Bentrok Rimba Persilatan 7

Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung Bagian 7


sepintas lalu dia
melihat didalam gua itu terdapat hancuran batu yang cukup
banyak. ia menduga batu2 itu tentunya berasal dari batu2
yang digali oleh penghuni gua itu. Dia tak sempat berpikir
panjang lagi, tubuhnya bergerak dengan cepat dan
memindahkan batu-batu itu untuk menyumbat gua tersebut.
Suara bentakan Chang Sun Loei yang terdengar tadi, kini
setelah Boen Ching berhasil menyumbat gua itu dengan
batu2, makin lama suara Chang Sun Loei menjadi tak
terdengar lagi.
Boen Ching menghela napas lega, dengan cepat ia
memeriksa keadaan sekitar goa itu untuk mengetahui sinar
matahari tadi berasal dari mana. Dia nampak pada dinding
gua itu terdapat sebuah celah kecil, sinar matahari itu masuk kedalam gua melalui celah kecil tersebut.
Tangannya dengan cepat mencabut keluar pedang Cing
Hong Kiam dari sarungnya dan ditabaskan kearah celah
tersebut. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Dimana pedang cing Hong Kiarn itu berkelebat, dinding gua
itu bagaikan barang yang lapuk jatuh berguguran keatas
tanah semuanya. Tak lama kemudian telah muncul sebuah
lubang yang agak besar pada dinding gua itu.
Boen ching segera menongolkan kepalanya keluar, tampak
gua yang baru dibuatnya itu ternyata masih berada ditebing
lembah Pek Hiat, jarak dari bawah tak lebih dari dua puluh
kaki dengan menggunakan ginkangnya meskipun masih dapat
turun kebawah, tetapi begitu dia keluar dari gua itu Chang
Sun Loei tentu akan melihatnya, sehingga sekalipun ia dapat keluar dari gua juga belum tentu berhasil lolos dari tangan Chang Sun Loei.
Sedang Boen ching memandang keadaan sekitar tempat itu
dan memikirkan dengan cara bagaimana untuk meloloskan
diri, suara pekikan elang raksasa terdengar lagi dan tubuhnya meluncur menubruk kearah nya.
Boen ching dengan ter-buru2 menarik masuk tubuhnya
kedalam gua, meskipun elang raksasa itu tak berhasil masuk
ke dalam gua itu, tetapi tetap berputar dan berpekik nyaring diluar gua.
Boen ching tahu tebing yang setinggi dua-tiga puluh kaki
ini, Chang Sun Loei sekalipun mempunyai kepandaian yang
sangat tinggi juga tak mungkin berhasil naik keatas, apalagi mulut gua diluar tebing itu sangat kecil, sekalipun misalnya dia berhasil untuk naik keatas juga belum tentu dapat berbuat
apa-apa terhadap dirinya.
Dia menarik kembali tubuhnya kedalam gua dan membuka
buntalannya untuk bersantap makanannya yang dibawanya.
Selesai bersantap dia merasa agak haus. tiba-tiba
pikirannya bergerak, terpikir olehnya terusan yang digali oleh penghuni gua itu yang panjangnya kira-ktra dua puluh kaki.
Meskipun di tangannya terdapat pedang Cing Hong Kiam yang
sangat tajam, tetapi pekerjaan ini bukanlah dapat diselesaikan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
dalam waktu yang singkat, lalu didalam gua ini dia hersantap apa dan air yang diminum itu berasal dari mana "
Kalau makan mungkin dapat juga dia hanya bersantap
ulat2 yang ada didalam gua, tetapi air yang diminum ia
dapatkan dari mana "
Berpikir sampai disini, segera ia memandang sekitar tempat
itu, tak mungkin ada sumber air ditebing yang setinggi ratusan kaki ini. .Tetapi segera ia nampak dari atas dinding gua itu mengalir air, tampak hal ini segera tangannya mencabut
pedangnya dan ditabaskan kearah di mana air tadi mengalir
Tampak tebing itu makin ditabas makin bertambah besar,
akhirnya terlihat suatu celah sempit yang lebarnya kira-kira delapan depa, kiranya dibelakang celah itu terdapat sebuah
gunung besar. Boen Ching yang nampak hal ini menjadi sangat girang,
dengan terburu-buru ia berkemas cermin itu dimasukkannya
ke dalam sakunya, sedang pedang Cing Hong Kiam disorenkan
dipunggungnya kemudian menerobos keluar gua.
Gua itu panjangnya ada dua tiga li, setelah keluar dari gua, didepannya terbentang suatu deretan pegunungan yang
tinggi. Boen Ching tahu deretan pegunungan itu terdapat didalam
gunung oei San, setelah melihat betul-betul arahnya dia lari kearah tenggara.
Baru saja lari sejauh beberapa li tahu2 dari jauh tampak
berkelebat dua buah bayangan dengan sangat cepat .
Boen ching ketika nampak seorang diantara mereka itu,
hatinya menjadi berdebar orang itu ternyata adalah suhunya
Ie Bok Tocu dengan cepat Boen ching lari kearah nya.
Tampak orang yang sedang bertempur dengan suhunya itu
adalah seorang siucay berusia pertengahan, dibawah tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
kanan nya mengepit seorang gadis yang ternyata adalah shie
Siauw In adanya.
Boen ching menjadi sangat terkejut, ternyata ada juga
orang yang dapat bertempur dengan Ie Bok Tocu sambil
mengempit seorang, bahkan kalau dilihat keadaannya
,sastrawan berusia pertengahan itu berada diatas angin, Ie
Bok Tocu hanya menggunakan ginkangnya yang sempurna itu
untuk berkelit ke samping sedang kesempatan untuk
membalas menyerang sedikit pun tak ada.
Ie Bok Tocu melirik. nampak yang datang itu ternyata
adalah Boen ching pada wajahnya tampak sinar yang amat
girang. Dengan terburu- buru Boen ching melepaskan pedang cing
Hong Kiam dari punggungnya sekalian dengan sarungnya dan
kemudian dilemparkan ke arah Ie Bok Tocu sambil berteriak.
"Suhu cepat tangkap pedang ini."
Ie Bok Tocu dan sisastrawan berusia pertengahan itu
sama2 melayangkan tubuhnya untuk merebut pedang cing
Hong Kiam itu, tetapi ginkang Ie Bok Tocu yang merupakan
jago nomor satu, mana dapat si sastrawan berusia
pertengahan itu menandinginya, sehingga Ie Bok Tocu
berhasil menerima pedang cing Hong Kiam itu.
Boen ching segera meletakkan buntalannya keatas tanah,
dan mencabut pedang Ie Bok Kiam, dengan diikuti suara
bentakkan nyaring ia menubruk kearah sisastrawan berusia
pertengahan itu.
Kedua mata si sistrawan berusia pertengahan itu
memancarkan sinar tajam, ia tertawa tergelak. tangan
kanannya dikebas kan sebuah kipas yang memancarkan sinar
keemasan telah berada ditangannya, ketika kipas itu
membuka dan menutup terlihat di tengah ditengah dari kipas
itu terdapat gambar seorang gadis.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen Ching menjadi sangat terkejut, kiranya Ie Bok Tocu
dan Han Cing Yu terburu-buru pergi adalah karena munculnya
iblis yang gemar paras elok itu.
Sungguh tak disangka si sastrawan berusia pertengahan
yang berdiri dihadapannyaini adalah iblis yang disebut sebagai iblis yang gemar paras elok. Diantara empat iblis sakti, setan arak. paras elok. harta kekayaan dan kedudukan menduduki
tempat kedua yaitu Kiem Shan Swat Ciang atau si kipas emas
pukulan berhawa dingin, Ouw Yang Bu Kie.
Boen Ching nampak Shie Siauw In berada di pelukannya,
tubuhnya dengan cepat meloncat ketengah udara, dengan
jurus "Hong Yan Yu Lu" atau ombak laut melanda daratan ia menusuk jalan darah "Kuan Yuen To" didepan dada Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie tertawa panjang, kipasnya dibuka lagi,
dibelakang gambar gadis itu ternyata sebuah gambar dari
tengkorak. dia nampak jurus serangan ini sangat lihay, tidak menanti Boen Ching sampai merubah jurus lain, kipasnya
menyambar yang mengakibatkan Boen Ching tepat menusuk
diatas kipas itu, tubuhnya tergetar, suatu tenaga yang besar memaksa dia hampir-hampir saja pedangnya terlepas.
Kaki Ouw Yang Bu Kie bergerak dengan sangat cepatnya,
kipasnya ditutup kembali dan menotok kearah jalan darah "cie Boen To" dibawah dada Boen ching.
Pada saat ini Ie Bok Tocu telah mencabut keluar
pedangnya, nampak pedang yang berada ditangannya itu
adalah sebuah pedang pusaka ia menjadi tertegun.
Pada saat dia menjadi tertegun inilah Boen ching dalam
keadaan bahaya, Ie Bok Tocu yang pedangnya telah dicabut
keluar itu segera memusatkan pikirannya, ia membentak
nyaring. Pedangnya di tusukkan mengancam jalan darah "Nau Hu To" di belakang batok kepala Ouw Yang Bu Kie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Ouw Yang Bu Kie ingin cepat melukai lawannya, tubuhnya
sedikit merendah, kipasnya menotok satu inci dibawah jalan
darah "cie Bun To" didada Boan ching
Dengan kekuatan kipas Ouw Yang Bun Kie ini, meskipun
tidak berhasil menotok tetapi membuat dia merasa tidak
tahan, jari telunjuk dan jari tengah Ie Bok Tocu disentilkan, pedang yang sebenarnya menusuk kearah depan, kini tahu-tahu berputar, jurus pedangnya pun berubah, dengan
menggunakan jurus "Kiem Hwee Thian coan" ataupedang kembali langit berputar, ia menusuk jalan darah "Thay Yang To" Ouw Yang Bun Kie.
Jurus ini adalah jurus yang paling lihay dari ilmu Ie Bok
Kiam Hoat, tetapi Ouw yang Bu Kie adalah sebagai orang yang macam apa, mendengar desiran angin dari pedang itu, segera
ia menarik kembali serangannya sedang tubuhnya berkelit ke
arah kiri. Tetapi Boen ching yang berada dalam keadaan bahaya,
dengan tanpa sadar dia telab mengeluarkan ilmu "Thay Thien Kioe Sih" sekalipun Ouw Yang Bu Kie telah berkelit kesamping, tetapi kakinya tetap berhasil menendang bahu kanannya,
dengan lweekang yang dimiliki 0uw Yang Bu Kie tendangan
Boen ching ini meskipun tak sampai membuat kipasnya
terlepas dari tangan mereka, tetapi juga cukup membuat bahu kanannya merasa sakit sedikit.
Ouw Yang Bu Kie selamanya mana pernah mengalami
kerugian semacam ini, setelah dia berhasil berdiri tegak.
kedua matanya menyapu kedua orang itu, kemudian dengan
dingin mendengus.
Ie Bok Tocu pun melihat tendangan yang di lakukan Boen
Ching barusan ini sangat berbeda dengan beberapa bulan
yang lalu, kemajuan dari ilmu silat Boen Ching sungguh tak
disangka olehnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Hatinya menjadi terkejut bercampur girang, kepada Boen
Ching ujarnya. "Anak Ching pergunakanlah Ie Bok Kiam Hoat untuk
menghalangi jalan mundurnya"
Boen Ching menyahut, tubuhnya berkele-bat dan berdiri
dibelakang tubuh Ouw Yang Bu Kie.
Tetapi Ouw Yang Bu Kie tenang-tenang saja, dengan
tenangnya ia berkata. "Kiranya adalah keturunan dari Tan Coe Coen"
Ie Bok Tocu tidak memperdulikan padanya, pedang Cing
Hong Kiamnya digerakkan dan segera memainkan ilmu "Huan Ie Bok Kiam Hoat" yang dipadukan dengan gerakan dan
langkah dari ilmu "Sie Liu Eng Hong" semuanya itu dia menggunakan jurus-jurus yang untuk menyerang dan
mendesak mundur Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie tertawa terbahak-bahak, tangan kirinya
mengempit tubuh Shie Siauw In lebih kencang, sedang tangan
kanannya mengembangkan kipasnya, dengan tidak gentar
sedikit pun ia menghadapi musuh.
Boen ching dengan mencekal pedangnya berdiri disamping
dan memperhatikan gerakan Ouw Yang Bu Kie.
Kaki Ie Bok Tocu segera bergerak. pedang cing Hong Kiam
bagaikan sambaran kilat, serangannya dilancarkan makin lama makin cepat dan makin gencar menyerang Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie tahu bahwa pedang yang berada
ditangan Ie Bok Tocu adalah sebuah pedang pusaka, sehingga
ia tak berani menangkis dengan mempergunakan kipas nya,
hanya dengan tenaga dalamnya yang disalurkan kedalam
kipasnya itu menahan setiap serangan pedang yang
dilancarkan oleh Ie Bok Tocu.
Tetapi gerakkan pedang Ie Bok Tocu sangat cepat, tak
putus-putusnya melancarkan berpuluh-puluh kali serangan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
ternyata juga tak berhasil mendesak Ouw Yang Bu Kie mundur
kebelakang setengah tindakpun, dalam hatinya merasa lebih
terkejut dari Ouw Yang Bu Kie, empat iblis selama 3o tahun
tidak berkelana didunia kangOuw, kini ketinggian dan
kehebatan lweekangnya selain ayah Tan Coe Coen atau Thian
Jan Shu yang lahir kembali, kiranya tidak ada orang lain yang dapat melawan mereka itu.
Boen ching yang nampak hal ini, pedang Ie Bok Kiamnya
segera meluncur dan ditusuk kan kebelakang punggung Ouw
Yang Bu Kie. Diantara suara tergelak, tubuh Ouw Yang Bu Kie bersalto
ditengah udara, pada saat bersalto itu pula ia telah berhasil menghindari tusukan pedang dari Ie Bok Tocu, kipasnya
disabetkan dan menangkis kesamping pedang Boen ching,
kemudian kipasnya diturunkan kebawah dan melancar kan
ilmu "cing Thian Lick Shan- atau ilmu kipas menggetarkan enam penjuru yang telah menggetarkan sungai telaga itu.
Tampak kipas yang berada ditangan kanannya sebentar
dikembangkan dan sebentar ditutup kembali.
Sekejap saja keadaan dikalangan pertempuran itu telah
berubah, terlihat berpuluh-puluh bayangan kipas berkelebat
yang memaksa Ie Bok Tocu dan Boen Ching berada dibawah
angin- Ie Bok Tocu menjadi sangat terkejut, dimana pedangnya
menunjuk. inti sari dari ilmu Huan Ie Bok Kiam Hoat segera
saja dilancarkan- Boen Ching yang nampak Ie Bok Tocu
berbuat demikian segera mengetahui maksud hatinya. dan
cepat ia merubah jurus pedangnya, dua orang itu memangnya
merupakan guru dan murid dan sering berlatih bersama.
Kini dalam keadaan yang demikian itu, dua orang itu segera
memainkan Ie Bok Kiam Hoat yang dipadukan menjadi satu.
Demikian tanpa sadar mereka telah mengatur barisan Ie
Bok Kiam Tin. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Dimana serangan pedang dua guru dan murid itu tiba-tiba
segera mematahkan setiap jurus serangan dari ilmu "Ceng Thian Liok Shu" bahkan mendesaknya berada dibawah angin-Ouw Yang Bu Kie yang ditangannya mengepit seseorang
ditambah lagi kini melawan dua orang yang berkepandaian
tinggi, ternyata masih bertahan membuat dua orang itu
menjadi sangat terkejut.
Tetapi Ouw Yang Bu Kie jauh lebih hebat rasa terkejutnya,
dengan kekuatan Ie Bok Tocu dan muridnya saja ternyata
dapat memaksa dia berada dibawah angin, jago-jago
berkepandaian tinggi didunia ini selain Thian Jan Shu dan Tan Coe Coen, empat iblis itu selamanya tak memandang sebelah
matapun kepada orang lain- Tiga puluh tahun kemudian untuk
pertama kali berkelana, hanya melawan murid dan cucu murid
dari Tan coe coen saja telah dipaksa berada dibawah angin,
apalagiBoen ching, seorang permuda yang baru saja berusia
dua puluh tahun, ternyata juga membuat dia menjadi begini,
mana tidak dia menjadi malu"
Ie Bok Tocu dan Boen ching bersama-sama melancarkan
serangan lagi, kerja sama diantara dua orang guru dan murid itu tambah lama makin bertambah baik, di tengah barisan itu ternyata sedikitpun tidak memberi kesempatan kepada Ouw
Yang Bu Kie untuk membalas menyerang.
Jika bukannya lweekang Boen ching sedikit rendah, dengan
kerja sama yang erat dari dua orang guru dan murid itu,
kiranya sejak tadi Ouw Yang Bu Kie telah binasa.
Ouw Yang Bu Kie yang makin bertempur merasa tak ada
lubang kelemahan sedikitpun pada mereka berdua guru dan
murid, dia sadar kalau lwekang Boen ching sedikit rendah,
tetapi begitu kipasnya menyerang kearah nya, jurus pedang
Boen ching segera berubah menjadi posisi bertahan, sedang
serangan Ie Bok Tocu telah tiba, dua pedang itu saling
mengisi bagaikan tak terdapat sedikit lubangpun, sehingga
membuat dia sukar bernapas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Ditengah tengah barisan Ie Bok Kiam Tin itu, terlihat
pedang menyambar tak henti-hentinya membuat kabur
penglihatan. Ouw Yang Bo Kie mengerti jika bertempur terus menerus
secara begitu, juga tak ada gunanya, dia bersuit panjang dan melemparkan tubuh Shie Siaw In ketengah udara..
Tangan kirinya mengerahkan ilmu yang pernah


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menggetarkan dunia kangOuw waktu itu, "Chieh Han Pat
Ciang" atau ilmu delapan pukulan penyabut nyawa yang
dipadukan dengan permainan kipasnya dengan ilmu "Ceng
Tian Lok shan" menerjang ke arah dua orang itu.
Pada saat itu pukulan telapak kiri yang dipadukan dengan
ilmu kipas ditangan kanannya menyerang dua orang itu, ia
telah mengerahkan seluruh ilmu silat yang dimilikinya.
Ie Bok Tocu dan Boen Ching nampak tubuh Shie Siauw In
dilemparkan di tengah udara, bukan saja tidak dapat
menolongnya, bahkan didesak mundur satu tindak
kebelakang. Ouw Yang Bu Kie tertawa panjang, melihat tubuh Shie
Siauw In belum jatuh ketanah, dia merasa masih ada
kesempatan untuk menyerang lagi, segera ia menarik napas
panjang" kipas dan pukulannya berbareng menyerang sampai
beberapa kali banyaknya.
Bagaimana juga Ie Bok Tucu dan Boen Ching untuk yang
pertama kali bekerja sama untuk menghadapi musuh tangguh,
kini diserang ternyata demikian tanpa terasa barisan pedang itu telah terpukul pecah.
Kini Ouw Yong Bu Kie baru dapat bernapas lega, tampak
tubuh Shie Siauw in hampir terjatuh ke bawah, sambil
menyambar tubuh Shie Siauw In ia balikan tubuhnya lari
pergi. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Tiba-tiba dalam hati Boen Ching bergerak diam teringat
pada ilmu "Thay Thien Kioe Sih" kini nampak Ouw Yang Bu Kie hendak pergi, mana mau memperbolehkan dia pergi dari situ
dengan seenaknya.
Sambil bersiul panjang Ie Bok kiam nya dilemparkan ke
atas tanah, sedang tubuhnya menubruk kearah Ouw Yang Bu
Kie. Ouw Yang Bu Kie tertawa dingin, pikirnya.
"Bukankah ini hanya hendak mengantar jiwa nya saja?"
Kipas ditangan kanannya disabetkan kearah bahu Boen ching.
Tetapi pada saat ini Boen ching telah mendapat intisari
daripada ilmu "Thay Thien Kioe sih", kini nampak Ouw Yang Bu Kie dengan seenaknya saja menyabetkan kipas nya
kebahunya, tangan kirinya dibalik secepat kilat mencengkeram pergelangan tangan Ouw Yang Bu Kie, kemudian dengan
perlahan ditariknya.
Ouw Yang Bu Kie merasa tangan kanannya menjadi kaku,
tanpa terasa tubuhnya tertarik maju satu langkah kedepan-
Tangan kanan dan kaki kiri Boen ching bersamaan
waktunya dilontarkan, ini adalah jurus Thien ciang To Hay"
atau laut dan telaga berbalik daripada ilmu "Thay Thien Kioe Sih."
Pada saat itu dia menggunakan jurus tersebut jauh lebih
hebat dari pada waktu digunakan Seh TU Hoa, sekalipun
lweekang Ouw Yang Bu Kie jauh lebih tinggi darinya, tetapi
tubuhnya terlempar sejauh tiga kaki lebih oleh jurus "Thien ciang To Hay" ini.
Dalam keadaan yang demikian itu tangannya tak lupa
menyambar tubuh Shie Siauw In, setelah berhasil berdiri
tegak. dia menjadi tertegun, dengan cepat balikkan tubuh dan lari pergi.
Sebenarnya Ie Bok Tocu masih mengkhawatirkan atas
keselamatannya Boen ching tetapi ia nampak pada saat Boen
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
ching memajukan tangan dan kakinya, ternyata tubuh Ouw
Yang Bu Kie telah terluka ditangannya.
Dia menjadi terkejut bercampur girang, tampak Ouw Yang
Bu Kie melarikan diri, dengan cepat dia membentak dan
mengejar. Boen ching memungut kembali pedang Ie Bok Kiam dan
buntalannya dan lari mengejar pula, ditengah gunung yang
sepi itu tampak tiga orang itu membentuk suatu garis yang
saling kejar mengejar.
Meskipun lweekang Ouw Yang Bu Kie sangat tinggi, tetapi
ginkang dari Ie Bok Tocu dapat dihitung sebagai nomor wahid ditambah lagi ditangannya masih mengempit satu orang,
meskipun Ouw Yang Bu Kie lari terlebih dahulu, tetapi tak
seberapa lama lagi Ie Bok Tocu telah berhasil mengejarnya
tak lebih sejauh satu kaki dibelakangnya.
Dalam hati Ouw Yang Bu Kie diam-diam merasa terkejut,
dia melirik kemuka nampak didepannya merupakan puncak
suatu gunung dengan cepat dia mencapai puncak itu dengan
membalikkan tubuhnya melancar kan serangan, sedang Ie Bek
Tocu segera tertahan oleh kipas tangannya, baru akan
melancarkan serangan lagi, sekonyong-konyong terdengar
suara bentakan dari Ouw Yang Bu Kie.
"Tahan "
Ie Bok Tocu tampak didepannya adalah puncak dari suatu
gunung, ia tak kuatir sampai Ouw Yang Bu Kie dapat
meloloskan diri jika menunggu sejenak kemudian mungkin
Boen ching pun akan tiba, mendengar perkataan itu ia
menarik kembali pedangnya.
Ouw Yang Bu Kie tampak Boen ching telah dapat mengejar
sampai, pada wajahnya timbul suatu senyuman yang licik
ujarnya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Selama tiga puluh tahun aku mengasingkan diri digurun pasir, ini hari untuk pertama kalinya menginjak daerah
Tionggoan, baru saja mendapatkan seorang gadis cantik telah dikejar mati2an oleh kamu semuanya."
Sambil berkata dengan dingin dia mendengus, kemudian
lanjutnya. "Kamu kira aku Ouw Yang Bu Kie dapat takut
kepada kamu dua orang hah?"
Ie Bok Tocu dengan gusar mencabut pedangnya,
bentaknya. "Tak usah banyak omong lagi"
Selama dua puluh tahun dia mengharapkan puteri
kesayangannya kembali ke sampingnya, baru malam pertama
ternyata telah diculik oleh iblis yang gemar paras elok ini, mana tidak membuat dia menjadi cemas"
Ouw Yang Bu Kit nampak Ie Bok Tocu telah mencabut
pedangnya, dan melancarkan serangan, dia tidak membalas
menyerang dengan kipasnya, malah mundur kebelakang satu
langkah. Kini dia telah berdiri ditepi jurang dengan tertawa tergelak ujarnya.
"Jika aku melemparkan dia kedalam curang kemudian balik menghadapi kalian, aku kira kamu juga bukan merupakan
tandingannya" Sehabis berkata dia memandang dua orang itu dengan dingin.
Ie Bok Tocu dan Boen ching menjadi terkejut, jurang
dibelakangnya itu dalamnya ratusan kaki lebih, jika Ouw yang Bu Ki sungguh melemparkan tubuh Shie Siauw In ke dalam
jurang bukankah shie Siauw In akan sukar untuk
menghindarkan diri dari kematian-
Sedang Ouw Yang Bu Kie bukan saja terkenal karena paras
elok bahkan merupakan seorang Jay Hoa cat atau penjahat
pemetik bunga. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Setiap gadis yang telah berada ditangannya tak seorangpun
yang diberi kesempatan untuk hidup lebih lama lagi.
Ouw Yang Bu Kie tampak dua orang itu demikian rupa dia
tertawa tergelak ujarnya.
"Aku pikir kau tentu tidak akan membiarkan aku pergi
dengan bebas, kalau begitu kamu dapatlah memikirkan suatu
cara, tetapi aku selamanya tak mau kalau dirugikan"
Ie Bok Tocu menjadi cemas dan gusar, beberapa kali dia
akan maju menyerang, tetapi ia juga takut kalau Ouw Yang Bu Kie sungguh melemparkan tubuh Shie Siauw In kedalam
jurang, terpaksa ia menahan sabar.
Boen ching juga diam2 berpikir, orang yang licik seperti
Ouw Yang Bu Kie ini adalah untuk pertama kali ia jumpai
selama hidupnya. Ouw Yang Bu Kie ini tertawa terbahak-
bahak ujarnya. "Kalau kamu tak mempunyai cara, aku mempunyai cara,
aku mempunyai satu cara, gadis ini akan kubawa pergi
selamanya, aku tak akan memberi kesempatan hidup bagi
mangsa2ku ini tetapi aku memandang pada wajah Tan coe
coen tidak akan membunuh dia bagaimana?"
Ie Bok Tocu menjadi sangat gusar, dia mengangkat
pedangnya, melihat hal ini Ouw Yang Bu Kie segera
mengangkat tubuh Shie Siauw In, sambil ujarnya.
"Awas, jiwanya berada ditanganmu.Jika kau menusuk
dengan pedangmu itu, nyawa nya berarti habis juga diatas
pedangmu itu."
Boen ching segera menarik tangan suhunya Ie Bok Tocu,
dengan perlahan ujarnya.
"Suhu tahan!!"
Ie Bok Tocu dengan sedih menarik kembali pedangnya dan
mundur kebelakang kepada Ouw Yang Bu Kie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Ujar Boen ching
"Aku menasehatkan padamu lebih baik lepaskanlah dia, ibu angkatnya adalah putri Thian Jan Shu, ia segera akan datang kemari kalau tak percaya lihatlah sendiri nanti.
Meskipun dalam hati Ouw Yang Bu Kie diam-diam merasa
sedikit terkejut, ternyata hari ini mendapat jalan yang
demikian berat nya, tetapi dia berbuat pekerjaan selamanya
tak pernah menyesal atas perbuatannya yang telah dilakukan
itu, dengan tertawa tergelak ujarnya.
"Siapa kamu" kepandaianmu sedikit mengandung ilmu
hitam, tidak mirip sebagai anak murid Tan coe coen, engkau
jangan mencoba menggunakan nama Thian Jan Shu yang
telah binasa, putrinya tak akan kupandang sebelah matapun
juga" Boen ching tertawa tawar, ujarnya.
"Kini engkau tak mau melepaskan dia, tetapi begitu ibu angkatnya datang, selembar jiwamu bila diadukan dengan
selembar jiwanya, buat kamu bukankah sangat sayang ?""
"Engkau tadi telah menendang aku satu kali, bahkan
melemparkan aku sejauh tiga kaki lebih, peristiwa ini selama hidupku belum pernah aku alami, tiga puluh tahun yang lalu, jika Thian Jan Shu atau Tan coen masih hidup mungkin masih
bisa aku terima, ini hari aku terjungkal ditanganmu, sekali pun pada waktu itu aku tak bersiap siaga, tetapi juga diluar
dugaanku, aku masih mempunyai satu cara, jika engkau dapat
melemparkan aku atau menendang aku sekali lagi, segera aku
mengembalikan gadis ini kepadamu"
Boen ching sadar, lweekangnya sangat Cetek. jika
dibandingkan dengan iblis ini ia hanyalah dapat menanti saat dia siap-siap siaga baru dapat menyerang untuk mengalah kan dirinya, tetapi jika sejak tadi telah mengadakan persiapan, ilmu "Thay Thien Kioe Sih" sekalipun lihay tetapi tidak akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
berhasil kalau tidak dekat dengan lawan dengan demikian ilmu tersebut tak ada gunanya.
Tetapi melihat keadaan sekarang ini, jika dia tak berhasil, kemungkinan malah akan terluka di tangan iblis ini, sebaliknya kalau tidak mau juga tak mungkin terjadi, lebih baik
menerimanya saja, apalagi dia juga tak mengatakan kalau dia tak berhasil harus berbuat apa, Dia tertawa perlahan, pedang dan buntalannya diletakkan diatas tanah, sambil berjalan maju ujarnya.
"Kalau begitu boanpwee ingin mendapatkat pelajaran
darimu." Ouw Yang Bu Kie tertawa terbahak-bahak. sahutnya.
"Ternyata besar juga nyalimu, tetapi apakah engkau tak takut aku akan membuang dirimu kedalam jurang yang dalam
itu ?" Selesai berkata kipasnya dilipat kembali dan lalu
dimasukkan kedalam saku. Boen ching tersenyum, ujarnya.
"Aku kira belum tentu kau berhasil."
Sambil berkata tangannya dengan perlahan melancarkan
serangan kearah Ouw Yang Bu Kie.
Ie Bok Tocu nampak Boen ching hendak menghadapi
bahaya, dalam hatinya sebenarnya tidak menyetujui
tindakannya tersebut, tetapi mengenai urusan ini tak ada cara lain lagi, terpaksa dia membiarkan Boen ching maju sedang
tangannya mencekal pedang cing Hong Kiamnya dengan
kencangnya, bersiap siaga jika Boen ching menghadapi
bahaya hingga dia dapat memberi pertolongan dengan cepat.
Ouw Yang Bu Kie mengerutkan alisnya, tangan kanannya
memukul kedepan, jurus Boen ching baru-baru ini sebenarnya
merupakan jurus pancingan saja, tetapi Ouw Yang Bu Kie
bergerak dengan cepatnya, ternyata dia tak berhasil
menghindarkan diri dan terkena oleh cengkeraman Ouw Yang
Bu Kie. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Sambil mendengus tangan Ouw Yang Nu Kit melemparkan
dan ingin membuang tubuh Boen ching kedalam jurang yang
dalamnya ratusan kaki itu.
Tempat dimana dua orang itu bertempur adalah pada tepi
jurang, jika Boen ching terlempar oleh Ouw Yang Bu Kie
kedalam jurang itu, sudah jelas tak ada kemungkinan hidup
baginya. Tampak hal ini Ie Bok Tocu jadi terkejut, ia ingin maju
untuk memberi pertolongan-
Boen ching sejak dibantu olen suara genta sehingga jalan
darahnya tertembus semuanya, dalam keadaan yang sangat
bahaya itu, tidak sampai menjadi kikuk, pada saat yang kritis ini tangannya dibalik dan mencekal tangan kanan Ouw Yang
Bu Kie, dan ditariknya, jurus yang digunakan ini adalah salah satu jurus yang lihay dari ilmu "Thay Thien Kioe sih" yaitu
"Thian Teh Ie Weh" atau langit dan bumi bertukar tempat.
Jurus ini sebenarnya dengan menggunakan tenaga tarikan
untuk melemparkan tubuh Ouw Yang Bu Kie, sedang dirinya
akan berdiri dimana Ouw Yang Bu Kie sekarang ini berdiri,
semuanya itu akan merupakan suatu jurus untuk menolong
diri sendiri dalam keadaan bahaya dan balik menyerang pihak musuh.
Tetapi begitu ditarik. ternyata agaknya Ouw Yang Bu Kie
telah membuat persiapan, tarikan ini ternyata tak berhasil
menggerakkan dia sedikitpun juga, dalam hati diam-diam
Boen ching merasa sangat terkejut, segera ia mengubah
jurusnya, kedua kaki diangkat dan berturut-turut melancarkan tujuh kali serangan tendangan-Ie Bok Tocu nampak Boen ching yang tubuhnya masih
ditengah udara ternyata dapat mengeluarkan jurus yang
ampuh, hatinya baru dapat merasa agak lega.
Ouw Yang Bu Kie baru saja akan melemparkan tubuh Boen
ching ke dalam jurang, sungguh tak disangka dalam keadaan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
yang sangat berbahaya itu ternyata Boen ching dapat
mengeluarkan jurus yang demikian ampuhnya, untung
baginya tadi tak menggunakan tenaga penuh untuk
melemparkan tubuh Boen ching ini tepat pada saatnya, tak
urung membuat kuda-kudanya menjadi gempur, sedang dia
masih merasa terkejut, kedua kaki Boen ching telah
melancarkan serangan lagi.
Tangan kiri Ouw Yang Bu Kie mengepit tubuh Shi shiauw In
sedang tangan kanannya dicekal oleh Boen ching, bahkan
tempat yang sangat penting, sehingga membuat dia tak dapat
melepaskan cekalan itu.
Dalam keadaan yang sangat bingung itu, ia mundur
selangkah kebelakang, sedang tangan kanannya dengan
sekuat tenaga mendorong, pikirnya.
"Aku akan menggunakan lwekangku untuk melepaskan diri
dari cekalan Boen ching ini, dan sekalian melemparkan
tubuhnya ke dalam jurang itu."
Boen ching bukan seorang yang dungu, mana dia mau
membiarkan Ouw Yang Bu Kie melemparkan dirinya, begitu
Ouw Yang Bu Kie mengerahkan lweekangnya, segera dia
merasa kalau dia tidak melepaskan Cekalannya, mungkin Ouw
Yang Bu Kie akan berhasil melemparkan dirinya kedalam
jurang, dengan cepat ia melepaskan cekalan nya dan mundur
selangkah kebelakang.
Ouw Yang Bu Kie tertawa dingin, ujarnya. "Sungguh suatu ilmu silat yang sangat lihay"
Dengan hanya melihat dari jurus-jurus aneh yang baru saja
digunakan oleh Boen ching itu, terus sampai sepuluh tahun
lagi, asal lweekang Boen ching mendapatkan kemajuan yang
pesat, orang-orang semacam dirinya ini tak ada satupun yang dapat melawan dia lagi.
Ie Bok Tocu nampak gerakan Boen ching sangat aneh dan
lihay, dengan lweekang yang dimiliki sekarang ini bahkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
dapat bertempur seimbang dengan Ouw Yang Bu Kie, kiranya
pada saat ini tak akan terdapat orang kedua seperti dia ini.


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pada mulutnya meskipun Ouw Yang Bu Kie memuji Boen
ching, tetapi dalam hatinya ia telah timbul napsu untuk
membunuh, ia ingin sekali tangkap dan merobek-robek perut
dan dada Boen ching, sehingga dapat melenyapkan rasa
gemas didalam hatinya.
Dia tak menanti Boen ching melancarkan serangan lagi,
tangan kanannya membuat satu lingkaran dan dipukulkan
keluar, jurus yang digunakan baru-baru ini adalah jurus "Tok ciang lui Sin" atau Telapak tangan penghancur hati, dari ilmu
"chieh Hanpat ciang". Serangan ini ditujukan kearah dada kiri Boen ching.
Boen ching dengan cepat merendahkan tubunnya, tetapi
pukulan Ouw Yang Bu Kie bukanlah demikian mudah dapat
dihindari, jurus serangannya belum selesai digunakan, tangan kanannya telah ditusuk keluar, dari pukulan berubah menjadi serangan totokan jari, dari telunjuk dan jari tengahnya
dikeraskan dan menotok jalan darah "cie Bun To" dibawah dada Boen ching.
Boen ching mundur kebelakang setindak. sedang tangan
kirinya melancarkan serangan hebat.
Ouw Yang Bu Kie tertawa dingin, dari serangan jari segera
berubah menjadi serangan cakar maut, menyambar kearah
pergelangan tangan Boen ching kemudian balik menyerang
dadanya, satu serangan mengarah dua tempat, hal ini
merupakan suatu serangan yang sangat ganas.
Boen ching terdesak mundur selangkah lagi baru dapat
menghindari serangan Ouw Yang Bu Kie yang ganas ini.
Ie Bok Tocu nampak Ouw Yang Bu Kie sekalipun mengepit
tubuh seseorang, tetapi gerakannya ternyata masih demikian
gesitnya, hatinya menjadi sangat terkejut, dengan kepandaian yang dimiliki Ouw Yang Bu Kie ini, Boen ching yang sedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
melawan dia itu mungkin tak akan dapat tahan lebih dari dua puluh jurus lagi.
Ouw Yang Bu Kie yang nampak serangannya tidak
mencapai pada sasaran, dia maju kedepan selangkah, tangan
kanan nya didorong kedepan, dengan menggunakan jurus
"Yun Tong KouJiet" atau tengah mega menuntun matahari.
Jurus ini merupakan jurus yang ampuh dari ilmu "ching
Hun Pat ciang" sekalipun ditangannya masih mengempit tubuh Shie Siauw In, tetapi dia tak percaya kalau Boen ching dapat menghindarkan diri ilmu "chieh Hun Pat ciang" nya itu.
Boen ching nampak jurus yang digunakan Ouw Yang Bu Kie
ini sangat asing dan aneh, untuk sesaat dia tak berani
menyambut dan mundur selangkah lagi kebelakang.
Tetapi Ouw Yang Bu Kie mana mau melepaskan dia, dia
tertawa dingin, tubuhnya mendesak maju sedang pada
mulutnya ia berkata. "Mengapa engkau tak berani menyambut jurusku ini?"
Boen ching mendengus, suhunya Ie Bok Tocu kini berada
disamping, dia tak mau memalukan nama baik Ie Bok Tocu
dikatakan tak berani menyambut serangannya ?""
Tubuhnya segera bergerak. dengan menggunakan gerakan
"Hui Sit Yu soh" dia balik mendesak kearah Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kit tertawa tergelak. jika Boen ching selalu
menghindar, malah membuat dia untuk sesaat tak dapat
berbuat apa-apa, tetapi kini Boen Ching dengan menggunakan
gerakan mendekat kearahnya, dengan lweekang yang dimiliki
Boen ching serangan ini bukankah dengan mudah dia akan
dapat menangkapnya"
Tangan kanannya sedikit direndahkan, tidak menanti Boen
ching sampai menginjak tanah, tangannya segera menyambar
mengarah bahu Boen ching, kali ini dia tidak mau
melemparkan Boen ching kedalam jurang, lima jari tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
kanannya dikencangkan, dia ingin menghancurkan bahu Boen
cbtng terlebih dahulu.
Boen ching yang tertangkap dalam hatinya dia tahu dia
akan celaka, terhadap delapan puluh satu perubahan dari ilmu
"Thay Thien Kioe Sih", dia sudah sangat hafal, jurus-jurus dari ilmu Thay Thien Kioe Sih ini adalah khusus untuk menghadapi pertempuran jarak dekat.
Boen ching yang ditangkap tubuhnya segera sedikit
direndahkan, kedua tangannya diangkat, dan didorong kearah
tangan kanan Ouw Yang Bu Kie, sedang bahunya sedikit
dilemparkan, jurus yang digunakan ini adalah jurus "Thlen ciang Ie San" atau dengan pundak memindah gunung dari
ilmu Thay Thlen Kioe Sih".
Gerakan ini mirip sekali dengan ilmu tenaga dalam "Tan ie cap Bwee Thiat" atau ilmu melekat pakaian jatuh delapan belas kali, tetapi kegunaannya jauh lebih hebat.
Sebenarnya Ouw Yang Bu Kie akan menghancurkan bahu
Boen ching terlebih dahulu, tetapi kini Boen ching juga telah mengerahkan tenaganya, jika lima jarinya dirapatkan lebih
kencang lagi, meskipun dapat menghancurkan bahu Boen
ching, tetapi dengan sikapnya yang semula itu maka tak dapat dihindarkan lagi dia pun akan terlempar oleh Boen ching, dia tak mau dengan demikian mengaku kalah, segera dia
melepaskan cengkeramannya dengan mundur kebelakang.
Boen ching yang melihat ada kesempatan baik, segera
mendesak maju kedepan selangkah dengan cepat mengulur
tangan dan kakinya mengerahkan jurus "Thien ciang To Hay"
atau laut dan telaga terbalik.
Ouw Yang Bu Kie tahu jurus Boen ching sangat aneh
bahkan jika menggunakan sedikit tenaga saja akan jauh lebih hebat akibatnya, semuanya ini sebelumnya belum pernah
terpikir olehnya dia tak berani menyambut serangan ini,
berturut-turut mundur dua langkah kebelakang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Teringat oleh Boen ching ejekan-ejekan yang dilontarkan
Ouw Yang Bu Kie semula kepadanya tanpa terasa dia balas
mengejek ujarnya. "Mengapa kau juga tak berani menyambut seranganku ini."
Ouw Yang Bu Kie dapat dihitung satu tingkat dengan Tan
coe coen dan Thian Jan Shu.
Boen ching sebagai seorang angkatan muda ternyata
berani berbicara demikian terhadapnya, saking gusarnya
alisnya menjadi berdiri semuanya, sedang tangan kanannya
dengan sangat ganas menyerang dada Boen ching.
Boen ching menjadi terkejut, buru2 dia berkelit kesamping.
Ouw Yang Bu Kie yang dalam keadaan gusar melancarkan
serangan, mana mau dengan mudah memberi kesempatan
pada Boen ching untuk berkelit, tangannya dari bentuk
pukulan dirubah menjadi gerakan menyambar, Boen ching
dengan sekuat tenaga berkelit kesamping, tetapi tak urung
baju didadanya tersambar robek oleh serangan Ouw Yang Bu
Kit tepat mengenai cermin pualam yang berada dalam
dadanya, kalau tidak tentu dada dan perutnya telah robek
terkena serangan itu.
Sambaran kali ini membuat hati Boen ching menjadi agak
jeri dan berdebar, berturut-turut dia mundur dua langkah
kebelakang. Ouw Yang bu Kie dengan gusar menyambar lagi, sedang
tangannya yang satu melancarkan pukulan dalam keadaan
yang terdesak ini Boen ching melancarkan pula satu pukulan
untuk menyambut.
Tapi tahu-tahu tangan Ouw Yang Bu Kie membalik dan
mencekal pergelangan tangan Boen ching tangan kanannya
mendorong dengan sekuat tenaga melemparkan tubuh Boen
ching ketengah udara.
Boen ching hanya merasa, daya lemparan Ouw Yang bu Kie
kali ini menggunakan tenaga yang sangat besar, bahkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
tempat mencekal urat nadinya, sehingga tak mudah baginya
untuk balik mencekal tangannya.
Ouw Yang Bu Kie yang melemparkan tubuh Boen ching ke
tengah udara, menyebabkan Boen ching tak dapat berkutik.
Baju didadanya yang robek berkibar terhembus ingin, se-
konyong2 mata Ouw Yang Bu Kie tertuju pada cermin pualam
yang berada didalam dadanya, sedang wajahnya berubah
hebat. Boen ching merasa cekalan lima jari Ouw yang Bu Kie agak
menjadi kendur, dia tak sempat berpikir panjang lagi,
tangannya segera di balik mencekal urat nadi di tangan kanan Ouw Yang Bu Kie dan melancarkan jurus "Thian Te Ie We"
atau langit dan bumi bertukar tempat, begitu kedua kakinya
menginjak tanah, ia berbalik melontarkan tubuh Ouw Yang Bu
Kie ketengah udara.
Ouw Yang Bu Kie segera tersadar kembali dari lamunannya,
dia bersalto beberapa kali ditengah udara dan turun kembali diatas tanah.
Begitu tubuhnya turun kebawah, tangan kanannya segera
dibalik dan melemparkan tubuh Shie Siaw In kedalam jurang,
sedang tubuhnya meloncat lagi keudara dan lari turun ke
gunung. Boen ching dalam keadaan yang terburu- buru tangannya
segera menyambar dan mencengkeram tubuh Shie siauw In,
untung Ouw Yang Bu Kie tak menggunakan tenaga penuh
kalau tidak sudah tentu tubuh shie Siauw In akan meluncur
kedalam jurang dengan kecepatan yang luar biasa hingga dia
tak sempat untuk menolongnya.
Ie Bok Tocu tampak gerak gerik dari Ouw Yang Bu Kie
menjadi seperti harimau gila, dan tampak pula Shie Siauw in telah dapat ditolong maka dia membiarkan Ouw Yang Bu Kie
meloloskan dirinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen ching setelah menolong diri Shie siauw In, tiba-tiba
teringat kembali ketika tadi Ouw Yang Bu Kie akan
melemparkan tubuhnya kedalam jurang tapi anehnya ternyata
dia tak menggunakan tenaga penuh.
Dia teringat yang dituju oleh sinar mata Ouw Yang Bu Kie
ketika dia menundukkan kepala memandang wajahnya segera
berubah menjadi merah padam, gambar gadis cantik yang
berada pada cermin pualam itu ternyata telah menghadap
keluar, tapi dia tak mengerti mengapa Ouw Yang Bu Kie
begitu nampak gambar gadis cantik itu dapat berubah menjadi demikian jerinya, sungguh tak terkira cermin pualam ini telah dua kali menolong jiwanya.
Ie Bok Tocu tak mengetahui akan hal ini, ia masih mengira
Boen ching telah mengeluarkan jurus yang hebat untuk
mematahkan serangan musuh, saking malunya hingga Ouw
yang Bu Kie lari pergi, dia menerima kembali tubuh Shie Siauw In dan berusaha membebaskan totokannya.
Tapi melihat keadaan dari Shia Siauw in ini dia menjadi
tertegun, jalan darah yang tertutup pada tubuh Shie Siauw In ini ternyata adalah jalan darah yang ditotok dengan
menggunakan ilmu tunggal dari Ouw Yang Bu Kie sendiri,
sehingga membuat dia tak dapat membebaskan totokan
tersebut. Boen ching menyimpan baik2 cermin pualam itu kedalam
sakunya, nampak Ie Bok Tocu yang demikian itu tanyanya.
"Suhu, bagaimana dengan keadaan dari Siauw In sumoay
?"" Dengan sedih jawab Ie Bok Tocu.
"Dia telah tertotok jalan darahnya menurut cara ilmu
tunggal dari Ouw Yang Bu Kie sehingga aku tak dapat
membebaskannya."
Mendengar perkataan ini Boan ching menjadi termangu-
mangu tak tahu harus berbuat apa baiknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Ie Bok Tocu termenung sejenak. kemudian sambil tertawa
ujarnya: "Sesungguhnya juga tak mengapa, asal mengeluarkan
sedikit tenaga pastilah beres"
Kemudian tanyanya setelah perpisahan dengan dirinya.
Boen ching menceritakan seluruh pengalamannya kepada
Ie Bok Tocu tanpa mengucapkan sepatah katapun ia hanya
mengangguk kan kepalanya, akhirnya ujarnya.
"Diantara empat iblis sakti setan yang gemar harta, dan setan gemar paras elok telah muncul, aku kira sisanya dua
orang itu pun akan segera muncul, mereka mungkin juga
dikarenakan tujuh buah hioloo kuno itu, Han cing Yu bibi-Han mu itu telah berpisah dengan aku untuk pergi mengejar Ouw
Yang Boe Kie, sayang kini tak berada disini, kepandaiannya
jaub lebih tinggi dari kepandaianku."
Boen ching menjadi termenung pikirnya.
"Meskipun Ouw Yang Bu Kie telah pergi tapi chang Sun Loei tentu takkan melepaskan aku dan dia tentu akan terjun
kembali ke dalam dunia kangOuw untuk mencari aku." Ie Bok Tocu membopong tubuh Shie Siauw In, kepada Boen ching
ujarnya. "Siauw In sumoaymu ini telah tertotok jalan darahnya
dengan kekuatan tenaga dalamku yang dipadukan dengan
tenaga dalam bibimu, tak usah digunakan lagi pasti akan
bebas dari totokannya hanya tak tahu dia kini berada
dimana?"" Baru saja dia berkata demikian tampak Han cing Yu dari jauh lari mendekat.
Boen ching yang nampak datangnya bibi Han nya itu,
dengan girang teriaknya. "Bibi Han datang "
Ie Bok Tocu segera menengok. tampak Han cing Yu telah
naik keatas puncak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Han cing Yu nampak Boen chingpun juga berada disana,
semula menjadi tertegun, kemudian dengan tertawa ujarnya.
"Akhirnya Siauw In dapat direbut kembali mana iblis itu ?"
Sambil tertawa jawab Ie Bok Tocu.
"Sudah pergi, hanya Siauw In telah tertotok jalan darah pentingnya."
Han cing Yu menjadi terkejut dengan cepat dia menerima
tubuh Siauw In untuk diperiksa, terdengar Ie Bok Tocu
berkata. "Aku kira dengan tenaga gabungan kita untuk
membebaskan totokan itu tentu akan berhasil "
Han ching Yu berpikir sejenak kemudian sahutnya. "Kukira hanya demikian baru dapat berhasil."
Dua orang itu segera menggendong tubuh shie siauw In
dan lari turun gunung, kepada Boen ching mereka berpesan
agar dia menunggu sejenak ditempat itu.
Ooo0dw0oooO TONG KIAM HEN PIT (Pedang logam pit perak)
Setelah Ie Bok Tocu dan Han cing Yu pergi Boen ching
seorang diri tinggal di puncak gunung itu dan memandang
keempat penjuru dan melamunkan sikap dan gerak gerik Ouw
Yang Bu Kie tadi.
Dia merasa gambar gadis cantik yang berada pada cermin
pualam itu tentu mempunyai hubungan yang sangat
mendalam dengan Ouw Yang Bu Kie ini.
Dia mengambil keluar lagi cermin pualam itu dan
memandangnya, gadis itu sungguh cantik sekali, kiranya
bukanlah tandingan dari setiap gadis yang pernah dia jumpai.
Boen ching mendongakkan kepalanya, pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Ouw Yang bu Kie ini terkenal sebagai iblis yang suka akan paras elok, apakah mungkin gadis mempunyai hubungan yang
erat dengannya?"
Tapi setelah berpikir lagi, agaknya tak benar, biasanya Ouw Yang Bu Kie tak pernah membiarkan mangsanya hidup lebih
lama, kali ini dapat merebut Shie Siauw In dari tangannya saja sudah merupakan suatu yang sangat untung sekali.
Ssdang dia berpikir, mendadak ada angin kencang lewat
dari samping tubuhnya, sedang berCermin pualam yaug ada
ditangan nya pun telah direbut saking kagetnya Boen ching
sampai mundur kebelakang selangkah.
Tampak dihadapannya berdiri seorang tua yang rambutnya
telah putih semuanya dan ia sedang memandang cermin itu,
kakek tua itu memakai baju yang telah kuno dan robek2,
tangan kirinya menyungging sebuah gentong arak setinggi
manusia, jika gentong arak itu berisi penuh dengan arak
mungkin beratnya kurang lebih ribuan kati.
Boen ching yang nampak dandanan orang itu diam-diam
dalam hatinya .... si Setan arak Toan bok ciejien ternyata
dapat muncul ditempat ini, diantara empat iblis telah muncul tiga orang, menurut berita2 dalam dunia kangOuw katanya
diantara empat iblis itu Toan bok ciejien kepandaian paling tinggi, selamanya ia tak pernah membawa senjata, ini hari ia merebut cermin pualam itu, aneh karena apa?"
TOAN BOK CIEJIEN dongakkan kepalanya memandang
Boen ching, kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun
dia balikan tubuhnya dan berjalan turun gunung.
Boen ching menjadi tertegun, dengan cepat dia gerakan
tubuhnya lari mengejar Toan Bok ciejien, dia juga tak tahu


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

karena apa cermin pualam itu telah dua kali menolong
jiwanya, dia tak ingin dengan mudah melepaskannya.
Toan Bok ciejien yang lari didepan meskipun tangannya
menyungging sebuah gentong arak yang beratnya ribuan kati,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
tetapi ditangannya seperti tak membawa barang apapun juga,
ketika berlari bagaikan kilat cepatnya, jika dibandingkan
dengan Boen ching jauh lebih hebat satu tingkat.
Boen ching mengira ia tentu dapat menyusulnya, tetapi
begitu mengejar ia telah mengejar sejauh dua tiga Li jauhnya, sedang kini telah berada dilain puncak gunung.
Toan bok ciejien setelah mencapai pada puncak gunung
tersebut lalu menoleh kebelakang dan membentak. "Terimalah gentong arak ini"
Begitu perkataan keluar dari mulutnya gentong arak
seberat ribuan kati ditangan itu telah melayang kearah Boen ching.
Boen ching tampak melayangnya gentong itu kearah nya
menjadi sangat terkejut, sedang hatinya menjadi bergerak. dia tahu dengan kedua tangannya kalau dia menerima gentong
arak yang beratnya ribuan kati itu, ditambah lagi dengan
kekuatan daya lempar nya, bukankah merupakan pekerjaan
yang mudah. jika ia menerima dengan kedua tangannya,
bukankah itu bagaikan ular mencari gebukan?""
Dalam keadaan yang membingungkan itu, sekali lagi ia
mengeluarkan jurus "Thien cian Ie San" atau dengan pundak memindahkan gunung daripada ilmu "Thay Thien Kioe Sih".
Dia tak berani mendorong gentong arak itu ke bawah
gunung, dengan tangan kirinya ia menerima, sedang tubuhnya
berputar setengah lingkaran, begitu pundaknya sedikit
bergerak, gentong arak itu telah terbang kembali kearah Toan bok ciejlen. Toan bok ciejien yang nampak hal ini tanpa terasa memuji atas kehebatan pemuda ini.
Boen ching nampak Ton Bok ciejien menjadi girang, dia
maju kedepan selangkah sambil menjura dia berkata.
"cermin pualam itu milik boanpwee, mohon elanpwee suka untuk mengembalikannya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Toan Bok ciejien memandang sekejap pada Boen ching,
sedang tangannya menerima gentong arak itu dengan jari
telunjuk tangan kanannya, terlihat arak didalam gentong itu segera memancar keluar dari dalam gentong, dia segera
membuka mulut menghisap. Arak itu berubah menjadi suatu
jalur dan masuk kedalam mulutnya, dia ber-kedip2 sambil
tertawa ujarnya. "Arak bagus Arak bagus" Dalam hati diam-diam Boen Ching berpikir:
"Minum arak dengan cara demikiam baru pertama kali ini aku melihatnya, Toan Bok cie Jien ini disebut setan arak juga tak salah lagi." Setelah habis minum arak. dia berpaling dan ujarnya.
"Aku akan menerima kau sebagai muridku coba kau
bawakan gentong arakku ini." Selesai berkata, sekali lagi dia melemparkan gentong arak itu kearah Boen ching.
Pemuda itu menjadi tertegun, tetap dengan mengguna kan
jurus "Thien cian Ie San" ia mengembalikan gentong arak itu, sahutnya.
"Boanpwee telah mempunyai suhu, aku hanya
mengharapkan cianpwee sudi kiranya mengembalikan cermin
pualam itu kepada ku."
Toan Bok ciejien memandang sekejap pada Boen ching
kemudian katanya.
"Jika menurut adatku sekalipun kau mempunyai sepuluh
lembar jiwa juga akan habis disini, aku suka sekali padamu, kini tak usah banyak bicara, angkatkan gentong arakku ini "
Tangan kanan Boen ching diangkat dan sekali lagi ia
mengembalikan gentong arak itu. Wajah Toan Bok ciejien
menjadi berubah ujarnya.
"Sungguh tak kusangka engkau demikian keras kepala,
siapakah namamu ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen ching berdiam sejenak. teringat kembali perkataan
suhunya yang mengata kan empat iblis ini semuanya hanya
karena hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu saja, dia tak
mau menyebut namanya, ujarnya.
"Harap Cianpwee sudi mengembalikan cermin pualam itu
kepadaku."
Toan Bok ciejien memandang sekejap pada Boen ching,
kemudian mengambil cermin pualam itu dan memandang
gambar gadis cantik yang tertera pada cermin itu, dia
menjengek sambil ujarnya. "Lagi-lagi perempuan ....."
Kemudian dipandangnya lagi wajah Boen ching, lanjutnya.
"Jika orang lain sejak tadi2 telah kubunuh, sekalipun
engkau berani menentang aku tetapi aku masih tak tega untuk membunuh mu, cuh kau minta kembali cermin ini, apakah
dikarenakan gambar gadis ini?"
Boen ching termenung sejenak. kemudian sahutnya.
"cermin ini telah dua kali menolong jiwaku" Toan Bok ciejien memperhatikan Boen ching lagi lalu ujarnya.
"Baik cermin ini kukembalikan padamu sih boleh saja, tetapi kau harus menjadi murid ku."
sehabis berkata dia melemparkan cermin itu ke arah Boen
ching. Boen ching segera menyambutnya baik-baik dalam
tubuhnya, kemudian ujarnya dengan nada menyesal.
"Boanpwee masih mempunyai suhu, sebelum suhuku
memberi ijin, beanpwee tidak berani mengambil keputusan
sendiri." Toan Bok ciejien tertawa tergelak ujarnya.
"Bagus, jadi artinya engkau sudah menyetujuinya bukan, jika engkau sudah menyetujuinya, maka tak ada urusan lagi,
suhumu juga tak akan dapat mengurusi kau lagi." Boen ching menjadi serba salah, akhirnya ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Boanpwee belum pernah mengatakan kalau boanpwee
telah menyetujuinya."
Wajah Toan Bok ciejien berubah menjadi masam, ia
mendengus tanyanya. "Apakah kau tidak menyetujuinya?"
Boen ching menggelengkan kepalanya, Toan Bok ciejien
mendengus, setelah berdiam sejenak kemudian tanyanya.
"Apakah mungkin kepandaian suhumu lebih hebat dari
kepandaianmu?"
"Setiap pelajaran ada gurunya dan setiap kepandaian
tergantung yang mempelajarinya, mana dapat mengetahui
siapa yang lebih hebat?" Jawab Boen ching dengan tenang.
Toan Bok ciejien menganggukkan kepala nya ujarnya.
"Jawabanmu sungguh-sungguh sangat tepat, jika kau
berkata demikian, aku tak dapat memastikan kalau
kepandaianku jauh lebih hebat dari kau, aku kira tentunya
juga paham siapa yang pengetahuanya lebih rendah harus
belajar pada yang lebih tinggi pengetahuannya, kini coba kau sambut seranganku sebanyak sepuluh jurus, jika kau dapat
menyambutnya, sudah tentu aku tak akan dapat menjadi
suhumu, tetapi jika kau tak sanggup, itu berarti kau masih
kurang sedikit, maka haruslah mengangkat aku sebagai suhu."
Boen ching nampak Toan Bok ciejien berkata demikian, dia
tak ada perkataan lain untuk menjawab, pikirnya. Toan Bok
ciejien ini sungguh tak tahu aturan. Terpaksa sambil
menganggukkan kepala sahutnya.
"Perintah dari angkatan tua aku tidak berani
membangkang, tetapi hanya terbatas pada sepuluh jurus saja, kalau aku sanggup menyambut seranganmu sebanyak sepuluh
jurus, sekalipun engkau mendesak aku, bagaimanapun juga
sekalipun sampai mati aku juga tak mengangkat kau sebagai
suhuku." Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Toan Bok ciejien setelah tertawa tergelak sejenak. kepada
Boen ching ujarnya. "Engkau boleh lihat, inilah jurus pertama ku"
Sehabis berkata gentong araknya dengan jurus "Kiem cong Jong Tong" atau gentong emas menumbuk hioloo menubruk
kearah Boen ching.
Boen ching menjadi agak terkejut, ternyata Toan Bok
ciejien menggunakan gentong arak itu sebagai senjatanya, dia menjadi tak tahu harus menerima dengan cara bagai mana,
pun dirinya sadar bahwa dia tak mempunyai tenaga yang
demikian besarnya untuk menyambut serangan itu, terpaksa
ia mundur selangkah ke belakang. Toan Hook ciejien tertawa
besar ujarnya. "Jangan lari"
Sambil berkata gentong araknya melancarkan serangan lagi
mengejar Boen ching.
Sungguh tak disangka oleh Boen ching kalau Toan Bok
ciejien dapat melakukan serangan dengan menggunakan
gentong araknya, dalam keadaan yang kritis sekali itu sekali lagi ia menggunakan jurus "Thien cien Ie San" untuk memgembalikan gentong arak itu.
Tetapi baru saja bahunya menempel gentong arak itu,
ternyata ia merasa gentong arak itu mengandung tenaga
dalam yang sangat aneh dan dahsyat, dia tak sanggup untuk
mendorong kembali gentong arak itu, ternyata dengan
bahunya sedikit disenggolkan pada tepi gentong itu dan
melemparkan gentong arak tersebut kebawah gunung.
Toan Bok ciejien agaknya telah menduga kalau Boen ching
dapat berbuat demikian, dia tertawa terbahak-bahak. baru
saja gentong arak itu melayang dari pundaknya, ia telah
berhasil menerimanya, diikuti dengan sedikit mendorong
gentong arak itu, bagaikan sumber air saja arak itu
menyembur keluar dan membasahi seluruh tubuh Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen ching yang nampak hal ini berusaha untuk berkelit,
tetapi gerakan Toan Bok cie Jien jauh lebih cepat dari
gerakannya sehingga seluruh tubuhnya basah kuyup terguyur
arak. Sambil tertawa tergelak ujar Toan Bok ciejien.
"orang-orang mengatakan aku sebagai setan arak. orang
yang akan menjadi muridku pun sedikitnya juga harus mandi
dengan arak."
Boen ching menjadi sangat terkejut, dengan terburu-buru
ia berkelit ke samping.
Toan Bok ciejien sambil membawa gentong araknya
mengejar lagi kearah nya, dia menggunakan gentong arak
yang demikian besarnya sebagai senjata sehingga
menyebabkan Boen ching tak mempunyai kesempatan untuk
menggunakan ilmu "Thay Thien Kioe Sih"nya.
Kali ini tangan kanan Toan Bok ciejien terus mengancam
kearah punggungnya, teriaknya.
"orok kecil, aku mau lihat kau akan menyerah atau tidak."
Boen ching nampak disaat ini Toan Bok- cieJin tidak
menggunakan gentong araknya sebagai senjata, dalam
hatinya diam-diam menjadi girang, dia balikkan tangannya
dan mencekal pergelangan tangan Toan Bok ciejien.
Toan Bok ciejien tertawa tergelak, dia tak percaya cekalan
Boen ching ini dapat berbuat apa2 terhadapnya, tangan
kanannya tidak menghindari dari serangan ini bahkan terus
menyambar kearah Boen ching.
Boen ching balik menyekal tangan Toan Bok ciejien, tetapi
lima jari tangan kanannya seperti mencekal sebuah baja yang sangat keras sekali, terhadap sambaran Toan Bok cie Jien
sedikitpun ia tak menghindar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Ilmu "Thay Thien Kioe sih" yang dimilikinya itu dapat dikerahkan sekehendak hatinya, tubuhnya segera berjungkir
balik, menghin-dari sambaran Toan Bok ciejien ini, sedang
tangan kanannya sedikit digetarkan dengan mengeluarkan
jurus "Ling coa Thien Siang" atau ular cerdik menjungkirkan gajah, ia melemparkan tubuh Toan Bok ciejien ke tengah
udara. Jurus2 dari "Thay Thien Kioe Sih" semuanya merupakan jurus-jurus serangan yang aneh dan dahsyat, begitu tangan
Boen ching sedikit bergetar ia telah berhasil melemparkan
tubuh Toan Bok ciejien-
Tubuhnya berjungkir balik ditengah udara dan kemudian
jatuh kebawah. Meskipun Toan Bok ciejien telah berhasil
dilempar ke tengah2 udara oleh Boen ching, tetapi arak yang berada didalam gentong arak yang dibawa ditangan kanannya
ternyata tidak jatuh setetespun karena kelihatannya.
Tubuhnya begitu mencapai tanah sambil tertawa besar ia
berkata. "Sungguh tak kusangka engkau masih mempunyai
ilmu simpanan yang tinggi, kalau begitu aku sudah pasti akan menerima engkau sebagai muridku dan jurus yang baru kau
gunakan itu sungguh sangat bagus, hanya sayang tenagamu
masih terlalu kurang".
Waktu dia berbicara itu, tubuhnya mendesak lagi ke arah
Boen ching, tadi ia telah mencoba kekuatannya tetapi sungguh tak disangka sangka ilmu "Thay Thien Kioe Sih" dari Boen ching itu ternyata demikian hebatnya.
Jika tenaga sedikit lebih hebat lagi, maka dia akan
terlempar sejauh tiga kaki lebih.
Kali ini dia tahu dan tak berani mencoba lagi, dan tangan
kanannya langsung menyerang kedada kanan Boen ching.
Boen ching mundur selangkah kebelakang dan memasang
kuda-kuda, dia mulai melancarkan serangan-serangan
pancingan untuk memancing Toan Bok ciejien supaya ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
menyerang lebih dekat, tetapi kali ini Toan Bok ciejien
bukannya tidak tertipu malah sebaliknya ia mencekal terlebih dahulu pergelangan tangannya dan diikuti dengan gerakan
tubuhnya untuk melemparkan tubuh Boen ching ke tengah-
tengah udara. Boen ching nampak Toan Bok ciejien meniru jurus yang
baru saja dipergunakan yaitu jurus Ling coa Thien Siang-.
Meskipun gerakan dan pengerahan tenaga yang
dilakukannya tidak begitu benar, tetapi hanya dengan tenaga dalam yang dimilikinya, bukanlah dapat dilawan dengan
mudah oleh Boen ching.
Pada saat tubuh Toan bok ciejien menginjak tanahnya
kembali, sambil tertawa besar ia berkata. "Pergi"
Boen ching terhadap perkelahian jarak dekat semacam ini,
pada saat ini juga telah tidak ragu-ragu lagi dan tangannya balik mencekal pergelangan tangan Toan Bok ciejien katanya:
"Belum tentu" segera ia mengeluarkanjurus "Thian Te Ie Weh" atau langit dan bumi bertukar tempat.
Meskipun Toan bok ciejien tidak sampai terlempar oleh
Boen ching tetapi tak urung dia mengeluarkan suara tertahan, dengan kecepatan saat ia menggunakan jurus dan gerak
badan yang dilakukan Boen ching. Dapat dihitung sebagai
jago nomer satu di Bu lim.
Jurus-jurus aneh dan lihay semacam itu, sekalipun Toan
Bok ciejien sebagai pemimpin dari empat iblis, tetapi ia juga tak dapat mengenalinya.
Hanya sayang tenaga dalamnya yang dimiliki Boen ching
masih terlalu rendah. Kalau tidak ia juga tak akan tahan
tertempai oleh Boen ching dengan menggunakan jurus yang
dimilikinya yaitu Thian Te Ie Weh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen ching yang tak dapat melemparkan tubuh Toan bok
ciejien telah membalikan telah membalikan tangannya dan
mencekeram urat nadinya..
Kemudian ia memutar tubuh Boen ching dengan tanganna
yang besar keatas udara sehingga merupakan lingkaran-
Dalam hati Toan bok ciejien mengira bahwa dengan
memutarkan tubuh Boen ching beberapa lingkaran maka
darahnya akan bergolak.
Sekalipun Boen ching mempunyai kepandaian yang lebih
tinggi ia akan dapat mengeluarkan darah dari mulutnya.
Boen ching yang diputar-putar tubuhnya di udara oleh Toan
Bok ciejien masih merasa sadar kalau tubuhnya diputar.
Tetapi karena diputar berulang-ulang ia akan tak
mempunyai tenaga lagi untuk melawan-
Dalam keadaan yang sangat kritis itu ia mengeluarkanjurus
untuk menolong dirinya dalam keadaan bahaya dari ilmu Thay
Thien Kioe sih yakni jurus "Shi Thien Seng Gwat" Atau dalam kata lain menjungkir aliran bintang dan bulan yang tak ada
bandingan nya dalam dunia persilatan-
Urat nadi pergelangan tangannya dicekal dengan
menggunakan tangan kirinya segera ia mendorong bahu
kanan Toan Bok ciejien-
Tubuhnya menjungkir balik di tengah udara dan
melemparkan tubuh Toan bok Cie Jien
Jurus Shia Thien seng Gwat ini semuanya adalah untuk
menjatuhkan musuh yang menganggap rendah dirinya.
Mula2 menjatuhkan dirinya terlebih dahulu, baru kemudian
meminjam tenaga untuk melemparkan tubuh lawannya.
Sekalipun tubuhnya jatuh lebih hebat tetapi, semuanya ini
untuk menolong diri sendiri dalam keadaan yang sangat


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berbahaya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Jurus ini begitu dikeluarkan berturut-turut ia menjungkir
balikkan di udara sebanyak tiga kali, tetapi Toan Bok ci Jien juga tergerak. tangan kanannya oleh jurus Boen ching yang
hebat itu dan terjungkal balik dua kali. Sambil tertawa
menyeringai Toan Bok Cie-jien berkata.
"Satu jurus lagi yang lihay, tak dapat disalahkan lagi kau mengatakan setiap guru lain pelajarannya, kiranya engkau
sedikit menggunakan ilmu hitam. Siapa suhumu?"
Boen ching tersenyum dan dengan tenang ia menjawab.
"Suhuku siapa" Cianpwee tak usah mengetahuinya,
pokoknya jika jurus itu ia sendiri yang menggunakan, maka
aku kira cianpwee bukanlah lawan dari dia"
Toan Bak cie lien tertawa besar katanya:
"Engkau jangan bergirang dahulu, aku tadi tidak lain hanya ingin mencoba kepandaianmu saja dan untuk mengetahui
sampai dimana, jika aku mengeluarkan jurus yang ganas aku
kira belum saja engkau balas menyerang engkau telah mati
sejak tadi ditanganku, jurus-jurus aneh itu lalu apa gunanya karena aku kira engkau harus mengangkat aku sebagai
suhumu baru bisa."
Boen ching tersenyum, sahutnya:
"Setelah lewat sepuluh jurus baru kita bicarakan lagi"
Toan Bok Cie-jien tertawa besar ujarnya. "Apakah kau kira biasanya aku demikian mengalah terhadap orang lain." Ini hari adalah karena aku mempunyai niat untuk menerima engkau
sebagai muridku yang baru sebenarnya kelakuanmu itu kurang
baik. Jika aku tak dapat menerima engkau sebagai muridku,
maka sudah tentu tak kubiarkan kau hidup didunia ini lebih
lama lagi."
Hati Boen ching merasa berdesir, Toan Bok Cie-jien berkata
demikian ialah terang-terangan memberitahu kepadanya kalau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
dia tak mau mengangkat dia sebagai suhu, maka dia akan
turun tangan jahat terhadapnya.
Dia tertawa tawar, dia tahu kalau iblis- iblis semacam ini
tak ada satupun yang dapat memegang janji.
Banyak bicarapun tak ada gunanya karena kini telah
menjadi demikian maka lebih baik sejak sekarang ini juga
merencanakan cara-cara untuk meloloskan diri. Toan Bak Cie-
jien tertawa katanya.
"Kau ingin meloloskan diri sudah tentu tak mungkin akan terjadi, karena engkau juga bukannya tak mengetahui sama
sekali bahwa aku membawa gentong arak yang demikian
beratnya. Tetapi jika engkau ingin lari bagai manapun juga tak akan dapat meloloskan diri dari tanganku."
"Kini masih ada tujuh jurus, engkau harus berhati-hati"
perkataannya baru saja selesai di ucapkannya, dia telah
mendesak lagi kearah Boen ching.
Dalam hati Boen ching menjadi terkejut, gerakan Toan Bok
Cie-jien kali ini gesit sekali seperti mengalirnya air dan
berjalannya mega diudara.
Dia berturut-turut melemparkan pukulan gencar dan setiap
pukulannya semuanya mengenai pada gentong arak ditangan
Toan Bok Cie-jien.
Gentong ini ternyata dibuat dari baja dan logam, sekalipun
terkena lima kali pukulan juga tak mengalami kerusakan
sedikitpun juga. Sedang lima jalan darah penting pada badan sebelah muka dan belakang Boen ching ternyata telah
dipegang perlahan oleh Toan Bok Cie-jien. Gerakan Toan Bok
Cie-jien tiba-tiba berhenti dan kemudian tanya nya "Meskipun ada dua jurus, kau menyerah tidak?"
Dalaw hati Boen ching diam-diam menjadi ngeri dan takut.
Gerakan Toan Bok Cie-jien ternyata demikian anehnya.
cirinya jika dibandingkan dengan dia ternyata sedikitpun tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
mempunyai kesempatan untuk menghindar. Masih ada jurus
lagi kiranya sukar untuk menghindari jurus-jurus itu. Toan Bok Cie-jien nampak Boen ching tidak menjawab lalu dia tertawa
ujarnya. "Karena aku suka padamu maka aku tak tega untuk melukai dirimu, lima jurus lagi"
Boen ching tundukan kepalanya dan berpikir sebentar
kemudian dengan perlahan ia mencabut pedangnya sambil
berkata. "Aku akan menerima lagi dua jurusmu itu."
Toan Bok Cie-jien tertawa besar. "Engkau masih tak mau menyerah"
Tubuhnya Toan Bok Cie-jien segera bergerak maju dekat
Boen ching yang sedang menghunus pedang,
Boen ching dengan menggunakan "Ie Bok Kiam hoat"
semua tenaga bertahan ia ingin melihat apakah ia sanggup
menerima dua jurus ini dan menghindarinya. Dia melihat Toan Bok Cie-jien datang mendesak.
Pedangnya disabetkan kemuka dan tubuh nya mundur
selangkah ke belakang, jurus ini adalah salah satu jurus untuk bertahan dari Ie Bok Kiam Hoat yakni jurus "chie bok tong ku"
atau kayu besar menutup lembah. Toan bok Cie-jien tertawa
besar katanya. "Jurus2 semacam ini terhadap orang lain masih boleh jadi, tetapi aku tak akan memandang sebelah matapun."
Habis berkata tangan kirinya mendorong, melancarkan
serangan dengan keras mendesak mundur pedang yang ada
ditangan Boen ching. Diikuti tubuhnya maju dan mengirim
pukulan yang keras.
Boen ching hanya merasa suatu angin yang sangat keras
memukul kebelakang punggungnya tetapi dia tak sempat
untuk berkelit.
Suatu kekuatan yang sangat besar menghantamnya
sehingga ia jatuh rebah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Dengan terhuyung huyung ia maju ke depan dan dari
mulutnya memuntahkan darah yang masih segar.
Pada otaknya segera terasa pening dan matanya
berkunang-kunang. Karena tak tahan lagi ia jatuh dan
tangannya ditelentangkan keatas jalan darah. Penelentangan
tangan itu pada jalan darah yang disebut "Ling Thay To"
Terdengar Toan Bok Cie-jien berdiri disampingnya dan berkata perlahan-lahan. "Masih ada satu jurus lagi"
Tubuh Boen ching menjadi sedikit gemetar, dia duduk
berdiam diri. Terdengar Toan bok Cie-jien berkata lagi.
"Jika kau menyetejui mengangkat aku sebagai suhumu,
dengan segera aku membantu engkau mengobati lukamu.Jika
kau tidak menyetujuinya aku juga tidak berani memaksa."
Boen ching tahu maksud dari perkataan Toan bok Cie-jien
itu, jika dirinya tidak menyetujui maka ada satu jurus lagi.
Tidak mungkin seperti tadi ia memberi kelonggaran kepada
dirinya.. Dia diam tidak menjawab, sejenak kemudian katanya.
"Engkau bolehlah turun tangan sekehendakmu atas diriku."
Toan bok Cie-jien diam sejenak dan ternyata tidak
mengadakan gerakan apa-apa.
Kemudian terdengar dia berkata.
"Jika hal ini terjadi pada 30 tahun yang lalu sejak tadi engkau telah mati. Tetapi kini aku ingin bertanya padamu
mengapa engkau ingin mencari mati?"
Boan ching berdiam sejenak kemudian jawabnya: "Didunia ini tidak seorang pun ingin mati."
Toan bok Cie-jien tertawa besar dan katanya:
"Kalau begitu bukankah kau mengartikan diriku tak
mempunyai hak untuk menjadi gurumu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Dengan per-lahan2 Boen ching menjawab: "suhuku adalah
Ie Bok Tocu, putri dari Tan coe coon."
Terdengar Toan Bok cie Tien mendengus, katanya .
"Putri Tan coe coen " Itu juga dari angkatan muda, apakah kau kira kepandaianku tidak dapat melebihi kepandaiannya?"
Boen ching dengan tawar menjawab.
"Kepandaian suhuku kecuali dalam hal ginkang lebih tinggi setingkat dari kau yang lain nya tak dapat melebihi kau. Tetapi sebagai seorang suhu belum tentu harus mempunyai
kepandaian yang sangat tinggi." Mendengar perkataan itu lalu Toan Bok Cie-jien berkata.
"Suhumu dapat mengajarkan seorang murid semacam kau
ini sungguh sangat bagus sekali. Engkau ingin belajar seperti suhumu itu bukan" Aku akan mengampuni jiwamu, tetapi
kepandaianmu yang telah kau miliki akan kupunahkan biar kau menjadi seorang yang paling baik didunia ini."
Toan Bok Cie-jien tertawa terbahak-bahak. katanya lagi.
"Kiranya yang kau katakan ini adalah perihal orang baik, lalu apa gunanya engkau ingin belajar seperti suhumu itu bukan,
aku akan mengampunimu."
Sehabis berkata dia mengangkat tangan kanannya dan
berturut-turut menotok jalan darahnya yang penting yang
terletak dipunggung Boen ching, kemudian dengan tertawa
terbahak-bahak ia jalan meninggalkan tempat itu.
Boen ching hanya merasa pada punggungnya mengalir lima
buah aliran panas, saking tak tahannya akan panas itu ia
menjadi pingsan-
Beberapa lama kemudian, ia juga tidak mengetahui berapa
lama ia jatuh pingsan, ketika menjadi sadar kembali nampak
dirinya berbaring didalam sebuah gua.
Dia menengok kekanan dan kekiri ternyata terdapat
seorang gadis yang sedang berdiri di samping badannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Dia merasa gadis itu pernah dikenalnya tetapi untuk sesaat
tak dapat mengingatnya kembali.
Terlihat gadis itu sambil tersenyum berkata. "Boen ching kirinya kau telah sadar kembali"
Boen ching menjadi tertegun, dan terpikir olehnya kiranya
gadis itu adalah gadis yang di temuinya ditelaga Thay Ouw
dimana ketika itu dia menyamar sebagai seorang pemuda
yang gagah dan memakai nama Bwee Giok. dengan terburu-
buru ia berteriak. "Terima kasih atas pertolongan Bwee Heng"
Bwee Giok mencibirkan mulutnya yang kecil itu, nampak
hal ini wajah Boen ching berubah menjadi merah padam
seperti kepiting rebus.
Terpikir olehnya kini Bwee Giok telah berdandan sebagai
wanita, mana dapat memanggilnya dengan Bwee Heng
segala" berpikir sampai disini dengan cepat panggil nya.
"Nona Bwee . . "
Kedua alis Bwee Giok dikerutkannya sedang pada bibirnya
tersungging senyuman manis ketika mendengar panggilan tadi
dan Boen ching yang nampak sikapnya yang demikian rupa itu
sungguh sangat menggiurkan, jika dibandingkan kegagahan
nya ketika menyamar sebagai seorang laki-laki terdapat
perbedaan yang sangat menyolok sekali.
Ketika Bwee Giok nampak Boen ching memperhatikan
sambil tersenyum katanya.
"Boen Toako mengapa engkau dipukul orang sehingga luka dalam sedemikian parahnya"
Dan ia melanjutkan ceritanya.
"Kau telah pingsan tiga hari tiga malam"
Tiba-tiba Boen ching teringat akan Toan Bok Cie-jien tanpa
menyadarinya ia mengeluarkan suara tertahan, dengan segera
ia menarik napas untuk mencoba tenaga dalamnya, terasa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
tubuhnya meskipun terluka parah tetapi kepandaiannya
ternyata tidak lenyap. dalam hatinya timbul rasa ragu-ragu.
Sudah tentu ia tak ragu waktu Toan Bok Cie-jien turun
tangan untuk melenyapkan kepandaiannya itu.
Ia telah menggunakan cara "Ngo Yang Toan Me" atau lima hawa yang memutus tadi. Tetapi cermin Thien Tuen didalam
sakunya adalah suatu barang pusaka yang mengandung hawa
Im, ketika hawa Im itu dan yang bertemu dan hawa yang
bentrok ini memaksa dia pingsan, tetapi kepandaiannya tidak sampai menjadi lenyap kini dia menjadi tertegun. Ia masih
mengira Toan Bok Cie-jien sengaja telah melepaskan dia.
Bwee Giok nampak Boen cing mengeluarkan suara tertahan,
dengan cepat tanyanya: "Lukamu belum sembuh, janganlah terlalu banyak menggunakan tenaga" Sambil berkata ia
membaringkan kembali tubuh Boen ching keatas tanah.
Boen ching yang berbaring diatas tanah dalam hatinya
merasa sedikit gugup, kepada Bwee Giok ujarnya.
"Engkau telah merawat aku ketika akujatuh pingsan selama tiga hari tiga malam, entah bagaimana aku harus membalas
budi nona ini?" Sambil tersenyum sahut Bwee Giok.
"Aku juga hanya secara kebetulan melihat kau, kita berdua bukanlah baru berkenalan untuk pertama kalinya, sudahlah
seharusnya aku menolong Boen heng, harap Boen heng
jangan terlalu memikirkannya, tetapi entah siapakah yang
telah membikin luka Boen heng hingga sedemikian parahnya
itu?""
"Toan Bok Cie-jien Si setan arak"Jawab Boen ching singkat.
Bwee Giok menjadi terkejut, tanyanya.
"Diakah?""
Dia memandang tajam pada Boen ching, setan arak. paras
elok. harta dan kedudukan empat iblis sakti ini semuanya
telengas dan kejam, Boen ching yang ternyata dapat lolos dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
kematian ditangan Toan Bok Cie-jien bukanlah merupakan
suatu pekerjaan yang sangat mudah.
Tetapi sejak kecil ia dididik dengan sikap yang serius,
meskipun dalam hatinya merasa sangat terkejut, tetapi pada
wajahnya sambil tersenyum ia berkata. "Tak aneh lagi kalau seluruh tubuh Boen heng berbau arak"
Boen ching teringat kembali waktu dia diguyur arak oleh
Toan Bok Cie-jien, ia menghela napas, setelah termenung
sejenak kemudian tanyanya.
"Apakah nona Bwee pernah melihat suhu ku?"
Bwee Giok menggelengkan kepalanya, sahut nya.
"Apakah suhumu juga telah datang kedaerah Tionggoan
?"?" Boen ching segera menganggukkan kepalanya, pikirnya.
"Entah suhu mereka bertiga kini berada dimana, jika
mereka melihat aku se-konyong2 lenyap tentu hati mereka
akan menjadi gelisah dan cemas"
Suasana menjadi agak sepi, setelah beberapa saat Bwee
Giok memecahkan suasana yang sunyi itu, tanyanya.
"Ketika berada ditelaga Thay Ouw Boen heng telah pergi tanpa pamit, entah dapatkah Boen hong mengejar sumoaymu
itu?" " Boen ching dengan cepat menjawab.
"Kejadian waktu itu sungguh merasa sangat tak enak
dengan nona, sumoayku itu adalah putri kesayangan dari
suhuku, ia telah lenyap selama dua puluh tahun lamanya.
belum lama ini baru bertemu dengannya, kini dia telah
bersama dengan suhuku terima kasih atas perhatian dari nona Bwee".
Sambil terseyum ujar Bwee Giok.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Engkau tak perlu sungkan2, entah kini engkau bersiap
hendak HAL 39/40 HILANG
dirimu sangat mulia sekali, sangat mirip sekali dengan
suhuku Ie Bok Tocu" saking berterima kasihnya tanpa terasa dia telah mengeluarkan isi hatinya.
Bwee Giok yang mendengar perkataan itu, sambil
tersenyum. "seperti suhumu Ie Bok Tocu?""
Boen ching se-konyong2 merasa pada perkataannya itu ada
sesuatu yang kurang beres, sambil tertawa terbahak ujarnya.
"Aku lupa memberitahunya kepadamu, suhuku adalah
seorang wanita"
"Kiranya begitu, tak aneH kalau berkata demikian" Jawab Bwee Giok sambil tersenyum pula.
Sebenarnya dia masih tidak menyetujui kalau Ie Bok Tocu
itu adalah seorang perempuan kini mendengar perkataan itu ia baru paham, sungguh tak terkira Ie Bok Tocu yang namanya
telah menggetarkan sungai telaga itu ternyata adalah orang
wanita yang menyaru sebagai seorang pria. Tanpa terasa
tanya pada Boen ching.
"Engkau suka aku menyaru sebagai pria ataukah memakai
pakaian sebagai perempuan?"
Sehabis berkata ia merasa perkataannya itu kelihatannya
sedikit agak malu, dia bagaimanapun juga baru untuk kedua
kalinya bertemu dengan Boen ching, matanya menjadi
berkedip-kedip. untungnya perhiasan yang dipakainya itu yang memancarkan sinarnya telah menutupi rasa malunya itu.
Boen ching yang mendengar Bwee Giok berkata demikian,
hatinya terasa berdebar, dia memandang wajah Bwee Giok.
tampak kedua matanya yang sedang berkedip itu, diam-diam
hatinya berpikir.


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Siapa yang dapat meminang gadis semacam Bwee Giok ini sebagai istrinya tentu bahagia."
Berpikir sampai disini ia menjadi ter- mangu2.
Bwee Giok yang nampak beberapa kali Boen ching
memandang terpaku padanya, pipinya berubah menjadi
merah dadu, dalam hatinya setengah merasa sangat girang
bukan main, dan setengahnya lagi merasa heran mengapa
Boen ching kelihatannya tak tenteram hatinya, entah dalam
hatinya kini sedang memikirkan apa.
Kedua orang itu baru saja bertemu untuk ke dua kalinya,
pertama kali bertemu meskipun Boen ching mengetahui kalau
dia adalah seorang gadis yang sedang menyamar sebagai
seorang pria, juga tak sampai memandang pada dirinya.
Boen ching yang nampak kedua pipi Bwee Giok berubah
menjadi merah dadu. Pikirnya segera berada diawang-awang,
perkataan yang diucapkan oleh Bwee Giok menjadi lupa untuk
dijawab. Sekonyong-konyong didepan matanya berubah menjadi
gelap. pikirnya segera menjadi tersadar kembali, tampak Bwee Giok yang dipandangnya sedemikian rupa itu menjadi
menundukkan kepalanya, dia mengeluarkan suara tertahan,
ujarnya. "Jika seorang yang cantik seperti kau, baik menyaru
sebagai seorang pria maupun berpakaian sebagai seorang
perempuan, semuanya bagus dan cantik sekali"
Bwee Giok masih diam tundukkan kepalanya, dia tahu pada
saat ini tentu Boen ching masih memandangnya, dengan
keadaan yang demikian ini bagaimana sikap nya yang gagah
juga tak sanggup untuk mendongakkan kepalanya. Boen ching
yang saking tergoncang hatinya, terusnya.
"Waktu berpakaian sebagai seorang pria sikapmu gagah
perkasa, tak ada orang lain yang dapat menandinginya, waktu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
berpakaian sebagai seorang perempuan, sangat
mempersonakan hati setiap orang yang melihatnya, kau
sungguh merupakan seorang gadis yang sangat cantik sekali".
Dalam hatinya ia selalu mengharapkan seorang gadis yang
dapat menyerupai suhunya Ie Bok Tocu, meskipun diluarnya
Shie Siauw In sangat mirip sekali, tetapi wataknya sangatlah berbeda sedang Bwee Giok sekalipun wajahnya tidak mirip
dengan suhunya Ie Bok Tocu tetapi wataknya adalah sangat
mirip sekali dengan suhunya.
Boen ching setelah selesai berkata dan nampak Bwee Giok
menjadi kemalu-maluan, dengan tersenyum ujarnya.
"Apakah nona Bwee ada urusan sehingga lewat ditempat
ini, kalau tidak mengapa bisa sampai didalam gunung oei San ini ?"
Bwee Giok mendongakkan kepalanya, sambil tersenyum
sahutnya. "Aku kebetulan lewat di tempat ini"
Sehabis berkata dia tertawa lagi kemudian lanjutnya.
"Engkau menderita luka juga sangat parah, lebih baik
jangan banyak bicara kau beristirahatlah, aku akan keluar
melihat-lihat keadaan"
Sehabis berkata dia balikkan tubuhnya dan berjalan keluar
dari gua, Boen ching memandang Bwee Giok berjalan hingga
keluar dari gua, setelah kini seorang diri, pikirannya jadi tak karuan melamunkan ber-macam2 hal, dalam otaknya diliputi
banyak urusan akhirnya pulaslah dia.
Dua orang itu berturut-turut selama tiga hari tinggal dalam gua itu, luka yang diderita oleh Boen chingpun sudah sembuh sebagian besar. .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Hari keempat, dua orang itu meninggaikan gua itu dan
mulai melanjutkan perjalanannya menuju markas besar
perkumpulan Elang Sakti ditelaga Thay Ouw. .
Setelah berjalan satu harian penuh dijalan gunung itu,
haripun telah menjelang senja, sekonyong-konyong dari
kejauhan Boen cing nampak berkelebatnya bayangan orang
yang berlari menuju ke arahnya, hatinya menjadi sangat
terkejut, dengan terburu-buru ia menarik tangan Bwee Giok
untuk diajak bersembunyi dibelakang sebuah pohon.
Bwee Giok yang ditarik tangannya menjadi tertegun,
hatinya merasa sangat heran, dengan cepat tanyanya.
"orang itu siapakah, mengapa kau kelihatan nya sangat
takut " ?""
"orang itu adalah Chang Sun Loei" Jawab Boen ching singkat.
Didalam tiga hari ini, Boen ching telah menceritakan
seluruh kejadiannya digunung oei San, dimana ia bertemu
dengan tiga iblis sakti. Kini Bwee Giok begitu mendengar yang datang ternyata adalah Chang Sun Loei, bukan saja merasa
sangat terkejut, dalam hatinya pun terasa berdesir, dengan
kebiasaan dari Kiem ciang Thiat ci atau si Toya emas berjari baja, Chang Sun Loei, bukan saja Boen ching tidak
menyerahkan pedang Ie Bok Kiamnya kepadanya, malah
sebaliknya mencuri sebuah barang pusaka nya, mana dia mau
terima dan melepaskan begitu saja.
Ternyata Chang Sun Loei tidak nampak dua orang itu, dia
berjalan terus melalui persembunyian mereka.
Boen ching dan Bwee Giok baru dapat menghela napas
lega setelah tak nampak lagi bayangan dari Chang Sun Loei.
Baru saja Boen ching dan Bwee Giok keluar dari tempat
persembunyiannya, terdengar suara dengusan yang berat
datang dari belakang tubuh mereka.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Kedua orang itu menjadi sangat terkejut dan ber-sama2
menoleh kebelakang, nampak seorang kakek yang memakai
jubah berwarna hitam, wajahnya kurus kering sedang berdiri
di belakang mereka sedang memandangnya.
Boen ching menjadi terbangu-mangu, entah siapakah kakek
ini pikirnya. si kakek itu mendengus, dengan dingin tanyanya kepada Boen ching.
"Apakah kau yang bernama Boen ching ?"
Boen ching tak tahu si kakek yang kurus kering ini
mengapa dapat mengetahui nama nya, dalam hatinya diam-
diam merasa sangat heran tetapi dia tetap menganggukkan
kepalanya, dengan termangu- mangu ia mendekati si kakek.
Bwee Giok segera maju kedepan, tanyanya.
"Apakah cianpwee mau memberi tahu siapakah nama
cianpwee?" si kakek yang kurus kering itu mendengus lalu sahutnya.
"Tiga puluh tahun yang lalur semua orang mengatakan aku bersembunyi karena takut kepada Thian Jan Shu dimana dia
telah mendesak aku, padahal sebenarnya aku hanya
dipermainkan oleh hwesio tua itu."
Boen ching dan Bwee Giok menjadi terkejut, didengar dari
ucapan kakek tua yang kurus kering ini, tentulah kakek ini
salah satu dari keempat iblis sakti yang menduduki tempat ke empat yaitu sebagai setan yang gemar akan kedudukan, Tong
Kiam Hiet Pit atau si pedang logam pit perak Kong Beng Sang.
Terdengar Kong Beng Sang melanjutkan perkataannya.
"Kini aku dengar kabar katanya didalam dunia kangOuw
telah keluar pemuda yang bernama Boen ching sebagai ahli
waris dari Thian Jan Shu, benarkah itu ?"
Boen ching tak mau memperlihatkan kelemahannya
dihadapan Bwee Giok. dengan tawar ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Sepuluh tahun yang lalu memang benar Thian Jan Shu
pernah menghadiah padaku tujuh buah hioloo kuno, tetapi
aku bukanlah ahli warisnya, suhuku adalah Ie Bok Tocu"
Kong Beng Sang dengan dingin mendengus, ujarnya. "Ie
Bok Tocu " Apakah putri dari Tan coe coen waktu itu?"
"Benar, dia adalah putri dari Tan coe coen" Jawab Poen ching dengan perlahan.
Bwee Giok tahu selamanya Kong Beng Sang tak pernah
tunduk dan mengalah terhadap orang lain, atau paling sedikit wajahnya bersikap demikian, kini Boen ching berkata
demikian, pastilah Kong Beng Sang tak akan melepaskannya,
tanpa terasa hatinya menjadi sedikit merasa cemas. Kong
Beng Sang mendengus, ujarnya.
"Aku dengar orang berkata kepandaian dari Thian Jan Shu dan Tan coe coen jauh lebih tinggi sepuluh kali lipat dari
kepandaianku, entah berita itu benar tidak ?" Boen ching dengan perlahan menjawab.
"Kepandaian dari Thian Jan Shu aku pernah melihatnya,
kiranya juga tidak begitu jelek"
Kong Beng Sang dengan gusar mendengus, tangannya
dengan seenaknya menyambar kearah Boen ching. sedang
pada mulutnyz ia berkata. "Kepandaianku apakah kau juga pernah melihatnya ?"
Bwee Giok segera menarik tangan Boen ching, kepada
Kong Beng Sang teriaknya. "cianpwee, tahan "
Kong Beng Sang menarik kembali tangannya, kepada Bwee
Giok tanyanya. "Apa yang akan kau bicarakan ?" Dengan tersenyum sahut Bwee Giok.
"cianpwee harus mengetahui kepandaianmu jika
dibandingkan dengan Tan coe coen dan Thian Jan Shu
bagaimana " Kini tujuh buah hioloo kuno telah muncul
kembali, jika cianpwee dapat mendapatkan ilmu silat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
peninggalan Thian Jan Shu yang tertera pada tujuh buah
hioloo kuno itu, tentulah kau akan mengetahui sendiri
bagaimana kehebatan dari kepandaian Thian Jan Shu. Sedang
bagaimana dengan kepandaian Tan coe coen, semua orang
mengetahui bahwa kepandaian Thian Jan Shu jauh lebih tinggi setingkat dari kepandaian Tan coe coen, jika cianpwee
bertanding dengan Tan coe coen bukankah tidak berarti " ?"
Kong Beng Sang dengan gusar berkata.
"Sudah lama aku mendengarnya" Engkau beritahu
kepadaku apakah dengan tujuan agar minta aku tidak
menangkap pergi Boen ching ini?" Sambil berkata ini
melancarkan serangan hebat kearah Bwee Giok.
Bwee Giok nampak Kong Bang Sang ternyata memangnya
datang untuk mencari urusan, dia menjelaskan sampai lelah
pun tak ada gunanya, baju tangan kanannya segera
dikebutkan, sedang tubuhnya berkelit ke samping dan
menangkis tangan kanan Kong Beng Sang. Dengan gerakan
itu ternyata dia berhasil menghindarkan diri dari serangan itu.
Terdengar Kong Beng sang dengan dingin ujarnya: "Kiranva adalah murid dari Lam Hay coei Hong, Tie Liok Yun."
Hati Boen ching menjadi tergetar, Lam Hay coei Hong, Tie
Liok Yun adalah pendekar wanita yang sangat terkenal dan
telah lama mengasingkan diri di luar lautan, sungguh tak
disangka Bwee Giok muridnya. Bwee Giok kundur selangkah
ke belakang, ujarnya.
"Kami menghormati kau sebagai cianpwee, kalaa engkau
masih saja ingin bergebrak lagi dengan kami bukankah akan
menurunkan derajatmu " Kong Beng sang dengan dingin
menjawab: "Sejak dulu aku berniat akan membuang Boen ching ini
keluar perbatasan, kini di tambah dengan engkau, kalian
berdua berangkatlah bersama-sama saja."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Boen ching mendengar Kong Beng Sang berkata demikian,
sejak dia bertemu dengan Ouw Yang Bu Kie, cheng Sun Loei
dan Toan Bok Cie-jien, tiga iblis sakti, telah mengetahui
bahwa empat iblis sakti itu tak seorangpun yang mau
mengikuti peraturan- bahkan dari kepandaian setiap orang
sangatlah tinggi sekali, dia tidak mengingin kan Bwee Giok
ikut menderita karena dia, kepada Kong Beng Sang ujarnya:
"Engkau menghadapi aku seorang saja sudah cukup untuk
membuat kau menderita."
Kong Beng Sang tak berkata-kata lagi, tubuhnya berkelebat
dan mencengkeram punggungnya.
Boen ching menolehpun tidak. ia mengeluarkan jurus "Thay Thien Ngo le" atau mengobrak-abrik lima gunung, salah satu jurus dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih".
Melancarkan serangan dengan membelakangi musuh,
ternyata dengan tepat dapat menaklukkan Kong Beng sang.
Kong Beng Sang hanya merasa jurus dari Boen ching ini
sangat aneh, ditambah lagi dia tak membuat persiapan, kini
terkena kelitan kaki dan tangan Boen ching membuat nya
terlempar ketengah udara.
Bwee Giok yang berdiri disamping melihat hal ini menjadi
terkejut, ternyata kepandaian dari Boen ching sangat aneh
dan hebat. Kong Beng Sang terlempar sejauh kurang lebih dua kaki
oleh serangan Boen ching ini. Selamanya dia tak pernah
menyangka kalau cucu murid dari Tan coe coen sehingga
susah diraba setelah berhasil bangun berdiri dengan dinginnya ia berdiri disana. Ujar Boen- ching dengan dingin pula. "Apa yang kukatakan Apakah ada salah nya?"
Bwee Giok tahu Boen ching menginginkan dia berjalan lebih
dulu, tapi mana dia dapat meninggalkan Boen ching seorang
diri, jika Boen ching membuat marah pada Kong Beng Sang,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
dengan kekuatan dua orangpun belum tentu dapat
mengalahkan Kong Beng Sang. Tubuh Kong Beng Sang
berkelebat lagi, dan menyambar punggung Boen ching.
Boen ching tak menanti sampai ia mengeluarkan tenaga,
tangan kanannya balik menusuk kedua mata Kong Beng sang.
Boen ching yang dicekal tangannya balik membalas
mencekal tangannya.
Pada saat ini dia telah mendapatkan dua tempat untuk
mengerahkan tenaganya. tubuhnya segera bergerak.
mengerahkan jurus ampuh "Ling coa Thian Siang" atau ular cerdik menjungkirkan gajah, sedang tubuhnya tetap berputar.
Kong Beng Sang tak pernah menyangka dalam keadaan
yang kritis itu, Boen ching ternyata masih dapat mengeluarkan jurus ampuh semacam itu, dalam keadaan yang terburu-buru
itu, ia tak sempat mengerahkan tenaga, tubuhnya terlempar
lagi oleh gerakan Boen ching itu.
Tubuh kedua orang itu bersama-sama mencapai tanah,
Boen ching begitu melirik. tampak Bwee Giok masih tetap
berdiri disamping situ dalam hatinya menjadi cemas, dengan
kepandaian dari Kong Beng Sang, jika bukannya karena dia
tadi dia terlalu memandang rendah padanya sudah tentu dia
tak mungkin pula dengan mudah dapat membuat dia
terlempar sejauh itu.
Jika dia benar2 turun tangan jahat terhadapnya maka tak
dapat diragukan lagi dia akan mengalami luka seperti waktu
melawan Toan Bok Cie-jien dimana sejurus pun dia tak dapat
dihindarinya. Kong Beng Sang yang tak berhati-hati sehingga sekali lagi
terlempar hingga terjungkir balik beberapa kali dengan gusar dia mendengus. Boen ching tak menunggu sampa Kong Beng
Sang bergerak lagi, dia telah membuka mulut ujarnya.
"Beranikah kau turut aku ke suatu tempat untuk bertanding ?"
selesai ia berkata tubuhnya bergerak dan lari kedepan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Kong Beng Sang mana mau melepaskan Boen ching begitu
saja, dia mengikuti jejak Boen ching dan segera menggerakan tubuhnya mengejar kearahnya.
Bwee Giok juga mengikuti dari belakang tapi dalam hati
Boen ching memangnya sudah mempunyai niat untuk
meninggalkan Bwee Giok agar dia juga tak terkena tangan
jahat dari Kong Beng Sang.
Dengan sekuat tenaga Boen ching lari ke depan tak lama
kemudian Bwee Giokpun telah tertinggal jauh sekali
dibelakang. ---ooo0w0ooo---
EMPAT IBLIS BERTEMU UNTUK PERTAMA KALINYA
BOEN cHING terus lari ke depan, Kong Beng Sang menjadi
tak dapat menahan sabar, tubuhnya berkelebat menghadang
didepanBoen ching sambil tanyanya.
"Sebenarnya kau ingin membawa aku kemana?"
Boen ching menoleh kebelakang memandang tampak Bwee
Giok tak ikut datang ketempat itu, diam2 hatinya merasa lega, baru saja akan membuka mulut berkata sebuah bayangan


Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bagaikan angin menyambar datang. Dengan dingin ujarnya
pada Boen ching. "Akhirnya juga aku dapat mencarimu"
Boen ching begitu nampak orang yang baru datang itu
hatinya menjadi sangat terkejut, kira nya yang baru datang itu tak lain adalah si Toya emas berjari baja chan Sun Loei
adanya. Kong Beng Sang dengan tidak tenang mendengus, ujarnya.
"Chang Sun heng sudah tiga pulub tahun kita tak bertemu muka."
Chang Sun Loei nampak Kong Beng Sang juga berada
disana dengan tawar dan tertawa kemudian ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
"Apa kabar Kong beng heng selama ini" Bocah ini bukan
saja telah berhasil melarikan diri dari tanganku bahkan telah mencuri sebuah barang pusakaku, harap Kong Beng heng
suka menyerahkan padaku."
Kong Beng Sang nampak Chang Sun Loei se-olah2 tak
memandang sebelah matapun kepada nya, dengan dingin
sahutnya. "Boen ching kini berada ditanganku, tunggu saja setelah aku dan dia telah menyelesaikan urusan diantara kami, Chang Sun heng baru dapat menyelesaikan urusan kamu."
Setan arak, paras elok, harta dan kedudukan empat iblis
sakti itu masing2 saling merasa tak puas terhadap pihak yang lain, sejak tiga puluh tahun yang lalu hingga sekarang masih tetap demikian saja halnya. Terdengar Chang Sun Lioe
tertawa dingin ujarnya.
"Selama tiga puluh tahun ini kiranya kepandaian dari Kong Beng heng tentu mendapatkan banyak kemajuan-"
Sehabis berkata ia mengeluarkan ilmu saktinya "Hong Lun cie" atau ilmu jari roda angin menggores ke arah tubuh Kong beng Sang.
Wajah Kong beng Sang sedikitpun tidak menampilkan
perasaan apa2, ujarnya dengan nada yang dingin.
"Hong Lun cie dari Chang Sun heng jika dibandingkan tiga puluh tahun yang lalu kiranya kini jauh lebih hebat."
Sambil berkata tangan kirinya digerakkan kesana kemari
menyambar kepergelangan tangan Chang Sun Loei.
Chang Sun Loei tak berani menerima dengan keras
melawan keras, tangan kirinya sedikit direndahkan, dua
jarinya bagaikan angin berkelebat dengan menggunakan
jurus2 dari ilmu Hong Lun Sah, cap Lak cie atau tiga puluh
enam jurus ilmu jari roda angin yang pernah membuat dia
terkenal didalam dunia kangOuw balas menyerang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Bayangan jarinya berkelebat dengan cepat dan menotok
delapan belas jalan darah ditangan kiri Kong Beng sang,
sedang pada mulutnya ia berkata.
"Aku kira kepandaianku telah mengalami kemunduran dan
ketinggalan jauh daripada Kong Beng heng sehingga tak
dipandang sebelah mata pun oleh Kong beng heng."
Chang Sun Loei dalam sekejap mata saja mengubah
jurus2nya, ia ingin menggunakan kepandaiannya yang telah
membuat dia terkenal untuk mengalahkan Kong beng Sang.
Tapi Kong beng Sang juga bukanlah seorang yang goblok,
dia juga mengangkat nama dan terkenal ber-sama2 dengan
Chang Sun Loei mana dapat dengan mudah ditaklukkan-
Sepasang matanya meskipun masih memandang saja pada
Chang Sun Loei, tapi ia juga merasa kalau Chang Sun Loei
telah mengeluarkan jurus2 saktinya.
Kepandaian dari empat iblis sakti itu masing-masing
mempunyai keistimewaan yang tersendiri, sudah tentu dia tak berani memandang rendah .
Tangan kirinya sedikit bergetar, dua jarinya ditegangkan
dengan jari diubah menjadi bentuk pedang, segera
mengerahkan jurus2 dari ilmu "Goat Hun cap sah seh" atau tiga belas jurus ilmu pencabut nyawa yang telah membuat dia terkenal sebagai si jago pedang logam pit perak. segera mulai mengadakan serangan, sedang pada mulutnya ia berkata.
"Tiga puluh enam jurus ilmu jari roda anginmu itu mana aku berani untuk menerimanya"
Dalam mengeluarkan suara itu, ia telah menghancurkan
dan mematahkan serangan yang dilancarkan oleh Chang Sun
Loei. BOEN CHING yang berdiri disamping melihat seluruh
pertempuran itu dengan jelasnya, nampak aneh dari jurus-
jurus yang dilancarkan oleh dua iblis itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ***file google dokumen ini published by Saiful Bahri situbondo seletreng ***
Hatinya menjadi sedikit merasa jeri, dari kepandaian dari
orang tua itu jika benar-benar turun tangan dan bergebrak,
dirinya sudah tentu bukanlah tandingannya. Chang Sun Loei
dengan ilmu jari roda angin nya menyerang dengan
gencarnya: Tetapi ternyata tiap serangan yang ditujukan kepadanya
dapat dibendung oleh Kong Beng sang.
Diam-diam dalam hati kecilnya telah membuat perhitungan,
selama tiga puluh tahun ini kepandaian dari orang itu ternyata seimbang sekali, sehingga tidak dapat menentukan
kepandaian mana yang lebih tinggi.
Dia tertawa kering dan ujarnya dalam hati, Kong Beng sang
sudah tentu mempunyai perhitungan yang masak. Dengan
dingin dia menyahut.
"Hanya berpisah selama tiga puluh tahun saja ternyata
kepandaian Chang Sun heng mendapat banyak sekali
kemajuan- Tetapi aku kira kau masih tetap tidak akan
mendapat kemenangan dariku."
Chang Sun Loei tertawa ter-kekeh2 ujarnya.
"Adat dari Kong beng heng masih saja tak dapat dirubah seperti sedia kala, tetapi tadi aku kira terhadap Kong beng heng masih tak sedemikan tololnya."
Boen ching nampak perkataan dua orang itu seperti tidak
cocok satu sama lainnya. Dengan tenang ia berdiri disamping dan d
^