Pendekar Sejagat 3

Pendekar Sejagat Seri Kesatria Baju Putih Karya Wen Rui Ai Bagian 3


i...." Orang itu berhasil membunuh Guo Tian Ding dan terlihat kedua matanya melotot, dia segera menarik tangannya dan mundur ke belakang Qu Lei. Dia tertawa dan membuka tutup kepalanya. Dia adalah seorang pemuda yang mirip dengan Guo Ao Bai. Dengan bangga dia berkata, "Pak Tua, lihat siapa aku" Aku adalah ketua panji kuning, Zhan Yu Chan."
Begitu Guo Tian Ding melihat dengan jelas, dia segera mundur dan terjatuh di dekat meja makan, membuat benda-benda yang berada di meja jatuh berantakan.
Dengan dingin Qu Lei berkata, "ini adalah hadiah besar yang diberikan oleh Chang Xiao Bang kepadamu. Kami tahu kau sangat mahir ilmu pedang dan mempunyai sepasang lempengan besi. Jika dilepaskan 100% pasti akan mengenai sasaran. Tidak ada orang yang bisa mendekatimu. Kau pun memiliki ilmu sakti Tempurung Kura-Kura, sehingga senjata pun tidak bisa menusukmu. Tapi ketua
panji kuning Zhan Yu Zhan berlatih ilmu Telapak Tanpa Jari merupakan jurus telapak tangan beracun. Jarinya sendiri pun hampir putus semua. Pak Tua Guo, sekarang kau sudah terkena racun Telapak Tanpa Jari, apa yang ingin kau katakan?"
Semua anggota Han Ying Bao dengan marah menyerang Qu Lei dan si Telapak Tanpa Jari, Zhan Yu Chan. Tiba-tiba terlihat api menyala di mana-mana dan secara beruntun meledak di Han Ying Bao. Wan Man Tang sambil melemparkan senjata rahasia dia tertawa sinis dan berkata, "baiklah, kalian bisa melihat kelihaian obat peledakku!" Hanya dalam waktu singkat orang-orang yang berada di dalam ruangan banyak yang mati dan terluka. Tapi mereka yang belum mati tetap maju dan menyerang mereka. Zhan Yu Chan dan Wan Man Tang secara bersama-sama keluar dari ruangan, terdengar suara orang yang sedang bertarung.
Guo Tian Ding tergeletak dilantai, tempat untuk membakar dupa terjatuh dari atas meja. Asap dupa menyengat mata. Asap obat peledak di mana-mana. Dalam asap yang berubah-ubah itu, dia seperti melihat dirinya di masa lampau, seperti sangat dekat, dan bisa dipegang oleh tangan, sepertinya anak kesayangannya, Guo Ao Bai sedang berjalan ke arahnya. Tapi dia, dimana putranya sekarang"
Guo Tian Ding berteriak dengan suara keras dan berdiri. Tapi dia merasa langit seperti berputar dan dia hampir terjatuh. Terdengar Ye Chang Zhou tertawa dan berkata, "Pak Tua, aku akan membantumu kau supaya cepat mati!" Jarinya berubah seperti kaitan, dia siap mencakar kepala Guo Tian Ding. Tiba-tiba Guo Tian Ding melambaikan tangan, dengan alat pengisap rokok dia memukul wajah Ye Chang Zhou. Ye Chang Zhou terkejut. Dengan cepat dia menundukan badannya dan pada saat yang tepat dia bisa menghindar. Tapi dia tidak melihat pada waktu itu pula 2 lempengan besi sudah dilempar oleh Guo Tian Ding.
Begitu Ye Chang Zhou tahii gerakan Guo Tian Ding, dia segera menghindar. Lempengan besi itu tidak mengenai sasaran dan saling beradu. Tapi lempengan sudah besi dilempar kembali oleh Guo Tian
Ding ke kiri dan kanan kepala Ye Chang Zhou, dan tidak bisa dihindarinya lagi.
Ye Chang Zhou pun mati.
Guo Tian Ding berdiri dan mulai mencabut pedangnya.
Qu Lei mendekati Guo Tian Ding dan berniat memukul. Pukulan pertama berhasil menghancurkan tulang bahu Guo Tian Ding, pukulan kedua mengenai kepala Guo Tian Ding hingga hancur seketika. Pukulan ketiga membuat tubuh Guo Tian Ding melayang dan menancap ke tembok.
Mata Guo Tian Ding tampak melotot, sampai mati pun matanya tidak terpejam.
Qu Lei tertawa dingin dan berkata, "Ketua Wan, keluarkan peluru api, supaya murid-murid Chang Xiao Bang tahu bahwa kita akan secara bersama-sama menyerang Han Ying Bao dari dalam dan luar. Bunuh semua orang, bahkan ayam dan anjing pun tidak terkecuali.
Wan Man Tang tertawa dengan senang dan menjawab, "aku menuruti perintah!"
---ooo0dw0ooo---
Tie Xue Tang, (Ruang Besi Berdarah) ketiga huruf ini seperti darah yang melayang di atas papan itu. Di bumi tidak ada suara, bulan pun terdiam.
Tiba-tiba terdengar suara seruling.
Di atas atap ruang Tie Xue Tang ada seseorang yang sedang meniup seruling, walaupun suara seruling itu kecil tapi dalam jarak 2.5 kilometer, terdengar dengan jelas.
Orang itu duduk di atas atap, berbaju putih. Seusai meniup satu lagu, dia membaca puisi : Tanah seluas ribuan hektar sepi seperti ini. Tapi bila tiba-tiba ada gelombang datang, akan ada yang keluar untuk merebut kemenangan. Kemudian dia berjalan-jalan di
bubungan atap ruangan Tie Xue Tang. Di dalam atau di luar markas Chang Xiao Bang sepi seperti tempat mati. Tidak ada orang yang terbangun untuk melihat-lihat, akhirnya Fang Zhen Mei sambil berjalan dia tertawa dan berkata, "teman-teman, kalian sudah tahu aku datang, mengapa masih harus bersembunyi?"
Begitu mengucapkan kata-kata itu, tetap tidak ada orang yang keluar. Di sudut-sudut ruangan Tie Xue Tang terlihat banyak bayangan yang bergerak.
Kata Fang Zhen Mei, "bila kalian tetap tidak mau keluar, aku akan turun.''
Terdengar ada yang menjawab, "aku sudah menunggu kedatangan Tuan Muda. Tuan Muda hanya datang sendiri dan membaca puisi di atas bubungan atap, tidak masuk ke ruangan menjadi tamu, apakah merasa takut?"
Fang Zhen Mei tertawa dan berkata, "apakah di ruangan sana ada arak" Tidak ada orang tidak menjadi jaminan, tidak ada arak bagaimana bisa menjamu tamu?"
Orang itu tertawa dan berkata, "arak ada, pedang pun juga ada."
Tanya Fang Zhen Mei, "apakah itu adalah Pedang Sakti Xue He?"
Orang itu menjawab, "masih ada Shi Tu Qing Yan."
Fang Zhen Mei tertawa dan berkata, "semua ini adalah kemauanku. Walaupun ada gunung, pisau, dan wadah berisi minyak mendidih, sepertinya aku tetap harus turun." Selesai bicara, dia sudah berada di tengah-tengah Tie Xue Tang. Ruang yang berada tengah-tengah Tie Xue Tang, memiliki dinding yang bukan terbuat dari batu melainkan dari besi. Ruangan itu berbentuk persegi empat, sangat luas, tapi di dalamnya tidak ada satu benda pun. Di bagian depan ada 2 orang, kaki dan tangan mereka orang diborgol. Dengan sorot mata yang sangat dikasihani terus melihat dia. Karena sudah ditotok mereka tidak bisa bersuara. Mereka adalah Shi Tu Qing Yan dan Shi Tu Tian Xin.
Di dalam ruangan itu berdiri seseorang mengenakan baju
berwarna merah; Tidak, sebenarnya orang ini memakai baju panjang berwarna putih, tapi terlihat ada semu kemerahan, ini disebabkan karena pedangnya berwarna merah.
Pedang yang tergantung di pinggangnya adalah sebuah pedang pendek, pedang berwarna merah, membuat hati orang yang melihatnya merasa tidak enak.
Orang itu tertawa dengan tenang, jenggotnya yang panjang, membuat dia terlihat lebih luwes lagi. Pembawaan penuh dengan wibawa, membuat orang-orang yang melihatnya tidak berani melihat langsung kepadanya. Terdengar orang ini tertawa dan berkata, "apakah yang datang ini adalah orang terkenal di dunia persilatan, Fang Zhen Mei?"
Jawab Fang Zhen Mei dengan tertawa, "betul. Hari ini aku bisa bertemu dengan ketua Chang Xiao Bang yang terkenal merupakan suatu kebanggaan."
Kata Zheng Bai Shui dengan serius, "Tuan Muda Feng, aku mendirikan Chang Xiao Bang sampai saat ini, sekarang perkumpulanku maju pesat, kau pasti sudah melihatnya aku tidak perlu banyak bicara lagi. Hanya saja Chang Xiao Bang sangat membutuhkan orang seperti Tuan Muda Fang. Bila Tuan Muda Fang ingin masuk menjadi anggota Chang Xiao Bang, kecuali harus menuruti tujuh peraturan perkumpulan kami, yang lainnya tidak perlu dan aku akan memberikan kedudukan ketua kepadamu, posisimu berada di bawah wakil ketua Bang. Apakah Tuan Muda berminat" Perlu diketahui walaupun kita menolong yang lemah dan membasmi kejahatan, kita akan mendapatkan nama baik. Tapi kehidupan hanya berlangsung sebentar dan akan lewat begitu saja. Nama hanyalah sekedar nama, bila kau membela orang lain demi nama, bagaimana bila kau terbunuh"
Lebih baik selagi kau masih muda, buatlah masa depan yang lebih berkilau, menguasai dunia hingga terkenal ke mana-mana, bukankah itu lebih baik" Tuan Muda harus memikirkannya lebih seius."
Fang Zhen Mei dengan sangat serius berkata, "ini adalah pujian dari Ketua. Sebenarnya orang berbakat seperti ikan yang berada di dalam sungai, sangat banyak. Ketua sayang kepadaku, tapi aku tidak bisa melakukan kehendak Ketua, aku tidak berani menerima ajakan Ketua. Sifatku tidak bisa diam di suatu tempat dan selalu berkelana. Aku tidak ingin menjadi terkenal. Seperti yang Ketua katakan, orang hidup di dunia hanya beberapa puluh tahun, hanya dalam sekejap sudah lewat. Kalau begitu mengapa tidak mengambil kesempatan ini, bukan karena nama, bukan juga karena jasa, tapi karena untuk orang-orang yang berada di dunia ini, kita melakukan hal yang lebih berarti" Bila kita sudah melakukan hal seperti itu kita baru bisa mengatakan, aku pernah hidup di dunia ini, bila tidak mau tahu hidup atau mati karena orang lain, semua hanya untuk mencari nama dan mengambil usaha orang lain. Aku adalah orang kecil di dunia persilatan, aku selalu merasa kekurangan. Ketua adalah tetua di dunia persilatan pasti lebih mengerti hal ini dibandingkan denganku."
Kata-kata ini membuat Zheng Bai Shui tidak bisa menjawab. Dengan tertawa dingin dia tertawa, "mulut Tuan Muda sangat tajam!"
Kata Fang Zhen Mei, "lebih baik tangan kita yang keras dari pada mulut kita yang tajam. Tangan Ketua Zheng sudah menguasai hidup dan mati dunia persilatan!"
Zheng Bai Shui tertawa dan bertanya, "apa maksudmu?"
Fang Zhen Mei tertawa dan menjawab, "bila Ketua mau mengembalikan pedang yang sekarang terselip di pinggang Ketua kepada Wisma Shi Jian. Bencana selama ratusan tahun yang belum pernah terjadi akan segera berubah kering menjadi kain sutra."
Wajah Zheng Bai Shui berubah dari putih menjadi hijau. Ketahuilah kata-kata ini sangat membuat Zheng Bai Shui marah. Setelah lama dia baru berkata, "apakah Tuan Muda menganggap bahwa aku adalah anak yang berumur 3 tahun?"
Kata Fang Zhen Mei, "Ketua terlalu berat mengatakan semua
itu!" Zheng Bai Shui dengan dingin berkata, "bila Tuan Muda tidak segera sadar dan masih berani menginginkan pedang yang berada di pinggangku, terimalah Chang Xiao Ji (pukulan ]ku."
Jawab Fang Zhen Mei, "baiklah, Chang Xiao Ji yang Ketua miliki tidak pernah ada orang yang bisa menerima hingga jurus keempat. Aku Fang Zhen Mei, merasa beruntung mendapat kesempatan kepada Ketua mencoba pukulan ini. Walaupun nanti aku mati, aku akan merasa sangat beruntung. Pedang sakti Xue He akan kembali ke pemilik asalnya, aku Fang Zhen Mei sampai mati pun tidak akan merasa menyesal.''
Dengan dingin Zheng Bai Shui berkata, "kalau begitu kau sudah siap menerima serangan?"
Dengan serius Fang Zhen Mei berkata, "walaupun ini seperti seekor belalang yang mencoba menahan kereta yang lewat, tapi tetap harus dicoba." Zheng Bai Shui menatap Fang Zhen Mei, matanya mengeluarkan hawa membunuh.
Tiba-tiba terdengar suara perempuan, dengan suara lantang dan panjang, dia menyerang Fang Zhen Mei. Fang Zhen Mei dengan tenang menjepit pedang yang menyerang ke arahnya, dengan menggunakan 2 jari. Ternyata yang menyerangnya adalah Zheng Dan Feng.
Dengan cepat Zheng Dan Feng berkata, "cepat totok aku, dan tukar dengan pedang!"
Tangan kiri Fang Zhen Mei bergerak, dia sudah memegang tangan kanan Zheng Dan Feng dan berkata, "tidak, itu terlalu berbahaya!" kata-katanya belum habis, lengan baju Zheng Bai Shui sudah dilambaikan, seperti ada angin besar yang menyerangnya.
Fang Zhen Mei tidak bisa berkata apa-apa lagi, terpaksa dia menggendong Zheng Dan Feng untuk menghindar. Terdengar suara gemuruh, ruangan itu bergetar dan berbunyi. Benar-benar tenaga dalam Zheng Bai Shui begitu dasyat hingga mengejutkan orang.
Satu kali serangan Zheng Bai Shui tidak mengenai sasaran, dia sudah bersiap-siap akan menyerang lagi. Tiba-tiba Zheng Dan Feng berteriak, "Ayah, dia menyanderaku, jangan menyerang lagi!"
Ada pepatah yang mengatakan : harimau galak pun tidak akan tega melukai anaknya. Begitu Zheng Bai Shui mendengar teriakan Zheng Dan Feng, dia menarik nafas dan berhenti menyerang. Dia berkata, "Dan Feng, mengapa kau begitu bodoh" Mana bisa kau melawannya?"
Kemudian Zheng Bai Shui berkata, Tuan Muda Fang, tidak kusangka, kau pun menggunakan jurus ini. Baiklah, aku akan mengembalikan pedang ini kepadamu, kembalikan putriku."
Fang Zhen Mei segera melepaskan tangannya dan berkata, "Nona Zheng, silakan kembali ke tempatmu."
Kata Fang Zhen Mei, "sekarang aku sudah mengembalikan Nona Zheng, harap kembalikan pedang kepadaku."
Dengan suara berat Zheng Bai Shui berkata, "aku memang sudah berjanji, aku pasti akan mengembalikannya padamu." Belum selesai dia berkata, pedang yang diselipkan di pinggangnya sudah melayang keluar, seperti pelangi merah yang terus mengarah kepada Fang Zhen Mei.
Dengan tenang Fang Zhen Mei menyambut pedang ini. Pelangi merah segera padam. Dengan dingin Zheng Bai Shui berkata, "pedang ini bisa membelah borgol tangan Shi Tu bersaudara. Bila kau bisa memutuskan borgol di depanku, aku akan membiarkan kalian bertiga keluar hidup-hidup dari Chang Xiao Bang."
Kata Fang Zhen Mei tertawa, "maaf, aku sudah melampaui permintaanku." Tiba-tiba dia sudah terbang ke dinding besi yang berada di sebelah kiri. Zheng Bai Shui terpaku karena di sebelah kirinya tidak ada orang.
Dengan cepat Fang Zhen Mei tiba di dinding itu. Tiba-tiba dia mengikuti dinding terus naik hingga ke atas, kemudian dia meluncur ke tempat Shi Tu Qing Yan. Zheng Bai Shui pernah mendengar ilmu
Cecak Bermain di Dmding, tidak menyangka ada ofang bisa berlatih ilmu seperti itu dengan begitu bagus. Dia marah dan dengan cepat terbang menyusulnya Fang Zhen Mei.
Zheng Bai Shui baru saja bergerak, Fang Zhen Mei tiba-tiba sudah turun dan secepat seperti kilat sudah terbang ke arah Shi Tu Qing Yang. Segera Zheng
Bai Shui menyusul, tapi Fang Zhen Mei seperti segumpal awan putih melayang keluar.
Zheng Bai Shui menyerang kembali dengan telapaknya. Tenaga telapaknya hanya setengah meter di belakang Fang Zhen Mei, dari arah pintu ruangan sampai ke dinding seberang, telapak Zheng Bai Shui setengah meter berada di belakang Fang Zhen Mei.
Tapi Fang Zhen Mei tetap berada di depan. Dia meloncat ke arah Shi Tu Qing Yan dan Shi Tu Tian Xin. Dalam waktu yang sangat singkat pedangnya sudah menggores.
Pedang dikeluarkan dengan terburu-buru, sangat tepat dan cepat. Sebuah pedang memutuskan 2 pasang borgol. Shi Tu Qing Yan dan Shi Tu Tian Xin berhasil dibebaskan dari borgolnya.
Dalam waktu singkat Fang Zhen Mei melihat sorot mata Shi Tu Tian Xin dan Shi Tu Qing Yan. Mereka tidak bisa bicara, tapi sorot matanya begitu ketakutan, sedikit pun mereka tidak terlihat senang karena bisa terlepas dari bahaya.
Hati Fang Zhen Mei terasa berat, tapi keadaan tidak mengijinkan dia berpikir banyak. Begitu pedang sudah berada di tangan, dengan cepat dia memanjat naik ke dinding besi, dia tidak bisa berhenti karena telapak Zheng Bai Shui berada setengah meter di belakangnya!
Kemudian dengan cepat Fang Zhen Mei menekan putra-putri Shi Tu ke bawah, dia ikut berjongkok, tubuhnya baru saja turun, telapak tangan Zheng Bai Shui tidak mengenainya, tapi mengenai dinding besi.
Begitu tenaga telapak Zheng Bai Shui mengenai tempat kosong.
Dia segera menarik tenagannya kembali tapi tenaga sudah berkurang sebanyak 70%. Walaupun begitu, tenaga telapak yang mengenai dinding suaranya bergemuruh seperti gempa bumi.
Walaupun dinding itu mengeluarkan suara keras, tapi sama sekali tidak ada bekas telapak tangan. Dari kejadian ini dapat diketahui bahwa dinding besi itu sangat kokoh. Tenaga telapak Zheng Bai Shui sudah menghabiskan banyak kekuatannya, tapi pukulan ini tetap bukan jurus Chang Xiao Ji.
Begitu Fang Zhen Mei melihat ke arah dinding, dia langsung mengerti. Dia ingin segera mundur dari sana tapi Zheng Bai Shui sudah membuat dirinya tergetar. Dengan cepat Fang Zhen Mei meloncat, tangan kiri menjepit Shi Tu Qing Yan tangan kanannya menenteng Shi Tu Tian Xin. Dia ingin segera keluar dari sana, tapi semua sudah terlambat!
Sebuah pintu besi yang berbentuk seperti pagar dan dinding besi membuat jalan menjadi buntu. Setiap jeruji pagar sebesar tangan. Pagar besi menghalangi mundurnya Fang Zhen Mei bertiga.
Begitu pagar besi diturunkan, tubuh Fang Zhen Mei berhenti melangkah. Dia meletakkan Shi Tu Qing Yan dan Shi Tu Tian Xin. Dengan santai dia berkata, "kalian jangan cemas, kita bertarung bukan berarti harus mati, betul kan?"
Zheng Bai Shui tertawa dan berkata, "betul apa yang dikatakan oleh Tuan Muda Fang, terkurung di sini bukan berarti mati juga tidak berarti bisa hidup, apakah benar?"
Fang Zhen Mei tersenyum dan menjawab, "aku tidak menyangka bahwa Ketua Zheng yang memiliki ilmu silat begitu lihai masih harus menggunakan perangkap."
Zheng Bai Shui berkata, "sudah kukatakan, kalau kau bisa memutuskan borgol, kau boleh keluar hidup-hidup dari Chang Xiao Bang, tapi yang menjadi masalah adalah kau sudah memutuskan borgol, aku pun tidak akan melepaskanmu. Sekarang kalian akan terkurung di sini."
Fang Zhen Mei malah menepuk tangannya memuji dan berkata, "cara yang ipagus dan tepat. Pertama, Ketua Bang menyuruhku memutuskan borgol tapi ternyata borgol ini merupakan tombol. Begitu borgol diputuskan maka pagar besi pun akan turun. Bila kami memiliki sayap pun belum tentu bisa terbang meloloskan diri, dan Ketua sedang menertawakan kami yang patut dikasihani."
Zheng Bai Shui sama sekali tidak marah, dia berkata, "Tuan muda benar-benar sangat pintar berbicara. Tapi sayang orang yang hanya mengandalkan ketajaman lidah tidak bisa membereskan masalah. Sekarang Tuan Muda masih bisa memilih untuk masuk ke perkumpulanku, bagaimana?"
Dengan sangat senang Fang Zhen Mei tertawa, "Ketua benar-benar suka bercanda. Tadi aku tidak setuju untuk masuk ke perkumpulanmu, sekarang setelah terkurung aku baru merasa menyesal, bukankah harga diriku akan turun" Bila Ketua ingin mengajakku masuk, harus menunggu hingga aku bisa keluar dari penjara ini, baru Ketua dengan leluasa bertanya."
Kata Zheng Bai Shui dengan marah, "Tuan Muda, sampai akan mati pun kau masih tidak sadar. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Pagar ini terbuat dari besi yang bagus dan kuat. Borgol terbuat dari kuningan yang sangat kuat, dinding besinya pun begitu. Walaupun ilmu silatmu tinggi, kau tidak akan sanggup memotongnya dan keluar dari sana. Tempat kalian berdiri hanya berjarak satu pagar. Di bawah sana adalah kobaran api. Di atas kepala kalian ada kompor panas yang bisa melumerkan kalian. Bila aku memberi perintah, api akan segera dikobarkan. Tidak sampai 3 jam, kalian akan menjadi bebek panggang. Waktu itu Tuan Muda Fang pasti tidak akan bisa tertawa lagi."
Fang Zhen Mei tertawa, "Oh" Bebek panggang, apakah itu bebek panggang Shu Zhou atau bebek panggang Bei Jing?"
Tapi wajah Shi Tu Qing Yan dan Shi Tu Tian Xin sudah sangat ketakutan.
Zheng Bai Shui membalikkan badan dan memerintah, "segera
pasang api!" Dia berkata lagi kepada murid-murid Chang Xiao Bang, "tutup semua pintu Chang Xiao Bang. Waspada bila ada orang yang masuk, bunuh semua tidak ada pengecualian. Aku akan mengawal sendiri."
Di luar segera terdengar suara, "kami menuruti perintah!"
Zheng Bai Shui dengan kuat memegang tangan Zheng Dan Feng. Zheng Dan Feng berkata, "Ayah...."
Dengan tertawa dingin Zheng Bai Shui berkata, "jangan mengatakan apa-apa lagi. Tadi kau sengaja melakukan semua itu supaya Fang Zhen Mei bisa menyanderamu, jangan kira ayah tidak tahu."
Dengan wajah yang penuh amarah Zheng Bai Shui berkata, "ikut aku! Kau harus ada di sisiku, semenit pun tidak boleh pergi." Kemudian dengan langkah besar Zheng Bai Shui keluar dan berkata, "Tuan Muda Fang, selamat tinggal! Kalau kau sudah berubah menjadi bebek panggang matang, kau baru mengerti terkurung di sini berarti tidak bisa keluar hidup-hidup dari sini."
Fang Zhen Mei juga tertawa dan berkata, "baiklah. Ketua Zheng, kau pun harus berhati-hati. Aku sudah mengatakannya, orang yang terkurung di sini bukan berarti orang itu sudah mati."
---ooo0dw0ooo---
Bila kau bertanya kepada seorang pemuda kaya dengan masa depan cerah, "tempat apakah yang paling kau sukai?"
Jawabannya pasti, "Han Bi Lou (nama rumah)".
Bila kau bertanya kepada seorang pemuda miskin, "tempat apa yang paling kau sukai?"
Jawabannya pasti "Han Bi Lou."
Bila kau bertanya kepada pendekar yang berpengalaman, "kau paling suka tinggal di mana?"
"Han Bi Lou."
Kalau kau bertanya kepada orang setengah baya dan terpelajar, "kau ingin pergi ke mana?"
"Lebih baik aku tinggal di Han'-Bi Lou"
Kalau kau bertanya kepada ibu-ibu yang penuh
dengan rambut putih, jawabannya tetap, "Han Bi Lou."
---ooo0dw0ooo---
BAB 11 Han Bi Lou Han Bi Lou tempat apakah itu" Apakah Han Bi Lou adalah rumah bordil"
Mengapa semua lapisan masyarakat hormat kepada Han Bi Lou"
Benar, Han Bi Lou adalah sebuah rumah yang dipenuhi oleh perempuan muda dan cantik, tapi tempat itu tidak seperti rumah bordil lainnya. Pertama di sana hanya menjual kepintaran tidak menjual tubuh molek. Di Han Bi Lou banyak perempuan cantik dan juga berbakat. Ada yang berpengetahuan luas, ada juga yang mahir bernyanyi atau bermain alat musik, atau pandai meciptakan lagu dan menari. Ada yang mahir memanah, mahir menyulam, membuat arak atau yang lainnya. Tamu-tamu yang datang ke sana ada yang seperti bertemu dengan teman baik, ada yang hanya ingin sekedar melihat kecantikan para gadis di sana, ada yang bersenda gurau dengan mereka. Nona-nona di tempat itu hanya menjual kepintaran mereka dan tidak menjual tubuh. Mereka tidak akan mau meladeni tamu-tamu iseng, tapi untuk berpacaran akan cliijinkan. Kadang-kadang setelah menikah mereka tetap kembali ke Han Bi Lou untuk mencari nafkah. Tapi kebanyakan perempuan di sana adalah gadis-gadis yang cantik dan bersih.
Kedua, di sana tidak menghina kalangan miskin dan menjilat orang kaya. Ini adalah perbedaan yang nyata dengan rumah bordil. Orang kaya bisa datang, orang miskin juga seperti itu. Bila dia adalah seorang pendekar, dia akan lebih disambut dengan baik, begitu pula dengan pelajar. Tapi jika kau mempunyai pikiran yang tidak benar, biasanya kau akan mendapatkan 2 akibat, kalau tidak diusir dari sana, kau pasti akan dipukul, semua ini dilakukan dengan tidak memandang bulu dan tidak terkecuali.
Dari mana Han Bi Lou mendapatkan uang yang untuk membiayai hidup" Orang miskin yang datang ke sana sama sekali tidak dipungut biaya, sedangkan orang kaya yang datang pasti akan dimintai sumbangan. Bila ada yang berpura-pura menjadi miskin, semua ini tidak akan lolos dari mata jeli Qu Yang Sao Yue.
Orang miskin memiliki beban pikiran yang sangat berat. Mereka datang ke Han Bi Lou dalam keadaan strees berat mereka sering diberi nasihat atau diberi motivasi hidup. Mereka bisa menjadi sukses atau berubah dari jahat menjadi baik.
Orang yang berasal dari kalangan miskin sampai yang kaya, tidak ada yang melupakan kebaikan nona-nona yang berada di Han Bi Lou, mereka juga sangat berterima kasih kepada Han Bi Lou. Di antara mereka bahkan ada yang menjadi jenderal kerajaan, menjadi orang terkenal, polisi atau bahkan menjadi pegawai pemerintahan. Istri-istri yang lain selalu menghalangi suami mereka pergi ke rumah bordil tapi sikap mereka terhadap Han Bi Lou bila melihat suami atau putra mereka berbuat tidak baik, mereka malah berusaha mendorong suami atau putra mereka ke Han Bi Lou untuk belajar sesuatu di sana sehingga mereka berubah menjadi orang baik.
Han Bi Lou sangat luas, pemandangan di sana pun sangat bagus. Han Bi Lou menghadap gunung dan laut, benar-benar tempat yang bagus untuk bertamasya, karena itu banyak juga orang yang datang untuk bertamasya.
Orang yang memiliki Han Bi Lou bernama Qu Yang Sao Yue. Umu silatnya lihai, kemampuan menjahit, menyanyi, dan kemampuan lainnya pun sama mahirnya. Dulu dia sangat terkenal sekarang dia
sudah memasuki usia setengah baya, tapi dia tetap dihormati oleh orang-orang dunia persilatan. Banyak perempuan-perempuan lemah yang meloloskan diri dari sarang penjahat, lolos dari bencana kelaparan atau melarikan diri dari tempat bordil lain, mereka akan mendatangi Han Bi Lou. Yang sudah ditolong oleh Han Bi Lou terhitung sudah ratusan orang.
Dua orang anak angkat Qu Yang Sao Yue yaitu Gong Sun You Lan, dan Gong Sun Yue Lan yang tercantik di antara mereka berdua. Orang tua mereka sudah meninggal. Qu Yang Sao Yue lah yang membesarkan mereka, kakak beradik ini sangat senang membaca puisi, ilmu pedang, menyanyi, dan menari. Gong Sun You Lan sangat mahir bermain Pi Pa (alat musik Tiongkok yang dipetik). Gong Sung Yue Lan mahir bermain Gu Zheng (alat musik Tiongkok yang dipetik, seperti kecapi). Mereka menyimpan senjata mereka di dalam Gu Zheng dan Pi Pa, karena itu sewaktu alat musik dimainkan terdengar seperti suara naga dan lirik musiknya pun begitu bagus. Di dunia tidak ada yang bisa menyaingi kemampuan mereka.
Di Han Bi Lou kecuali mereka bertiga yang merupakan pesilat tangguh, kemampuan orang yang lain hanya biasa-biasa saja. Perkumpulan-perkumpulan yang ada di dunia persilatan jarang membuat keributan di tempat ini karena hal ini akan menyebabkan orang-orang menjadi marah. Apalagi Qu Yang Sao Yue dan kakak beradik Gong Sun akan dengan sangat mudah mengatasi mereka.
Karena itu semua perkumpulan tidak ada yang ingin bermusuhan dengan Han Bi Lou.
Han Bi Lou tidak banyak ikut campur dengan masalah-masalah yang tidak ada hubungannya dengan mereka juga tidak pernah merebut kekuasaan dari tangan orang lain. Bagi orang-orang dunia persilatan pasti ada hari-hari di mana mereka mengalami kesialan, mereka akan dihibur oleh gadis-gadis Han Bi Lou. Mereka sangat akrab dengan Wisma Shi Jian dan markas Biao Feng Yun. Ketika tiga perkumpulan ini bersahabat dan bergabung, siapa pun tidak akan bisa mengalahkan mereka. Mereka pun tidak bisa dijilat oleh perkumpulan mana pun.
Tapi tidak termasuk dengan perkumpulan paling besar di dunia persilatan"Chang Xiao Bang.
---ooo0dw0ooo---
Begitu lampu dinyalakan, Han Bi Lou mulai ramai didatangi orang. Banyak pendekar yang muncul tapi situasi di sana sama sekali tidak terlihat kacau, malah boleh dibilang sangat teratur.
Tapi tiba-tiba terdengar jeritan perempuan yang datang dari pintu. Qu Yang Sao Yue sedang mengobrol dengan 3 orang tamunya di ruang dalam. Mereka bukan tamu biasa, mereka adalah Ketua Kong Dong Pai, si Kaki Seribu Terbang, Cui Yi Zhi, ketua perkumpulan Dan Feng, si Kapas Terbang, Shen Fei Fei dan orang markas Biao Feng Yun si Naga Melewati Sungai, Yang Ku Wei. Mereka sedang asyik mengobrol, begitu terdengar suara perempuan yang berteriak, Qu Yang Sao Yue sudah berada di pintu depan. Dia sudah terbiasa, bila ada keributan seperti itu dia dengan cepat menuju sumber keributan.
Di depan pintu tampak tiga orang. Yang berada di tengah adalah seorang pak tua dengan perawakan tinggi dan besar, tapi dari wajahnya terlihat bahwa dia adalah orang licik. Yang berada di sisinya adalah seorang pelajar, wajahnya putih tidak berjenggot, dia terlihat cabul. Yang satu lagi adalah seorang laki-laki kasar, dia berdiri di sana seperti sebuah gunung kecil. Kedua mata orang tua itu mengeluarkan sorot galak. Tangan kirinya sedang menarik tangan seorang gadis. Gadis itu ketakutan, tapi dia tidak bisa meloloskan diri dari cengkraman orang itu. Wajahnya yang putih mulus ditampar beberapa kali hingga bengkak.
Orang-orang sudah berkerumun dan mengelilingi mereka, bertanya, "ada apa" Ada apa?" Orang tua galak itu berkata, "perempuan jalang, meladeni tamu pun tidak bisa!" Ada tamu yang bertanya, "dia sudah melakukan kesalahan apa kepada Tuan?"
"Salahnya apa" Aku memiliki uang banyak terserah aku ingin dia berbuat apa, dia harus menuruti perkataanku!"
"Kawan, kau sudah salah tafsir, bila kau ingin bersenang-senang, pergilah ke tempat bordil yang lain, di sini bukan tempat yang kau duga."
Orang itu baru saja selesai bicara, gigi-giginya sudah rontok karena dipukul dan langsung melayang keluar.
"Kau berani memukul orang, kau berani memukul!" ada yang datang, kali ini yang datang adalah laki-laki kasar tadi, dia menenteng kedua orang itu kemudian dilempar keluar.
Orang yang berkumpul semakin banyak, ada yang berkata, "pukul dia, pukul dia, biar dia tahu bagaimana aturan di sini!"
Terdengar orang terpelajar itu berkata, "apakah kalian ingin bertarung, kami datang dari markas Biao Xue Hun, kami tidak mudah dihina!"
Orang yang datang segera mundur lagi, ada yang segera ditarik oleh temannya dan berkata, "jangan cari mati!"
"Kenapa?"
"Karena mereka adalah orang-orang markas Biao Xue Hun, dia adalah ketua Biao Xue Hun, si Telapak Sakti Xue Hun, Luo Tian Chi, wakil ketua Shen Qi dan orang yang tinggi dan kuat adalah Ma Zhou Fu, kita tidak bisa mendekati mereka."
Banyak orang yang mundur teratur tapi tampak beberapa orang yang masih marah, mereka berkata, "orang-orang Biao Xue Hun begitu jahat, kita harus memberi pelajaran kepada mereka."
Ada yang mengatakan, "jangan lupa, pendukung Biao Xue Hun adalah Chang Xiao Bang."
Begitu kata-kata ini diucapkan, hampir semua orang serentak mundur, hanya ada seorang yang mengenakan pakaian mewah masih berdiri di sana, dengan cepat dia membuka jubah panjangnya, dia membentak, "kalian semua takut kepada Chang Xiao Bang, tapi Dan Qing Feng tidak takut kepada mereka! Lihat kepalan tanganku!"
Dua kepalan tangan menyerang ke arah Luo Tian Chi, Ma Zhou Fum dari samping juga menyerang dan terjadilah pertarungan.
Jurus yang dipakai oleh Dan Qing Feng adalah Fu Hu Quan (Kepalan Macan Telungkup). Ilmu silat Dan Qing Feng berada di atas Ma Zhou Fu, tapi kekuatan Ma Zhou Fu sangat besar, tubuhnya pun lebih tinggi dari Dan Qing Feng, satu kepala lebih, maka Dan
Qing Feng tidak bisa mendekatinya, tapi karena serangan Dan Cjing Feng sangat berani, hal itu membuat Ma Zhou Fu agak kewalahan juga.
Shen Qi tiba-tiba masuk ke arena pertarungan, hal ini mengejutkan Dan Qing Feng, dia menyerang lagi. Kata Shen Qi sambil melambaikan kipas lipatnya dan tertawa, "hentikan! Pahlawan Kecil, jangan menyerang lagi, dengarkan perkataanku."
Dan Qing Feng menghentikan gerakannya, dia siap mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh Shen Qi, Shen Qi malah menotoknya dengan cepat. Dan Qing
Feng tampak marah dan berkata, "kau....." Dia sudah roboh dan Ma Zhou Fu mendekat, kepalan tangan sudah mengenai hidung Dan Qing Feng.
Orang yang di pinggir berteriak, "mana boleh seperti itu...."
Tanya Shen Qi tertawa, "mengapa tidak boleh" Siapa yang berani menghina markas Biao Xue Hun, aku akan mencabut semua giginya!" Segera kipas Shen Qi memukul mulut Dan Qing Feng.
Tiba-tiba ada bayangan yang meloncat, secepat kilat mengenai mulut Shen Qi, masuk dan menancap ke dalam mulut Shen Qi. Shen Qi kaget, dengan cepat dia mengeluarkan barang yang berada di dalam mulutnya, ternyata itu adalah paha ayam dan 3 buah giginya yang copot!
"Tidak perlu semua, cukup 3 saja aku meminta gigimu, tiga sudah cukup karena gigimu tidak ada gunanya." Terlihat seorang gadis berbaju hijau muda dan rambutnya terurai hingga ke pinggang, dia sangat cantik, sambil memeluk Pi Pa dia berjalan
pelan-pelan dan keluar dari kerununan orang.
Ada yang berteriak, "Nona Besar Gong Sun!" Gadis cantik itu tertawa.
Entah sejak kapan di lapangan1 muncul seorang gadis cantik, berbaju biru muda, poni yang tebal menutupi dahinya, kulitnya putih, jarinya lentik, senyum yang menawan. Dengan jentikan jarinya, dia sudah membuka nadi Dan Qing Feng dengan cepat. Dan Qing
Feng segera meloncat berdiri, dengan hormat dia berkata, "terima kasih, Nona!"
Gadis itu tertawa, tawanya seperti bunga musim semi yang baru mekar, membuat terpesona orang-orang di sana. Dengan suara kecil dan lembut" dia berkata, "Tuan Muda tidak perlu merasa berterima kasih, sikapmu yang membela kebenaran membuatku kagum sehingga aku tidak pantas menerima rasa terima kasihmu."
Dan Qing Feng menarik nafas dan berkata, "Aapakah anda adalah nona kedua, Nona Gong Sun?"
Gadis itu tertawa dan berkata, "benar, itu adalah kakakku."
Kata Dan Qing Feng dengan kagum, "aku datang dari tempat jauh hanya ingin melihat wajah nona-nona yang cantik, tidak kusangkal tadinya mempunyai bermaksud tidak baik. Ada pepatah yang berkata : tuan menginginkan jodoh cantik itu biasa, tapi begitu melihat nona aku merasa malu, tidak pantas mempunyai pikiran seperti itu. Baiklah, aku pamit dulu." Dia ingin pergi tapi Gong Sung Yue Lan berkata, "Tuan Muda tunggu sebentar, siapa yang telah melukai Tuan Muda" Aku akan membalaskan untukmu."
Kata-kata baru selesai, tangannya yang putih sudah melambai. Dia memainkan Gu Zheng dalam beberapa nada. Orang yang berada di sana merasa nada yang dimainkan oleh Nona Gong Sun sangat bagus, membuat orang-orang menjadi bersemangat. Tapi hanya Ma Zhou Fu merasa hatinya kacau dan bergetar. Telinganya seperti akan menjadi tuli, langkahnya pun tidak bisa seimbang.
Gong Sung You Lan meloncat, dengan cepat kepalan tangannya memukul hidung Ma Zhou Fu. Ma Zhou Fu adalah orang yang tinggi dan besar, dia sudah melayang keluar, bersamaan waktu itu terdengar suara tulang hidung yang patah.
Gigi Shen Qi baru saja dipukul hingga rontok, dia merasa malu. Dia mencari sasaran untuk melampiaskan kemarahannya. Melihat Gong Sung You Lan melancarkan serangan, dia membentak, "perempuan jalang, biar aku yang membereskanmu!"
Gong Sun You Lan menghindar. Dia menghadang di depan Gong Sun You Lan dan berkata, "kau sangat cantik" Hanya berkata 3 kata, dia merasa pipinya ditampar 3 kali. Entah sejak kapan lawannya bergerak, Shen Qi belum sempat melihatnya. Karena pipinya tampak bengkak dan terlihat sangat jelek, membuat semua orang di sana tertawa terbahak-bahak.
Luo Tian Chi marah besar, dia dihina oleh 2 orang perempuan muda. Dia berteriak, "suruh tuan rumah keluar!'
"Tidak perlu berteriak, bukankah aku sudah berada di depanmu?"
Seorang perempuan cantik setengah baya sudah berada di depan Luo Tian Chi. Luo Tian Chi kaget dan mundur beberapa langkah, kemudian dia menenangkan diri dan berkata, "apakah kau adalah Qu Yang Sao Yue" Lihat budakmu, dengan cara seperti ini mereka meladeni tamu!"
Qu Yang Sao Yue berkata, "harus dilihat dulu, dengan sikap bagaimana kelakuan kalian terhadap tuan rumah?"
Kemudian Qu Yang Sao Yue menunjuk gadis yang dicengkram oleh Luo Tian Chi. Wajah si Telapak Sakti Xue Hun memerah. Dia melepaskan perempuan itu dan menunjuk Qu Yang Sao Yue. Dia berteriak, "perempuan jalang, kali ini kau cari mati! rasakan Telapak Sakti Xue Hun milikku!"
Di sisi Qu Yang Sao Yue ada si Kaki Seribu Terbang, Cui Yi Zhi dan si Kapas Terbang, Shen Fei Fei serta si Naga Melewati Sungai, Yang Ku Wei, mereka siap bertarung. Qu Yang Sao Yue menahan
mereka dan tertawa, "Anda bertiga istirahatlah dulu, biar aku yang menghadapi pak tua ini. Bila dia bisa menerima 5 jurus pedangku, aku yang akan mencopot papan nama Han Bi Lou. Bila dia tidak bisa lolos dari 3 jurus pedangku, dia akan kembali ke markas Biao Xue Hun dengan pincang."
Akhirnya seperti yang dikatakan sebelumnya. Membuat keributan di Han Bi Lou bila bukan diusir ya orang itu akan dipukul sampai keluar dari sana. Ma Zhou Fu termasuk orang yang dipukul keluar. Shen Qi Shan termasuk yang diusir, bagaimana dengan ketua Biao Xue Hun" Dia sudah mengeluarkan Telapak Sakti Xue Hun, tapi kakinya bertambah satu lubang tusukan pedang. Kalau bukan karena Qu Yang Sao Yue dengan sengaja menusuk dengan miring, mungkin sekarang bukan bukan hanya pincang mungkin dia tidak akan hidup lagi.
---ooo0dw0ooo---
Zheng Bai Shui menarik Zheng Dan Feng keluar. Di ruangan itu sudah tidak ada satu barang pun dan keadaan di sana sangat sepi seperti mati. Tapi di dalam ruangan itu udara terasa semakin panas, apalagi di tempat mereka berdiri papan besi yang berada di atas kepala mereka, terasa semakin panas.
Tapi Fang Zhen Mei tetap tertawa, dia berusaha mengajak ngobrol Shi Tu Cdng Yan dan Shi Tu Tian Xin. Dia sengaja membuat kedua anak itu merasa senang, dia bertanya, "mengapa kalian bisa ditangkap?"
"Kami pun tidak tahu." jawab Shi Tu Qing Yan, "pada saat kami berjalan di depan tiba-tiba dari belakang ada yang menotok kami. Sejak itu kami sama sekali tidak tahu apa-apa lagi."
"Kami ditotok di bagian Qu Chi Xue. Walaupun aku tidak bisa bergerak, tapi aku masih sadar. Hanya pada saat aku jatuh dengan posisi tengkurap, aku tidak bisa melihat apa-apa." Kemudian Shi Tu Tian Xin kemudian teringat sesuatu, "tapi penjaga yang berjalan bersama-sama dengan kami sepertinya tidak sempat bertarung dan
langsung roboh saat itu. Berarti ilmu silat orang itu sangat tinggi."
"Apakah sama sekali tidak memberontak?" tanya Fang Zhen Mei.
"Betul!" Shi Tu Tian Xin takut Fang Zhen Mei tidak percaya dengan perkataannya karena itu dia menjawab dengan tegas.
"Oh?" Fang Zhen Mei berpikir dan terdiam.
"Sekarang kita harus bagaimana?" Shi Tu Qing Yan sangat gelisah.
Tanya Fang Zhen Mei, "apa yang kau maksud?"
Kata Shi Tu Qing Yan, "dia ingin membakar kita hingga mati, apakah benar kau ingin menjadi bebek panggang?"
Fang Zhen Mei tertawa dan berkata, "Sekarang kita kan belum matang, betul kan" Bila belum matang, rasanya tidak akan enak."
Shi Tu Qing Yan mondar mandir di sana, akhirnya matanya memerah dan dia mulai menangis, "Tuan Muda Fang, kami berdua lah mencelakakanmu, sekarang kau harus mati bersama-sama dengan kami."
Papan besi tempat mereka berpijak sudah mulai terasa panas. Shi Tu Tian Xin meloncat dan berkata, "aku akan membelah pagar besi ini!" Beberapa kali dipukul pun keadaan pagar besi tetap sama, tidak bergoyang sama sekali, malah telapak tangannya terasa sakit.
Fang Zhen Mei tertawa dan berkata, "bila pagar besi ini bisa dengan mudah dibelah atau dipotong, Zheng Bai Shui tidak akan bersusah payah mengurung kita. Ketua Chang Xiao Bang ini kecuali galak juga banyak akalnya. Dia menggunakan Pedang Sakti Xue He sebagai umpan, supaya kita masuk ke dalam perangkapnya. Dia mengurungku di sini tidak perlu membunuhku dengan bersusah payah, dia juga tidak perlu khawatir karena kita tidak akan bisa lolos dari sini. Dia hanya menggunakan api, dengan cara lambat dia akan membakar kita sampai mati."
Hati Shi Tu Tian Xin bergetar dan bertanya, "Kalau begitu, sekarang kita harus bagaimana?"
Shi Tu Qing Yan berkata, "Adik, apakah kau takut mati?"
Shi Tu Tian Xin menegakkan dadanya yang kecil dan berkata, "takut mati" Keluarga Shi Tu tidak takut mati!" Tapi sepasang kakinya tetap gemetaran.
Fang Zhen Mei tertawa dan berkata, "bila tidak mau mati, lebih baik kita mengobrol saja."
Tanya Shi Tu Tian Xin, "apakah kita akan menunggu kematian di sini?"
Fang Zhen Mei tertawa dan bertanya, "bila tidak menunggu kematian, apa yang bisa kita kerjakan?"
Jawab Shi Tu Tian Xin, "paling sedikit kita berusaha berpikir mungkin masih ada cara lain?"
Fang Zhen Mei mengerutkan dahi dan bertanya, "cara?"
Kata Shi Tu Tian Xin, "benar, ada cara kan?" Jawab Fang Zhen Mei, "cara, ya memang sudah ada."
Kakak beradik ini sangat senang dan secara bersama-sama mereka mendekat juga bertanya, "cara apa" Coba Paman katakan!"
"Tapi masih belum terpikir."
Shi Tu Qing Yan sangat kecewa, tapi mata Tian Xin berkilau menatap Fang Zhen Mei. Tiba-tiba dia merasa tertarik, "Paman Fang, apakah kau tidak takut mati?"
"Siapa bilang?" tanya Fang Zhen Mei mengerutkan dahi.
"Semua orang berkata seperti itu. Paman Fang, aku ingin menjadi seorang pendekar, ajarkan kepadaku bagaimana cara supaya tidak takut mati?"
Shi Tu Qing Yan juga dengan aneh mendekati Fang Zhen Mei untuk mendengar jawaban Fang Zhen Mei. Fang Zhen Mei tertawa terbahak-bahak dan berkata, "mereka hanya sembarangan bicara. Pendekar lebih menyayangi nyawanya, tapi nyawa orang lain lebih penting. Banyak nyawa lebih penting dibanding dengan nyawa
sendiri. Boleh mengorbankan nyawa sendiri untuk melindungi nyawa orang lain."
"Kalau begitu, Paman sebenarnya juga takut mati?" Shi Tu Tian Xin seperti tidak mempercayainya.
"Takut, takut bukan main."
Shi Tu Tian Xin terpaku dan berkata, "aku tidak percaya, Paman bohong kepadaku. Paman, harus bagaimana supaya tidak takut mati?"
Fang Zhen Mei marah tapi juga ingin tertawa, terpaksa dia berkata, "seperti saat ini kau harus belajar supaya tidak takut mati dan belajar menempuh bahaya. Agar pikiranmu tidak kacau dan juga tidak mudah kaget."
Shi Tu Tian Xin tertawa dan berkata, "Paman bisa merasa tenang dan tidak kaget, berarti Paman tidak takut mati" Aku tidak takut mati, tapi aku takut setan. Paman takut apa?"
Anak ini usianya masih kecil, dia terus bercerita sepertinya dia sudah lupa dengan keadaan akan dipanggang hingga mati. Fang Zhen Mei seperti tertawa tapi sepertinya juga tidak. Melihat Shi Tu Qing Yan yang terus melihat dirinya, dia tertawa kecut dan menjawab, "belalang."
---ooo0dw0ooo---
Malam semakin larut.
Sekeliling tempat itu sangat sepi. Sinar bulan seperti air menyiram ke halaman Han Bi Lou. Puluhan gadis sedang berjalan naik ke loteng dan kembali ke kamar mereka masing-masing.
Hanya tinggal 2 orang gadis cantik. Yang satu sedang memeluk Pi Pa, dia berbaju hijau. Yang satu membawa Gu Zheng, dia berbaju biru muda. Mereka adalah kakak beradik Gong Sun You Lan dan Gong Sung Yue Lan.
Begitu naik ke loteng lantai 3 dari pagar yang tinggi mereka melihat bulan yang menggantung di atas lanngit. Bulan terlihat tenang sehingga membuat hati menjadi tenang. Sinar bulan seperti sehelai sutra tipis menutupi halaman. Kakak beradik ini melihat bulan yang terlihat begitu sedih, mereka terpaku menatap langit. Gong Sun You Lan berkata, "sinar bulan begitu indah!"
Tanggap Gong Sung Yue Lan, "sekarang sudah bulan purnama lagi." Gong Sun You Lan tertawa dan berkata, "Adik, kau mengira aku tidak tahu apa yang sedang kau pikirkan?" Wajah Gong Sung Yue Lan memerah dan berkata, "apa maksudmu?"
Dengan senang Gong Sun You Lan berkata, "sudah bulan purnama, mengapa pendekar yang bernama Wo Shi Shui, belum berkunjung ke sini?"
Wajah Gong Sung Yue Lan segera memerah dan berkata, "jangan menertawakanku, aku tidak sedang memikirkan dia."
Kata Gong Sun You Lan, "ternyata kau tidak menaruh hati kepada Wo Shi Shui. Lain kali jika dia bertanya seperti ini : Kak You Lan, apakah Adik Yue Lan ada" Aku akan menjawab : adikku tidak ingin bertemu denganmu. Dia mengatakan bahwa dia tidak rindu kepadamu."
Gong Sung Yue Lan segera berkata, "Kakak jangan bercanda dan mempermainkanku."
Sambil berjalan sambil mengangkat Gu Zhengnya. Gong Sun You Lan dengan cepat mengambil Pi Pa nya dan berlari, "aku tidak berani bermain Gu Zheng denganmu. Bila tadi kau berhasil menghancurkan hidung orang itu, aku tidak mau hidungku hancur. Belum menikah kau sudah berani memukul kakakmu. Bila sudah menikah pasti kau memukul suamimu. Ha! Ha! Bila Wo Shi Shui datang, aku akan memberitahukan hal ini kepadanya." Sambil tertawa dia masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. Tapi suara tawa terdengar dari luar.
Begitu Gong Sun You Lan kembali ke tempatnya. Wajah marah Gong Sun Yue Lan langsung hilang. Sinar bulan menyinari
wajahnya. Begitu tenang, begitu putih. Gong Sung Yue Lan menarik nafas dan senar Gu Zheng dipetiknya. Kemudian dia kembali ke kamar tidurnya.
Dari jendela kamarnya terlihat bulan. Angin sepoi-sepoi bertiup dengan pelan. Gong Sung Yue Lan menarik nafas dan tiba-tiba ada sesosok bayangan yang masuk. Gong Sung Yue Lan tiba-tiba merasakannya, dia membentak, "siapa!" Hanya dalam waktu singkat dia sudah mengeluarkan 7 serangan.
Tujuh kali memukul berhasil mengenai orang itu. Orang itu berbaju hitam. Di tengah-tengah udara, dia bersalto tapi tetap terkena 7 pukulan. Dia tertawa dan dengan ringan mendarat.
Terdengar suara yang dikenal. Dia terpaku, dengan kaget sekaligus senang dia berteriak, "kau datang juga?" Orang berbaju hitam itu membalikkan badannya. Dia adalah Wo Shi Shui. Wo Shi Shui tertawa dan berkata, "Yue Lan, maaf, aku masuk dengan lancang sehingga membuatmu terkejut."
Dengan penuh perhatian Gong Sun Yue Lan berkata, "aku tidak tahu yang datang adalah kau, apakah terasa sakit?"
Wo Shi Shui tertawa dan berkata, "aku terkena pukulanmu, itu sudah pantas, karena memang aku yang mencari penyakit sendiri."
Karena senang wajah Gong Sun Yue Lan memerah. Dengan tertawa dia bertanya, "mengapa tidak masuk melalui pintu" Kau seperti pencuri."
Wo Shi Shui tertawa dan berkata, "tadinya aku memang ingin masuk dari pintu. Kemudian aku mendengar percakapan kalian...."
"Apakah kau sudah mendengar semuanya?" tanya Gong Sun Yue Lan.
Wo Shi Shui mengangguk sambil tertawa. Gong Sun Yue Lan memukulnya dengan lembut dan berkata, "Kau jahat telah mendengarkan obrolan kami...."
Bulan masuk ke balik awan.
Mengapa" Apakah bukan tidak ada jodoh untuk bermesraan" Atau bulan tiba-tiba teringat dengan matahari"
Gong Sun Yue Lan menarik nafas dan bertanya, "mengapa kau datang kemari?"
Wo Shi Shui menjawab, "aku datang untuk berpamitan."
"Berpamitan?"
"Besok pagi aku akan bertarung antara hidup dan mati dengan Fang Zhen Mei."
"Fang Zhen Mei, pendekar berbaju putih dan orang berbakat dari Jiang Nan?"
"Betul."
"Mengapa kalian harus bertarung?"
"Karena aku sudah berjanji dengannya."
"Berjanji?"
"Benar. Lima tahun yang lalu ibuku sakit berat. Ibuku dirawat oleh paman. Sewaktu aku pulang ibu sudah hampir meninggal.. Dia ingin aku berjanji sesuatu kepadanya, aku harus membalas budi besar paman (adik ibu). Waktu itu paman tidak jahat seperti sekarang."
"Kau sudah berjanji apa kepadanya?"
"Demi menghibur ibuku, aku menyetujuinya. Waktu itu Zheng Bai Shui tidak menyuruhku melakukan sesuatu. Dia hanya berkata, balas budi satu kali saja sudah cukup. Sekarang aku baru tahu, itu adalah akal dia saja. Karena aku setuju melakukan satu hal untuknya, sekarang apa yang diminta olehnya termasuk semuanya."
"Oh!"
"Tiga bulan yang lalu, Fang Zhen Mei masuk ke Zhong Yuan, Zheng Bai Shui ingin aku segera membunuhnya."
"Fang Zhen Mei adalah orang yang dalam beberapa ratus tahun ini hanya satu-satunya pendekar yang tangannya tidak pernah ternoda darah. Apakah kau tega membunuh dia?" tanya Yue Lan.
"Tidak tega. Tapi aku juga malu kepada ibuku yang sudah meninggal." Hati Wo Shi Shui sangat sedih. Dia menarik nafas nematap langit dan berkata, "apalagi beberapa kali aku bertarung dengannya, aku lebih banyak kalah daripada menang. Karena itu, aku mengambil keputusan bila aku mati di tangannya, aku akan menerima semuanya dengan senang hati. Bila aku bisa membunuhnya, aku akan memusnahkan Chang Xiao Bang untuk menghibur dia yang berada di surga."
"Itu bukan cara yang baik." kata Gong Sung Yue Lan.
'Tapi itu adalah satu-satunya cara yang ada," kata Wo Shi Shui tidak ada ekspresi, "aku adalah laki-laki. Kata-kataku yang sudah kuucapkan, aku harus menepatinya."


Pendekar Sejagat Seri Kesatria Baju Putih Karya Wen Rui Ai di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bulan muncul lagi dari balik awan.
Demi apa" Apakah dia ingin bersinar dengan terang" Di dunia ini banyak hal yang tidak diinginkan yang harus dilakukan.
Wo Shi Shui menepuk pundak Gong Sun Yue Lan yang masih berdiri di depan jendela dan berkata, "Yue Lan, karena inilah maka aku pamit kepadamu."
Gong Sung Yue Lan tidak membalikkan badannya. Dia bertanya, "apakah kau harus bertarung?"
"Benar!"
"Tolong beritahu kepadaku, di mana kalian akan bertarung?"
"Tidak!" jawab Wo Shi Shui dengan tegas.
"Mengapa?" tanya Yue Lan.
"Aku tidak ingin kau melihat pertarungan ini. Jangan khawatir, jika kau masih hidup, aku pasti akan datang ke sini untuk
menengokmu."
Gong Sun Yue Lan membalikkan badan, kedua matanya sudah bersimbah dengan air mata. Sinar bulan menyinari air mata ini. Dengan suara gemetar dia bertanya, "mengapa kau harus pergi" Mengapa kau harus bertarung?"
Wo Shi Shui menarik nafas panjang. Dengan penuh kasih sayang dia mengusap wajah Gong Sun Yue Lan. Dan berkata, "Yue Lan...."
Bulan masuk lagi ke balik awan.
Apa sebabnya"
Apakah bulan pun tidak mau melihat perpisahan ini"
"...ini adalah malam terakhir sebelum bertarung."
"Karena itu kau harus istirahat yang cukup."
"Tidak, aku akan bersamamu sampai besok pagi."
"Kapan kau akan pergi?"
"Sebelum hari terang."
"Sebelum hari terang?"
"Ya."
"Ah!"
"Jangan merasa sedih, sebenarnya orang yang tidak bersalah adalah Fang Zhen Mei."
"Sekarang dia sedang apa?"
"Entahlah...mungkin...aku sangat kagum kepadanya. Dia sering menolong orang tapi tidak sombong, dia sangat setia tapi tidak ingin berkuasa...sekarang dia sedang apa?"
"Mungkin dia seperti kita...mungkin juga sedang menatap bulan, mungkin juga sedang makan bebek panggang...."
Nafas mereka semakin berat. Bulan muncul lagi dari balik awan. Bulan bersinar terang, bumi pun terang, cinta memenuhi bumi dan
langit. ---ooo0dw0ooo---
Bebek panggang"
Makan bebek panggang adalah hal yang paling menyenangkan tapi bila dia dianggap bebek oleh orang lain dan dipanggang, itu sungguh tidak menyenangkan.
Kakak beradik Shi Tu beranggapan demikian. Anehnya Fang Zhen Mei masih terlihat sangat santai. Dia seperti sedang makan bebek panggang dengan araknya dan juga seperti sedang menikmati cahaya bulan.
Terkurung di sini, sedikit cahaya bulan pun tidak terlihat. Shi Tu Tian Xin mencoba mendobrak pagar besi. Malah badannya yang sakit. Dengan marah dia berkata, "kandang burung, akan kuhancurkan kau!"
Shi Tu Qing Yan tertawa dan berkata, "kalau ini adalah kandang burung, apakah kita akan menjadi burung?" Tapi dia tahu besi pagar ini mulai panas. Dia tidak tertawa lagi. Dia meloncat ke depan Fang Zhen Mei dan berkata, "Paman Fang, sekarang kita harus bagaimana?"
Fang Zhen Mei tersenyum, 'aku sedang mencari akal."
Suhu semakin memanas. Baju mereka mulai basah. Kata Shi Tu Tian Xin, "Paman Fang, begitu idemu keluar, kami sudah matang dipanggang."
Shi Tu Oing Yan marah dan berkata, "jangan ganggu Paman! Pikir cara yang baik."
Shi Tu Tian Xin meminta, "Kakak, kau juga bantu mencari akal."
Shi Tu Qing Yan menjawab, "baiklah, aku akan membantu...."
Tiba-tiba dia berteriak, "Oh!"
Shi Tu Tian Xin dengan senang bertanya, "apakah sudah ada?"
Jawab Shi Tu Qing Yan, "aku tidak punya!"
Dia balik bertanya, "Paman Fang, apakah kau sudah terpikir cara lain?"
Fang Zhen Mei tersenyum dan menjawab, "belum."
Suhu semakin panas. Pagar dan ubun-ubun kepala semakin panas membuat baju mereka makin basah, duduk pun tidak bisa.
---ooo0dw0ooo---
BAB 12 Markas Biao Qing Yun
Markas Biao Qing Yun berada di dalam kota Chang An. markas Biao Qing Yun adalah Biao terbesar di kota itu. Sekarang sudah malam jam satu. Pintu markas Biao sudah tutup, tapi di dalam markas Biao masih ada 3 orang sedang minum arak.
Mereka adalah ketua Biao Qing Yun, Hu Yan Yi Ding dan ketua Biao Fei Yun, Xue Zheng Yin dan Biao Chi Yun, Jiang Oing Feng.
Terdengar Xue Zheng Yin dengan tertawa berkata, "Hari ini aku sudah pergi ke Han Bi Lou..."
Yan Yi Ding tertawa dan berkata, "Apakah Kakak Xue ingin memberitahu kepada kami bahwa dia berkenalan dengan seorang wanita cantik..."
Xue Zheng Yin dengan cepat berkata, "bukan, bukan. Hari ini aku ke Han Bi Lou untuk mencari Qi Yang Sao Yue untuk menanyakan masalah Chang Xiao Bang, yang dekat-dekat ini sudah membunuh beberapa orang-orang dunia persilatan, tidak disangka, baru sampai di Han Bi Lou sudah ada 3 orang dilempar keluar dari Han Bi Lou..."
Hu Yan Yi Ding dengan aneh berkata, "Oh?"
Hu Yan Yi Ding tertawa dan berkata, "Sudah lama orang-orang
tidak berani membuat keributan di Han Bi Lou. Kali ini siapa yang diusir itu?"
Xue Zheng Yin dengan senang tertawa, "Mereka adalah ketua Biao Xue Hun Luo Tian Chi dan Shen Qi Shan. Masih ada si kasar Ma Zhou Fu."
Hu Yan Yi Ding tertawa dan berkata, "Ternyata adalah mereka bertiga, ha...ha...ha"
Jiang Qing Feng tertawa dan berkata, "Biao Xue Hun didukung oleh Chang Xiao Bang. Mereka selalu menghina yang lemah, itu sudah melewati batas. Dia harus menerima pembalasan."
Xue Zheng Yin juga terus berbicara karena dia sudah tua maka sedikit terbatuk. Kemudian dia berkata, "Kalian tunggu sebentar, aku akan ke kamar kecil."
Dengan tergopo-gopo dia berjalan keluar ruangan tamu. Mungkin dia sudah mabuk begitu keluar ditiup angin, dia merasa dingin dan gemetar. Begitu melihat bulan, bulan purnama terasa sangat aneh, warnanya kuning dan hijau. Dia gemetaran juga merinding.
Pada waktu itu juga paling sedikit 60 senjata rahasia sudah ditujukan kepadanya.
Xue Zheng Yin sudah tua. Begitu dia tahu keadaan, sudah terlambat. Dia berteriak dengan suara keras. Dua telapak digerakan.
Tapi tetap sudah ada 7-8 macam senjata rahasia menancap di badannya.
Xue Zheng Yin berteriak dan berlari ke depan.
Dia berusaha kembali ke ruangan tamu itu.
Tiba-tiba di dalam kegelapan, ada cahaya pedang dan dalam cahaya pedang itu, Xue Zheng Yin melihat orang itu.
Pemuda yang gagah dan kejam.
Xue Zheng Yin berteriak, "Fang Zhong Pin!"
Dia merasa dadanya sakit dan roboh tidak bisa bangun lagi.
Di ruangan, Hu Yan Yi Ding dan Jiang Qing Feng masih terus minum. Tiba-tiba mendengar di luar ruangan ada yang marah dan berteriak. Mereka terpaku, kemudian ada suara yang sangat keras masuk dari luar. Mereka berdua sudah mengenal itu adalah suara Xue Zheng Yin. Segera mereka berdiri. Dari suara Xue Zheng Yin terdengar dia berkata nama Fang Zhong Pin. "Fang Zhong Pin?" Badan Jiang Qing Feng bergetar. Nama Fang Zhong Pin untuk dia terlalu dia kenal. Dulu sewaktu ayahnya memimpin Biao Chi Yun selalu aman dan makmur. Pada suatu hari tengah malam, semua orang di dalam pekarangan bertarung, mereka berteriak, "Chang Xiao Bang sudah menyerang." "Fang Zhong Pin aku akan membunuhmu!" Dia melihat paman guru satu persatu roboh di dalam cahaya api. Dia dengan sekuat tenaga berlari ke arah lain. Sesudah membunuh puluhan murid Chan Xiao Bang, dia baru bisa melarikan diri. Sesudah keluar dari sana dia baru tahu dalam Biao Chi Yun, hanya dia sendiri yang beruntung bisa kabur. Yang lain seekor anjingpun tidak bisa lolos.
Kemudian dia berlari ke markas Biao Fei Yun. Xue Zheng Yin masih terus berkata ingin membalas dendam untuk Biao Chi Yun. Tapi belum satu tahun, pada suatu pagi hari di dalam suatu gang, Biao Fei Yun dan Chang Xiao Bang bentrok. Yang terluka dan mati sangat banyak. Tapi Chang Xiao Bang tetap menyerang Biao Fei Yun. Biarpun orang Biao menahan serangan ini tapi orang semakin banyak tumbang. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang berbaju merah berjalan sambil membunuh. Begitu pemuda itu masuk, segera 4 guru Biao tumbang. Kekuatan Biao Fei Yun segera hancur. Pemuda itu masih tertawa dan berkata, "Ingat budiku, namaku adalah Fang Zhong Pin." Xue Zheng Yin dengan marah menyerang, hanya beberapa kali menyerang dia sudah roboh. Dengan susah payah dia memapah Xue Zheng Yin bisa keluar dari sana dan lari ke markas Biao Qing Yun. Dalam Biao Fei Yun hanya dia sendiri yang masih hidup.
Sekarang yang bernama Fang Zhong Pin datang lagi ke markas
Biao Qing Yun"
Orang-orang di sini yang berilmu silat paling tinggi adalah 'pecut emas tanpa musuh' Hu Yan Yi Ding. Tapi apakah dia bisa menahan serangan Fang Zhong Pin"
Biarpun Jiang Qing Feng sangat berpengalaman, tapi dia terpaku dan badanpun bergetar.
Hu Yan Yi Ding sudah marah, dengan cepat dia sudah seperti seekor bangau terbang keluar dari ruangan.
Begitu Hu Yan Yi Ding terbang keluar ruangan, sudah ada satu jala yang besar dari atap turun menutup Hu Yan Yi Ding.
Ternyata di atas atap, 4 sudut sudah ada orang berbaju hitam bersembunyi di sana.
Hu Yan Yi Ding ingin menghindar, tapi sudah tidak sempat. Dia sudah terkurung di dalam jala.
Tapi Hu Yan Yi Ding bukan memutuskan jala, sebaliknya dia loncat ke atap sambil membawa jala. Kemudian pecut emas keluar dari jala.
Terdengar sudah ada yang terkena pecut dan roboh. Segera Hu Yan Yi Ding berputar dan menyerang, ada yang roboh lagi.
Karena dua orang roboh, jalapun tidak kuat dipegang lagi. Hu Yan Yi Ding sudah lolos dari jala itu.
Tapi bersamaan waktu itu juga 40-50 senjata rahasia sudah dilepaskan dari atap rumah.
Hu Yan Yi Ding turun lagi, senjata rahasia itu malah membuat mati orang yang tersisa di atas atap.
Tapi kaki Hu Yan Yi Ding belum berdiri benar, seorang berbaju merah dengan cepat dan tergesa-gesa sudah datang dan dua telapak tangan sudah keluar. Satu Yin dan satu Yang, menyerang Hu Yan Yi Ding. Dia adalah ketua panji merah Tie Jiao Jiao.
Hu Yan Yi Ding di tengah udara, segera kembali lagi loncat ke
atap dan berteriak, "Anah buah markas Biao cepat bangun! Chang Xiao Bang sudah datang menyerang?"
Kata-kata dia belum habis, di depan sudah ada kilauan pedang. Cepat, tidak bisa dilukiskan lagi. Karena Hu Yan Yi Ding masih di udara dan tenaganya terkuras, dia tidak bisa menghindar lagi, pedang sudah menusuk ke dalam perut. Badan Hu Yan Yi Ding pun di tengah-tengah udara turun kemudian dengan keras jatuh ke bawah.
Pemuda itu tangannya memegang pedang menusuk ke perut Hu Yan Yi Ding. Dia juga ikut turun. Hu Yan Yi Ding dengan suara serak berteriak, "Kau?"
Pemuda itu tertawa dingin dan berkata, "Aku adalah Fang Zhong Pin."
Kemudian pedang dicabut. Darah seperti hujan bermuncratan. Diapun kembali terbang ke atap membiarkan Hu Yan Yi Ding jatuh ke bawah.
Jiang Qing Feng dan puluhan guru Biao keluar dari ruangan, tiba-tiba sudah melihat benda yang terjatuh. Itu adalah mayat Hu Yan Yi Ding yang sudah mati dengan mata tidak dipejam.
Semua orang kaget. Terdengar di atas atap ada suara tawa seperti setan dan berkata, "Bunuh! Satupun tidak boleh tersisa!"
---ooo0dw0ooo---
Di dalam kurungan semakin panas, dudukpun sudah tidak bisa, berdiripun sudah tidak, bisa lama. Udara panas datang dari telapak kaki juga datang dari atas kepala membuat 3 orangyang di dalam berkeringat.
Shi Tu Tian Xin berteriak, "Bagaimana ini" Habislah kami! Habislah!"
Shi Tu Qing Yan dengan cemas bertanya, "Paman Fang, apakah kau sudah mempunyai cara?"
Fang Zhen Mei berpikir sebentar dan berkata, "Sudah ada!"
Adik kakak Shi Tu segera senang dan mereka bertanya, "Dengan cara apa" Cara apa?"
Fang Zhen Mei berpikir sebentar dan berkata, "Cara ini sekarang belum bisa terpakai."
Tian Xin berkata, "Kapan baru bisa dipakai?"
Fang Zhen Mei menjawab, "Harus menunggu sebentar."
Kali ini Shi Tu Qing Yan juga sudah cemas. Dia berkata, "Kalau menunggu lagi, kita semua akan matang."
Fang Zhen Mei tersenyum dan berkata, "Betul, pada waktu itu kita lolos."
---ooo0dw0ooo---
Hari hampir terang.
Hari subuh. Angin paling dingin, kabutpun paling lembab, langitpun paling gelap.
Bulan sudah tidak ada, angin kencang dan awanpun sangat rendah, angin tetap terasa dingin.
Di dalam Han Bi Lou bagian barat,
Seseorang berbaju hitam dengan cepat keluar dari jendela. Dia masih terus menerus melihat Han Bi Lou. Di dalam jendela ada seorang perempuan sedang dengan sepenuh hati memandang bayangan orang itu.
Air mata Gong Sun Yue Lan, di dalam angin malam dan angin pagi seperti sudah membeku menjadi es. Wo Shi Shui sudah pergi jauh.
Dengan sedih Yue Lan masih berpikir dan melihat. Tidak ada bulan, tidak ada bintang, angin meniup awan. Tiba-tiba dia sudah melihat di atas atap banyak orang yang berbaju hitam. Mereka
sedang menuju Han Bi Lou.
Dia ingin berteriak, tapi jendela sudah dipukul hancur. Seseorang yang kuat dengan langkah besar masuk.
Gong Sun Yue Lan membentak, "Siapa?"
Orang itu menjawab dengan dingin, "Chang Xiao Bang Qu Lei."
Dengan cepat Yue Lan sudah maju. Dia mengambil Gu Zheng. Dari dalam mengeluarkan sebilah pedang. Pedang cepat seperti kilat terus menyerang Qu Lei.
Qu Lei sudah mulai mengeluarkan kepalan tangan. Gu Zheng hancur.
Yue Lan mundur beberapa langkah. Qu Lei mendekat, Yue Lan segera memukul dengan bangku. Tapi bangku tetap hancur dipukul Qu Lei.
Yue Lan sudah mundur sampai pinggir tempat tidur. Dia mengangkat meja dan melempar meja itu kepada Qu Lei.
Dia tidak berharap meja ini bisa menyerang mundur Qu Lei. Dia hanya berharap bisa menghadap dia sebentar supaya dia ada kesempatan untuk melarikan diri.
Tapi Qu Lei tidak menghindar, dia tetap memukul, mejapun hancur.
Yue Lan sudah mendengar di luar suara sangat ribut. Suara perempuan-perempuan * berteriak. Suara bertarung juga terdengar, dia ingin lari dari pintu.
Tapi Qu Lei sudah dengan cepat mendekat. Dengan dingin dia berkata, "Lebih baik kau mendengar perintahku!" Qu Lei memecahkan pintu tapi dia menghadang di pintu. Yue Lan dengan marah berkata,
"Aku memilih mati!" Dia ke depan, 2 jari menusuk mata Qu Lei.
Qu Lei memukul.
Gong Sun Yue Lan sudah terbang keluar, mulut mengeluarkan darah. Qu Lei dengan suara keras berkata, "Semua menyerang ke Han Bi Lou, tidak ada orang yang boleh lolos." Suaranya memenuhi Han Bi Lou.
Begitu kamar Gong Sun Yue Lan ada suara yang aneh, Qu Yang Sao Yue sudah bangun. Dia dengan cepat keluar membawa pedang. Tiba-tiba ada cahaya pedang mendekat, cepat dan tepat. Dengan pedang Qu Yang Sao Yue bisa menahan serangan ini. Segera dia menyerang 7 jurus pedang, orang itu mundur 7 langkah, tapi dia dapat menyambut 7 pedang ini.
Hanya sebentar orang itu sudah menyerang 7 pedang Qu Yang Sao Yue juga menghindar 7 pedang itu tapi dia sudah mulai sedikit terengah-engah. Begitu dia melihat lawan adalah seorang pemuda yang dingin dan sombong juga cabul.
Qu Yang Sao Yue sangat marah dan berkata, "Kau siapa?" Pemuda itu tertawa dan berkata, "Chang Xiao Bang Fang Zhong Pin!"
Qu Yang Sao Yue sangat kaget. Kalau Chang Xiao Bang datang menyerang, tadi ada suara aneh datang dari kamar Yue Lan. Dia sekarang pasti dalam bahaya, karena itu dia marah dan membawa pedang dan berkata, "Minggir!"
Fang Zhong Pin tertawa dan berkata, "Kenapa harus minggir" Biarpun umurmu sedikit tua tapi masih cantik. Aku tidak mau jauh-jauh darimu?"
Belum habis dia berkata, Qu Yang Sao Yue sudah menyerang dengan ilmu pedang dan memaksa Fang Zhong Pin keluar dari pintu menuju pekarangan.
Han Bi Lou di mana-mana sudah terdengar suara teriakan dan suara pertarungan. Qu Yang Sao Yue berteriak, "Kalian jangan gugup, bergabunglah untuk melawan."
Dan pada waktu itu juga Fang Zhong Pin menyerang kembali. Qu Yang Sao Yue membentak dan berkata, "Cari mati!" Pedang yang di
tangan sudah bergetar. Dia ingin dengan tenaga dalam yang sudah dia latih puluhan tahun menggetarkan pedang yang dipegang supaya bisa lepas dari tangan Fang Zhong Pin.
Begitu 2 pedang saling beradu, tangan Fang Zhong Pin dibuat kesemutan. Qu Yang Sao Yue pun menyerang lagi 3 jurus dan membuat pedang yang dipegang Fang Zhong Pin terlepas.
Qu Yang Sao Yue sangat senang, dia menyerang lagi dan ingin mengambil nyawa Fang Zhong Pin.
Fang Zhong Pin tidak menghindar tapi malah maju, biarpun di tangan tidak ada pedang tapi dia menggunakan tangan menjadi pedang. Pedang tangan sudah terlatih. Tedang telapak' yang Fang Zhong Pin latih kecuali pedang tangan baju, yang lebih lihai adalah "pedang telapak'. Begitu Qu Yang Sao Yue menggetarkan pedang Fang Zhong Pin dan pedang Qu Yang Sao Yue ikut terlepas juga, dia mengira kemenangan sudah di pihak dia. Oleh karena itu dia kurang waspada.
"Pedang telapak' sudah sampai ke dada Qu Yang Sao Yue. Qu Yang Sao Yue tiba-tiba berteriak, "Anak-anak cepat kabur! Jangan bertarung lagi!"
Dengan tertawa dingin Fang Zhong Pin berkata, "Sayang, ingin kabur juga sudah tidak ada kesempatan lagi." Dia menarik kembali tangannya. Darah seperti gunung muncrat keluar dari dada Qu Yang Sao Yue. Qu Yang Sao Yue segera roboh. Fang Zhong Pin berteriak, "Semua orang Han Bi Lou dengar, kalian tidak perlu bertarung lagi. Ketua kalian, Qu Yang Sao Yue sudah mati di tanganku."
Gong Sun You Lan begitu mendengar Qu Yang Sao Yue keluar dari pintu, dia sudah terbangun. Begitu bangun sudah ada murid Chang Xiao Bang masuk. Dengan Pi Pa dia menyapu, 2 orang tadi segera mati. Baru keluar dari pintu kamar bayangan telapak sudah datang. Seseorang yang seperti mayat hidup sudah ada di depan.
Dengan cepat You Lan menghindar serangan telapak ini dan membentak, "Kalian siapa?"
Orang itu tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Aku adalah Zhan Yu Chan dari Chang Xiao Bang. Hai perempuan lebih baik kau menurut apa yang aku perintah!"
You Lan melihat orang ini ada telapak tangan, tapi tidak ada jari. Tapi menyerang sama sekali tidak ada suara, cepat dan tepat. You Lan tahu yang dia latih adalah telapak tangan beracun. Hatinya sangat benci. Diapun bertarung lagi. Tangan memegang Pi Pa, dengan satu jurus dia sudah menyapu.
"Wu Zhi Zhang' (Telapak Tanpa Jari) Zhan Yu Chan membentak, segera menghindari serangan Pi Pa. Kemudian dua telapak tangannya mengeluarkan serangan yang kuat ke arah You Lan.
You Lan melihat api Han Bi Lou sudah terbakar, hatinya kaget, pada waktu itu kata-kata Qu Lei keluar dari kamar Yue Lan. You Lan sudah tahu Yue Lan sudah terbunuh, diapun tidak ingin bertarung lagi. dia mengangkat Pi Pa dan memukul Zhan Yu Chan.
Dengan 2 telapak tangannya, Zhan Yu Chan memecahkan Pi Pa. waktu Pi Pa hancur dan membuat mata Zhan Yu Chan buram, dari dalam Pi Pa You Lan mencabut pedang dan menusuk.
Zhan Yu Chan berteriak, "Pedang sudah menembus tenggorokan." sesudah membereskan Zhan Yu Chan, You Lan ingin menolong adiknya tapi di belakang sudah ada yang menyerang. Untung You Lan segera tahu, dia menghindar ke pinggir tapi pundak sudah terkena dan terluka. Yang menyerang adalah anak buah Biao Xue Hun telapak sakti' Luo Tian Chi. Dia dengan galak berdiri di sana, tangannya masih memegang golok.
Kata Gong Sun You Lan, "Tadi pagi kau kuberi hidup, sekarang kau masih tidak tahu malu berani melukai orang dari belakang!"
Luo Tian Chi mengangkat golok tinggi-tinggi dan tertawa, "aku menyerangmu diam-diam, tidak ada yang tahu kau sudah menjadi daging di mulutku. Lebih baik aku menikmati dulu dirimu..." Tiba-tiba tenggorokannya berbunyi dan dua mata sudah membelakak kemudian roboh karena dua bilah pedang sudah menancap di dadanya.
Begitu dilihat oleh You Lan, ternyata yang datang adalah orang dari markas Biao Feng Yun Yang Ku Wei. Yang Ku Wei berkata, "Nona cepat lari! Kita sudah dikepung musuh..." kata dia belum habis, sudah mendengar kata-kata Fang Zhong Pin mengenai Qu Yang Sao Yue. Yang Ku Wei marah dan berkata, "Kurang ajar..." Tapi tiba-tiba kepalanya sudah pecah dan darah bermuncratan. You Lan menjerit.
Terlihat ada satu orang berbaju hitam juga pendek mendekat. Dia tertawa dan berkata, "nona bagaimana obat peledak ini?" Kemudian dia dengan senang tertawa. Dia adalah ketua panji hitam Wan Man Tang, dia juga penyerang Han Bi Lou.
Tapi dia baru tertawa setengah, suara tertawa menjadi teriakan kesakitan karena punggungnya sudah tertanjap 3 ekor kaki seribu yang berwarna merah. "Kaki seribu terbang' Cui Yi Zhi berdiri di belakang dia. Dengan dingin dia berkata, "Yang terkena racun seribu kaki, 3 langkah dia akan mati. Terimalah nasibmu!"
Wan Man Tang berteriak tapi dia tidak berani bergerak. Tiba-tiba ada orang datang dari belakang mendekap Cui Yi Zhi dengan erat. Dengan cara apapun Cui Yi Zhi berusaha tetap tidak bisa lepas dari dekapan itu. Ternyata orang itu adalah Shen Qi Shan. Dia berteriak kepada Wan Man Tang, "Ketua Wan, cepat bunuh dia!"
Sayang dia tidak tahu tentang Wan Man Tang. Wan Man Tang membunuh Cui Yi Zhi dengan melemparkan obat-obat peledak ke badannya Cui Yi Shi. Shen Qi Shan juga terkena peledak dan mati. Wan Man Tang juga roboh dan mati. Waktu Shen Qi Shan sedang memeluk Cui Yi Zhi, You Lan ingin menolong tapi sudah dihalang oleh seseorang yang tinggi dan besar. Biarpun mengeluarkan jurus yang lamban tapi tenaga sangat besar. Dia adalah Ma Zhou Fu. *
You Lan marah juga kaget. Dia melemparkan pedang sebagai senjata rahasia, pedang melewati dada Ma Zhou Fu. You Lan melihat semua Han Bi Lou sangat kacau. Banyak gadis-gadis tidak mau dihina, mereka melawan. Dia merasa sedih tidak tertahan, dia ingin membantu tapi sudah ada seseorang meleyang masuk. Lampu-lampu pun sudah dipukul mati. Sebelum lampu mati You Lan
melihat seorang pemuda yang gagah tapi cabul sudah berdiri di depan dia. Begitu .lampu mati, orang itu dengan cabul berkata, "Aku adalah Fang Zhong Pin, apakah kau adalah nona besar Gong Sun?"
You Lan ingin menyerang, tapi tangan sudah dicengkram. Di telinga sudah terdengar suara tawa Fang Zhong Pin yang cabul. Langit mendung, bumi gelap, api dimana-mana, suara teriakan dimana-mana.
---ooo0dw0ooo---
Di ruangan itu panas sudah sampai tidak bisa ditahan lagi. Mereka bertiga terus berjalan mondar mandir. Tanah yang panas, sama sekali langkah kaki tidak bisa berhenti. Dalam hati Shi Tu Tian Xin berpikir, "Habislah! Biarpun sekarang sudah ada cara juga sudah terlambat!"
Kata Shi Tu Qing Yan, "Ilmu silat kita tidak baik tidak apa harus mati, tapi Paman Fang?"
Tiba-tiba Fang Zhen Mei tertawa dan berkata, "Sekarang kita belum mati, apakah betul?"
Shi Tu Qing Yan menarik nafas dan berkata, "Sekarang sama nanti, apa bedanya?"
Shi Tu Tian Xin masih bisa meneliti Fang Zhen Mei, dia berkata, "Paman Fang, sekarang dalam keadaan begitu, kau masih bisa tertawa, kapan dan dalam keadaan apa kau baru tidak tertawa?"
Kata Fang Zhen Mei, "Waktu makan."
Baru berkata itu, adik kakak Shi Tu tertawa. Tiba-tiba Fang Zhen Mei berdiri tegak dan berkata, "Sekarang adalah waktu kita menerobos keluar."
Adik kakak Shi Tu kaget sampai mulut ternganga dan bersamaan berkata, "Menerobos keluar?"
"Betul, menerobos keluar." Kata Fang Zhen Mei. Tangan sudah dilambaikan dan pedang sakti Xue He sudah ada di tangan. Fang Zhen Mei sangat bersemangat dan berkata, "Zheng Bai Shui sudah menghitung kita tidak bisa keluar dari kurungan ini, maka itu dia memberikan pedang sakti Xue He ayahmu. Tapi dengan pedang inilah kita bisa tertolong. Tadi Nona Dan Feng ingin menolong kita tapi tidak terlaksana. Karena dia juga pedang sakti Xue He jatuh di tangan kita, berarti dia sudah menolong kita."
Kata Shi Tu Qing Yan, "Aku tahu pedang sakti Xue He bisa memotong besi seperti tanah, memutuskan emas seperti batu, tapi apakah bisa memotong besi yang tidak biasa ini?"
Kata Fang Zhen Mei dengan tegas, "Tidak bisa." Adik kakak Shi Tu terpaku. Kemudian Fang Zhen Mei berkata, "Karena itu aku harus menunggu sampai sekarang. Zheng Bai Shui menyangka cara yang paling jitu adalah memanggang kita, itu juga bisa menghindar orang-orang Chang Xiao Bang berkorban. Siapa tahu cara paling aman malah ada celahnya. Api membakar, besi pasti leleh. Papan besi juga akan melebur. Dengan pedang kita memotong pagar pasti tidak ada gunanya, lebih baik kita mencari akal dari bawah yang panas. Kita akan keluar dari bawah. Di bawah ada api, pasti ada lubang, ada lubang pasti ada jalan, di atas kepala kita ada api tapi kita tidak bisa menabrak ke atas. Jika di atas langit-langit dipotong, api dan arang akan turun. Kita bisa tidak beruntung."
Dengan senang Shi Tu Tian Xin meloncat. Shi Tu Qing Yan berpikir sebentar dan berkata, "Jika kita memotong bawah, api akan naik" Bukankan kita sendiri yang masuk ke dalam kobaran api" Bagaimana bisa keluar?"
Fang Zhen Mei tertawa dan berkata, "Aku ada cara. Pertama aku akan turun, begitu hitungan 10 kalian baru turun meloncat. Ingat 10, jangan terlalu telat atau terlalu cepat. Biarpun di bawah ada apa, mata kalian dipejam dan loncat. Sekarang kalian' mulai berhitung." Mata Fang Zhen Mei seperti kilat melihat mereka berdua. Mereka berdua segera bersemangat.
"Sudah, jangan telat! bersiaplah aku akan memulai."
Baru habis bicara, dia sudah meloncat dan jatuh di tempat yang paling panas. Kemudian dengan sepenuh tenaga dia menusuk papan besi itu dan memotong sekelilingnya. Terdengar suara papan besi berbunyi, papan besi itu sudah dipotong 2.5 meter lingkaran bulat. Benar saja, dari lubang itu kobaran api terus baik. Fang Zhen Mei berteriak dan dua telapak sudah menutup ke bawah, karena api ditekan oleh telapak, apinya melebar ke sisi. Arang beterbangan, api juga jatuh ke mana-mana. Fang Zhen Mei sudah meloncat ke bawah dan dia berteriak, "Mulai hitung!"
Fang Zhen Mei turun ke tumpukan api. Segera badan miring ke kiri dan loncat dari kobaran api, segera tubuhnya juga sudah ada yang terbakar, orang-orang yang mengurus api dibawah, melihat papan besi di gergaji. Dan ada yang turun, mereka kaget dan ingin menyerang, tapi api malah menyerangnya, panasnya membuat mereka berteriak seperti babi dipotong.
Begitu kaki Fang Zhen Mei menginjak bumi, dengan cepat dia sudah mendekati mereka berempat. Dengan cepat memadamkan api yang membakar. Mereka sangat beruntung tidak mati terbakar.
Sesudah menolong mereka berempat, dia dengan cepat menggerakan telapak tangannya lagi, membuat kobaran api bergerak ke pinggir dan bersamaan waktu, adik dan kakak Shi Tu sudah berpengangan tangan dan mata dipejamkan bersamaan melayang turun.
Sekali lagi Fang Zhen Mei menggerakan telapak tangannya membuat adik kakak Shi Tu melayang jauh dari api 3-4 meter. Kemudian dengan cepat dia berlari memadamkan api yang ada di badan mereka.
Dua pekerjaan dilakukan dalam waktu yang singkat. Begitu sudah menolong adik kakak Shi Tu, dia baru merasa tubuhnya juga ada beberapa tempat yang terbakar.
Mungkin dia ingin menolong orang lain sehingga melupakan keadaan sendiri. Segera dia memadamkan apinya tapi sudah beberapa tempat terluka oleh api. Bajupun beberapa bagian ada
yang terbakar, benar-benar tampak tidak seperti Fang Zhen Mei yang biasa.
Diantara beberapa orang Chang Xiao Bang yang tertolong ada yang berkata, "Kami ingin membakar mati dirimu, kenapa kau malah menolong kami?"
Fang Zhen Mei tertawa santai, tapi karena tubuhnya sudah ada beberapa tempat yang terbakar membuat dia sakit. Untung tenaga dalamnya sangat tinggi, dia bisa menahan kesakitan ini. Salah satu anak buah Chang Xiao Bang bertanya, "apakah anda adalah Tuan Muda Fang?"
Fang Zhen Mei tertawa dan mengangguk. Orang itu menarik nafas dan berkata, "Kalau tahu itu adalah Tuan, matipun aku tidak mau membakar."
Yang satu orang lagi berusaha bangun dan berkata, "Kalian cepat pergi! Ketua Bang akan datang sebentar lagi. Kalian keluar dari barat. Jika bertemu 7 pohon cemara segera belok ke kiri. Begitu sudah keluar pintu, cepat berjalan ke selatan. Begitu bertemu satu rumah kecil, kalian ke barat timur. Sesudah itu Tuan sudah diluar wilayah Chang Xiao Bang. Cepat! Cepat! Cepat!"
Fang Zhen Mei memberi hormat dan berkata, "Terima kasih!" dia segera membawa adik kakak Shi Tu, seperti angin dengan cepat pergi.
---ooo0dw0ooo---
Bab 13 Ketepel Besi, Peluru Perak, Lu Ying Feng.
Begitu Fang Zhen Mei keluar dari ruangan itu, dia sudah merasa ada angin meniup wajahnya dan kepala mereka. Dengan menarik nafas yang dalam, Fang Zhen Mei mengisap udara segar. Langit bagian timur sudah mulai memutih. Malam akan lewat, pagi akan
datang. Dia segera mengambil arah selaran dan sambil membawa adik kakak Shi Tu, dia sudah terbang diatas puluhan atap rumah. Tiba-tiba dia melihat ada satu pekarangan. Ada seseorang dengan pelan-pelan sedang berjalan, dia menuju pintu Chang Xiao Bang. Sikapnya santai tapi ragu-ragu. Shi Tu Tian Xin begitu melihat, segera berkata, Ttu adalah Paman Lu."
Fang Zhen Mei mengangguk dan berkata, "Kita turun dan lihat!" Ketapel besi peluru perak Lu Ying Feng benar-benar adalah seorang yang berpengalaman di dunia persilatan, begitu mendengar di atas ada suara yang berbunyi, dia segera membalikkan badan, mencabut panah dan memasang kepada busurnya dan dengan waspada bersiap-siap. Fang Zhen Mei seperti seekor burung besar lewat dan dengan tenang turun di depan Lu Ying Feng.
Shi Tu Tian Xin seperti bertemu dengan keluar, dengan senang dia memanggil, "Paman Lu."
Begitu Lu Ying Feng melihat Fang Zhen Mei dan adik kakak Shi Tu muncul di depannya, wajahnya langsung berubah, lama tidak bisa berkata. Dengan tertawa paksa dia berkata, "Oh...ha, kenapa kalian bisa ada di sini" Ha...ha..."
Shi Tu Qing Yan juga dengan aneh bertanya, "Kenapa paman juga bisa ada di sini?"
Kata Lu Ying Feng tertawa, "Karena...karena aku mendengar kalian tertangkap dan Tuan Muda Fang juga terkurung, karena itu aku ingin...ingin menolong kalian, biarpun sangat berbahaya..."
Shi Tu Qing Yan menarik nafas dan berkata, "Hari itu kami tidak hati-hati, membuat paman khawatir."
Lu Ying Feng tertawa dan berkata, "Kalau aku tahu Tuan Muda Fang sudah lepas dari kurungan itu, aku tidak perlu datang lagi ke sini."
Fang Zhen Mei tertawa dan berkata, "Apa" Lepas dari kurungan" Tuan Lu tahu dari mana aku tadi terkurung?"
Wajah Lu Ying Feng berubah dan menjawab, "Karena...karena..." Tiba-tiba panah dipegang di tangan dilepaskan. Panah seperti kilat menuju ke Fang Zhen Mei.
Begitu mendadak, adik kakak Shi Tu tidak menyangka bahwa Lu Ying Feng akan membunuh Fang Zhen Mei. Mereka terpaku.
Dua jari Fang Zhen Mei bergerak menjepit dan panahpun terjepit.
Kemudian Lu Ying Feng berturut-turut menembakkan 4 butir peluru perak. Kali ini dia menyerang adik kakak Shi Tu, kemudian dia membalikkan badan dan lari.
Dia menyerang adik kakak Shi Tu untuk membagi perhatian Fang Zhen Mei dan supaya bisa melepaskan diri. Asal ada orang Chang Xiao Bang datang, dia akan tertolong. Tapi sepertinya Fang Zhen Mei sudah ada persiapan, panah yang dijepit di tangan tiba-tiba terbang. Panah itu sudah bisa menahan 4 peluru.
Kemudian Fang Zhen Mei seperti seekor bangau terbang dan mencegat perginya Lu Ying Feng.
Lu Ying Feng berteriak, kemudian dua tangan dibalikkan, 2 pisau pendek sudah menusuk ke perut Fang Zhen Mei. Fang Zhen Mei menghindar. Sepasang tangan Lu Ying Feng sudah dicengkram, pisau pendekpun dirampas oleh Fang Zhen Mei. Badannya terasa diangkat melewati kepala dan dilempar ke bawah.
Lu Ying Feng merasa langit dan bumi berputar. Dia tidak bisa bangun lagi.
Shi Tu Tian Xin terpaku dan berkata, "Kenapa..."
Shi Tu Qing Yan dengan kaget berkata, "Apakah..."
Fang Zhen Mei tertawa dan berkata, "Tuan Lu, sebenarnya dari awal aku sudah curiga kepadamu. Aku ingat waktu aku di Wisma Shi Jian dan mengobrol dengan ketua Shi Tu, ada orang di hutan bambu mendengar percakapan kami. Kami berusaha menangkap orang itu, tapi orangnya sudah lari. Keadaan Wisma Shi Jian sangat rumit, apakah orang lain bisa datang dari pergi semaunya" Karena
itu aku curiga itu adalah orang dalam Wisma. Aku ingat orang itu meninggalkan telapak kaki di tanah yang basah, besarnya seperti kakimu sekarang, semenjak itu aku sudah memperhatikanmu..."
Lu Ying Feng yang terjatuh ditanah, dengan susah payah baru bisa bangun. Dengan marah dia melotot kepada Fang Zhen Mei. Fang Zhen Mei dengan pelan berkata, "Kemudian aku dari tangan Qu Lei menolong Shi Tu Tian Xin dan Shi Tu Qing Yan, aku merasa lebih aneh lagi, kenapa seluk beluk Wisma Shi Jian selalu diketahui jelas oleh musuh. Seperti Qing Yan dan Tian Xin mengunjungi Hu Yan Yi Ding, kenapa Qu Lei bisa tahu...kemudian kau membawa Qing Yan dan Tian Xin mengganti baju, tapi tidak lama kau melapor bahwa Qing Yan dan Tian Xin sudah diculik lagi. Tapi aku curiga kepadamu paling sedikit 3 hal. Pertama, Wisma Shi Jian bukan tempat orang biasa bisa masuk dan keluar semaunya, tapi terkecuali orang itu mempunyai ilmu silat tinggi. Seperti Wo Shi Shui dia pasti bisa, tapi apakah dia mau melakukan ini" Kedua, katamu yang datang adalah Wo Shi Shui dan dengan golok membunuh orang-orang Wisma Shi Jian, tapi menurutku Wo Shi Shui jarang memakai golok. Dia juga bukan tipe orang yang membunuh orang untuk menutup mulut.
Ketiga, jika orang yang menculik adik kakak Shi Tu dia bisa membunuh 3 orang untuk menutup mulut, kau sudah pasti pasti bukan tandingannya. Kenapa dia tidak sekalian membunuhmu dan menyisakanmu sebagai saksi dan menunjukkan dia bahwa yang melakukan ini adalah Wo Shi Shui?"
Kata-kata ini membuat Lu Ying Feng menundukkan kepala, kemudian Fang Zhen Mei berkata lagi, "Karena itu aku merasa di dalam Wisma Shi Jian sudah ada pengkhianat. Tapi aku tidak mempunyai bukti yang cukup. Pertama, aku tidak mau salah sangka kepada siapapun. Kedua, aku tidak mau membuat ketua Wisma Shi Jian sedih. Aku hanya melihat dari pinggir, aku kira kau akan tahu batas dan meru bah kelakuanmu. Aku mengotot ingin pergi ke Chang Xiao Bang untuk menolong orang, untuk menghindari bahwa sebelumnya kau akan memberitahu dulu kepada Zheng Bai Shui.
Sekarang kau ada di sini, sepertinya kau dengan susah payah datang untuk memberitahu rahasia ini. Yang datang adalah aku Fang Zhen Mei tapi bukan ketua wisma. Pantas ketua Zheng Bai Shui sudah tahu aku akan datang dan dia sudah memasang semua perangkap yang kokoh."
Lu Ying Feng menundukkan kepala dan diam tidak berkata. Tiba-tiba dia meloncat, dari sepatunya segera keluar 2 bilah pisau belati, bersamaan dirinya dan pisau dia menubruk kepada Fang Zhen Mei.
Fang Zhen Mei tertawa dan menghindari 2 pisau belati terbang dan Lu Ying Feng diputar berkeliling. Kemudian seperti layang-layang putus terbang beberapa meter dan diapun jatuh lagi. Lagi-lagi dia tidak bisa bangun.
Fang Zhen Mei tertawa dingin dan berkata, "Aku menasehatimu, jangan seperti seekor binantang yang terkurung dan mengajak bertarung, biarpun aku terkurung di Chang Xiao Bang tapi aku juga dari adik kakak Shi Tu membuktikan satu hal. Mereka ditotok dari belakang, ini sama sekali bukan kelakuan Wo Shi Shui dan murid-murid Wisma Shi Jian mereka dalam keadaan tidak siap dan terbunuh. Waktu itu kau ada di lapangan, kenapa tidak melawan" Tidak melapor" Qing Yan dan Tian Xin bukan diculik oleh mereka tapi diculik olehmu.
Sekarang kau sudah berjasa besar, kau pulang lagi ke Wisma Shi Jian dari Chang Xiao Bang. Secara tidak langsung, kau sudah menjadi orang baik dan kau sangat senang. Tapi kau tidak terpikirkan roh-roh murid Wisma Shi Jian yang kau bunuh dan kepercayaan ketua Wisma Shi Tu ke 12 kepadamu, dan kau selalu dihormati oleh tingkatanmuda dunia persilatan, kelakuanmu sekarang apakah pantas terhadap mereka?"
Lu Ying Feng terengah-engah dan tengkurap di bawah, dia seperti seekor anjing. Fang Zhen Mei tertawa dingin dan berkata, "Aku tidak mau membunuhmu, aku ingin kau bisa sadar. Pulanglah ke Wisma Shi Jian, minta maaf kepada ketua Shi Tu. Hanya demikian, lebih hidup senang daripada seperti sekarang."
---ooo0dw0ooo---
Sesudah meninggalkan Chang Xiao Bang, Fang Zhen Mei dan adik kakak Shi Tu hatinya terasa sangat berat. Hari sudah mulai pagi, merekapun sudah ada dalam wilayah Wisma Shi Jian. Kata Shi Tu Qing Yan, "Aku benar-benar lelah..."
Shi Tu Tian Xin juga berkata, "Aku juga lelah."
Tanya Shi Tu Qing Yan, "Paman Fang, apakah kau mau pulang bersama kami?"
Fang Zhen Mei berhenti melangkah dan tertawa kecut, "Tidak, aku sedang menunggu sebentar atau orang lain akan mengantar kalian pulang" Aku tidak tenang kalian pulang sendiri."
Shi Tu Tian Xin merasa aneh dan bertanya, "Kalau begitu, kita akan kemana dulu?"
Jawab Fang Zhen Mei, "Di sini saja."
Shi Tu Qing Yan bertanya, "Di sini?"
Fang Zhen Mei menarik nafas dan berkata, "Betul, di sini aku akan bertarung dengan Wo Shi Shui, menentukan hidup dan mati. Siapa yang bertahan hidup, orang itu akan bertanggung jawab mengantar kalian pulang. Lihat, dia sudah kemari!"
Adik kakak Shi Tu melihat ke depan. Terlihat di kejauhan, ada seseorang berbaju hitam dengan cepat mendekat. Hari baru terang, orang itu hanya sebentar sudah mendekat. Dia memberi hormat, "Apa kabarnya kalian?"
Fang Zhen Mei balas menjawab, "Kau juga apa kabar?"
Wo Shi Shui segera memberi kode dengan tangan dan berkata, "Silakan."
Fang Zhen Mei juga mengangguk dan berkata, "Silakan!" Tiba-tiba dari arah timur ada suara tawa yang seperti orang gila. Seorang laki-laki berbaju mewah dan setengah baya, sebadan penuh darah.
Dia memainkan pedang di tangan. Dengan keras berteriak, "Fang Zhong Pin, aku akan membunuhmu, membunuhmu..."
Shi Tu Qing Yan kaget dan berkata, Tunggu, tunggu, itu adalah Paman Guru Jiang yang dari markas Biao Chi Yun!"
Wajah Fang Zhen Mei segera berubah dan berkata, "Celaka!" mungkin dia terlalu kaget juga lelah, kapan dia menjadi gila"badannya bergerak seperti seekor bangau lewat, dia sudah ada di depan Jiang Qing Feng. Terlihat sorot mata Jiang Qing Feng sangat marah, mulut mengeluarkan budah putih. Dia dalam keadaan setengah gila. Begitu melihat Fang Zhen Mei datang, segera pedang diayunkan. Jari Fang Zhen Mei menjepit pedang dan menotok nadi untuk pingsan dan berkata, "Terlalu banyak menggunakan tenaga, harus ditambah tenaga kalau tidak dia akan mati kelelahan."
Dengan suara rendah Wo Shi Shui berkata, "Biarlah aku yang mencoba."
Shi Tu Qing Yan berteriak, "Paman Jiang, kau kenapa" Paman Jiang..."
Fang Zhen Mei membuka totokan Jiang Qing Feng. Dengan tenaga dalamnya dia menyalurkan ketubuh Jiang Qing Feng. Dengan pusah payah Jiang Qing Feng baru membuka mata. Begitu melihat Qing Yan sepertinya dia masih mengenali, kemudian melihat Shi Tu Tian Xin. Dia masih bisa meraba kepala Shi Tu Tian Xin. Kemudian dia berkata, "...Qing Yan...Tian Xin...kalian...hai, Chang Xiao Bang...sudah menyuruh orang menghancurkan...kantor Biao Qing Yun..." Dia sudah dengan terengah-engah dan tidak bicara lagi.
Wo Shi Shui marah, "Lagi-lagi kelakuan Chang Xiao Bang!"
Kata Fang Zhen Mei berpikir sebentar, "Kalau begitu berarti Chang Xiao Bang sudah mulai menyerang markas Biao Qing Yun, Han Bi Lou, Han Ying Bao. Dinamakan 3 teman baik Wisma Shi Jian, sepertinya Chang Xiao Bang tidak akan melepaskan Han Ying Bao atau Han Bi Lou."
Tiba-tiba Wo Shi Shui berdiri. Wajahnya pucat, dia dengan pelan berkata, "Han Bi Lou, Han Bi Lou."
Fang Zhen Mei dengan heran melihat Wo Shi Shui. Kenapa begitu mendengar Han Bi Lou, Wo Shi Shui begitu emosi" Tiba-tiba ada seseorang dengan langkah yang cepat datang dan kemudian dia terjatuh.
Begitu dia akan jatuh, Wo Shi Shui sudah lari ke depan orang itu dan memapah dia. Orang itu adalah perempuan setengah baya, dia dengan susah payah bernafas. Belakang punggung dan dada ada 5 lubang kecil. Darah masih menetes dari lubang itu. 5 lubang di dada adalah telapak 5 jari. Di luka itu dagingnya ternganga, sepertinya dia dilukai oleh orang yang berlatih 'cakar elang'. Punggung juga ditusuk oleh 5 jari. Lukanya lurus dan dalam. Ini adalah orang yang berlatih Ilmu vampir'. Begitu melihat perempuan setengah baya ini, dia kaget bukan main karena dia pernah bertemu dengan orang ini di Han Bi Lou. Orang ini adalah teman baiknya, tuan rumah Han Bi Lou, Qu Yang Sao Yue" ketua perkumpulan Dan Feng, Shen Fei Fei.
Dengan nafas terengah-engah, dia berusaha menyampaikan maksudnya, "Aku...aku ingin...ke Wisma...Shi Jian..aku...ingin bertemu...Shi Tu..." Wo Shi Shui sudah melihat 2 mata Shen Fei Fei sudah membalik putih, sepertinya sulit menahan hidup. Segera dia dengan cepat berkata, "Ada perlu apa tetua Shen ke sana" Apakah boleh memberitahu kepadaku?"


Pendekar Sejagat Seri Kesatria Baju Putih Karya Wen Rui Ai di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Shen Fei Fei melihat Wo Shi Shui, dengan lemah dia mengangguk. Tiba-tiba sakit sudah menyerang ke jantung, dia berteriak dan berkata, "Aku sudah...tidak...tahan.. .lagi, aku... dibunuh...oleh Chang Xiao Bang...dua ketua...panji...mayat kering, Qu Li Ren dan elang sakti Bu Qing Yun...Chang Xiao Tu...suruh...ke sana...aku...hati-hati..." Sesudah ini dia sudah tidak bisa bicara lagi.
Hati Wo Shi Shui dengan cepat seperti dibakar api, dengan cepat dia memasukkan tenaga dalam, ke dalam badan Shen Fei Fei dan bertanya keadaan Han Bi Lou bagaimana" Bagaimana" Shen Fei Fei dua mata membuka dan berkata, "Mati, luka, diperkosa, dibunuh...
semua." Habis berkata ini, dia sudah menutup mata dan meninggal. Wajah Wo Shi Shui sangat pucat. Fang Zhen Mei sedikitnya sudah mengetahui apa yang terjadi. Dia segera berkata, "Kalau ada perlu, kau pergi dulu ke Han Bi Lou. Han Bi Lou tidak bisa menahan kekuatan Chang Xiao Bang, cepatlah pergi untuk menolong. Aku membantu guru Biao Jiang dulu. Aku dan adik kakak Shi Tu akan menyusul ke sana untuk membantumu!"
Kata Wo Shi Shui, "Baik!" orang sudah lari dengan cepat.
Chang Xiao Bang.
Karena Fang Zhen Mei dan adik kakak Shi Tu lolos dari kurungan, Zheng Bai Shui sedang marah, membuat Chang Xiao Bang geger. Dia sudah memenggal beberapa orang Chang Xiao Bang. Pada waktu itupun Lu Ying Feng datang melapor, Qu Lei dan Fang Zhong Pin sudah kembali. x
Segera Zheng Bai Shui memerintahkan, "Suruh mereka masuk!"
Qu Lei dan Fang Zhong Pin dengan muka yang cerah melangkah masuk. Kata Zheng Bai Shui dengan dingin, "Bagaimana keadaan di luar?"
Qu Lei menjawab, "Han Ying Bao sudah hancur."
Bang... sudah.. .menyerang.. .Han Lou.. .suruh.. .Wisma.. .Shi Jian...ketua Bi Shi
---ooo0dw0ooo---
Fang Zhong Pin pun segera menjawab, "markas Biao Qing Yun pun sudah musnah."
Qu Lei tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Kami sudah memasang perangkap terlebih dahulu kemudian menyuruh orang-orang markas Biao Xue Hun mencoba dan mereka mengatakan semua perangkap itu sudah berjalan sesuai dengan rencana. Pukul
3 dini hari kami mulai menyerang, begitu Wo Shi Shui meninggalkan Han Bi Lou, kami langsung menyerang ke sana. Ha...ha...ha...." Fang Zhong Pin dengan senang tertawa dan berkata, "Ayam dan anjing pun tidak tersisa sama sekali!"
Tanya Zheng Bai Shui, "dari pihak kita telah jatuh berapa orang korban?" Segera Fang Zhong Pin memberi keterangan, "Lapor. Sewaktu Kakak Qu menyerang Han Bi Lou, Ye Chang Zhou berhasil dibunuh oleh Pak Tua Guo dan aku menyerang markas Biao Oing. Sama sekali tidak ada yang mati atau terluka. Hanya waktu kami bergabung untuk menyerang Han Bi Lou, ketua panji kuning Zhan Yu Chan, Wan Man Tang mati, dan dari pihak markas Biao Xue Hun, Luo Tian Chi, Shen Qi Shan dan Ma Zhou Fu seluruhnya mati."
Kata Zheng Bai Shui dengan senang, "Bagus, bagus sekali, hasil yang sangat bagus. Jasa kalian benar-benar besar dan bagus. Lain hari jika perkumpulan kita bisa menguasai dunia persilatan dan terkenal di mana-mana, kalian akan menjadi wakil ketua dari seluruh perkumpulan dunia persilatan atau pengawas dunia persilatan, seorang laki-laki jika memiliki usaha setinggi itu, apa yang harus dicari lagi?" Qu Lei dan Fang Zhong Pin saling pandang, wajah mereka terlihat senang dan mereka menjawab, "Terima kasih Ketua sudah mau menghargai kami."
Zheng Bai Shui berkata dengan santai, "Sekarang bagaimana rencana kita menyerang Wisma Shi Jian?"
Qu Lei dan Fang Zhong Pin bergetar dan bertanya, "Apakah sekarang ini sudah waktunya?"
Zheng Bai Shui bertanya, "Zhong Pin, beritahu kepadaku bagaimana kekuatan Chang Xiao Bang?"
Dengan senang hati Fang Zhong Pin berkata,
"Siap!"
Kemudian dia berpikir sebentar dan berkata lagi, "Kali ini dari pihak Chang Xiao Bang yang mati adalah Ni Xiang Tian, Wan Man Tang. Dan yang masih hidup adalah Chen Guan Chai, Zhou Liao
Fen. Sedangkan yang sudah mati terlebih dahulu adalah Shen Si, Xie An Zheng dan lainnya. Setelah membereskan Han Bi Lou, Han Ying Bao dan markas Biao Qing Yun, sekarang yang masih tersisa sekitar 163 orang, tapi semangat juang mereka masih sangat tinggi."
Wajah Zheng Bai Shui berubah, setelah agak lama terdiam dia berkata lagi, "Begitu banyak yang mati dan terluka. Bagaimana keadaan Wisma Shi Jian, bagaimana cara orang kita berlatih?"
"Ketua tidak perlu merasa khawatir, sudah ribuan kali mereka berlatih, Anda tinggal menurunkan perintah, maka kami akan segera meratakan Wisma Shi Jian."
Zheng Bai Shui tertawa panjang dan berkata, "Murid-murid panji merah dibawa oleh Ketua Tie. Panji hijau dibawa oleh Ketua Chen, panji biru dibawa oleh Ketua Zhao. Panji hitam dibawa oleh ketua Ou. Panji putih dibawa oleh Ketua Shang. Hanya tinggal Ketua Mu yang akan ikut denganku. Malam ini begitu hari gelap, Qu Lei yang akan bertanggung jawab menyerang di barisan paling depan, Fang Zhong Pin berada di tengah menyerang Wisma Shi Jian."
Qu Lei dan Fang Zhong Pin bersamaan menjawab, "Siap!"
Kemudian dia berkata, "Aku akan membereskan Fang Zhen Mei dan Wo Shi Shui. Mereka pasti akan datang."
Fang Zhong Pin bertanya, "Bukankah tadi pagi mereka berjanji untuk bertarung?"
Jawab Zheng Bai Shui dengan dingin, "Kalian membunuh orang tidak bersih dan tuntas. Jiang Qing Feng dari markas Biao Qing Yun dan Shen Fei Fei dari Han Bi Lou masih bisa melarikan diri. Sebelum mereka bertarung, dua orang ini bertemu dengan mereka. Kalian pikir, apakah akan terus bertarung?"
Qu Lei dan Fang Zhong Pin saling pandang dan terpaku. Kemudian secara bersama-sama mereka berkata, "Kami minta maaf sudah membunuh tidak bersih!"
Dengan santai Zheng Bai Shui tertawa dan berkata, "Kalian
jangan mengira aku tidak tahu keadaan di luar, kalian membunuh orang di sana pun akan merasakan manisnya. Tapi kesalahan kalian tidak fatal, aku masih bisa memaafkan kalian. Kalian harus bekerja lebih berat lagi untuk menebus kesalahan. Yang kalian harus waspadai adalah Wo Shi Shui."
Qu Lei dan Fang Zhong Pin terkejut hingga mengeluarkan keringat dingin dan berkata, "Terima kasih atas budi Ketua!"
Qu Lei dengan heran bertanya, "Ketua, Anda tahu dari mana bahwa mereka berdua tidak jadi bertarung?"
Fang Zhong Pin juga bertanya, "Ketua, apakah Anda sendiri bisa menghadapi Wo Shi Shui dan Fang Zhen Mei, aku takut...."
Zheng Bai Shui tertawa terbahak-bahak. Suara menembus awan. Suara tawanya membuat Qu Lei dan Fang Zhong Pin bergetar. Setelah lama Zheng Bai Shui baru berhenti tertawa dan berkata, "Di dunia persilatan kalian dijuluki Kepalan dan Pedang yang paling tinggi tingkatnya, tapi di mata orang dunia persilatan, siapa yang disebut Kepalan Selatan Kaki Utara?"
Qu Lei terdiam, Fang Zhong Pin berpikir kemudian berkata, "Nan Quan Bei Dui (Kepalan Selatan Kaki Utara) sekarang ditujukan kepada 2 orang pemuda dunia persilatan. Nan Quan adalah Wo Shi Shui, Bei Dui adalah Huo Wu Yong."
Zheng Bai Shui berkata, "Benar, dia adalah Huo Wu Yong."
Qu Lei terpaku dan berkata, "Apakah Huo Wu Yong akan masuk menjadi anggota Chang Xiao Bang?" "Benar."
Fang Zhong Pin dengan heran bertanya, "Huo Wu Yong bukan penjahat juga bukan pendekar, tapi sifatnya sangat dingin dan sombong. Dia tidak suka berhubungan dengan orang-orang dunia persilatan dan dia paling tidak peduli dengan nama baik dan keuntungan. Kenapa dia bisa...."
Zheng Bai Shui tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Siapa yang mengatakan dia tidak menginginkan nama baik dan keuntungan....Dia masih muda tapi ilmu silatnya sudah begitu
tinggi, masa dia tidak ingin menonjolkan diri" Yang disebut tidak menginginkan nama dan kepentingan karena tidak ada yang bisa mengerti tentang dirinya dan hanya mengandalkan kekuatan sendiri, tidak akan menjadikan dia menonjol. Karena itu dia tidak mau bertemu dengan orang dunia persilatan dan terus bersembunyi. Jika mendapatkan keuntungan di dunia persilatan, apakah dia tidak mengingmlannya?"
Wajah Qu Lei tampak tidak senang. Dia berkata, "Apa" Huo Wu Yong harus disembah-sembah?"
Suara tawa Zheng Bai Shui lebih keras lagi. Dia berkata, "Qu Lei, apakah kau melihat aku dengan begitu mudah memberikan sesuatu kepada orang lain?"
Qu Lei terpaku, kemudian dia mengerti. Zheng Bai Shui terus tertawa dan berkata, "Aku hanya memperalat dia untuk membunuh Fang Zhen Mei. Bila Wo Shi Shui tidak mati, aku ingin dia yang bergerak ke markas Biao Feng Yun. Begitu Long Fei Hua mati, dia juga akan mati. Ingin mempersembahkan burung kecil" Ha..ha. .ha...."
Qu Lei pun ikut tertawa dan berkata, "Cara Ketua benar-benar sangat bagus, sangat bagus...."
Fang Zhong Pin ikut tertawa dan berkata, "Katanya yang bernama Huo Wu Yong itu sangat lincah dan pintar tapi dia pun terkena tipuan Ketua. Ha...ha...ha...."
Kata Ou Lei, "Aku juga pernah mendengar bahwa kemampuan kaki Huo Wu Yong tidak ada yang bisa menandingi. Kakinya bergerak cepat dan lihai. Jika menyerang, tendangannya tidak bisa dibaca hingga orang tahu-tahu mati ditendang olehnya. Sepertinya Fang Zhen Mei juga bukan tandingannya...."
Zheng Bai Shui sangat senang dan dia tertawa lagi. Dia berkata, "Aku akan memerintahkan dia agar ikut dengan kalian menyerang Wisma Shi Jian. Bila terjadi ada apa-apa kalian bisa saling membantu bila melihat Wo Shi Shui dan Fang Zhen Mei sedang bertarung, lebih baik Fang Zhen Mei dibereskan terlebih dulu."
Kemudian Zheng Bai Shui melihat Qu Lei dan Fang Zhong Pin. Dia berkata, "Baiklah, kalian istirahat dulu. Nanti siang jam 1 lebih 45 menit nanti, semua berkumpul 'di lapangan dan pada sore hari bersiap-siaplah untuk berangkat. Sekalian bawa Lu Ying Feng. Begitu Wisma Shi Jian hancur, aku akan memberi kedudukan kepadanya yaitu sebagai pengurus dunia persilatan." Kemudian Zheng Bai Shui berkata, "Sepertinya Huo Wu Yong sudah mulai bersaing dengan Fang Zhen Mei."
---ooo0dw0ooo---
Pagi sudah lewat, sekarang adalah siang hari. Kedua telapak Fang Zhen Mei ditempelkan ke punggung Jiang Qing Feng. Mereka duduk bersila, keringat terus menetes membasahi baju.
Shi Tu Qing Yan yang sejak tadi terus melihat Fang Zhen Mei tanpa sadar dia menjadi bengong. Shi Tu Tian Xin menarik baju kakaknya dan Shi Tu Qing Yan dengan kesal bertanya, "Ada apa?"
Dengan suara kecil Tian Xin berkata, "Sekarang Paman Fang sedang mengobati Paman Jiang dengan tenaga dalam. Aku pernah mendengar, sewaktu sedang berada dalam pengobatan itu adalah saat dimana orang kehilangan tenaga untuk bertarung, bila ada yang datang mengganggu, dia bisa menjadi gila atau mungkin dia akan sesak nafas dan mati. Kakak, apakah kita berdua harus menjaga Paman Fang?"
Shi Tu Qing Yan mendengar semua ini, dia menjadi kaget. Dia melihat ke sekelilingnya kemudian berkata, "Benar, sekarang aku akan menjaga Paman Fang."
Shi Tu Tian Xin berteriak, "Kakak, bukan hanya kau saja, aku juga mempunyai hak untuk menjaga Paman Fang."
Tanya Shi Tu Qing Yan, "Bila kau ingin berjaga-jaga, kau bisa melindungi siapa?"
Segera Shi Tu Tian Xin dengan jari menutup mulutnya dan berkata, "Ssst, jangan ribut. Aku mendengar bila sedang menjalani
pengobatan tidak boleh diganggu dengan teriakan atau suara yang keras."
Tanya Shi Tu Qing Yan, "Apakah semua ini betul?"
Dengan sombong Shi Tu Tian Xin berkata, "Memang ilmu silatku lebih rendah darimu tapi pengetahuanku lebih banyak darimu."
Shi Tu Cjing Yan berteriak, "bohong...."
Kata Shi Tu Tian Xin, "Ssst, jangan berteriak...." Tiba-tiba wajahnya berubah dan berkata, "Kakak, di belakangmu ada orang...."
Shi Tu Qing Yan marah dan berkata, "Kau bohong lagi, mana ada orang" Mana....?" tapi dia melihat wajah Shi Tu Tian Xin tidak seperti biasanya. Dia segera membalikkan kepalanya untuk melihat. Dia berteriak karena seseorang sudah hampir menempel di punggungnya. Dengan gugup dia bertanya, "Siapa kau?"
---ooo0dw0ooo---
Bab 14 Si Kaki Utara, Huo Wu Tang
Seorang pemuda berumur kira-kira 20 tahun, raut mukanya biasa-biasa saja dan dia terlihat sangat pendiam. Dia berbaju hitam, tidak membawa pedang. Kedua kakinya seperti 2 tiang besi. Dia lebih tinggi dibandingkan dengan orang biasa, lebih tinggi satu kepala. Dia hanya tertawa dingin dan terus berjalan ke arah Fang Zhen Mei.
Shi Tu Qing Yan melihat orang itu. Dia merasa ingin marah, melihat orang itu berjalan ke arah Fang Zhen Mei, segera Shi Tu Qing Yan berteriak, "Berhenti kau!" Tangan Qing Yan sudah mencoba mencengkram pundak orang itu.
Ketika dia hampir terkena cengkraman itu, tiba-tiba orang itu berjalan lebih cepat lagi, sejauh 4-5 langkah, pundak dan pinggang
tetap tidak berusaha untuk menghindar. Dengan gerakan tadi dia terus berjalan ke arah Fang Zhen Mei.
Shi Tu Qing Yan takut dia sudah salah melihat. Dia hanya terpaku di tempatnya,
Shi Tu Tian Xin yang berada di sisinya terus berkata, "Kakak, cepat lindungi Paman Fang, lindungi dia!" Melihat kakaknya masih terpaku, dia membentak. Segera dia mencabut pedang dan menusukkannya ke pundak kiri orang itu. Shi Tu Qing Yan pun tersadar. Dia tahu Shi Tu Tian Xin bukan lawan orang itu. Dia pun segera mencabut pisau dan mengayunkan ke arah pundak kanan orang itu.
Kali ini mereka berdua sangat kompak. Bila orang itu tidak mau terkena pisaunya, dia pasti harus membalikkan badannya untuk menahan. Tapi ketika diserang dengan pedang dan pisau malah mereka berdua yang terjatuh!
Ternyata sewaktu kakak beradik Shi Tu membacok dan menusuk, orang itu tidak membalikkan kepala. Dia menggerakan kaki kirinya dan dengan tepat menyapu kaki Shi Tu Tian Xin dan saat itu pula dengan ujung jari kakinya dia mengait kaki kanan Shi Tu Qing Yan. Karena itu mereka berdua secara bersama-sama terjatuh!
Orang itu tidak membalikkan kepalanya. Dengan tertawa dingin dia terus berjalan ke arah Fang Zhen Mei. Shi Tu Tian Xin terjatuh lebih dekat dengan Fang Zhen Mei, melihat keadaan seperti itu dengan cepat dia bangun dan menyerang kaki kiri orang itu dengan pedangnya.
Orang itu tetap tidak melihat ke arahnya, dia mengangkat kakinya dan bersiap akan menginjak, kemudian dia menginjak tangan Shi Tu Tian Xin. Karena merasa sakit akhirnya pedang terlepas dari tangannya.
Orang itu tertawa dingin. Kaki kanan seperti terbang saat menendang Fang Zhen Mei yang sedang duduk bersila untuk mengobati Jiang Qing Feng.
Shi Tu Qing Yan meloncat sambil memegang pisau. Begitu dekat dengan orang itu dengan cepat pisau dan telapak tangannya sudah menyerang.
Tapi bagaimanapun juga gerakan Shi Tu Qing Yan tidak mungkin lebih cepat dari orang itu.
Saat kaki orang itu hampir mengenai Fang Zhen Mei, orang itu tiba-tiba melihatnya. Fang Zhen Mei sudah membuka matanya dan tertawa kepadanya.
Orang itu terpaku. Kaki yang akan menendang segera diturunkan. Begitu orang itu terpaku, Shi Tu Qing Yan sudah sampai di sana dan terdengar suara PAK, telapak Shi Tu Qing Yan sudah mengenai orang itu. Tapi tubuh orang itu sama sekali tidak goyah, sebaliknya Shi Tu Qing Yan lah yang terlempar sejauh beberapa meter.
Orang itu tetap memelototi Fang Zhen Mei. Shi Tu Tian Xin melihat orang itu berhenti menyerang. Dia berusaha bangun dan melihat Fang Zhen Mei. Dia berteriak, "Paman Fang, kau sudah sadar?"
Fang Zhen Mei tertawa dan berkata, "Siapa bilang tadi aku tidur?"
Kata Shi Tu Tian Xin, "Bukankah Paman sedang mengobati Paman Jiang?"
"Itu adalah pengobatan menyalurkan tanaga untuk Paman Jiang, karena tenaganya sudah terkuras. Kalau pengobatan ini belum selesai dan terganggu maka aku bisa tersesat."
"Oh!"
"Aku lihat teman kita- ini tidak bermaksud melukai kalian, karena itu aku puri tidak ingin menyerangnya, dia sudah mengetahui keadaanku, sayangnya dia sudah salah mendengarkan percakapan kalian, dan dia mempercayainya."
Shi Tu Qing Yang berusaha bangun dari tempat jatuhnya yaitu 2-
3 meter dari tempat Fang Zhen Mei, dia berkata, "Paman Fang, kau tega melihat kami dipukul sampai seperti ini?"
Fang Zhen Mei tertawa tapi dia tidak menjawab.
Tiba-tiba orang itu bersuara, dan dia berkata, "Benar-benar seperti yang dikatakan oleh orang-orang."
Fang Zhen Mei bertanya, "Apakah kau adalah Huo Wu Yang?"
Orang itu terpaku mendengar pertanyaan Fang Zhen Mei.
Fang Zhen Mei tertawa dan berkata lagi, "Kecuali Huo Wu Yang tidak ada yang memiliki kecepatan kaki begitu cepat."
Dengan dingin Huo Wu Yang berkata, "Mendengar kata-katamu itu, lain kali aku pasti akan langsung membunuhmu, dan mayatmu pun akan kuterlantarkan."
Sambil memejamkan matanya Fang Zhen Mei berkata lagi, "Sayang seribu kali disayangkan."
Huo Wu Yang menatap Fang Zhen Mei dan bertanya, "Apa yang disayangkan?"
Fang Zhen Mei menghela nafas dan menjawab, "Sebenarnya kau adalah seorang pendekar, mengapa sekarang kau malah menjadi seorang pecundang?"
Huo Wu Yang marah dan berkata, "Apa maksud perkataanmu?"
Dengan perlahan dan diucapkan kata demi kata, Fang Zhen Mei menjawab, "Tuan memiliki ilmu silat yang begitu tinggi, tidak perlu menjadi kaki tangan Zheng Bai Shui."
Huo Wu Yang tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Aku bukan kaki tangan Zheng Bai Shui, aku adalah dewa Chang Xiao Bang yang harus disembah."
Fang Zhen Mei mengerutkan dahinya dan bertanya, "Apakah Zheng Bai Shui sudi menyembahmu" Apakah kau pernah mendengar cerita tentang Zheng Bai Shui 20 tahun yang lalu?"
"Cerita tentang apa?"
"Dua puluh tahun yang lalu, Zheng Bai Shui ketika itu masih angkatan muda di dunia persilatan tapi dia sudah sangat menonjol, kemampuan ilmu silatnya tinggi, dia ingin selalu senang dan menang pada saat bertarung, sewaktu dia menyerang kuil Shao Lin seorang diri, dia ditaklukkan oleh seorang biksu tua yang tidak memiliki nama, tapi dia memiliki nama Budha yaitu Wu Ming (Tanpa Nama), dan juga ada nama Lao Seng (Biksu Tua), jadi namanya adalah Wu Ming Lao Seng, dalam 3 jurus dia telah mengalahkan Zheng Bai Shui, karena dia tidak bisa menerimanya begitu saja, kemudian dia pun menjadi murid Wu Ming Lao Seng, dan dia mendapatkan ilmu pedang Chang Xiao Qi Jie (Tujuh Jurus Mematikan Sambil Tertawa). Dia sangat menghormati Wu Ming Lao Seng da
Bentrok Rimba Persilatan 10 Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung Kisah Pendekar Bongkok 12
^