Legenda Kematian 3

Legenda Kematian Karya Gu Long Bagian 3


an kekacauan yang ada di dalam pikirannya. Karena
itu dia tetap berlari dengan cepat, dan dia
melihat.... Di dalam hutan, pelajar berbaju putih berdiri
dengan terpana, air hujan membasahi baju
putihnya, tapi dia seperti tidak merasakannya,
dengan terpaku dia melihat ke tempat jauh dan
berkata pada dirinya sendiri.
"Apakah benar aku yang membunuh orang-
orang itu"...."
Dengan cepat Guan Ning bertanya, "Mana Tetua
Gong Sun?"
Hujan turun sangat deras, di jalan gunung itu
sudah tidak ada bayangan Gong Sun Zuo Zu. Ke
manakah perginya Gong Sun Zuo Zu"
Hujan semakin besar, tapi pelajar berbaju putih
dan Guan Ning tetap berdiri terpaku di tempat
mereka masing-masing, hujan besar jatuh mengenai tubuh mereka, tapi mereka seperti tidak
merasakannya. Apalagi perasaan Guan Ning kepada pelajar
berbaju putih itu, mungkin dia memang sudah
banyak membunuh orang, mungkin juga dia tidak
Dewi KZ http://kangzusi.com/
bersalah. Guan Ning bertanya pada dirinya sendiri,
"Siapakah dia sebenarnya"
Bagaimana aku sekarang harus bertindak?"
Tiba-tiba.... Sewaktu Guan Ning kesulitan memutuskan
sesuatu, pelajar berbaju putih yang berdiri dengan
kokoh seperti sebuah gunung, tiba-tiba bergoyang-
goyang kemudian terjatuh.
Guan Ning berteriak dan berlari ke arahnya,
tanah yang basah dan kotor membuat bajunya
penuh lumpur. Perubahan yang terjadi begitu tiba-tiba membuat
Guan Ning tidak percaya dengan penglihatan
matanya. Orang yang ilmu silatnya begitu tinggi
mengapa tiba-tiba bisa pingsan"
Wajahnya yang putih sekarang terlihat kuning
pucat, sepasang matanya yang bercahaya dan
bibirnya yang kuat sekarang tampak terkatup
rapat. Nafasnya lemah.
"Apakah sebelum Gong Sun Zuo Zu pergi, pelajar
berbaju putih ini terkena senjata rahasia dengan
racun yang kuat?"
Tapi di seluruh badannya tidak ada bekas luka,
hanya terlihat bibirnya terkatup rapat dengan
pelan mengeluarkan air liur. Melihat keadaan
seperti itu Guan Ning menjadi kebingungan. Dia
putra dari orang kaya, mengenai dendam dan
saling membunuh di dunia persilatan, dia benar-
Dewi KZ http://kangzusi.com/
benar tidak mengerti, maka dia tidak tahu
mengapa pelajar berbaju putih ini tiba-tiba bisa
tidak sadarkan diri.
Sambil menarik nafas dia memapah pelajar
berbaju putih itu. Begitu dia melihat keadaan
pelajar itu, dia menemukan sesuatu aneh lagi,
sesuatu yang membuat Guan Ning langsung
berteriak, tubuh pelajar berbaju putih itu terjatuh
begitu saja tanpa sempat dicegah.
Hujan turun tanpa henti, membuat air liur yang
keluar dari sudut mulut pelajar itu dengan cepat
terbilas bersih. Air hujan bercampur dengan air
liur lalu mengalir ke kaki Guan Ning dan untaian
Ru Yi Qing Qian sekarang berada di bawah kaki
Guan Ning. Anehnya, air hujan yang telah
bercampur dengan air liur dan mengalir melewati
untaian uang yang tadinya tampak berkilau segera
menghitam, seperti benda perak yang menghitam
karena terkena racun.
Walaupun pengalamannya berkelana di dunia
persilatan sangat minim, tapi sekarang Guan Ning
merasa sangat kaget dan diapun berpikir, "Apakah
dia sudah terkena racun" Air liurnya mengandung
racun ganas."
Di dunia ini racun bisa membuat benda perak
menjadi hitam, memang banyak, tapi yang bisa
membuat tembaga hijau berubah warna sangat
sedikit. Apalagi air liur yang keluar dari mulut
pelajar berbaju putih sudah bercampur dengan air
Dewi KZ http://kangzusi.com/
hujan tampak khasiatnya masih begitu ganas,
benar-benar membuat orang menjadi takut.
"Sejak kapan dia terkena racun?"
Guan Ning terus berpikir, tiba-tiba dia melihat
keadaan pelajar berbaju putih. Keadaan itu
membuatnya kaget....
Sapu tangan putih yang terjatuh dari Ru Yi Qing
Qian masih menempel di batu besar itu, karena
terkena air hujan muncul 4 kata. Dari jauh tidak
begitu jelas terlihat tapi Guan Ning sudah
memastikan kalau saputangan itu tadinya memang
tidak ada tulisan, karena itu segera dia berlari
kemudian mengambil dan mulai membacanya. Di
atas saputangan itu tertulis :
Ru Yi Qing Qian, Jiu Wei Yi Chen. (uang hijau
pembawa rejeki, 9 palsu satu asli).
Wei Zhe Fei Wei, Zhen Che Fei Zhen (yang palsu
bukan yang palsu, yang asli juga bukan yang asli).
Zhen Wei Nan Bian, Jiu Yi Dao Zhi (asli dan
palsu sulit dibedakan, 9 dan satu dibalikkan).
Shi Ren Duo Yu, Wo Fu Yu Ren (orang di dunia
ini sangat bodoh, aku juga kembali bodoh).
16 kata tertulis dengan jelas di atas saputangan
putih itu. Seperti puisi juga seperti kalimat biasa
yang dibacakan oleh biksu.
Begitu keenam belas kata ini dibaca oleh Guan
Ning, hatinya seperti terkena ledakan. Ledakan itu
Dewi KZ http://kangzusi.com/
membuat hatinya terus bergetar. Sepasang tangan
dengan kuat memegang saputangan itu, seakan-
akan saputangan
itu bisa menghilang
dari tangannya. Dari sehelai saputangan kotor, dia mendapatkan
sebuah rahasia " yang sudah ratusan tahun
tersimpan. Walaupun sekarang dia tidak tahu
persis apa rahasia itu, tapi paling sedikit dia
berhsail memegang kuncinya karena itu dia
berubsaha menekan hatinya yang terus bergejolak,
dengan teliti dia membacanya lagii. Hujan besar
terus mengguyurnya. Dia seperti tidak merasakannya. "Sembilan palsu.... yang palsu bukan palsu.... 9
dari 1 dibalikkan." Dia terus membaca tulisan-
tulisan ini sambil berpikir, "Apakah Ru Yi Qing
Qian yang selalu divonis palsu oleh pesilat - pesilat
tangguh itu sebenarnya adalah yang asli" Apakah
saputangan yang tersimpan di dalam uang itu
adalah catatan ilmu silat yang ratusan yang lalu
sudah terkenal?"
Memikir kemungkinan itu hatinya segera bergejolak, setengah hari yang lalu begitu banyak
orang demi sebuah ilmu silat rahasia yang
tersimpan di dalam uang itu. bahkan sampai ketua
Gai Bang dan tetua Shao Lin pun hanya karena
seuntai mata uang ini melakukan perbuatan yang
tidak pantas dengan kedudukan mereka. Wu Dang,
Shao Lin, kedua perkumpulan
itu menjadi bermusuhan. Dari mulut Gong Sun Zuo Zu, dia
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tahu apa yang dilihat hanya merupakan sebagian
dari perjuangan orang- orang itu mendapatkan
mata uang hijau yang telah berumur ratusan
tahun ini. Masih banyak pesilat tangguh hanya
karena mata uang ini mereka harus kehilangan
nyawanya, juga banyak saudara atau teman baik
hanya karena mata uang ini mereka menjadi
musuh dan mati karena harus bertarung. Seuntai
mata uang sekecil ini ternyata lebih menarik dari
seorang perempuan cantik dan harta yang berlimpah. Tapi sekarang mata uang yang dicari-cari oleh
para pesilat dunia persilatan saat ini dipegang oleh
Guan Ning. Dia tahu setelah dia mendapatkan
uang ini, dia bisa mempelajari ilmu silat nomor
satu di dunia ini.
Jika Anda menjadi dia dan sekarang Anda
sedang memegang seuntai Ru Yi Qing Qian, apakah
Anda akan sama seperti dia" Atau hati Anda lebih
bergejolak lagi"
Lama dan lama, dia baru teringat di sisinya ada
seseorang yang sedang terbaring karena keracunan. Walaupun orang ini bukan temannya,
tapi dia tidak akan lepas tangan dan tidak mau
menolongnya. Dia menghentikan pikirannya yang kacau,
untaian uang itu dipungut lalu dibungkusnya
dengan saputangan dan dimasukkan ke baju atas
di bagian dadanya. Dia membersihkan air hujan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
yang menetes ke wajahnya lalu menggendong
pelajar berbaju putih, dan turun gunung.
Dia tahu jalan turun gunung sangat jauh, dalam
waktu semalam ini dia telah melewati banyak
peristiwa yang mengejutkan, sedih, dan kebingungan.... bermacam-macam siksaan
perasaan, lemas, dan lapar.... seharusnya dia tidak
berani melakukan perjalanan panjang.
Apalagi di belakang punggungnya masih ada
seseorang yang terkena racun yang setiap saat bisa
meninggal. Anehnya, dia sekarang tidak merasa lelah atau
langkahnya terasa berat, hati yang bergejolak,
siksaan perasaan dan batin semua seakan telah
hilang. Sambil berjalan dia berpikir mengenai 16
kata yang tertulis di saputangan itu.
"Apa arti dari keempat kalimat itu" Baris
pertama semua orang pasti mengerti. Sedangkan
kalimat kedua adalah...." Dia membaca lagi, "Yang
palsu bukan yang palsu. Yang asli bukan yang
asli." Apa arti kalimat ini"
Dia berpikir. "Apakah orang dunia persilatan mengira yang
palsu itu malah yang asli. Palsu dan asli
sebenarnya sulit dibedakan. Angka 9 dan satu
dibalikkan. Apakah Ru Yi Qing Qian hanya ada 9
untai dan yang palsu hanya ada satu?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning menarik nafas lalu berkata pada
dirinya sendiri, "Walaupun di dunia ini banyak
orang bodoh tapi mengapa kau harus mempermainkan orang-orang di dunia ini?"
Mengingat banyak orang persilatan yang mati
hanya karena seuntai mata uang hijau ini, ada
juga karena mata uang ini mereka sampai harus
mengorbankan nyawanya. Tapi pada terakhir Ru Yi
Qing Qian tetap dibuang begitu saja. Dia merasa
kasihan kepada orang-orang itu.
Guan Ning kembali membaca kalimat itu. Dia
merasa dari balik kalimat itu. Tetua pesilat


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tangguh ini berhasil mengalahkan semua pesilat
tangguh yang ada di dunia persilatan, akhirnya
yang dia dapatkan hanya kesepian, maka dia
memutuskan untuk bersembunyi di gunung di
tempat terpencil. Dia merasa mengapa orang-
orang di dunia ini begitu bodoh" Mengapa dia
harus menurunkan semua ilmu silatnya yang
tertinggi hanya untuk orang-orang yang bodoh
itu.... Guan Ning berkata sendiri lagi, "Mungkin ini
adalah perasaan yang dialami oleh tetua itu,
dengan semacam ramuan obat tetua itu menulis 9
bagian ilmu silat tertinggi yang dia miliki dan
memasukkannya ke dalam 9 untai uang hijau. Tapi
diapun tidak lupa membuat satu bagian yang
palsu.... tampaknya waktu itu dia sudah tahu
bahwa apapun yang dia lakukan selalu diamati
oleh banyak orang, ternyata hanya orang bodoh
Dewi KZ http://kangzusi.com/
yang merebutnya, walaupun dia tidak bisa
menyaksikan sendiri semua peritiwa itu tapi pada
waktu itu dia masih hidup dia pasti menertawakan
orang-orang, hanyalah orang serakah dan bodoh.
Dia menarik nafas lagi lalu berpikir, "Mengapa
orang-orang yang berhasil mendapatkan seuntai
uang itu tidak mencari tahu rahasia di baliknya.
Malah hanya ingin merebutnya.... orang hidup
masih bisa tertipu oleh orang yang sudah mati.
Pantas tetua itu begitu menyombongkan kepintarannya serta menertawakan kebodohan
orang-orang, hanya saja...."
Dia menghentikan pikirannya sebentar lalu
melihat hujan yang sudah mulai reda. Hutan yang
berwarna hitam seperti mata raksasa yang dengan
diam melihat bumi, seperti seorang raja yang
sedang melihat kegiatan rakyatnya sambil menertawakan mereka.
Guan Ning berpikir lagi, "Orang pintar dan orang
bodoh. Bumi dan langit apa bedanya" Jika kau
adalah orang yang paling pintar, apa yang bisa kau
dapatkan" Apakah kau akan membawa kesombonganmu hingga menjelang kematian" Jika
kau selalu menyombongkan diri, bukankah seperti
seorang jutawan pelit memegang dengan ketat
uangnya sendiri?"
Hanya dalam waktu singkat pemuda yang tidak
berpengalaman ini seperti mengerti banyak persoalan yang sebelumnya tidak begitu dimengerti. Diapun merasa orang yang ceria dan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
senang adalah orang yang bodoh, karena dia tidak
perlu menahan rasa sepi seperti yang dilakukan
orang pintar. Walaupun dia dipermainkan tapi dia
tidak akan merasa kehilangan sesuatu.
Dia tertawa sendiri lalu berkata pada dirinya
sendiri, "Mungkin ini adalah alasannya mengapa
banyak orang merasa harus menjadi orang bodoh!
Jika seseorang dalam hidupnya bisa sedikit
berlaku bodoh, bukankah dia akan merasa lebih
senang?" Kadang mengeluh, kadang tersenyum, hatinya
sering bergejolak dan tidak tenang, hujan besar ini
entah kapan baru akan berhenti. Dia tidak tahu
entah kapan jalan gunung mulai rata. Awan hitam
tertiup angin. Dia baru sadar ternyata dia sudah
berada di kaki gunung.
Di kaki gunung ada seorang penebang kayu tua
sedang membuka membuka pintu rumahnya.
Dengan terkejut dia melihat dan merasa aneh
mengapa di bawah guyuran hujan yang begitu
besar masih ada wisatawan turun dari gunung.
Dengan aneh dia melihat orang yang terluka di
gendongan Guan Ning. Guan Ning berjalan
mendekatinya. Penebang kayu itu sangat berpengalaman, dia sudah mengetahui maksud
pemuda berbaju mewah ini.
Karena itu dia segera bertanya, "Apakah
temanmu terluka" Cepatlah bawa masuk dan buka
pakaianmu yang basah untuk dikeringkan."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dengan aneh Guan Ning melihat penebang kayu
tua ini, anehnya adalah kata-kata pak tua ini
begitu sederhana dan terbuka. Bagi pemuda yang
sejak kecil sudah hidup mewah, seorang penebang
kayu memanggilnya dengan panggilan Tsau', ini
benar-benar peristiwa yang aneh.
Dia tidak tahu pak tua itu sudah hidup lama di
gunung, seakan-akan semua membuat pak tua
dan gunung ini seperti sudah menyatu. Dia tidak
iri dengan kekayaan milik orang lain, dia hidup
dengan tenang di gunung ini, dan sepertinya
gunung ini suka rela menerima kedatangan orang-
orang ke tempatnya. Karena itu pak tua tidak
menanyakan identitas Guan Ning, diapun seakan-
akan tidak mau melihat Guan Ning. Apakah Guan
Ning orang jahat atau baik dia tidak peduli" Asal
dia bisa membantu, dia akan berusaha sekuat
tenaga membantunya.
Kebesaran hati penebang kayu tua ini begitu
luas membuat Guan Ning merasa malu.
Dia juga berkata dengan terus terang, "Terima
kasih Pak." Semua kata-kata sopan dan sungkan
serta penjelasan yang tidak perlu ditiadakan.
Rumah ini sangat sederhana, rumah sederhana
sering terlihat lebih bersih dan sepi. Dulu ada
orang bijak yang berkata 'Ada 4 orang ayah yang
jahat melahirkan 4 orang putra yang baik. Empat
orang ibu baik melahirkan 4 putri jahat.'
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Artinya adalah dari kesederhanaan akan muncul
ketenangan. Dari rasa sepi akan muncul rasa
mendalam dan menguasai semua masalah. Dari
berbagai macam siksaan akan menimba banyak
pengalaman. Dari kegagalan akan menerima
kesuksesan. Ini adalah arti dari empat orang ayah
jahat melahirkan 4 orang putra yang terbaik.
Dari kesuksesan lahirlah kesombongan, dari
pengalaman menjadi
orang yang licik, dari kekayaan akan melahirkan sifat boros. Dari
hubungan yang dekat akan menjadi
saling mengejek. Ini adalah arti dari 4 orang ibu baik
melahirkan 4 orang putri yang jahat.
Sesudah turun hujan lebat, tanah begitu basah
dan seperti tercuci bersih. Di sebuah kamar yang
bersih, Guan Ning ternyata sudah mengganti
bajunya yang basah. Dia duduk sambil melihat
pelajar berbaju putih yang masih pingsan, hatinya
merasa sangat tidak tenang.
Walaupun pak tua itu sudah lama tinggal di kaki
gunung ini, mengobati racun binatang dia sangat
berpengalaman, tetapi sekarang ini dia tidak bisa
melihat racun apa yang menyerang pelajar berbaju
putih" Dan sejak kapan racun itu masuk ke dalam
tubuhnya" Karena itu diapun ikut terdiam sambil melihat
pemuda yang masih terus bengong itu.
Tiba-tiba.... Dewi KZ http://kangzusi.com/
Di luar rumah ada seseorang yang berteriak
dengan manja, "Apakah di dalam ada orang?"
Guan Ning terkejut karena dia tahu siapa yang
datang. Pak tua itu pelan-pelan menjawab, "Silakan
masuk!" Masuklah seorang gadis berbaju hijau. Dia
tertawa dan berkata sambil menunjuk Guan Ning,
"Ternyata kaupun ada di sini?"
Ternyata yang datang adalah gadis berbaju hijau
yang selalu mengaku dirinya adalah Shen Jian
Niang Niang. Guan Ning sudah menduganya.
Karena itu dia hanya menjawab, "Kenapa kau
juga datang kemari?"
Terhadap seseorang yang selalu dirindukan,
manusia sering kali menekan perasaannya sendiri,
bukankah itu adalah hal yang sangat aneh"
Gadis ini tertawa dan menjawab, "Kau bisa
datang kemari, apakah aku tidak bisa melakukannya juga?"
Kemudian dia melihat pelajar berbaju putih.
Dengan terkejut dia berkata, "Mengapa dia bisa
berada di sini?"
Dengan cepat gadis itu berlari ke tempat pelajar
berbaju putih itu terbaring dan berkata pada
dirinya sendiri, "Ilmu silatnya begitu tinggi,
mengapa dia bisa sampai terluka?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Wangi samar-samar bercampur dengan hembusan angin yang masuk dari celah pintu,
membuat udara di dalam ruangan itu dipenuhi
oleh wewangian dan terasa segar.
Begitu Guan Ning membalikkan kepalanya, dia
melihat tubuh langsing gadis itu, ternyata bajunya
juga basah, lekukan tubuh jelas terlihat. Guan
Ning segera mengalihkan sorot matanya, dia tidak
berani melihat tubuh gadis itu karena itu dia
mencoba melihat wajah gadis itu. Dia melihat
wajah gadis itu berekspresi sangat kaget.
Pak tua itu pelan-pelan berdiri, walaupun dia
merasa aneh melihat ketiga tamunya tapi dia tidak
berniat untuk mencari tahu rahasia mereka.
Karena itu dia memutuskan untuk keluar dan
berkata pada Guan Ning, "Istirahatlah dulu! Aku
akan membuatkan kalian makanan."
Gadis itu dan Guan Ning secara bersamaan
membalikkan kepala dan tersenyum, begitu pandangan mereka beradu, senyum mereka segera
membeku, mereka saling memandang seperti
belum pernah bertemu sebelumnya.
Tapi di balik pandangan asing itu terlihat
mereka seperti mengenal, mereka berusaha mencari perasaan di balik pandangan mata mereka
masing-masing. Akhirnya Guan Ning pelan-pelan mengalihkan
pandangannya, tapi gadis ini tetap melihat Guan
Ning lekat-lekat, begitu mata Guan Ning beralih,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
terdengar gadis itu bertanya, "Mengapa temanmu
bisa terluka?"
Guan Ning pelan-pelan menggelengkan kepalanya. Guan Ning menatap gadis itu dan
jantungnya

Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terus berdebar-denar,
dia ingin menutupi perasaannya karena itu dia hanya
menggeleng kepala, jantungnya yang berdebar-
debar sampai sekarang belum berhenti.
Perasaan yang begitu rumit ini merupakan
perasaan yang sulit dimengerti, tapi selain itu juga
merupakan hal yang paling mudah dimengerti.
Gadis itu mengerutkan keningnya dan bertanya,
"Apakah lukanya sangat berat?"
Guan Ning menundukkan kepala, dia menjawab,
"Dia terkena racun!"
Dengan pelan Guan Ning menjelaskan bagaimana orang yang terkena racun itu tiba- tiba
pingsan. Sewaktu Guan Ning sedang bercerita, gadis ini
mendengarkan dengan penuh perhatian kemudian
diapun memeriksa luka dan wajah pelajar berbaju
putih. Kemudian gadis itu berkata, "Jika dia
terkena racun, tidak apa...."
Guan Ning terus melihatnya, dengan senang dia
berkata, "Apakah kau tidak percaya kepadaku"
Apakah kau tahu siapa aku ini?"
Guan Ning menggelengkan kepala, dengan
sederhana dia menjawab, "Aku tidak tahu."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis ini menarik nafas, menghadapi pemuda
yang tidak berpengalaman seperti Guan Ning
membuatnya kecewa, dengan tawa manja dia
berkata lagi, "Kau masih muda, tampak seperti
Tuan Muda yang hanya bisa membaca puisi dan
tentu kau tidak akan mengenalku. Tapi...."
"Tapi kalau kau mencari tahu tentang dunia
persilatan dan bertanya-tanya siapakah Huang
Shan Cui Xiu, aku yakin semua orang akan tahu."
Guan Ning dengan kaget bertanya, "Apakah kau
adalah Huang Shan Cui Xiu?" Dalam waktu
setengah hari dia sudah mengenai banyak orang-
orang yang terkenal di dunia persilatan. Dia tahu
siapa Luo Fu Cai Yi, Zhong Nan Wu San....
Orang-orang terkenal ini semua menjadikan baju
mereka menjadi suatu ciri khas. Diapun pernah
mendengar nama Huang Shan Cui Xiu dari mulut
Gong Sun Zuo Zu. Dia tahu Huang Shan Cui Xiu
terkenal di dunia persilatan. Tapi dia tidak
menduga kalau ternyata Huang Shan Cui Xiu
masih begitu muda, maka diapun merasa terkejut.
Gadis itu tertawa dan berkata, "Huang Shan Cui
Xiu adalah guruku."
Guan Ning melihat sikapnya, walaupun belum
sempat tertawa, tapi dia sudah 'oh' panjang. Wajah
gadis itu menjadi merah. Sikapnya yang dulu galak
sekarang tidak terlihat lagi, pada saat Guan Ning
bertemu dengannya untuk pertama kali, lalu pada
Dewi KZ http://kangzusi.com/
saat dia menyebut dirinya adalah Shen Jian Niang
Niang, sikapnya benar-benar sangat berbeda jauh.
Pak tua itu berdiri di tempat agak jauh dan dia
melihat gadis itu berteriak-teriak tadi, sekarang dia
hanya diam menunduk. Dia tertawa dan berkata,
"Kelihatannya gadis itu telah jatuh hati kepada
pemuda itu."
Pak tua itu juga sangat berpengalaman, begitu
seorang gadis galak tiba-tiba berubah menjadi
jinak di depan seorang pemuda, berarti dia telah
jatuh cinta. Rumah ini berada di kaki gunung. Walaupun
kecil tapi sangat kokoh. Sinar terang menyinari
rambut pak tua ini, dengan senang dia melihat
sepasang muda mudi ini.
Terdengar gadis ini dengan manja berkata, "Kau
selalu tidak percaya pada kata- kataku, walaupun
aku tidak bisa menawarkan racun temanmu tapi
dalam waktu setengah bulan ini aku pasti bisa
mencari orang untuk menawarkan racunnya."
Guan Ning berpikir, "Kapan
aku pernah mengatakan kalau dia tidak bisa menawarkan
racun ini" Dia hanya mengaku-aku sendiri."
Terlihat wajah pelajar berbaju putih berubah
warna menjadi emas. Dia menarik nafas, "Apakah
orang ini bisa bertahan sampai dengan waktu
setengah bulan?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Kau jangan khawatir, aku pasti mempunyai
cara." Dari balik baju bagian dada, dia mengeluarkan
sebuah kotak kecil, dari dalam kotak itu dia
mengeluarkan sebutir obat berwarna hijau.
Guan Ning lahir dari keluarga kaya, sejak kecil
mainan apapun pernah dilihatnya, tetapi "kotak
kecil yang begitu antik, belum pernah dilihatnya,
karena itu dia hanya dengan terpana melihat kotak
itu. Gadis itu tertawa lagi, "Kau sedang melihat
apa?" Kemudian tangannya yang putih itu masuk
lagi ke dalam lengan bajunya.
Wajah Guan Ning memerah, "Aku melihat
tanganmu."
Gadis yang berada di depan tempat tidur sambil
tertawa dia berkata, "Kau pasti bukan orang dunia
persilatan, kalau tidak kau tidak akan kaget
melihat pil yang ada di tanganku, kau pasti akan
kaget karena belum pernah melihatnya...."
Kemudian tangannya terulur ke depan. Telapak
tangannya menepuk dan memencet tubuh pelajar
berbaju putih. Pil yang berada di dalam genggaman
tangannya dengan cepat dimasukkan ke dalam
mulut pelajar berbaju putih itu. Kemudian dia
membalikkan badan dan berkata kepada Guan
Ning, "Aku akan memberitahumu, pil yang tadi
dimakan oleh temanmu adalah obat yang terkenal
yang bernama Cui Xiu Hu Xin Dan (Pil pelindung
jantung Cui Xiu). Pil ini terbuat dari 72 jenis obat-
Dewi KZ http://kangzusi.com/
obatan, dibuat dalam waktu 72 hari. Tadinya
guruku mengira obat ini bisa menolong orang yang
sudah terkena racun. Tapi begitu obat ini sudah
jadi, pil itu ternyata tidak bisa menawarkan racun
dan tidak ada manfaatnya, fungsinya hanya bisa
menjaga kesehatan jantung, maka guruku hanya
membuat satu kali saja."
"Kalau tidak bisa menawarkan racun, mengapa
pil itu dikatakan sebagai obat yang paling bagus?"
"Aku rasa kau adalah orang bodoh, benar- benar
sangat bodoh, walaupun pil ini tidak bisa
menawarkan racun tapi bila orang itu telah
meminum pil ini maka racun apapun tidak akan
bisa menyerang ke jantungnya. Racun tidak bisa
menyerang hingga ke jantung, maka orang itu
tidak akan mati."
"Teman baik guruku pernah terkena racun Qi
Gui Shen Sha, guruku segera menolongnya.
Dengan susah payah beliau mencari 7 jenis obat-
obatan supaya bisa menawarkan racunnya, tapi
begitu obat itu sudah lengkap, teman guruku
sudah mati. Karena merasa sangat marah, guruku
akhirnya membunuh murid-murid Qi Gui. Tapi
orang yang mati tidak bisa hidup kembali,
walaupun sudah membalas dendam dengan
membabi buta tapi saja beliau merasa sedih...."
Guan Ning berpikir, "Mungkin orang yang
dimaksud adalah suami Huang Shan Cui Xiu."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis itu menarik nafas panjang. Dia duduk di
sisi ranjang dan berkata, "Semenjak itu guruku
terus mencari bahan obat. dia ingin 'membuat obat
yang bisa menawar racun, tapi racun di dunia ini
jumlahnya ratusan. Setiap racun pasti ada
penawarnya. Jika kau bisa menyatukan racun
yang jumlahnya ratusan pasti efeknya sangat
dahsyat, jika kau membuat obat dengan menggunakan ratusan bahan obat penawarpun
tidak akan ada khasiatnya. Karena itu di dunia ini
orang biasa memakai racun dengan jenis banyak.
Orang yang bisa menawarkan racun sangat sedikit.
Pesilat tangguh yang sering menggunakan racun
dia sendiripun hanya bisa menawarkan racun yang
dipakainya. Misalnya dia terkena racun dari
senjata rahasia orang lain, dia tetap susah
menawarkannya. Keluarga Tang dari Si Zhuan
senjata rahasia beracunnya sudah terkenal hampir
200 tahun. Karena rahasia keluarga mereka tidak
diturunkan, maka ilmu racun dan penawar dari
keluarga mereka sampai sekarang tidak ada
seorangpun yang tahu!"
Gadis itu berhenti bicara, walaupun Guan Ning
merasa gadis ini seperti seorang yang polos, tapi
mengenai hal-hal yang terjadi di dunia persilatan
ternyata dia lebih tahu banyak dibanding dirinya.
Hal-hal yang diceritakan oleh gadis itu hanya bisa
membuat Guan Ning mendengar dan tidak ada
kesempatan untuk bertanya.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Kemudian guruku berhasil membuat Cui Xiu
Hu Xin Dan. Obat ini memang tidak bisa
menawarkan racun, karena itu guruku merasa
kecewa berat. Tapi orang dunia persilatan menganggap obat itu adalah obat yang tidak
ternilai harganya. Karena hal ini, Si Zhuan Tang
Men (keluarga Tang dari Si Zhuan) sengaja
menyuruh orang membawa hadiah yang besar lalu
mencari guruku, mereka berharap guruku tidak
akan menyebarkan resep obat ini pada seluruh
dunia persilatan."
"Apakah gurumu menyetujuinya?"
Gadis itu tertawa dan menjawab, "Guruku tidak
setuju tapi juga tidak menolak. Resep untuk
membuat Cui Xiu Hu Xin Dan tidak beredar di
dunia persilatan karena semenjak teman baiknya
meninggal, guruku merasa kecewa berat dan tidak
mau lagi mencampuri hal-hal yang terjadi di dunia
persilatan. Apalagi menurut guru untuk membuat
obat semacam ini harus menghabiskan banyak
waktu dan tenaga. Walaupun ada yang ingin
membuat obat itu
tapi orang yang sering menggunakan racun itu tidak akan memberikan
ketenangan dan kesuksesan kepada pembuatnya,
mungkin akan menimbulkan gejolak di dunia
persilatan karena itu lebih baik resep obat ini tidak
disebar luaskan, kalau tidak akan terjadi banyak
kesulitan."
Guan Ning mengangguk, walaupun dalam hati
dia merasa semua itu masuk akal tapi dia juga
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tidak setuju semuanya. Akhirnya dia bertanya,
"Sejak tadi kau belum menjelaskan mengapa orang
dunia persilatan menganggap obat itu adalah
barang yang pantas untuk menjadi rebutan...."
Sebenarnya mereka belum lama berkenalan, tapi
sekarang pembicaraan mereka seperti sudah lama
kenal dan tidak ada bahasa sungkan lagi, hal ini
dengan pendidikan Guan Ning sejak kecil benar-
benar tidak sama, tapi dia merasa kalau semua itu
tidak terpaksa dilakukannya.
Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Kau benar-
benar bukan orang dunia persilatan. Sampai
sekarang kau masih belum menangkap arti Cui Xiu
Hu Xin Dan, walaupun tidak bisa menawarkan
racun tapi bisa menjaga stabilitas jantung, dari
perkumpulan manapun orang yang terkena racun
dengan meminum satu pil
saja, walaupun racunnya belum bisa ditawarkan tapi dia tidak
akan mati."
"Jika dalam satu atau dua tahun tidak
mendapatkan Obat penawarnya, apa yang akan
terjadi selanjutnya?"
Gadis itu tertawa, "Jika dalam satu tahun dia
tidak mendapatkan obat penawarnya, maka Cui


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Xiu Hu Xin Dan akan menjaganya selama satu
tahun dan dia tidak akan mati. Jika dalam waktu
10 tahun tidak mendapatkan atau seumur hidup
tidak mendapatkannya, maka Cui Xiu Hu Xin Dan
akan menjaganya seumur hidup, meskipun racun
tidak bisa ditawarkan, tapi otot di tubuhnya lama-
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kelamaan akan rusak. Maka itu walaupun Cui Xiu
Hu Xin Dan sangat bagus tapi racun di dalam
tubuh tetap harus ditawarkan."
Guan Ning berkata dengan pelan, "Tidak
disangka di dunia ini ada obat semacam ini, pantas
nilainya begitu mahal."
"Aku bicara seperti ini bukan karena ingin kau
menerima budiku," dia membalikkan badan dan
berkata lagi, "Racun di tubuh temanmu benar-
benar sangat lihai. Mengapa sampai sekarang
belum ada reaksinya" Ini benar-benar aneh....
sejak kapan dia terkena racun?"
Tiba-tiba pak tua itu masuk dan berkata, "Nasi
sudah disiapkan, apakah kalian mau makan
sekarang?"
Kata-katanya selalu sederhana, sehingga membuat orang tidak akan merasa sungkan.
Apalagi Guan Ning sekarang ini sudah sangat
lapar. Setelah sarapan sudah selesai. Guan Ning
bertanya lagi, "Tadi kau bersama dengannya
mencari orang yang membokong kita dengan
senjata rahasia, kapan dia terkena racun itu, kau
pasti lebih tahu!"
Gadis itu meletakkan mangkuk dan sumpit
bekas makannya, dia melihat pak tua itu berdiri di
tempat agak jauh. Dia seperti sedang menikmati
hutan hijau dan langit biru, sama sekali tidak
mendengar percakapan anak muda di rumahnya.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis itu melihat pak tua dengan lama. Tiba-tiba
dia bertanya, "Kalau menyuruhmu menjadi pak tua
itu, dan seumur hidup tinggal di dalam hutan,
apakah kau mau?"
Guan Ning terpana, dia tidak tahu mengapa
gadis itu tiba-tiba bertanya seperti itu, lama Guan
Ning baru menjawab, "Dia tidak hidup demi
mendapatkan nama dan keuntungan juga tidak
ribut dengan orang lain, benar-benar membuat
orang menjadi iri. Dia bisa menjadi seperti
sekarang mungkin tidak hanya membutuhan 1-2
tahun untuk menyesuaikan diri."
Gadis itu menunduk tampak berpikir, cahaya
matahari terbenam menyinari wajahnya yang
cantik, menyinari bajunya yang berwarna hijau.
Waktu itu Guan Ning baru tahu di balik sikap
polos dan galak gadis ini, ternyata dia seperti
mempunyai banyak masalah!
Karena itu pikiran diapun terus bergejolak, dia
merasa dunia itu sangat aneh, tidak semua orang
bisa menebak kehidupan mereka. Kemarin dia
hanya seorang wisatawan yang sedang bertamasya
dan seorang sastrawan pembuat puisi, dengan
penuh semangat dia naik ke gunung Si Ming
mencari kata-kata indah untuk puisinya. Tidak
disangka dalam sehari telah terjadi perubahan
begitu besar. Diapun tidak menyangka bisa
bertemu dengan seorang gadis yang sekarang
sudah seperti teman lama, duduk di sini dan
membicarakan tentang kehidupan.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pelajar yang sedang terbaring di atas tempat
tidur tampak nafas yang tadinya lemah sekarang
mulai terdengar kasar tapi Guan Ning dan gadis ini
sama sekali tidak mengetahuinya.
Langit bertambah gelap, gadis itu dengan
tertawa bertanya, "Tadi kau bertanya apa kepadaku?"
Kalimat ini membuat Guan Ning tersadar dari
lamunannya, dia ingin menjawab, tapi gadis itu
sudah berkata lagi, "Aku ingat, tadi kau bertanya
kepadaku tentang dua orang yang membokong kita
dengan senjata rahasia.
Hehhh!"aku katakan kepadamu, hal ini benar-
benar membuat orang marah, begitu melihat
bayangan mereka, aku langsung mengejar mereka,
bukan aku ingin memuji diriku sendiri, tapi ilmu
meringankan tubuhku di dunia persilatan termasuk yang terbaik?"
Guan Ning tersenyum. Dalam hati berpikir,
"Gadis ini benar-benar sombong, di mana pun dan
dalam keadaan apapun tidak pernah lupa memuji
dirinya sendiri."
Gadis itu melotot dan berkata, "Kau sedang
menertawakan apa" Aku sudah pernah melihat
orang yeng memiliki ilmu meringankan tubuh yang
tinggi, ternyata kemampuan mereka rata-rata di
bawahku. Jika tidak mengapa orang lain memanggilku Ling Wu Ying, dan tidak menyebut
namaku?" Dewi KZ http://kangzusi.com/
Walaupun sejak tadi Guan Ning mengobrol
dengan gadis itu tetapi sekarang dia baru
mendengar dia menyebut julukannya. Karena itu
dia bertanya, "Sebenarnya siapa namamu?"
Wajah gadis itu menjadi merah dan berkata,
"Namaku Ling Ying. Mereka hanya menambah Wu
di tengah nama asliku (Ling tanpa bayangan)."
Waktu itu jika seorang perempuan menyebut
namanya, itu adalah hal yang sangat tidak biasa.
Guan Ning tidak sengaja menanyakan namanya.
Dia merasa sedikit menyesal, dia takut gadis itu
akan marah tapi gadis itu malah berdiri sambil
menatap Guan Ning.
Kali ini mereka saling memandang, perasaan di
hati mereka masing-masing sudah tidak seperti
tadi lagi. Perasaan mereka sekarang benar-benar
berbeda, apalagi pada saat mereka beradu
pandang, Ling Ying segera mengalihkan pandangannya. Jika di dalam kehidupanmu pernah merasakan
sesuatu yang hangat, tidak perlu kukatakanpun
kau pasti sudah mengerti.
Guan Ning dengan terpaku melihatnya. Gadis itu
menundukkan kepala lalu berkata, "Ilmu meringankan tubuhku memang tidak.... tidak jelek,
tapi sosok orang yang melepaskan senjata rahasia
itu ternyata ilmunya lebih tinggi d ariku. Semenjak
aku berkelana di dunia persilatan, tidak ada
seorangpun yang ilmu meringankan tubuhnya
Dewi KZ http://kangzusi.com/
lebih tinggi dariku. Aku sadar aku tidak mungkin
bisa mengejar mereka, tapi aku tidak terima begitu
saja karena itu dengan cara apapun aku harus
bisa mengejar mereka."
"Dengan sekuat tenaga aku terus mengejar
mereka, walaupun tidak terkejar, tetapi jarak kami
tidak terlalu jauh, di depanku ternyata ada jurang.
Oh.... aku benar-benar merasa senang. Aku
berpikir kali ini mereka pasti tidak akan bisa
melarikan diri lagi."
Guan Ning mengerutkan dahi dan berkata, "Ilmu
meringankan tubuh mereka lebih tinggi darimu
dan jumlah mereka lebih banyak, walaupun bisa
terkejar, apakah kau mampu mengalahkan mereka?" Ling Ying tertawa, "Waktu itu aku tidak banyak
berpikir lagi. Aku hanya berpikir aku harus bisa
mengejar mereka dan melihat siapa sebenarnya
mereka itu, aku tidak mempunyai dendam dengan
mereka, tapi mengapa mereka menyerangku
dengan senjata rahasia?"
"Tapi begitu kedua bayangan orang itu sudah
sampai di tepi jurang, salah satu dari mereka tiba-
tiba melempar seutas tali panjang. Sedang yang
lainnya segera menyambut tali yang ada di sisinya
kemudian melemparkannya lagi. Tali yang terkulai
dilempar sangat jauh. Salah satu dari mereka
mengikuti tenaga lemparan itu dan berhasil
melewati jurang yang lebarnya kurang lebih 20
meter. Sosok orang itu baru saja berdiri,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
pergelangannya sudah bergerak. Dia menarik
orang yang masih berada di seberang jurang dan
membawanya menyebrangi jurang. Tenaga dalam
dan ilmu meringankan tubuh mereka ternyata
sudah mencapai tingkat teratas. Mereka benar-
benar sangat kompak, benar-benar membuatku
terpaku, hanya dalam waktu sekejap mereka
berdua berhasil menyebrang jurang dan berada di
sisi jurang sebelah sana."
Sambil bercerita, dia menggerakan tangan
sampai ceritanya
selesai, begitu gerakannya
berhenti dan dia menghembuskan nafas.
"Aku berdiri dengan terpana melihat ilmu silat
mereka begitu tinggi, tidak terasa kakikupun
berhenti melangkah. Tetapi...."
Kata-katanya belum selesai, pundaknya ditepuk
oleh seseorang, dia sangat terkejut dan melihat ke
belakang, ternyata pak tua penebang kayu itu
melihatnya sambil tertawa.
"Kata-kata yang keluar begini panjang lebar,
apakah kalian mau minum?"
Ling Ying tertawa lalu menerima cangkir teh dari
tangan pak tua itu, dia melihat pak tua aneh itu
keluar melalui pintu, lama dia tidak bicara.
Guan Ning diam-diam berpikir, "Sejak tadi dia
terlihat begitu percaya diri dan sombong, tapi
ternyata dia sangat mengagumi ilmu silat kedua
orang itu, tampaknya ilmu silat kedua orang itu
memang hebat."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning berpikir lagi, "Apakah mereka berdua
adalah E Mei Bao Nang. Paling sedikit mereka
dicurigai sebagai pembunuh di Wisma Si Ming."
Terlihat Ling Ying sedang berpikir kemudian dia
meminum teh dari cangkir yang dipegangnya dan
berkata, "Sewaktu aku sedang melihat sosok
punggung mereka dengan terpana, tiba-tiba di
belakangku terasa ada angin berhembus, tampak
bayangan seseorang berbaju putih melewatiku dan
telah berada di depanku sesaat kemudian dia
sudah berada di sisi jurang, dia belum berhenti
melangkah. Kedua tangannya sedikit dibuka, lalu
dia meloncat ke atas, loncatannya sangat tinggi,
mungkin ada kira-kira 9 meter. Aku sampai
menjerit ngeri."
"Begitu dia loncat ke atas, tiba-tiba dia melipat
tubuhnya. Kepala dan kaki membentuk seperti
panah lalu diapun meluncur ke seberang jurang...."
Gadis itu mengembus nafas dan melanjutkan lagi,
"Tadinya aku berpikir ilmu meringankan tubuh
kedua orang itu sangat tinggi dan tidak ada
tandingannya, tapi temanmu itu ternyata kemampuannya lebih tinggi dari mereka bahkan
beberapa kali lipat. Aku melihat bayangan mereka
menghilang di balik semak- semak, aku pikir aku


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tidak akan mampu menyeberangi jurang itu,
terpaksa aku kembali lagi ke tempat tadi. Tapi
sewaktu aku mengejar orang-orang itu, aku tidak
memperhatikan arah, akhirnya akupun tersesat."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia mengubah posisi duduknya dan berkata lagi,
"Aku berputar-putar di gunung besar ini dan
akhirnya turun hujan lebat, akupun mencari-cari
gua untuk berteduh, setelah hujan berhenti, aku
baru menemukan jalan untuk turun lalu melihat
ada rumah ini...."
Dia terus bercerita, Guan Ning dengan penuh
semangat mendengarkan semua ceritanya, suaranya kemudian berhenti seperti suara mesin
tenun yang sedang menenun kain, tiba-tiba
digunting oleh seseorang.
Hati Guan Ning bergetar karena wajah gadis
yang sering tertawa ini tiba-tiba mengeluarkan
ekspresi ketakutan, dengan tidak tenang dia
menarik nafas dalam-dalam dan berbicara pada
dirinya sendiri, "Ada apa denganku...."
Tiba-tiba dia berdiri dan berlari keluar pintu.
Guan Ning kaget dan merasa aneh, dengan pelan
dia berjalan ke depan pintu, terlihat gadis itu
berlari kembali ke rumah ini, di bawah langit yang
mulai gelap, tampak ketakutannya semakin kental,
dengan diam dia kembali lagi ke dalam kamar lalu
mencabut tusuk konde yang terbuat dari perak dan
dicelupkan ke dalam air teh yang tadi diberikan
oleh pak tua itu.
Hanya dalam waktu sebentar tusuk konde yang
berwarna terang berwarna perak segera berubah
menjadi hitam. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Wajah Guan Ningpun langsung berubah. Dia
cepat lari ke tempat gadis itu, dengan gemetar dia
bertanya, "Apakah air teh ini mengandung racun?"
Ling Ying mengangguk dan menghembuskan
nafas kemudian duduk kembali ke sisi tempat
tidur. Guan Ning sangat terkejut. Dia berteriak, "Mana
pak tua itu?"
Dia berlari keluar, di luar langit sudah mulai
gelap, kursi bambu yang diduduki pak tua tadi
masih berada di sisi pintu, tapi sosoknya sudah
tidak terlihat.
Hari ini Guan Ning telah melewati beberapa kali
peristiwa pembunuhan, tapi tidak ada rasa lebih
takut dibandingkan kali ini, dengan tergesa-gesa
dia berlari ke kursi itu dan menarik pundak gadis
itu lalu bertanya, "Apakah kau telah meminum
racunnya?"
Ling Ying mengangguk dan menjawab, "Benar."
Guan Ning menghembuskan nafas panjang, dia
merasa sangat menyesal.
"Aku pantas mati, aku tidak melihat pak tua itu
ternyata orang yang jahat! Hehhh.... sekarang aku
harus bagaimana, harus bagaimana...."
Ling Ying tertawa dengan sedih. "Ini bukan
salahmu, aku sendiri tidak menyangka kalau pak
tua itu telah membubuhkan racun ke dalam air teh
Dewi KZ http://kangzusi.com/
ini. Hehhh"di antara kami tidak ada dendam,
akupun tidak mengenalnya."
Tiba-tiba Guan Ning berkata, "Bukankah kau
bisa memakan Cui Xiu Hu Xin Dan setelah itu
baru kita mencari cara lain?"
Ling Ying menundukkan kepala seperti tidak
mendengar perkataan Guan Ning.
Tubuhnya terasa lemah dan hampir jatuh
terjerembab ke belakang, sepasang matanya yang
bagus dipejamkan, angin mulai terasa dingin.
Kedua tangan Guan Ning terus memegangi
pundak Ling Ying. Dengan suara gemetar Guan
Ning bertanya, "Apakah Huang Shan Hu Xin Dan
hanya ada satu butir?"
Ling Ying dengan lemah bersandar ke tubuh
Guan Ning. Dia tertawa dan mengangguk, dia
mulai merasakan cinta Guan Ning begitu polos dan
jujur. Karena itu sekarang dia tidak merasa malu
lagi untuk terbuka kepada Guan Ning dan dia
bersandar ke tubuh Guan Ning.
Perasaan spontan yang keluar tanpa harus
ditutupi adalah pada saat dia sedang mendapatkan
musibah apalagi sekarang Ling Ying mulai merasa
tubuhnya kaku. Ling Ying sangat mengerti apa
artinya bila tubuh yang terkena racun mulai terasa
kaku, dia sudah tahu banyak tentang racun yang
ada di dunia. Racun yang tidak berbau, tidak
berwarna, tapi setelah diminum dalam waktu
seingat singkat dia akan mendapatkan reaksi
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kaku. Racun ada beberapa macam, bila dia sudah
terkena racun yang jarang ada di dunia persilatan
berarti umur panjang sudah tidak bisa diharapkan
lagi. Untuk apa orang yang akan meninggal harus
menutupi perasaannya lagi"
Setelah bertemu dengan Guan Ning ternyata dia
sudah mempunyai perasaan aneh kepada Guan
Ning, sekarang perasaan anehnya sudah sangat
jelas. Karena itu dengan bahagia dia tertawa, walaupun pada waktu senja sekarang ini dia akan
mati tetapi dia sudah mendapatkan cinta yang
belum pernah dia dapatkan sebelumnya. Tapi
tawanya di mata Guan Ning terlihat lebih sedih
daripada pada saat dia menangis, demi pelajar
berbaju putih itu, gadis ini telah memberikan obat
satu-satunya kepada pelajar itu, pada saat dia
membutuhkan obat itu supaya bisa meneruskan
kehidupannya, ternyata obat itu sudah tidak ada.
"Kalau begitu...." Guan Ning menghembuskan
nafas panjang. Ada pepatah yang berkata, 'Aku
tidak membunuh Bo Ren (nama orang) tapi Bo Ren
mati karena diriku. Guan Ning! Guan Ning, kau
selalu menganggap dirimu adalah laki-laki sejati,
tetapi sekarang kau hanya bisa menyaksikan
seorang gadis karena dirimu harus mati di dalam
pelukanmu.' Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tangannya mengelus rambut Ling Ying, tubuhnya terus bergetar kecuali perasaan ini, yang
paling membuatnya terpengaruh adalah gadis ini
mati karena dia, tapi dia tidak merasa menyesal.
Seumur hidup, dia selalu mendapatkan pujian
dan lindungan, hal itu sudah tidak terhitung lagi
banyaknya, tapi perasaan yang begitu mendalam
adalah untuk pertama kali dia merasakan dalam
hidupnya. Ling Ying merasa tangan Guan Ning gemetar,
diapun mengerti bagaimana keadaan Guan Ning
sekarang. Karena itu dia memaksa untuk tersenyum, "Kau
sama sekali tidak berpengalaman
di dunia persilatan, sekarang telah terjadi hal ini dan ini
boleh dimaafkan. Tapi aku.... tadinya aku yakin
kalau aku sangat pintar, ternyata aku ternyata
orang yang paling bodoh di dunia."
Suaranya yang lemah berhenti sebentar lalu dia
menyambung lagi, "Seharusnya aku mengetahui
kalau pak tua itu bukan orang baik- baik. Sewaktu
aku sedang bicara tadi, dia berada di belakangku,
aku tidak menyadarinya, jika orang yang tidak
mempunyai ilmu silat setinggi itu mana mungkin
bisa melakukan hal itu!"
Dia ingin tertawa tapi hanya bisa menghembus
nafas, "Kau lihat bukan kalau aku benar-benar
bodoh, aku tetap saja meminum teh yang
diberikannya, tetapi?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kata-katanya belum habis"di luar pintu, di
bawah langit gelap terdengar ada seseorang yang
tertawa kemudian ada yang menyanyi, "Cita-citaku
seiring waktu menghilang. Budi dan dendam entah
kapan baru bisa diselesaikan, lahir dengan tergesa-
gesa, matipun akan seperti itu. Hidup selama
puluhan tahun ini hanya dalam sekejap akan lewat
begitu saja"pergilah pergi, jangan katakan cita-
citamu lagi, jangan katakan tentang budi dan
dendam. Di kehidupan ini lebih baik nikmat
dengan bermain dan melihat pemandangan!"
Suaranya terdengar gagah dan menyanyikan
lagu bagian awal dengan sedih, tapi pada bagiah
akhir setiap kata dalam setiap kalimat mengandung banyak hal yang membuat orang
berpikir ulang.
Dengan terpana Guan Ning mendengarkan lagu
itu, dia lupa orang yang sedang menyanyi dan
tertawa, apakah pak tua yang licik itu"
Suara nyanyian berhenti, suara tawa terdengar
lagi kemudian ada suara kuat berkata, "Nasi
dicampur setengah tetes air Qi Du Shen Shui (Air
sakti tujuh racun). Aku memberi sekali pukulan
beracun di pundak. Di dalam teh kuberi setengah
bungkus Zhui Hun Duo Ming San (Tepung pengejar
roh perengut nyawa).
Telapak air dan tepung itu akan mencabut
nyawamu. Obat ini akan menutupi tenggorokan,
kau adalah murid Huang Shan Cui Xiu, seharusnya kau tahu. Selama 20 tahun aku sudah
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tidak lagi memandang budi dan dendam ada hal
yang seingat penting, karena itu aku hanya
memberimu setengah tetes racun, telapak berracun
tidak kuberikan, ini hanya untuk memperingatkanmu. Jika tidak walaupun kau
adalah seorang dewa, kau tetap akan mati 3 kali."
Suaranya berhenti sebentar lalu dia berkata lagi,
"Gadis itu sudah lama terkena racun, tapi
racunnya sangat ringan, hanya dengan meminum
obat penawar yang kutinggalkan di atas meja,
dalam waktu setengah jam, dia akan sembuh, jika
pulang nanti tolong beritahukan kepada Huang
Shan Cui Xiu, aku adalah musuhnya yang pernah
lolos dari tangannya. Walaupun aku tidak mati tapi
aku sudah bosan mendengar tentang balas
dendam dan balas budi. Semua sudah kulupakan,
kalian berdua masih muda, kelak bila kalian
berbicara harus hati-hati, jika menuruti sifatku
yang dulu, kalian berdua sudah mati sejak tadi."
Kata-katanya terdengar seperti nyanyian. Setiap
katai mengandung nasehat, membuat Guan Ning
dan Ling Ying hanya bisa saling memandang dan
mata merekapun membesar.
Suaranya baru selesai, Ling Ying sudah berteriak
dan berlari ke depan pintu, "Siapakah Tetua
sebenarnya" Tetua, selamat jalan!"
Di malam yang sepi, nyanyiannya terdengar lagi.
"Dulu orang merasa senang, sekarang dia hanya
menjadi penebang kayu. Budi dan dendam semua
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sudah dilupakan, dengan senang aku berjalan-
jalan mengelilingi dunia!"
Suara angin terdengar seperti gelombang. Suara
pepohonan seperti suara gelombang, tapi suara
nyanyian itu semakin menjauh dan semakin
mengecil lalu menghilang. Akhirnya suasana
menjadi sepi, walaupun terdengar sedikit gema,
tapi akhirnya menghilang tertiup angin.
Dengan terpaku Ling Ying hanya bisa berdiri di


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sisi pintu, dia seperti masih mendengar lagu itu,
dadanya dipenuhi dengan gejolak darahnya, dia
ingin mengejar pak tua yang berjiwa besar dan dia
adalah seorang yang sangat bijaksana, dia ingin
menyampaikan pujiannya kepada pak tua itu.
Dia terdiam lama. Guan Ning menyalakan lampu
di dalam ruangan itu dan mengambil bungkusan
obat yang ada di atas meja untuk diminum oleh
Ling Ying. Obat itu terasa pahit, setelah obat pahit itu
diminum Ling Ying, dia merasa sangat berterima
kasih, dia melihat Guan Ning dan berkata, "Aku
mengira Gou Lou Qi Gui hanya orang-orang yang
sangat jahat, tetapi salah satu dari mereka
ternyata ada yang begitu setia. Ada pepatah yang
berkata : Fang Xia Tu Dao, Li Di Cheng - Fo
(Menyimpan golok pembunuh, berpaling kepada
Budha). Pak tua itu tidak membunuh musuhnya.
Tapi yang dia dapatkan adalah rasa hormat dari
musuhnya, bukankah itu lebih baik?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Betul saja hanya dalam waktu singkat perasaan
kaku di tubuh Ling Ying segera menghilang. Tapi
pelajar berbaju putih itu tetap masih tidak
sadarkan diri. Ling Ying dan Guan Ning duduk
bersama-sama. Setelah melewati hal yang membuat mereka kaget, sekarang mereka saling
mengetahui perasaan masing-masing, diam lebih
baik daripada kata-kata manis.
Malam semakin larut. Asap dari lampu lilin
semakin menebal. Ling Ying bertanya, "Kau datang
dari mana" Dan kau ingin pergi ke mana?"
Diam-diam Guan Ning bertanya kepada dirinya
sendiri, "Aku ingin ke mana sebenarnya?"
Dia melihat Ling Ying, ternyata Ling Ying pun
sedang melihatnya diam menunggu jawaban
darinya. Guan Ning melihat lampu yang apinya hanya
sebesar kacang dan berkata, "Aku keluar dari
rumah sudah cukup lama, seharusnya aku harus
pulang sekarang tapi begitu banyak masalah yang
telah kutemui, jika aku membiarkan masalah itu
terus bertumpuk, hatiku tidak akan tenang.
Orang-orang jahat juga tidak akan melepaskanku
begitu saja. Tapi kalau aku tidak pulang...."
Dia teringat kalau di rumahnya banyak orang
yang sedang menunggu kepulangannya dan juga
teringat pada tawa ayah dan ibunya. Segera dia
merasa rindu kepada keluarga.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ling Ying menghembus nafas panjang, "Keluargamu pasti keluarga bahagia. Ada ayah dan
ibu.... mengapa Tuhan begitu tidak adil" Dia
membiarkan seseorang yang mempunyai keluarga
hangat tetapi membiarkan sebagian orang tidak
mempunyai keluarga?"
Di bawah sinar lampu yang redup, tawa di wajah
Ling Ying sudah menghilang. Bulu matanya yang
panjang menutupi kelopak matanya, di sudut mata
terlihat ada 2 butir air mata.
Karena itu Guan Ning segera memegang
tangannya, dia ingin menghibur Ling Ying, tapi
hatinya sendiripun sangat khawatir. Bagaimana
bisa dia menghibur orang lain yang sedang
bersedih" Mata Ling Ying berkedip. Tiba-tiba dia tertawa
dengan lembut dan bertanya, "Di mana rumahmu?" (Oo-dwkz-lav-oO)
Dewi KZ http://kangzusi.com/
BAB 5 : Budi dan perasaan, sulit untuk memilih
"Di Bei Jing. Apakah kau pernah pergi ke Bei
Jing" Bei Jing merupakan tempat bagus. Angin
dan pasir akan meniup tubuhmu, kau akan
merasa hangat seperti.... seperti tangan seorang
ibu yang sedang memainkan rambutmu."
Hatinya penuh dengan perasaan lembut, karena
itu kata-katanya terdengar seperti puisi.
Ling Ying terpaku, "Seperti seorang ibu yang
sedang memainkan rambutku.... ini benar- benar
indah! Tapi....! Aku belum pernah merasakan hal
seperti ini."
Hati Guan Ning bergetar, dia menyalahkan
dirinya mengapa dia telah membuat gadis yang
dicintainya menjadi sedih.
Dengan tertawa sedih Ling Ying berkata lagi,
"Sudah lama aku mendengar tentang keramaian
kota Bei Jing, tapi aku belum pernah pergi ke
sana, bolehkah aku menemanimu pulang ke Bei
Jing" melihat rumahmu setelah itu.... kita baru
meneruskan pekeijaan yang belum selesai."
Sambil berkata seperti itu, wajahnya sudah
menjadi merah. Guan Ning menjadi senang, dia memegang
tangan Ling Ying lebih erat lagi dan bertanya,
"Apakah semua perkataanmu benar?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kepala Ling Ying lebih ditundukkan lagi. Ling
Ying sudah tidak terlihat judes dan manja lagi, dia
menjawab dengan pelan, "Kau tahu aku tidak akan
berbohong kepadamu."
Dia diam dan merasa bahagia, pandangannya
begitu mesra, lama dan sangat lama. Mereka
seperti hanyut dalam alam impian, tiba-tiba
terdengar pelajar berbaju putih menarik nafas
dengan berat, suara ini membuat mereka sadar
dan kembali ke alam nyata.
Ling Ying yang tadi terlihat penuh dengan
kesedihan, sekarang mulai bisa tertawa lagi,
matanya yang bercahaya terus berkedip. Dia
seperti sudah melupakan kehidupannya yang tidak
mempunyai keluarga.
"Begitu sampai di He . Bei, aku akan
membawamu menemui dengan seseorang, ilmu
silat orang ini sangat tinggi dan dia adalah tabib
sakti di dunia persilatan, temanmu yang terkena
racun, pasti akan bisa disembuhkan"
"Tapi yang terpenting adalah kita harus pulang
dulu ke rumahmu, untuk menengok ayah dan
ibumu. Supaya mereka tidak mengkhawatirkanmu
lagi." Ling Ying seperti seorang istri yang lembut,
semuanya diatur untuk kepentingan Guan Ning.
Perasaam Guan Ning seperti tenggelam di dalam
air, walaupun dia mengalami banyak kesulitan,
ternyata dia sudah melupakannya. Sudah berganti
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dengan kebahagiaan. Guan Ning berkata dengan
lembut, "Kita akan menyewa sebuah kereta, pelajar
berbaju putih akan dibaringkan di dalam kereta,
sedangkan kita menunggang kuda sambil bisa
menikmati keindahan alam...."
Tiba-tiba dia teringat kepada Nang Er lagi. Nang
Er yang nakal dan lucu, dia menghembus nafas
panjang. "Sayang kau belum pernah bertemu dengan
Nang Er, dia adalah anak yang lucu...."
Ling Ying mengerti kesedihan Guan Ning, dia
juga mengetahui bagaimana kesedihan yang ada di
dalam hatinya, tidak bisa dihilangkan dengan
bahasa indah, maka dia terus mendengarkan cerita
Guan Ning tentang kelucuan Nang Er.
Kau harus mengerti. Jika dia sedang menceritakan tentang orang yang sudah meninggal, hatinya pasti dipenuhi dengan kesedihan. Secara bersamaan
mereka melihat pelajar
berbaju putih yang belum sadarkan diri sampai
sekarang. Sepasang pemuda dan pemudi yang
sedang menikmati kebahagiaan mereka, ternyata
mereka tidak melupakan kesedihan orang lain.
Mereka tahu orang yang sekarang sedang berbaring tidak berdaya ini ternyata mempunyai
ilmu silat tinggi dan juga mempunyai masa lalu
yang sangat mengejutkan, saat ini dia hanya bisa
berbaring di tempat tidur seperti orang normal
Dewi KZ http://kangzusi.com/
yang sakit, karena itu mereka menjadi kasihan
kepadanya. Mereka berdua tidak mengenalnya juga
tidak mengetahui sampai mana kehebatan ilmu
silatnya, masa lalunya pasti mengejutkan, pasti dia
adalah orang yang telah menggegerkan di dunia
persilatan. Orang sering dipermainkan dengan hal semacam
ini. Jika mereka mengetahui siapa dia sebenarnya,
mungkin mereka tidak akan merasa kasihan
kepadanya. Bei Jing adalah kota tua, seperti seorang
pendekar yang bisa menangis juga bisa tertawa,
bisa marah juga bisa merasa senang, musim dingin
terasa sangat dingin, musim panas, panasnya
membuat orang kewalahan.
Sewaktu Guan Ning tiba di kota Bei Jing, musim
gugur sudah berlalu, salju putih sudah membuat
kota kuno itu tertutup oleh salju putih.
Walaupun turun salju, tapi orang-orang kota Bei
Jing tetap terlihat sibuk berjalan mondar mandir.
Kedua muda-mudi ini berada di antara orang-
orang yang sedang berjalan dengan tergesa-gesa.
Kuda meraka berjalan sangat pelan, mereka tahu
jika sudah sampai di kota Bei Jing, untuk apa
berjalan tergesa-gesa lagi.
Dengan mengenakan mantel yang terbuat dari
bulu binatang, Guan Ning menunggang kuda
gagah, ditemani oleh seorang gadis cantik, dia
melihat kampung halamannya sudah terbentang di
Dewi KZ http://kangzusi.com/
depan mata"Guan Ning merasa dia adalah orang
yang paling berbahagia, paling sedikit sekarang
orang-orang yang berpapasan dengan mereka
merasa iri melihat tuan muda yang tampan ini
ditemani seorang gadis cantik.
Walaupun sekarang sedang musim dingin, angin
yang membawa salju meniup ke tubuh Ling Ying,
di dalam hati, dia merasa saat ini seperti sedang
musim semi, begitu hangat, kata- kata yang
terdengar lembut, tertawa senang, semua tenggelam di dalam tiupan angin musim dingin.
Roda kereta menggilas tumpukan es, kuda
menginjak tanah yang ditutupi salju. Suara derap
kuda terlihat penuh keceriaan.
Tiba-tiba Ling Ying berteriak, "Kota Bei Jing, aku
sudah sampai!"
Dinding pembatas kota Bei Jing mulai terlihat,
dengan senang Guan Ning berteriak, "Kota Bei
Jing, kita sudah sampai!"
Perjalanannya yang panjang membuat Guan
Ning menikmati kelembutan yang belum pernah
dia dapatkan, tapi jika malam tiba dia tetap tidak
bisa melupakan keadaan di Wisma Si Ming yang
dipenuhi darah, karena itu dengan teliti dia
memeriksa satu per satu kain yang terdapat dalam


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

uang, kemudian....
Dia mulai mengetahui ilmu silat yang belum
pernah dia pikirkan sebelumnya, dulu ilmu silat
Dewi KZ http://kangzusi.com/
yang dipelajarinya hanya setitik kecil dari ilmu silat
yang ada. Saputangan yang tersimpan di dalam uang itu
tertulis tentang ilmu tenaga dalam yang sangat
diinginkan oleh semua orang persilatan, setiap
malam sampai larut, dia seperti pelajar yang
sedang menghadapi ujian, semalaman terus
mencari tahu tentang ilmu-ilmu tenaga dalam, dia
tidak menemukan kesulitan mempelajarinya.
Satu hati, dua hari....
Pagi hari dia menunggang kuda, seharusnya ini
adalah perjalanan yang sangat melelahkan, malam
hari dia tidak pernah tidur nyenyak, dia ingin
mencari tahu tentang dalamnya ilmu tenaga dalam
yang tertulis dalam kain itu. Anehnya, setiap hari
dia begitu sibuk, dia tidak pernah terlihat lesu
malah kondisinya lebih baik dibandingkan dulu,
begitu udara menjadi dingin, pada malam hari dia
tetap tidak tidur, dengan baju tipis dia duduk
sendiri, dia tidak pernah merasa kedinginan.
Karena itu dia sadar kalau usahanya selama ini
tidak sia-sia, dia mulai mengerti mengapa Ru Yi
Qing Qian selalu diperebutkan oleh orang dunia
persilatan, sekalipun itu harus ditukar dengan
nyawanya. Tapi selama perjalanan jarak jauh, menyimpan
suatu rahasia dari seseorang yang kita cintai
adalah hal yang sangat'sulit, beberapa kali dia
Dewi KZ http://kangzusi.com/
berniat memberitahukan rahasianya kepada Ling
Ying. Tapi berkali-kali pula dia mengurungkan niatnya, karena dalam hatinya selalu ada rasa
takut yang tidak bisa dijelaskan. Dia takut hanya
karena seuntai Ru Yi Qing Qian, maka akan
membuat dia dan Ling Ying bertengkar, diapun
mengetahui kalau Ru Yi Qing Qian adalah benda
pembawa sial, berita ini sudah menyebar luas di
kalangan persilatan.
Jadi diapun merasa tidak perlu menceritakan
rahasia ini kepada Ling Ying, walaupun Ling Ying
adalah orang yang paling dekat dengannya, tapi
seuntai Ru Yi Qing Qian yang bukan miliknya. Dia
harus mengembalikan Ru Yi Qing Qian ini kepada
si empunya yaitu.... Gong Sun Zuo Zu. Kadang-
kadang dia merasa marah kepada dirinya sendiri,
mengapa hanya dia sendiri mempelajari ilmu silat
yang terdapat di dalam Ru Yi Qing Qian. Tapi
diapun berusaha menenangkan pikirannya dan
memikirkan kembali dampaknya bila dia memberitahukan Ru Yi Qing Qian kepada Ling
Ying. "Seuntai uang ini dilempar begitu saja oleh Gong
Sun Zuo Zu lalu aku memungutnya."
Sekarang dia melihat dinding megah yang ada di
kota Bei Jing, dia sudah melupakan hal- hal yang
membuatnya pusing. Dia berpikir, "Orang yang
pergi akhirnya kembali juga ke rumah!"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Bukankah kota Bei Jing sedang mengulurkan
tangannya untuk menyambut kepulangannya"
Saat memasuki kota Bei Jing, Ling Ying berteriak
kegirangan, jalan di kota Bei Jing lurus dan rata,
walaupun pohon-pohon yang berada di kedua sisi
jalan tampak berguguran, daunnya dan rantingnya
tampak kering, tapi dari suasana ini kita dapat
membayangkan jika musim semi atau musim
panas tiba, tampat itu pasti sangat rimbun.
Di sisi jalan masih ada seorang pak tua yang
sedang berteriak, "Panggang ubi...."
Suaranya yang keras terdengar sampai ke
tempat jauh, membuat orang serasa melihat ubi
yang masih hangat.
Kota Bei Jing adalah kota yang sangat indah dan
sederhana. Ling Ying yang sudah terbiasa berkelana di dunia persilatan pada saat melihat
kota ini, darah yang berada di dadanya mengikuti
teriakan pak tua itu melayang mengikuti arah
angin, terbang di antara salju yang turun.
Ini adalah perasaan seseorang yang untuk
pertama kalinya datang ke kota Bei Jing. Selama
ratusan dan ribuan tahun, perasaan ini belum
pernah berubah, hanya teriakan pedagang sederhana saja sudah cukup untuk meninggalkan
kenangan yang sulit dilupakan.
Tiba-tiba ada sebuah kereta dengan 4 ekor kuda
penarik kereta dengan cepat berlari. Kusirnya
tampak bersemangat melambai- lambaikan Dewi KZ http://kangzusi.com/
pecutnya. Begitu melihat Guan Ning dia segera
menghentikan keretanya dan tertawa sambil
berteriak, "Tuan Muda Guan, kau sudah pulang,
sudah 2 tahun Anda baru kembali sekarang,
untung kau masih ingat, dengan kota Bei Jing, dan
juga masih ingat pulahg!"
Guan Ning tertawa senang, dalam hati dia
berpikir, "Sudah 2 tahun berlalu, kota Bei Jing
ternyata tidak melupakanku."
Diapun berteriak, "Pak Lao San, ternyata kau
masih ingat kepadaku...."
Suaranya belum selesai, dari dalam kereta
sudah ada kepala yang terjulur keluar dari jendela,
kepala itu dipenuhi dengan tusuk konde yang
terbuat dari giok dan mutiara. Begitu melihat Guan
Ning, segera terdengar suara manja setengah
berteriak. "Tuan Muda Guan kau sudah pulang, kami
benar-benar rindu kepadamu! Kau pergi ke mana
saja" Kau tidak pernah menulis sepucuk surat
untuk kami, lihat kau sekarang begitu kurus,
walaupun di luar sangat menyenangkan, tapi pasti
lebih nyaman berada di rumah."
Suaranya membuat Ling Ying yang berada di sisi
Guan Ning melihat dan mendengar. Hatinya
merasa tidak enak, untung Lao San langsung
membawa kereta kuda itu pergi dari hadapan
mereka. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Begitu Guan Ning berjalan di sisi Ling Ying,
dengan sedikit marah Ling Ying berkata, "Pantas
kau ingin cepat-cepat pulang ke kota Bei Jing,
ternyata begitu
banyak orang yang sedang
menunggumu."
Tiba-tiba suara Ling Ying berubah menjadi
tajam, "Kau sekarang menjadi begitu kurus, kalau
tidak cepat pulang, kau akan menjadi seekor kera
kurus!" Sambil berkata seperti itu Ling Ying tertawa,
walaupun dia cemburu tapi dia masih bisa
menahan diri. Guang Ning tidak berkata apa-apa, dalam
tawanya yang hangat, mereka melewati beberapa
jalan. Di sepanjang jalan banyak orang yang
menyapa Guan Ning, ada pendekar muda yang
berbaju mewah ada pula yang lainnya. Begitu
mendengar Guan Ning pulang, mereka menunggu
di sisi jalan untuk sekedar menyapa, ada seorang
pelajar yang berasal dari ibukota, mereka menanyakan apa hasil karya Guan Ning selama ini.
Untuk pertama kali Ling Ying melihat Guan Ning
benar-benar tertawa lepas, dia mulai tahu bahwa
Guan Ning adalah milik penduduk ibukota Bei Jing
dan sepertinya Bei Jing pun telah memilikinya.
Akhirnya mereka masuk ke sebuah jalan besar,
jalan yang berada selatan terdapat sebuah pintu
berwarna merah, di depan pintu terdapat 2 patung
batu singa, diam berjongkok.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ling Ying berpikir, "Mungkin ini adalah rumah
Guan Ning." Sepanjang jalan dia selalu berpikir jika
dia berkunjung ke rumah Guan Ning, seperti
apakah reaksinya" Tapi sekarang setelah tiba di
rumah Guan Ning, dia malah merasa malu, gadis
angkuh yang katanya sudah pernah pergi ke mana-
mana juga pernah bertemu dengan banyak orang
terkenal, tapi perasaan seperti sekarang baru
pertama kali dialaminya.
Dengan ragu dia berhenti dan berkata, "Kau
pulang sendiri saja, aku akan mencari tempat lain
dan menunggumu di sana."
Guan Ning terpaku, dia tidak menyangka kalau
Ling Ying akan bicara demikian, dengan gagap
Guan Ning bertanya, "Mengapa harus seperti itu"
Mengapa harus begitu.... aku hanya akan tinggal di
sini paling-paling 2-3 hari, setelah itu kita segera
berangkat ke Miao Feng Shan, mencari tabib
terkenal itu. bukankah.... kita sudah berjanji
untuk bersama- sama melakukannya?"
Ling Ying menghentikan kudanya, sebenarnya
banyak hal yang ingin dia sampaikan, tapi satupun
tidak bisa keluar dari mulutnya. Pelan-pelan
tangannya diletakkan di atas kereta, di dalam
kereta itu terbaring pelajar berbaju putih yang
identitasnya misterius dan sedang hilang ingatan.
Pesilat tangguh dunia persilatan sekarang tidak
bisa berdiri tegak, dia hanya bisa terbaring dengan
diam. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kuda yang ditunggangi Guan Ning seperti tahu
kalau Guan Ning telah tiba di rumahnya sendiri,
dia segera meringkik senang.
Tiba-tiba.... Pintu berwarna merah itu terbuka, terdengar
tawa lembut dari balik pintu itu kemudian muncul
beberapa orang gadis membawa keranjang bambu,
begitu melihat Guan Ning, mereka segera berteriak.
"Tuan Muda, Anda sudah pulang."
Salah satu dari pelayan itu tampak tertawa
senang kemudian dengain suara rendah dia
berkata, "Mengapa Anda berjalan begitu lambat"
Terlambat hingga 1 bulan lebih dibandingkan
dengan kepulangan Guan Fu!"
Guan Ning tersenyum, dia turun dari kudanya
dan berjalan ke depan Ling Ying lalu menuntun tali
kuda yang ditunggangi Ling Ying, dia membawa
kuda itu berjalan ke arah pintu besar. Ling Ying
yang berada di atas kuda ingin mengatakan
sesuatu tapi dia mengurungkan niatnya dan tetap
duduk dengan diam di atas kuda, sambil melihat
gadis-gadis yang keluar dari pintu merah itu.
Gadis-gadis itu dengan bengong melihatnya,
mereka tidak menyangka kalau tuan muda mereka
ternyata bisa menjadi pembawa tali kekang kuda.
"Siapakah nona itu?"
Dalam hati mereka terpikir banyak hal, dari
wajah mereka yang terkejut, Guan Ning tahu kalau
Dewi KZ http://kangzusi.com/
mereka pasti memikirkan sesuatu, karena itu dia
sengaja membentak, "Cepat buka pintu!"
Gadis-gadis itu segera berlari masuk ke dalam
rumah sambil tertawa. Ada yang berkata, "Tuan
Muda sudah pulang, dia membawa istri yang
cantik." Kemudian pintu berwarna merah itu segera
terbuka, kabar tuan muda mereka sudah pulang
ternyata sudah menyebar ke seluruh penjuru
rumah, di rumah orang kaya ini, dari pengurus


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sampai pelayan semuanya tampak berlarian
keluar. Ling Ying yang selalu tinggal di gunung dan
tidak mempunyai keluarga, walaupun sering
berkelana di dunia persilatan, tapi orang yang
ditemuinya selalu pendekar-pendekar yang hidup
di ujung golok atau pendekar-pendekar yang hanya
terlibat dalam urusan balas dendam atau balas
budi, walaupun mereka adalah orang kaya tapi
mana bisa bersaing dengan keluarga ini.
Begitu melihat kekayaan keluarga Guan Ning,
Ling Ying merasa kaget dan serba salah, hatinya
terus berdebar-debar.
Tapi dia berusaha menutupinya, dia diam berdiri
di sisi Guan Ning sambil melihat pelayan- pelayan
itu sibuk membawa turun barang- barang bawaan
Guan Ning. Ada yang bertanya, "Tuan Muda, di
dalam kereta itu apakah ada teman Anda?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ada yang bertanya, "Mana Nang Er, si nakal itu
sekarang berada di mana?"
Kata-kata ini membuat Guan Ning segera sadar
dari rasa gembiranya, hatinya bergetar sedih, dia
teringat sewaktu Nang Er sedang tertawa, karena
itu dia sudah tidak tahan lagi, diapun teringat
kata-kata Nang Er terakhir. Segera dia bertanya,
"Mana Nona Du?"
Guan Fu yang tadinya ikut dengannya, tapi
karena Guan Ning menyuruhnya pulang dari awal,
pelayan itu hanya terpaku, lama baru dia mengerti
dan berkata, "Tuan Muda, apakah yang Anda
maksud adalah Wen Xiang?"
Dia merasa aneh mengapa tuan mudanya
memanggil pelayan dengan sebutan nona. Dia
tidak tahu kalau dalam hati Guan Ning merasa
sangat berterima kasih kepada budi Nang Er, mana
mungkin dia bisa menganggap kakaknya hanya
sebagai pelayan" Apalagi dia sudah melihat kakak
beradik ini mau menjadi pelayannya di sini, pasti
ada hal yang mereka tutupi dan kakak beradik ini
selalu berusaha menutupinya.
Guan Ning mengangguk dan mulai mencari.
Terdengar Guan Fu berkata lagi, "Tadi sewaktu
Tuan Muda pulang, Wen Xiang ikut keluar, tapi
tiba-tiba dia menutupi wajahnya lalu lari ke
belakang. Apakah dia sedang merasa sakit kepala?"
Guan Ning merasa aneh. Dia berpikir, "Apakah
Wen Xiang sudah tahu kalau Nang Er sudah
Dewi KZ http://kangzusi.com/
meninggal" Tapi sepertinya tidak mungkin" Jika
tidak melihat adiknya, seharusnya dia bertanya
dulu." Guan Ning mulai merasa curiga, tapi sudah ada
pelayan yang memberitahu kepadanya bahwa
nyonya besar sedang menunggunya, terpaksa
Guan Ning menunda dulu rasa curiganya ini.
Anak kesayangan orang tua, melihat kembali
orang tuanya membuat hati yang lelah seperti
tercuci oleh air.
Sepasang suami istri yang kaya dan juga masih
sehat, walaupun merasa aneh karena putranya
tiba-tiba membawa pulang seorang gadis, tapi
mereka sudah merasa gembira karena putra
mereka telah kembali, urusan yang lainnya tidak
mereka pikirkan lagi. Mereka hanya berpesan,
"Lain kali kalau pergi jangan terlalu lama. Apa saja
yang sudah kau lihat selama ini di luar" Apa saja
yang sudah kau alami" ada pepatah mengatakan:
membaca buku yang banyak dan berjalan jauh
sangat baik untuk anak muda...."
Dengan tenang, Guan Ning memilih hal yang
menggembirakan untuk diceritakan. Tentu saja
hal-hal yang terjadi di Wisma Si Ming dan hal-hal
yang menyangkut dirinya, baik itu membalas budi
ataupun membalas dendam tidak diceritakan.
Sesudah bertemu dengan orang tuanya Guan
Ning lalu mengatur tempat untuk pelajar berbaju
putih supaya dapat beristirahat dengan tenang,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tidak lupa diapun mengatur tempat untuk Ling
Ying di sebuah perpustakaan yang nyaman supaya
Ling Ying bisa beristirahat.
Kemudian dia kembali ke perpustakaan sendiri,
dia mencari seorang pelayan dan memintanya
untuk memanggil Nona Du.
Dengan tidak tenang dia berjalan ke perpustakaan itu, dengan cara apakah dia harus
menyampaikan berita tentang kematian Nang Er"
Dia teringat pada kata-kata Nang Er yang belum
sempat dia selesaikan sebelum dia mati, dalam hati
Guan Ning berpikir, "Apa yang Nang Er ingin aku
lakukan" Walaupun permintaan Nang Er seperti
memintaku mendaki gunung api, aku akan
berusaha menepati janjiku...."
Pelayan yang diperintahkan memanggil Nona Du
ternyata dia tidak berhasil membawa Nona Du ke
tempat Guan Ning. Pelayan itu menyampaikan
bahwa Nona Du sekarang sedang menutup diri di
kamarnya, dia sudah diberitahu bahwa tuan muda
memanggilnya, tapi dia tidak mau mendengarnya.
Dari kata-kata pelayan itu, sepertinya dia tidak
suka dengan sikap Nona Du. Dia ingin agar
pengurus wisma bisa mengajari Nona Du supaya
bersikap sopan kepada majikan mereka. Guan Ning
berpikir sejenak dan berkata, "Antarkan aku ke
sana." Tuan muda datang sendiri ke kamar pelayan
perempuan, di rumah orang kaya manapun belum
Dewi KZ http://kangzusi.com/
pernah terjadi hal seperti itu, tapi begitu Guan
Ning sampai di kamar Nona Du, langkah Guan
Ning terlihat agak ragu, dia teringat sewaktu Nang
Er akan meninggal, dia sudah berjanji kepada
Nang Er.... Dia menyuruh pelayan yang mengikutinya dari
belakang berhenti, dengan langkah besar dia
berjalan dan mengetuk pintu kamar itu.
"Nona Du. Nona Du, ini aku!"
Terdengar jawaban dari dalam.
"Masuk!"
Guan Ning masih terlihat ragu, tapi akhirnya
dengan langkah berat dia masuk ke dalam kamar.
Sifat Guan Ning lurus tidak kolot terhadap aturan.
Jika tidak, dia tidak akan berani masuk ke kamar
itu. Kamar itu agak gelap, terlihat gadis yang
bernama Nona Du itu sedang berdiri di sisi tempat
tidur, rambutnya berantakan, matanya masih
terlihat sisa-sisa air mata, tapi dia sudah memakai
baju berwarna hitam yang ketat, dengan wajah
sangat sedih dia melihat Guan Ning.
Guan Ning terpaku.
Terdengar Nona Du tertawa dingin.
"Tuan Muda sengaja datang kemari, apa yang
ingin Anda sampaikan" Cepat katakan, kalau
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tidak.... aku tidak berani menyuruh Tuan Muda
tinggal lebih lama di sini!"
Suaranya walaupun terdengar lembut tapi
sangat dingin. Guan Ning terpaksa tertawa kecut
kemudian dia berkata, "Aku datang kemari karena
memang ada hal yang ingin kusampaikan kepada
Nona...." Guan Ning berhenti bicara sebentar. Nona Du
masih berdiri di depan pintu, dia tidak bermaksud
menyuruh Guan Ning masuk, terpaksa Guan Ning
langsung menceritakan kejadian pada saat dia naik
gunung, masuk ke Wisma Si Ming, lalu bertemu
dengan hal-hal aneh. Kemudian hal mengenai
kematian Nang Er semua diceritakannya dengan
jelas, sampai pada akhirnya Guan Ning berkeringat, dia merasa kali ini, bercerita adalah
hal yang paling menyulitkan dalam hidupnya.
Nona Du ini masih berdiri dengan terpaku,
sepasang matanya terlihat kosong dan melihat
keluar, seperti sebuah patung batu. Wajahnya
sama sekali tidak ada ekspresi, tapi apa yang
sedang dipikirkannya di dalam hati"
Guan Ning merasa dingin, seharusnya gadis ini
menangis setelah dia mendengar kata- kata Guan
Ning, tapi gadis ini malah bereaksi seperti itu.
Baru saja dia berpikir seperti itu, gadis ini
berlari ke sebuah meja kecil. Lalu dia berkata,
"Ayah, putrimu yang tidak berbakti merasa
bersalah kepada ayah.... bersalah kepada ayah "
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Suaranya terdengar sangat sedih.
Guan Ning terpaku. Dua tetes air mata bergulir
dari matanya, "Nona.... Nona...."
Apa yang harus dikatakannya sekarang, dia
tidak tahu. Baru saja dia berjalan 2 langkah, dia menjadi
bengong, karena di atas meja itu ternyata ada
sebuah papan nisan putih berukuran 1 kaki, di
sana terlihat ada sepiring bola besi kecil yang
tampak berkilau dan sebilah pedang panjang yang
terlihat dingin dan bercahaya. Papan nisan itu
tertulis : Jin Wan Tie Jian, Ketua Biao Du Sao
Zhang. Cahaya redup menyinari papan nisan dan
pedang juga sepiring bola besi serta menyinari
pundak gadis yang sedang menangis itu, membuat
kamar itu dipenuhi dengan kesedihan dan suasana
bertambah sedih lagi. Guan Ning merasa kepalanya
berat dan tidak bisa bernafas. Sambil menghapus
air matanya, dia berkata, "Nona, walaupun Nang Er
sudah tiada. Dendam Nona yang dalam ini,
sekalipun aku bukan orang berguna, tapi...."
Karena pikirannya begitu kacau membuat Guan
Ning tidak bisa mengungkapkan perasaannya, tapi
sekarang dia tahu kalau kakak beradik ini ternyata
menyimpan dendam yang sangat dalam, dia juga
bertekad ingin membantu mereka membalas
dendam. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tiba-tiba gadis itu berhenti menangis. Dia
berdiri. Pedang panjang itu diambil lalu diserahkannya kepada Guan Ning. Guan Ning
dengan bingung melihat ujung pedang yang
tampak bergetar di depannya, diapun merasa
seram melihat pedang itu, dia tidak berani
bergerak karena jika gadis ini berniat membunuh
saat ini, dia tidak akan menghindar.
Dari dalam kegelapan, terlihat kedua alis gadis
itu seperti pedang, matanya sebesar lonceng, sorot
mata itu penuh dengan kebencian dan terlihat
sadis. Guan Ning menghela nafas dan berkata,
"Adikmu memang bukan aku yang membunuh tapi
karena akulah maka dia mati.
Jika Nona Du ingin membalas dendam untuk
adikmu, bunuh saja aku, matipun aku tidak akan
menyesal."
Guan Ning berpikir dalam kesedihannya gadis
ini pasti menganggap Guan Ning lah yang harus
bertanggung jawab atas kematian adiknya. Tapi
begitu Guan Ning selesai bicara, gadis ini sudah
memutar pegangan pedang yang panjang itu,
pedang itu berputar di udara kemudian ibu jari
dan telunjuk seperti kilat memegang ujung pedang.
Posisi pedang sekarang adalah, ujung pedang
berada di dalam dan pegangan pedang berada di
belakang. Guan Ning terpaku.
Gadis ini sudah menjejalkan pedang itu ke
tangan Guan Ning dan tertawa dingin, "Aku dan
adikku memang bernasib buruk, karena kami
Dewi KZ http://kangzusi.com/
diterima oleh Tuan Muda, maka kami baru bisa
mempunyai tempat untuk berlindung. Nang Er
mati karena yang menjadi kakak tidak bisa
menjaga adik. Ini bukan salah Tuan Muda."
Walaupun suaranya terdengar sedih tapi juga
sangat dingin dan penuh dengan amarah. Guan
Ning belum pernah mendengar ada orang yang
bicara dan bersikap seperti itu.


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Terdengar dia berkata lagi, "Hanya saja Du Yu
ingin bertanya kepada Tuan Muda, adikku yang
malang mengapa bisa mati begitu saja" Kalau Tuan
Muda tidak ingin menjawab, Anda boleh membunuh Du Yu. Tidak perlu.... tidak perlu...."
Dia menangis lagi dan pembicaraan ini tidak bisa
dilanjutkan. Guan Ning merasa aneh. Mengapa Nona Du
bersikap demikian. "Kematian adikmu, sudah aku
jelaskan semuanya kepada Nona. Memang aku
merasa menyesal tapi aku tidak berbohong. Kalau
Nona...." Suaranya belum selesai, Du Yu menyambungnya
dengan nada dingin, "Tuan Muda adalah orang
yang pintar, tapi Anda jangan mengangap kalau
orang lain bodoh. Jika Tuan
Muda ingin membantunya membasmi keluarga kami, mengapa.... mengapa dia harus meninggalkanku
seorang diri. Aku.... aku rela mati di tangan Tuan
Muda...." Dewi KZ http://kangzusi.com/
. Pergelangan tangannya berputar. Guan Ning
mundur untuk menghindar pedang yang diberikan
oleh Nona Du. Dengan bengong dia hanya bisa
melihat, terlihat wajahnya penuh dengan air mata,
tapi dia berusaha menutupi kesedihannya dengan
tawa dingin. Mengapa dia bisa menjadi seperti itu"
Guan Ning tidak mengerti.
Dia terus bertanya kepada dirinya sendiri,
"Siapakah dia sebenarnya" Mengapa dia harus
membunuh semua keluarga Du?"
Dia melihat Du Yu yang juga sedang melihatnya,
di dalam mata Du Yu, ada perasaan yang tidak
bisa diungkapkan. Dia menghembuskan nafas dan
berkata, "Aku sama sekali tidak mengerti dengan
kata-kata yang Nona ucapkan, tapi aku tahu pasti
ada alasannya dan Nona pasti sudah salah paham.
Jika Nona percaya kepadaku, katakan saja
kepadaku, asalkan aku bisa membantu, aku pasti
akan berusaha."
Mata Du Yu terlihat sedikit berkilau, tapi dia
masih terus melihat Guan Ning, seperti ingin
melihat hingga ke dalam hati Guan Ning.
Lama.... dan lama.
"Apakah Nang Er dibunuh oleh perempuan yang
Anda bawa itu?"
"Kau mengatakan apa?"
"Namanya adalah Ling Ying.... dan dia sangat
sadis." Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Apakah benar?" Guan Ning tampak melotot.
Nama Ling Ying yang disebut Du Yu pada saat
didengar oleh Guan Ning, membuat Guan Ning
merasa gemetar. Dia merasa nada bicara Du Yu
seperti penuh dengan kesadisan dan sulit dimengerti. Dalam hati Guan Ning berpikir,
"Mengapa dia bisa tahu nama Ling Ying?"
"Apakah di antara mereka ada dendam tersembunyi?"
Guan Ning melihat Du Yu yang juga dengan
dingin sedang melihatnya, kemudian bertanya,
"Apakah kau tahu siapa dia sebenarnya?"
Guan Ning menggelengkan kepala, "Dia adalah
orang yang telah membunuh ayahku.... dia juga
orang yang telah membunuh Nang Er, apakah
benar?" Kata-katanya terdengar semakin berat dan
pelan. Guan Ning merasa kata-katanya seperti
ribuan paku yang beratnya ratusan kilogram
memukul-mukul ke jantungnya. Terdengar dia
berkata lagi, "Bukan dia yang membunuh adikmu.... Mengapa dia harus membunuh adikmu...." Ada apa....?" Hati Guan Ning terasa
sangat kacau. Du Yu tertawa dengan sedih, "Untuk
apa demi dirinya Anda harus berbohong. Aku
sendiri melihatnya membunuh ayahku, walaupun
aku tidak melihatnya membunuh Nang Er, tapi...."
Guan Ning mencoba untuk menenangkan
dirinya. Dia tahu kalau dia terus seperti itu,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kesalahpahaman ini akan semakin dalam, dia
memotong kata-kata Du Yu dan menegakkan
dadanya, "Sejak kecil aku selalu bersekolah, aku
belum pernah berbohong, jika Nona percaya
kepadaku, kaupun harus percaya bahwa bukan dia
yang membunuh adikmu...."
Du Yu sedikit terpana, dia merasa kalau pemuda
ini berkata dengan benar, sehingga membuat orang
mempercayai kata-katanya. Guan Ning berkata
lagi, "Tentang kematian ayahmu.... Ling Ying saat
itu masih muda, berkelana di dunia persilatan
belum terlalu lama, mungkin Nona Du sudah salah
lihat, dan Nona tidak bisa memastikan kalau itu
adalah dia."
Air mata Du Yu menetes lagi, pedang yang
dipegangnya terjatuh ke bawah begitu saja.
Malam sudah tiba, kamar bertambah gelap. Du
Yu masih berdiri dengan terpaku kemudian dia
mundur beberapa langkah lalu duduk di sisi
ranjang. "Tujuh tahun yang lalu, suatu malam. Ayah,
Nang Er, dan aku duduk di bawah sebuah pohon
berbunga ungu yang merambat, cahaya bulan
membuat bayangan rangkaian bunga ini terlihat
panjang terjatuh ke tubuh ayah. Ibu membawakan
sepiring semangka yang baru saja dipotong."
Guan Ning mendengar semuanya dengan teliti,
walaupun dia tidak tahu mengapa gadis ini tiba-
tiba menceritakan masa lalunya tapi dari kata-
Dewi KZ http://kangzusi.com/
katanya dapat diketahui kalau saat dia sangat
bahagia. Walaupun Guan Ning sangat disayang
oleh ibu dan ayahnya tapi sepertinya dia belum
pernah menikmati rasa ini. Dia terpaku; Du Yu
masih tenggelam dalam kebahagiaan 7 tahun lalu
dan untuk sementara melupakan kesedihannya
sekarang ini. Angin berhembus dari luar membawa masuk ke
dalam kegelapan yang lebih gelap lagi. Guan Ning
tidak bisa melihat dengan jelas wajah Du Yu, dia
hanya bisa melihat tubuh Du Yu seperti kucing
jinak, hatinya tergerak, dia segera teringat pada
sesosok gadis polos seorang lagi. Du Yu berkata,
"Kami sedang makan semangka itu dengan nikmat,
mendengar ayah bercerita tentang jaman dulu,
pada saat ayah masih muda saat ayah berkelana di
dunia persilatan. Ibu menyandar ke tubuh ayah.
Nang Er menyandar ke tubuh ibu, matanya
terpejam seperti tertidur. Kata ayah hari sudah
malam, tidurlah. Tidak disangka.... .tidak disangka...."
Hembusan nafas panjang mengakhiri kata-
katanya yang belum selesai. Guan Ning tidak ingin
mendengar cerita berikutnya karena Guan Ning
tahu kalau cerita berikutnya pasti cerita sedih.
Guan Ning tidak ingin mendengar cerita yang sedih
berikutnya. Tapi kaki Guan Ning tidak bergeser selangkahpun, "Ayah baru saja berdiri, dari luar
Dewi KZ http://kangzusi.com/
terdengar suara dingin seorang perempuan dan dia
tertawa. Suara perempuan itu berkata. Du...."
Dia tidak mengatakan nama ayahnya, dan terus
berkata, "Perempuan itu menyuruh ayah cepat
mati.... aku kaget dan mendekati ayah. Ayah
berdiri tapi tidak bergerak, hanya mengelus
rambutku, menyuruhku supaya jangan takut. Tapi
aku merasa kalau ayah gemetar!"
Mata Du Yu dipejamkan, dia seperti mengingat
masa lalunya, menahan air matanya yang akan
menetes. Guan Ning mendengar nafas yang
dihembus, dia takut hembusan nafas itu akan
mengganggu pikiran Du Yu.
Du Yu berkata lagi, "Suara itu sudah tidak
terdengar lagi, lama tidak ada orang yang bicara,
sambil mengelus kepalaku, ayah berpesan kepada
ibu supaya cepat membawa aku dan Nang Er pergi
dari sana, tapi ibu tidak mau, dia malah menyuruh
orang yang berada di luar sana supaya cepat
keluar.... apakah kau tahu kalau ilmu silat ibuku
sangat tinggi...."
Dia tertawa sedih, seperti menertawakan dirinya
sendiri, mengapa harus mengatakan hal- hal yang
tidak berguna pada orang lain.
Tapi tawanya mengandung kemarahan.
Terdengar nafasnya bertambah berat.
"Kata-kata ibu belum selesai, dari luar tiba-tiba
terasa ada angin yang berhembus kemudian di
Dewi KZ http://kangzusi.com/
halaman sudah terlihat 2 bayangan orang. Malam
itu adalah malam terang bulan, di bawah sinar
bulan terlihat kalau mereka adalah 2 orang
perempuan. Yang satu tampak lebih tua, yang satu
lagi seumur denganku, mereka memakai baju
dengan warna yang sama, aku terus melihat ke
luar dinding, tapi aku tidak melihat bagaimana
cara mereka bisa masuk."
Hati Guan Ning terasa dingin, "Baju hijau"!"'
Du Yu tidak peduli dengan perkataan Guan Ning
dan berkata lagi, "Ayah melihat mereka berdua,
tangan yang mengelus kepalaku semakin gemetar,
tapi dia tetap membentak dengan lantang, 'Nona
Cui Xiu, ada keperluan apa datang kemari"'
Perempuan muda itu tertawa dingin lalu dari
balik bajunya mengeluarkan sebuah bola besi
berwarna hitam, dia melemparkan bola itu ke
bawah dan berkata, 'Namaku Ling Ying.'
Ayahku melihat bola besi hitam itu dan
mendengar nama gadis itu disebut, tiba-tiba ayah
mengangkatku dan melemparkanku keluar tembok. Aku takut sekaligus kaget, aku berteriak
tapi sudah terlempar ke luar tembok."
Guan Ning berteriak.
Du Yu berkata lagi, "Ayah sudah memperhitungkan lemparannya ditambah lagi aku
pernah belajar ilmu silat karena itu aku tidak akan
terluka parah, segera aku berdiri kemudian kulihat
Nang Er pun dilempar keluar, dia menangis, waktu
Dewi KZ http://kangzusi.com/
itu dia masih sangat kecil, hanya karena dasar
ilmu silatnya kurang kuat maka dia terjatuh
dengan berat, segera dia menangis. Tapi di


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

halaman sudah terdengar suara ayah dan ibu.
Mereka sedang bertarung sambil diselingi tawa
perempuan itu, aku ingin meloncat masuk kembali
ke balik dinding tapi Nang Er tampak ketakutan,
akupun menjadi kebingungan. Aku berpikir saat
itu lebih baik menyuruh Nang Er jangan menangis
kemudan setelah itu baru kami akan masuk."
Suaranya sekarang terdengar sangat pelan, dia
berhenti cukup lama kemudian menangis lagi.
Walaupun dia tidak meneruskan kata- katanya,
tapi Guan Ning tahu bahwa ceritanya belum
selesai. Guan Ning berdiri dengan diam. Dia merasa
tubuhnya sudah kaku dan tidak bisa bergerak,
lebih-lebih tidak tahu apa yang harus dikatakan
olehnya sekarang.
Malam sudah tiba....
Di rumah mewah itu tampak lampu-lanpu
dinyalakan, hanya di sudut rumah masih terlihat
gelap. Papan nisan yang terbuat dari kayu putih, di
dalam kegelapan tampak lebih menarik perhatian.
Di mata Guan Ning, papan nisan ini seperti
setan yang mengenakan baju putih. Seakan-akan
papan nisan itu terus membesar. Guan Ning
memejamkan matanya, tapi papan nisan itu tetap
terlihat ada di depan mata.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Suara tangis Du Yu seperti suara Nang Er pada
saat dia hampir meninggal....
Sekarang dia mengerti apa yang ingin disampaikan oleh Nang Er. Ternyata Nang Er ingin
mengatakan ingin membalaskan dendam ayahnya.
"Nang Er mati demi diriku.... mana mungkin aku
bisa menolak permintaan terakhirnya, apalagi aku
sudah berjanji kepada Nang Er."
Tapi musuhnya kali ini adalah orang yang sudah
memberinya kehangatan, kelembutan, juga perhatian. Jika Tuhan menyuruh mereka harus
mati salah satu dari mereka, lebih baik dia memilih
mati sendiri. Tapi sekarang demi membalas budi,
demi kebenaran, apakah dia harus membunuh
Ling Ying" Sekarang apa yang harus dia lakukan"
Guan Ning melihat pedang yang tergeletak di
bawah, dia terperangkap ke dalam kesedihan yang
dalam. Du Yu terus berkata, "Walaupun aku tidak
memberitahumu, Andapun pada akhirnya pasti
akan tahu, dalam waktu singkat mereka berhasil
membunuh ayah dan ibuku, walaupun aku tidak
bertemu dengan pembunuh itu lagi, tapi seumur
hidup aku tidak akan bisa melupakan wajah
mereka...."
Walaupun kata-kata Du Yu sangat pendek tapi
hal itu sudah membuat otot-otot di seluruh tubuh
Guan Ning membeku dan tidak bisa bergerak.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning menundukkan kepalanya, bayangannya masih terlihat diam di sisi tempat
tidur. Du Yu seperti menunggu jawaban Guan Ning
tapi Guan Ning tidak tahu apa yang harus dijawab"
Mereka saling berhadapan, walaupun mereka
tidak bisa melihat dengan jelas wajah mereka
masing-masing, tapi mereka bisa mendengar suara
jantung yang berdebar-debar dan desahan nafas
karena kamar itu begitu sunyi.
Tapi.... Di luar pintu tiba-tiba masuk sesosok bayangan,
dia seperti hantu gentayangan masuk tanpa
bersuara, bayangan itu berhenti di depan pintu
tiba-tiba berlari ke sisi Guan Ning. Tiba- tiba dia
menotok Guan Ning kemudian kedua telapak
tangannya membawa Guan Ning ke dekat dinding,
dengan ringan dia meletakkan Guan Ning di
sebuah kursi yang berada di dekat dinding.
Semua yang terjadi begitu tiba-tiba dan sangat
cepat. Guan Ning hanya merasa ada bayangan
yang lewat kemudian pinggangnya terasa kaku,
begitu dia ingin berontak dan berteriak, badannya
sudah tidak bisa bergerak. Suaranyapun tidak bisa
keluar. Du Yu kaget dan berteriak, "Siapa kau?"
Bayangan itu tertawa dingin, "Masa kau tidak
mengenalku" Bukankah tadi kau mengatakan
kalau seumur hidupmu kau tidak akan bisa
melupakan wajahku?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Wajah Du Yu berubah, tanpa terasa dia mundur
tapi tubuhnya sudah mepet ke pinggir ranjang.
Tiba-tiba dia meloncat dan memungut pedang yang
tergeletak di bawah dan berteriak, "Kau Ling Ying!"
Di dalam kegelapan terlihat bayangan orang itu
tertawa, "Betul, aku adalah Ling Ying! Aku adalah
orang yang telah membunuh ayahmu!"
Du Yu berteriak. Pedang panjangnya secepat
kilat menusuk Ling Ying.
Ling Ying tertawa, dia hanya bergeser sedikit
untuk menghindari tusukan pedang Du Yu. Pedang
itu masuk menembus dinding. Ling Ying tertawa,
"Hanya mempunyai ilmu silat seperti itu saja kau
sudah ingin membalaskan dendam ayahmu. Ha!
Ha! Ha.... masih terlalu pagi!"
Du Yu sangat marah, dia lupa kalau dia adalah
perempuan dan dia terus berteriak, "Perempuan
jalang.... kau perempuan jalang.... kau harus
mengganti nyawa ayahku!"
Walaupun berkata seperti itu, kata-kata sadis
tetap tidak bisa diucapkan, "Kau perempuan
jalang." Karena marah, ilmu pedang Du Yu menjadi lebih
bertenaga. Tapi Ling Ying menganggap itu semua hanya
jurus silat anak kecil, walaupun kamar itu kecil
tapi ilmu meringankan tubuh milik Ling Ying
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sudah digunakan, semua jurus dengan mudah
dihindari olehnya.
Guan Ning dengan kondisi lemah duduk di kursi
itu karena dia sudah ditotok oleh Ling Ying. Dia
hanya bisa melihat bayangan orang yang terus
bergerak, dia tidak bisa membedakan mana Du Yu,
mana Ling Ying, tapi dia tahu di antara kedua
wanita itu tersimpan dendam yang sangat dalam,
salah satu dari mereka pasti akan roboh. Yang satu
telah berbudi kepadanya, yang satu lagi mencintai
dirinya! Hati Gaun Ning seperti digores, dia ingin sekali
memisahkan mereka tapi sekarang dia hanya
seperti sebuah patung kayu, kecuali dengan mata
dia bisa menyaksikan pertarungan mereka, yang
lainnya sama sekali tidak bisa dilakukan.
Tiba-tiba.... Pedang Du Yu terjatuh.
Kali ini bukan karena hatinya bergetar tapi
karena jurus Ling Ying membuat dia tidak bisa
menahan serangannya.
Du Yu mundur tapi Ling Ying seperti bayangan
terus menempelnya, tangan Ling Ying seperti
menyerang ke arah dada, tapi begitu ditangkis,
ternyata tangannya malah ditotok.
Ling Ying tertawa, "Kau berbaring saja di sini!"
Ling Ying mengangkatnya ke sisi Guan Ning lalu
menepuk lutut mereka kemudian dia mulai
Dewi KZ http://kangzusi.com/
bernyanyi, "Duduk bersama-sama, makan buah
bersama-sama. teman yang baik, hati gembira...."
Dia menyanyikan sebuah lagu rakyat, tapi
nyanyiannya terdengar penuh dengan kesedihan,
sampai pada bagian terakhir, dia bukan menyanyi
tapi menangis tersedu-sedu.
Hati Guan Ning seperti banyak gelombang yang
sedang naik turun juga seperti ada bongkahan
batu besar, satu per satu masuk menindih hatinya.
Dia berharap bisa berteriak, lebih berharap dia
bisa menangkap tangan Ling Ying, tapi Ling Ying
malah menundukkan kepala, dia sedang menangis
tersedu-sedu. Tiba-tiba dia mengangkat kepala dan
berkata kepada Guan Ning, "Tadi kau bercerita
kepada orang lain, sekarang aku akan bercerita
untukmu...."
Dia berhenti sejenak lalu berkata lagi, "Dulu ada
seorang anak perempuan, sewaktu masih kecil
ayahnya telah dibunuh oleh Jin Wan Tie Jian
(pedang baja emas). Karena nama ayahnya adalah
Tie Wan Qiang, Jin Wan Tie Jian menganggap
ayahnya salah karena memberi mereka nama yang
sama." Kepala Guan Ning tidak bisa digerakkan,
mulutnya tidak bisa berbicara, tapi bola matanya
masih bisa diputar, tapi dia tetap tidak bisa
melihat ekspresi Du Yu. Guan Ning menghembus
nafas dan berpikir, "Ternyata di balik semuanya
sangat berliku-liku...."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Nasib anak itu tidak baik, juga tidak mempunyai adik, dia hanya menjadi seorang
pengemis. Kemudian dia bertemu dengan seorang
pesilat tangguh perempuan. Orang itu membawanya ke sebuah
gunung, kemudian mengajarkan kepadanya ilmu silat serta membantunya membalaskan dendam ayahnya.
Karena waktu itu Jin Wan Tie Jian tidak
membunuh anak ini, maka diapun melepaskan
sepasang anak Du Sou Chang."
Ling Ying berhenti bicara. Tiba-tiba dia bertanya
kepada Guan Ning, "Menurutmu apakah anak
perempuan itu harus membalas dendam" Kalau
kau menjadi putrinya, apa yang akan kau
lakukan".... aku yakin kaupun pasti
akan membunuh putri Du Sou Chang."
Guan Ning bengong melihat Ling Ying, hatinya
benar-benar sangat tidak enak. Terlihat sepasang
mata Ling Ying berkilau terkena cahaya bulan di
dalam kegelapan seperti ada 2 buah bintang.
Tiba-tiba mata seperti bintang ini dipejamkan
dan dia menghembuskan nafas, "Tapi dia tidak
melakukan ini karena jika dia melakukan ini, maka
dia akan membuat hati seseorang terluka. Orang
itu malah akan membalas budi, walaupun dia ingin
Du Sou Chang membunuh putrinya tapi dia sama
sekali tidak membenci orang ini. Karena.... aku
tidak perlu menyebut siapa nama orang ini, kau
pasti sudah mengetahuinya."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning merasa gelombang dan bongkahan
batu berubah menjadi tenaga besar dan menindih
kepalanya. Du Yu benar-benar merasa tidak enak. Terdengar Ling Ying menghembus nafas panjang,
"Walaupun sifatnya jelek juga bukan orang baik
tapi sekarang dia membiarkan orang yang dia
sukai duduk bersama dengan musuhnya dan dia
sekarang harus pergi. Pergi.... jauh.... jauh.... ke
tempat yang jauh, semua ini untuk apa.... dia
sendiripun tidak tahu alasannya."
Ling Ying mulai menangis, begitu selesai
bercerita, dia berlari dengan 2 tangan menutupi
wajahnya tapi dia kembali lagi dan pelan-pelan


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mendekat Guan Ning. Lalu dia berkata, "Aku
menotok nadimu karena aku takut sewaktu aku
bertemu dengan Du Yu, akan membuatmu serba
salah. Aku tidak membuka totokanmu karena aku
ingin kau duduk lama bersama dengannya. Apakah
kau.... kau tahu maksudku?"
Kemudian Ling Ying sudah secepat kilat berlari
ke depan pintu dan menghilang di dalam
kegelapan, hanya terdengar suara tangisan yang
masih terus terngiang di sisi telinga Guan Ning.
Perasaan apakah ini" Timbul perasaan apa lagi
di hati Guan Ning"
"Aku tidak bisa menjelaskan perasaanku karena
di dunia ini begitu banyak perasaan indah dan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sempurna, aku tidak bisa menjelaskannya, apakah
kau bisa?"
Kali ini Guan Ning dan Du Yu sekali lagi bisa
mendengar detak jantung mereka masing- masing,
tapi Guan Ning dan Du Yu saat itu ingin detak
jantung mereka berhenti berdebar, mereka tidak
tahan dengan penghinaan ini, juga tidak bisa
menerima kebaikan yang diberikan oleh Ling Ying.
Hati Du Yu serasa menjerit, "Kenapa kau tidak
membunuhku saja?"
Tapi sekarang dia sama sekali tidak bisa bicara,
jeritan hatinya tidak ada orang yang bisa
mendengar. Di luar, malam semakin larut, salju mulai turun.
Hanya sebentar salju turun dan udara terasa
semakin dingin, tapi udara yang begitu dingin,
tidak dirasakan oleh Guan Ning sama sekali.
Sekarang kaki, tangan, dan badannya seperti
sudah bukan seperti miliknya lagi. Hanya pikirannya masih seperti gelombang terus menerus
melambung hingga masuk ke dalam hidungnya.
Walaupun kaki dan tangannya ditotok hingga
kaku, tapi dia bisa merasakan badan lembut yang
bersandar ke tubuhnya. Dia sadar tubuh lembut
dan mengeluarkan harum manis dan tubuh itu
milik Du Yu. Dia ingin menggeser tubuhnya sedikit tapi
totokan istimewa dari Huang Shan Cui Xiu,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
walaupun sangat ringan tapi dalam satu jam
cukup membuat badannya kaku.
Karena itu di antara k
Kisah Sepasang Rajawali 14 Pendekar Kembar Karya Gan K L Istana Pulau Es 20
^