei Lam Yu dia harus berbuat
bagaimana, sedang kini dia bukankah pergi mencari diri Goei Lam Yu?" dirinya tak pernah menebak salah "
Berpikir sampai disini, dari matanya memancarkan sinar
yang sangat tajam sekali, ketika dia mendongakkan
kepalanya, bayangan dari Boen Ching telah lenyap dari
pandangan. Siang Yang Seng menghela napas panjang-
panjang, dengan tawar ujarnya. "Hei -- -- biarlah "
Sehabis berkata dia tersenyum, ujarnya lagi .
"Tetapi apa bila aku meminta dia untuk tinggal ditempat ini bukankah dia telah menebak benar?"
selesai berkata dia tersenyum lagi, didalam sekejap mata
ini dia tak mengetahui sebenarnya siapa kah yang benar.
Didalam hal yang sebenarnya, Boen chinglah yang benar,
tetapi dalam keadaan sekarang ini dialah yang benar, dan
Boen Ching kini yang menang, membuat dia terpaksa pergi
mencari diri Goei Lam Yu, dan tak dapat berbuat apa-apa lagi terhadap dirinya.
"cap Sah Lang Dia yang benar ataukah aku yang benar?"
Pemuda berbaju putih itu sendiri merasa sedikit bingung,
terpaksa dia menggelengkan kepalanya, ujarnya kemudian:
"Tetapi Boen Ching telah pergi dari sini "
Siang Yang Seng tertawa besar, ujarnya:
"Selama hidupku, boleh dihitung ini hari mengalami
kekalahan yang paling mengenaskan. "
selesai berkata dia tertawa besar lagi, kePada pemuda
berbaju putih itu ujarnya lagi:
"Aku akan pergi, bila kau melakuka npekerjaan lagi
haruslah dipikirkan masak- masak terlebih dulu "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
selesai berkata tubuhnya berkelebat dan berlari pergi
menuju kearah yang berlawanan dengan arah yang dituju oleh
diri Boen ching.
Boen Ching yang melanjutkan perjalanannya mengejar diri
Goei Lam Yu, mendadak ditengah suatu pegunungan yang
sangat sunyi berkumandang datang suara bertalunya genta.
dalam hati Boen Ching merasa tergetar, segera ia
menghentikan langkah kakinya.
Suara genta itu sekali lagi berkumandang datang, siapakah
sebenarnya orang yang membunyikan genta tersebut.
Tetapi dia mengetahui kalau orang itu pastilah mempunyai
hubungan yang sangat erat sekali dengan diri Goei Lam Yu.
Dia mengikuti arah berasalnya suara genta tersebut dengan
Cepat berlari kearahnya.
Suara genta itu makin lama semakin cepat, secara
mendadak dalam hati Boen Ching merasakan kalau Goei Lam
Yu pastilah telah berada ditempat itu, dengan sekuat tenaga dia berlari menuju kearah dimana berasal suara genta
tersebut. Tak sampai beberapa saat lamanya, sampailah dia ditengah
sebuah pegunangan yang sangat sunyi sekali.
Boen Ching sendiri juga tak mengetahui Pada saat ini dia
berada ditengah pegunungan apa, keadaan pegunungan
tersebut tinggi rendah tak merata, jalannya pun berbelok-
belok, sedang Pada saat ini suara genta itupun terdengar
sangat dekat sekali.
Ketika dia berbelok Pada satu tikungan, mendadak
terdengar suara bentakan yang sangat gusar cepat sekali
berkelebat dan melenyapkan dirinya, sedang dihadapannya
kelihatan Goei Lam Yu dengan sangat gusar sekali sedang
berdiri membelakangi dirinya. sebuah kereta kuda tampak
berhenti disamping jalan tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching sama sekali tidak pernah menduga kalau Goei
Lam Yu ternyata dapat membawa diri Bwee Giok ketempat
semaCam itu, apa bila bukannya dirinya dipancing oleh suara dari genta tersebut, kira-kira sangat kecil sekali
kesempatannya untuk bertemu kembali dengan diri Goei Lam
Yu. Goei Lam Yu dengan sangat gusar sekali membalikkan
tubuhnya dan memandang tajam kearah Boen ching.
Boen Ching dengan perlahan mencabut keluar pedang Cing
Hong Kiamnya, sedang sepasang matanya dengan sangat
tajam memandang kearah diri Goei Lam Yu. Goei Lam Yu
tertawa dingin, tanyanya kemudian: "Kau mengejar sampai disini hendak berbuat apa ?"
Sahut Boen Ching dengan tak kalah dinginnya:
"cepat kembalikan diri Bwee Giok kepadaku, setelah itu aku tak akan mengurusi dirimu lagi."
Bwee Giok dari dalam kereta kuda itu berjalan keluar,
dengan sangat terkejut sekali memandang kearah kedua
orang itu, ketika mendengar perkataan tersebut, dengan
sangat heran sekali tanyanya kePada diri Goei Lam Yu. "Adik, ada urusan apa ?" siapa kah Bwee Giok ?""
Boen Ching tampak Bwee Giok ternyata tidak mengetahui
siapakah sebenarnya dirinya itu, didalam hatinya merasa
sangat berduka sekali, hampir-hampir dia tak dapat
menguasai dirinya sendiri, dengan menahan rasa gusarnya
bentaknya kePada diri Goei Lam Yu. "cepat kau punahkan ilmu pembingung nyawa yang kau kenakan terhadap dirinya "
Pedang Cie Hong Kiam ditangan kanan Goei Lam Yu
tampak sedikit digerakkan, dengan sangat dingin sekali
sahutnya. "Dia adalah kakakku, dan bernama Goei Hong Ing, aku
tidak mengetahui kau sedang berbicara tentang apa ."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Bwee Giok yang berdiri disamping tidak mengetahui
sebenarnya kedua orang itu sedang membicarakan tentang
apa, terpaksa dengan sangat heran sekali memandang segala
gerak gerik dari kedua orang itu.
Kegusaran didalam hati Boen Ching makin memuncak.
dengan keras ujarnya lagi:
"Goei Lam Yu. apabila kau masih berpura-pura tidak tahu, aku kira kau janganlah menyesal kemudian"
Goei Lam Yu tertawa dengan kerasnya, ujarnya:
"MENYESAL...." Aku selamanya berbuat segala sesUatu tak pernah mengenal kata-kata menyesal, sampai pun tidak
membunuh dirimu, karena ternyata kau adalah lawan ku yang
paling tangguh ."
Boen Ching dengan mencekal pedangnya erat-erat dengan
perlahan berjalan mendesak kearah diri Goei Lam Yu.
Bwee Giok yang berdiri disamping dengan keras berteriak.
"Kalian jangan berkelahi lagi, ada urusan mengapa tidak diselesaikan dengan berbicara saja "
dalam hati Boen Ching sekalipun merasa sangat sedih
sekali terhadap keadaan dari Bwee Giok ini, tetapi dia tetap tak berhenti bergerak juga . Goei Lam Yu tertawa-tawar,
ujarnya kePada Bwee Giok.
"cici aku tidak mengetahui dia sedang berbicara apa, dia minta seorang yang bernama Bwee Giok dari diriku"
selesai berkata dia tertawa mengejek dan memandang
kearah Boen ching, mungkin artinya adalah:
"Sekalipun kau telah mengetahuinya lalu apa gunanya,
sekalipun aku telah menyebutkan nama Bwee Giok
dihadapanmu juga tak ada gunanya ."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
dalam hati Boen Ching merasa sangat berduka sekali,
pikirannya dengan cepat berputar, hal yang paling utama
dihadapannya sekarang ini adalah bagaimana caranya
membuat ilmu hitam pembingung nyawa yang mempengaruhi
diri Bwee Giok menjadi lenyap sepasang alisnya dikerutkan,
kePada Goei Lam Yu ujarnya.
"Kau jangan menganggap terlalu mudah, Pada saat datang kemari ditengah jalan kau telah membunuh seorang anak kecil yang merupakan cucu dari Pada Kick Thian ie Sin?"
Pada waktu Boen Ching berbicara itu, tampak dari wajah
Goei Lam Yu berubah dengan hebatnya, dia tersenyum
ujarnya lagi. "Kioe Thian ie Sin segera akan mengejar datang kemari, aku seCara kebetulan bertemu dengan dirinya."
selesai berkata dia tertawa dingin dan memandang kearah
diri Bwee Giok.
Tubuh Goei Lam Yu segera bergerak dan menghadang
dihadapan dari Bwee Giok dengan muka yang masam ujarnya.
"Boen ching, Pada saat ini apa bila kau masih tidak mau mengerti dan mengundurkan dirimu, janganlah menyalahkan
kalau aku kurang sopan terhadap dirimu lagi."
Boen Ching dengan tajam memandang ke arah Goei Lam
Yu, sedang sinar matanya bergerak dengan tak henti-
hentinya. Goei Lam Yu dengan dingin tertawa panjang, dan
meninggalkan diri Bwee Giok untuk mendesak kearah Boen
ching. Mendadak.... ditengah angkasa angin bertiup dengan kencangnya,
sedang awan gelap menggulung dengan sangat Cepatnya
memenuhi seluruh jagat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Wajah dari Goei Lam Yu berubah dengan hebatnya, dia
mendongakkan kepalanya memandang ketengah angkasa,
kemudian dengan cepat membalikkan tubuhnya sambil
mengempit diri Bwee Giok lari ketengah pegunungan.
Hati Boen Ching menjadi Cemas, dengan keras dia
membentak. tubuhnya bergerak dan mengejar kearah diri
Goei Lam Yu, sedang Pada mulutnya dengan keras bentaknya:
"Goei Lam Yu, kau akan lari kemana ?"
Goei Lam Yu sambil lari kearah depan, sambil merobek
jubah panjangnya, dan menutupi sepasang mata dari Bwee
Giok. tetapi gerakan tubuhnya masih tetap bergerak seCepat
kilat, dan melayang menuju ke arah depan-
Di dalam hati seCara mendadak Boen Ching menjadi sadar,
kiranya ilmu hitam pembingung nyawa itu takut terhadap sinar yang sangat tajam, tubuhnya bagaikan anak panah yang
terlepas dari busurnya melayang kedepan mengejar diri Goei
Lam Yu. Di dalam sekejap mata saja ditengah udara tampak kilat
menyambar dengan hehatnya dan hujanpun turun dengan
derasnya. Ilmu meringankan tubuh yang dimiliki oleh Boen Ching ini
sejak kecil telah mendapatkan didikan langsung dari ie Bok
Tocu, di tambah lagi dengan Goei Lam Yu menghempit diri
Bwee Giok. didalam sekejan mata saja dia berhasil mengejar
diri Goei Lam Yu. Dari sepasang matanya Goei Lam Yu
memancarkan sinar yang sangat gusar sekali, dia terus berlari menuju keatas puncak dari gunung tersebut.
Boen Ching tak mau lepas-lepasnya mengejar dari belakang
tubuhnya, makin lama tubuhnya makin mendekat terhadap
diri Goei Lam Yu dan akhirnya jaraknya tak lebih dari tiga kaki saja.
Goei Lam Yu melayangkan tubuhnya mendaki keatas
puncak gunung itu, secara mendadak dia membalikkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
tubuhnya melancarkan serangan tendangan kearah diri Boen
ching. Ditengah hujan yang turun bagaikan ditumpahkan saja itu,
jalanan diatas pegunungan tersebut sangat licin sekali,
ditambah lagi penuh batu-batu kerikil yang sangat tajam, luas sekelilingnya tak lebih hanya tiga kaki saja, Boen Ching yang didesak terus menerus itu terpaksa hanya mundur terus
kebelakang, dan melayang ke atas sebuah batu besar yang
agar merendah dibawah puncak tersebut.
Begitu ujung kaki Boen Ching mengenai diatas batu besar
tersebut, segera dia menutul dengan kerasnya, sedang
pedang Cing Hong Kiamnya dengan hebat menyerang kearah
Goei Lam Goei Lam Yu sedikitpun tidak mau memberikan kesempatan
baginya, ditengah turunnya hujan yang deras itu dia dengan
sangat dingin sekali tertawa panjang, pedang Cie Hong
Kiamnya Pada saat balik menyerang itu dengan cepat telah
berhasil mendesak Boen Ching untuk mundur ketempat
semula. Sekali lagi Boen Ching melayang turun ke atas permukaan
batu besar itu, dengan mencekal pedangnya erat-erat dia
memandang tajam kearah Goei Lam Yu bersiap-siap untuk
sekali lagi mengadakan serangan dahsyat ke arah Goei Lam
Yu. Sepasang mata Goei Lam Yu dengan sangat dingin sekali
memandang kearah Boen ching, dengan dingin ujarnya:
"Lebih baik kau jangan terus menerus menguntit diriku, kau haruslah mengerti sifatnya adalah paling gemar untuk
memusnahkan sesuatu sehingga siapapun tak akan berhasil
mendapatkan benda tersebut".
Seluruh tubuh Boen Ching menjadi tergetar dengan
hebatnya, perkataan tersebut membuktikan kalau Goei Lam
Yu memberi tahukan kepadanya bahwa apabila dia sampai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
terdesak untuk melepaskan diri Bwee Giok. dia pun tidak akan sampai membiarkan dia sampai terjatuh ketangannya,
bukankah hal ini sama dengan gertakan agar dirinya terpaksa harus mengurungkan niatnya untuk meminta kembali diri
Bwee Giok"
SeCara mendadak sekali dalam hatinya terasa sangat
berdesir, untuk sesaat dia tak tahu harus berbuat bagaimana baiknya.
Dengan perlahan-lahan Goei Lam Yu melietakkan diri Bwee
Giok keatas tanah.
Bwee Giok setelah berhasil berdiri tegak di atas tanah,
segera dia mengulurkan tangannya membuka kain yang
menutupi sepasang matanya itu. Dalam hati Goei Lam Yu
menjadi sangat terkejut sekali, segera teriaknya: "cici cepat kau menutupi sepasang mata mu."
Bwee Giok menjadi tertegun, dia tidak mengetahui apa
maksud dari perkataan Goei Lam Yu itu, Pada saat itulah tiba-tiba kilat menyambar dengan hebatnya, serentetan sinar yang sangat terang sekali berkelebat ditengah udara, sehingga
membuat diatas mega yang sangat hitam itu bergerak
berpulut-puluh sinar keperak-perakan.
Goei Lam Yu dengan cepat menutupi sepasang mata dari
Bwee Giok. tetapa terlambat, Bwee Giok telah menjadi
termangu-mangu.


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Boen Ching dengan cepat menggerakkan tubuhnya sekali
lagi melancarkan serangan, Goei Lam Yu dengan sangat gusar
sekali membentak. pedang Cie Hong Kiamnya digetarkan dan
dilancarkan kedepan, terlihat serentetan sinar hijau serta
merah terbentur satu sama lainnya, Goei Lam Yu dengan
sangat gusar sekali melancarkan serangan sedang kan Boen
Ching dengan menggunakan sekuat tenaga menyerang pula,
dengan cepat tubuh Boen Ching tergetar dengan hebatnya
dan berturut-turut mundur lima langkah kebelakang, Pada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
saat mundur kebelakang, sambil terhuyung-huyung itulah
hampir- hampir saja dia tak dapat berdiri tegak.
Mendadak terdengar Bwee Giok berteriak dengan kerasnya.
"ching Toako "
Semangat Boen Ching menjadi bangkit kembali, sekalipun
baru saja mengalami kekalahan, tetapi saking girangnya
hampir saja air matanya menetes keluar dari kelopak
matanya, dengan nada yang agak gemetar teriaknya pula.
"Nona Bwee"
Bwee Giok menggerakkan kakinya bersiap hendak berlari
menuju kearah Boen ching, mendadak Goei Lam Yu
menggerakkan pedang Cie Hong Kiam nya menyabet kedepan
sambil dengan gusar bentaknya.
"Jangan bergerak. . ."
Bwee Giok menghentikan langkah kakinya, sedang Boen
Ching mengangkat kepalanya tampak sekalipun Goei Lam Yu
telah mendapatkan kemenangan tapi air mukanya berubah
sangat jelek sekali, sepasang mata nya memancarkan sinar
yang gusar sekali, bagaikan seekor binatang yang sedang
terluka. Dalam hati Boen Ching merasa sangat girang sekali, dia
sama sekali tidak pernah menyangka kalau sekilas sinar yang berkelebat saja telah berhasil membuat Bwee Giok menjadi
sadar kembali. Goei Lam Yu dengan sangat dingin sekali ujarnya kePada
diri Bwee Giok. "Bagus Apakah kau telah lupa akan
sUmpahmU Pada waktu yang lalu ?""
Bwee Giok mendengus, sahutnya.
"Pada waktu itu aku hanya menyanggupi untuk kau
mengenakan ilmu pembingung nyawamu itu, dan untuk
menggantikan nyawa dari suhUku sekalian, tetapi aku belum
pernah menyanggupi sesUatu dari dirimu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Goei Lam Yu mendengus dengan dingin, ujarnya lagi.
"Apakah boleh dikata dikarenakan sumpahmu itu lalu aku telah menyetujuinya" kau telah menyanggupi untuk selama
hidupmu mengikuti diriku."
Boen Ching menarik napas panjang tubuhnya melayang ke
depan, dari atas turun kebawah, dan menerjang kearah Goei
Lam Yu dengan hebatnya.
Goei Lam Yu sekali lagi tertawa dingin, kedua orang itu
bergebrak lagi dengan hebat nya, Pada saat kedua bilah
pedang tersebut saling terbentur satu dengan lainnya, Boen
Ching telah merasakan tidak tahan lagi, sedang Goei Lam Yu
tertawa dengan seramnya, segulung hawa yang sangat kuat
sekali hampir- hampir membuat pedang panjang ditangan
Boen Ching terlempar jatuh.
Dalam hati Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, dia
sama sekali tidak pernah menyangka kalau hanya berpisah
selama beberapa hari saja kepandaian yang dimiliki oleh Goei Lam Yu ini telah mendapatkan kemajuan yang demikian
pesatnya. Sekoyong-konyong, tekanan tersebut sedikit menjadi
kendor, dia menjadi tertegun, Pada saat ini Goei Lam Yu telah melepaskan pedangnya.
Ketika ia mementangkan matanya untuk memandang,
tampak Pada saat ini Bwee Giok telah menggerakkan langkah
kakinya meninggalkan tempat tersebut. Dengan sangat cepat
sekali Goei Lam Yu lari mengejar kearah dimana Bwee Giok
berlari. Sudah tentu Boen Ching tak dapat berayal lagi, segera
diapun menggerakkan tubuhnya mengejar kearah Goei Lam
Yu. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Bwee Giok terus lari kearah depan, baru saja dia berbelok
Pada sebuah tikungan gunung, telah berhasil di kejar oleh
Goei Lam Yu serta Boen ching,
Pada saat ini Boen Ching serta Goei Lam Yu yang telah
berlari menjadi sejajar dan mengejar dengan kencangnya
kearah Bwee ciok.
Jubah panjang dari Goei Lam Yu yang telah robek itu
ditengah hujan yang turun dengan demikian derasnya hanya
menambahkan keseraman serta ketegangan dari suasana
tersebut. Boen Ching mana mau membiarkan Goei Lam Yu berhasil
mengejar diri Bwee Giok. Pada saat ini dia berhasil berlari sejajar dengan diri Goei Lam Yu, mendadak tubuhnya
melintang ke depa, pedang Cing Hong Kiamnya dengan
mendatar diulurkan kedepan menyerang ke arah Goei Lam yu.
Goei Lam yu sebenarnya terkenal karena ilmu Hiat Mo kang
serta pedang Cie Hong kiamnya ayng telah menggetarkan
seluruh dunia kangouw, kini ditambah lagi telah mendapatkan kitab rahasia Hay Thian Kaim boh, bagaikan seekor harimau
yang dengan tiba-tiba tumbuh sayapnya, dengan cepat dia
melintangkan pedangnya mencukil keatas tubuh pedang Boen
Ching tersebut.
Gerakan pedang dari Boen Ching berutur-turut berubah
beberapa kali dan beturut-turut melancarkan puluhan jurus
serangan. Goei Lam yu juga tak mau memperlihatkan kelemahannya,
kedua orang itu saling serang menyerang dengan
menggunakan pedangnya masing-masing, tetapi dengan
demikian gerakan meluncur dari kedua orang itu pun menjadi
bertambah lambat sehingga dapat mempertahankan jarak
tertentu dengna diri Bwee Giok.
Boen Ching serta Goei lam yu memang sebenarnya boleh
dikata seimbang, Pada saat ini kedua orang itu sambil
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
mengejar sambil saling melancarkan serangan, sudah tentu
mereka tak mempergunakan seluruh perhatiannya untuk
dipusatkan guna bergebrak tersebut, oleh sebab itulah sangat sukar sekali untuk menentukan siapa ayng menanga dan siapa
yang mengalami kekalahan.
Kedua orang itu, satu didepan sedang yang lain di
belakang, didalam sekejap m
^