Bentrok Rimba Persilatan 20

Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung Bagian 20


n ini, tetapi tjika dipandang qdari sikap sertra gerak-gerik lelaki berusia pertengahan ini agaknya telah merupakan kawan
bukan lawan, bahwa lelaki berusia pertengahan ini malah
telah membantu dirinya mengundurkan serangan pihak
musuh, kiranya tak mungkin mempu-nyai maksud jahat.
Dengan tajam dia memandang kearah lelaki berusia
pertengahan tersebut, kemu-dian dengan perlahan dia
mengangguk. Baru saja Boen Ching selesai mengangguk dan siap hendak
membuka mulutnya, terlihat lelaki berusia pertengahan itu
telah mendahuluinya, ujarnya dengan nyaring.
"Pada wajahmu terlihat kerutan-kerutan, haruslah berhati-hati sedikit karena bencana besar akan menimpa dirimu."
Dalam hati Boen Ching terasa menjadi tergetar, terlihat
lelaki berusia pertengahan itu tak menanti Boen Ching
berbicara, dia telah memutarkan tubuhnya dan berjalan
kearah depan. Boen Ching menjadi tertegun, dengan cepat ujarnya sambil
bertanya. "Siapakah cianpwee yang mulia " pertolongan ini hari aku Boen Ching Pada hari kemudian tentu akan membalasnya,
Tubuh dari lelaki berusia pertengahan itu tampak berhenti,
tetapi segera dia tertawa terbahak-bahak, sekali lagi dia
menggerak kan tubuhnya berlari kearah depan, sedang Pada
mulutnya ujarnya.
"Khioe Thian Bu Sin atau Peramal Sakti dari daerah Kioe Thian adalah aku!"
Boen Ching menjadi termangu-mangu, dia sama sekali
tidak pernah menyangka kalau orang yang berdiri
dihadapannya Pada saat ini ternyata adalah salah satu dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Kioe Thian Swang Sin, Kioe Thian Bu Sin, Jen Cen adanya,
Pada waktu diantara "Kioe Thian Swang Sin" telah munculkan dirinya salah satu saja sudah cukup membuat dia menjadi
sangat terkejut sekali, Pada saat ini ternyata Kioe Thian Bu Sin juga telah munculkan dirinya juga, membuat dia makin
merasa jauh diluar dugaannya.
Dengan tajam dia memandang Kioe Thian Bu Sin yang
meninggalkan tempat tersebut, dengan cepat sekali telah tak tampak bayangan tubuhnya lagi, dalam hati diam- diam
terpikirkan olehnya perkataan yang diucapkan oleh Kioe Thian Bu Sin sebelum meninggalkan tempat itu, untuk beberapa saat lamanya dia menjadi termangu-mangu berdiri mematung.
Kioe Thian Bu Sin serta Kioe Thian Ie Sin dua orang itu
yang satu dengan mengguna kan ilmu Tabibnya yang sakti
sedang yang lain dengan ilmu meramalnya yang lihay
bersama-sama bergabung sebagai Kioe Thian Swang Sin,
kalau Jen Cen berkata secara demikian, sudah tentu
mempunyai sebab- sebab lainnya lagi.
Boen Ching termenung berpikir keras beberapa saat
lamanya, mendadak dia tertawa sendiri, diam-diam pikirnya:
"Aku mengapa harus menguatirkan urusan ini, peristiwa
apabila sudah terjadi, sudah tentu aku bagaimanapun juga tak akan dapat menghindarinya."
Boen Ching tersenyum, terpikir kembali olehnya ketika dia
menggunakan siasat meminjam tenaga untuk menyerang
orang lain yang merupakan ilmu tingkat tinggi dari Pada
tenaga dalam. Dengan menggunakan ilmu Chiet Kong Kang Khie
menggetarkan pihak musuh, orang yang mengerahkan tenaga
itu bagaimanapun juga akan menerima pantulan getaran yang
sama juga besar kecilnya, apabila tidak dapat menggunakan
ilmu meminjam tenaga orang lain untuk menyerang itu Pada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
saat melancarkan ilmu pantulan tersebut sama juga dengan
mengadu jiwa dengan pihak musuh.
Apa yang diinginkan Pada saat ini telah didapatkan tanpa
terasa lagi Boen Ching menjadi sangat girang sekali, dia
ternyata telah berhasil memahami sebagian besar dari Pada
rahasia tenaga khiekang "Chiet Kong Kang Khie" tersebut.
Dia mendongakkan kepalanya memandang keangkasa,
terpikir olehnya akan diri Bwee Giok, dalam hatinya tanpa
terasa menjadi sangat berduka sekali, dia menghembuskan
napasnya, sekali lagi dia meloncat naik keatas punggung kuda dan melarikannya kearah depan.
Boen Ching setelah melewati tembok besar, dia terus
melarikan kudanya menuju gurun pasir dimana terdapat kuil
Pie Lu Si! Bunga salju beterbangan memenuhi angkasa ditengah
pegunungan yang sangat sunyi itu tampak seekor kuda
berwarna putih dengan sangat perlahan sekali berjalan kearah depan.
Diatas punggang kuda itu duduklah seorang pemuda
berbaju hijau, orang itu adalah Boen Ching adanya, dia
menolehkan kepalanya memandang kesekeliling tempat itu,
diatas rumput tampak telah dilapisi oleh segumpalan bunga
salju yang turun dengan derasnya itu.
Dia sendiri tidaklah mengapa, tetapi kuda tunggangnya itu
bagaimanapun juga harus beristirahat sebentar.
Boen Ching menoleh memandang sekitar tempat tersebut,
tampak tak jauh disebelah kanannya terdapat sebuah bukit
kecil, ditengah turunnya bunga salju yang memenuhi angkasa
ini, merupakan suatu tempat yang sangat bagus sekali untuk
menghindarkan diri dari tiupan angin serta turunnya salju ini.
Dengan cepat ia menarik tali les kudanya dan berjalan
menuju kearah bukit kecil tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Belum saja dia sampai ditempat itu, mendadak terdengar
suara tertawa yang sangat keras sekali berkumandang datang
dari belakang bukit kecil itu, Boen Ching begitu mendengar
suara tertawa itu, dalam hatinya merasa sangat terkejut
sekali, segera dia turun dari kudanya dan berdiri tegak diatas tanah.
Suara tertawa itu sangat dikenal olehnya, bukankah itu
suara dari diri Goei Lam Yu " Sungguh tak disangka olehnya
bahwa ditempat seperti ini tak dapat bertemu dengan dirinya'
Kematian dari diri Bwee Giok. sebagian besar dikarenakan
oleh Goei Lam Yu ini, apabila tidak adanya diri Goei Lam Yu, Bwee Giok tak mungkin bisa lenyap tanpa bekas, yang
kemudian diakhiri dengan kematiannya didalam jurang yang
sangat dalam itu.
Boen Ching berdiri tegak berpikir keras, masih ada cucu
dari diri Kioa Thian Ie Sin, Lieh Yu, pasti juga telah binasa ditangannya, hal ini dapat dibuktikan Pada waktu dia
mengatakan bahwa telah bertemu dengan diri Kioe Thian Ie
Sin, wajah dari Goei Lam Yu segera berubah dengan
hebatnya, tak dipikirkan hal ini sudah sangat jelas sekali.
Suara tertawa besar itu sekali lagi berkumandang datang
dari belakang bukit kecil itu.
Boen Ching dengan cepat mengendorkan tali les kudanya.
dengan perlahan-lahan dia berjalan menuju kearah bukit kecil tersebut.
Dari belakang bukit itu tampak berkelebatnya sinar pedang
yang sangat menyilaukan mata, Boen Ching tak usah melihat
telah dapat mengetahui kalau Pada saat ini pastilah Goei Lam Yu sedang berlatih ilmu pedangnya, dan baru saja memahami
sebagian dari kitab rahasia "Hay Thian Kiam Boh" sehingga dapat demikian girangnya.
Dia berjalan mendaki bukit kecil itu, tampak Goei Lam Yu
sambil menyekal pedang "Cie Hong Kiam" nya, memainkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
jurus pedang dengan sangat cepatnya, bunga salju dengan
sangat cepat berguguran keatas tanah.
Sedang Pada ujung pedang Cie Hong Kiamnya itu tampak
memancarkan sinar yang panjangnya kira-kira setenguh coen
dan sangat menyilaukan mata.
Goei Lam Yu begitu tampak Boen Ching munculkan dirinya,
segera dia menarik kembali pedangnya.
Boen Ching dengan tajam memandang ke arah diri Goei
Lam Yu, sedang dalam hatinya menjadi sangat terkejut sekali, pikirnya.
"Tak dapat disalahkan lagi Goei Lam Yu dapat demikian
girangnya, kiranya dia telah memahami ilmu hawa pedang
yang sangat lihay itu."
Kepandaian didalam dunia ini, dengan ilmu pedang serta
ilmu khiekang sebagai ilmu yang paling sakti. tetapi pedang adalah merupakan sebuah alat senjata, kehebatan dari hawa
pedang itu, sekalipun jika dibanding kan dengan ilmu tenaga khiekang juga belum tentu dapat mengalahkannya.
Goei Lam Yu dengan tawar sekali memandang kearah diri
Boen Ching, kemudian dengan perlahan tersenyum.
Boon Ching dengan sinar mata yaag tajam memandang
kearah Goei Lam Yu, sekalipun Goei Lam Yu hanya tersenyum
secara seenaknya, tetapi didalam pandangan Boen Ching,
senyuman Goei Lam Yu kali ini merupakan suatu hinaan bagi
dirinya. Pada saat setelah Bwee Giok jatuh kedalam jurang, dengan
sangat rajin sekali dia melatih kepandaiannya, siap untuk
mendidik dirinya menjadi seorang jago yang tanpa bandingan
di dalam Bu lim, rahasia dari ilmu khiekang 'Chiet Kong Kang Khie' sejak lama dia telah memahaminya, terhadap senyuman
dari Goei Lam Yu yang dia menganggapnya sebagai suatu
hinaan tersebut mana dapat menahan sabar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Diam-diam Boen Ching berpikir.
"Sekalipun didalam ilmu hawa pedang kau mempunyai
sedikit hasil, tetapi bagaimana aku dapat mengaku kalah
ditanganmu ?"
DENGAN tajam dia memandang ke arah Goei Lam Yu,
dengan perlahan-lahan dia mencabut keluar pedang Cing
Hong Kiamnya. Dari sepasang mata Goei Lam Yu tampai berkelebat
perasaannya yang sangat terkejut, tetapi hanya dalam sekejap saja telah lenyap, dalam hatinya dia merasa sangat heran
sekali, dirinya telah berhasil memahaminya rahasia dari Pada ilmu hawa pedang, Boen Ching bukannya tidak melihat sendiri dengan mata kepalanya, walaupun kepandaian yang
dimilikinya sangat tinggi sekali, akan tetapi jika dilihat keadaan sekarang ini, hendak bertanding dengan hawa pedang yang
baru saja berhasil dilatihnya ini, masih jauh ketinggalan.
Setelah dia menjadi tertegun itu segera terlihatlah
senyumannya yang mengejek, pedang Cie Hong Kiamnya
digetarkan dengan perlahan, terlihat sinar kemerah-merahan
berkelebat memenuhi angkasa, sedang suara tertawa
mengejekpun berkumandang tak hentinya.
Boen Ching mengerutkan alisnya, Goei Lam Yu ternyata
demikian sombongnya terhadap dirinya, bagaikan sama sekali
tidak memandang sebelah matapun kearahnya, dalam hatinya
merasa sangat gusar sekali, hawa amarahnya dengan pelahan
lahan muncul di dalam lubuk hatinya. .
Dia mempunyai maksud dengan cepat mengangkat
pedangnya menyerang kearah diri Goei Lam Yu, tetapi
mendadak pikiran nya menjadi bergerak, dia mengerutkan
alisnya, sedang air mukanyapun berubah menjadi seperti
sedia kala, tak nampak gerakan lainnya lagi..
Goei Lam Yu setelah tertawa terbahak- bahak dengan
kerasnya, segera menarik kembali senyumannya, dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
hidungnya terdengar suara dengusannya yang sangat dingin,
sedang dari bibirnya tampak tersungging suatu senyuman
yang sangat mengejek sekali.
Sebaliknya Boen Ching tertawa panjang dengan dingin.
Dari sepasang mata Goei Lam Yu tampak sekali lagi dia memancarkan sinar mata yang mengandung rasa terkejut
sekali, dia selama nya selalu kalah satu tingkat di bawah
tangan Boen Ching, Pada hari ini dia percaya dapat
mengalahkan diri Boen Cing, oleh karena itu dia barulah
berani mengeluarkan senyumannya yang sangat mengejek itu,
tetapi sama sekali tak pernah disangka olehnya kalau Boen
Ching ternyata tidak mempunyai reaksi apapun, untuk sesaat
dalam hatinya malah terasa sangat gusar sekali.
Dia memandang kearah Boen Ching, sebenarnya memang
dia tidak siap untuk turun tangan terlebih dahulu, Pada saat ini membuat dia menjadi bingung harus berbuat bagaimana
baiknya, sinar matanya ditarik kembali, siap untuk meniru
keadaan dari Boen Ching yang sangat tenang sekali tanpa
mengucapkan sepatah katapun itu, dengan sinar mata yang
sangat dingin sekali dia memandang kearah Boen Ching.
Tetapi Boen Ching tetap tertawa panjang dengan
dinginnya, bunga-bunga salju yang berterbangan ditengah
udara itu terlihat terpental pergi olen suara getaran dari
tertawa nya itu, dan melayang kembali keatas angkasa,
kemudian berputar dengan cepatnya.
Goei Lam Yu termenung berpikir keras untuk beberapa saat
lamanya, tetapi suara tertawa dari Boen Ching itu makin lama makin berubah menjadi sangat halus sekali dan makin
panjang sedang suaranyapun berubah menjadi sangat dingin
dan melengking tinggi.
Lama-lama dia mulai merasa tidak sabaran dengan dingin
bentaknya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Boen Ching! sungguh tak disangka ini hari kita berdua dapat bertemu lagi ditempat ini"
Boen Ching menarik kembali suara tertawanya, air
mukanya berubah menjadi sangat dingin dia memandang
kearah diri Goei Lam Yu, sesaat kemudian barulah ujarnya.
"Goei Lam Yu, malam ini kita berdua bertemu ditempat ini, sungguh merupakan suatu kesempatan yang sangat bagus
sekali, dan dapat sekalian membereskan urusan kita Pada
waktu-waktu yang telah lalu!"
Goei Lam Yu tertawa terbahak-bahak, Boen Ching tidak
memperdulikan padanya, dan melanjutkannya:
"Kau menculik diri Bwee Giok, kemudian menggunakan ilmu hitam pembingung nyawa mempengaruhi kesadaran serta
ingatannya, dan terakhir mengakibatkan dirinya jatuh ke
dalam jurang dan menemui kematiannya, bahkan kaupun
telah membunuh mati cucu dari Kioe Thian Ie Sin, ditambah
dengan segala perbuatanmu yang telah kau lakukan Pada
masa-masa yang telah lalu, peduli urusan macam apapun
semuanya hanya dapat ditebus dengan kematianmu saja."
Sinar mata Goei Lam Yu bergerak, tapi dia tetap tertawa
besar tak mengucapkan sepatah katapun juga.
Dari tengah udara mendadak berbkumandang datadng
suara pekikaan burung bangaub, sebenarnya Boen Ching telah
siap mengangkat pedangnya maju menyerang, Pada saat ini
terpaksa dia harus menghenti kan gerakan tubuhnya.
Seorang lelaki berusia pertengahan yang memakai jubah
berwarna kuning dengan sangat cepat sekali dia melayang
keatas permukaan dan turun disamping tubuh Boen Ching,
dengan sangat gusar sekali dia memandang kearah diri Goei
Lam Yu, ujarnya:
"Kau kah yang membunuh diri cucuku ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching sama sekali tidak pernah menyangka kalau Kioe
Thian Ie sin, Lieh Yu dapat munculkan dirinya Pada saat ini, segera dia berdiri ke samping, dalam hati pikirnya biarlah Lieh Yu sendiri yang membereskan sendiri urusan ini.
Goei Lam Yu memandang sekejap kearah Lieh Yu,
mulutnya sedikit bergerak tetapi kemudian menutup mulutnya
kembali, sinar matanya berkedip kedip, dengan sangat dingin sekali dia tertawa, sedang matanya melirik kearah Boen Ching sekejap, sepatah katapun tak diucapkan keluar.
Lieh Yu dengan dingin mendengus, dia menoleh
memandang kearah Boen Ching sambil tanyanya.
"Diakah?"?"
Boen Ching yang teringat akan segala perubahan air muka
dari Goei Lam Yu, segera terpikirkan olehnya bahwa tak
mungkin ada orang lain lagi, dengan sangat dingin sekali dia menganggukkan kepalanya.
Goei Lam Yu mendadak tertawa besar dengan nyaringnya,
pedang Cie Hong Kiamnya diangkat kedepan. terlihat
serentetan sinar kemerah-merahan mengitari tempat tersebut
bagaikan pelangi yang membelah bumi, menyapu kearah ke
dua orang itu. Lieh Yu bersuit panjang dia membalikkan tubuhnya, sedang
tangan kanannya diayun kan terlihat sebuah Lie Giok Chie


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

telah dicabut keluar, dan menyambut datangnya serangan dari Goei Lam Yu tersebut..
Pada saat pedang Cie Hong Kiamnya dari Goei Lam Yu
berkelebat dengan hebatnya itu, sinar pedang memenuhi
angkasa, dalam hati Lieh Yu merasa sangat terkejut sekali, dia tak berani dengan keras lawan keras, tububhnya dengan
cepdat mundur sejaauh tiga kaki lebbih.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching bersiap hendak maju memberikan bantuannya,
mendadak terdengar suara bentakan dari Lieh Yu dengan
kerasnya. "Kau jangan ikut bergerak !"
Goei Lam Yu tertawa tergelak dengan nyaringnya, pedang
Cie Hong Kiamnya menusuk ke seluruh arah, sedang sinar
pedangpun dengan cepat, mengelilingi tempat itu, bagaikan
beribu-ribu sinar merah saja mendesak dengan hebatnya
kearah diri Lieh Yu.
Lieh Yu disebut orang sebagai Kioe Thian Ie Sin, dan
mempunyai sebutan sebagai 'Hay Neh It Shu, Kioe Thian
Swang Sin" dan merupakan seorang yang mengangkat nama
bersama-sama dengan diri Thian Jan Shu, mana dia pernah
didesak sehingga sedemi-kian rupa.
Dia nampak serangan pedang dari Goei Lam Yu sangat
ganas sekali, dan mendesak dengan hebatnya kearah
tubuhnya, hal ini sama sekali dia belum pernah
mengalaminya, tanpa terasa kegusarannya makin memun-cak,
dia bersuit nyaring dengan panjangnya, segera dia balik
mendesak kearah diri Goei Lam Yu.
Pedang serta senjata penggaris itu dengan cepat terbentur
menjadi satu, tubuh kedua orang itu dengan cepat berkelebat, yang satu berwarna merah sedang yang lain berwarna hijau,
dua buah sinar yang sangat menyilau kan mata bagaikan naga
sakti menerjang mega menggulung menjadi satu dan saling
serang menyerang dengan hebatnya.
Boen Ching yang berdiri disamping tampak kedua orang itu
telah saling serang menye-rang, dalam hatinya tanpa terasa
menjadi sangat terkejut sekali, dengan kesempurnaan dari
tenaga dalam dari kedua orang itu, pertempuran mati-matian
semacam ini selama hidupnya mana dia pernah menemui nya"
Sekonyong-konyong, Goei Lam Yu sekali lagi tertawa kalap,
sedang Lieh Yu mende-ngus dengan beratnya, tubuh dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
kedua orang itu segera berpisah dan mundur sejauh tiga kaki lebih.
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali dia tampak Goei
Lam Yu tertawa kalap terus menerus tak hentinya, sedang
senjata penggaris batu giok yang berada ditangan Lieh Yu
telah terpapas menjadi dua potong
Goei Lam Yu denrgan menggunakant pedang Cie Honqg
Kiamnya kemudrian mengerahkan hawa pedangnya untuk
membabat senjata penggaris yang terbuat dari batu pualam di tangan Lieh Yu menjadi dua potong, merasa sangat bangga
sekali, Pada saat ini dalam hatinya diam-diam berpikir, bahwa sekalipun kalian berdua bergabung menjadi satu untuk
mengerubuti dirinyapun, dia tak akan memasukkan didalam
hatinya. Boen Ching yang tampak sikap dari Goei Lam Yu yang
sedang merasakan sangat bangga itu, pedang Cing Hong Kiam
ditangan nya dengan cepat digetarkan.
Tetapi belum saja dia mengadakan gerakan untuk
selanjutnya, terdengar Lieh Yu dengan nada yang keras
bentaknya lagi.
"Jangan bergerak!"
Suara dari Lieh Yu Pada saat ini berubah menjadi sangat
dingin serta kaku sekali, Boen Ching yang mendengar hal itu, menjadi sangat terkejut sekali, dia menoleh memandang
kearah diri Lieh Yu, tampak wajahnya telah berubah menjadi
pucat kehijau-hijauan, rambutnya terubah menjadi sangat
kacau, keadaan yang sangat gagah tadi itu telah hilang lenyap dari pandangan.
Boen Ching dalam hati mempunyai niat untuk maju
kedepan, tetapi nama dari Kioe Thian Ie Sin tidaklah kecil, apabila dia maju kedepan, nama baik dari Kioe Thiah Ie Sin
segara akan hancur, Lieh Yu kalau memang nya dapat
mengangkat nama bersama-sama dengan diri Thian Jan Shu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
sudah tentu bukanlah hanya demikian dan dapat dikalahkan
dengan demikian, sekali dia untuk sesaat terlalu memandang
rendah pihak musuh sehingga sedikit membawa kerugian,
mungkin sekali dia masih memiliki kepandaian silat lainnya
yang mengejutkan
Goei Lam Yu terbahak-bahak dengan nyaringnya sehingga
suaranya menggema diseluruh angkasa. .
Dari sepasang mata Lieh Yu tampak memancarkan keluar
sinar yang mengandung hawa membunuh yang sangat hebat,
dia menutup mulutnya rapat-rapat, sepatah katapun tak
diucapkan dan berdiri tegak ditempat.
Senyuman yang menghiasi diatas bibir Goei Lam Yu pun
segera lenyap, sinar matanya beralih memandang kearah diri
Boen Ching dan memandangnya dengan mengejek sekali,
bagaikan terhadap diri Lieh Yu sama sekali dia tidak mau
menggubris nya, Lieh Yu telah dianggapnya sebagai seorang
perwira yang telah kalah ditangannya..
Lieh Yu, tampak sikap serta gerak gerik dari Goei Lam Yu
menjadi demikian, hawa membunuhnya makin memuncak,
sedangkan sinar matanya dengan sangat dingin sekali
memandang kearahnya, sikapnya yang sangat dinginpun agak
berkurang, dia tertawa tawar ujarnya kePada diri Goei Lam
Yu. "Apabila kau berani menyerang aku satu kali lagi, itu berarti kau mencari jalan kematian bagi dirimu sendiri".
"Sinar mata Goei Lam Yu dengan perlahan-lahan beralih
keatas wajah dari Lieh Yu, dia tertawa panjang dengan
dinginnya, ujarnya .
"Sungguh besar sekali omonganmu, aku akan melihat
serangan pedangku kali ini sebenarnya siapakah yang akan
menjadi sasarannya".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching memandang sekejap kearah diri Lieh Yu, dia
terhadap perkataan yang diucapkan oleh Lieh Yu itu tak berani begitu mempercayainya, juga dengan kepandaian yang dimiliki Goei Lam Yu saat ini, sekali
pun Thian Jan Shu hidup kembali, kiranya juga tak berani
berbicara secara demikian, bahkan kemungkinan sekali akan
mengang-gap diri Goei Lam Yu sebagai musuhnya yang paling
tangguh. Tetapi Pada saat ini ternyata Lieh Yu berani berbicara
secara demikian, hal ini membuktikan kalau dia mempunyai
maksud untuk memancing diri Goei Lam Yu sekali lagi
melancarkan serangannya.
Jika menurut pandangan diri Boen Ching, Lieh Yu apabila
hendak menggunakan tangan kosong untuk menyambut
pedang Cie Hong Kiam dari tangan Goei Lam Yu tersebut, tak
mungkin akan terjadi, senjata penggaris batu pualamnya telah putus menjadi dua bagian, entah dia masih mempunyai
senjata apa lainnya.
Lieh Yu dengan perlahan tersenyum ujarnya:
"Apabila kau tidak mau mempercbayai, tak usah dragu-ragu untuka mencobanya."
Gboei Lam Yu tertawa besar, tubuhnya dengan cepat
meloncat kedepan, seluruh tubuh dari pedang Cie Hong
Kiamnya memancarkan sinar kemerah-merahan yang
menyilaukan mata, sinar pedang tersebut memancar hingga
sejauh satu kaki lebih menyerang ke atas tubuh Kioe Thian Ie Sin Lieh Yu.
Lieh Yu dengan dingin tertawa panjang dia tetap berdiri
tegak tak bergerak sekali pun juga, menanti setelah serangan pedang dari Goei Lam Yu itu makin mendekat ke arah
tubuhnya, secara mendadak tubuhnya mun-dur kebelakang,
tangan kanannya diajukan, sebuah angkin yang mempunyai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
lima warna yang berbeda telah dilontarkan ke depan dari atas tangannya.
Begitu angkin yang mempunyai lima warna itu meluncur
dari tangan Lieh Yu, Goei Lam Yu segera mendengus dengan
beratnya dan berturut-turut terhuyung mundur.
Angkin itu hanya berkelebat sekejap saja ditengah udara
dan lenyap kembali sedang Goei Lam Yu dengan terhuyung-
huyung mundur kebelakang, pedang Cie Hong Kiam ditangan
kanannya jatuh keatas tanah, wajahnya berubah menjadi
kehijau-hijauan sehingga keadaannya sangat menakutkan
sekali. Boen Ching yang tampak hal ini menjadi sangat terkejut
sekali, dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau Lieh Yu jadi orang ternyata demikian kejamnya, entah angkin itu
terbuat dari apa, ternyata demikian hebat dan beracunnya,
dengan kepandaian yang dimiliki oleh Goei Lam Yu ini,
didalam satu kali gebrakan saja ternyata dapat berubah
menjadi demikian rupa, dia sama sekali tidak begitu
mempercayai kalau hal ini sungguh-sungguh terjadi.
Goei Lam Yu berturut-turut mendengus dua kali, sepasang
tangannya dikepal dengan kencangnya, bagaikan sukar sekali
baginya untuk bernapas, wajahnyapun jadi kehijau-hijauan
dengan cepat berubah menjadi merah padam.
Sepasang matanya dipentangkan dengan gusarnya, dia
maju dua langkah kedepan, dengan cepat mencekal kembali
pedang Cie Hong Kiamnya yang telah terjatuh ke atas tanah
itu, dengan keras dia membentak, Pada saat tangannya
digetarkan, pedangnya telah meluncur dengan amat cepatnya
ke tubuh Lieh Yu.
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, dia tampak Goei
Lam Yu bersikap demikian, segera mengetahui kalau Goei Lam
Yu dbengan menempuhd bahaya sedang amengerahkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
ilbmunya yang paling liehay 'Chee Jie Jen Hong', untuk
membalas sakit hatinya itu.
Didalam sekejap mata saja dia tampak Lieh Yu dengan
termangu-mangu berdiri mema-tung disana, mulutnya
bergerak tak henti-hentinya, wajahnya berubah menjadi pucat pasi bagaikan karena sesuatu urusan telah dibuatnya menjadi tertegun, dalam hatinya makin bertambah terkejut.
Pedang Cie Hong Kiam tesebut telah dilemparkan oleh diri
Goei Lam Yu, dengan keras dia membentak, pedang Cing
Hong Kiamnya segera mengejar dan memukul pedang Cie
Hong Kiam tersebut menjadi menceng arahnya dan jatuh
kesamping, Begitu Goei Lam Yu setelah meluncurkan pedang Cie Hong
Kiamnya kearah depan.
Tubuhnya dengan terhuyung-huyung mundur dua langkah
kebelakang dan rubuh keatas tanah.
Sepasang mata Lieh Yu dengan perlahan berputar kearah
Boen Ching, sinar matanya berapi-api, sedang Pada mulutnya
dengan perlahan sebutnya.
"Bukan dia ! bukan dia yang melakukan pembunuhan
tersebut ."
Dalam hati Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali,
hatinya bagaikan telah berubah menjadi kosong melompong,
sedikitpun tak terdapat tenaga, dan terus meluncur kebawah, dengan perlahan dia memutar tubuhnya memandang kearah
diri Goei Lam Yu, tampak wajah dari Goei Lain Yu Pada saat
ini telah berubah dari kehijau-hijauan menjadi hitam gelap.
Hal ini membuktikan kalau Goei Lam Yu telah binasa, tetapi
mulutnya masih tetap menyebut.
"Bukan ! bukan dia !"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Bukan Goei Lam Yu kah " hal ini tak mungkin terjadi, hal ini pasti Goei Lam Yu yang melakukannya, orang lain dapat
berbuat demikian.
Dia mendongakkan kepalanya siap hendak mengatakan
"tidak!", tetapi tampak sepasang mata Lieh Yu yang berapi-api itu memancar kan sinarnya yang tajam memandang
kearahnya, dalam hatinya menjadi berdebar dengan kerasnya,
sekali pun dalam hatinya dia mempunyai perkataan yang akan
diucapkan tapi tak mempunyai tenaga sedikitpun untuk
mengucapkan keluar.
Selamanya Goei Lam Yu belum pernah mengakuinya! tak
lebih dia baru menduga sendiri saja, sekalipun dia mengira
bahwa dugaannya sama sekali tidak salah, tetapi ternyata dia tidak mempunyai buktir yang lebih bantyak lagi untuk
qmembuktikan bahrwa dugaannya itu hatinya kini menjadi
berdebar dengan hebatnya, dia sama sekali tidak berani
mengucapkan sepatah katapun.
Lieh Yu dengan sangat gusar sekali memandang kearah
Boen Ching, ujarnya kemudian.
"Aku menolong kawanmu menggantikan darahnya yang
beracun didalam tubuhnya sehingga menjadi bersih kembali
tetapi kau ternyata telah mencarikan seorang secara
sembarangan untuk mewakilinya". Sehabis berkata kakinya selangkah demi selangkah berjalan mendesak kearah Boen
Ching Boen Ching selangkah demi selangkahpun mundur
kebelakang, Pada saat ini dia sama sekali tidak mempunyai
perkataan lain untuk diucapkan keluar, sekalipun dia menduga diri Goei Lam Yu yang melakukannya tapi jika dilihat dari sikap serta gerak gerik Lieh Yu ini agaknya Lieh Yu jauh lebih benar dari dirinya, dia tak berani untuk membuka mulut membantah.
Lieh Yu dengan dingin mendengus, ujarnya lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Kau mengira aku tidak mengetahuinya?" Hiat Mo Kang
merupakan ilmu telaga dalam Yang, sedang orang yang
membunuh cucuku itu adalah seorang yang melatih ilmu
tenaga dalam Im"
Dalam hati Boen Ching terasa tergetar, pikirannya dengan
cepat berputar dia menghentikan langkah kakinya dan berdiri termangu-mangu disana.
Dalam hati diam-diam pikirnya, ilmu tenaga dalam Im--- ---
- - kalau-begitu sudah merupakan kedudukan "Kwie Swie"
ata?le Bok", pikirannya dengan cepat bergerak secara
mendadak terpikir olehnya akan seseorang, tanpa terasa dia
menjadi termangu-mangu.
Liauw Cing Ce! kepandaian silat dari partai Mie Cong Bun
mendekati kedudukan "Ie Bok" Liauw Cing Ce! pasti dia tak dapat salah lagi!
Terpikir olehnya, bahwa Liauw Cing Ce pernah mengangkat
sumpah hendak mengguna kan cara yang bagai manapun
untuk membalas sakit hatinya terhadap diri Goei Lam Yu,
apabila dia membunuh diri anak kecil sudah tentu tak mungkin ada orang yang akan menduga dirinya yang telah berbuat,
orang hanya dapat mengingat diri Goei Lam Yu saja, dengan
sifat dari Goei Lam Yu yang jadi orang sangat sombong serta tak memandang sebelah matapun kePada orang lain dia tak
mungkin akan berkata bahwa orang lain yang telah
melakukannya, dia sama sekali tidak berbuat,
Apabila ada orang bertanya kePada dirinya sudah tentu
Goei Lam Yu tak mungkin mau memperhatikan kelemahannya
bahkan dengan sikap dari Liauw Cing Ce Pada kemudian
haripun sangat berbeda sekali..
Untuk tunduk kePada orang lain, apalagi terhadap diri Lok
Yang Hong, sudah tentu Goei Lam Yu tak mungkin akan mau
melakukannya kecuali kalau Lok Yang Hong telah memegang
kelemahan dirinya, sehingga mau tak mau dia harus menurut,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
kalau tidak menurut sifatnya tak mungkin dia akan berbuat
demikian. Pemuda berbaju putih itu untuk memperbaiki hubungan
dengan diri Liauw Cing Ce, sudah tentu tak akan mempikirkan apa-apa lagi, dia hanya tahu memberikan bantuannya
kepadanya saja, dengan demikian dikarenakan kecongkakan
dari diri Goei Lam Yu yang tak mau berbicara hal yang
sesungguh nya, akhirnya dia harus menebus kecongkak kan
dari diri Goei Lam Yu yang tak mau berbicara hal yang
sesungguhnya, akhirnya dia harus menebus kecongkakannya
itu dengan kematian bagi dirinya.


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pikiran tersebut dengan sangat cepat sekali berkelebat
didalam benak Boen Ching, tanpa terasa dia menjadi
termangu-mangu, hatinya terasa berdesir, ketika
mendongakkan kepala nya memandang tampak Lieh Yu
selangkah demi selangkah telah berjalan mendesak
kearahnya. Dia telah berpikir dengan sangat jelas sekali kalau hal ini bukan Goei Lam Yu yang melakukannya, Pada saat dia
menyebut nama Kioe Thian Ie Sin air muka Goei Lam Yu
berubah dengan hebatnya, kiranya karena takut dirinya telah mendapatkan cara untuk membebaskan diri Bwee Giok dari
pengaruh ilmunya maka air mukanya baru berubah deagan
hebat, dan bukanlah dikarenakan membunuh cucu dari Kioe
Thian Ie Sin baru berubah wajahnya, tetapi dirinya telah salah memahami perubahan air mukanya sehingga menjadi
demikian rupa. Pada saat ini sama sekali dia tidak mempunyai perkataan
yang dapat diucapkan ke luar, diapun percaya sekalipun Goei Lam Yu tidak menemui ajalnya dikarenakan urusan ini, tetapi urusan yang lain masih sangat banyak sekali, sehingga
kematiannya juga bukannya merupakan kematian yang perlu
untuk disesali, tetapi apabila Goei Lam Yu menemui
kematiannya dikarenakan urusan ini, sungguh membuat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
didalam hatinya merasakan penyesalan yang sangat hebat
sekali dan merupakan suatu urusan yang akban mengganjal
ddidalam hatinya auntuk selamanyab.
Kioe Thian Bu Sin pernah mengatakan bahwa dirinya
mempunyai bencana yang akan menimpa, Pada saat itu dia
masih mentertawakannya, sungguh tak disangka ternyata
Pada saat ini benar-benar tertimpa oleh bencana.
Lieh Yu tertawa dingin ujarnya.
"Aku telah menyembuhkan diri Sek Giok Siang, tetapi
ternyata kau tak dapat menyelesaikan urusannya, terpaksa
aku hanya dapat membuat dia menjadi gila, keadaan yang
demikian itu jauh lebih menderita dari Pada harus binasa' .
Dalam hati Boen Ching terasa agak tergetar, dia telah
melihat dengan mata kepala sendiri, Lieh Yu didalam satu
jurus saja dengan menggunakan angkin yang mempunyai
warna lima membunuh mati diri Goei Lam Yu, kini dia akan
berbuat bagai mana terhadap dirinya, kiranya diapun tak akan sanggup untuk menahannya.
Dalam hati diam-diam dia menghela napas.
Lieh Yu dengan langkah yang sangat perlahan sekali makin
mendekati diri Boen Ching.
Sekonyong-konyong terdengar suara genta yang sangat
nyaring berkumandang datang, sedang Lieh Yu pun dengan
segera menghentikan langkah kakinya.
Suara genta tersebut dari kejauhan makin lama mendekat,
dengan sangat cepat sekali telah makin mendekat lagi, Boen
Ching dengan perlahan-lahan memejamkan mata nya, sepatah
katapun tak diucapkan keluar, orang yang membunyikan suara
genta itu akan tiba, hal ini malah membuat dia tidak
mengetahui harus berbuat apa baiknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Lieh Yu pun menjadi termangu mangu, tubuhnya segera
melayang keatas, dengan menunggang bangau raksasanya dia
terbang pergi dengan cepatnya.
Suara genta mendadak menjadi berhenti, Boen Ching
segera mementangkan matanya tampak dihadapan tubuhnya
yang tak begitu jauh berdirilah seorang wanita berbaju merah yang sangat cantik sekali, dengan sinar matanya yang sangat dingin dia memandang tajam kearahnya, disamping tubuh
wanita cantik tersebut, terlihat terletak sebuah genta yang sangat besar sekali.
Boen Ching merasa sedikit diluar dugaan, dia mengira
orang yang membunyikan suara genta tersebut pastilah
merupakan seborang aneh darid dalam Bu Lim, adan
kebanyakan bmerupakan orang-orang tua atau kakek tua
tetapi sama sekali dia tidak pernah menduga kalau orang yang membunyikan genta tersebut ternyata adalah seorang wanita
berbaju merah yang sangat cantik sekali.
Wanita cantik itu dengan langkah perlahan berjalan
mendekati kearah Boen Ching, Pada jarak kurang lebih tiga
kaki dari Boen Ching mendadak dia berhentikan langkahnya.
Hidung Boen Ching segera dapat berbau suatu bau amis
darah yang sangat menusuk hidung, dia tidak mengetahui
mengapa Lieh Yu begitu mendengar suara genta tersebut
segera melarikan dirinya, tetapi dia tahu bahwa wanita cantik tentunya sangat liehay sekali.
Pada bibir wanita berbaju merah itu tampaknya tersungging
suatu senyuman yang sangat dingin sekali, dia melirik sekejap kearah mayat dari Goei Lam Yu, kemudian menoleh lagi
memandang kearah Boen Ching dengan dinginnya.
Boen Ching yang dipandang oleh wanita berbaju merah
secara demikian itu tak dapat berbuat apa-apa lagi, dia mau maju tak dapat mau mundurpun tak mungkin, membuka
mulut pun tak dapat jadi dia menjadi serba salah, entah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
wanita berbaju merah itu merupakan lawan atau kawan,
sebentar dia memberikan bantuannya kePada dirinya,
sebentar lagi memusuhi dirinya, sedang Lieh Yu pun begitu
mendengar suara genta ini segera pergi, entah dia mempunyai hubungan apakah dengan diri Goei Lam Yu ini.
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, ujarnya
"Boen Ching, kita telah lama berhubungan satu sama
lainnya, menurut aturan yang seharusnya kita haruslah telah bertemu muka, tetapi sampai ini hari kita barulah dapat secara resmi bertemu muka satu dengan yang lainnya."
Boen Ching menjadi termangu-mangu, lama kemudian
barulah sahutnya:
"Entah bagaimana sebutan, dari nona, beberapa kali
mendapatkan bantuan dari selama ini belum pernah aku
membalasnya."
Wanita berbaju merah itu tidak perduli perkataan yang
diucapkan oleh Boen Ching itu, dengan dingin ujarnya
kemudian. "Tahukah kau siapakah sebenarnya Goei Lam Yu dan
apakah hubungannya dengan diriku ?"
Dia berhenti serjenak kemudian tbarulah sahutnqya:
'Dia adalahr suamiku !"
Dalam hati Boen Ching terasa tergetar dia mengerutkan
alisnya, sepatah katapun tak diucapkan keluar.
Ujar wanita berbaju merah itu lagi dengan dinginnya.
"Kau pergi membawa diriku mencari Lieh Yu."
Pada saat dia mengucapkan kata-kata itu, suaranya sangat
dingin serta kaku sekali, Boen Ching yang mendengar itu
hampir saja melonjak saking kagetnya dengan cepat dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
memusatkan seluruh perhatiannya untuk menenangkan
pikirannya, dengan tawar dia menggelengkan kepalanya.
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, ujarnya:
"Tidak mau "
Boen Ching tertawa tawar, dia menggeleng setelah satu
kali berbuat salah dia tak dapat berbuat salah lagi, dia telah salah menganggap diri Goei Lam Yu, sedang Lieh Yu telah
membinasakan diri Goei Lam Yu, dengan demikian yang salah
adalah dirinya, Pada aaat ini bagaimana mungkin dia
membawa diri wanita berbaju merah ini pergi mencari Lieh Yu, apalagi diapun tidak mengetahui Lieh Yu berada dimana.
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin dan mundur dua
langkah kebelakang, tangan nya membuka genta besar
tersebut, Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, kiranya didalam genta itu terdapat seseorang, dan orang itu tak lain adalah Bwee Giok adanya.
Bwee Giok begitu tampak diri Boen Ching dengan cepat
teriaknya. "Ching Toako !"
Dalam hati Boen Ching terasa tergetar dengan hebatnya,
dia mengira kalau Bweea Giok telah binasa, tetapi sama sekali tidak pernah disangka kalau ternyata Bwee Giok masih hidup
dengan segar didalam dunia ini,
sekalipun masih berada ditangan wanita berbaju merah itu,
tetapi dalam hati dia merasa sangat girang sekali.
Dia dengan cepat melangkah kedepan dengan nada yang
agak gemetar, teriaknya:
'Nona Bwee !"
Tangan kanan wanita berbaju merah itu mendadak
dikendorkan, dan menutup kembali tubuh Bwee Giok kedalam
genta tersebut, dengan dingin ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Aku melarang kau untuk maju setindak lagi kedepan!"
Boen Chirg menjadi termangu-mangu, segera dia
menghentikan langkah kakinya Pada saat ini dalam hatinya
terasa sangat bingung sekali, sama sekali dia tidak
mengetahui harus berbuat bagaimana baiknya, dalam hatinya
sebenarnya ia telah putus asa, tetapi Pada saat ini secara
mendadak semangatnya berkobar kobar dengan hebatnya,
Bwee Giok belum binasa, membuat dia sedikit menjadi gugup,
hampir-hampir saking girangnya membuat air matanya jatuh
bercucuran, hampir-hampir dia telah melupakan segala
sesuatu. Wanita berbaju merah itu dengan dingin memandang
kearah Boen Ching, dengan perlahan ujarnya:
"Bagaimana ?"
Pada saat berbicara itu suaranya masih tetap sangat dingin
serta kaku tanpa emosi sedikit pun.
Boen Ching tak mungkin akan membawa wanita berbaju
merah itu pergi mencari diri Lieh Yu, tetapi Pada saat ini Bwee Giok berada ditangannya, dalam situasi dihadapan nya
sekarang terus mendesak kearahnya, sedang diapun tak
mungkin untuk tidak pergi berbuat sesuata pekerjaan yang dia sama sekali tidak ingin berbuatnya.
Lama kemudian, dengan perlahan dia menghela napas,
ujarnya: ''Baiklah ! Aku membawa kau pebrgi !"
Wanita bderbaju merah itau memandang tabjam kearah
Boen Ching, sejenak kemudian barulah menganggukkan
kepalanya deagan perlahan.
Boen Ching menghembuskan napas lega, terpikir olehnya
bahwa ini merupakan kesempatan yang baik baginya, wanita
berbaju merah ini hendak pergi sudah tentu hendak membawa
serta gentanya itu serta diri Bwee Giok, setelah melakukannya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
perjalanan, dia akan menggunakan segala kemampuannya
untuk menolong Bwee Giok lolos dari bahaya, sekalipun
wanita berbaju merah ini sangat berhati-hati sekali terhadap diri Bwee Giok, dari Pada harus berdiri mematung jauh lebih terdapat kesempatan menuruti permintaannya.
Wanita berbaju merah itu dengan perlahan mengangguk,
tanyanya kemudian..
"Tahukah kau Pada saat ini Lieh Yu berada dimana?"
Dalam hati Boen Ching terasa menjadi tertegun, dia sama
sekali tidak pernah menyangka kalau wanita berbaju merah itu secara mendadak menanyakan soal ini, sinar matanya
berkedip, dia tertawa tawar, ujar nya.
"Aku tidak mengetahui mengapa dia akau pergi, tetapi dia telah berjanji bertemu muka dengan diriku Pada suatu tempat tigapuluh lie ke utara dari tempat ini."
Wanita berbaju merah itu dengan dingin mendengus,
ujarnya: "Pada tiga puluh tahun yang lalu aku pernah bergebrak
dengan dirinya."
Pada saat berkata wajahnya akan berkerut, kemudian
lanjutnya. "Dia terhadap dirikupun seharusnya telah mengetahui
dengan jelas."
Boen Ching merasa sangat terkejut sekali, dalam hati diam-
diam berpikir. "Kiranya dia sejak sebelumnya telah mengenal diri Kioe Thian Ie Sin."
Kelihatannya Lieh Yu menaruh tiga bagian rasa jerinya
terhadap wanita berbaju merah ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Dia tidak mengetahui sebenarnya Lieh Yu itu termasuk
golongan murni ataukah golongan sesat, diapun tidak
mengetahui bagaimana gerak gerik serta perbuatannya Pada
hari-hari biasa, dia mengira dirinya telah salah membunuh diri Goei Lam Yu, tetapi wanita berbaju merah inipun dia juga
mengetahuinya, begitu suara genta tersebut berbunyi, dalam
hatinya segera terkejut dan menjadi sadar kembali bahwa
dirinya telah membuat bencana yang besar, terpaksa harus
berusaha melarikan diri terlebbih dahulu baruldah berbicara laagi.
Wanita berbbaju merah itu dengan sangat dingin
memandang Boen Ching, ujarnya.
"Demikianpun sangat baik sekali mari kita pergi ...
Sehabis berkata dia tertawa. ujarnya lagi.
"Tetapi kau jangan bermain yang bukan- bukan terhadap
diriku!" Boen Ching tak banyak berbicara lagi segera dia berlari
kearah utara, sedang wanita berbaju merah itupun dengan
cepat menguntitnya dari belakang.
Boen Ching tampak wanita berbaju merah itu ternyata tak
membawa serta gentanya yang besar itu, dia menjadi
tertegun tak tertahan lagi tanyanya kePada diri wanita berbaju merah itu.
"Bagaimana " Kau meninggalkan dirinya ditempat ini ?"
Wanita berbaju merah itu tertawa seram dan menyapu
sekejap kearah diri Boen Ching ujarnya:
"Bagaimana " Tidak baikkah " Diletakkan ditempat ini
bukankah jauh lebih baik dari Pada harus dibawa serta
kemana-mana?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Dalam hati Boen Ching merasa agak tidak tenang, dia terus
berlari kearah depan, sedang dalam hati diam-diam pikirnya
entah bagaimana seharusnya "
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, ujarnya:
'Kau janganlah merencanakan siasat yang licik, janganlah
mengira aku tak dapat menduga dalam hatimu Pada saat ini
sedang memikirkan apa, kau ingin menolong dia, bukankah
bagaikan sedang bermimpi!"
Boen Ching mengerutkan alisnya, kakinya tetap tak
berhenti, dengan sangat cepat sekali berlari kearah depan,
sedang diam-diam pikirnya.
"Apakah ilmu meringankan tubuh yang aku miliki dapat
mengungguli dirinya, dengan demikian setelah berlari sejauh tiga puluh lie aku segera membalikkan tubuhnya menolong diri Bwe Giok, apabila dapat berebut satu tindak lebih dulu,
bukankah hal itu lebih bertambah lancar lagi?"
Wanita berbaju merah itu yang tertinggal sedikit dibelakang dari diri Boen Ching, segera tertawa dingin, ujarnya.
'Kau jangan mengira kalau ilmu meringan kan tubuhmu
sekarang ini dapat menolong dirimu, aku kira kaupun tidak
menginginkan Bwee Giok akan menderita seperti apa yang
dialami oleh diri Tong Pit Hien Kriam, Kong Beng tSang !"
Boen Chqing sama sekalir tidak pernah menyangka kalau
apa yang dipikirkan di dalam hatinya ternyata dapat dilihat dengan jelas oleh wanita berbaju merah ini, dalam hati nya
tanpa terasa menjadi terkejut sekali, teringat olehnya akan diri Kong Beng Sang, dalam hatinya tanpa terasa menjadi sangat
kuatir. Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, lalu ujaruya.
"Satu jurus yang terakhir dan terlihay dari Pada ilmu Hiat Mo Kang adalah dengan suara menggempur benda, aku dapat
menggunakan suara untuk menggempur genta tersebut."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching menarik napas panjang- panjang, untuk sesaat
dia tak mempunyai perkataan apa-apa untuk menjawab, tanpa
terasa dia memperlambat langkah kakinya.
Dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau apa yang
dipikirkan dalam hatinya ternyata dapat diterka dengan sangat tepat sekali oleh wanita berbaju merah itu, dengan demikian segala rencana yang disusunnya menjadi berantakan dan
menemui kegagalan, tidak terasa dia menjadi berduka sekali.
Air muka wanita berbaju merah itu masih tetap dingin
sekali, dengan tajam meman-dang kearah depan.
Dalam hati Boen Ching dengan keras berpikir, batinnya.
"Aku sedang mengkhawatirkan keselamatan diri Bwee Giok, apakah boleh dikira dia terhadap jenasah dari Goei Lam Yu
pun sudah tak menginginkan lagi?"


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dia tidak mengetahui sebenarnya diantara Goei Lam Yu
serta wanita berbaju merah itu mempunyai hubungan apa,
tetapi apabila wanita berbaju merah itu sama sekali tidak
menguatirkan dirinya, sudah tentu tak mungkin akan berbuat
demikian. Berpikir sampai disini, segera ujarnya.
"Jenasah dari Goei Lam Yu masih tertinggal ditempat tadi!".
Wanita berbaju merah itu mendengus sahutnya.
"Janganlah kau menggunakan kata-kata ini untuk
menggerakkan hatiku, Pada saat ini Bwee Giok masih berada
ditanganku, siapa pun tak mungkin ada yang dapat menolong
dirinya. Boen Ching mengerutkan alisnya ujarnya lagi.
"Kau mengira aku menguatirkan diri Goei Lam Yu?"", aku tak akan menguatirkan dirinya aku hanya berpikir Pada saat
ini siapakah yang tidak mengetahui kalau ada kitab sakti Hay Thian Kiam Boh berada di dalam tubuh Goei Lam Yu?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Sehabis berkata dia melirik memandang sekejap kearah
wanita berbaju merah itu, ujarnya lagi.
"Aku kira setelah ada orang yang mengetahuinya tak akan melepaskan dengan sedemikian mudahnya".
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin sahutnya.
"Kau masih jauh kurang pengalamanmu, Goei Lam Yu
adalah binasa dikarenakan angkin yang mengandung beratus
macam racun ganas yang dilancarkan oleh diri Lieh Yu,
siapakah yang masih berani menggerakkan tubuhnya"
Sehabis berkata dia mendengus lagi, dan lanjutnya.
"Terhadap kematian yang terkena angkin yang
mengandung beratus-racun ganas itu, aku tidak merasa
kuatir, bahkan sebaliknya kau telah mewakili diriku merasa
kuatir" Sehabis berkata dia tertawa dingin lagi.
Boen Ching untuk sesaat tak dapat mengucap kan sepatah
katapun. Kedua orang itu segera bersama-sama melanjutkan
perjalanannya kearah depan, selain melihat beterbangan
bunga salju yang turun dengan agak deras, tak dapat tampak
benda-benda lainnya lagi.
Boen Ching tertawa dingin, ujarnya.
"Kau berpikir terlalu sukar, orang lain tak ada yang berani menggerakkan tubuh Goei Lam Yu tetapi kitab sakti Hay Thian Kiam Boh orang masih menginginkan juga.
Boen Ching tahu apabila harus demikian terus menerus, dia
tak mungkin akan berhasil menolong diri Bwee Giok, satu-
satunya kemungkinan bagi dirinya adalah membuat keadaan
serta situasi yang sesungguhnya di ubah menjadi makin
ruwet, begitu pikiran wanita berbaju merah itu menjadi kacau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
dirinya dapatlah menggunakan kesempatan ini pergi mencoba
menolong diri Bwee Giok.
Dia tertawa dingin lagi, ujarnya.
"Apakah kau juga tidak mengetahui kalau jago-jago pedang dari partai Mie Cong Bun juga telah memunculkan dirinya
untuk mencari jejak dari kitab sakti Hay Thian Boh tersebut?"
Tubuh wanita berbaju merah itu tampak tergetar dengan
hebatnya, sepatah katapun tak diucapkan keluar, sedang
tubuhnya masih tetap melanjutkan larinya kearah depan.
Boen Ching tahu Pada saat ini hati wanita berbaju merah
itu sedikit tergerak, sinar matanya berkedip, dan tak
mengucapkan lebih banyak kata-kata lagi, sambil terus lari
kearah depan, tak jarang dia melirik sekejap kearah wanita
berbaju merah tersebut.
Pada saat ini kedua orang itu telah berlari sejauh sepuluh li lebih, tampak slnar mata wanita berbaju merah itu
memancarkan sinar matanya yang sangat tajam, dia
menggigit kencang bibirnya.
"Dia miringkan kepalanya memandang sekejap kearah diri Boen Ching bagaikan dia berkata bahwa tentang hal ini dirnya telah merasa sangat puas sekali, dan tak banyak berbicara lagi sambil meneruskan perjalanan nya kearah depan.
"Wanita berbaju merah itu dengan dingin mendengus,
kePada Boen Ching bentaknya .
"Berhenti " "
Boen Ching dengan cepat menghentikan langkah kakinya,
dalam hatinya segera timbul beberapa bagian harapannya,
setelah berlari kearah kira-kira dua puluh li jauhnya dan tetap belum melihat diri Kioe Thian Ie Sin Lieh Yu, wanita berbaju merah itu setelah tak tampak adanya orang lain, bagaimana
akhirnya dia sendiripun juga tidak mengetahuinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Bagaimanapun juga, kalau dapat balik kembali jauh lebih
baik lagi, wanita berbaju merah itu apabila merasa kuatir,
kemung-kinan sekali akan membawa Bwee Giok sekalian,
Pada saat itu bukanlah kesempatan serta harapannya jauh
lebih besar lagi.
Wanita berbaju merah itu dengan dingin memandang
kearah Boen Ching, ujarnya. .
"Kau menginginkan aku balik kembali ?"
Boen Ching menundukkan kepalanya saja, dan kemudian
barulah dia kembali mengang-kat kepalanya, sambil tertawa
ujarnya: "Sudah tentu, aku mengharapkan kau dapat membawa
serta diri Bwee Giok, Pada saat itu kemungkinan sekali aku
mendapatkan kesempatan untuk menolong dirinya, dan
perkataan ini aku ucapkan dengan sesungguhnya'
Wanita berbaju merah itu memandang tajam kearah Boen
Ching, lama kemudian setelah mendengus barulah ujarnya:
"Kita balik kembali."
oo-)-OdwO-(-oo GIRANG ATAU SEDIH
DALAM HATI Boen Ching merasa sangat girang sekali, dia
sama sekali tidak pernah menyangka dirinya yang
mengucapkan kata-kata secara berterus terang tanpa tedeng
aling-aling ini sebaliknya malah mendapatkan reaksi yang
demikian besarnya, wanita berbaju merah itu ternyata dengan demikian mudahnya mau menyanggupi permintaanya itu.
Saking girangnya, dia sampai menjadi termangu-mangu.
Dengan dingin ujar wanita berbaju merah tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
'Bagaimana " kau masih tidak berjalan" aku beritahu
kepadamu sekalipun aku membawa serta diri Bwee Giok,
kaupun jangan harap akan mendapatkan kesempatan untuk
menolong dirinya !"
Sehabis berkata dengan cepat dia lari balik membawa diri
Boen Ching lari kearah depan.
Secara mendadak Boen Ching merasakan bahwa wanita
berbaju merah itu ternyata tak seganas seperti apa yang
diduga semula. Sampai saat ini dia masih sangat sukar untuk mengerti
mengapa seluruh tubuh dari wanita berbaju merah itu berbau
amis darah yang sangat menusuk hidung, hal ini menunjukkan
kalau dia bukanlah merupa kan orang baik-baik.
Dalam hati Boen Ching berpikir dengan kerasnya, sedang
kakinya tetap bagaikan terbang saja berlari menuju ketempat semula.
Wanita berbaju merah itu jauh lebih didepan setindak dari
diri Boen Ching yang mengejar dengan menggunakan tenaga
penuh, sejenak kemudian dia telah berhasil melampaui wanita berbaju merah itu setengah bahu lebih didepan.
Wanita berbaju merah itu dengan dingin mendengus,
ujarnya. "Kau janganlah berpikir hendak berjalan satu tindak terlebih dahulu untuk menolong diri Bwee Giok, apabila kau berlari
jauh lebih depan lagi, Pada saat itu janganlah menyalah kan kalau aku akan menurunkan tanga kejam".
Dalam hati Boen Ching merasa agak tergetar, dia
sebenarnya mempunyai niat untuk mencoba-coba tetapi Pada
saat ini mau tak mau niatnya ini harus dilenyapkan dari dalam benaknya.
Diam-diam pikirnya, wanita berbaju merah itu ternyata
telah memperingatkan dirinya terlebih dahulu, hal ini
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
menunjukkan kalau jadi orang dia jauh lebih baik jika
dibandingkan dengan diri Goei Lam Yu, kemungkinan sekali
tidak menanti dirinya tiba dengan tak memperingatkan sama
sekali dia telah turun tangan jahat membinasakan dirinya.
Gerakan tubuh kedua orang itu bagaikan kilat cepatnya
dengan sangat cepat berkelebat kearah depan, ditengah
perjalanan kedua orang itu tak mengucapkan kata-kata lagi.
Belum mereka tiba ditempat semula, Boen Ching telah
merasakan sangat terkejut sekali, ternyata genta yang besar itu telah terbuka orang lain.
Pada saat sebelum meninggalkan tempat isebenarnya dia
hanya mengucapkan kata-kata secara sembarangan saja,
tetapi sama sekali tidak pernah disangka ternyata kini berubah menjadi sunguh-sungguh kelihatan nya, kedua orang itu
belum meninggalkan jauh dari tempat tersebut, pastilah telah ada orang yang datang ketempat itu.
Pada saat sebelum meninggalkan tempat itu sebenarnya
dia hanya mengucapkan kata-kata secara sembarangan saja,
tetapi sama sekali tidak pernah disangka ternyata kini berubah menjadi sungguh-sungguh, keli-hatannya kedua orang itu
belum meninggal kan jauh dari tempat itu.
Kedua orang itu bersama-sama menjadi sangat terkejut
sekali, tubuhnya sedikit berhenti, kemudian dengan
mengerahkan seluruh tenaga yang dimilikinya berlari kearah
kalangan itu. Wanita berbaju merah itu memandang sekejap kearah diri
Goei Lam Yu, tampak baju yang digunakan Goei Lam Yu itu
telah robek-robek tak karuan, tak usah dikata lagi, orang itu pastilah dikarenakan kitab Hay Thian Kiam Boh tersebut,
bahwa sekalian membawa pergi diri Bwee Giok.
Wajahnya berubah menjadi pucat pasi dengan termangu-
mangu memandang kearah Goei Lam Yu, bergerak sedikitpun
tidak. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching pun termangu-mangu dan berdiri mematung
disana, dia tidak tahu siapakah yang telah datang, kini
malahan membuat jejak dari Bwee Giok tak diketahui sama
sekali. Mendadak wanita berbaju merah itu menoleh memandang
kearah Boen Ching tanyanya.
"Apakah orang-orang dari partai Mie Cong Bun yang
melakukan?".
Dalam hati Boen Ching terasa tergetar, dengan cepat
sahutnya. "Aku tidak tahu!"
Wanita berbaju merah itu tertawa dingin dengan perlahan
ujarnya. `'Kau tidak mengetahuinya" bukankah sejak sebelumnya
kau telah mengatakan akibatnya?"
Selesai berkata secara mendadak bagaikan dia telah
menyadari akan sesuatu hal, dia tertawa dingin ujarnya lagi.
"Kau tidak mengetahuinya "-" ?"
Boen Ching tampak wajah dari wanita berbaju merah itu
berubah menjadi pucat pasi, sepasang matanya dengan tajam
memandang kearahnya, bagaikan sedang mengatakan bahwa
urusan ini pastilah dia yang telah merencanakan.
Dia menarik napas panjang, sahutnya.
"Aku memang benar-benar tidak mengeta-hui siapa yang
telah datang kemari".
Dia berhenti sejenak, kemudian ujarnya lagi.
'Apakah boleh dikata Kioe Thian Ie Sin telah balik kembali"
?" Wanita berbaju merah itu tertawa dingin, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Bukanlah dia berjanji dengan dirimu akan menunggu kau Pada suatu tempat tiga puluh li dari tempat ini?" bahkan dia tak mungkin akan dapat berbuat pekerjaan semacam ini ?"
Boen Ching menjadi tertegun, tak terasa lagi ujarnya
"Aku tadi sedang menipu dirimu!'
Air muka wanita berbaju merah itu berubah dengan
hebatnya, sinar matanya berkelebat tak hentinya, dengan
gusar ujarnya. "Kiranya kau sedang menipu dirbiku, setelah sadtu kali berbuata demikian, tentbu masih ada kedua kalinya".
Sehabis berkata sepasang telapak tangannya diangkat,
terlihat segulung hawa murni Yang berwarna kemerah-
merahan dengan memenuhi angkasa menerjang ke arah
tubuh Boen Ching, kecepatan gerakan tersebut selamanya
Boen Cning belum pernah menemuinya.
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, dengan keras
dia menarik napas panjang, tubuhnya melayang kebelakang,
sepasang telapak tangannya dengan sejajar dada didorong
kedepan, Pada saat ini dia mengerahkan seluruh tenaga
khiekang "Chiet Kong Kang Khie" nya menyambut serangan musuh.
Hawa khiekeng Chiet Kong Kang Khie tersebut dengan
cepat menggulung menjadi suatu gumpalan hawa berwarna
putih dengan cepat menyambut datangnya serangan itu.
Sepasang telapak tangan segera bertemu satu dengan
lainnya, tubuh Boen Ching dengan cepat melayang mundur
kebelakang, sedang tubuh wanita berbaju merah itu terlihat
tergetar dengan kerasnya, dengan terhuyung-huyung dia
mundur beberapa langkah kebelakang, dari mulurnya muntah
kan darah segar, sedang wajahnya berubah menjadi pucat
kehijau-hijauan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching tampak hal ini dalam hatinya merasa sangat
menyesal sekali, Pada saat ini secara mendadak dan menjadi
paham kembali mengapa seluruh tubuh dari wanita berbaju
merah itu berbau amis darah yang sangat menusuk hidung,
kiranya Pada saat wanita berbaju merah itu dengan mengguna
kan suara gentanya melawan dia serta Kioe Thian Bu Sin itu, dan telah terkena tenaga dalam yang agak parah.
Tadi secara tidak sadar dia telah menggunakan ilmu tenaga
pantulan dari "Chiet Kong Kang Khie" untuk melawan pihak musuh, sedang wanita berbaju merah itu pun tidak
menggunakan seluruh tenaganya untuk menyambut, sehingga
akibatnya menjadi seperti hal itu.
Didasar tubuh Boen Ching Pada saat ini secara tidak sadar
dan telah menanam rasa simpati yang berlebih-lebihan
terhadap wanita berbaju merah ini, Pada saat untuk pertama
kalinya dia melihat Bwee Giok masih
hidup didalam dania ini bagaimanapun juga wanita berbaja
merah itu telah menolong jiwa dari Bwee Giok, sejak
sebelumnya diba telah mengangdgap Bwee Giok yaang jatuh
kedalbam jurang pastilah akan binasa sehingga dia tak dapat menahan lagi untuk melihat, tetapi ternyata kini Bwee Giok
masih hidup dengan sehat didalam dunia ini.
Wanita berbaju merah itu tampak serangannya tidak
mencapai Pada sasaran nya, dia menjadi sangat terkejut
bercampur gusar, dia sama sekali tidak pernah menyangka
kalau kehebatan serta kesempurnaan kepandaian yang dimiliki Boen Ching ini jauh lebih tinggi dan lihay dari apa yang
dipikirkan didalam hatinya.
Dengan dingin dan tertawa panjang telapak tangannya
dengan cepat melancarkan serangan kearah Boen Ching,
tampak hal ini dalam hati menjadi sangat terkejut sekali,
pikirnya, "Bukankah ini merupakan ilmu dengan suara
menyerang benda yang dimaksud kan wanita berbaju merah
tadi ?" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Pikirannya menjadi bercabang, dengan terpaksa dia
mengerahkan seluruh tenaga yang dimiliki menghadapi
serangan dari wanita berbaju merah itu,
Serangan telapak tangan kedua orang itu dengan cepat
melayang memenuhi seluruh angkasa, sedang bunga salju
diatas permu-kaan tanahpun melayang kesekeliling tempat
tersebut.

Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Suara tertawa dari wanita berbaju merah itu makin lama
berubah makin tinggi dan kadang-kadang berubah makin
rendah, mendadak mengandung perasaan yang gusar dan
sedih, mendadak pula berubah menjadi girang, membuat
dalam hati Boen Ching merasakan suatu pergolakan yang
sangat hebat sekali, hampir-hampir dia tak sanggup untuk
mempertahankan dirinya.
Boen Ching segera terdesak dan jatuh di bawah angin,
dibawah serangan gencar dari wanita berbaju merah itu,
hampir-hampir saja dia tak mempunyai kesempatan untuk
melancarkan serangan balasan.
Boen Ching menjadi sedikit gugup, sedang gerakan
serangannyapun makin menjadi kacau tak karuan, wanita
berbaju merah itu tertawa dingin dengan tak henti-hentinya, Pada saat hawa pukulan yang berwarna ke merah merahan itu
berputar dengan cepat nya itulah Boen Ching telah berhasil
dikurung ditengah.
Dalam hati mendadak Boen Ching teringat kembali akan
jurus serangan yang digunakan oleh Ciee Khek Loojirn yang
didapatktan dari dalam tqujuh buah hioloro kuno peninggalan Thian Jan Shu tersebut, dengan sangat keras dia membentak,
Pada saat telapak tangan bersama-sama melancarkan
serangan ke depan.
Begitu tenaga Khiekang Chiet Kong Kang Khie dilancarkan
kedepan, segera terlihatlah hawa pukulan yang berwarna
merah serta putih menggulung keangkasa, dan berubah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
menjadi hawa yang kemudian menerjang naik terus ketengah
udara. Ditengah beterbangannya bunga salju, tubuh kedua orang
itu berpisah satu dengan yang lainnya.
Ketika Boen Ching melirik, tampak tidak jauh dari tempat
yang diliputi telah hawa tenaga murni tersebut, disekitar
berter-bangannya bunga salju, tampak sebuah telapak kaki
dari seorang wanita.
Dalam hati terasa menjadi tergetar, dia tahu dengan
kepandaian yang demikian tingginya dari wanita berbaju
merah itu, diatas permukaan salju ini tak mungkin akan dapat meninggalkan bekas telapak kaki, sampaipun Bwee Giok
sendiri juga tak mungkin dapat meninggalkan telapak kaki
yang demikian jelasnya ini, kecuali apabila dia mempunyai
maksud secara demikian.
Pada saat pikirannya berputar dengan kerasnya, dia bersiap
hendak membuka mulut berkata, tetapi wanita berbaju merah
itu sekali lagi melancarkan serangannya, hatinya menjadi
sangat terkejut, terpaksa ia harus melindungi tubuhnya
terlebih dahulu kemudian barulah mengambil keputusan lagi!.
Wanita berbaju merah itu bagaikan seorang yang telah
kalap berturut-turut dia melancarkan puluhan kali serangan
gencar. Boen Ching yang nampak keadaan dan situasi berubah
menjadi demikian itu, sedang dirinyapun tak dapat membuka
mulut untuk berbicara, padahal bekas telapak kaki yang
ditinggalkan Bwee Giok dengan sangat jelas ini membuktikan
kalau dia sangat mengharapkan dirinya dengan cepat pergi
mencari dia, kemungkinan sekali ditengah-tengah jalan dia
akan meninggalkan tanda-tanda bagi dirinya, apabila sekarang tidak pergi, kiranya apabila khusus hendak pergi mencari
dirinya. akan menemui kesukaran yang lain lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Dengan keras dia membentak, dengan se kuat tenaga
sekali lagi dia melancarkan serangannya dengan
menggunakan "Chiet Kong Kang Khie" tidak menanti wanita berbaju merah itu mengundurkan dirinya, tubuhnya telah
berkelebat dan mengikuti arah yang ditunjuk oleh ujung kaki itu berlari dengan cepatnya.
Boen Ching dengan sangat cepat sekali berlari kearah
depan, dia mengira bahwa wanita terbaju merah itu pastilah
akan menguntit dirinya, tetapi satelah berlari beberapa saat lamanya, dibelakang tubuhnya ternyata tak tampak
seorangpun. Dengan perlahan dia menghembuskan napasnya, terpikir
olehnya mungkin wanita berbaju merah itu sebelumnya
mengejar dirinya, terlebih dahulu mengubur mayat dari Goei
Lam Yu kemudian barulah mengejar kearahnya, atau
kemungkinan juga dia tak akan mengejar datang.
Dalam hatinya Pada saat ini merasa sedikit tidak enak,
dengan perlahan ia menghela napas, dan lari dengan cepatnya kembali kearah depan.
Pada saat ini salju telah berhenti, dihadapannya mendadak
muncullah suatu gundukan salju yang sangat tinggi, Boen
Ching menjadi ragu-ragu sejenak, kemudian dengan sangat
cepat dia melanjutkan pula perjalanannya kearah gundukan
salju tersebut.
Dia berjalan lagi beberapa saat lamanya, dihadapannya
Pada saat ini kembali muncul suatu bukit salju yang sangat
aneh sekali bentuknya, dengan cepat Boen-Ching
melayangkan tubuhnya naik keatas.
Tubuhnya belum lagi melayang turun di atas bukit salju itu, mendadak terdengar suara tertawa yang sangat nyaring
berkumandang datang, sebuah bayangan manusia berwarna
kuning dengan sangat cepat scekali berkelebat mendatang,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
sedang sepasang telapak tangannya dengan hebat memukul
keatas tubuh Boen Ching.
Boen Ching tidak mengetahui siapakah yang baru saja
datang itu, tubuhnya berputar salto beberapa kali ditengah
udara, setelah melewati sambaran angin pukulan yang sangat
santar itu, tubuhnya dengan cepat melayang turun keatas
bukit salju tersebut.
Orang itu bagaikan merasa sangat terkejut sekali, tubuhnya
dengan cepat mundur kebelakang.
Tubuh Boen Ching baru saja melayang turun keatas
permukaan tanah, mendadak dia tampak berkelebatan satu
orang yang kbiranya adalah Ldok Yang Hong searta diri
pemudab berbaju putih itu, kedua orang itu berdiri sejajar
didepan diri Boen Ching yang jaraknya kurarg lebih tiga kaki.
Boen Ching menyapu ke arah kedua orang itu baru saja dia
siap hendak membuka mulut untuk berbicara, dari sebelah
belakang bukit salju tersebut berjalan dua orang yang
ternyata adalah Liauw Cing Ce serta Bwee Giok dua orang.
Bwe Giok begitu tampak diri Boen Ching, Pada wajahnya
segera menampilkan senyuman nya yang manis, sambil
tertawa panggilnya .
"Boen Toako!"
Dalam hati Boen Ching pun merasa sangat girang rekali,
sambil tertawa diapun balas berteriaknya.
"Nona Bwee!"
Dia tampak wajah Bwee Giok Pada saat ini pucat pasi,
tanpa terasa dia berjalan mendekati kearah Bwee Giok.
Lok Yang Hong tertawa besar, ujarnya.
"'Tahan! dia masih berada dibawah tangan ku".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching takut ketiga orang itu berbuat tidak baik
terhadap diri Bwee Giok, segera dia menghentikan langkah
kakinya, sinar matanya berputar, ujarnya.
"Kiranya kalian bertiga juga yang telah melakukan
pekerjaan baik ini".
Lok Yang Hong tertawa besar, sahutnya, "Kau datang
sungguh sangat tepat waktunya, nona Bwee ini sekarang telah berada, ditangan kami, apakah kau mau mendengarkan
beberapa perkataan dari diri kami."'
Boen Ching tertawa dingin, sahutnya.
"Nona Liauw telah membunuh cucu dari Kioe Thian Ie sin, aku kira tentang urusan ini kalian bertiga tentunya
mengetahuinya bukan".
Air muka dari Liauw Cing Ce dengan cepat berubah dengan
hebatnya, sedang muka dari Lok Yang Hong serta pemuda
berbaju putih itu pun berubah dengan hebatnya.
Mereka bertiga sama sekali tidbak pernah menyadngka
kalau urusaan ini ternyatab dapat diketahui oleh diri Boen
Ching, untuk sesaat ketiga orang itu tak tahu bagaimana
seharusnya berbuat.
Dalam hati mendadak Boen Ching terpikir kan sesuatu hal,
dia menjadi terpikirkan bahwa apabila dirinya berkata secara demikian, kemungkinan ketiga orang itu pasti akan turun
tangan untuk membunuh dirinya untuk menutup mulut, sudah
tentu hal yang paling mudah adalah menggunakan diri Bwee
Giok untuk menakuti dirinya.
Dia tak berani untuk berpikir panjang lagi, tidak menanti
pikiran ketiga orang itu menjadi sadar kembali, tubuhnya
dengan cepat menubruk maju kelepan, sepasang telapak
tangannya dilancarkan kedepan, sedang Chiet Kong Kang Khie
nyapun dengan cepat menggulung kearah tubuh Liauw Ching
Ce. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
PADA saat ini dalam hati Liauw Cing Ce lah yang
merasakan paling kacau, sebenarnya dia hendak mencelakai
diri Goei Lam Yu untuk membalas dendam sakit hatinya, tetapi setelah berbuat demikian dirinya menjadi menyesal kembali,
diikuti pula karena hal ini Lok Yang Hong berhasil menguasai dirinya, sehingga dalam hatinya makin merasa menyesal,
apabila suhunya mengetahui akan hal ini entah bagaimana
seharusnya bertanggung jawab, kini Boen Ching pun
mengucapkan lagi akan peristiwa tersebut, membuat hatinya
makin menjadi sangat kacau lagi.
Begitu Boen-Ching melancarkan serangan nya dia telah
menggunakan ilmu yang paling dahsyat dengan sekuat tenaga
menyerang ke arah Liauw Cing Ce, Liauw Cing Ce yang
mendapatkan serangan secara mendadak itu dengan sangat
gugup sekali mengundurkan dirinya kebelakang.
Boen Ching dengan cepat menarik tangan Bwee Giok dan
mundur kebelakang.
Lok Yang Hong serta pemuda berbaju putih itu dengan
cepat membentak dengan keras nya sambil melancarkan
pedangnya, tiga belas bilah pedang dengan cepat memancar
kan berpuluh-puluh lingkaran sinar yang menyilaukan mata
memenuhi seluruh angkasa dan meluncur dengan sangat
cepat nya menyerang tubuh Boen Ching.
Boen Ching yang berhasil menarik tangan Bvvee Giok,
dalam hati merasa sangat girang sekali, dengan keras dia
membentak, pedang Cing Hong Kiamnya dengan cepat
meluncur keluar dari pinggangnya, bergitu pedang Cintg Hong Kiam tersebut meluncur kedepan, segera terdengar suara
angin dahsyat serta menggeletarnya guntur memenuhi seluruh
angkasa. Pedang Cing Hong Kiam itu dengan cepat membentuk
suatu jaringan pedang yang sangat kuat sekali menyerang
ketiga belas pedang tersebut, dengan cepat kedua belas bilah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
pedang menjadi patah sedang pedang panjang ditangan Lok
Yang Hongpun terpental sejauh sepuluh kaki lebih.
Air muka pemuda berbaju putih itu berubah menjadi pucat
pasi, berturut-turut dia mundur dua langkah kebelakang.
Boen Ciong telah berhasil melatih ilmu gabungan antara
tenaga khiekang "Chiet Kong Kang Khie" serta ilmu pedang
"Hong loei Chiat Kiam ini sama sekali tak pernah diduga olehnya kalau kehebatannya ternyata demi-kian hebatnya,
mematahkan pedang orang lain sebenarnya merupakan suatu
pekerjaan yang agak keterlaluan, dalam hatinya tanpa terasa sedikit menyesali perbuatannya itu.
Pemuda berbaju putih itu tampak kedua ke dua belas bilah
pedang pendeknya telah dipatahkan menjadi dua bagian,
dalam hati merasa sangat kecewa bercampur menyesal.
Begitu dia tampak Bwee Giok, segera dia telah mulai
menyesal, dia ternyata keterlaluan, Boen Ching bagaimana
dapat menbunuh diri Liauw Ching Ce dirinya ternyata hanya
mencari seorang musuh tangguh saja.
Lok Yang Hong dengan cepat melayangkan tubuhnya
menerima kembali pedangnya, diam-diam dia merasa singat
terkejut sekali akan kemajuan yang demikian pesatnya akan
tenaga dalam yang dimiliki Boen Ching, ketika untuk pertama kalinya dia bertemu dengan Boen Ching jika dibandingkan
dengan Been Ching sekarang ini, perbedaan didalam
kepandaian yang dimiliki sungguh sangat sukar sekali untuk
dipercaya. Boen Ching dengan cepat menarik tubuh Bwee Giok
dengan segera menyandarkan kepalanya ke atas tubuh Boen
Ching, kedua orang itu Pada saat ini merasa sangat girang
sekali. Lok Yang Hong yang berdiri disamping tampak akan hal ini,
dalam hatinya diam-diam dia merasa takut kalau Boen Ching
masih menaruh perhatiannya terhadsp diri mereka bertiga,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
apabila dapat berhasil melindungi kitab rahasia Hay Tian Kiam Boh sehingga tak sampai ditebut oleh Boen Ching, bukan kah
hal ini merupakan suatu keuntungan yang sangat besar sekali.
Dengan cepat dia menggapai memberi tanda kePada
pemuda berbaju putih serta Liauw Cing Ce, ketiga oaag itu
bersama-sama mengundurkan dirinya kebelakang.
Boen Ching tersenyum, kePada ketiga orang itu ujarnya.
''Kalian berlega hati, aku tak akan mengejar dirimu, sudah
tentu ada orang lain yang akan pergi mencari kalian"
Pemuda berbaju patih itu dengan dingin mendengus,
ujarnya: "Boen Ching! kau telah mematahkan pedangku, aku
bersumpah tak akan membiarkan urusan menjadi demikian
saja, kau menanti saja, aku pasti akan datang mencari kau
lagi" Sehabis berkata ketiga orang itu bersama-sama
membalikkan tubuhnya berlari meninggalkan tempat tersebut.
Boen Ching sama sekali tidak memperduli kan urusan
tersebut, dia menundukkan kepala nya tersenyum dan
memandang ke arah Bwee Giok.
Wajah dari Bwee Giok segera berubah menjadi merah
dadu, dengan halus ujarnya kePada Boen Ching,
"Boen toako, aku sungguh sedikit kurang percaya,
kepandaianmu sungguh sangat tinggi sekali '
Boen Ching memandang wajah Bwee Giok, dia sedikit
menjadi kebingungan, mendadak teringat olehnya ketika
untuk pertama kalinya dia bertemu muka dengan Bwee Giok,
Pada saat itu dia memakai jubah panjang, wajahnya sangat
cerah dan gagah sekali.
Sebaliknya sekarang Bwee Giok telah berubah meajadi
seorang gadis yang sedang kemalu-maluan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Pikirannya menjadi melayang jauh kedepan sedang
sepasang matanya dengan termangu memandang Bwee Giok,
sama sekali tak mengucapkan sepatah katapun juga.
Jarak kedua orang itu tak libih hanyalah terpaut setengah
coen saja- Boen Ching yang berubah menjadi seorang yang
termangu-mangu itu membuat hatinya makin berubah malu,
tak terasa lagi dia menundukkan kepalanya, tak berani
mendongakkan lagi.
Dihadapan matanya mendadak Boen Ching berubah
menjadi gelap, sedang pikirannya pun menjadi sadar kcmbali, setelah mengulap matanya, tampak dihadapannya rambut
yang berwarna hitam dan terurai ke bbawah dengan
inddahnya, segera adia sadar bahwab dirinya telah berlaku
kurang sopan.

Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dalam hati diam-diam dia merasa cemas, mengapa ini hari
dirinya dapat berubah menjadi sedemikian rupa, dan demikian kurang sopannya sehingga membuat Bwee Giok menjadi
sangat malu sekali.
Dengan cemas ujarnya:
'Nona Bwee, beberapa waktu ini aku telah membuat kau
menemui kesusahan terus menerus !"
Bwee Giok menggelengkan kepalanya, sambil tertawa
ujarnya: "Tak mengapa, mereka sangat baik terhadap diriku,
hanyalah kau telah berlari kesana kemari sehingga menjadi
lelah hanya dikarenakan diriku."
Boen Ching menghela napas dengan perlahan, sahutnya:
'Telah lama kita tak bertemu muka !"
Bwee Giok membuka mulutnya bersiap hendak berbicara,
tetapi kemudian dibatalkan niatnya tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching dengan sinar mata yang penuh keheranan
memandang ke arah Bwee Giok, sambil tertawa tanyanya.
"Ada urusan apa, mangapa tak kau ucapkan?"?"
Bwee Giok memandang ke sisi kiri serta kanannya,
kemudian barulah sahutnya:
"Boen Toako ! Tahukah kau Kioe Thian Ie Sin masih
mencari dirimu?" Kemungkinan sekali dia segera akan datang
kemari ?""
Sambil berkata tampak dengan jelas air mukanya yang
mengandung perasaan duka serta kuatir.
Boen Ching tersenyum, kemudian tanya nya.
"Bagaimana dia datang mencari diriku?"
Bwee Giok memejamkan sepasang matanya, dan bersandar
ke atas bahu Boen Ching, ujarnya kemudian.
"Dia bilang dia mau datang, dia telah berkata terhadap Lok Yang Hong sekalian, dia bilang dia akan datang lagi!"
Dalam hati Boen Ching merasa abgak tergetar, ddia
membimbing kaepala Bwee Giokb sambil ujarnya.
"Benarkah ?" "
Bwee Giok menganggak dengan perlahan.
Boen Ching menjadi termangu berdiri disana Lieh Yu akan
datang, dia merasa bingung entah bagaimana harus berbuat
baiknya, dia baru saja berkumpul bersama diri Bwee Giok dia tak dapat dengan demikian mudahnya harus berpisah dengan
Bwee Giok. Empat penjuru dari sekeliling tempat tersebut hanya
terlihat gumpalan salju saja, tak ada tempat lain buat
digunakan bersembunyi, mendadak dia sedikit merasa takut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Bwee Giok menyusupkan kepalanya keatas dada Boen
Ching, dengan cepat ujarnya:
"Kita tak usah mengurus mereka, tadi Kioe Thian Ie Sin telah datang, kemungkinan sekali dia tak akan datang kembali
!" Boen Ching menggunakan tangannya membelai rambut
Bwee Giok yang panjang terurai itu, dalam hati dia merasa geli sendiri, tetapi diapun tak mengetahui mengapa dapat menjadi demikian, dia hanya mengetahui bahwa dirinya terlalu lucu
sekali. Dia mendongakkan kepalanya memandang cuaca yang
masih agak gelap-gelap itu, dalam hatinya merasa sangat
hampa sekali. Sekonyong-konvong, dari belakang tubuh nya terdengar
suara dengusan yang sangat dingin sekali, kemudian
terdengar suara bentakan nyaring.
"Boen Ching !"
Boen Ching dengan perlahan mengendor kan tangan yang
menyekal diri Bwee Giok, dengan perlahan dia membalikkan
tubuhnya, ditengah cuaca yang mendekati magrib serta
bertiupnya angin dengan kencangnya itu tampak Lieh Yu
berdiri tegak, disamping tubuhnya berdiri seekor bangau
raksasa setinggi separuh tubuh manusia dan sedang
memandang dengan tajamnya ke arah dirinya.
Dalam hati Boen Ching merasa tegang, tetapi pada saat ini
perasaannya bagaikan telah dititipkan kepada orang lain, dia dapat mencurahkan seluruh perhatiannya keatas tubuh Lieh
Yu. Lieh Yu tertawar tawar, ujarnyat.
"Kau ternyata telah menipu dririku, kau sendiripun juga mengetahui kau telah bertaruh apa dengan diriku, aku kira
kau masih mengingatnya bukan ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching mengerutkan alisnya, sahutnya.
"Lieh Cianpwee. urusan ini dikarenakan untuk sesaat aku tak dapat berbuat apa-apa lagi, tetapi saat ini aku telah
mengetahui siapakah sebenarnya pembunuhnya itu ..."
Lieh Yu tetap tertawa terbahak-bahak, dia tak membiarkan
Boen Ching melanjutkan perkataannya, setelah tertawa sesaat ujarnya kemudian.
"Bukan, saja kau tak dapat menyelidiki siapakah
pembunuhnya, bahkan secara sembarangan kau telah
menunjuk seseorang sebagai penggantinya sehingga
membuat diriku berubah menjadi algojonya."
Boen Ching dengan pelahan menundukkan kepalanya, dia
tidak ingin berbicara lebih banyak lagi, dalam hatinya dia
mengetahui bahwa perbuatannya kali ini memangnya
keterlaluan, tetapi mengira bahwa membunuh Goei Lam Yu,
bukanlah merupa kan suatu perbuatan yang salah dengan
perbuatan serta tindak tanduk dari Goei Lam Yu, setelah
membunuh dirinyapun bukanlah merupakan sesuatu
pekerjaan yang salah adalah tak dapat menganggap dirinya
sebagai pembunuh dari cucu Kioe Thian Ie Sin ini.
Lieh Yu selesai tertawa ujarnya kemudian.
"Mungkin kaupun mengira dirimu sedikit tidak benar bukan
?" Boen Ching mendongakkan kepalanya memandang tajam
ke arah diri Lieh Yu, sejenak kemudian barulah ujarnya:
"Tentang urusan ini boanpwee memangnya mempunyai
tempat yang besar, tetapi Pada hal ini hanyalah dikarenakan sesaat teledor, Pada saat aku bertanya dia tak mau menjawab aku mengira dia telah mengakui nya !"
Lieh Yu tertawa gelak sahutnya:
"Artinya kau telah mengaku salah, bukan begitu ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching diam tak menjawab, memangnya dia tak
mempunyai perkataan lain untuk memberikan jawaban.
Bwee Giok yang herada disamping ujarnya.,
"Arti dari cianpwee akan berbuat bagaimana?"
Lieh Yu tectawa dingin, kepada Boen Ching ujarnya:
"Kemungkinan sekali kau menganggap aku Lieh Yu tak
dapat berbuat apa-apa terhadap dirimu, bagaimana kalau kau
datang mencoba-coba ?"
Dalam hati Boen Ching pun mempunyai maksud seperti itu,
dia mengira kepandaian yang dimiliki Lieh Yu tak demikian
hebatnya seperti apa yang disiarkan didalam dunia kangouw,
Kioe Thian Bu Sin yang mengangkat nama bersama-sama
dengan Lieh Yu waktu saling mengadu telapak tangan dengan
dirinyapun tak lebih hanya begitu saja.
Pikirannya menjadi tergerak, dia maju selangkah kedepan,
ujarnya kemudian:
"Urusan ini memang dikarenakan keadaan yang terpaksa,
boanpwee kalau sampai sial dan menemui kekalahan, harap
cianpwee mau turun tangan agak ringan."
Lieh Yu sebenarnya menganggap kalau dirinya hanya
berkata demikian, dia mengira Boen Cing tentunya akan
sedikit mengalah terhadap dirinya, tetapi sama sekali dia tak pernan menyangka kalau Boen Ching yang baru saja bertemu
muka dengan diri Bwee Giok tak menginginkan diberi
hubungan oleh orang lain, mana dia mau dengan demikian
saja mengaku kalah dan menuruti segala sesuatu yang diatur
oleh diri Lieh Yu.
Lieh Yu menjadi tertegun, dia mendongak tertawa keras,
sahutnya: "Sungguh punya nyali !'
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Selesai berkata suara tertawa kerasnya berubah menjadi
tertawa dingin, ujarnya:
'Selamanya orang didalam dunia kangouw termasuk diri
Thian Jan Shu sendiri, belum permah melihat senjataku, ini
hari aku menyuruh kau membuka matamu !"
Boen Ching dengan perlahan mencabut ke luar pedang
Cing Hong Kiamnya, dan memandang tajam ke arah Lieh Yu,
dan tampak dari sepasang mata Lieh Yu memancarkan sinar
yang sangat tajam sekali, bagai kan dia akban berusaha
kerdas membinasakan dirinya.
Tetapi entah Lieh Yu ini menggunakan senjata tajam
apakah ?" Teringat kembali olehnya akan kematian yang sangat
mengerikan sekali dari Goei Lam Yu dibawah tangan Lieh Yu
dalam hatinya tanpa terasa timbul rasa was wasnya.
Lieh Yu apabila sekali lagi menggunakan angkin yang
mengandung ratusan macam racun ganas itu, dirinya dapat
tak dapat harus mengadakan persiapan terlebih dahulu.
Dengan halus ujar Boen Ching kePada diri Bwee Giok.
"Kau mundurlah dua langkah kebelakang."
Bwee Giok mundur dua langkah ke belakang, dengan
tenang berdiri tegak, dia tidak mengetahui sebenarnya
kepandaian yang dimiliki Boen Ching seberapa tingginya,
tetapi nama dari "Kioe Thian Swang Sin" bukanlah dapat di permainkan dengan seenaknya, agaknya sukar sekali bagi
dirinya untuk menempurnya.
Lieh Yu tampak Boen Ching mencabut ke luar pedang Cing
Hong Kiamnya, dia tertawa dingin ujarnya.
"Sudah siapakah kau ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching memandang sekejap kearah diri Lieh Yu, dia
tampak Lieh Yu masih tetap bertangan kosong saja, sedikitpun tak mengada kan persiapan apa-apa, tak terasa lagi ujarnya.
"Boanpwee sangat mengharapkan dapat melihat senjata
tajam yang dipergunakan oleh diri cianpwee !"
Lieh Yu tertawa dingin sahutnya.
"Senjata tajamku itu begitu keluar segera akan tampak
darah segar mengalir lceluar, kau janganlah kuatir kalau
sampai tak dapat melihatnya."
Dalam hati Boen Ching terasa berdesir, dia teringat kembali Pada saat Lieh Yu melancarkan keluar angkin yang
mengandung ratusan racun ganas itu, Goei Lam Yu segera
tergelepar keatas tanah dan menemui ajalnya. Dia tertawa-
tawar, ujarnya.
"Boanpwee mengira kita tak perlu bergebrak terlalu lama, bagaimana kalau kita hanya bertempur terbatas lima ratus
jurus?" Lieh Yu tertawa dingin, sahutnya.
"Lima ratus jurus " Apabila didalam seratus jurus aku tak dapat memenangkan dirimu, aku bersumpah tak akan mencari
dirbimu lagi, sedadng perhitungankau kali ini pulab boleh
dianggap selesai !"
Boen Ching mengerutkan alisnya, dalam hati pikirnya.
"Kau berkata secara demikian bukankah terlalu sombong, didalam seratus jurus " sekalipun ribuan jurus aku juga belum tentu akan memperlihatkan kekalahan."
Dalam hatinya dia berpikir demikian, tetapi Pada mulutnya
ujarnya kePada diri Lieh Yu.
"Kalau demikian aku harus mengucapkan terima kasih
kePada cianpwee."
Lieh Yu tertawa dingin, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Cuaca hampir menjadi gelap, janganlah membuang waktu
dengan percuma, cepatlah kau maju menyerang !"
Sehabis berkata dia mengulapkan tangan nya bangau
raksasa yang berada dibelakang tubuhnya itu segera
mengikuti bertiupnya angin melayang keatas udara.
Boen Ching diam-diam menarik napas panjang-panjang, dia
tahu bahwa Pada saat melancarkan serangan adalah
merupakan waktu yang sangat berbahaya sekali, tidak perduli siapapun Pada saat melancarkan serangan pastilah akan
menampilkan tempat kelemahannya, apabila pengalaman
pihak lawan telah sangat luas sekali, dirinya pastilah akan menemui kekalahan.
Kecuali apabila didalam satu jurus telah berhasil mendesak
pihak lawan, kalau tidak tentu akan mendapat kesulitan yang tidak kecil.
Dia termenung berpikir keras beberapa saat lamanya,
dengan sembarangan dia melancarkan serangannya yang
pertama menerjang kening dari Kioe Thian Ie Sin, LiehYu,
jurus ini adalah merupakan jurus pembukaan dari ilmu pedang Thian San Kiam Hoat. "Than Way Lay Hong'
Lieh Yu tertawa besar, ujarnya.
'Kiranya kan pun mempunyai hubungan yang erat dengan
pihak Thian San Pay !"
Sambil tertawa telapak tangannya didorong secara
mendatar ke arah depan dan menerjang ke tubuh Boen Ching.
Dalam hati Boen Ching telah mempunyai perhitungan yang
masak, dengan cepat dia berputar menghindari serangan
tersebut, sebenarnya dia bermaksud hendak menggu-nakan
serangan-serangan yang grencar menghadantg ratusan jurusq
dari serangan rLieh Yu ini, untuk mencari dirinya, tetapi ketika terpikir akan Bwee Giok yang berdiri disamping, pikiran
tersebut dengan cepat berubah, dia tidak dapat memberikan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Lieh Yu berbuat sesuatu gerakan yang tidak menguntungkan
diri Bwee Giok, mau tak mau dia terpaksa harus mengurung
rapat diri Lieh Yu.
Sepasang telapak tangan dari Lieh Yu baru saja didorong
sampai ditengah jalan, gerakan pedang dari Boen Ching
mendadak berubah, sedang ilmu pedang "Ngo Heng Kiam
Hoat' pun dikerahkan keluar.
Kaki Boen Ching berturut-turut menginjak kedudukan
menuruti kedudukan Ngo Heng, sedang pedangnya
melancarkan jurus-jurus, dari "Ngo Heng Kiam Hoat'" yang digabungkan dengan tenaga khiekang "Chiet Kong-Kang Khie"
jurus pedangnya sebentar tegak lurus, sebentar lagi
membalik, mendadak nyata dan mendadak hanya bayangan
saja, sehingga membuat segulung sinar pedang yang sangat
rapat sekali mengurung sekeliling tubuh Lieh Yu.
Sinar mata Lieh Yu memancarkan sinarnya dengan tajam,
sepasang telapak tangannya bergerak tak henti-hentinya,
dengan sekuat tenaga menahan jurus serangan pedang dari
Boen Ching itu.
Dia tahu apabila dia menggunakan tangan kosong untuk
menghadapi serangan pedang dari Boen Ching ini tak mungkin
bagi dirinya untuk merebut kemenangan, apalagi Pada saat ini perhatian Boen Ching belum terpecah, dia tak berani
melawannya dengan keras lawan keras, terpaksa dia
membiarkan dirinya terkurung rapat-rapat oleh serangan-
serangan Boen Ching itu, apabila Pada saat ini Boen Ching
menerjang ke arahnya dengan menggunakan sekuat tenaga,
kiranya dirinya tak mungkin akan dapat sanggup menerima
sepuluh jurus lagi.
Kedua orang itu dengan cepat saling serang menyerang,
dalam sekejap saja telah lewat limapuluh jurus lebih.
Dalam hati Boen Ching merasa sengat girang sekali, apabila
demikian seterusnya, kiranya ratusan jurus dengan cepat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
dapat dilalui dengan mudahnya, tetapi entah Lieh Yu ini telah menggunakan senjata tajam apakah, mengapa masih tak
berani untuk digunakan!
Tubuh Boen Ching dengan cepat dari kedudukan "Lieh
Hwee" berpindah kedalam kedudukan "Ie Bok", sedang jurus serangannya pun telah menggunakan jurus "Kiam Coan Thian Hwee"
Lieh Yu yang menduduki salah satu dari Kioe Thian Swang
Sin terhadap jurus pedang yang diciptakan oleh Tan Coe Coen ini tak mungkin kalau tidak memahainya, dia terta wa dingin, berturut-turut mundur dua langkah kebelakang.
Boen Ching mempunyai maksud untuk melihat senjata


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tajam yang digunakan oleh Lieh Yu ini, sebenarnya dia harus beralih segera kedalam kedudukan "Swie" kemudian
menggunakan jurus "Hek Swie Yu-Yu" atau air hitam mengalir perlahan menghalangi jalan mundur dari Lieh Yu tetapi dia
mendadak membungkukkan tubuhnya maju menyerang
mendesak kearah diri Lieh Yu.
Lieh Yu yang selalu mencari tempat kelemahan tetapi
tetap tak mendapatkannya, pada saat ini tampak pada tubuh
Boen Ching terdapat lubang kelemahan, dalam hatinya
menjadi sangat girang sekali dia bersuit panjang, tubuhnya
dengan cepat melayang mundur kebelakang.
Boen Ching tahu pada saat ini Lieh Yu siap hendak
menggunakan senjata tajamnya, ujung kaki kanannya dengan
cepat menutul ke atas tanah, sedang tubuhnya dengan cepat
meluncur kebawah mengejar, jurus serangan nya pun
dirangkap kedepan siap dilancarkan kembali, agaknya dia
mempunyai maksud untuk melihat maksud sebenarnya dari
diri Lieh Yu. Sebenarnya Lieh Yu mengira bahwa kepandaian yang
dimiliki Boen Ching jika dibandingkan dengan dirinya hanyalah terpaut sedikit saja, tetapi sama sekali tak diduga olehnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
bahwa dilihat pada saat ini ternyata kepandaian yang dimiliki Boen Ching ini jauh lebih tinggi satu tingkat dari dirinya.
Dia menggigit kencang bibirnya, pada saat ini dia merasa
sangat benci sekali sehingga menyusup kedalam tulang
sumsumnya terhadap diri Boen Ching, tubuhnya dengan cepat
meluncur mundur ke belakang, tangan kanannya diayunkan,
terlihat sebuah jarum emas yang panjangnya beberapa coen
dengan sangat cepat sekali menyerang kearah Boen Ching.
Been Ching tidak mengetahui jarum sepanjang beberapa
coen itu mempunyai kegunaan apa, tetapi terpikir olehnya
bahwa pastilah bukan merupakan benda yang biasa, ia
menarik napas panjang- panjang, dan bersuit nyaring, dengan cepat tubuhnya mundur kebelakang.
Jarum emas yang panjangnya beberapa coen itu bagaikan
terkena hawa murni yang mengalir keluar pada saat Boen
Ching mengundurkan dirinya itu, daya meluncur dari jarum
emas tersebut semakin bertambah cepat, bagaikan kilat
cepatnya mendesak terus kearah Boen Ching.
Pedang Cing Hong Kiam ditangan Boen Ching dengan cepat
disentilkan kedepan, didalam sekejap mata saja ditengah
kalangan itu telah penuh diliputi oleh suara angin serta
menggelegarnya guntur, sekumpulan sinar pedang yang
berwarna hijau balik menggulung kearah jarum emas itu
dengan hebatnya.
Begitu pedang dengan jarum emas beradu satu sama
lainnya, jarum emas tersebut dibawah tekanan yang hebat
dari sinar pedang dengan cepat merendah kebawah dan
meneruskan luncurannya menerjang ke tubuh Boen Ching.
Boen Ching tampak dirinya dengan menggunakan jurus
"Hong Chie Loei Cie" atau anti timbul petir menyerang masih tetap tidak bisa menahan daya luncur dari jarum emas
tersebut, dalam hatinya tak terasa lagi menjadi terkejut sekali, hawa Khiekangnya yang melindungi seluruh tubuhnya dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
tak tertahan lagi mengalir keluar menerjang kearah jarum
emas tersebut. Jarum emas itu dengan cepat jatuh ke bawah, tetapi
mendadak menembus tenaga khie kang yang melindungi
tubuhnya itu meluncur masuk kedalam jalan darah "Cie Cing Hiat'' dikaki kanan Boen Ching.
Boen Ching hanya merasakan hawa murni yang melindungi
kakinya menjadi buyar sedang tubuhnya dengan cepat
berlutut ke atas tanah, dia merasa sekalipun jarum emas itu sekalipun panjangnya ada beberapa coon, tetapi ternyata
bagaikan tak mempunyai bobot sedikit pun juga.
Pada saat pikirannya berkelebat, secara mendadak teringat
akan sesuatu benda, bukankah ini dimaksudkan sebagai "Chiet Hay Mo Kut Tin?"
Berita yang disiarkan didalam dunia kangouw mengatakan
bahwa jarum ini dibuat dari tulang jenazah iblis nomor wahid pada waktu itu Chiet Hay Mo Ceng, benda tersebut
merupakan suatu benda yang sangat ringan sekali, bahkan
begitu terkena segera akan menemui ajalnya.
Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali, pedang Cing
Hong Kiamnya dengan cepat digurat kebawah merobek urat
nadi pada kakinya'
Darah segar dengan cepat mengucur keluar dengan cepat,
bersamaan pula jarum Mo Kut Tin itu mengalir keluar, wajah
dari Boen Ching berubah menjadi sangat pucat sekali, dia
mendongakkan kepalanya memandang kearah Lieh Yu yang
pada saat ini agaknya merasa sangat terkejut sekali.
Dia tahu apabila dirinya terlambat satu tindak, Jarum Mo
Kut Tin terseiut akan mengikuti mengalirnya darah masuk
kedalam jantungnya sehingga kemungkinan sekali dirinya
segera menemui ajalnya.'
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching sambil menutup lubang lukanya, sebelah
tangannya mencekal pedang Cing Hong Kiamnya, dengan
setengah berlutut diatas tanah, dia memandang kearah Lieh
Yu dengan sangat gusar sekali.
Lieh Yu dengan tertawa dingin ujarnya.
"Ternyata kau benar-benar seorang yang memiliki
kepandaian yang sangat tinggi"
Sehabis berkata dengan dingin dia mendengus, sambil
menoleh ujarnya.
"Kau berhasil menghindarkan diri dari bencana ini, bolehlah dihitung sangat beruntung sekali, tetapi dapat pula dihitung kesialanmu, aku telah bersumpah sekalipun kau tidak
menemui ajalnya, juga akan membuat kau menderita untuk
selamanya."
Boen Ching mementangkan sepasang matanya lebar-lebar,
dia akan melihat Lieh Yu masih mempunyai cara apakah
membuat dirinya menderita untuk selama hidupnya.
Lieh Yu dengan tajam memandang kearah Boen Ching,
dengan dingin dia tertawa panjang, tubuhnya berputar
setengah lingkaran ditengah udara dan tangan kanannya
diayun kan, segulung asap berwarna hijau meluncur dengan
cepatnya kearah Bwee Giok yang berdiri disamping Boen
Ching. Dalam hati Boen Ching menjadi sangat terkejut sekali,
dengan tidak memperdulikan lukanya yang diderita dikakinya
itu, tubuhnya dengan cepat melayang meluncur ke arah Bwee
Giok. Tetapi kaki kanannya yang terluka itu membuat gerakan
tubuhnya agak terlambat asap berwarna hijau itu telah
menerjang keatas tubuh Bwee Giok, sedang Bwee Giok yang
siap hendak menghindarpun telah terlambat, segera dia rubuh keatas tanah tak sadarkan diri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Lieh Yu sambil tertawa tergelak memutar tubuhnya,
bangau raksasapun dengan cepat meluncur kebawah,
Boen Ching dengan gusar bersiut nyaring pedang Cing
Hong Kiamnya dilepaskan dari tangannya, ujung pedang
tersebut dengan cepat meluncur keatas membuat kepala
bangau raksasa itu terbabat menjadi dua bagian.
Lieh Yu dengan gusar membalikkan tubuhnya Boen
Chingpun melayang menubruk kedepan, sepasang telapak
tangan masing-masing segera bertemu menjadi satu dan
kemudian mundur kembali kebelakang.
Kedua orang itu dengan gusar saling berhadap-hadapan.
Lieh Yu tertawa dingin ujarnya.
"Aku telah menolong kau menyembuhkan seorang gila, kini sekalipun dia telah menjadi sadar kembali tapi aku akan
membuat dia menjadi gila pula !"
Sehabis berkata dengan dingin dia memandang kearah
Boen Ching dan tertawa dingin tak henti-hentinya.
Boen Ching yang mendengar perkataan tersebut, hatinya
menjadi sangat kacau, dengan gusar bentaknya.
"Jika kau tidak meninggalkan obat penawarnya, aku segera akan menghancurkan seluruh tubuhnya."
Ketika Lieh Yu memandang kearah Boen Ching yang
sedang mengucapkan perkataan tersebut dengan sepasang
matanya yang melotot hampir keluar, dalam hatinya ia
menjadi sanpat terkejut sekali.
Segera dia tertawa dingin, ujarnya:
"Aku kira kau tak akan berhasil melakukan nya"
Boen Ching dengan gusar bersuit kalap, sepasang telapak
tangannya dengan menggunakan seluruh tenaganya
menghantam tubub Lieh Yu, segulung hawa murni yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
mempu-nyai tujuh warna yang berlainan itu dengan cepat
berubah menjadi suatu hawa murni yang mempunyai warna
putih yang dengan sangat dahsyat menggulung kearah Lieh
Yu. Lieh Yu tertawa menghina, sambil balas melancarkan
serangan, dia mengundurkan dirinya kebelakang, tubuhnya
bagaikan sambaran kilat cepatnya mundur kearah belakang.
Boen Ching yang melihat hal ini mana mau melepaskan
dengan demikian saja, segera diapun melayangkan tubthnya
meng
^