Legenda Kematian 4

Legenda Kematian Karya Gu Long Bagian 4


ekacauan pikirannya,
ditambah lagi perasaannya yang tidak tenang, di
dalam kegelapan malam, dia dan seorang gadis
begitu dekat, di kehidupan Guan Ning ini adalah
pertemuan yang sangat kebetulan.
Guan Ning bisa mendengar desah nafas Du Yu,
begitu juga dengan Du Yu, irama nafas mereka
sama, tubuh saling menyandar, mengingat kata-
kata Ling Ying tadi, mereka tidak tahu harus
melakukan apa sekarang. Du Yu memejamkan
matanya, dia takut kalau sorot matanya bisa
membocorkan perasaan yang ada di dalam hatinya.
Karena dia sadar sejak pertama kali bertemu
dengan pemuda tampan dan luwes ini, dia sudah
mempunyai perasaan aneh. Perasaan ini biasanya
dialami oleh gadis yang baru puber, tapi dia harus
menahan semua kesedihan yang tidak dimiliki
gadis lain, karena itu dia mengubur perasaannya
dalam-dalam di lubuk hatinya.
Sejak lama dia tidak berani memandang Guan
Ning, dia menganggap Guan Ning adalah sebuah
pohon besar yang indah sedangkan dia hanya
rumput kecil yang tumbuh di bawah pohon besar
itu, tentu semua ini karena tidak adanya rasa
percaya dirinya. Tapi perasaan seperti itu saja
sudah cukup membuatnya bahagia, sekarang dia
sedang bersandar kepada Guan Ning dan dia
Dewi KZ http://kangzusi.com/
memang mengharapkan dia bisa bersandar kepada
Guan Ning. Sewaktu Guan Ning keluar rumah untuk pesiar,
dia selalu setia menunggu kepulangan Guan Ning.
Begitu tahu Guan Ning pulang, dia malah lari
dari ke belakang untuk melihat kepulangan Guan
Ning, melihat Guan Ning tertawa kepadanya, itu
sudah cukup. Tapi.... Dia benar-benar sudah pulang, tapi dia membawa seorang gadis cantik. Mereka tampak
begitu dekat, dia melihat ternyata gadis ini adalah
musuh bebuyutannya. Perasaan ini benar-benar
membuatnya sedih. Du Yu hampir pingsan di teras
tempatnya berdiri!
Akhirnya dia kembali ke kamarnya, dia mengeluarkan papan nisan ayahnya dan barang-
barang peninggalan ayahnya, lalu mengganti
bajunya dengan baju ketat hitam dan satu-
satunya baju yang dia miliki, dia berlutut di depan
papan nisan ayahnya dan berdoa sambil menangis,
walaupun dia tidak pernah berhenti berlatih ilmu
silat tapi dia sangat mengerti kalau dia tidak
mampu melawan Ling Ying. Tapi hal ini tidak
menjadi halang baginya.
Tetapi.... Guan Ning tiba-tiba pulang, membawa perubahan dan hal-hal yang berada di luar
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dugaannya. Sekarang dia diatur begitu saja oleh
musuh bebuyutannya yaitu duduk menyandar ke
tubuh Guan Ning, dia benar-benar marah, sedih,
juga sakit hati, dan ternyata masih ada perasaan
lainnya. Perasaan ini belum pernah dia katakan
sebelumnya"dia ingin selamanya duduk di sisi
Guan Ning, bersama-sama menikmati kegelapan,
rasa dingin, tapi semua ini sangat indah dan
syahdu! Walaupun Guan Ning sangat pintar tapi
dia tidak akan terpikir kalau Du Yu mempunyai
perasaan seperti itu kepadanya. Guan Ning hanya
berpikir bagaimana reaksi dan sorot mata Ling Ying
sewaktu dia berlalu dari sana, semua ini semakin
berat di hatinya, dia tidak menyangka kalau
pertemuan mereka di jembatan kecil di Wisma Si
Ming akan membuatnya teringat kepada Ling Ying
seumur hidupnya.
Angin kencang membawa salju yang sedang
turun dan jatuh di teras panjang itu. Tiba-tiba
terdengar langkah orang berjalan ternyata orang
itu sedang mencari Guan Ning, "Tuan Muda....
Tuan Muda...."
Mata Guan Ning terbuka, terlihat dari luar pintu
seperti banyak cahaya lampu dan suara teriakan
orang-orang itu semakin mendekat. Guan Ning
tahu kalau para pelayan sedang mencarinya.
"Jika mereka melihat Wen Xiang sekarang
sedang duduk bersamaku, apa pikiran mereka?"
Suara panggilan dan langkah kaki tiba- tiba
berhenti. Ada seseorang yang berkata, "Sekarang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kita berada di depan kamar Wen Xiang, tapi mana
mungkin tuan muda berada di sana?"
Ada lagi yang berkata, "Di depan begitu gelap,
apakah Wen Xiang sudah tidur, lebih baik jangan
mengganggunya."
Kemudian terdengar suara langkah menjauh,
tapi terdengar ada yang berkata lagi, "Tapi....
dimana tuan muda berada" benar-benar aneh. Jika
ktia tidak berhasil menemukan tuan muda, maka
tuan besar akan...."
Guan Ning menarik nafas panjang. "Jika mereka
tidak berhasil menemukanku, bukankah aku
harus diam di sini semalaman, walaupun mereka
berhasil menemukanku, mereka belum tentu bisa
membuka totokan!"
Kemudian dia berpikir lain. "Sepanjang
perjalanan aku diam-diam belajar tenaga dalam.
Apakah sekarang aku bisa mencoba-coba membuka totokan ini sendiri?"
Semua cerita tentang Ru Ying Qing Qian segera
terlintas kembali ke dalam otaknya, "Ilmu silat
yang tertulis di atas kain itu apakah akan ada
gunanya" Aku akan mencobanya."
Pertama kali memang sulit, hampir membuatnya
putus asa, dia tidak tahu jika seseorang sudah
ditotok nadinya, ingin mengatur nafas adalah hal
yang sulit untuk dimengerti. Jika dia tidak
mendapatkan ilmu tenaga dalam yang begitu
Dewi KZ http://kangzusi.com/
hebat, walaupun belajar selama 10 tahun lagipun,
dia tidak akan bisa melakukannya.
Tidak lama kemudian dia mulai merasakan
kalau nafasnya teratur. Rasanya
dia ingin berteriak, tapi di luar terdengar lagi langkah orang
berjalan, bercampur dengan suara ribut-ribut, kali
ini jumlah orangnya lebih banyak dibandingkan
tadi. Waktu itu kamar dipenuhi dengan cahaya
lampu, hati Guan Ning bergerak, terlihat ada 2-3
pelayan beserta seorang laki-laki setengah baya
memasuki kamar.
Keadaan di dalam kamar membuat orang- orang
yang masuk merasa aneh. Laki-laki itu berteriak,
"Tuan Muda, ternyata Anda berada di sini!"
Dia sama sekali tidak menyangka kalau tuan
muda mereka bisa duduk bersama dengan seorang
pelayan di tempat sepi seperti ini. Ketiga pelayan
itu benar-benar kaget, mata mereka membelalak
lebar, saking kagetnya, tanpa terasa lilin yang
mereka bawa terjatuh ke lantai.
Du Yu segera memejamkan matanya, dia
mengerti apa yang dipikirkan orang-orang sekarang. Dia merasa malu juga merasa bersalah,
dia benar-benar ingin bersembunyi di bawah
tanah. Begitu badannya bisa bergerak, Guan Ning
langsung berdiri.
Jika totokan Guan Ning tidak bisa dibuka
olehnya sendiri dia tidak akan bisa berdiri, itu
Dewi KZ http://kangzusi.com/
memang tidak menjadi masalah. Tapi begitu dia
berdiri, sepertinya dia akan mendapatkan banyak
masalah memusingkan, membuat Du Yu merasa
lelah karena semua orang menyangka Guan Ning
dengan Du Yu sedang bermain cinta di kamar itu.
Apakah ada yang percaya apa yang sebenarnya
telah terjadi di sana"
Laki-laki setengah baya itu tak lain adalah
pengurus rumah Guan Ning. Dia mengira dia
sudah mengganggu kegiatan tuan mudanya di
kamar itu. Dia mundur sambil menghembus nafas.
"Sial!" Tapi mulutnya tetap dengan hormat berkata,
"Tuan Muda, ada yang mencari Anda di depan,
apakah Anda mau bertemu dengannya atau tidak?"
Orang itu sangat berpengalaman, wajahnya
terlihat biasa-biasa saja, seperti tidak melihat.
Guan Ning merasa kaget dan tenaga dalamnya
langsung menyebar melewati nadi-nadi yang belum
terbuka, sekarang Guan Ning tampak bengong dan
hanya bisa berdiri di sana.
Dia senang karena berhasil menguasai ilmu silat
yang tertulis di dalam Ru Ying Qing Qian. Begitu
pengurus wisma mengulangi lagi kata-katanya,
dengan bingung dia bertanya, "Siapa dia?"
Pengurus setengah baya ini melihat Guan Ning
yang bertingkah laku seperti itu, dia semakin
mengira-ngira dan menghubungkan semua itu
dengan hal yang lain. Dia ingin menjawab, tapi....
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Di luar pintu tiba-tiba terdengar tawa keras,
"Aku baru datang dari jauh, tidak disangka
ternyata aku sudah mengacaukan mimpi indah
Tuan Muda, aku benar-benar berdosa."
Pengurus wisma, pelayan, Du Yu, Guan Ning
sama-sama terkejut. Terlihat ada seseorang berbaju kuning yang biasanya dipakai pendeta
masuk ke dalam kamar. Suaranya keras, hidung
seperti elang, mulut seperti singa, mata seperti
harimau, masih memakai topi biksu berwarna
kuning. Dengan langkah besar dia memasuki
kamar, kedua tangannya membuka lebar, api
lampu tampak bergoyang-goyang dan
segera padam. Terdengar ada tempat lilin yang terjatuh,
hanya menyisakan satu lilin yang masih tampak
bergoyang-goyang. Pengurus rumah dan para
pelayan karena terkena tenaga ini, tidak bisa
menahan angin itu dan mundur beberapa langkah.
Walaupun pengurus rumah marah atas kekasaran pendeta ini, tapi begitu
melihat kegagahannya, dia hanya diam tidak bersuara.
Terlihat pendeta berbaju kuning itu seperti tidak
melihat ada orang lain di sana dan terus berjalan
ke arah Guan Ning, kemudian dengan satu telapak
yang dimiringkan, yang artinya menyapa, kemudian sambil tertawa dia berkata.
"Aku sudah menunggu cukup lama di ruang
tamu karena itu aku mengikuti pengurus wisma ini
masuk ke dalam. Ha! Ha! Ha"aku sudah lama
Dewi KZ http://kangzusi.com/


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

diam di luar dan sudah tidak tahu sopan santun,
aku yakin Tuan Muda tidak akan menyalahkanku."
Pengurus wisma itu tampak kaget. Dia berpikir,
"Mengapa pendeta itu sejak tadi mengikutiku, tapi
aku sendiri tidak menyadarinya."
Terlihat Guan Ning mengerutkan keningnya dan
bertanya, "Aku tidak kenal dengan pendeta, apa
perlu apa denganku?"
Pendeta itu tertawa dan berkata, "Tuan Muda
pasti tidak mengenalku, tapi aku kenal dengan
Tuan Muda?"
Matanya melihat Du Yu yang masih tidak bisa
bergerak dan berkata, "Di Gunung Si Ming Tuan
Muda telah membuat geger dunia persilatan, Anda
bersama dengan murid Nyonya Cui Xiu pergi ke
utara. Sepanjang jalan mengendarai kuda bagus,
berbaju mewah, menggunakan uang dengan boros.
Ha, ha, ha, dunia persilatan sekarang bertambah
lagi satu orang yang berilmu silat, walaupun ilmu
silatnya tidak tinggi tapi dia sangat kaya. Namanya
adalah Tuan Muda Guan!"
Pendeta ini tertawa sambil bicara, walaupun
kata-katanya memuji, tapi terdengar di telinga
Guan Ning membuatnya terkejut. Dalam pikirannya terpikir, "Apakah selama beberapa
bulan ini aku sudah menjadi orang terkenal" Tapi
aku belum pernah melakukan hal-hal yang bisa
membuatku terkenal."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia tidak tahu bahwa semua kegiatan yang
terjadi di Gunung Si Ming berhubungan erat
dengan pendekar-pendekar tertinggi di dunia
persilatan dan yang pulang bersama dengannya ke
utara adalah murid Nyonya Cui Xiu yang terkenal.
Ditambah lagi dia adalah seorang pemuda tampan,
masih muda, juga banyak uang, musibah Wisma Si
Ming yang telah menggegerkan dunia persilatan,
membuatnya dengan cepat menjadi orang terkenal
di dunia persilatan, hanya dia sendiri yang tidak
tahu. Du Yu yang duduk di belakang merasa sangat
malu dan dia mulai berpikir, "Ternyata Tuan Muda
tidak berbohong kepadaku. Di Gunung Si Ming
benar-benar terjadi hal aneh."
Du Yu melihat Guan Ning dengan aneh, lalu
melihat pendeta itu, kemudian dia menepuk
dahinya seperti baru teringat pada sesuatu dan
berkata, "Apakah pendeta ini adalah pendeta dari
Kun Lun Huang Guan yang terkenal itu?"
Pendeta yang berkumis panjang itu tertawa. Du
Yu lahir dari keluarga silat juga pernah berkelana
di dunia persilatan. Orang yang bernama Kun Lun
Huang Guan, dia pasti langsung tahu, hanya saja
murid-murid Kun Lun Pai jarang datang ke Zhong
Yuan, tapi sekarang salah, satu dari mereka tiba-
tiba muncul di Bei Jing, berkunjung ke rumahnya
dan menanyakan tentang keadaan Guan Ning,
yang memang bukan berasal dari dunia persilatan.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Semua ini demi apa" Hal ini membuat Du Yu tidak
mengerti. Terdengar pendeta itu1 berkata lagi, "Namaku
adalah Xiao Tian, kali ini aku datang dengan kakak
seperguruanku. Aku memang ada perlu, aku ingin
bertanya kepada...."
"Hanya saja di sini bukan tempat yang cocok
untuk mengobrol, apakah kita bisa pergi ke ruang
tamu, karena kakakku masih menunggu di sana."
Guan Ning menghembuskan nafas, dia tahu
kalau kedatangan murid-murid Kun Lun Pai ini
pasti ada hubungannya dengan peristiwa Wisma Si
Ming. Pelayan-pelayan sudah memunguti lilin-lilin
yang terjatuh dan kembali menyalakannya. Pengurus wisma masih merasa aneh, "Mengapa
Tuan Muda berhubungan dengan orang seperti
itu?" Tapi wajahnya terlihat hormat membawa
mereka melewati kebun bunga lalu sampai di
ruang tamu. Sambil berjalan Guan Ning berpikir, "Kalau
pendeta ini menanyakan tentang Ru Ying Qing
Qian, bagaimana aku harus menjawabnya" Jika
aku jujur memberitahukan semuanya kepada
mereka, mereka pasti akan bertarung lagi, semua
ini pasti akan mengejutkan ayah. Tapi apakah
dengan begitu aku harus berbohong?"
Orang yang tidak suka berbohong, menganggap
hal yang mudah menjadi hal yang sulit baginya.
Tidak lama kemudian iringan itupun sudah sampai
Dewi KZ http://kangzusi.com/
di ruang tamu, ternyata di ruang tamu itu masih
ada 2 orang pendeta dan mereka sedang duduk
menunggu. Yang satu berperawakan kurus kering,
sedangkan yang lainnya tampak sangat bersemangat dan benar- benar seperti seorang
pendekar, dibandingkan dengan pendeta berkumis
panjang itu benar- benar berbeda jauh. Guan Ning
berpikir, "Pendeta yang tampak penuh dengan
semangat itu pasti adalah pemimpin Kun Lun Pai."
Begitu Xiao Tian masuk ke dalam ruangan, dia
segera menunjuk Guan Ning dan berkata, "Ini
adalah Tuan Muda Guan. Ha, ha, ha! Kabar yang
beredar di dunia persilatan mengatakan bahwa
Tuan Muda Guan adalah orang yang sangat
menyukai perempuan. Kakak, apakah kau tahu
tadi di belakang?"
Wajah Guan Ning menjadi merah dan juga
marah. Dalam hati dia berpikir, "Menurut orang-
orang, Kun Lun Pai adalah perkumpulan terkenal
tapi Pendeta Xiao Tian sangat tidak sopan. Apakah
semua orang dunia persilatan bertingkah laku
seperti perampok?"
Terlihat pendeta kurus kering itu melihat
Pendeta Tian Dao, sorot matanya begitu kuat,
membuat Xiao Tian yang sedang tertawa tiba-tiba
berhenti. Dia menundukkan kepala dan berdiri
dengan diam di sisi. Sorot mata Guan Ning dan
sorot mata pendeta kurus itu beradu. Hati Guan
Ning bergetar, seumur hidup belum pernah dia
melihat orang mempunyai sorot mata begitu tajam,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
jika bukan dia sendiri yang menyaksikannya dia
tidak akan percaya, perawakannya yang kurus dan
pendek tapi mempunyai sorot mata begitu
menakutkan. Pendeta kurus itu hanya melihatnya, kemudian
matanya melihat ke bawah lalu dia duduk kembali
di kursinya dan tidak melihat Guan Ning lagi.
Pendeta yang penuh dengan semangat itu, dengan
tertawa berkata, "Aku adalah Qi Tian. Malam-
malam datang ke sini telah mengganggu Tuan
Muda, benar-benar tidak sopan. Jika Tuan Muda
masih ada hal penting lainnya, kami akan pergi
dulu, besok kami akan datang lagi ke sini."
Ktiga pendeta itu, yang satu kasar, yang satu
terlihat sombong, hanya Pendeta Qi Tian lah yang
paling sopan. Karena itu Guan Ning langsung
merasa akrab dengannya. Dengan tersenyum dia
menjawab, "Pendeta sudah datang dari jauh, aku
tidak menyambut Anda bertiga dengan baik, itu
saja sudah tidak sopan. Jika Pendeta bersikap
sungkan lagi, malah aku yang merasa tidak enak
hati." Melihat keadaan itu, Guan Ning tahu bahwa Qi
Tian pasti seorang pemimpin Kun Lun, karena itu
dia mempersilakan Pendeta Qi Tian duduk di kursi
kebesaran, tapi Pendeta Qi Tian menolaknya. Dia
tertawa. "Aku hanya mengikuti kakak ketua datang
ke sini untuk bertanya kepada Tuan Muda Guan.
Harap Tuan Muda bisa memberitahukannya
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kepada kami, hingga guruku akan merasa sangat
berterima kasih."
Guan Ning melihat pendeta kurus itu dan
berpikir, "Ternyata dia adalah ketuanya." Guan
Ning menjawab, "Aku masih muda dan sangat
tidak berpengalaman. Jika Pendeta ingin bertanya,
mungkin Pendeta akan merasa kecewa."
Xiao Tian tertawa terbahak-bahak.
"Kami jauh-jauh datang ke sini untuk menanyakan ini. Di dunia ini hanya Tuan Muda
seorang yang mengetahui dengan sejelas-jelasnya
kejadian di Wisma Si Ming. Ha, ha, ha! Kami tahu
Tuan Muda tidak akan mengecewakan kami."
Guan Ning tertawa dan bertanya, "Pendeta
jangan bergurau, aku tahu apa?"
Pendeta kurus itu masih duduk sambil memejam matanya. Pendeta Qi Tian masih tertawa.
Begitu Xiao Tian berhenti tertawa, dia berkata,
"Tadi adikku bicara benar. Memang ada hal yang
ingin kami tanyakan, karena di dunia ini hanya
Tuan Muda yang mengetahuinya."
Guan Ning sudah tahu apa yang ingin mereka
tanyakan, tetapi dia tetap tertawa dan berkata,
"Kalau begitu silakan apa yang ingin Pendeta
tanyakan. Apa yang kuketahui pasti akan kusampaikan."
"Terima kasih Tuan Muda Guan," kata Pendeta
Qi Tian. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Mata Qi Tian terus melihat Guan Ning, "Orang
yang pergi bersama-sama dengan Tuan Muda dan
mengenakan baju putih, sekarang dia berada di
mana?" Tadinya Guan Ning mengira mereka akan
bertanya tentang Ru Yi Qing Qian, karena itu diam-
diam menghembuskan nafas lega dan berpikir,
"Mereka datang jauh hanya untuk menanyakan
keberadaan pelajar berbaju putih itu, semua itu
demi apa?"
Dia diam sebentar lalu menjawab, "Pendeta
menanyakan semua ini untuk apa" Jika...."
Pendeta Xiao Tian tertawa, "Kami hanya ingin
menanyakan tentang keberadaannya, karena kami
ingin sekali memenggal kepalanya...."
"Apakah orang itu berselisih dengan Anda
bertiga atau mempunyai dendam dengan Pendeta...."
Qi Tian menghembuskan nafas dan berkata
dengan pelan, "Kami bersahabat dengan suami istri
ketua Si Ming. Kali ini kami pergi ke Zhong Yuan
untuk menemui mereka. Tapi begitu sampai di
Wisma Si Ming.... hehhh...."
Dia menarik nafas panjang dan berhenti berkata.
Pendeta Xiao Tian berkata lagi, "Begitu sampai di
Wisma Si Ming, di dalam maupun di luar wisma
tidak tampak seorangpun. Begitu sampai di
belakang wisma, barulah kami melihat ada 4 orang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
pendeta Wu Dang yang sedang bersembahyang di
kuburan baru, kami kaget lalu bertanya.
Setelah itu kami baru tahu ternyata di Wisma Si
Ming telah terjadi pembunuhan sadis. Tuan Muda
Guan, Anda pasti lebih mengetahuinya dengan
jelas daripada kami."
Sekarang Xiao Tian tidak tertawa lagi. Dia bicara
sangat serius seperti ada dua orang yang berbeda.


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Guan Ning mengangguk, "Betul, aku sangat
mengetahuinya dengan jelas...."
Pendeta Xiao Tian berdiri. Dia berjalan ke depan
Guan Ning dan berkata, "Tuan Muda, walaupun
Anda bukan orang dunia persilatan dan orang-
orang yang mati di Wisma Si Ming tidak ada
hubungannya dengan Tuan Muda, tapi apakah
Tuan Muda tidak merasa sedih melihat semua itu?"
Guan Ning mengangguk. Dia diam tidak bisa
bicara apapun. Xiao Tian berkata lagi, "Tuan Muda harus
memberitahu kepada kami di mana keberadaan
pembunuh itu, jika tidak...."
"Jika tidak, apa yang akan kalian lakukan?"
tanya Guan Ning.
Pendeta Xiao Tian memegang kumisnya, sambil
tertawa dingin dia siap menjawab. Tapi Pendeta Qi
Tian dengan perlahan berjalan mendekatinya. Dia
menarik adik seperguruan lalu dengan tersenyum
berkata, "Kami tahu Tuan Mucfa dan pelajar
Dewi KZ http://kangzusi.com/
berbaju putih itu bukan teman, tentu Tuan Muda
tidak tahu kalau dia sangat jahat dan dibenci oleh
banyak orang."
Guan Ning menyambung, "Memang aku bukan
temannya, jadi mana mungkin aku bisa tahu
sekarang dia berada di mana. Apalagi" setahuku,
pelaku pembunuhan yang terjadi di Wisma Si Ming
belum tentu dia yang melakukannya. Seharusnya
E Mei Bao Nang bersaudara lebih pantas dicurigai
daripada dia. Jika Pendeta ingin membalaskan
dendam orang- orang yang sudah mati itu, lebih
baik Pendeta pergi ke Si Zhuan E Mei, mungkin di
sana bisa menemukan pembunuh yang sebenarnya."
Sifat Guan Ning memang seperti itu. Walaupun
dia dan pelajar berbaju putih itu bukan teman
akrab tapi dia merasa kalau orang yang sedang
terluka berat itu tidak pantas diperlakukan seperti
itu. Dia berhak melindunginya, apalagi masih
banyak persoalan yang patut dicurigai. Dia terus
berpikir, "Aku selalu tidak merasa kalau pelajar itu
adalah pembunuhnya, sebenarnya siapa pembunuhnya aslinya, akupun tidak tahu!"
Baru saja selesai bicara, Pendeta Xiao Tian
langsung tertawa. Tiba-tiba dari balik baju bagian
dadanya dia mengeluarkan sesuatu. Dia menggoyang-goyangkannya di depan Guan Ning
lalu bertanya, "Silahkan kau lihat benda ini?" Dia
melempar benda itu ke dada Guan Ning. Ternyata
itu adalah tas yang terbuat dari kulit cheetah.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kelihatannya tas itu sangat berat, berarti di
dalamnya tersimpan benda yang berat, tapi talinya
sudah putus, putus dengan potongan yang tidak
merata, seperti telah ditarik dengan kuat oleh
tenaga seseorang. Di sisi tas itu terlihat sebuah
huruf 'Gu' yang tersulam dengan rapi (Gu=nama
burung yang warna bulunya hitam kehijauan,
ekornya pendek). Warna benang sulamnya adalah
hitam. Huruf ini disulam dengan indah. Bila
dipegang oleh tangan terasa dingin, entah disulam
dengan benang apa"
(Oo-dwkz-lav-oO)
Dewi KZ http://kangzusi.com/
BAB 6 : Taruhan
Guan Ning berteriak, "Apakah ini adalah milik E
Mei Bao Nang?"
Qi Tian tersenyum, "Betul, ini adalah tas milik
Tang Gu dan Tang An. Kami menemukannya di
pondok yang berada di belakang Wisma Si Ming,
karena itu kami tahu kalau ternyata 2 bersaudara
itupun telah terbunuh. Jika Tuan Muda menganggap mereka patut untuk dicurigai, itu
benar-benar tidak masuk akal."
Pendeta Qi Tian berkata lagi, "Ada tas berarti
pemiliknya ada, tas menghilang berarti pemiliknya
mati. Murid-murid Tang Men selama ratusan
tahun ini belum ada seorangpun yang melanggar
peraturan ini. puluhan tahun yang lalu pesilat
nomor satu di Tang Men Xiao Mian Zhui Hun, Tang
Da Chen, karena bercanda dengan si Copet Sakti
nomor satu di dunia persilatan, dia membuat si
Copet Sakti ini menjadi marah dan dia mencopet
Bao Nang (tas kulit cheetah) milik Tang Da Chen.
Karena marah dan malu, membuat murid nomor
satu di Tang Men itu bunuh diri dan juga membuat
si Copet Sakti dikeroyok oleh 3 murid Tang Men.
Tubuhnya terluka di 16 tempat karena senjata
rahasia, peristiwa ini membuat dunia persilatan
menjadi geger. Tuan Muda Guan, kau mencurigai 2
saudara Tang belum mati tampaknya kau salah
besar." Dewi KZ http://kangzusi.com/
Walaupun nadanya sangat datar pada saat
menceritakan hal-hal yang telah terjadi di dunia
persilatan, tapi perkataannya tetap membuat Guan
Ning yang mendengar dengan seksama menjadi
hatinya bergetar.
"Jika tidak bertemu dengan musuh yang sangat
kuat, 2 saudara Tang ini tidak akan meninggalkan
tas mereka begitu saja. Tas kulit cheetah mereka
bisa hilang, jika pemiliknya tidak mati, dia pasti
akan mencarinya sampai dapat. Karena itu kami
mengambil kesimpulan bahwa mereka telah mati
terbunuh. Orang yang bisa membuat E Mei Bao
Nang kehilangan
Bao Nang dan terbunuh, kecuali.... kecuali pelajar berbaju putih, boleh
dikatakan tidak ada lagi pelaku yang mampu
melakukannya."
Guan Ning menundukkan kepala dan berpikir,
"Siapakah pelajar berbaju putih ini sebenarnya?"
Dia melihat pendeta kurus yang masih duduk
dengan mata terus melihat ke bawah. Sejak tadi
dia belum bergerak, bila dilihat-lihat dia seperti
sebuah patung tanah, tidak seperti manusia yang
masih hidup. Pendeta Qi Tian dan Pendeta Xiao
Tian sekarang terdiam tanpa suara, dan dengan
dingin melihatnya. Guan Ning tahu jika dia tidak
memberitahu keberadaan pelajar berbaju putih,
mereka bertiga pasti tidak akan melepaskannya
begitu saja. Tapi tidak mungkin dia menyerahkan
orang yang sekarat ke tangan orang lain untuk
dibunuh" Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia diam sebentar kemudian dengan tegas
berkata, "Kematian E Mei Bao Nang, dan musibah
yang terjadi di Wisma Si Ming sebenarnya tidak
ada hubungannya sama sekali denganku. Karena
itu, apapun yang Pendeta ingin ketahui, aku tidak
bisa mengatakannya...."
Pendeta Xiao Tian tertawa, "Maksud Tuan Muda
adalah Anda tidak tahu di mana keberadaan
pelajar berbaju putih itu?"
Guan Ning menghembuskan nafas dan menjawab, "Benar!"
Dia tidak ingin berbohong, tapi diapun tidak
ingin melakukan sesuatu yang tidak adil, membiarkan orang yang tidak berdaya mati begitu
saja, karena itu
dia lebih memilih untuk
berbohong. Tiba-tiba tawa Pendeta Xiao Tian berhenti dan
diapun berkata, "Menurut orang dunia persilatan,
yang datang dengan Tuan Muda ke Bei Jing masih
ada sebuah kereta kuda. Di dalam kereta itu
menurut mereka ada orang yang sedang sakit,
siapakah orang sakit itu" Sekarang dia berada di
mana" Tuan Muda Guan, aku kira kau pasti tahu
mengenai hal ini."
Guan Ning kaget, dia berpikir, "Ternyata dia
sudah mengetahui semua kejadiannya, pantas dia
berkata ingin sekali memenggal kepala pelajar
berbaju putih. Ternyata mereka tahu kalau orang
itu sedang terluka.... meskipun tahu bahwa orang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
itu terluka, tapi mereka tetap akan membunuhnya,
benar-benar pikiran orang kerdil!"
Karena itu Guam Ning bertambah marah. Dia
merasa marah misalnya pelajar ini memang orang
jahat, dalam keadaan seperti sekarang dia tetap
harus melindunginya.
Sifat Guan Ning yang membela keadilan dan
bersifat bijak merupakan cermin sifat seorang
pendekar dan membuatnya di kemudian hari bisa
melakukan banyak hal yang tidak akan memalukan langit dan bumi. Tapi tetap ada saja
orang yang diam-diam memakinya, yang inipun
membuat hidupnya penuh dengan kesuksesan,
cerita ini tersebar sangat lama dan
terus diceritakan dari mulut ke mulut.
Apa yang terjadi di kemudian hari, pastinya dia
sendiripun tidak bisa menebaknya, yang penting
adalah apa yang dilakukannya sekarang adalah
apa yang dianggapnya benar. Karena itu diapun
menjawab, "Benar, orang berbaju putih itu datang
bersama denganku dan masuk ke ibukota, tapi
begitu sampai di
ibukota ada orang yang
menjemputnya, dia dibawa ke mana, aku sendiripun tidak tahu."
Pendeta Xiao Tian tertawa dingin, tapi pendeta
kurus itu tiba-tiba berdiri dan berkata, "Walaupun
Tuan Muda Guan sudah tidak jujur, tapi kami
akan berusaha mempercayainya."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Hanya saja Tuan Muda adalah seorang yang
kaya, jika terbawa-bawa masalah pembunuh dunia
persilatan, ini benar-benar tidak pantas. Jika
pelajar berbaju putih itu mati, ini tidak akan
terjadi apa-apa. Tapi kalau dia belum mati, kelak
pasti akan banyak orang dunia persilatan yang
datang ke sini dan mencarinya. Bukankah Tuan
Muda sendiri yang akan kerepotan, apalagi orang-
orang yang datang belum tentu seperti kami yang
begitu percaya kepada Tuan Muda Guan, mungkin
mereka akan mencari ke seluruh rumah Tuan
Muda Guan. Jika demi persoalan ini membuat
ayah Tuan Muda menjadi terkejut, bukankah Anda
akan menjadi anak yang berdosa?"
Guan Ning kaget, tadi dia masih merasa aneh
mengapa pendeta kurus itu yang tidak ada
tampang sebagai pemimpin, tidak seramah Qian
Tian, tidak berjiwa besar seperti Xiao Tian, tapi dia
bisa menjadi seorang ketua Kun Lun. Sesudah
mendengar kata-katanya sekarang, diam-diam
Guan Ning kaget juga. Kata-kata pendeta itu
terdengar sangat tajam, membuat orang tidak bisa
membantah. Seperti kita ketahui jika seseorang
berbohong, kita

Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tetap mempercayai kebohongannya, kata-kata ini cukup membuat
orang menjadi kagum.
Dia memuji kelakuan pendeta kurus itu dan dia
merasa malu karena telah berprasangka buruk.
Pendeta kurus kering ini membalikkan badannya
dan keluar dari ruangan ini. Pendeta Qi Tian dan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pendeta Xiao Tian saling memandang, merekapun
ikut keluar ruangan. Guan Ning dengan bengong
melihatnya kemudian diapun menyusul keluar.
Hari sudah gelap, salju mulai berhenti, tapi
ketiga pendeta ini sudah tidak terlihat lagi
bayangannya, jejak telapak kaki di atas hamparan
salju juga tidak tampak.
Huang Guan Kun Lun datang dengan tiba- tiba,
pergipun sangat cepat. Guan Ning masih berdiri
terpaku, angin dingin yang berhembus membuatnya gemetar, dia baru teringat pada Du
Yu yang totokannya masih belum terbuka, dia
segera berlari ke kamar yang gelap itu. Tapi kursi
di dalam kamar itu ternyata sudah kosong. Du Yu
ternyata sudah menghilang.
Kemana Du Yu pergi" Dia pergi sendiri atau
diculik seseorang" Ini menjadi sebuah teka teki
yang tidak bisa dijelaskan.
Karena itu dia kembali lagi ke kamar kecil itu
lalu memungut pedang yang tadi sempat terjatuh
juga membereskan papan nisan ayah Du Yu dan
bola besinya. "Jika dia pergi sendiri, mengapa dia tidak
membawa benda-benda berharga miliknya?"
Tapi dia tetap tidak bisa menjawab teka- teki ini.
Malam itu bagi Guan Ning adalah malam yang
sangat menyedihkan, dia kembali ke kamarnya,
dengan bengong diapun mulai berpikir, tiba-tiba
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dia mengeluarkan Ru Yi Qing Qian yang masih
tersimpan di balik bajunya. Semua saputangan
dari Ru Yi Qing Qianpun dikeluarkan dan
direndam di dalam air.
Kemudian rahasia terbesar dan tersimpan
sangat lama yang sudah lama beredar di dunia
persilatan akhirnya muncul dari dalam air. ilmu
silat yang tertinggi tersimpan di sini, membuat dia
melupakan semua masalah tadi, dengan teliti dia
melihat saputangan-sapu tangan itu. Lembaran
pertama mengenai ilmu tenaga dalam. Jika
lembaran ini dipelajari dengan seksama harus
menggunakan seluruh waktunya, sedangkan pada
pagi hari dia harus menemui ayah dan ibunya,
setelah itu seluruh waktunya akan dipergunakan
di dalam kamar.
Pelajar berbaju putih berada di sebelah kamarnya, dia tetap terbaring seperti orang mati,
jika tidak terlihat sedikit nafas dan dadanya naik
turun teratur, tidak ada seorangpun yang akan
menganggap kalau dia masih hidup.
Orang kaya yang memiliki rumah besar memang
ada baiknya, semua kehidupan' dan segala tetek
bengeknya, tidak akan diketahui orangtua sama
sekali. Orang tuanya masih mengira kalau
putranya sedang membaca buku atau membuat
puisi, mereka tidak tahu bahwa sastrawan yang
terkenal itu sekarang kehidupannya sudah berubah, dia yang dulu dan dia yang sekarang
benar-benar berbeda, dia telah memasuki Dewi KZ http://kangzusi.com/
kehidupan lain. Membuat puisi, membaca puisi,
dan membaca buku sudah lama ditinggalkannya.
Karena dalam kehidupan barunya dia banyak
mempelajari tentang ilmu silat yang telah menarik
perhatiannya. Dia tahu semua keruwetan masalah sekarang
ini, jika dia bisa menguasai ilmu silat yang
tercantum di dalam saputangan
itu, maka semuanya bisa diselesaikan, dia bisa menertawakan dunia persilatan, bisa membantu
yang lemah dan tidak berdaya, membasmi
kejahatan, dendam dan budi, semua akan bisa
diselesaikannya sendiri. Dengan kekuatannya
sendiri dia bisa mencari tahu apa sebenarnya yang
terjadi di Wisma Si Ming, dan mencari Ling Ying
serta Du Yu yang pergi entah ke mana" Dia akan
menyelesaikan dendam di antara mereka dan dia
akan mencari tahu siapa pelajar berbaju putih itu
sebenarnya"
Dan berusaha membantunya mengembalikan ingatannya.
Jika benar dia adalah orang yang jahat seperti
yang dituduhkan oleh kalangan persilatan, dia
pasti akan membunuhnya .dan mayatnya akan
diserahkan kepada Kun Lun Huang Guan, kepada
pendeta kurus itu. Jika pelajar berbaju putih itu
memang tidak bersalah, dia tetap akan akan pergi
ke Kun Lun menerangkan kepada pendeta kurus
itu, selama ini dia berbohong kepada pendeta itu
dan dia harus bertanggung jawab terhadap
perbuatannya. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tapi kemajuan tenaga dalamnya berangsur
sangat pelan dan tidak diketahui dengan pasti, dia
sendiripun tidak tahu sekarang ini tenaga dalam
dia sudah mencapai tahap mana. Apakah masih
harus satu hari, dua hari....
Satu bulan berlalu. Selama waktu ini kata-kata
dari pendeta kurus sewaktu dia akan pergi dari
rumahnya selalu terngiang di telinganya.... Jika dia
tidak mati, kelak akan banyak orang dunia
persilatan datang ke tempat Tuan Muda untuk
mencari.... Mereka pasti akan mencari ke rumah
Tuan Muda. Dengan cemas dia memikirkan semua hal ini
lalu mulai berpikir, "Jika benar-benar hal itu
terjadi, ayah akan merasa terkejut karena persoalan ini, lalu aku harus bagaimana?"
Sebulan dilewatinya dengan tenang, tapi hati
Guan Ning merasa sangat tidak tenang. Dia takut
apa yang dia khawatirkan selama ini akan terjadi,
karena itu dia berharap ilmu silatnya bisa dikuasai
secepatnya dan dia tidak akan takut diganggu oleh
siapapun dan dari manapun.
Karena itu dia mulai mempelajari lembar kedua
tentang 'ilmu pedang'. Lembar ketiga tentang Ilmu
telapak'"Dia telah mempunyai dasar ilmu pedang
sebelumnya, tetapi ilmu pedang yang tercantum di
dalam Ru Yi Qing Qian adalah ilmu yang tidak
pernah dipelajarinya. Satu atau dua jurus seperti
tidak mungkin dilakukannya. Pada bagian ilmu
telapak tangan gerakannya sangat datar dan tidak
Dewi KZ http://kangzusi.com/
ada keistimewaannya sama sekali. Tapi begitu dia
mulai mempelajarinya, dia baru sadar ternyata
puluhan jurus telapak yang sederhana itu
mengandung banyak perubahan hebat.
Lima hari telah berlalu....
Malam sudah larut dan suasana sangat sepi.
Wisma yang begitu besar, seperti tenggelam di
dalam kegelapan dam kesepian. Hanya di belakang
di kamar kelima masih terlihat lampu yang belum
dipadamkan. Guan Ning berada di perpustakaan
dan dia sedang membaca salah lembar satu
saputangan Ru Yi Qing Qian. Kadang terlihat dia
mencoba mengeluarkan jurus, kemudian menarik
jurusnya lalu duduk kembali. Tiba-tiba....
Ada cahaya seperti kilat masuk melalui jendela.
Guan Ning sangat terkejut. Dia belum sempat
bergerak, lalu terdengar ada beberapa suara,
kemudian cahaya lampu dari lilinpun terjatuh,
ternyata ada 2 pedang panjang dan satu golok!
Guan Ning terkejut. Kedua telapak tangannya
memegang erat sisi meja. Tubuhnya yang langsing
melewati meja dan keluar dari jendela. Ini sudah
cukup membuatnya menyombongkan diri karena
ini adalah hasil selama beberapa bulan berlatih
dan sedikit- sedikit dia bisa mempraktekkannya.
Tapi begitu sampai di kebun, tidak terlihat ada
bayangan seorangpun hanya terlihat bayangan
pohon yang terus bergoyang tertiup angin tapi
suasana sepi seperti mati.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kemudian dia berputar mengelilingi kebun itu,
dengan merasa aneh dia kembali lagi ke kamar dan
bertanya-tanya dalam hati, "Apa yang terjadi
sebenarnya?"
Hari ketiga. Dia merasa sangat lelah dan
tertidur, baru saja dia tidur kurang lebih 3 jam,
sewaktu terbangun, di atas meja terlihat ada
bungkusan. Lalu diapun membukanya, ternyata di
dalamnya ada sepasang telinga manusia dan masih
mengeluarkan darah!
Suatu pagi, hujan salju turun dengan lebar, di
jalan besar di kedua sisi jalan itu tampak pohon-
pohon mengering, tiba-tiba terdengar derap lamgkah seekor kuda yang berlari dengan cepat.
Penunggangnya berbaju hitam terbuat dari leken
wol. Topi hitam terbuat wol, matanya tampak
bersemangat, hidungnya mancung. Orang itu
terlihat sangat tampan. Pagi hari yang dingin,
jalanan masih sepi karena itu kudanya terus
berlari dengan kencang. Tiba-tiba kuda itu
memasuki sebuah gang. Kuda tampak berlari lagi
dan berhenti di sebuah pintu bercat hitam.
Pintu utama terbuka dengan lebar. Kuda itu
meringkik, kemudian terlihat beberapa orang laki-
laki tegap segera keluar untuk menyambutnya dan
melihat penunggang yang berada di atas kuda,
mereka secara bersamaan bertanya, "Siapa kau?"
Orang yang berada di atas kuda, tampak turun
dari kudanya, tangan kirinya membawa sebuah
Dewi KZ http://kangzusi.com/
pecut panjang, tangan kanannya membuka topi,
seorang laki-laki setengah baya segera berteriak,
"Kakak seperguruan Guan Ning, ternyata Kakak."
Guan Ning tersenyum, senyuman ini tidak bisa
menutup kekhawatiran yang terlihat dari alisnya,
dia langsung masuk dan dengan cemas bertanya,
"Apakah guru ada?"
Dia mendapatkan jawaban seperti yang diingingkan, dengan cepat Guan Ning melewati
tempat latihan silat yang masih tampak bersih,
seorang pak tua tinggi besar keluar dari tempat
latihan itu, sambil tertawa dan sedikit bernada
marah dia berkata, "Sudah lama sekali, kau baru
ingat datang untuk menjengukku."
Udara terasa begitu dingin. Pak tua itu hanya
mengenakan mantel pendek, tubuhnya masih
berdiri dengan tegak, sedikitpun tidak terlihat


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kalau dia sudah tua. Pak tua ini tak lain adalah
guru Guan Ning. Dia seorang guru yang terkenal di
ibukota, dia dijuluki Yi Jian Zhen Jiu Cheng Si Tu
Wen (dengan satu pedang menggetarkan 9 kota).
Selama beberapa hari dia terus merasa kaget
dan tidak tenang, membuatnya tidak bisa mempelajari ilmu silat, akhirnya dia mengambil
keputusan, akan membawa pelajar berbaju putih
itu mencari tabib sakti yang terkenal di dunia
persilatan untuk mengobati lukanya yang parah.
Dia berharap begitu dia meninggalkan rumah,
tidak akan ada lagi seorangpun dari kalangan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
pesilat yang datang ke rumah untuk mengganggunya. Sekarang dia mengikuti gurunya masuk ke
sebuah ruangan besar, mengingat kalau dulu dia
pernah belajar ilmu pedang di sini, hatinya terasa
bergejolak. Dengan ragu tapi berusaha tetap tenang dia
menceritakan semua kejadian selama setengah
tahun ini. Walaupun tidak begitu jelas dan ceritanya tidak
sempurna, tapi sudah cukup membuat gurunya
terkejut, karena nama-nama yang disebut muridnya adalah nama-nama nomor satu di dunia
persilatan. Semua cerita yang telah disampaikan Guan
Ning, membuat gurunya sulit untuk percaya.
Setelah lama gurunya baru berkata, "Anak Ning,
perjalanan hidupmu benar-benar mengejutkan.
Jika bukan karena guru telah mengenalmu.... apa
yang kau katakan tadi, benar- benar membuat
orang sulit untuk mempercayainya."
Suaranya berhenti sebentar lalu dilanjutkan lagi,
"Apakah kau tahu, kau sudah masuk ke dalam
pusaran misteri pembunuhan yang misterius"
Walaupun kau telah kembali ke rumah, tapi orang
lain tidak akan melepaskanmu begitu saja...."
Hati Guan Ning bergetar dan berpikir, "Guru
benar-benar sangat berpengalaman, apa yang
terjadi guru bisa melihat dengan jelas."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sambil mengangguk dia menceritakan kembali
tentang kedatangan Kun Lun Huang Guan ke
rumahnya. Sewaktu pendeta kurus kering itu pergi
dari rumahnya, kata-kata yang sempat dia
ucapkan dan apa yang terjadi selama beberapa
hari ini, semua diceritakan kepada gurunya.
Si Tu Wen mengerutkan dahinya dan berkata,
"Pendeta kurus itu adalah ketua Kun Lun Pai, yang
biasa dijuluki Xiao Tian Jian Ke, orang itu sudah
tiba di Bei Jing, mengapa aku sampai tidak tahu"
"Tapi 3 senjata dan 2 telinga yang dikirim
untukku, apa maksud dari semua ini?" tanya Si T
u Wen sambil mengerutkan dahinya.
"Aku sendiripun merasa bingung. Jika itu hanya
sebagai peringatan untukku, mengapa harus
mengirim telinga manusia" Aku sudah memeriksa
semua orang yang ada di rumahku, tapi tidak ada
seorangpun yang kehilangan telinganya dan di luar
rumah aku tidak mempunyai musuh, bukankah
kiriman kedua telinga manusia itu sangat misterius dan aneh?"
Si Tu Wen berpikir sejenak kemudian dia
menepuk tangannya dan berkata, "Peristiwa ini
hanya ada satu penjelasannya. Diam-diam sudah
ada orang yang ingin berbuat jahat kepadamu, tapi
dia dibunuh oleh orang yang selalu melindungimu
dan telinga mereka dipotong oleh mereka, Anak
Ning, di luar sudah berkenalan dengan banyak
orang dunia persilatan, hal ini bukan tidak
mungkin terjadi."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Murid memang kenal dengan beberapa orang
dunia persilatan, tapi dengan identitas seperti
diriku ini, apakah ada orang yang mau melindungiku, kecuali...."
Tiba-tiba dia teringat kepada Ling Ying. "Apakah
dia yang melakukannya" Berarti dia belum jauh
dariku, tapi dia tidak ingin bertemu denganku"....
wajah Ling Ying yang cantik. Segera terbayang
wajahnya. Tapi Guan Ning merasa itu tidak
mungkin, dia berkata dengan suara kecil, "Mengapa harus seperti ini" Apakah kau tidak tahu
kalau aku ingin bertemu denganmu?"
Guan Ning tenggelam di dalam pikirannya
sendiri, hal ini membuat dia rindu kepada Ling
Ying. Lama dia baru mengangkat kepalanya dan
bicara kepada dirinya sendiri, "Dengan alasan
apapun aku sudah tidak bisa tinggal di rumahku
lagi." Pelan-pelan dia berkata lagi, "Jika murid
meninggalkan ibukota, aku khawatir dengan
keadaan rumah, jika pergi, masalahku akan
bertambah lebih banyak lagi. Hehh"Guru! Aku
tidak bisa mengambil keputusan."
Alis Si Tu Wen yang putih tampak berkerut. Dia
tertawa terbahak-bahak, "Anak Ning, di depan
gurumu, berterus terang saja, ada apa sebenarnya?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Wajah gurunya terlihat memerah. Terdengar
orang tua gagah itu berkata lagi, "Kalau kau pergi,
aku pasti akan membantu keluargamu, aku tidak
akan membiarkan para penjahat mengganggu
orangtuamu. Walaupun ada pesilat tangguh yang
mencarimu sekalipun, aku akan menyampaikan
kepada mereka, supaya mereka bisa pergi dari
rumahmu, kau tidak perlu merasa khawatir."
Si Tu Wen melotot dan berkata, "Gurumu sudah
berkelana lama di dunia persilatan, masalah yang
membuatku bisa terkenal adalah karena kejujuran
hati. Apakah aku yang sudah tua begini masih
harus berbohong kepada seorang anak muda?"
Guan Ning melihat wajah gurunya yang sudah
tua, dia merasa sangat berterima kasih juga kagum
kepada gurunya, walaupun ilmu silat gurunya
tidak begitu tinggi, tapi dia adalah pendekar gagah
dan bertanggung jawab.
Guan Ning berlutut di depan gurunya karena dia
tidak tahu bagaimana cara berterima kasih kepada
gurunya. Dengan tersenyum, Si Tu Wen menarik Guan
Ning supaya bisa bangun, dia sendiri sadar bahwa
janjinya akan menyeretnya ke dalam pusaran yang
rumit dan pusing, tapi dia mempunyai pikiran lain,
dia sadar kalau sudah tua, tapi dia belum pernah
berbuat sesuatu yang bisa menggegerkan dunia
persilatan. Cerita misterius Guan Ning menarik
perhatian dan keinginannya, begitu ada Dewi KZ http://kangzusi.com/
kesempatan, dia akan melaksanakan keinginannya. Guan Ning memegang erat tangan gurunya yang
lebar dan juga terasa kasar. Dengan pelan dia'
berkata, "Kali ini aku akan meninggalkan rumah
lagi, entah kapan aku baru bisa pulang, semua
yang terjadi di rumah,.... aku titip kepada Guru."
"Anak laki-laki harus keluar rumah untuk
mengejar cita-citanya. Pergilah. Di dunia persilatan
banyak tempat untuk berkelana bagi anak muda,
hanya saja...."
"Hanya saja dendammu akan menarik perhatian
banyak orang, kau sudah masuk ke dalam pusaran
misteri pembunuhan misterius di dunia persilatan,
keadaanmu harus sedikit tertutup dan jangan
terlalu menonjol?"
"Mungkin karena aku sudah tua baru bisa
berkata seperti ini, jika masih muda. Heehh.... , dia
menghembuskan nafas dan mengelus-elus kumisnya yang panjang dan matanya menerawang
jauh. Pak tua yang umurnya sudah ada ini, tapi
hatinya belum tua, tapi dia teringat sewaktu dia
masih berkelana dan tidak bisa menguasai diri.
Salju sudah berhenti tapi angin tetap berhembus
dengan kencang, murid-murid Si Tu Wen masih
berlatih. Mereka tidak membuang waktu berlatih,
beberapa keranjang pasir ditumpahkan di lapangan sekarang sudah disapu bersih.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Angin meniup pasir kuning itu. Pasir kuning itu
membuat pak tua itu teringat kepada mimpi-
mimpinya yang dulu. Pasir kuning, pasir kuning....
Di sana banyak pasir, keindahan alam, juga
persahabatan yang erat. Jalan kota Bei Jing yang
terkenal, kecuali salju putih adalah pasir kuning
itu. Suara tajamnya pecut, di kota Bei Jing terlihat
sebuah kereta kuda yang dipacu dengan cepat,
hanya terlihat salju putih dan pasir kuning yang
terbawa oleh gerakan roda kereta.
Roda kereta menggelinding di jalan, kereta kuda
keluar dari kota Bei Jing.
Kusirnya tampak memakai mantel tebal juga
berat, sebuah topi usang, tepian topi menutupi
dahinya yang lebar, mantel panjang menutupi
badannya yang tinggi tapi begitu ada angin
berhembus, dia membuka matanya. Matanya
terlihat bersih dan bening. Sorot mata dan baju
yang dipakainya benar-benar tidak cocok tapi
orang yang berlalu lalang di sepanjang jalan tidak
memperhatikan hal itu.
Keluar dari kota, tidak ada seorangpun yang
melihat kusir berbaju usang itu, karena itulah dia
menjadi tertawa, dari mulutnya terlihat giginya
yang bersih. Siapakah dia"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tidak perlu dikatakan lagi, kita pasti sudah
mengetahuinya, supaya tidak menarik perhatian
orang, kusir ini menutupi penampilan sehari-
harinya kalau dia adalah seorang sastrawan
terkenal, orang kaya, dan Tuan Muda Guan Ning
yang tampan. Sesudah berpamitan dengan Si Tu Wen, beban
di hatinya terasa berkurang banyak. Pak tua yang
berjiwa besar itu sudah memberikan kepercayaan
diri yang besar kepadanya karena itu dengan
tenang dia bisa meninggalkan rumah dan memulai


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

petualangannya di dunia persilatan.
Sekarang di bawah tiupan angin dingin, dia
tidak bisa lagi melihat tembok kota Bei Jing yang
gagah, perasaannya kepada kota Bei Jing yang
kuno, dia merasa rindu karena itu dia tidak berani
membalikkan kepalanya untuk melihat lebih jelas,
karena dia takut kalau kerinduan pada kota itu
akan bisa menghapus keinginan hatinya untuk
berkelana. "Kemarin sewaktu aku akan meninggalkan kota
Bei Jing...."
Kemarin ini sewaktu dia akan meninggalkan
kota Bei Jing, ingatan itu masih segar dalam
pikirannya, tapi dia tidak berani berpikir lebih
lanjut karena dia akan teringat kepada Nang Er,
teringat kepada Du Yu, teringat kepada Ling Ying
yang cantik dan berbaju hijau, teringat sepanjang
perjalanan pulang ke Bei Jing, Ling Ying selalu
memberikan kehangatan dan perhatian.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia tahu semua hal itu akan memberinya rasa
rindu yang sangat dalam dan tidak pernah
terlupakan. Kereta berjalan lebih cepat lagi.
Dia berpikir, "Aku harus pergi ke Miao Feng
Shan terlebih dulu dan aku akan mencari seorang
tabib sakti untuk menghilangkan racun yang ada
di tubuh pelajar berbaju putih misterius ini"pil
Cui Xiu Xin Dan benar-benar manjur. Bisa
membuat orang yang keracunan, walaupun tidak
bisa ditawarkan dan orang yang terkena racun
tidak sadarkan diri tapi setidaknya dia tidak akan
mati. Meskipun 10 tahun ke depan belum ada obat
penawarnya, tapi dia tetap tidak akan mati!"
Guan Ning baru merasakan kebesaran dunia
dan anehnya dunia yang membuatnya tidak bisa
menebak apa yang terjadi selanjutnya. Sejak kecil
hingga dewasa, dia telah membaca banyak buku
tapi pengalaman dan pelajaran yang dia dapatkan
di sekolah tidak sebanyak pengalaman yang
didapatkannya di di Gunung Si Ming yang lamanya
hanya beberapa hari itu.
Sewaktu dia sedang melamun, tiba-tiba di
depannya ada seseorang yang sedang marah,
"Cepat menyingkir, pelayan buta!" Terlihat di depan
ada sebuah kereta berlari dengan kencang dan siap
menabrak keretanya.
Walaupun Guan Ning kaget, dia juga merasa
marah dan berpikir, "Kenapa kusir itu sangat tidak
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sopan, baru saja membuka mulut dia langsung
memarahi orang dan mengatakan aku adalah
pelayan buta, dia sendiripun seorang pelayan tapi
dia memarahi orang lain buta, bukankah ini hanya
seperti lelucon yang tidak lucu?"
Sejak kecil dia memang sudah hidup berkecukupan, sekarang pada saat dia dimarahi
sebagai pelayan buta, ini adalah pengalaman
pertama baginya ditambah lagi orang yang
memarahinya hanya kusir biasa. Karena itu dia
segera marah dan berteriak, "Apakah kau tidak
bisa menghindar dulu"kau yang pelayan buta."
Karena kedua kereta berjalan sangat cepat dan
Guan Ning masih marah, kuda yang menarik
kereta meloncat menghindar, kedua kusir itu
sama-sama kaget dan menarik tali kekang kuda
mereka, kedua kereta miring ke sisi, hampir saja
kereta terguling.
Tangan Guan Ning penuh dengan keringat,
untung sekarang tenaga dalamnya sudah maju
pesat kalau tidak, benar-benar tidak terbayang apa
yang akan menimpa dirinya.
Sedangkan kusir kereta itupun sama kagetnya
dan diapun segera meloncat turun. Dengan marah
dia berteriak, "Pelayan buta, apakah kau sudah
gila?" Suaranya belum habis, pecut yang dipegangnya
tampak melayang ke wajah Guan Ning.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning marah dan membentak, "Apa kau
ingin mencari mati?"
Dengan cepat tangannya menyambar pecut itu,
ilmu pedangnya memang
sudah ada dasar
ditambah lagi selama beberapa minggu dia berlatih
dengan rajin, apalagi ilmu silat yang dipelajarinya
sekarang adalah ilmu silat paling sempurna.
Walaupun tidak ada orang yang memberi petunjuk
ilmu-ilmu itu, ditambah lagi ilmu silat yang
didapatnya sangat misterius, dengan dasar dia
mempunyai bakat dalam ilmu silat, karena itu
dengan cepat, tepat, pecut berhasil dipegangnya,
Tapi.... Pecut yang dipegang oleh kusir itu seperti
mempunyai mata. Begitu Guan Ning mengeluarkan
tangan untuk menyambar, pecut itu melengkung
ke arah lain. Suaranya terdengar kencang dan
menyerang nadi Guan Ning yang lain.
Kalau peristiwa ini terjadi beberapa hari yang
lalu, mungkin Guan Ning akan terluka karena
pukulan pecut ini, tapi sekarang walaupun dia
dalam keadaan terkejut tapi dia tetap bisa
memutar pergelangannya,
kedua jarinya membentuk seperti gunting dengan cepat menggunting pecut yang siap menyerang telinganya. Jurus ini terlihat sangat biasa tapi
perubahan yang terjadi sangat cepat dan tepat,
gerakan ini biasanya hanya bisa dilakukan oleh
pesilat tangguh yang bisa mempunyai jurus ini.
Pesilat biasa yang berlatih selama hidupnya juga
Dewi KZ http://kangzusi.com/
belum tentu bisa mengeluarkan jurus sangat
sederhana dan tidak aneh ini.
Kusir yang sedang marah besar itu sekarang
mulai terkejut, pecutnya turun dengan dengan
posisi miring. Perubahan yang terjadi beberapa jurus berlangsung secara tiba-tiba dan cepat seperti
kilat, tapi di dalam hati mereka masing-masing
merasa sangat terkejut. Sebelum mereka berkelahi
tidak menyangka kalau lawan mereka adalah kusir
yang bisa mengeluarkan jurus yang begitu hebat.
Guan Ning turun dari keretanya dan bersiap
marah. Begitu dia melihat....
Lawannya ternyata adalah kusir yang mengenakan mantel yang terlihat berat dan tebal,
dia juga memakai topi usang, pecut yang baru saja
diturunkan, siap diayunkan lagi"
Mata mereka sudah saling memandang, sama-
sama mempunyai sepasang mata yang bersih dan
berkilau, dalam hati mereka tidak menduga
lawannya ternyata adalah laki-laki yang begitu
tampan. Begitu beradu pandang, mereka sangat terkejut
dan terpaku. Guan Ning dengan tenang berkata,
"Kenapa Tuan berjalan begitu tergesa- gesa,
untung yang ada di kereta itu adalah aku. Jika
orang lain bukankah akan mati seketika karena
ditabrak oleh kereta Tuan, apalagi di dalam kereta
ada orang yang sedang terluka dan sakit!"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pengalamannya sangat sedikit, didikan yang
diterimanya sejak kecil membuat kata- katanya
terdengar sangat sopan, dia tidak terpikir kalau
dari mulut seorang kusir kasar apakah akan keluar
kata-kata seperti itu"
Kusir yang berdiri di depannya, terlihat ada
sedikit tawa di mulutnya. Diapun berkata, "Tuan
begitu tergesa-gesa, untung bertemu denganku,
kalau orang lain, akan ditabrak mati oleh kereta
Tuan." Dia mengulangi kata-kata Guan Ning, nada dan
sikapnyapun persis seperti Guan Ning sikap dan
ucapan Guan Ning tadi.
Walaupun Guan Ning merasa sangat marah, tapi
diapun merasa ingin tertawa setelah mendengar
perkataan kusir itu. Dalam hati dia berpikir, "Aku
memang terlalu terburu-buru!" Dia melihat wajah
lawannya, bukan seorang yang tidak tahu aturan.
Karena itu kemarahannyapun surut. Kusir itu
menunjuk ke belakangnya dengan pecut lalu
berkata, "Apalagi di dalam keretaku juga ada orang
yang sedang sakit dan terluka!"
Mereka sekarang sadar bahwa mereka bukan
kusir sebenarnya, tapi mengapa bisa terjadi begitu
kebetulan"
Guan Ning berpikir. "Masalahku sudah cukup
banyak dan rumit, untuk apa aku sekarang harus
mengurus masalah orang lain, apalagi tadi kereta
kami tidak saling menabrak!"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Karena itu segera dia berkata, "Kalau begitu,
silakan Tuan dulu yang pergi."
Dia membalikkan badan ingin segera pergi dari
sana. Tapi pemuda itu meloncat ke depannya dan
berkata, "Nanti dulu, jangan pergi!"
Guan Ning merasa aneh, "Masih ada apa lagi?"
"Tuan tunggu sebentar, aku ingin melihat
terlebih dulu apakah orang yang ada di dalam
keretaku merasa terkejut, jika tidak Tuan baru
boleh pergi, jika orang sakit yang kubawa itu
merasa terkejut dan sakitnya bertambah berat...."
Walaupun kusir ini sering menggunakan kata
tuan' dan 'aku', seperti sangat sungkan kepadanya
tapi kata-katanya selalu menyudutkan orang.
Kata-katanya belum selesai, Guan Ning sudah
marah dan berkata, "Kalau tidak bagaimana?"
"Kalau Tuan mau pergi begitu saja, tidak akan
semudah itu."
Tiba-tiba Guan Ning tertawa terbahak- bahak
tapi kusir itu tetap tidak mengubah sikapnya.
Dengan dingin dia berkata, "Tuan bisa tertawa
seperti itu, tapi tidak...."
"Kalau aku sudah mengejutkan orang sakit yang
ada di dalam keretamu, apa yang akan kau
lakukan terhadapku" Tapi tetap ada yang tidak
kumengerti dan aku ingin bertanya kepada Tuan."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Apa yang ingin Tuan tanyakan?"
Awal pertemuan mereka berdua sudah tidak
enak, tapi semenjak beradu pandang, mereka baru
tahu kalau ternyata lawan yang mereka hadapi
adalah pendekar muda, karena itu kata-kata
merekapun mulai memanas lagi dan kata-kata
yang keluar sangat tajam.
Guan Ning mendorong topinya hingga ke
belakang dan bertanya, "Kalau orang sakit yang
ada di dalam kereta Tuan merasa kaget karena
tingkah laku Tuan sendiri, bagaimana?"
Kusir muda itu segera bersikap sombong dan
dingin. Dia melihat langit dan berkata, "Orang
terluka yang ada di dalam kereta Tuan walaupun
ada seratus orangpun, kondisinya tidak akan sama
dengan penumpang yang ada di dalam keretaku.
Jika Tuan telah membuatnya kaget dan sakitnya
bertambah parah, walaupun aku memaafkanmu,
tapi orang dunia persilatan tidak akan melepaskanmu begitu saja.... apalagi jika Tuan
ingin berkelana di dunia persilatan, itu akan


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menyulitkan Tuan."
"Semua orang di dunia ini hanya memiliki satu
nyawa. Apakah ada nyawa yang mahal dan murah,
apalagi...."
"Apalagi pasien yang ada di dalam keretaku,
nama dan kedudukannya mungkin saja lebih tinggi
dari pasienmu. Jika Tuan telah menganggu dan
membuat kaget pasienku, bagaimana?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tata bahasa yang keluar dari mulut mereka
terdengar sangat sopan dan sungkan, tapi sangat
tajam dan tidak mau kalah.
Perkataan Guan Ning baru selesai, kusir muda
itu terpaku mendengar perkataannya, kemudian
dia menatap Guan Ning dari atas ke bawah, dari
bawah ke atas, dari kiri ke kanan dan dari kanan
ke kiri, lalu diapun tertawa, "Baiklah, baiklah, baru
pertama kali aku mendengar perkataan seperti
yang Tuan katakan, selama aku berkelana belum
pernah kudengar sebelumnya, aku pernah melihat
orang gila tapi belum pernah ada orang yang tiba-
tiba membandingkan tingkat sakit pasien yang
dibawa...."
Dia tertawa sambil menyindir, kemudian terdengar dia berkata lagi, "Apakah Tuan tahu
siapa pasien yang berada di dalam keretaku?"
Pertama kali bertemu dengan pelajar berbaju
putih dia sudah tahu kalau dia bukan orang biasa-
biasa saja, di kemudian hari dia melihat orang-
orang persilatan begitu takut kepadanya, dari
perkataan kusir yang ada di depannya, dia sudah
bisa mengambil kesimpulan bahwa pelajar berbaju
putih bukan orang biasa.
Tapi melihat pembawaan kusir muda itu pikiran
Guan Ning mulai goyah, karena pemuda itu terlihat
sangat tampan dan percaya diri, Guan Ning yakin
ilmu silatnyapun pasti tinggi. Sepertinya dia juga
bukan orang biasa-biasa saja. Tapi melihat
kelakuan dan perkataannya mengenai pasien yang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dibawanya dapat terlihat kalau pemuda itupun
kagum dan hormat kepada pasiennya, sepertinya
pasien itu adalah orang terkenal!
Menghadapi orang terkenal persilatan memang
Guan Ning tidak begitu mengerti, setelah berada di
Si Ming Hong Pao (Wisma Si Ming) dia baru
mengetahui nama-nama seperti Huang Shan Cui
Xiu, Luo Fu Cai Yi", nama- nama itu memang
sudah lama terkenal di dunia persilatan, tapi
sebelum terjadi peristiwa berdarah di Si Ming
Shan, dia belum pernah mendengar nama-nama
itu, maka sekarang hatinya tidak tenang, dia takut
kata-katanya tadi terlalu berani dan kurang ajar,
dia benar-benar seperti orang gila yang besar
mulut. Tampak ada kilat di mata kusir muda itu, dia
menangkap ekspresi gusar Guan Ning, dia tertawa
dan berkata, "Apakah Tuan mengaku tadi telah
salah bicara" Tuan masih muda, pengalaman di
dunia persilatanpun masih dangkal, aku tidak
akan mempersulitmu, asalkan pasienku tidak
bermasalah, Tuan boleh pergi."
Kata-katanya terdengar sangat menghina, apalagi melihat tawanya hati Guan Ning benar-
benar panas dibuatnya, dia hampir tidak bisa
menguasai diri, dan akhirnya dia membentak
dengan marah, "Siapa orang yang ada di dalam
keretaku juga kau belum tahu, tapi Tuan sudah
berani bicara seperti itu, apakah semua ini tidak
terlalu terburu-buru...."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia berhenti bicara sebentar lalu
segera menyambung lagi, tadi dia sama sekali tidak diberi
kesempatan bicara oleh kusir muda itu, sekarang
Guan Ning berkata, "Betul seperti kata- kata Tuan
tadi, aku masih muda dan tidak berpengalaman,
tapi orang yang ada di dalam keretaku tidak sama
kedudukannya denganku."
"Apakah benar?" tanya kusir muda itu.
"Sejak tadi kita terus ribut, aku rasa tidak akan
ada gunanya; lebih baik kita katakan saja identitas
pasien kita masing-masing yang ada di dalam
kereta, dengan begitu kita akan segera tahu mana
yang salah dan mana yang benar, daripada kita
terus bertengkar mulut di sini."
Kusir muda itu tertawa dan berkata, "Aku
setuju!" Tawanya berhenti dan dia bicara dengan dingin,
"Kalau aku menyebut nama orang yang ada di
dalam keretaku, aku harap Tuan mendengarkannya
baik-baik, dan apabila kedudukan pasienku lebih tinggi dibandingkan
dengan pasien yang ada di dalam kereta Tuan....
Apa yang akan Tuan lakukan?"
"Kalau aku memang kalah, apa yang Tuan
kehendaki, aku akan berusaha melaksanakan
semampuku tapi kalau Tuan yang kalah, Tuan
harus mendengarkan dan melaksanakan semua
perintahku," jawab Guan Ning dengan dingin.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kusir muda itu bertepuk tangan dan tertawa,
"Baiklah, baiklah! Taruhan ini tidak akan merugikan kedua belah pihak dan sangat adil.
Kalau aku kalah walaupun aku mati dengan tiba-
tiba aku tidak akan mengerutkan dahiku."
Guan Ning membusungkan dadanya dan menjawab, "Betul, memang harus seperti itu!"
Tawa kusir muda itu belum selesai tapi dia
sudah melempar pecutnya dan tangan kanannya
terangkat lalu dia berkata, "Benar- benar laki-laki
sejati!" "Aku akan menepatinya!" jawab Guan Ning.
Mereka berjabat tangan tiga kali.
Kedua pemuda itu, yang satu adalah putra
seorang kaya, sastrawan yang sudah mempunyai
nama dan terkenal di daerah utara, diapun
mempunyai ilmu silat yang lumayan, dia tampan
dan luwes. Hatinya selalu ingin membela keadilan,
jarang ada seorang tuan muda bersifat seperti itu.
Sedangkan pemuda yang satu lagi lahir dari
keluarga pesilat, sejak kecil dia sudah belajar ilmu
silat, begitu dia berkelana di dunia persilatan dia
sudah menggegerkan dunia persilatan, dia adalah
jago pecut dan pedang, seorang pesilat muda yang
terkenal. Yang satu jago silat sedangkan yang satu lagi
jago dalam bidang sastra, mereka sama- sama
terkenal dan mempunyai masa depan yang cerah.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tapi sekarang ini mereka sedang meributkan
sesuatu, mereka menganggap lawan mereka adalah
musuh dan mereka sama-sama tidak mau kalah,
setelah tiga kali berjabat tangan, mereka sudah
memutuskan taruhannya, walaupun mereka merasa tegang tapi mereka berusaha untuk
menutupinya. "Sekarang Tuan harus mengatakan siapa nama
orang yang ada di dalam kereta Tuan," kata Guan
Ning. "Ide ini Tuan yang mencetuskannya, seharusnya
Tuan yang memberitahu dulu...." kata kusir muda
itu. Tiba-tiba dia tertawa dan berkata, "Sebenarnya
siapapun yang memberitahukan terlebih dahulu
tidak menjadi masalah, kalau Tuan tidak mau
mengatakannya, maka aku akan bicara dulu."
Baru saja dia akan bicara, Guan Ning segera
berkata, "Siapapun yang kalah atau menang, hal
ini tidak boleh disebarluaskan pada pihak ketiga,
ini bukan berarti aku...."
Perkataannya belum selesai pemuda itu sudah
berkata, "Betul, betul! Walau tadi Tuan tidak
mengatakannya akupun berniat tidak akan mengatakan kepada pihak ketiga...."
Tiba-tiba dia membalikkan badan dan berjalan
menuju keretanya dan berkata, "Bila mulut bicara
tidak ada bukti, lebih baik melihat dengan mata
kepala sendiri, mungkin Tuan tidak akan percaya
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tapi kalau orang yang sudah terbiasa berkelana,
mereka pasti akan langsung mengenali tetua ini."
Dia menunjuk ke dalam keretanya....
Hati Guan Ning tiba-tiba berdebar dengan
kencang dia berpikir, "Kalau memang benar orang
yang ada di dalam kereta itu adalah orang terkenal,
dan aku tidak tahu siapa dia sebenarnya, aku akan
merasa malu" Dia memarahi dirinya sendiri
mengapa telah bertindak ceroboh, tapi dia ingat
Gong Sun Zuo Zu pernah berkata, "Hati marah
karena kecerobohannya sendiri."
Tapi dia pernah mendengar Gong Sun Zuo Zu
pernah menyebutkan nama 14 orang terkenal di
dunia persilatan yang terbunuh di Wisma Si
Ming"Si Ming Hong Pao, Huang Shan Cui Xiu"
masih ada Gong Sun Zuo Zu yang tidak berdaya di
bawah tangan pelajar berbaju putih. "Gong Sun
Zuo Zu sama sekali tidak bisa mengeluarkan
ilmunya. Kedudukannya pasti kalah dengan kedudukan
pelajar berbaju putih yang ada di dalam keretaku.
Jika pasien yang ada di dalam kereta kusir itu
bukan salah satu dari 14 orang terkenal itu, aku
tidak perlu merasa takut dan cemas."
Berpikir sampai di sini diapun merasa agak lega
dan diapun tertawa. Kusir muda itu menunjuk
keretanya dan berkata, "Tetua ini adalah orang
terkenal Jun Shan Shuang Can, ketua Gai Bang,
yaitu Tuan Gong Sun Zuo Zu!"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dengan pelan dia menyebut Gong Sun Zuo Zu.
Dari sudut matanya dia melihat Guan Ning.
Sikapnya sangat sombong, dia mengira begitu
Guan Ning mendengar nama ini dia pasti terkejut
terkejut. Memang benar Guan Ning terkejut, kusir itu
tertawa dengan senang kemudian berkata, "Tuan
telah berkelana di dunia persilatan pasti mengenal
nama tetua ini! Nama dan kedudukan- tetua ini,
apakah lebih tinggi...."
Dengan sombong dia berkata, tapi"
Suaranya belum habis, Guan Ning sudah
tertawa terbahak-bahak, nadanya terdengar sangat
senang. Pemuda itu kaget dan berpikir, "Apakah
orang yang ada di dalam keretanya lebih terkenal
dari Gong Sun Zuo Zu?" Tapi dia berusaha
menghibur dirinya, "Di dunia ini jika ingin mencari
seseorang yang lebih kuat dari Gong Sun Zuo Zu,
sepertinya tidak mungkin. Walaupun ilmu silat
orang ini lumayan tapi kemampuannya biasa-biasa
saja. Kata-katanya seperti seorang tuan muda
biasa, mana mungkin dia bisa kenal dengan orang
tangguh dunia persilatan" Orang yang ada di
dalam keretanya itu, nama atau kedudukan tidak
mungkin lebih tinggi dari Jun Shan Shuang Can."
Tapi dia malah mendengar Guan Ning tertawa
dan berkata, "Gong Sun Zuo Zu adalah ketua Gai
Bang, aku pernah mendengar namanya tetapi...."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kata-katanya belum habis, tapi pemuda itu


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sudah menyambung perkataannya, "Tapi apa?"
Guan Ning tertawa geli melihatnya. Dia berkata,
"Tapi ketua Gong Sun jika melihat pasien yang ada
di dalam keretaku, dia pasti akan takut."
Kusir muda itu bertanya untuk memastikan,
"Apakah benar semua perkataanmu?"
Dia tertawa, "Silakan Tuan menyebut nama
orang yang di dalam kereta."
"Sebenarnya aku tidak tahu nama orang yang
ada di dalam keretaku, tapi aku bisa mengambil
kesimpulan bahwa nama dan kedudukan orang ini
lebih kuat dibandingkan dengan Gong Sun Zuo Zu,
karena?" Guan Ning telah menyaksikan dengan
mata kepala sendiri pertarungan yang terjadi
antara Gong Sun Zuo Zu dan pelajar berbaju putih
karena itu dengan tenang dia bisa mengatakan
semuanya, bukan karena terpaksa.
Tapi kata-kata Guan Ning membuat kusir muda
itu tertawa, nadanya terdengar sombong dan
menghina, "Jika Tuan mengira dengan kata- kata
Tuan tadi bisa menipuku, itu hanya seperti tipuan
anak kecil, tapi bukan aku...."
Kau tidak bisa menipuku.... Wu Bu Yun.
Guan Ning marah, "Walaupun aku adalah Guan
Ning, bukan orang terkenal di dunia persilatan,
aku juga bukan orang yang suka berbohong. Kata-
kataku tadi sama sekali bukan omong kosong, jika
Dewi KZ http://kangzusi.com/
memang aku berbohong kepada Tuan biar aku
mati disambar geledek, apakah kau mau percaya
atau tidak, terserah, aku tidak akan memaksa
Tuan!" Wu Bu Yun tertawa, "Bukankah kita sudah
berjanji, walaupun di dalam kereta Tuan adalah
raja, aku tidak akan peduli. Tapi jika sekarang
Tuan ingin menipuku, maaf, itu tidak bisa."
"Sekarang aku tanya kepada Tuan mengenai
perjanjian kita tadi, apakah masih berlaku" Jika
Tuan tidak menarik perjanjian ini, aku akan
menyuruh Tuan melakukan satu hal untuk aku!"
Guan Ning marah, kali ini benar-benar sangat
marah, tapi dia segera berpikir, "Nama orang yang
di keretaku aku tidak tahu, mana boleh aku
menyalahkan orang lain?" Karena itu dengan sikap
dan rupa sangat sedih dia melihat pemuda yang
sombong itu, dia ingin memukul dirinya sendiri
karena telah bicara sembarangan lalu dia menghembuskan nafas panjang.
Kemudian dia berpikir, dia segera berkata,
"Mulut bicara tidak ada bukti, lihat dengan mata
kepala sendiri, baru bisa percaya apa yang kau
lihat, jika Tuan tidak percaya pada kata-kataku,
walaupun aku terus bicara, itu akan percuma saja,
lebih baik...."
Dia berjalan memutari keretanya lalu membuka
jendela kereta, "Tuan tadi memuji diri sendiri
Dewi KZ http://kangzusi.com/
karena sangat berpengalaman di dunia persilatan,
apakah Tuan bisa mengenali siapa tetua ini?"
Awalnya Wu Bu Yun merasa ragu, tapi
kemudian dengan tersenyum dia berjalan mendekati kereta. Hari begitu cerah, membuat
jalanan yang begitu sepi tampak berkilauan seperti
perak, karena salju telah menutupi jalan.
Wu Bu Yun pelan-pelan mengikuti arah jari
Guan Ning menunjuk kemudian dia melihat ke
dalam kereta, kereta yang dari luar terlihat sangat
jelek dan tua, ternyata di dalam dihiasi dekorasi
mewah dan nyaman. Di dalam masih terlihat
sebuah papan. Di atas papan terdapat selimut
lembut yang terbuat dari sutra. Masih ada kasur
bagus berwarna ungu. Di atas kasur ada seseorang
yang sedang berbaring, wajahnya sangat pucat,
ikat kepalanya sudah dilepas, rambutnya berantakan, nafasnya terdengar lemah. Sulit
dibedakan apakah dia masih hidup atau sudah
mati" Dia seorang laki-laki setengah baya.
Pemuda itu dengan teliti melihat laki-laki
setengah baya itu, wajahnya kurus, kedua alis
berbentuk seperti pedang, bibirnya berbentuk tipis
dan bagus, tapi sepasang matanya terpejam rapat.
Dia seperti mengenali wajah laki-laki separuh
baya itu, tapi juga seperti tidak mengenalinya. Dia
melihat lagi dengan teliti, tiba- tiba dia teringat
pada seseorang, "Apakah benar orang ini adalah
dia?" Dewi KZ http://kangzusi.com/
Perkiraannya ini membuat dia sendiripun tidak
percaya. Angin berhembus dingin dan melewatinya,
membuat dia menjadi gemetar. Tiba-tiba dia
membuka pintu kereta, dengan cepat dia menarik
tangan kiri pelajar berbaju putih, kemudian tiba-
tiba menyerang Guan Ning yang masih berdiri di
sisi kereta. Serangan ini benar-benar membuat Guan Ning
terkejut, dia sempat melihat gerakan pemuda yang
bernama Wu Bu Yun, dia merasa aneh, dia tidak
tahu mengapa pemuda itu tiba- tiba menarik
tangan kiri untuk melihatnya. Apa yang ingin
dilihatnya" Sekarang tiba-tiba saja dia diserang,
dia merasa kaget dan secara refleks mundur....
Posisinya yang tiba-tiba mundur membuat
dirinya sendiri terkejut. Karena tempat itu adalah
persimpangan jalan, dan jalan tidak begitu lebar,
selain itu orang yang berlalu lalang di sanapun
sangat sedikit. Sewaktu keluar dari kota Bei Jing,
pikiran Guan Ning sedang kacau, dia sama sekali
tidak memperhatikan arah jalan, dia membiarkan
kudanya berjalan ke arah yang kudanya inginkan
karena itu tanpa sadar dia sudah berada di sini.
Kebetulan saat itu ada 2 orang yang lewat di
sana, tiba-tiba terasa ada bayangan orang yang
melayang terbang, melayang setinggi beberapa
meter, mereka kaget dan kuda yang mereka pakai
juga segera dihentikan.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Karena dalam keadaan terdesak Guan Ning
mundur, badannya secara tiba-tiba terbang,
melayang terbang jauh melewati jalan dan turun di
balik semak-semak.
Dia belajar ilmu pedang selama 3 tahun,
terhadap ilmu meringankan tubuh dia sama sekali
tidak mempunyai dasar. Tapi karena dia tidak
tertarik dengan ilmu meringankan tubuh, hal ini
membuatnya tidak bisa melompat walaupun dia
sudah rajin mempelajarinya.
Sekarang dia dalam keadaan kaget karena ilmu
meringankan tubuhnya mengalami kemajuan, dia
tidak sadar kalau beberapa bulan ini, ilmu
meringankan tubuh yang dipelajarinya benar-benar
sangat aneh dan hebat. Seorang petani biasapun,
bila dia mendapatkan buku rahasia silat yang
diperebutkan semua orang persilatan, dalam waktu
3 tahun dia akan menjadi seorang pesilat tangguh,
apalagi bagi seorang Guan Ning.
Serangan Wu Bu Yun tadi tidak mengenai
sasaran, dia kembali menyerang dan membentak,
"Sebelumnya aku mengira kau adalah pemuda
jujur, tidak disangka kau berteman dengan iblis
ini. sepertinya pemuda yang tidak tahu malu yang
diceritakan oleh Tetua Gong Sun tak lain adalah
kau. Hari ini kau sangat sial karena bertemu
denganku, aku tidak akan melepaskanmu....
Mengikuti suara amarahnya, tubuhnya yang
tinggi berputar ke depan Guan Ning, telapak
tangan menyerang ke arah Guan Ning.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sejak kecil Wu Bu Yun sudah mempelajari ilmu
silat dan mendapatkan ilmu turunan keluarganya
yang tinggi. Walaupun di dunia persilatan dia
bukan nomor satu, tapi ilmunya sudah berada di
atas banyak pendekar, sekarang karena marah,
angin kencang yang dilancarkan untuk menyerang,
benar-benar membuat orang kaget.
Yi Jian Shen Jiu Zhou, Si Tu Wen, walaupun dia
sangat terkenal karena selama berkelana dia selalu
berlaku adil dan jujur. Guan Ning yang menjadi
muridnya, walaupun sangat disayang oleh gurunya, tapi lantaran gurunya tidak mempunyai
ilmu yang cukup tinggi, otomatis Guan Ning juga
tidak bisa menguasai ilmu yang tinggi. Apalagi
yang disebut dengan ilmu silat, kecuali bila ada Ru
Yi Qing Qian yang bisa membuat orang dengan
jalan pintas menguasai ilmu silat tapi jika ingin
menguasai ilmu silat yang tinggi dalam waktu 3
tahun, itu hanyalah sebuah mimpi.
Maka walaupun dalam beberapa bulan, Guan
Ning sudah berlatih ilmu yang terdapat dalam Ru
Yi Qing Qian dan mempelakari tenaga dalamnya,
tapi dia tetap tidak bisa menahan serangan Wu Bu
Yun yang sejak kecil memang telah belajar ilmu
silat. Telapak tangan Wu Bu Yun seperti memenuhi
langit, telapaknya membawa angin kencang siap
menindih Guan Ning.
Guan Ning merasakan ada angin yang begitu
kencang, dia tidak bisa menahan.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia memejamkan mata pasrah menerima pukulan yang dilontarkan kepadanya tapi karena
badannya bergerak secara refleks, membuatnya
tanpa terasa mundur lagi, dia bisa menghindari
serangan yang dilancarkan begitu dasyat. Tapi
sebelum dia menarik nafas dengan normal,
serangan itu datang lagi.
Tadi Wu Bu Yun memecut Guan Ning dan
dengan mudahnya Guan Ning menghindar, dia
mengira Guan Ning hanya seorang angkatan baru.
Dia sama sekali tidak tahu kalau tadi Guan Ning
hanya asal-asalan.
Pada saat bertarung, walaupun dia masih muda
tapi dia sudah berpengalaman dalam menghadapi
musuh, dia sudah mengetahui sampai di batas
mana kemampuan silat Guan Ning, karena itu dia
yakin bisa dengan cepat memenangkan pertarungan ini.
Wu Bu Yun dan Gong Sun Zuo Zu mempunyai
hubungan yang erat. Dari mulut Gong Sun Zuo Zu,
dia mendengar cerita yang membuatnya ingin
membunuh Guan Ning, karena itu dia tidak
memberi ampun lagi.
Wu Bu Yun terus menyerang dan Guan Ning
hanya bisa menghindar, hanya dalam waktu
sekejap, mereka telah meninggalkan jalan dan
sekarang berada di sawah yang padinya sudah
dipanen. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Padi yang sudah dipanen penuh salju dan belum
mencair, membuat sawah itu menjadi sangat licin.
Guan Ning tidak bisa mengatur keseimbangan
tubuhnya dan akhirnya dia terjatuh....
Langit mendung tiba-tiba berubah menjadi
gelap. Apakah ini melambangkan bahwa akan
terjadi hal yang menyedihkan di dunia ini"
Langkah Wu Bu Yun mengikutinya dari
belakang. Jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk seperti pedang dikeluarkan dari
sarungnya lalu mengarah ke dada Guan Ning.


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tapi begitu telapak tangannya sampai di tengah-
tengah, badan Guan Ning yang tadinya akan
terjatuh tiba-tiba salto ke belakang.
Serangan Wu Bu Yun meleset lagi, tapi karena
Guan Ning terjatuh tubuhnya sudah dikelilingi
bayangan telapak, walaupun Guan Ning terus
menghindar tapi karena dia sempat terjatuh, hal
ini membuatnya sulit untuk menghindari serangan
itu, palagi ilmu silat Guan Ning tidak sekuat dan
sehebat Wu Bu Yun.
Wu Bu Yun tahu kalau Guan Ning tidak akan
bisa lolos dari cengkramannnya lagi, karena itu
serangan nya juga berubah menjadi sangat pelan.
Tapi Guan Ning melihat ada telapak yang datang
menyerangnya, dia malah membusungkan dadanya
dan berkata, "Benar- benar orang licik!"
Wu Bu Yun terpaku. Guan Ning adalah orang
yang sangat pintar, walaupun dia belum pernah
Dewi KZ http://kangzusi.com/
bertarung tapi pada saat penentuan hidup dan
matinya, semua kepintarannya membantunya
mengambil keputusan dengan tepat. Serangan Wu
Bu Yun sudah tidak bisa dihindari, dia malah
menyambut serangan itu dan marah. Hal ini
membuat Wu Bu Yun ingin dengan memenangkan
pertarungan. Guan Ning merasakan telapak tangan lawannya
hampir mengenai dadanya, tapi ditarik kembali.
Dia melihat Wu Bu Yun yang sedang membentak,
"Pada siapa kau marah?"
Guan Ning tertawa, "Kau kalah taruhan, tapi
ilmu silatmu berada di atasku, sebenarnya kau
bisa membunuhku, mengapa...."
"Mengapa kau tidak membunuhku" Kalau kau
membunuhku, tidak akan ada orang yang tahu.
Kau sudah kalah d ariku dan tidak ada orang lagi
yang akan memaksamu untuk memenuhi taruhan
ini.... Tuan adalah orang pintar, masa tidak tahu
aku marah pada siapa?"
Guan Ning bukan orang yang takut mati, sejak
dulu sampai sekarang, kematian terasa berat
seperti Gunung Tai dan hujan seperti bulu begitu
halus, jika untuk membela kebenaran dia harus
mati, dia tidak perlu merasa takut, tapi sekarang
dia merasa sia-sia mati di tangan Wu Bu Yun.
Bukan saja tidak pantas juga tidak ada artinya"
Karena itu dia lalumengeluarkan kata- kata
pedas, Wu Bu Yun kaget dan terpaku. Wajahnya
Dewi KZ http://kangzusi.com/
menjadi merah, telapak tangannya juga pelan-
pelan ditarik kembali. Guan Ning bertanya,
"Mengapa serangan telapak Tuan ditarik kembali...."
Wu Bu Yun menghembus nafas, dia menjawab
dengan gagah, "Perkataan dari mulut seorang laki-
laki sejati berharga seperti emas, aku mengenal
orang yang ada di dalam kereta Tuan, ilmu silatnya
memang lebih tinggi Tetua Gong Sun Zuo Zu,
karena itu apa yang kau inginkan, aku akan
menepatinya."
Guan Ning benar-benar memuji sikap dan
perilaku Wu Bu Yun sebagai seorang laki-laki
sejati. Terlihat Wu Bu Yun masih penuh dengan hawa
membunuh dia berkata, "Ilmu silat Tetua Gong
Sun memang tidak sekuat orang itu, tapi dia .
adalah pendekar yang dihormati banyak orang,
mana bisa disamakan dengan iblis itu. Aku.... aku,
Wu Bu Yun benar-benar sangat ingin mengupas
kulitnya lalu memakan dagingnya...."
Hati Guan Ning bergetar, "Apakah pelajar
berbaju putih itu memang iblis jahat" Apakah
orang-orang yang berada di Wisma Si Ming dia
yang membunuh semuanya"
HeehhL.Kau mengira kau adalah orang pintar
dan jujur, dan selalu berhati tenang, sekarang kau
malah membantu penjahat, malu jika bertemu
dengan orang...."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning merasa bingung.
Terdengar Wu Bu Yun berkata lagi, "Cepat
katakan, apa yang kau inginkan. Aku akan
membantumu melaksanakan keinginanmu kemudian aku akan membunuhmu serta iblis itu."
Guan Ning mengeluh di dalam hati, dengan teliti
dia mengenang apa saja yang sudah terjadi.
Kepercayaannya kepada pelajar berbaju putih
sudah berkurang sebanyak 30%. Apa yang terjadi
di Wisma Si Ming,, kembali dipikirkannya lagi
dengan teliti. Tiba-tiba matanya terbuka dengan
lebar dan menjawab, "Kalau Tuan sudah berkata
seperti itu, Tuan benar-benar seorang laki-laki
sejati, sekarang aku akan menyuruh Tuan untuk
membawa tetua yang ada di dalam keretaku ke
Gunung Miao Feng untuk mencari seorang tabib
sakti dan mengobati lukanya, kemudian apa yang
akan Tuan lakukan kepada iblis itu, tidak ada
hubungannya lagi denganku."
Dari mulut Ling Ying, Guan Ning tahu di
Gunung Miao Feng disana tinggal seorang tabib.
Dia bisa mengobati berbagai macam racun.
Siapakah orang itu" Dimana dia berada" Bagaimana caranya dia bisa menemukan orang itu,
serta meminta dia untuk mengobati racun yang
ada di tubuh pelajar berbaju putih. Dia sama sekali
tidak tahu bagaimana langkah- langkahnya.
Tapi Guan Ning telah bertekad apapun yang
terjadi, dia tetap akan berusaha menawarkan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
racun yang ada di tubuh pelajar berbaju putih dan
membantunya mengembalikan ingatannya.
Karena sudah bertekad kuat, dia segera
mengatakan hal itu, tapi wajah Wu Bu Yun terlihat
sudah berubah. Dengan perlahan dia berkata, "Aku
lihat Tuan masih muda juga tampan serta
mempunyai ilmu silat lumayan bagus, masa depan
Tuan di dunia persilatan sangat cerah." Matanya
melihat ke dalam kereta dan berkata, "Orang
macam apakah Tetua yang ada di dalam kereta
itu?" Guan Ning melihat sorot mata pemuda itu penuh
dengan kebencian, hati Guan Ning bergetar
dibuatnya, dia menggelengkan kepala dan berkata,
"Nama dan identitas Tetua itu saja aku tidak tahu."
"Tuan tidak mengenal orang itu, mengapa Tuan
harus menolongnya?" Wu Bu Yun bertanya dengan
dingin. Dia terus menatap Guan Ning.
Guan Ning terpana cukup lama dan berpikir,
tapi dia tidak bisa mencari kata-kata yang tepat
untuk menjawabnya. Guan Ning adalah pemuda
yang senang menolong sesamanya, hatinya tidak
sama dengan orang lain, dia tidak mengenal pelajar
berbaju putih, dia bukan saudara juga bukan
kenalan lama, tapi dia sudah berjanji bahwa dia
akan membantu pelajar berbaju putih itu mengembalikan ingatannya, apalagi dia merasa
kalau peristiwa di Wisma Si Ming banyak yang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
patut dicurigai, kecurigaan ini tidak terlihat dari
luar dan dia yakin kalau pelakunya bukan pelajar
berbaju putih. Keputusan ini sebagian berasal dari perasaannya
tapi juga disertai dengan bukti, apalagi di dalam
pondokan itu tiba-tiba keluar pak tua kurus dan
membunuh Nang Er. Cangkir yang tersimpan di
atas meja di ruangan itu tiba- tiba saja
menghilang.... semau ini membuatnya menjadi
curiga. Tapi kecurigaannya ini tidak bisa diungkapkan
begitu saja, maka dia lebih memilih diam. Wu Bu
Yun berkata lagi, "Apakah kau tahu apa saja yang
telah dikerjakan oleh orang itu, tidak ada satupun
yang masuk ke dalam kategori benar. Orang dunia
persilatan begitu membencinya sampai ke tulang
sumsum, tapi Tuan malah begitu baik kepadanya,
jika hal ini diketahui oleh orang dunia persilatan,
semua ini benar-benar tidak ada kebaikannya
untuk Tuan. Waktu itu.... hei, hei, bukan nama
Tuan saja yang akan tercemar, bahkan mungkin
nyawa Tuanpun akan terancam?"
Mereka berdua sama-sama masih muda, sama-
sama tampan, mereka juga merasa harus saling
dinasehati. Dari mulut Gong Sun Zuo Zu, Wu Bu
Yun mendengar penghinaan dan rasa marah Gong
Sun Zuo Zu kepada Guan Ning. Wu Bu Yun
mengira kalau Guan Ning telah bersekongkol
dengan pelajar berbaju putih itu maka diapun
berusaha menasehati Guan Ning.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tapi begitu dia melihat Guan Ning tampak
kebingungan, dia hanya melihat langit seperti tidak
mendengar kata-kata Wu Bu Yun. Tiba-tiba Guan
Ning melihat Wu Bu Yun dan bertanya, "Kalau
Tuan begitu tahu bagaimana kelakuannya, Tuan
pasti tahu nama dan identitasnya?"
"Kelak Tuan pasti akan tahu nama dan
identitasnya." Suara Wu Bu Yun penuh dengan
kebencian. Rasa benci membuatnya sulit untuk
mengatakan nama pelajar berbaju putih itu.
Guan Ning menghembus nafas dan berkata,
"Walaupun Tuan tidak akan memberitahukan
nama orang itu, aku tidak akan memaksanya, tapi
Tuan sudah kalah taruhan maka itu Tuan mau
tidak mau harus menepati perjanjian yang telah
kita sepakati, yaitu pergi membawaku ke Gunung
Miao Shan dan menemukan tabib sakti. Jika Tuan
ingin pergi tanpa peduli, aku tidak akan melarang
Tuan." Guan Ning melihat Wu Bu Yun begitu membenci
pelajar berbaju putih, maka dia merasa tidak
pantas memaksa orang lain untuk melakukan hal
yang tidak dikehendakinya.
Wu Bu Yun marah dan berkata, "Apakah Tuan
tidak mendengar kata-kataku tadi?"
"Apa yang Tuan bicarakan tadi, aku telah
mendengar semuanya, hanya saja aku sudah
terlanjur berjanji dengan orang ini. Ceritanya
sangat panjang, jika ada waktu aku pasti akan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
menceritakannya, jadi walau bagaimanapun aku
harus tetap mengobati lukanya."
Sejak tadi Guan Ning tidak mau mengubah
pandangannya, terpaksa Wu Bu Yun mendengar
kata-katanya, karena itu Wu Bu Yun hanya bisa
marah, kemudian kembali ke kereta sendiri dan
lalu naik ke atas kereta.
Terlihat jalan dipenuhi salju itu, pada saat
ditendang oleh Wu Bu Yun menjadi sebuah lubang
besar. Wu Bu Yun menarik tali kereta dan kereta
mulai berjalan. Guan Ning dengan cepat naik ke
atas keretanya dan keretapun mulai berjalan.
Tiba-tiba di belakang terdengar suara Wu Bu
Yun yang dingin, "Tuan mau pergi ke mana?"
Guan Ning balik bertanya, "Tuan sendiri akan
pergi ke mana?"
Wu Bu Yun tiba-tiba turun dari keretanya dan
memungut pecut yang tadi terjatuh, langkahnya
ringan, gerakan tubuhnya juga ringan, dia kembali
lagi ke atas kereta dan berkata, "Aku akan ke Miao
Feng Shan."
"Apakah Tuan akan membawaku ke sana?"
tanya Guan Ning.
Wajah Wu Bu Yun tampak datar, tapi sorot mata
seperti sangat marah, dia membentak, "Apakah
kau kira aku akan melanggar janjiku?"
Guan Ning melihat langit agak gelap, sepertinya
akan turun hujan, karena itu dia segera memutar
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kereta mengikuti kereta Wu Bu Yun dari belakang.
Terdengar Wu Bu Yun bersiul 2 kali, dua kereta


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berjalan beriringan, yang satu di depan dan yang
lainnya di belakang. Siulan Wu Bu Yun penuh
dengan kebencian dan tampaknya Guan Ning akan
mengalami banyak kesulitan. Guan Ning berpikir,
"Apakah dalam hati orang ini terdapat pikiran yang
sulit diselesaikan?"
Udara terasa semakin dingin.
Walaupun jalan di sana lebar tapi jarang ada
orang yang lewat, karena itu dua kereta bisa
berjalan bersamaan-sama. Guan Ning melihat Wu
Bu Yun tetap tidak bicara kepadanya, alisnya yang
panjang tertutup oleh tepi topinya. Alis itu tampak
berkerut. "Apa yang sedang dipikirkannya" Apa yang
kuminta darinya bukan masalah yang sulit untuk
dilakukan."
Guan Ning terus berpikir. Wu Bu Yun berkata
dengan dingin, "Miao Feng sudah tidak jauh dari
sini, sebelum sampai disana aku harus memberitahukan beberapa hal kepadamu."
Dengan serius dan pelan dia mulai berkata,
"Gunung Miao Feng adalah tempat di mana tinggal
tabib sakti, tapi tempat itu seperti kandang
harimau juga naga. Kita pergi ke sana, apakah
keadaan aman atau tidak, sukses atau gagal masih
sulit ditebak, hanya dengan modal ilmu silat
seperti itu saja kau ingin bertemu dengan orang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
ini, persoalan ini benar-benar lebih sulit daripada
memanjat langit. Aku hanya memperkirakan kau
hanya akan berhasil 30%, karena itu kau jangan
menganggap enteng semua ini."
Guan Ning mengangguk, dia merasa aneh dan
berpikir, "Biasanya seeorang tabib harus mempunyai hati menolong nyawa orang lain,
mengapa dia bisa begitu berbahaya?"
Sepertinya Wu Bu Yun sedang menghembus
nafas dan melihat gunung yang begitu besar dan
gelap. Dia berkata lagi, "Kau bukan orang persilatan,
kau tidak akan mengerti meskipun dari luar, dunia
persilatan terlihat begitu tenang, tapi di dalamnya
ada gelombang besar yang mulai bergejolak, semua
perkumpulan di dunia persilatan dan ketua-ketua
perkumpulan yang jarang muncul, mereka sudah
meninggalkan gunung dan keluar dari tempatnya.
Apa sebabnya, kau pasti sudah mengetahuinya."
"Apakah karena peristiwa di Wisma Si Ming?"
"Benar," jawab Wu Bu Yun dingin, "Aku harus
kasih tahu lagi kepadamu, orang yang ada di
dalam keretamu sekarang menjadi pusat perhatian
dunia persilatan. Tentang diri Tuan, juga menjadi
orang yang ingin ditemui oleh orang-orang dunia
persilatan, apalagi perkumpulan Luo Fu, Wu Dang,
Shao Lin dan Tai Hang. Murid-murid mereka telah
meninggal di Wisma Si Ming, mereka tidak akan
melepaskanmu begitu saja."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Mengapa?" suara Guan Ning terdengar sedikit
bergetar. "Mengapa?" Wu Bu Yun mengulangi pertanyaan
Guan Ning sambil tertawa kecut dan menjawab,
"Semua orang dunia persilatan tahu kalau pesilat
tangguh yang mati di Wisma Si Ming semua mati di
tangan iblis yang sekarang berada di dalam
keretamu, jangankan Shao Lin, Wu Dang yang
berhubungan langsung dengan peristiwa ini, Kun
Lun dan Tian Zhang, perkumpulan inipun karena
peristiwa berdarah ini, mereka keluar untuk
meminta keadilan. Sekarang daerah Chang Jiang
dan Huang He, di kedua sungai itu menjadi tempat
berkumpulnya orang persilatan, mereka akan
meminta keadilaan karena peristiwa di Wisma Si
Ming. Walaupun iblis yang ada di dalam keretamu
berilmu silat tinggi, apakah dia bisa menahan
gabungan semua orang dunia persilatan?" Dia
tertawa tapi juga menghembuskan nafasnya.
"Kali ini aku membawamu ke Gunung Miao Feng
hanya sekedar untuk mencari tabib sakti, jika hal
ini diketahui oleh dunia persilatan, akupun akan
sulit melarikan diri.... heehh! Di depan sana ada
rumah makan, kita mampir ke sana dulu setelah
itu baru naik ke Gunung Miao Feng, bagaimana
menurutmu?"
Guan Ning mengikutinya dari belakang, dia terus
memikirkan kata-kata Wu Bu Yun, bukan karena
mendengar kata-kata Wu Bu Yun maka dia
menjadi takut, tapi yang dia khawatirkan adalah
Dewi KZ http://kangzusi.com/
apakah dia bisa mengungkapkan rahasia Wisma Si
Ming. Karena sampai saat ini dia semakin
tenggelam ke dalam kabut yang tebal, sedikit bukti
untuk mulai mencari tahu juga tidak ada, diam-
diam dia berkata pada dirinya sendiri.
"Cangkir yang tiba-tiba saja menghilang itu
sebenarnya siapa yang telah mencurinya" Di
pondok itu tiba-tiba saja muncul pak tua,
sebenarnya siapa pak tua itu" Di jembatan kecil
pada saat aku menyeberang siapa yang telah
menyerangku dengan senjata rahasia" Apakah E
Mei Bao Nang" Pelajar berbaju putih itu kapan dan
di mana telah terkena racun" Siapa yang telah
meracuninya" Semua ini hanya pelajar berbaju
putih saja yang bisa menjawab walaupun hanya
sebagian, siapapun tidak akan bisa memberikan
jawabannya tapi pelajar berbaju putih ini sudah
hilang ingatan. Siapa namanya juga dia tidak
tahu." Dia menghembuskan nafas panjang. Mereka
sudah sudah sampai di rumah makan, arak bisa
membuat semua masalah sirna untuk sementara.
Dengan langkah besar diapun masuk ke dalam
rumah makan itu, lalu dengan langkah tergopoh-
gopoh dia keluar lagi, angin dingin menghembus
tubuhnya, dia sudah tidak merasa dingin lagi.
Wajah Wu , Bu Yun pun sudah berubah menjadi
merah, mereka berdua mabuk di rumah makan
kecil ini, dengan tidak bersuara mereka terus saja
minum tapi sekarang perasaan mereka mulai
bergejolak. Dua orang pemuda berbaju compang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
camping, mereka pasti tidak akan menarik
perhatian orang. Wu Bu Yun merasa sangat
senang, tapi bagi Guan Ning ini adalah pertama
kalinya tidak dipedulikan orang lain. Karena itu
sewaktu dia akan meninggalkan rumah makan, dia
memberikan uang cukup banyak kepada pelayan,
membuat pelayan itu merasa kaget hingga terpana.
Sekarang dengan langkah besar dia berjalan
menuju keretanya. Dia berkata, "Kakak Wu, tadi
kau sudah menasehatiku dengan beberapa kalimat. Sekarang giliranku yang bicara...."
"Pertama, aku tidak tahu mengapa Tetua Gong
Sun bisa terluka...."
Wu Bu Yun menjawab, "Tetua Gong Sun terluka
karena dia merasa sedih telah kehilangan saudara
kembarnya, maka dia merasa marah dan dengan
sekuat tenaga berusaha melawan iblis itu., tenaga
dan nafasnya habis, ditambah lagi dengan adanya
angin dingin yang menyerang tubuhnya, karena
hal inilah maka beliaupun roboh di gunung
terpencil itu. Jika bukan secara kebetulan bertemu
denganku, tetua yang selalu bersikap adil, lurus,
dan mempunyai hati pendekar ini, pasti akan mati
di tangan kalian."
Guan Ning tertawa terbahak-bahak, "Apa" Mati
di ttangan kami.... hei, Kakak Wu, kau salah besar,
walaupun aku.... tidak ada hubungannya dengan
peristiwa ini, sekalipun orang yang ada di dalam
keretaku berniat mengambil nyawa Gong Sun Zuo
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Zu, sejak awal dia pasti sudah mengambilnya tidak
perlu menunggu sampai sekarang...."
Wu Bu Yun mengerutkan dahinya. Dia ingin
membantah. Guan Ning dengan cepat berkata lagi,
"Aku harus bersulang dengan Kakak Wu, kelak
aku pasti bisa mencari kebenaran tentang semua
persoalan ini dan membuktikan bahwa tetua yang
ada di dalam keretaku tidak ada hubungannya
dengan semua peristiwa ini.... aku ingin melihat
bagaimana para tetua dunia persilatan menjawabnya."
"Kalau memang dia yang melakukannya, bagaimana?"
Tangan kanan memukul tangan kiri. Guan Ning
berkata, "Kalau dia memang biang keladi semua
hal ini, aku akan membunuh dia untuk membalaskan dendam pendekar-pendekar dunia
persilatan yang sudah mati."
Wu Bu Yun tertawa dingin, "Apa" Kau ingin
membunuh dia. Hei, hei.... Hei!"
Segera dia membalikkan badan dan menjalankan keretanya, dia sama sekali tidak
melihat ke arah Guan Ning lagi. Langit yang gelap
dan udara yang terasa dingin, salju mulai turun.
(Oo-dwkz-lav-oO)
Dewi KZ http://kangzusi.com/
BAB 7 : Pesilat tangguh ada di mana-mana
Guan Ning dan Wu Bu Yun sedikit mabuk,
mereka menjalankan kereta lebih kencang lagi.
Walaupun Guan Ning merasa banyak persoalan
yang harus dia sampaikan kepada Wu Bu Yun, tapi
roda kereta mengeluarkan bunyi keras. Bila dia
memaksa bicara, tetap tidak akan terdengar oleh
Wu Bu Yun, terpaksa dia hanya menyimpannya di
dalam hati. Malam musim dingin di utara datang lebih awal.
Guan Ning melihat ke depan, di depan tampak
gelap dan banyak lampu yang mulai dinyalakan.
Dia tahu kota yang ada di depan sana adalah kota
yang lumayan besar, walaupun dia lahir dan besar
di ibukota, tapi dia tidak tahu apa nama kota itu.
lebih-lebih tidak tahu berapa jauh lagi mereka
harus berjalan" Salju masih turun, dari dalam
kegelapan tiba-tiba muncul dua kuda yang besar.
Kedua ekor kuda itu datang dengan cepat dan
tampak terburu-buru, kecepatannya seperti kilat.
Guan Ning kaget. Peristiwa kereta mereka yang
bertabrakan seakan terulang lagi. Karena itu dia
segera berteriak, "Cepat tarik tali kekang kudanya!"
Hanya dalam waktu singkat kedua ekor kuda itu
lewat, dalam derap lari kuda, terdengar suara tawa
dan marah, "Bocah penakut, kau tidak perlu
merasa takut sampai seperti itu, kami tidak akan
menabrakmu."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Suaranya tinggi dan menggunakan logat Shan
Xi. Dari sana dapat diketahui bahwa orang- orang
tadi tak lain adalah pendekar-pendekar yang akan
berkumpul di sini.
Guan Ning bertanya kepada Wu Bu Yun, "Kakak
Wu, apakah kau melihat dengan jelas bagaimana
wajah mereka?"
Tapi begitu menoleh ke arah Wu Bu Yun, topi
Wu Bu Yun sudah tertarik ke bawah. Begitu
mendengar kata-kata Guan Ning, dia tidak
mengangkat kepalanya, hanya terdengar suara dari
hidungnya, "Jangan mengurusi masalah orang
lain." Guan Ning terpaku, pemuda gagah ini mengapa


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sekarang malah tampak menahan diri. Walaupun
dalam keadaan terpana Guan Ning tetap menjalankan kereta kudanya.
Tapi"baru saja kereta kuda mereka berjalan
sebentar, dua ekor kuda besar yang hampir
menabrak mereka muncul kembali dari dalam
kegelapan, kali ini lari kuda itu terlihat lebih
terburu-buru lagi. Guan Ning dengan cepat
menarik tali kekang kudanya. Orang yang berada
di atas kuda benar-benar sangat lincah, mereka
lewat di sisi Guan Ning dengan tergesa-gesa. Yang
satu memakai baju ketat, wajahnya penuh dengan
cambang. Karena gelap Guan Ning tidak bisa
melihat dengan jelas wajah mereka, tapi dari
gerakannya terlihat kalau mereka adalah pendekar-pendekar berilmu silat tinggi. Orang dan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kuda sudah jauh, hanya terdengar suara mereka
dari jauh dan dari nada bicaranya sepertinya
mereka marah. "Apakah kalian mencari mati" Dua kereta
seharusnya berjalan dalam satu baris, kalau
tidak...."
Suara angin terlalu kencang membuat suara
amarah mereka tertutup oleh suara angin. Tapi
Guan Ning merasa tersinggung, dia membalikkan
badannya ingin memarahi mereka, tapi dia melihat
kepala Wu Bu Yun lebih ditundukkan lagi, dia
hanya diam sambil memegang tali kekang kudanya
dan dengan cepat berjalan melewati kereta Guan
Ning, dia menuruti apa yang orang katakan dan
tidak berani berjalan dalam satu jejer dengan
kereta Guan Ning. Guan Ning marah juga kaget
melihat sikap pemuda ini, dia tidak mengerti.
Tiba-tiba.... terasa angin dingin berhembus, dari
depan datang lagi 2 ekor kuda. Yang satu berada di
kiri dan yang satu berada di kanan, mereka
Suling Emas Dan Naga Siluman 29 Dewi Ular Karya Kho Ping Hoo Suling Emas Dan Naga Siluman 1
^