Harpa Iblis Jari Sakti 7

Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung Bagian 7


*** ( )*** Liat Hwe Cousu membuka matanya perlahanlahan, kemudian membentak.
"Siapa Anda?" Orang berkedok itu tertawa dingin. "Aku adalah aku!" sahutnya.
Usai menyahut, orang itu melangkah pergi. Tapi ketika melewati Tam Goat Hua dan kakaknya ia berhenti sejenak sambil menatap mereka berdua dengan sorot mata tajam.
Kemudian dia berjalan lagi dan berhenti di dekat sebuah batu.
Saat itu tengah hari, masih banyak orang datang di puncak Sian Jin Hong. Ketika hari mulai sore, muncullah si Setan-Seng Ling bersama Setan Kepala Kerbau dan Setan Kepala Kuda.
Kou Hun Su Seng Cai dan Sou Mia Su Seng Bou segera menyapanya, kemudian mereka lalu bercakap-cakap dengan suara rendah.
Si Setan-Seng Ling segera memandang Tujuh Dewa, Tam Goat Hua dan kakaknya dengan sorotan tajam, setelah itu barulah duduk.
Tam Goat Hua tertawa. "Kak, setan tua tiba, setan kecil langsung mengadu."
Kakak Tam Goat Hua menyahut. 480 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Diam! Entah kenapa ayah masih belum muncul" Lebih baik kita jangan cari gara-gara!"
Tam Goat Hua meleletkan lidahnya, tapi diam tak bersuara lagi.
Tak lama setelah si Setan-Seng Ling duduk, muncul lagi seorang setan dari Istana Setan, yang langsung menghampiri si Setan-Seng Ling, kemudian berbisik-bisik.
Si Setan-Seng Ling mendongakkan kepala memandang Tam Goat Hua dan kakaknya.
"Benarkah urusan itu?" tanyanya dingin.
"Tidak salah," sahut setan itu.
Semua orang tidak tahu apa yang mereka bisikkan, namun Tam Goat Hua dan kakaknya tahu, apa yang mereka bisikkan itu pasti berkaitan dengan dirinya. Kini mereka berdua bersama Tujuh Dewa, Liok Ci Siansing, Pik Giok Sen dan Tiat Cit Song Jin, tentunya tidak merasa takut kepada si Setan-Seng Ling.
Hari itu walau sudah begitu banyak jago tangguh berkumpul di puncak Sian Jin Hong, namun tidak terjadi suatu apa pun.
Ketika menjelang malam, muncul lagi dua jago tangguh dari Bu Tong Pai. Mereka memberitahukan bahwa di tengah jalan mereka melihat ketua Tiam Cong Pai bersama belasan jago tangguh telah menuju ke puncak Sian Jin Hong.
Lalu tampak dua nenek berpakaian aneh membaur di situ.
Di leher kedua nenek itu melingkar seekor ular berkembang-481
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
kembang. Siapa pun tidak tahu asal-usul kedua nenek itu.
Mendengar pemberitahuan itu semua orang yakin, bahwa tidak lama lagi pihak Go Bi Pai pasti akan menyusul.
Hari sudah malam, keadaan tetap tenang, tak terjadi suatu apa pun.
Namun semua orang tahu, ketenangan itu justru merupakan awal dari suatu badai.
Sejak Tam Goat Hua kecil, dia hanya mengikuti ayahnya tinggal di sebuah goa untuk belajar ilmu silat. Beberapa tahun ini baru pindah ke daerah Su Cou. Maka dia sama sekali tidak pernah menghadapi situasi seperti itu.
Menurutnya, alangkah baiknya berjalan-jalan ke sana ke mari dan bercakap-cakap dengan partai lain, sebab itu akan menambah pengetahuannya.
Akan tetapi, ketika dia sampai di situ, justru telah bentrok dengan Seng Cai dan Seng Bou. Kini si Setan-Seng Ling sudah berada di situ, sehingga membuatnya tidak berani sembarangan pergi.
Lagipula pihak Hwa San Pai amat membencinya, maka kalau dia meninggalkan Tujuh Dewa, mungkin pihak Hwa San Pai akan menangkapnya Iagi. Oleh karena itu, dia terpaksa tiduran di atas tanah. Sayup-sayup dia mendengar percakapan lirih, ternyata kakaknya bercakap-cakap dengan Han Giok Shia, namun tidak terdengar jelas apa yang mereka bicarakan.
Di saat bersamaan, mendadak telinganya mendengar suara yang amat lirih.
"Anak gadis kecil! Anak gadis kecil!"
482 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Namun karena seruan itu tidak menyebut nama, maka Tam Goat Hua tidak menghiraukannya.
Tapi terdengar lagi suara seruan itu. Tam Goat Hua terheran-heran karena suara itu amat lirih, namun terdengar jelas dalam telinganya.
Lagipula suara itu langsung menerobos ke dalam telinganya, sepertinya ada orang berbisik-bisik di telinganya.
Tergerak hati Tam Goat Hua, karena ayahnya pernah memberitahukan tentang Ilmu Penyampai Suara. Apakah ada orang berkepandaian tinggi sedang memanggilnya"
Karena itu, Tam Goat Hua segera bangun, dan kemudian menengok ke sana ke mari. Dilihatnya di kejauhan beberapa depa, orang berkedok yang duduk di sisi batu sedang melambaikan tangannya ke arah dirinya.
Tam Goat Hua tercengang dan bingung, sebab tidak tahu mau apa orang berkedok itu memanggilnya. Justru di saat itu tiba-tiba suara lirih itu kembali terdengar.
"Anak gadis kecil, di tempat ini tiada seorang pun yang tahu identitasku. Tapi ayahmu pasti tahu. Kau boleh berlega hati, aku tidak akan mencelakaimu."
Tam Goat Hua tahu jelas, apabila orang berkedok itu mau mencelakainya, gampangnya bagaikan membalikkan telapak tangan. Lagipula dia tidak akan dapat menghindar. Maka, perlahan-lahan dia bangkit berdiri, lalu mendekati orang berkedok itu.
"Ada urusan apa Cianpwee memanggilku?"
483 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Orang berkedok itu tertawa. "Mulutmu cukup manis, langsung memanggilku Cianpwee!
Aku tanya kau, maukah kau melaksanakan satu urusan?"
Tam Goat Hua tercengang, tapi segera bertanya. "Urusan apa itu?"
Orang berkedok itu tertawa lagi. "Berdasarkan nyalimu, memang cocok sekali. Setelah kau menyelesaikan urusan itu, aku pasti tidak akan merugikanmu.
Kau bersedia melaksanakannya?"
Tam Goat Hua tersenyum. "Cianpwee menghendaki aku melaksanakan apa" Bolehkah aku tahu?"
Orang berkedok itu menggoyang-goyangkan kipas rombengnya.
"Kukatakan memang gampang dan sederhana sekali...."
Orang berkedok itu menghentikan ucapannya, kemudian menggunakan kipas rombengnya menulis di bawah. "Lu Leng putra Lu Sin Kong, kini dikurung dalam Neraka Delapan Belas Lapis di Istana Setan, kau ke Pak Bong San membawanya kemari menemuiku!"
Temangu-mangu Tam Goat Hua mendengar itu, karena dari puncak Sian Jin Hong ke Pak Bong San pergi pulang, itu ribuan mil jaraknya. Seandainya berhasil membawa Lu Leng ke mari, di tempat ini pun sudah tiada siapa-siapa.
484 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Lagipula Istana Setan Pak Bong San, merupakan markas penting si Setan-Seng Ling, tentunya banyak jebakan dan jago tangguh menjaga di sana. Bagaimana mungkin dapat memasuki Istana Setan itu"
Oleh karena itu, Tam Goat Hua diam saja. Tiba-tiba mata orang berkedok itu menyorot aneh, kemudian dia berkata.
"Para jago tangguh Istana Setan, semuanya berkumpul di sini. Asal kau berhati-hati, sudah pasti dapat mencapai tujuan.
Kenapa kau tidak berani ke sana?"
Tam Goat Hua menyahut. "Bukan aku tidak berani pergi, tapi ayah memerintah kami menunggunya di sini. Maka kalau ayah belum ke mari, aku tidak berani meninggalkan tempat ini."
Orang berkedok itu tertawa dingin. "Sejak kapan kau begitu menurut kata?"
Wajah Tam Goat Hua langsung memerah, sebab gadis itu berani membangkang terhadap ayahnya, tadi dia mengatakan begitu hanya alasan belaka.
Orang berkedok itu berkata lagi. "Legakanlah hatimu, kalau ayahmu ke mari, aku akan memberitahukan kepadanya, agar dia tidak memarahimu."
Hati Tam Goat Hua tertarik. 485 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Apa yang dikatakan Cianpwee memang masuk akal, tapi bolehkah aku bertanya sesuatu?" tanyanya.
"Tentang apa" Tanyalah!" sahut orang berkedok itu.
"Cianpwee akan memberitahukan kepada ayah, namun aku justru tidak tahu siapa Cianpwee. Kalau ayah tahu aku mengerjakan sesuatu atas perintah Cianpwee, tapi aku tidak tahu siapa Cianpwee, bukankah itu menggelikan sekali?"
Orang berkedok itu tertawa. "Ha ha ha! Anak gadis kecil, kau memang boleh dikatakan licik! Kalau pun aku beritahukan namaku, juga percuma!"
Tam Goat Hua tersenyum. "Kalau begitu, aku terpaksa menolak."
Orang berkedok itu berkata hambar. "Itu terserah kau, aku tidak akan memaksamu. Tapi ingat, kau jangan menyesal kelak!"
Tam Goat Hua tertawa. "Cianpwee, seandainya aku bersedia pergi ke Istana Setan Pak Bong San, pergi pulang akan memakan waktu sebulan.
Apakah di sini belum bubar?" Orang berkedok itu menyahut. 486 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Kau tidak perlu tahu tentang itu, yang penting aku tetap berada di sini menunggumu. Kau mau pergi tidak"
Katakanlah!" Dalam hati Tam Goat Hua sama sekali belum ada keputusan.
Siang hari tadi, dia telah menyaksikan kepandaiannya, tentunya orang berkedok itu adalah seorang Cianpwee dalam rimba persilatan, mungkin tingkatannya lebih tinggi dari ayahnya. Padahal Tam Goat Hua terhadap ayahnya, juga tidak begitu jelas. Tentang julukannya pun tidak tahu sama sekali.
Akan tetapi, kini Tam Goat Hua telah mengalami dan menyaksikan begitu banyak kejadian, maka tahu ayahnya adalah jago tangguh tingkat tinggi. Sedangkan nada suara orang berkedok itu, kedengarannya amat kenal ayahnya, sehingga gadis itu berkesimpulan bahwa orang berkedok itu bukan orang sembarangan. Lagipula, dia pun tidak memaksa Tam Goat Hua.
Dia pun mengatakan gadis tersebut akan memperoleh suatu keuntungan, tentunya bukan merupakan suatu keuntungan biasa.
Berpikir sampai di situ, Tam Goat Hua sungguh ingin pergi ke Istana Setan Pak Bong San. Akan tetapi, dia teringat pula kalau Tiam Cong dan Go Bi Pai tiba, pasti akan terjadi keramaian, sayang sekali tidak menyaksikannya.
Selanjutnya pasti tidak akan ada keramaian serupa itu lagi, itu membuatnya merasa enggan pergi.
Sedangkan di dalam Istana Setan, pasti banyak jebakan dan berbagai racun, sebab si Nabi Setan-Seng Ling mahir 487
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
menggunakan racun. Itu amat membahayakan dirinya, kemungkinan besar dia akan mati keracunan di sana.
Di saat Tam Goat Hua sedang berpikir, orang berkedok itu memandang ke langit tanpa bersuara, lama sekali barulah membuka mulut.
"Kau sudah berpikir jelas?"
Tam Goat Hua tersenyum getir. "Aku sungguh sulit mengambil keputusan."
Orang berkedok itu tertawa. "Ha ha! Aku tahu kau ingin sekali menyaksikan keramaian di sini! Tapi mungkinkah juga kau takut akan kelihayan Istana Setan Pak Bong San?"
Tam Goat Hua segera menyahut. "Tentunya aku tidak takut akan kelihayan Istana Setan Pak Bong San. Kalau itu merupakan telaga naga atau sarang harimau, aku juga akan ke sana."
Orang berkedok manggut-manggut. "Bagus! Bagus! Kini dalam rimba persilatan banyak kekacauan, masih banyak keramaian seperti di sini. Kau ingin tidak menyaksikannya, itu pun tidak bisa."
Tam Goat Hua terus berpikir, kemudian berkata.
"Bolehkah aku berunding dulu dengan kakakku?"
488 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Orang berkedok itu menggelengkan kepala.
"Tidak perlu. Kau mau pergi siapa pun tidak boleh tahu.
Kau tidak mau pergi, juga tidak boleh memberitahukan kepada siapa pun. Sebab aku akan cari orang lain. Kepandaian gadis Hui Yan Bun itu cukup Iumayan, bahkan mungkin dia jauh bernyali darimu. Kalau aku menyuruhnya pergi, dia pasti segera pergi."
Begitu mendengar ucapan itu, panaslah hati Tam Goat Hua.
"Baik, aku setuju!" Orang berkedok itu manggut-manggut.
"Ini baru benar. Hari ini kau mengabulkannya, aku pun mengatakan, kau tidak akan menyesal kelak." Tam Goat Hua tertawa.
"Kalau pun aku menyesal kelak tidak jadi masalah."
Orang berkedok itu juga ikut tertawa.
"Itu bergantung pada dirimu sendiri, harus bagaimana melaksanakannya. Aku berkata sejujurnya, di dalam Istana Setan amat membahayakan. Kurang berhati-hati, nyawa pasti melayang, maka kau harus berhati-hati dan waspada setiap saat!"
Tam Goat Hua mengangguk. "Apakah Cianpwee boleh memberi petunjuk, agar aku dapat terhindar dari bahaya-bahaya itu?"
489 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Orang berkedok itu menggeleng-gelengkan kepala.
"Aku pun tidak dapat memberi petunjuk, karena tidak tahu tentang Istana Setan itu. Aku hanya tahu, di dalam Istana Setan terdapat dua buah peta. Salah sebuah peta itu berada pada Seng Ling, yang sebuah lagi berada di dalam Istana Setan. Kalau kau punya kepandaian, boleh mencuri dari badan Seng Ling, atau sampai di Istana Setan, barulah mencari peta itu, agar kau lebih leluasa bergerak di sana."
Setelah mendengar ucapan itu, Tam Goat Hua menarik nafas dingin.
Coba pikir, Sebun It Nio dan Lu Sin Kong yang berkepandaian tinggi, masih bukan tandingan si Setan-Seng Ling. Bagaimana mungkin Tam Goat Hua berani mencuri peta tersebut dari badan si Datuk Sesat" Lebih baik berangkat ke Istana Setan Pak Bong San dulu, setelah itu barulah mengambil keputusan. Berpikir sampai di situ, Tam Goat Hua berkata.
"Kalau begitu, aku akan berangkat esok pagi."
Orang berkedok itu menggelengkan kepala. "Tidak, kau harus berangkat malam ini!"
-ooo0ooo- Bab 22 Begitu mendengar orang berkedok itu menyuruhnya berangkat malam ini, Tam Goat Hua menjadi tertegun.
"Cianpwee, jarak sini ke Pak Bong San, laksaan mil, kenapa harus buru-buru berangkat malam ini?"
490 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Gadis liar!" kata orang berkedok seakan menegurnya.
"Kau mau berangkat silakan, tidak mau ya sudahlah!"
Begitu mulai bercakap-cakap dengan orang berkedok itu, dalam hati Tam Goat Hua sudah tahu, bahwa kalau dia tidak menuruti perkataannya, dalam hidupnya yang akan datang pasti akan terpengaruh besar.
Karena kepandaian orang berkedok itu amat tinggi, sedangkan dia telah berjanji akan memberikan suatu kebaikan, tentunya amat bermanfaat bagi dirinya. Kepandaian ayahnya sudah begitu tinggi, namun dalam bidang ilmu silat memang tiada batasnya. Oleh kaerna itu, dia mau berangkat atau tidak, itu amat mempengaruhi dirinya. Gadis itu termangu-mangu, lama sekali baru berkata.
"Baik, malam ini aku berangkat."
Sepasang mata orang berkedok itu tampak bersinar-sinar.
Dia menatap Tam Goat Hua dalam-dalam lalu berkata.
"Gadis baik, setelah kau sampai di Istana Setan, segalanya harus berhati-hati!"
Tam Goat Hua tahu jelas, bahwa Istana Setan itu merupakan markas penting si Setan-Seng Ling. Kaum golongan lurus, tiada seorang pun berani meremehkan Istana Setan tersebut.
Istana Setan itu berada di dalam perut gunung yang alami.
Dulu Seng Ling dikejar-kejar oleh musuhnya, tanpa sengaja dia masuk ke dalam perut gunung tersebut. Ketika itu, dia berjalan beberapa hari di dalam perut gunung itu, tapi tidak bisa keluar.
491 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Di saat yang amat genting itu, dia justru memperoleh sebuah peta.
Ternyata ratusan tahun lampau, pernah ada orang tinggal di situ, bahkan meninggalkan sebuah buku pelajaran ilmu silat dan Lweekang sesat, akhirnya dia berhasil menguasai ilmu-ilmu tersebut.
Sejak itu, dia menamai tempat tersebut Istana Setan. Dia pun menjuluki dirinya sebagai Setan. Puluhan tahun kemudian, Istana Setan amat terkenal dalam rimba persilatan.
Si Setan-Seng Ling juga memperbarui Istana Setan. Orang luar sama sekali tidak bisa masuk, sebab Istana Setan merupakan tempat yang amat bahaya, siapa yang berani masuk pasti mati.
"Cianpwee, aku berangkat sekarang," kata Tam Goat Hua yang telah membulatkan tekadnya.
Orang berkedok itu manggut-manggut.
"Kau mewakiliku pergi melaksanakan suatu urusan, tentunya aku tidak berharap kau mati di Istana Setan. Tapi mengenai semua jebakan di sana, aku tidak tahu sama sekali.
Untung kini para jago tangguh Istana Setan, semuanya berada di sini, itu akan mengurangi hambatan. Sekarang aku menghadiahkan suatu barang kepadamu. Kalau kau merasa pusing dan mual setelah memasuki Istana Setan, pertanda kau telah terkena racun. Cepatlah keluarkan barang ini dan taruhlah ke dalam mulutmu pasti dapat memunahkan berbagai macam racun! Namun kau harus ingat, sebelum kau terkena racun, janganlah kau membuka kotak ini melihat isinya, agar tidak direbut orang!"
492 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Usai berkata begitu, orang berkedok itu merogoh ke dalam bajunya, untuk mengeluarkan sebuah kotak kecil warna hitam, lalu diberikan kepada Tam Goat Hua.
Gadis itu menerimanya. Kotak itu amat ringan seakan tidak berisi apa-apa. Karena merasa heran, maka dia mengambil keputusan untuk membuka kotak itu dan melihat isinya.
Akan tetapi, apabila Tam Goat Hua membuka kotak itu di hadapan orang berkedok, tentunya orang itu akan marah, maka lebih baik setelah meninggalkan tempat itu, barulah membuka kotak tersebut dan melihat isinya.
Tam Goat Hua menyimpan kotak kecil itu ke dalam bajunya, kemudian menoleh untuk memandang kakaknya.
Dilihatnya kakaknya masih tetap bercakap-cakap dengan Han Giok shia.
Gadis itu berpikir, kini ada Han Gik Shia mendampingi kakaknya. Maka, dalam beberapa hari, tentu kakaknya tidak akan memperhatikannya. Dia bangkit berdiri, dan orang berkedok itu segera berkata.
"Bagaimana aku kalau mengantarmu sejenak?"
Tam Goat Hua menggelengkan kepala. "Tidak usah!" Badan Tam Goat Hua bergerak, lalu melesat sejauh beberapa depa. Dia bersembunyi sebentar di balik sebuah batu, setelah itu barulah dia melesat pergi. Dalam waktu sekejap, dia sudah menghilang dalam kegelapan....
493 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Malam itu, di puncak Sian Jin Hong sama sekali tidak terjadi apa-apa. Keesokan harinya, juga tidak terjadi sesuatu.
Ketika hari mulai senja, tampak kabut tebal mulai menutup puncak Sian Jin Hong. Mendadak tampak beberapa sosok bayangan berkelebat menerobos kabut tebal itu.
Berturut-turut tujuh bayangan itu melesat ke atas puncak Sian Jin Hong. Begitu ketujuh bayangan itu sampai, terdengarlah suara seruan dari orang yang berada di puncak.
"Ketua Tiam Cong datang!"
Tampak tujuh orang melayang turun. Orang yang melayang turun duluan berbadan agak kurus. Dia memakai jubah kelabu. Di pinggangnya bergantung sebilah pedang panjang, yang bentuk sarungnya amat aneh.
Kalau melihat pedang tersebut, para kaum rimba persilatan pasti tahu bahwa pemiliknya adalah Chu Liok Khie yakni ketua Tiam Cong Pai.
Enam orang yang menyertainya, berusia lebih muda satu sama lain, tapi yang paling muda sudah berusia empat puluhan.
Keenam orang itu, semuanya jago tangguh Tiam Cong Pai, saudara seperguruan Chu Liok Khie.
Mereka bertujuh juga adik seperguruan Sebun It Nio.
Chu Liok Khie ketua Tiam Cong Pai memandang semua orang yang berada di situ, kemudian pandangannya berhenti pada Liok Ci Siansing dan kawan-kawannya. Setelah itu mengarah pada Hwe Hong Sian Kouw dan pihak Hui Yan Bun, 494
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
lalu mendengus "Hm" sambil melangkah ke depan lewat di sisi lingkaran Hui Yan Bun.
Saat itu, semua orang sudah tahu Sebun It Nio mati di tangan Hwe Hong Sian Kouw. Maka ketika melihat Chu Liok Khie melangkah ke arah Hui Yan Bun, mereka merasa tegang.
Mereka mengira kedua pihak itu akan segera bertarung, namun Chu Liok Khie dan keenam saudara seperguruannya, hanya melewati sisi lingkaran Hui Yan Bun saja.
Si Walet Hijau-Yok Kun Sih mendongakkan kepala untuk memandang mereka dengan dingin sekali.
Setelah melewati sisi lingkaran Hui Yan Bun, mereka bertujuh lalu melangkah ke arah si Setan-Seng Ling.
Dari mata mereka, dapat diketahui bahwa hati mereka penuh diliputi kegusaran.
Salah seorang diantara mereka, yang penuh brewok berkata dengan suara keras.
"Toa Suheng (Saudara Seperguruan Tertua), mau turun tangan terhadap siapa duluan?"
Chu Liok Khie menyahut dengan suara dalam. "Tunggu Go Bi Pai datang, baru dibicarakan!" Sembari menyahut dia berjalan ke sebuah batu besar. Mendadak badannya berputar, tahu-tahu dia sudah menghunus pedangnya. Tampak cahaya putih berkelebatan dan seketika terdengar suara benturan yang amat nyaring.
Trang! Trang! Trang! 495 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Batu besar itu telah hancur berterbangan ke mana-mana.
Hanya sekejap pedang itu sudah masuk ke dalam sarungnya.
Gerakan Chu Liok Khie begitu cepat laksana kilat, sehingga semua orang tidak dapat melihat jelas, bagaimana bentuk pedangnya itu.
Setelah itu, mereka bertujuh pun duduk di situ. Wajah lelaki bewok tampak penuh kegusaran. Dia tak henti-hentinya menatap si Setan-Seng Ling dan Hwe Hong Sian Kouw, sambil mulutnya mengoceh tidak karuan.
Mendadak si Walet Hijau-Yok Kun Sih mendongakkan kepala untuk memandang lelaki bewok itu seraya bertanya.
"Lam Kiong Seh, kau sedang buang kentut apa?"
Ternyata lelaki bewok itu bernama Lam Kiong Seh, julukannya Pek Lek Kiam (Pedang Halilintar). Namanya cukup terkenal dalam rimba persilatan. Dia mahir Hong Lui Pek Lek Kiam Hoat (Ilmu Pedang Angin Halilintar), yakni ilmu pedang andalan Tiam Cong Pai. Dia pun mahir ilmu pedang lain.
Sifatnya amat berangas dan tidak sabaran.
Kalau tidak ada yang menegurnya ketika dia mengoceh, dia pun tidak berani sembarangan melampiaskan kegusarannya, karena harus menjaga nama Chu Liok Khie ketua Tiam Cong Pai.
Tapi si Walet Hijau-Yok Kun Sih ketua Hui Yan Bun justru menegurnya dengan dingin, sebab mendengar ocehannya menyinggung Hui Yan Bun.
Begitu ada orang menegurnya, Pek Lek Kiam Lam Kiong Seh bergirang dalam hati, dan dia langsung melotot sekaligus membentak.
496 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Busuk tak dapat dicium, kau sedang buang kentut?"
Kedudukan si Walet Hijau-Yok Kun Sih dalam rimba persilatan amat tinggi, tapi kini di hadapan begitu banyak orang dimaki Lam Kiong Seh. Dapat dibayangkan betapa malunya dirinya. Wajah langsung berubah dan kemudian dia berkata dingin.
"Lam Kiong Seh, cepat atau lambat kita pasti bertarung, bagaimana kalau sekarang saja?"
Walau Lam Kiong Seh bersifat berangasan dan tidak sabaran, namun dia pun amat cerdik. Ketika si Walet HijauYok Kun Sih menantangnya, dia malah tertawa gelak.
"Ha ha ha! Kau memang berpengertian, tahu diri sendiri melindungi seorang pembunuh, maka tahu pula kami tidak akan melepaskanmu!"
Yok Kun Sih tertawa panjang. Ketika baru mau menyahut, mendadak Hwe Hong Sian Kouw sudah bangkit berdiri.
"Karena sebelumnya terkena pukulan Im Si Ciang, maka kemudian mati di tanganku! Aku yang bertanggung jawab, kenapa kau cari urusan dengan orang lain?"
Lam Kiong Seh tertegun, sehingga tak dapat mengucap sepatah kata pun.
Di saat bersamaan, sekonyong-konyong Gin Koan Tojin tertawa panjang, lalu berkata.
"Si Pecut Emas-Han Sun, mati di tangan siapa?" Kali ini, giliran Hwe Hong Sian Kouw tak dapat berkata apa pun.
497 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Begitu Gin Koan Tojin menyinggung si Pecut Emas-Han Sun, wajah Han Giok Shia langsung berubah murung.
Tam Ek Hui kakak Tam Goat Hua yang berada di sisinya melihat itu, sepasang alisnya yang berbentuk golok terangkat sedikit.
Dia tahu gadis itu berhati keras, maka kalau dia menasihatinya juga tiada gunanya, namun tetap memanggilnya dengan suara rendah.
"Nona Han...." Han Giok Shia langsung membanting kaki, kemudian menyahut sengit.
"Saudara Tam, kau tidak perlu membela orang lain! Dia sudah mengaku, lagipula di hadapan mayat ayahku, aku telah bersumpah akan membalas dendam! Kalau Kim Kut Lau tidak memberitahukan itu, aku... aku nyaris menuduh orang baik!"
Ketika Han Giok Shia melihat mayat ayahnya di menara Hou Yok, di dinding pun terdapat tulisan "Tam Lu".
Di saat itu, dia menganggap Tam Sen dan Lu Sin Kong, yang membunuh ayahnya. Namun kemudian dia teringat Tam Ek Hui, maka hatinya jadi kacau. Kini dia sudah tahu siapa pembunuh ayahnya, maka dalam hatinya sudah tidak ada ganjalan terhadap pemuda itu.
Usai Han Giok Shia berkata, hati Tam Ek Hui pun tergerak dan kemudian dia berseru dengan suara nyaring.
"Semuanya jangan ribut mulut!"
498 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Di puncak Sian Jin Hong, Tam Ek Hui tidak terhitung jago tangguh nomor satu. Tapi ketika dia berseru nyaring sekaligus tampil, justru amat menarik perhatian semua orang, dan seketika suasana pun menjadi hening.
Dia bertanya kepada Han Giok Shia. "Nona Han, di mana kau menemukan mayat ayahmu?"
Han Giok Shia berkertak gigi seraya menyahut. "Di tingkat teratas menara Hou Yok!"
Begitu mendengar sahutan Han Giok Shia, Hwe Hong Sian Kouw langsung meloncat bangun. "Ah Shia, betulkah begitu?"
Han Giok Shia mendengus, tapi tidak menjawab. Tam Ek Hui segera berkata.
"Nona Han, pasti ada sesuatu di balik itu. Kemarin Kim Kut Lau bilang, dia melihat Hwe Hong Sian Kouw menusuk mati ayahmu, lalu bagaimana mayat ayahmu bisa lari ke tingkat teratas menara Hou Yok?"
Han Giok Shia tertegun ketika mendengar ucapan itu.
Ternyata kemarin, begitu tahu Hwe Hong Sian Kouw membunuh ayahnya, hatinya menjadi kacau, maka tidak memikirkan itu.
Lagipula semua orang sama sekali tidak tahu, bahwa mayat si Pecut Emas-Han Sun berada di menara Hou Yok.


Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Masalah yang begitu penting, baru diungkap Tam Ek Hui karena ketelitiannya.
499 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Semua orang tidak menyangka urusan itu begitu aneh, maka semuanya menjadi tertegun.
Han Giok Shia berkata. "Mungkin setelah membunuh ayahku, dia lalu membawa mayat ayahku ke menara itu."
Hwe Hong Sian Kouw langsung berseru. "Ah Shia...!"
Ucapannya belum selesai, Kim Kut Lau yang duduk di dahan pohon sudah memotongnya.
"Nona Han, itu bukan tuduhan! Aku menyaksikannya dengan mata kepala sendiri, setelah menusuk mati ayahmu, dia langsung berlari keluar!"
Tam Ek Hui cepat-cepat berkata. "Nona Han, aku menyinggung urusan ini justru ada sesuatu lain!"
Han Giok Shia menyahut dingin. "Itu ada hubungan apa" Yang jelas ayahku mati di tangannya!"
Tam Ek Hui menghela nafas panjang lalu membungkam.
Tadi si Walet Hijau-Yok Kun Sih dan Lam Kiong Seh sudah mau bertarung, tapi terhambat oleh pembicaraan itu, maka mereka berdua sudah tidak punya alasan untuk bertarung.
Lagipula Chu Liok Khie juga memberi isyarat kepada Lam 500
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Kiong Seh agar tidak banyak urusan. Maka suasana di puncak Sian Jin Hong menjadi hening seketika.
Tapi keheningan itu tidak berlangsung lama, karena mendadak terdengar suara pujian Sang Buddha.
"Omitohud!" Suara itu bagaikan halilintar di siang hari bolong, menggetarkan jantung semua orang.
Betapa terkejutnya hati semua orang yang berada di puncak Sian Jin Hong. Yang mengejutkan bukan suara itu, melainkan semua orang sudah tahu siapa yang datang.
Sejak tadi Liat Hwe Cousu Hwa San Pai berada di sana dan berusaha menangkap Tam Goat Hua, gadis itu terus duduk diam di tempat, tak bergerak sama sekali.
Ketika suara pujian Sang Buddha mengalun, dia segera membuka matanya dan badannya langsung bergetar.
Seketika suasana di puncak Sian Jin Hong, bertambah hening.
Berselang sesaat, barulah tampak sosok yang tinggi besar, yang ternyata seorang Hweeshio tua berwajah kemerahmerahan melayang ke sana.
Hweeshio tua itu mengenakan jubah bhiku warna putih keperakan. Di lehernya melingkar seuntai tasbih dan di wajahnya tersirat rasa belas kasih.
Sampai di puncak Sian Jin Hong, Hweeshio tua itu menyebut "Omitohud" lagi dan berkata.
"Siancai! Siancai! Ternyata kalian sudah tiba duluan!"
501 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Di saat Hweeshio tua itu berkata, muncul lagi tiga bhiku ke puncak Sian Jin Hong.
Ketiga bhiku itu berusia pertengahan. Yang dua tampak mirip sekali, dan keduanya bersikap hambar.
Yang satu lagi berwajah besi, namun badannya kurus sekali dan kelihatan akan roboh bila terhembus angin gunung.
Begitu keempat bhiku itu muncul, semua orang tahu bahwa urusan sudah semakin membesar.
Padahal mereka hanya mengira Lu Sin Kong akan mengundang beberapa jago tangguh Go Bi Pai ke puncak Sian Jin Hong. Namun tak disangka, dia juga mengundang ketua Go Bi Pai aliran bhiku, Sui Cing Siansu.
Sui Cing Siansu sudah datang, tentunya ketua Go Bi Pai Sok Bun (Aliran Yang Tidak Menyucikan Diri) pasti akan muncul pula.
Di saat semua orang berpikir demikian, mendadak terdengar suara siulan, kemudian tampak seseorang berkelebat menuju ke puncak Sian Jin Hong. Dia adalah Lu Sin Kong.
Begitu Lu Sin Kong tiba, suasana di tempat itu langsung tegang mencekam.
Di belakang Lu Sin Kong tampak empat orangtua. Salah seorang dari mereka penuh brewok dan tampak gagah sekali.
Semua orang mengenalinya, yang tidak lain Ang Eng Leng Long, ketua Go Bi Pai aliran tidak menyucikan diri.
502 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Begitu mereka muncul, pihak Tiam Cong Pai langsung menyapa.
"Saudara Chu sudah datang duluan!" seru Lu Sin Kong.
Chu Liok Khie menyahut. "Kami pun baru tiba, saudara Lu, tentunya kita selesaikan dulu urusan isterimu!"
Lu Sin Kong manggut-manggut. "Tidak salah! Satu persatu harus diselesaikan semua!"
Usai berkata, Lu Sin Kong membalikkan badannya untuk memandang Hwe Hong Sian Kouw seraya membentak.
"Sian Kouw, jangan berpura-pura tidak ada urusan!"
Tangan Lu Sin Kong bergerak, golok yang berkilau-kilau itu sudah berada di tangannya.
Chu Liok Khie ketua Tiam Cong Pai segera berkata.
"Saudara Lu, kalian baru tiba pasti lelah, biar aku saja yang turun tangan duluan membalas dendam Suci (Kakak Seperguruan Perempuan)!"
Lu Sin Kong menyahut. "Sebun It Nio adalah isteriku, harus aku pula yang turun tangan membalas dendamnya!"
503 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Lu Sin Kong berjalan ke tanah kosong, kemudian menuding Hwe Hong Sian Kouw dengan goloknya seraya membentak.
"Ayoh keluar!" Dia menuding Hwe Hong Sian Kouw dengan golok.
Padahal dalam rimba persilatan terdapat satu peraturan, kalau bukan punya dendam kesumat, tidak boleh berlaku demikian.
Apabila Hwe Hong Sian Kouw keluar untuk bertarung, berarti pertarungan antara mati dan hidup.
Padahal Lu Sin Kong dan Hwe Hong Sian Kouw adalah jago tangguh dari golongan lurus, tapi kini mereka justru terikat akan suatu dendam kesumat. Itu membuat kaum golongan lurus merasa sakit di hati. Tapi pihak golongan sesat, malah bersorak kegirangan dalam hati.
Terdengar Chu Liok Khie berkata. "Saudara Lu akan menghadapi Hwe Hong Sian Kouw, kami akan mencari setan iblis untuk membuat perhitungan !"
Chu Liok Khie membalikkan badannya, untuk memandang si Setan-Seng Ling seraya membentak.
"Setan tua, masih tidak mau keluar?"
Trang. Dia telah menghunus pedangnya.
Tam Ek Hui yang menyaksikan itu, menjadi gugup sekali.
Karena dia tahu, ayahnya justru ingin meleraikan pertikaian itu, akan tetapi, ayahnya malah belum muncul, entah berada di mana"
504 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Apabila mereka mulai bertarung, sudah pasti sulit dileraikan lagi.
Berpikir sampai di situ, Tam Ek Hui teringat akan tugasnya, biar bagaimanapun harus menenangkan suasana itu.
Oleh karena itu, pemuda tersebut segera bangkit berdiri seraya berkata dengan lantang.
"Chu Tayhiap, Lu Cong Piau Tau! Bisakah kalian berdua mendengar perkataanku?"
Chu Liok Khie dan Lu Sin Kong menolehkan kepala. Ketika melihat yang berbicara itu seorang pemuda tampan yang tak tampak jahat sama sekali, maka mereka berdua bertanya serentak.
"Perkataan apa?" Tam Ek Hui menyahut. "Lu Cong Piau Tau ke mari, justru dikarenakan anak!"
Lu Sin Kong menatapnya tajam. "Maksudmu?" Tam Ek Hui tersenyum. "Lu Cong Piau Tau telah keliru, karena anakmu masih hidup!"
Lu Sin Kong tertawa sedih. 505 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Anak muda, lebih baik kau menonton keramaian saja!"
Apa yang dikatakan Lu Sin Kong, berarti dia tidak percaya akan apa yang dikatakan pemuda itu.
Padahal dia dalam keadaan marah besar, namun masih berlaku sungkan terhadap Tam Ek Hui. Itu disebabkan dia melihat Tam Ek Hui masih muda, tampan dan tampak tenang sekali, punya tulang bagus dan berbakat, tentunya adalah murid orang pandai, maka dia berlaku sungkan kepadanya.
Tam Ek Hui menghela nafas panjang. "Lu Cong Piau Tau, kita semua adalah kaum rimba persilatan, untuk apa menimbulkan bencana hanya dikarenakan sedikit salah paham?"
Mendengar apa yang dikatakan Tam Ek Hui, seketika kemarahan Lu Sin Kong menjadi memuncak.
"Bocah, ternyata kau menyuruhku jangan balas dendam!"
"Aku...." Tam Ek Hui baru berkata sampai di situ, tapi Lu Sin Kong sudah melesat ke arahnya.
Bersamaan itu, dia pun mengeluarkan jurus Tiga Lingkaran Menutupi Bulan.
Tam Ek Hui berusia muda, tidak menyangka dirinya bermaksud baik malah diserang.
506 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Sam Hoan Toh Goat merupakan jurus andalan Lu Sin Kong. Tampak goloknya berkelebatan mengurung Tam Ek Hui.
Tam Ek Hui segera menekuk sedikit kakinya, lalu berjungkir balik untuk menghindari serangan itu. Walau dia bergerak cepat, namun golok Lu Sin Kong lebih cepat menyabet bahunya.
Setelah berdiri tegak sejauh beberapa depa, Tam Ek Hui sama sekali tidak menghiraukan bahunya yang telah berdarah itu.
"Lu Cong Piau Tau, aku tidak berkata menyuruhmu jangan membalas dendam."
Lu Sin Kong tertawa dingin. "Bocah, aku telah mengampunimu, tapi kenapa kau masih banyak omong?"
Ketika Tam Ek Hui mau mengatakan sesuatu, si Sastrawan Se Chi yakni salah seorang dari Tujuh Dewa berseru.
"Sobat kecil, kau bermaksud meleraikan pertikaian ini, tapi itu akan sia-sia. Untuk apa kau cari penyakit?"
Tam Ek Hui segera memberi hormat kepada Lu Sin Kong seraya berkata.
"Aku tahu tiada kemampuan, tapi harap kalian tunggu kedatangan ayahku! Mau bertarung atau tidak, itu urusan nanti."
Lu Sin Kong bertanya membentak. 507 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Siapa ayahmu?" "Ayahku bernama Tam Sen," sahut Tam Ek Hui. "Ternyata dia!" Lu Sin Kong manggut-manggut.
Mendadak terdengar seorang tertawa lalu berkata.
"Tidak begitu banyak orang yang kenal Tam Sen. Namun kalau diungkit tentang orang dari aliran Buddha dan Iblis, majikan pulau Hwe Ciau Tocu yang mahir ilmu Cit Sat Sin Ciang dan Hian Bu Sam Na, Cit Sat Sin Kun yang menggetarkan kolong langit itu, semua orang pasti tahu siapa dia."
Orang yang berkata itu adalah orang berkedok Buddha Tertawa, yang tangannya memegang sebuah kipas rombeng.
Suara itu amat mengejutkan semua orang. Go Bi Sui Cing Siansu langsung merangkapkan sepasang tangannya di dada seraya memuji Sang Buddha "Omitohud", Hwa San Liat Hwe Cousu segera bangkit berdiri, sedangkan Tujuh Dewa saling memandang. Dugaan mereka terhadap asal-usul Tam Sen memang tidak salah, tapi justru tidak disangka bahwa dia sendiri adalah Cit Sat Sin Kun.
Sebaliknya Tam Ek Hui malah tertegun. Dia sama sekali tidak tahu apa yang disebut Hwe Ciau Tocu dan bagaimana ayahnya berjuluk Cit Sat Sin Kun"
Sebelum Tam Ek Hui bertanya kepadanya, orang berkedok itu tertawa dingin seraya berkata.
"Mungkin dalam waktu sepuluh hari, dia tidak akan ke mari. Lu Cong Piau Tau, bisakah kau menunggu lebih dari sepuluh hari?"
508 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Lu Sin Kong menggeram, sambil menuding Hwe Hong Sian Kouw lagi dengan goloknya.
"Hwe Hong Sian Kouw, di hadapan kaum rimba persilatan, apakah kau tidak berani keluar bertarung denganku?"
Sementara Chu Liok Khie juga membentak lantang terhadap si Setan-Seng Ling. Akan tetapi, suara mereka justru tertindih oleh suara siulan orang berkedok itu.
Suara siulan itu terus bergema entah sampai berapa jauh, bagaikan ombak menderu dan halilintar memecah bumi.
Lama sekali barulah dia berkata. "Hari ini di puncak Sian Jin Hong berkumpul para jago tangguh dari berbagai aliran. Namun kita semua bukanlah kurcaci rimba persilatan, tentunya tidak akan bertarung secara massal! Pertikaian ini memang sulit dileraikan, namun harus diselesaikan satu demi satu! Siapa yang berani bertindak sembarangan, jangan mempersalahkan kalau aku marah!"
Seusai orang itu berkata, semua orang merasa geli tapi juga merasa gusar. Karena nada suaranya, seakan menghendaki pertarungan berlangsung lebih lama, agar dia dapat menonton sepuas-puasnya.
Oleh karena itu, Ang Eng Leng Long, ketua Go Bi Pai segera bertanya.
"Siapa Anda?" -ooo0ooo- 509 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Bab 23 Orang berkedok itu tertawa terkekeh-kekeh.
"He he! Kau tidak perlu bertanya siapa aku. Kalau kau tidak setuju apa yang kukatakan, bagaimana kalau kita coba kepandaian masing-masing?"
Ang Eng Leng Long setuju dalam hati, karena dia tidak mau memperlihatkan kelemahannya di hadapan semua orang.
Dia lalu melangkah lebar ke arah orang berkedok itu, sedangkan orang berkedok itu pun meloncat turun dari batu yang didudukinya.
Ang Eng Leng Long menjulurkan tangannya seraya berkata.
"Mari kita berkenalan!" Dia mengajak bersalaman orang berkedok itu, hanya untuk alasan, tapi yang benar dia ingin mengadu tenaga.
Karena Ang Eng Leng Long adalah ketua Go Bi Pai, Lu Sin Kong yang berkepandaian begitu tinggi pun masih bawahannya. Tentu kedudukannya amat tinggi dalam rimba persilatan.
Berdasarkan kedudukannya, apabila bertarung tanpa suatu alasan, itu akan merendahkan namanya, maka dia ingin bersalaman dengan orang berkedok itu untuk mengadu tenaga.
"Baik!" sahut orang berkedok itu. Sambil menjulurkan tangan kanannya.
510 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Kemudian mereka bersalaman, tapi Ang Eng Leng Long segera mengerahkan hawa murninya.
Betapa dahsyatnya hawa murni itu menerobos keluar dari jalan darah Lou Kiong Hiat di telapak tangannya.
Ketika tenaga yang amat kuat itu menerjang, Ang Eng Leng Long justru merasa telapak tangan pihak lawan berubah lunak, tapi ada tenaga yang amat kuat menghisap tenaganya.
Ang Eng Leng Long tertegun dan membatin, ilmu apa itu"
Dia tidak berani ceroboh, maka cepat-cepat menarik kembali tenaganya. Seketika terdengar suara "Bum", salaman mereka terlepas dan masing-masing terpental ke belakang satu langkah.
Kelihatannya tenaga mereka seimbang, karena masing-masing terpental ke belakang.
Tapi Ang Eng Leng Long mengerti bahwa dirinya yang kalah mengadu tenaga dengan orang berkedok itu, sebab dia yang mengerahkan tenaga, sebaliknya pihak lawan cuma diam saja.
Kemudian dia pula yang menarik kembali tenaganya sendiri, sehingga salaman mereka terlepas.
Di situ dapat diketahui tenaga siapa yang lebih kuat. Tapi tidak membuat Ang Eng Leng Long kehilangan muka.
"Anda memang berderajat menjadi si penyelenggara pertemuan ini."
511 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Kejadian yang sebenarnya, hanya dua tiga orang yang dapat mengetahuinya, yaitu Sui Cing Siansu dan Liat Hwe Cousu, sedangkan yang lain tidak tahu sama sekali.
Orang berkedok itu tertawa. "Terimakasih, Saudara!" ucapnya dan kemudian melanjutkan. "Tapi yang lain, apakah ada yang protes?"
Berdasarkan kedudukan Ang Eng Leng Long,ditambah lagi tadi mengadu tenaga dalam keadaan seri, maka orang tidak ada yang protes.
Karena itu, orang berkedok berkata lagi.
"Kalau begitu, kita bertanding ilmu silat di sini, tentunya berbeda dengan pertandingan kaum rimba persilatan lain.
Kalau mau bertanding ilmu sastra, itu terserah kalian, aku tidak akan mencampurinya. Tapi kalau mau bertanding ilmu silat di tanah datar, itu tak berarti sama sekali."
Berkata sampai di sini, mendadak orang berkedok itu merogoh ke dalam bajunya "Crak Crak", tahu-tahu tangannya sudah menggenggam belasan batang besi sebesar jari kelingking, panjangnya setengah depa.
Kedua ujungnya tajam, justru membuat semua orang heran, tidak tahu untuk apa orang berkedok itu mengeluarkan belasan batang besi itu.
Orang berkedok tertawa-tawa, kemudian badannya berputar cepat sekaligus menancapkan batang-batang besi itu di atas batu.
512 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Untuk menancap batang-batang besi itu di atas batu, banyak orang yang juga dapat melakukannya. Akan tetapi, tiada seorang pun yang dapat bergerak begitu cepat.
Kini semua orang baru melihat jelas, batang-batang besi itu, berjumlah enam belas, setiap depa tertancap sebatang dan membentuk segi empat seluas batu tersebut.
Setelah itu, orang berkedok tersebut berkata.
"Batang-batang besi itu amat tajam, siapa yang ingin bertarung, harus di atas batang-batang besi itu!"
Semua orang menyahut dengan gembira. "Bagus!"
Karena orang yang berkepandaian tinggi tentu memiliki Lweekang, Gwakang dan Ginkang, maka kalau bertanding di atas batang-batang besi tajam itu, tentunya amat menarik sekali.
Akan tetapi, bagi yang berkepandaian rendah, sudah pasti tidak dapat ikut bertarung.
"Phui!" Mendadak Tiat Cit Song Jin meludah. "Itu apaan?"
Orang berkedok berkata. "Sobat ahli Gwakang, aku tahu cara itu agak kurang bijaksana bagimu. Tapi aku punya akal lain."
Usai berkata begitu, orang berkedok berjalan beberapa langkah di sisi-sisi batang-batang besi tajam itu, lalu kembali ke tempat semula sambil tertawa-tawa. Ternyata batu itu sudah agak rata.
513 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Tiat Cit Song Jin, kau tahu maksudku?"
Tiat Cit Song Jin meludah lagi. "Phui! Aku mana tahu?" Orang berkedok menyahut. "Kalau ada orang tidak mau bertarung di atas besi tajam, boleh bertarung di atas batu datar. Tapi kalau setiap jurus tidak dapat meninggalkan jejak kaki di atas batu, lebih baik orang itu pulang tidur."
"Bagus! Bagus!" seru Tiat Cit Song Jin sambil tertawa. Dia memang menghendaki demikian.
Tujuh Dewa menyaksikan itu dengan dingin, namun yakin orang berkedok itu tidak hanya berkepandaian amat tinggi, tapi terhadap kepandaian setiap orang yang ada di situ, sepertinya sudah tahu jelas dan memperhitungkannya. Oleh karena itu, Tujuh Dewa amat kagum kepadanya.
Akan tetapi, kelihatannya tiada seorang pun yang tahu akan asal-usul orang berkedok itu, bahkan juga tidak mengenalnya.
Itu sungguh mengherankan. Seperti halnya Hwe Ciau Tocu, Cit Sat Sin Kun. Dia sudah hampir dua puluh tahun tidak memunculkan diri. Walau dia tidak memakai julukan Cit Sat Sin Kun, namun memakai nama aslinya Tam Sen, masih dapat diterka asal usulnya.
Sedangkan orang berkedok itu, justru tiada seorang pun yang tahu asal-usulnya.
514 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Melihat tingkah lakunya, sebentar lurus dan sebentar sesat, sehingga membuat semua orang tidak dapat menduga dia berasal dari mana.
Orang berkedok melanjutkan ucapannya.
"Lu Cong Piau Tau dan Hwe Hong Sian Kouw ingin bertarung duluan, dipersilakan naik!"
Terdengar si Walet Hijau-Yok Kun Sih menyahut.
"Beberapa hari ini, pikiran Hwe Hong Sian Kouw agak terganggu, membuatnya tak bersemangat. Siapa ingin mencarinya untuk membalas dendam, cari aku juga sama!"
Suaranya amat nyaring dan bergema di udara lama sekali.
Di saat bersamaan dia pun sudah melesat ke sisi batu besar itu. Kemudian mendadak badannya melambung ke atas dua depa, dengan gerakan Angin Menerpa Bunga Ho, tahu-tahu dia sudah berdiri di sebuah batang besi tajam, dan sepasang matanya terus menatap Lu Sin Kong.
Sebun It Nio mati di tangan Hwe Hong Sian Kouw, maka Lu Sin Kong cuma ingin membalas dendam itu terhadap si pembunuh itu, jadi merasa enggan untuk bertarung dengan si Walet Hijau-Yok Kun Sih.
Tiba-tiba seseorang berseru. "Bagus sekali! Kebetulan belum membuat perhitungan atas kematian si Pecut Emas-Han Sun!"
Semua orang memandang orang yang berseru itu, ternyata Gin Koan Tojin.
515 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Dia melesat ke arah batu besar itu, lalu meloncat ke atas dan berdiri di atas sebatang besi tajam di hadapan Yok Kun Sih.
Orang berkedok tertawa gelak. "Ha ha ha! Orang yang berkepentingan belum naik, tapi para pembantu malah berebutan naik! Baiklah! Kalian berdua cuma bertanding untuk mengetahui siapa yang menang dan yang kalah, tapi jangan bertarung mati-matian!"
Yok Kun Sih menyahut dingin. "Ini ada hubungan apa denganmu?"
Orang berkedok itu tertawa. "Tidak ada hubungan ya sudahlah!"
Dia segera mundur, lalu duduk di atas sebuah batu sambil mengipasi dirinya dengan kipas rombeng itu.
Yok Kun Sih dan Gin Koan Tojin yang berdiri di atas batang besi tajam, hanya berjarak satu depa.
Gin Koan Tojin menghimpun Lweekangnya, kemudian memberi hormat kepada Yok Kun Sih.
"Silakan, si Walet Hijau-Yok!"
Ketika memberi hormat, Gin Koan Tojin telah menyerangnya dengan Lweekang. Kini mereka berdua sama-sama berdiri di atas batang besi tajam, dengan sebelah kaki.
Kalau tidak memiliki Ginkang tinggi, kaki mereka pasti akan 516
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
tertembus oleh batang besi tajam itu, maka mereka berduapun harus berhati-hati.
Gin Koan Tojin tahu jelas betapa tingginya Ginkang Yok Kun Sih, karena itu dia menyerang duluan tanpa berlaku sungkan-sungkan lagi.
Badan Yok Kun Sih bergerak ringan. Dia berkelit sekaligus hinggap di atas batang besi tajam lain berjarak dua depa.
Gin Koan Tojin pun menggeserkan badannya. Sebelah tangannya ikut bergerak, jurus Mendorong Perahu Mengikuti Arus dikeluarkannya.
Jurus tersebut mengarah tiga buah jalan darah Tiong Hu, Yun Bun dan Sien Ki Hiat di tubuh Yok Kun Sih.
Ketiga jalan darah itu merupakan jalan darah yang amat penting dalam tubuh orang.
Di dalam jurus kedua, Gin Koan Tojin sudah turun tangan mengarah jalan darah yang amat penting itu. Dapat diketahui bahwa itu merupakan pertarungan mati-matian.
Saat ini Yok Kun Sih sudah tidak bisa mundur, sebab dia berdiri di atas batang besi tajam yang paling pinggir, sedangkan sebelah tangan lain Gin Koan Tojin sudah menepuk, menghalangi arah kiri agar Yok Kun Sih tidak dapat meloncat ke sana.
Kelihatannya jurus Sun Sui Thui Cou amat lihay. Semua orang menduga bahwa Yok Kun Sih tidak akan mampu menghindari serangan itu.
517 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Tapi di saat totokan Gin Koan Tojin sampai di depan dadanya, mendadak Yok Kun Sih menekuk badannya.
Tampaknya tekukan itu tiada gunanya sama sekali, sebab jurus Sun Sui Thui Cou justru mengarah jalan darah di bagian dada Yok Kun Sih. Walau dia menekuk badannya, jalan darah di bagian dada pasti tertotok.
Akan tetapi, si Walet Hijau-Yok Kun Sih bukan orang yang tak bernama, bagaimana mungkin dia akan kalah di tangan Gin Koan Tojin dalam jurus kedua"
Ternyata ketika dia menekukkan badannya, di saat bersamaan dia justru menjulurkan lengan kanannya, mengarah pada urat nadi di tangan kiri Gin Koan Tojin, sekaligus tangan kirinya mendorong ke arah badan Gin Koan Tojin.
Yok Kun Sih memiliki Lweekang tinggi, maka dorongan tangan kirinya menimbulkan suara menderu-deru.
Begitu melihat Yok Kun Sih mengeluarkan jurus yang amat jitu itu, tertegun hati Gin Koan Tojin. Dia cepat-cepat menarik lengan kanannya, bersamaan itu dia pun mengibaskan tangan kirinya. Ternyata dia mengeluarkan jurus Sungai Perak Melintang. Jurus itu mengarah ke lengan kanan Yok Kun Sih.
Jurus tersebut sungguh indah dan lihay. Tangan Yok Kun Sih yang sudah mendorong ke depan sudah tidak dapat ditarik kembali.
Ketika semua orang baru mau berseru memuji, mendadak terjadi suatu perubahan yang di luar dugaan. Tampak tangan kiri Yok Kun Sih diturunkan ke bawah, dan sekaligus dia bergerak secepat kilat.
518 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Serr! Sebuah Cambuk Perak sudah berada di tangannya, dan langsung digunakan untuk menyerang Gin Koan Tojin dengan jurus Menyapu Ribuan Prajurit. Cambuk yang panjangnya kira-kira hampir dua depa itu bergerak cepat sekali, sehingga yang tampak hanya sinar putri berkelebat mengarah ke dada Gin Koan Tojin.
Di saat Gin Koan Tojin sudah hampir meraih kemenangan, justru tidak menyangka kalau Yok Kun Sih akan menyerangnya dengan cambuk.
Betapa gusarnya dan terkejutnya Gin Koan Tojin. Terpaksa ia menahan serangannya dan sekonyong-konyong dia merasakan telapak kakinya sakit sekali, ternyata ujung batang besi yang tajam itu telah menembus alas sepatu kainnya.


Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Gin Koan Tojin tahu jelas, apabila pertarungan itu dilanjutkan, tentu dirinya yang akan celaka. Maka dia cepat-cepat mundur dan mundur lagi, akhirnya meloncat turun.
Semua orang memandang ke arahnya, tampak mukanya tersabet cukup dalam, darah pun mengucur.
Untung dia cepat mundur, kalau tidak mungkin kepalanya akan hilang sebelah tersabet Cambuk Perak Yok Kun Sih.
Setelah meloncat turun, Gin Koan Tojin pun tertawa aneh, kemudian berkata.
"Kepandaianku masih rendah, aku mengaku kalah!"
Sembari berkata dia mendekati keempat muridnya, lalu berseru.
519 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Mari kita pergi!" Mereka berlima langsung melesat pergi meninggalkan puncak Sian Jin Hong. Semua orang tahu, Gin Koan Tojin bisa begitu cepat kalah, itu dikarenakan dia ingin cepat-cepat meraih kemenangan, sehingga membuatnya begitu cepat mengalami kekalahan.
Orang berkedok itu segera berseru lantang. "Sudah pergi lima orang!"
Sembari berkata dia mengeluarkan sebatang besi tajam, lalu mencatat di atas batu yang didudukinya.
Semua orang memandang ke arah batu itu. Tampak sebaris tulisan berbunyi demikian, "Hui Yan Bun Yok Kun Sih, tiga jurus mengalahkan Gin Koan Tojin".
Terkejutlah semua orang melihat tulisan itu, karena setiap orang yang bertarung pasti akan dicatatnya di atas batu itu, tentunya akan menyangkut reputasi partai-partai yang berkepentingan.
Perlu diketahui, setiap kaum rimba persilatan bertarung, sudah pasti demi reputasi. Kalau sekarang orang berkedok itu mencatat hasil pertarungan mereka, kelak Gin Koan Tojin akan mencari Yok Kun Sih untuk bertanding lagi demi menebus kekalahan itu, bahkan akan merembet ke generasi mendatang kedua partai tersebut. Itu berarti selanjutnya, Cing Sia Pai dan Hui Yang Bun akan saling membunuh.
Oleh karena itu, wajah semua orang tampak berubah hebat dan Sui Cing Siansu segera menyebut kebesaran nama Sang Buddha.
520 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Omitohud! Siancai! Siancai! Kenapa kau berbuat begitu, itu seharusnya tidak perlu!"
Orang berkedok itu tertawa gelak. "Ha ha ha! Aku datang di puncak Sian Jin Hong ini, bukan demi mengambil sesuatu dari Lu Cong Piau Tau, juga tidak membantu siapa pun, melainkan demi pertandingan para partai yang ada di sini, kenapa aku tidak boleh berbuat begitu?"
Sui Cing Siansu menyahut. "Dalam rimba persilatan, sudah banyak yang saling membunuh. Perbuatanmu itu, bukankah akan membuat partai-partai besar saling membunuh selamanya?"
Orang berkedok itu tertawa dingin. "Hweeshio tua kok berpikir begitu jauh" Mereka mau saling membunuh ada urusan apa dengan diriku" Aku mencatat kejadian yang sebenarnya saja, tidak ditambah dan tidak dikurangi."
Wajah Sui Cing Siansu yang kemerah-merahan itu berubah menjadi merah padam, kemudian dia bertanya.
"Jadi kau tidak mau berhenti?"
Orang berkedok itu menyahut tegas. "Tentu tidak akan berhenti!"
521 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Omitohud!" ucap Sui Cing Siansu lalu maju selangkah sekaligus melesat ke depan, sampai di hadapan batu itu.
"Serr" ternyata dia sudah mengibaskan lengan jubahnya ke permukaan batu itu.
Semua orang tahu, Sui Cing Siansu memiliki Bu Sing Sin Kang (Tenaga Sakti Tiada Tara) aliran Buddha. Kibasan lengan jubahnya itu pasti akan berhasil menghapus tulisan yang terukir di batu itu.
Suasana menjadi hening seketika. Di saat ujung lengan jubah Sui Cing Siansu mengarah permukaan batu tersebut, mendadak orang berkedok itu mengipaskan kipas rombengnya ke depan sehingga menimbulkan suara menderu-deru.
Blaam! Kedua tenaga itu beradu dan menimbulkan suara yang memekakkan telinga.
Badan orang berkedok itu mendadak melambung ke atas dua depa, sedangkan badan Sui Cing Siansu bergoyang-goyang.
Itu membuktikan Lweekang orang berkedok seimbang dengan Lweekang Sui Cing Siansu, tentunya amat mengejutkan semua orang.
Setelah melayang turun dan duduk bersila di atas batu itu, orang berkedok tertawa gelak.
"Ha ha ha! Hweeshio tua, apakah kau takut pihak Go Bi Pai akan meninggalkan nama busuk di batu ini" Kalau tidak, bagaimana mungkin kau melarangku mencatat setiap pertandingan di puncak Sian Jin Hong ini?"
522 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Padahal Sui Cing Siansu sudah mau mengibaskan lengan jubahnya lagi. Tapi ketika mendengar ucapan orang berkedok itu, dia malah tertegun dan tidak jadi mengibaskan lengan jubahnya.
"Aku adalah orang yang menyucikan diri, bagaimana mungkin tega melihat kaum rimba persilatan saling membunuh?" katanya kemudian.
Orang berkedok itu menyahut sambil tertawa.
"Lo Siansu, kalau dalam rimba persilatan tidak saling membunuh, apakah harus saling membaca syair?"
Sui Cing Siansu masih ingin menasihatinya, namun Ang Eng Leng Long sudah berseru.
"Sui Cing Suheng, biarkan saja! Apakah kita Go Bi Pai benar takut terhadap orang lain?"
Sui Cing Siansu membalikkan badannya. Dilihatnya wajah semua orang tampak tidak senang, karena ucapan orang berkedok tadi.
Menyaksikan keadaan itu, Sui Cing Siansu menghela nafas panjang. Dia tahu betapa sulitnya mengatasi petaka di puncak Sian Jin Hong ini. Akhirnya badannya berkelebat kembali ke tempatnya.
Orang berkedok itu pun berseru lantang.
"Jangan membuang waktu, cepat bertarung lagi!"
Sementara setelah mengalahkan Gin Koan Tojin, Yok Kun Sih terus memperhatikan Lu Sin Kong.
523 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Sesungguhnya sudah sejak tadi Thian Hou Lu Sin Kong ingin melesat ke arah batang besi tajam itu, namun terhalang oleh tingkah laku orang berkedok tersebut. Kini dia sudah ingin melesat ke sana, tapi mendadak terdengar Hwe Hong Sian Kouw berkata.
"Kun Sih, ini adalah pertarungan antara mati dan hidup, biar aku saja!"
Sembari berkata badannya pun bergerak, namun tidak mengarah ke batu besar tempat menancap belasan batang besi tajam itu, melainkan mengarah ke tempat Han Giok Shia dan Tam Ek Hui.
Betapa terkejutnya Tam Ek Hui. Dia langsung mencelat ke hadapan Han Giok Shia, sekaligus melancarkan sebuah pukulan.
Hwe Hong Sian Kouw sudah sampai di situ. Dia pun melancarkan sebuah pukulan untuk menangkis pukulan Tam Ek Hui.
Blam! Kedua pukulan itu beradu. Kedua telapak tangan mereka saling menempel. Di saat bersamaan mendadak lengan kiri Hwe Hong Sian Kouw mencengkeram bahu Han Giok Shia.
Bukan main terkejutnya gadis itu. Dia mau berkelit namun terlambat. Tiba-tiba Hwe Hong Sian Kouw berkata lantang.
"Ah Shia, jangan takut!" Hwe Hong Sian Kouw sudah berhasil mencengkeram bahu Han Giok Shia, lalu menarik tangannya yang sebelah dan 524
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
langsung meraih senjata Liat Hwe Soh Sim Lun yang ada di pinggang Han Giok Shia.
Begitu berhasil mengambil senjata tersebut, Hwe Hong Sian Kouw melesat pergi.
Kini semua orang tahu, bahwa dia mendadak menerjang ke arah Han Giok Shia, hanya ingin mengambil senjata tersebut.
Setelah melesat pergi, Hwe Hong Sian Kouw berkata dengan dingin.
"Tidak percuma sebagai putra Cit Sat Sin Kun, mampu menyambut satu pukulanku!"
Harus diketahui, Hwe Hong Sian Kouw adalah seorang pendekar wanita tingkatan tua, yang sudah lama terkenal dalam rimba persilatan.
Sedangkan Sebun It Nio pernah mengalami dua kali patah pedangnya karena beradu dengan senjata Liat Hwe Soh Sim Lun.
Itu dikarenakan senjata tersebut dibuat dari besi murni, lagipula Hwe Hong Sian Kouw memiliki Lweekang yang amat tinggi.
Usia Tam Ek Hui baru dua puluhan, tapi dia mampu menyambut sebuah pukulannya, itu sungguh luar biasa!
Seusai berkata begitu, Hwe Hong Sian Kouw mencelat ke atas batang besi tajam itu.
525 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Sebenarnya si Walet Hijau-Yok Kun Sih, ingin mewakili Hwe Hong Sian Kouw. Sebab sejak kemarin Kim Kut Lau mengungkap kematian si Pecut Emas-Han Sun di tangan Hwe Hong Sian Kouw, itu membuat Hwe Hong Sian Kouw menjadi lesu tak bersemangat sama sekali.
Tapi kini setelah melihat Hwe Hong Sian Kouw mengayun-ayunkan senjata Liat Hwe Soh Sim Lun, begitu bertenaga dan cepat laksana kilat, maka legalah hatinya.
"Houw Kouw! Hati-hati!" pesannya.
Hwe Hong Sian Kouw mengangguk, kemudian memandang Lu Sin Kong seraya berkata.
"Lu Cong Piau Tau, kini kau boleh membalas dendam isterimu!"
Begitu melihat Hwe Hong Sian Kouw berdiri di atas batang besi tajam, darah Lu Sin Kong mendidih. Dia menggeram dan langsung melesat ke sana lalu berdiri di hadapan Hwe Hong Sian Kouw.
Namun ketika Lu Sin Kong baru mau mengayunkan goloknya, mendadak terdengar dua orang berseru serentak.
"Tunggu!" Semua orang menolehkan kepala ke arah datangnya suara itu. Ternyata yang bersuara adalah si Setan-Seng Ling dan si Duta Api Obor Hwa San Pai.
Semua orang tertegun, sebab Lu Sin Kong dan Hwe Hong Sian Kouw yang mau bertarung itu, sama sekali tidak punya 526
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
hubungan apa-apa dengan mereka berdua, tapi kenapa mereka berdua berseru "Tunggu?"
Di saat semua orang terheran-heran, si Setan-Seng Ling justru tertawa.
"Duta Api Obor, silakan bicara dulu!"
Si Duta Api Obor segera berkata lantang.
"Cousu ada perintah, karena ada sesuatu yang harus ditanyakan kepada Lu Cong Piau Tau, maka siapa yang berani melukainya, justru mau cari gara-gara dengan Hwa San Pai!"
Si Setan Seng Ling bertanya. "Sudah usai berbicara, Duta Api Obor?"
Si Duta Api Obor menyahut. "Sudah, Setan Seng Ling."
Si Setan mengeluarkan tawa yang menyeramkan, tajam dan nyaring menusuk telinga, setelah itu barulah berkata.
"Aku dan Lu Cong Piau Tau masih ada suatu urusan yang belum dibicarakan. Maka siapa berani melukainya, berarti mau cari urusan denganku!"
Mendengar itu Lu Sin Kong merasa gusar tapi geli.
Dalam hatinya dia berpikir, dari mana munculnya kedua pengawal itu" Sebaliknya Hwe Hong Sian Kouw malah tertawa dingin.
527 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Yang satu setan iblis yang tak berani menjumpai orang, dan yang satu lagi suka macam-macam. Ternyata pembantu Lu Cong Piau Tau. Kalau begitu, tentunya aku tidak berani melukainya!"
Mulutnya mengatakan tidak berani melukai Lu Sin Kong, namun begitu usai berkata, dia mengayunkan Liat Hwe Soh Sim Lun.
Begitu turun tangan, dia mengeluarkan jurus Sepasang Gagak Api Berterbangan sasarannya adalah dada Lu Sin Kong.
Semua orang tahu, bahwa apa yang dikatakan Hwe Hong Sian Kouw tadi justru sebaliknya, maka menyerang Lu Sin Kong dengan sengit sekali.
Tampak Lu Sin Kong mengayunkan goloknya, dengan jurus Air Terjun Mengalir untuk membacok gelang di ujung senjata Liat Hwe Soh Sim Lun.
Bacokan itu sungguh dahsyat, sebab Lu Sin Kong mengerahkan Lweekang sepenuhnya.
Begitu goloknya diayunkan, terdengar suara menderu-deru yang menggetarkan jantung.
Trang! Terdengar suara benturan dan tampak pula bunga api berpijar. Ujung golok Lu Sin Kong terjepit oleh Liat Hwe Soh Sim Lun.
Senjata Hwe Hong Sian Kouw itu dibuat dari baja murni.
Gelang yang di ujungnya terus berputar, maka pedang atau golok biasa pasti patah seketika kalau terjepit.
528 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Tapi golok di tangan Lu Sin Kong adalah golok emas murni, hadiah pernikahan mereka dari Tiam Cong Pai, guru Sebun It Nio, maka golok itu sungguh luar biasa, walau belum tergolong golok pusaka.
Kedua senjata itu melekat jadi satu, maka Hwe Hong Sian Kouw dan Lu Sin Kong pun berdiri diam di ujung batang besi tajam itu.
Namun kemudian justru Lu Sin Kong yang bergerak duluan, melancarkan sebuah pukulan ke arah kepala lawan.
Begitu melihat Lu Sin Kong melancarkan pukulan, hati Hwe Hong Sian Kouw tersentak.
Saat ini, kedua senjata itu melekat jadi satu, sedangkan pukulan Lu Sin Kong menghantam ke arahnya. Maka kecuali melepaskan Liat Hwe Soh Sim Lun, tidak ada jalan lagi baginya untuk berkutik.
Namun dalam pertarungan mati-matian itu, bagaimana mungkin Hwe Hong Sian Kouw mau melepaskan senjatanya"
Dalam keadaan terdesak, dia pun mengangkat sebelah tangannya untuk menyambut serangan Lu Sin Kong.
Pukulan yang dilancarkan Lu Sin Kong, dari atas ke bawah, sedangkan pukulan yang dilancarkan Hwe Hong Sian Kouw untuk menangkis, maka dari bawah ke atas, dan itu sungguh merugikan dirinya. Kalau berada di tanah datar, tentunya tidak akan merugikan siapa pun.
Namun saat ini, mereka berdua berdiri di ujung batang besi yang tajam.
529 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Ketika Hwe Hong Sian Kouw melancarkan pukulan itu, otomatis sebelah kakinya menjadi berat. Blam! Pukulan mereka beradu dan terdengar suara benturan yang amat dahsyat.
Badan Hwe Hong Sian Kouw terhuyung-huyung, "Cess"
ujung batang besi yang tajam itu menembus alas sepatu Hwe Hong Sian Kouw.
Walau pukulan Lu Sin Kong tidak mematikan, tapi membuat telapak kaki Hwe Hong Sian Kouw tertusuk ujung besi tajam sehingga berdarah.
Begitu melihat lawan terhuyung-huyung ke belakang, Lu Sin Kong membentak keras sambil meloncat ke batang besi lain sekaligus mengayunkan goloknya dengan jurus Sungai Tiang Kang Mengalir Ke Timur untuk menyerang Hwe Hong Sian Kouw.
Sebelah kaki Hwe Hong Sian Kouw menginjak batang besi lain, tapi sebelum badannya diam, golok Lu Sin Kong sudah meluncur ke arahnya.
Bagian 10 Bab 24 Tadi Hwe Hong Sian Kouw sudah berada di bawah angin, maka dia amat gusar dan penasaran Ketika golok itu mengarahnya, dia pun membentak keras sambil menggeserkan kakinya ke batang besi lain, sekaligus menyerang kepala Lu Sin Kong dengan jurus Toh Hong Pang Hwe (Angin Berbalik Membantu Api),
530 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Saat ini, mereka berdua sungguh-sungguh mengeluarkan jurus yang mematikan,
Apabila golok Lu Sin Kong berhasil membacok sepasang kaki Hwe Hong Sian Kouw, niscaya kepalanya pun akan terhantam Liat Hwe Soh Sim Lun.
Kelihatannya jurus mereka, cenderung untuk mati bersama,
Hwe Hong Sian Kouw memang ingin mengadu nyawa, namun Lu Sin Kong justru tidak mau, Sebab dia datang di puncak Sian Jin Hong itu untuk mencari musuhnya, bukan hanya Hwe Hong Sian Kouw seorang,
Selain Hwe Hong Sian Kouw, masih ada Liok Ci Siansing, si
" .. Setan-Seng Ling dan lainnya,
Kalau dia mengadu nyawa dengan Hwe Hong Sian Kouw, saudara seperguruannya pasti tidak akan melepaskan mereka, tapi lebih baik turun tangan sendiri membunuh musuh-musuh itu,
Oleh karena itu, ketika merasa serangkum tenaga yang ditimbulkan Liat Hwe Soh Sim Lun menekan dirinya, dia menghimpun hawa murni, lalu mencelat ke batang besi lain.
Lu Sin Kong memang tidak bernama kosong, sebab dia pun memiliki Ginkang yang begitu tinggi
LagipuIa dia sudah berada di sisi Hwe Hong Sian Kouw, Ketika melihat Lu Sin Kong sudah tidak berada di hadapannya, Hwe Hong Sian Kouw menyadari adanya gelagat yang tidak menguntungkan maka tanpa peduli apa pun dia langsung mengayunkan senjatanya.
531 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Hwe Hong Sian Kouw sudah lama terkenal, maka walau ayunan senjatanya tak berarah, tapi justru telah menyelamatkan nyawanya sendiri Ternyata ketika Lu Sin Kong berada di sisinya, dia sudah menyerangnya dengan golok.
Di saat bersamaan, Hwe Hong Sian Kouw mengayunkan Liat Hwe Soh Sim Lun, itu telah melindungi dirinya sekaligus menangkis serangan Lu Sin Kong,
Senjata mereka beradu, kemudian badan mereka mencelat ke belakang dan berdiri di ujung batang besi lain, Mereka bertarung baru empat jurus, namun ke-empat jurus itu merupakan jurus andalan masing-masing, maka siapa yang lengah pasti melayang nyawanya, itu membuat semua orang menahan nafas, terbelalak dan mulut mereka ternganga lebar
Tak lama kemudian, Hwe Hong Sian Kouw dan Lu Sin Kong mulai bertarung sengit lagi.
Badan mereka bergerak cepat sekali. Walau berdiri di ujung batang besi tajam, namun kelihatannya mereka berdua seakan berada di tanah datar
Gelang di ujung Liat Hwe Soh Sim Lun, terus berputar menimbulkan suara "Ngung Ngung" dan memancarkan cahaya, sedangkan golok Lu Sin Kong mengeluarkan suara menderu-deru, kadang-kadang terdengar suara benturan yang amat dahsyat pertarungan itu memang amat menegangkan, membuat hati semua penonton menjadi tertekan.
Tak terasa pertarungan mereka telah melewati dua puluh jurus, namun masih belum terlihat siapa yang berada di atas angin,
532 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Kadang-kadang Lu Sin Kong dalam bahaya, begitu pula sebaliknya, Tapi dalam keadaan bahaya, mereka masih dapat menyelamatkan diri.
Berselang beberapa saat kemudian, mendadak terdengar Han Giok Shia berteriak.
"Ayah! Kenapa tidak membantu diri sendiri menuntut balas?"
Ketika gadis itu usai berteriak, salah seorang yang bertarung itu mendadak mencelat ke atas, Ternyata di saat bertarung, Hwe Hong Sian Kouw dan Lu Sin Kong harus mencurahkan perhatian masing-masing.
Di saat Han Giok Shia berteriak, perhatian Hwe Hong Sian Kouw terpecah.
Coba piktr, pada dasarnya Hwe Hong Sian Kouw dan si Pecut Emas-Han Sun adalah ke kasih. Ke-mudian dikarenakan terjadi suatu kesalah pahaman, maka mereka berdua berpisah. Ketika sama-sama sudah tua, mereka berdua justru berjumpa kembali, tapi baik Hwe Hong Sian Kouw maupun si Pecut Emas-Han Sun tidak mengungkit kejadian masa lalu, Hubungan mereka tetap akrab luar biasa, Namun kematian si Pecut Emas-Han Sun yang mengenaskan ilu, membuat hati Hwe Hong Sian Kouw terasa sakit sekali.
Karena si Pecut Emas-Han Sun, justru mati di tangan Hwe Hong Sian Kouw, kejadian itu amat misterius dan sulit di ungkap kan.
533 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Maka teriakan Han Giok Shia tadi, bagaikan sebilah sembilan menusuk ke dalam hati Hwe Hong Sian Kouw sehingga perhatiannya buyar dan gerakannya menjadi lamban.
Padahal tadi, Hwe Hong Sian Kouw sudah mengeluarkan jurus Hwe Ouh Siang Hui menyerang Lu Sin Kong, itu adalah jurus yang amat lihay dan dahsyat
Menyaksikan serangan itu, Lu Sin Kong segera mundur Dalam hati Lu Sin Kong berpikir, setelah berkelit barulah balas menyerang.
Akan tetapi, ketika Lu Sin Kong mundur, Han Giok Shia berteriak, dan itu membuat gerakan Hwe Hong Sian Kouw menjadi lamban.
Begitu melihat gerakannya lamban, Lu Sin Kong langsung mencelat ke atas sekaligus mengeluarkan jurus It Cu Pik Thian (Memecahkan Langit), Golok di tangannya berputar putar cepat sekali, kemudian ujungnya mengarah tenggorokan dan dada Hwe Hong Sian Kouw, sejurus itu mengalah dua tempat bahaya pihak lawan, Dapat dibayangkan betapa lihay dan anehnya ilmu golok itu,
Begitu melihat sinar golok berkelebat di ha-dapannya, ujung golok itu sudah berada di depan mata. Tersentak hati Hwe Hong Sian Kouw, Dia ingin berkelip tapi sudah terlambat.
Ketika Hwe Hong Sian Kouw baru mau mengayunkan Liat Hwe Soh Sim Lun senjata andalannya, mendadak dadanya terasa sakit sekali. Temyata ujung golok Lu Sin Kong telah berhasil menusuk dadanya cukup dalam, seketika Hwe Hong Sian Kouw merasa matanya gelap, dia tahu bahwa dirinya telah terluka,
534 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Namun dia adalah jago tangguh, Dalam keadaan bahaya dia masih tidak lupa menghimpun hawa murninya, maka badannya mencelat ke atas, Namun luka di dadanya terus mengucurkan darah segar Maka di saat badannya mencelat ke atas, dia pingsan, tak sadarkan diri, Sudah barang tentu badannya kembali merosot ke bawah, sedangkan Lu Sin Kong, begitu melihat Hwe Hong Sian Kouw sudah terluka, dia segera mengayunkan goloknya ke atas,
Di saat badan Hwe Hong Sian Kouw mulai merosot ke bawah, Lu Sin Kong menyerangnya dengan jurus Soat Hua Pian Pian (Bunga Salju Berterbangan).
Apabila golok itu mengenai badan Hwe Hong Sian Kouw, pasti akan terpotong-potong menjadi belasan potong, jarak mereka begitu jauh dari para penonton, lagipula kekalahan Hwe Hong Sian Kouw amat mendadak.
Di antara mereka yang menyaksikan pertarungan itu memang ada yang ingin menyelamatkan Hwe Hong Sian Kouw, tapi terlambat.
Si Walet Hijau-Yok Kun Sih langsung melesat ke sana.
Walau Ginkangnya amat tinggi, tapi dia pun tetap terlambat selangkah.
"Haaah.,.?" Semua orang mengeluarkan seruhan, Di saat yang amat genting itu, mendadak terjadi suatu perubahan yang di luar dugaan. setelah terluka di dada, Hwe Hong Sian Kouw mencelat ke atas hampir dua tiga depa, sedangkan Lu Sin Kong tidak mencelat begitu tinggi, tapi mengayunkan goloknya ke ata,. sementara Hwe Hong Sian Kouw sudah pingsan ketika badannya merosot ke bawah, Tiba-tiba genggamannya menjadi renggang, maka Liat Hwe 535
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Soh Sim Lun, senjatanyapun terlepas dari tangannya dan langsung meluncur ke bawah,
Sungguh kebetulan, senjata itu justru menimpa ujung golok Lu Sin Kong yang mengarah ke atas, Krek! Golok itu terkunci oleh Liat Hwe Soh Sim Lun, Di saat bersamaan, si Walet Hijau-Yok Kun Sih sudah sampai di situ dan langsung menyerang Lu Sin Kong dengan Cui Sia Jit (Memanah Matahari), Tampak Cambuk Peraknya berkelebat laksana kilat mengarah ke dada Lu Sin Kong, Tangan kirinya mengibas ke arah Hwe Hong Sian Kouw, Padahal badan si Walet Hijau-Yok Kun Sih masih berada di udara, tapi dapat bergerak begitu cepat, sekaligus membuat dua gerakan yang sedemikian indah, membuat semua orang berseru memujU nya,
Lu Sin Kong cepat-cepat menggerakkan go1ok-nya, maka Liat Hwe Soh Sim Lun pun ikut bergerak, Plak! Cambuk perak si Walet Hijau-Yok Kun Sih melilit Liat Hwe Soh Sim Lun,
Di saat bersamaan, badan Hwe Hong Sian Kouw pun terdorong beberapa depa,
Pihak Hui Yan Bun langsung muncul beberapa orang, termasuk Toan Bok Ang, Mereka menyambut badan Hwe Hong Sian Kouw, lalu dibawa ke tempat Hui Yan Bun, Setelah Cambuk Perak itu melilit Liat Hwe Soh Sim Lun, si Walet Hijau-Yok Kun Sih dan Lu Sin Kong merosot ke bawah, Kebetulan merosot ke tanah datar yang disisi batu besar itu, 536
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Pada waktu bersamaan, mereka berdua saling melancarkan sebuah pukulan, sehingga terdengar suara benturan
Blam! Masing-masing termundur beberapa langkah, sedangkan Liat Hwe Soh Sim Lun terpental ke atas lima enam depa, Keiika senjata itu baru merosot ke bawah, mendadak tampak dua gadis melesat ke arah senjata itu. Salah seorang gadis itu, tangannya menggenggam Cambuk Perak yang memancarkan cahaya putih, dia adalah Toan Bok Ang.
Gadis yang satu lagi tidak lain adalah Han Giok Shia.
Tangannya menggenggam pecut emas memancarkan cahaya kuning,
Setelah sama-sama melesat, barulah hati mereka tersentak, dan mereka berdua pun mengayunkan senjata masing-masing, lalu meloncat ke belakang. Liat Hwe Soh Sim Lun jatuh ke bawah, menancap di atas sebuah batu.
sedangkan ujung pecut emas Han Giok Shia sudah mengarah ke sana,
Di saat bersamaan, ujung Cambuk Perak itu justru berbalik mengarah jalan darah Yang Ku Hiat di lengan gadis itu terdengar pula suara bentakan
"Sudah memusuhi guru sendiri, masih punya muka mengambil Liat Hwe Soh Sim Lun itu?"
Ketika ujung Cambuk Perak mengarah lenga-nya, Han Giok Shia mendongakkan kepala, dan barulah dia melihat dengan jelas siapa gadis itu,
537 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Han Giok Shia bersifat keras, lagipuIa Toan Bok Ang mencacinya tadi, itu membuatnya gusar sendiri.
Dia membentak keras sambil melangkah maju setindak,
"Ser Ser" pecut emasnya sudah berkelebat ke arah Toan Bok Ang.
Toan Bok Ang segera berkelit, sekaligus balas menyerang dengan Cambuk Peraknya menggunakan jurus Lang Yung Cih Thian (Ombak Menderu Ke Langit),
Mereka berdua bergerak cepat, sehingga tak terasa pertarungan mereka sudah melewati empat jurus, Mendadak terdengar suara teriakan orang ber-kedok,
"Yang mau bertarung silakan naik ke batu besar itu! Kalian berdua masih belum mau berhenti?"
Kedua gadis itu memang mendengar, namun mereka sedang bertarung sengit, tentunya tidak mau berhenti.
"Hm!" dengus orang berkedok,
Badannya bergerak, kemudian dalam sekejap dia sudah berada di sisi kedua gadis itu lalu menerobos bayangan bayangan pecut emas dan Cambuk Perak, namun segera meloncat kembali ke belakang,
Ketika orang berkedok meloncat mundur, Han Giok Shia dan Toan Bok Ang hanya diam di tempat.
Semua orang terheran-heran, Semula mereka mengira bahwa orang berkedok itu menotok jalan darah Toan Bok Ang dan Han Giok Shia.
538 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Tapi setelah melihat dengan jelas, mereka semua justru tertegun. Temyata kedua gadis itu berdiri diam di tempat, dikarenakan senjata mereka terikat jadi satu.
Itu pasti perbuatan orang berkedok, Maka dapat dibayangkan betapa cepat gerakan orang itu.
Setelah meloncat mundur, orang berkedok itu berkata dengan dingin,
"Kalian gadis kecil, tak mau dengar nasihat orang, sekarang lihat kalian bisa berbuat apa!"
Saat ini, Han Giok Shia dan Toan Bok Ang berdiri berhadapan, Mereka saling menatap dengan penuh kegusaran dan kebencian Karena senjata mereka terikat menjadi satu, maka mereka berdua tidak tahu harus berbuat apa.
Orang berkedok itu tertawa gelak. "Ha ha ha! sebentar kalian berdua boleh naik ke atas batu besar itu untuk bertanding, kenapa harus terburu-buru sekarang?"
Usai berkata, diapun maju beberapa langkah lalu melepaskan kedua senjata yang terikat menjadi satu itu.
Seketika kedua gadis itu sudah mau maju untuk bertarung lagi, namun orang berkedok langsung membentak
"Kalian berdua jangan macam-macam!" Orang berkedok itu merentangkan kedua belah tangannya, Toan Bok Ang dan Han Giok Shia merasakan adanya tenaga yang amat dahsyat menerjang ke arah mereka, membuat mereka terhuyung-huyung ke belakang beberapa langkah.
539 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Tam Ek Hui juga melesat ke sisi Han Giok Shia lalu berbisik
"Nona Han, orang berkedok itu berkepandaian amat tinggi, maka lebih baik jangan bertindak ceroboh!"
Walau gadis itu merasa penasaran dalam hati, tapi juga tahu benar apa yang dikatakan Tam Bk Hui, maka dia menurut.
Toan Bok Ang lebih cerdik dari Han Giok Shia, Maka tidak usah dinasihati dia sudah tahu bahwa kini sulit baginya untuk mengambil Liat Hwe Soh Sim Lun, karena itu, dia segera mundur
Akan tetapi, dia dan Han Giok Shia justru sudah menjadi musuh, maka kelak pasti menimbulkan banyak urusan.
Setelah kedua gadis itu mundur, Liat Hwe Soh Sim Lun tetap menancap di atas batu, Semua orang yang berada di situ, yang berkepandaian tinggi tentu berkedudukan tinggi dalam rimba persitatan, sudah pasti tidak akan mengambil senjata itu, sedangkan yang berkepandaian rendah, memang ingin sekali memperoleh senjata tersebul, sebab dapat menambah kelihayan mereka, Namun orang berkedok berada di situ, maka mereka tidak berani maju merebut Liat Hwe Soh Sim Lun itu,
Orang berkedok tertawa panjang, kemudian duduk kembali di atas batu hijau, sementara Yok Kun Sih dan Lu Sin Kong sudah berada di atas batu besar, berdiri di ujung batang besi tajam dan saling menyerang dengan sengit sekali, pertarungan mereka sudah melewati tiga puluh jurus, 540
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Badan Yok Kun Sih berkelebat ke sana ke mari dan Cambuk peraknya pun meliuk-liuk cepat menyerang Lu Sin Kong,
Lu Sin Kong berdiri diam di atas ujung batang besi, namun goloknya berkelebatan menangkis cambuk Perak itu. Dia lebih banyak bertahan daripada menyerang, namun tidak tampak berada di bawah angin.
Tak terasa pertarungan mereka sudah melewati belasan jurus lagi, Mendadak terdengar Ang Eng Leng Long berseru.
"Lu Sutee, orang ingin bertarung dengan cara bergilir! Kau tidak usah melayani mereka, biar aku yang menghadapi!"
Lu Sin Kong tahu jelas bahwa tidak mudah mengalahkan Yok Kun Sih, bahkan mau mundur pun sulit sekali.
Lagipula apabila dia mundur dari batu besar itu, berarti sudah mengaku kalah pada lawan.
Kalau orang berkedok itu mencatat di atas batu hijau, bahwa Go Bi Pai Thian Hou Lu Sin Kong kalah di tangan Hui Yan Bun Yok Kun Sih, bukankah namanya dan nama perguruannya akan busuk se!ama-nya"
Oleh karena itu, Lu Sin Kong tertawa, "Leng Suheng, aku tidak akan takut dengan cara bergilir!"
Mereka berdua sahut-menyahut, jelas menganggap Yok Kun Sih menggunakan cara bergilir untuk bertarung. perlu diketahui, tenaga seseorang ada batasnya, 541
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Kalaupun orang berkepandaian tinggi, kalau menghadapi sekian banyak orang bertarung dengan cara bergilir, sudah pasti tenaganya akan terkuras habis,
Cara bertarung seperti itu, biasanya hanya digunakan oleh kaum golongan hitam. Golongan putih tidak pernah menggunakan cara itu, begitu pula tokoh sesat yang berkedudukan tinggi, sama sekali tidak mau menggunakan cara itu untuk menghadapi musuh,
Kini si Walet Hijau-Yok Kun Sih mendengar ucapan Lu Sin Kong yang menyatakan tidak takut menghadapi lawan dengan cara bergilir, maka dia gusar sekali dan merasa malu, Serrr! Cambuk perak di tangannya meliuk-liuk ke depan untuk menghalangi agar Lu Sin Kong tidak menerjang ke arahnya, Kemudian dia berkata dengan dingin sekali.
"Kalau Leng Tayhiap menganggap begitu, kenapa kau tidak ke mari memberi petunjuk kepadaku?"


Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ang Eng Leng Long menyahut dengan lantang, "Baik!"
Dia langsung melesat ke arah batu besar itu, lalu hinggap di atas ujung batang besi tajam dan memberi hormat seraya berkata, "Silakan!"
Mereka berdua sama-sama berkepandaian amat tinggi, maka kalau bertarung pasti menarik sekali Akan tetapi, mendadak Toan Bok Ang berteriak-teriak,
"Guru! Guru! Hong Kouw,., cepatlah Guru menengoknya!"
542 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Hati Yok Kun Sih tersentak, sebab setelah menyelamatkan Hwe Hong Sian Kouw, dia sama sekali tidak menengok keadaannya, Kini dia mendengar muridnya berteriak begitu, sudah barang tentu hatinya langsung menjadi d ingin.
Dia meloncat ke belakang dua depa, kemudian berkata dengan dingin.
"Ang Eng Leng Long, sebentar lagi kita baru bertarung!"
Ang Eng Leng Long tersenyum-senyum.
"Baik, aku menurut!" Si Walet Hijau-Yok Kun Sih segera melesat ke tempatnya, tepatnya di sisi Hwe Hong Sian Kouw,
Wajah Hwe Hong Sian Kouw pucat pias dan luka di dadanya masih mengucurkan darah segar
Yok Kun Sih membentak gusar "Kenapa kalian tidak menotok jalan darah di dadanya, agar darahnya tidak terus mengucur?"
Toan Bok Ang segera menjawab "Guru, aku sudah berusaha menotok jalan darah di dadanya, tapi darah segar masih mengucur...."
"Hm!" dengus Yok Kun Sih, lalu membungkukkan badannya.
543 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Di saat bersamaan, mendadak Hwe Hong Sian Kouw membuka matanya, kemudian bibirnya bergerak gerak, lama sekali barulah terdengar suaranya,
"Kalian semua.,, harus berhati-hati! Suara har-pa.,, walau si Pecut Emas-Han Sun mati di tanganku, tapi sesungguhnya justru mati karena suara harpa itu!"
Walau suaranya serak, tapi semua orang dapat mendengarnya dengan jelas,
Seketika, hati semua orang menjadi tertegun Karena apa yang dikatakan " Suara Harpa", membuat semua orang tidak mengerti akan maksudnya.
Tapi ada seseorang yang mengerti, dia adalah Tam Ek Hui.
Karena itu, dia pun tenngat akan kejadian hari itu, Dia dan adiknya meninggalkan beberapa baris tulisan di atas batu di Hou Yok, setelah itu barulah mereka berdua meninggalkan tempat itu, Tak seberapa lama kemudian mendadak terdengar suara harpa yang amat nyaring, Sebetulnya tidak aneh, lagipula mereka berdua terus berlari ke depan, Di saat suara harpa itu berhenti, mereka berdua justru baru tahu, ternyata diri mereka tetap berada di tempat semula,
Kalau dihitung waktu, seharusnya mereka berdua sudah mencapai dua tiga puluh mi1.
Ketika itu, Tam Ek Hui dan adiknya terbengang-bengong, sama sekali tidak tahu sebab musababnya, maka mereka tidak begitu memikirkan tentang kejadian itu. Kini terdengar Hwe 544
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Hong Sian Kouw mengatakan "Suara Harpa", hatinya pun tersentak
Si Walet Hijau-Yok Kun Sih mengerutkan ke-ning, lalu bertanya.
"Hong Kouw, kau bilang apa?"
Hwe Hong Sian Kouw membuka matanya lagi.
"Suara harpa itu... kalian semua harus memperhatikan suara harpa itu!"
Setelah mengatakan itu, mendadak Hwe Hong Sian Kouw menghela nafas panjang dan melanjutkan
"Liat Hwe Soh Sim Lun... berikan kepada Ah Ang, di dalam gelang itu...."
Berkata sampai di situ, sudah tiada suara lagL
Yok Kun Sih menaruh tangannya di dada Hwe Hong Sian Kouw, ternyata jantungnya sudah berhenti berdetak Toan Bok Ang segera bertanya,
"Guru bagaimana keadaan Hong Kouw?"
Yok Kun Sih menggeleng-gelengkan kepala dan matanya sudah bersimbah air. "Dia... dia sudah mati,"
Toan Bok Ang termangu-mangu, sama sekali tidak dapat mengucapkan apa pun, dan wajahnya tampak murung.
545 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Yok Kun Sih memandang Toan Bok Ang seraya berkata,
"Ah Ang, sebelum menghembus nafas penghabisan Hong Kouw berpesan Liat Hwe Soh Sim Lun harus diberikan kepadamu. Cepat kau pergi ambillah senjata itu!"
Toan Bok Ang memang sudah mendengar pesan itu, bahkan dia tahu bahwa di dalam senjata itu tersimpan sesuatu. Maka dia segera melesat ke arah senjata itu, Di saat bersamaan, Han Giok Shia juga ingin melesat ke sana, tapi keburu dicegah Tam Ek Hui.
"Nona Han, senjata itu tidak begitu istimewa dan luar biasa, tidak usah diperebutkan!"
Di saat Tam Ek Hui berkata, Toan Bok Ang sudah mengambil senjata itu dan kemudian kembali ke tempatnya.
Dalam hati Han Giok Shia, tentunya merasa tidak rela, Tapi senjata itu sudah berada di tangan orang, maka dia terpaksa diam
Semua orang melihat Hwe Hong Sian Kouw yang amat terkenal itu, justru telah mati, itu membuat mereka semua berfirasat buruk, dan suasana pun menjadi hening sekalL
Setelah hening sejenak, mendadak Lu Sin Kong mendongakkan kepala sambil tertawa keras, tapi sepasang matanya tampak basah.
"Hujin (lstriku), kau boleh sedikit tenang di alam baka."
Usai berkata begitu, dia membalikkan badannya untuk memandang si ?" Setan-Seng Ling seraya membentak.
546 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Setan tua, kenapa kau masih berpura-pura?"
Tiba-tiba Yok Kun Sih menyela. "Tunggu, urusan kita masih belum selesai!"
Ang Eng Leng Long tertawa dingin "Yok Kun Sih, kami ke mari bukan untuk ribut mulut denganmu! setelah urusan pokok diselesaikan, kami pasti akan membuat perhitungan denganmu, maka kau tidak usah terburu-buru!"
Yok Kun Sih juga tertawa dingin tapi lalu diam, tidak menyahut, sedangkan ketua Tiam Cong Pai sudah berkata kepada Lu Sin Kong.
"Lu Cong Piau Tau, urusan setan iblis harus diserahkan kepada Tiam Cong Pai lho!"
Sembari berkata, dia menghunus pedangnya, lalu melesat ke arah batu besar tempat besi-besi berujung tajam tertancap.
Lu Sin Kong dan Ang Eng Leng Long tahu jelas mengenai ilmu pedang Chu Liok Khie, dahsyat dan amat lihay. Akan tetapi, si Setan-Seng Ling adalah datuk sesat golongan hitam, ilmu yang dipelajarinya amat aneh dan membahayakan pihak lawan, membuat pihak lawan sulit menjaganya, Namun Chu Liok Khie yakni ketua Tiam Cong Pai juga bukan orang sembarangan Dia memiliki ilmu pedang yang amat dahsyat, lihay dan cepat Kalaupun tidak dapat mengalahkan si Y Setan-Seng Ling, tapi dia tidak mungkin kalah.
547 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Lagipula Sebun It Nio berasal dari Tiam Cong Pai, maka pihak Tiam Cong Pai ingin membalas dendamnya itu memang wajar
Oleh karena itu, begitu Chu Liok Khie berdiri di ujung batang besi tajam itu, Lu Sin Kong dan Ang Eng Leng Long segera mundur dari tempat itu,
Chu Liok Khie menuding si " . Setan-Seng Ling dengan pedangnya, lalu berkata,
"Seng Ling, sudah waktunya kau keluar!"
Si Nabi Setan-Seng Ling bangkit berdiri perlahan - lahan sambil tertawa gelak,
"Ha ha ha!" Suara tawanya tidak mengejutkan orang, sebab dia belum mengerahkan ilmu Ratapan Setan, setelah mengeluarkan suara tawa, dia lalu memandang Lu Sin Kong seraya berkata dengan serius,
"Lu Cong Piau Tau, kita pernah berjumpa di . kota Su Cou.
Ketika itu di antara kita terjadi salah paham, sehingga kalian terkena pukulanku Mengenai kematian isteri mu di rumah Han Sun, aku turut berduka cita."
Ucapan si Nabi Setan-Seng Ling itu membuat semua orang terheran-heran. sesungguhnya Lu Sin Kong juga merasa heran, namun dia hanya mengeluarkan suara dengusan Si Nabi Setan-Seng Ling sama sekali tidak tersinggung, bahkan dia tertawa lagi.
548 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Ha ha ha! Lu Cong Piau Tau, menurut aku pertikaian di antara kita lebih baik kita gagalkan!"
Chu Liok Khie dan lainnya langsung menggeram ketika mendengar ucapan si Nabi Setan-Seng Ling.
Akan tetapi, si Nabi Setan-Seng Ling malah tersenyum-senyum, lalu berkata.
"Lu Cong Piau Tau, aku punya suatu bisnis, ingin mengadakan transaksi denganmu Aku yakin, Lu Cong Piau Tau pasti mau!"
Apa yang diucapkan si Nabi Setan-Seng Ling, semakin membingungkan semua orang, termasuk langsung Lu Sin Kong sendiri
Akan tetapi, Ang Eng Leng Long segera membentak
"Ada apa katakan saja! Kenapa harus plintat-plintut?"
Si Nabi Setan-Seng Ling berkata perlahan-lahan, bahkan sepatah demi sepatah.
"Lu Cong Piau Tau, walau isteri mu telah binasa, tapi putramu justru masih hidup, Kau tahu itu?"
Hati Lu Sin Kong bergerak, kemudian dia membentak sengit
"Hidup atau matinya putraku, bagaimana kau tahu?"
Si Setan-Seng Ling tertawa. 549 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Terus terang, kini putramu berada di dalam istana Setanku."
Wajah Lu Sin Kong langsung berubah, dan dia lalu maju selangkah sambil tertawa dingin.
"Siapa yang tidak tahu kau banyak akal busuk dan licik"
Aku bukan anak kecil, bagaimana mungkin akan terjebak oleh akal busukmu?"
Lu Sin Kong berkata begitu karena dia yang menemukan mayat anak tanpa kepala di gudang batunya, dan pakaian yang ada di tubuh mayat itu mirip pakaian putranya.
Maka dalam hatinya, dia sudah menganggap putranya itu telah meninggal, tidak mempercayai omongan orang lain, Lu Sin Kong tentunya tidak tahu, bahwa mayat anak tanpa kepala yang berada di gudang batunya itu, merupakan suatu siasat busuk untuk menimbulkan kekacauan dalam rimba persilatan.
Si Nabi Setan-Seng Ling menyahut "Lu Cong Piau Tau, mencari urusan ini aku sendiri pun merasa sulit untuk meyakinkanmu, Betul atau tidaknya putramu berada di istana Setan, lebih baik kau bertanya kepada Tujuh Dewa dan Yu Lao Pun, ketua Tay Chi Bun, kau akan segera tahu."
Lu Sin Kong segera membalikkan badannya. Di saat itulah si sastrawan Se Ci, yakni salah satu dari Tujuh Dewa itu sudah berkata.
550 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Apa yang dikatakan si Nabi Setan-Seng Ling memang benar"
Sementara wajah Yu Lao Pun yang penuh daging itu, sungguh tak sedap dipandang.
Menyaksikan semua itu, Lu Sin Kong pun mulai percaya akan apa yang dikatakan si Nabi Setan-Seng Ling, Hatinya terkejut dan girang membaur menjadi satu.
Girang karena Lu Leng, putra kesayangannya masih hidup terkejut karena kini putranya jatuh ke tangan si Nabi Setan-Seng Ling, entah bagaimana penderitaan putranya, Lu Sin Kong segera bertanya,
"Kau apakan dia sekarang?"
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa. "Aku menaruhnya di neraka yang kedelapan belas lapis di istana Setan. Tempat itu amat aman baginya."
Lu Sin Kong tahu, istana Setan itu berada di dalam perut gunung Pak Bong San, berlapis-lapis ke dalam tanah berjumlah delapan belas lapis, maka dinamai Neraka Delapan Belas Lapis.
Mendengar ucapan itu, Lu Sin Kong menarik nafas lega,
"Bagaimana kau terhadapnya?"
Si Nabi Setan tertawa, 551 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Lu Cong Piau Tau boleh mempercayaiku, aku sama sekali tidak berniat jahat, Hanya saja... putramu harus ditukar dengan satu barang, Aku yakin kau pasti setuju."
Lu Sin Kong tahu si Nabi Setan-Seng Ling menyandera putranya, sudah pasti punya maksud tertentu Akan tetapi, dia justru tidak tahu si Nabi Setan-Seng Ling menghendaki barang apa.
Ketika Lu Sin Kong baru mau bertanya, tapi si Nabi Setan-Seng Ling sudah berkata,
"Urusan ini tak leluasa dibicarakan di sini, maka setelah urusan di sini selesai, bagaimana kalau kita bicara di tempat lain?"
Lu Sin Kong berpikir sejenak, kini Lu Leng berada di tangan si Nabi Setan-Seng Ling, tentunya dia harus menuruti perkataannya, maka dia manggut-manggut seraya berkata:
"Baiklah." Wajah si Nabi Setan-Seng Ling tampak puas sekali, Dia memandang semua orang sejenak, lalu berkata.
"Kau sudah setuju, aku pun mau mohon pamit sekarang."
Si Nabi Setan-Seng Ling beranjak pergi sambil memberi isyarat kepada Kou Hun Su Seng Cai dan So Mia Su Seng Bou, kemudian mereka bertiga segera meninggalkan tempat itu, Akan tetapi, Chu Liok Khie yang sudah berdiri di ujung batang besi tajam bagaimana mungkin membiarkan mereka pergi"
Dia segera menghimpun hawa murni, kemudian berseru.
552 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Setan tua! Apakah kau mengaku kalah, maka mau pergi?"
-ooo0ooo- Bab 25 Mendadak si Nabi Setan-Seng Ling mendongakkan kepala ke langit, kemudian tertawa gelak, Suara tawanya sungguh mengejutkan dan kedengaran seakan membetot sukma orang yang mendengarnya, Dari itu dapat diketahui bahwa dia telah mengerahkan ilmu Ratapan Setan. Kemudian dia menyahut dengan suara yang tak sedap di dengar
"Aku takut terhadap ketua Tiam Cong Pai" Apakah orang-orang yang berada di sini akan mempercayainya?"
Nada suara si Setan-Seng Ling sungguh angkuh. Namun semua orang tahu apa yang diucapkannya itu memang benar Walau ketua Tiam Cong Pai berkepandaian amat tinggi, semua orang mengetahui itu. Akan tetapi, si Nabi Setan-Seng Ling memang tidak takut kepada nya.
Air muka Chu Liok Khie langsung berubah. "Kalau tidak takut, kenapa harus segera pergi?" Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa dingin, "Aku masih punya urusan penling, tidak punya waktu untuk omong-kosong denganmu!" Chu Liok Khie segera membentak "Setan tua, kau mau kabur ke mana?" sekonyongkonyong badan Chu Liok Khie berkelebat Dia melesat ke arah si Nabi Setan-Seng Ling, sekaligus menyerangnya dengan pedang.
Begitu melihat Chu Liok Khie menerjang ke arahnya, si Nabi Setan-Seng Ling langsung cepat-cepat mengibaskan tangannya ke belakang, sehingga kedua putranya terdorong 553
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
beberapa depa, Setelah itu, barulah dia berkelit dengan gerakan berputar
Siunnng! Pedang Chu Liok Khie lewat di sisinya, Chu Liok Khie berjuluk Sin Chiu Kiam Kek (Pendekar pedang Tangan Sakti), maka berdasarkan julukannya, dapat diketahui betapa lihay dan dahsyatnya ilmu pedangnya, serangan itu luput, maka dia bergerak cepat melintangkan pedangnya sambil maju selangkah. Dia tidak mengeluarkan jurus apa pun, tapi pedangnya justru mengarah pinggang si Nabi Setan-Seng Ling, Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa aneh, membuat merinding semua orang yang mendengarnya, Chu Liok Khie yang memiliki Lweekang tinggi, di saat ini dia pun tertegun sedangkan pukulan yang dilancarkan si Nabi Setan-Seng Ling, sudah mengarah dadanya, Chu Liok Khie tahu dia memiliki ilmu pukulan Im Si Ciang yang amat beracun. Sebun It Nio, kakak seperguruannya tersambar angin pukulan itu, akhirnya binasa di tangan Hwe Kong Sian Kouw,
Maka ketika melihat pukulan itu mengarah dadanya, dia pun segera meloncat ke belakang beberapa depa, Di saat bersamaan, tampak sosok bayangan berkelebat tahu-tahu sudah berada di hadapan mereka, sosok bayangan itu ternyata-orang berkedok.
Tak peduli siapa pun dan tak terkecuali! Mau bertarung, silakan naik ke atas batu besar itu!" katanya dengan lantang, Chu Liok Khie bertanya dengan suara parau,
"Setan tua, kau ke sana?"
554 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa dingin,
"Aku harus cepat-cepat kembali ke istana Setan mengurusi putra Lu Cong Piau Tau, tidak ada waktu untuk bertanding denganmu!"
Chu Liok Khie tertawa gelak, "Ha ha ha! Kalau begitu, harap sobat berkedok mencatat di batu, bahwa si Nabi Setan-Seng Ling tidak berani menerima tantangan ketua Tiam Cong Pai."
Setelah mendengar ucapan itu, air muka si Nabi Setan-Seng Ling langsung berubah dari matanya menyorot tajam menatap Chu Liok Khie seraya berkata.
" Kalau begitu, kau memang ingin menjajalku?"
Chu Liok Khie manggut-manggut sambil tersenyum. "Tidak salah!"
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa, lalu melesat ke arah sebuah pohon yang cukup besar, dan melancarkan pukulan pada pohon itu,
Plaak! Pukulannya tidak membuat pohon itu bergoyang sedikit pun, bahkan daun-daunnya pun tidak bergoyang sama sekali.
Sesaat, banyak orang yang tidak tahu maksud si Nabi Setan-Seng Ling memukul pohon itu, maka mereka tampak terheran-heran, sedangkan si Nabi Setan-Seng Ling, setelah melancarkan pukulan itu, lalu kembali ke tempat semula.
555 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Kalau Anda bisa melancarkan pukulan seperti yang kulakukan barusan, aku pasti mengaku kalah kepadamu!"
Chu Liok Khie tahu, pukulan yang dilancarkan si Nabi Setan-Seng Ling tadi, pasti merupakan suatu ilmu pukulan.
Akan tetapi, dia justru tidak tahu ada apa dengan pukulan itu, maka dia tidak berani segera setuju.
Di saat bersamaan, mendadak semua orang berseru kaget, Chu Liok Khie segera mendongakkan kepala, ternyata semua orang sedang memandang ke arah pohon itu.
Chu Liok Khie juga segera memandang pohon tersebut Tampak daun-daun pohon itu berubah menjadi hitam dan mulai rontok. Dalam waktu sekejap pohon itu telah gundul tak berdaun sama sekali, bahkan dahan dan rantingnya pun sudah kering,
Sin Chiu Kiam Kek Chu Liok Khie tersentak hatinya, Bagi orang yang memiliki Lweekang tinggi, memukul rontok daun-daun pohon memang tidak sutit.
Tapi dalam waktu sekejap daun-daun itu berubah hitam dan rontok, bahkan ranting dan dahan menjadi kering, itu agak sulit Sebab si Nabi Setan-Seng Ling telah menggunakan semacam pukulan beracun, barulah dapat membuat pohon itu jadi begitu.
Di saat Chu Liok Khie tersentak dan tertegun, si Nabi Setan-Seng Ling justru tertawa dingin.
"Kalau kau tak dapat melancarkan pukulan seperti itu, mengenai pertandingan kita, sementara ini tidak perlu 556
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
dibicarakan Masih banyak waktu suatu hari nanti, aku pasti mohon petunjukmu!"
Seketika wajah Chu Liok Khie berubah menjadi merah, walau dia memiliki Lweekang tinggi, tapi tidak mampu melancarkan pukulan seperti itu, Chu Liok Khie terus berdiri di situ dengan wajah tak sedap dipandang,
Menyaksikan itu, Lu Sin Kong tahu bahwa Liok Khie dalam keadaan serba salah, maka segera ber-kata,
"Saudara Chu, itu adalah ilmu pukulan beracun. Kita bukan golongan hitam, tentunya tidak bisa melancarkan pukulan seperti itu, Dia bilang ada urusan mau pergi, biarlah dia pergi, Kelak masih banyak waktu, dia tidak bisa kabur ke mana-mana."
Chu Liok Khie tahu bahwa ucapan itu adalah demi mukanya, maka dia amat berterimakasih dalam hati dan menyahut
"Apa yang dikatakan Lu Cong Piau Tau masuk akal, setan tua! Kau boleh menungguku di istana Setani!"
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa, lalu beranjak pergi.
Tapi kemudian mendadak dia berpaling memandang Lu Sin Kong, lalu tersenyum seraya berkata,
"Aku akan berada di pintu istana Setan, menunggu kedatangan Lu Cong Piau Tau!"
Lu Sin Kong manggut-manggut, itu demi keselamatan Lu Leng putranya, sebab kalau dia banyak menyahut dan 557
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
menyinggung perasaan si Nabi Setan-Seng Ling sudah barang tentu putranya yang akan menderita,
Si Nabi Setan-Seng Ling berkata lagi.
"Lu Cong Piau Tau, saat ini sebagian orang yang berkumpul di puncak Sian Jin Hong, punya tujuan yang sama sepertiku, Tapi Lu Cong Piau Tau harus ingat satu hal, putramu berada di dalam istana Setan!"
Lu Sin Kong terheran-heran dalam hati, sebetulnya si Nabi Setan menyandera Lu Leng untuk menukar barang apa dengan Lu Sin Kong" Dan apakah benar sebagian dari orang-orang yang berkumpul di puncak Sian Jin Hong berniat meminta suatu barang kepadanya"
Berpikir sampai di sini, mendadak Lu Sin Kong teringat suatu urusan sebulan yang lalu.
Ketika itu dia bersama isteri nya dari Lam Cong ke Su Cou, sepanjang jalan, entah berapa banyak jago tangguh ingin merebut kotak kayu yang di-kawalnya, para jago tangguh yang pernah bertarung dengan mereka suami isteri, semuanya berkumpul di puncak Sian Jin Hong.
Apakah mereka masih menghendaki kotak kayu itu"
Terhadap kotak kayu yang misterius itu Lu Sin Kong merasa benci dan berduka,
Dikarenakan kotak itu, isterinya meninggal dan menimbulkan urusan besar ini.
Tapi Lu Sin Kong dari awal hingga kini tetap tidak mengerti, kotak kayu itu menyangkut urusan besar apa"
558 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Hanya saja dia merasa, kotak kayu itu memang misterius dan penuh teka-teki, bahkan juga menimbulkan badai dalam rimba persilatan Hingga kini, badai itu masih terus melanda, Setelah berpikir lama sekali, akhirnya Lu Sin Kong mendengus dingin,
"Hmm!" Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa-tawa, lalu meninggalkan puncak Sian Jin Hong, Tapi ketika dia baru menginjak undakan batu, mendadak terdengar suara bentakan keras,
"Harap tunggu, Seng Ling!"
Si Nabi Setan-Seng Ling menolehkan kepala ke orang datangnya suara bentakan itu, Ternyata yang membentak itu adalah si Duta Api Obor dari Hwa San Pai.
Tidak banyak orang berkepandaian tinggi yang berkumpul di puncak Sian Jin Hong dapat membuat si Nabi Setan-Seng Ling merasa segan.
Orang aneh berkedok itu adalah orang pertama yang membuatnya merasa segan, karena asal-usulnya tidak jelas, lagipula berkepandaian begitu tinggi,
Selain dia adalah Sui Cing siansu aliran Buddha Go Bi Pai, Ang Eng Leng Long dan beberapa orang lainnya, termasuk Liat Hwe Cousu ketua Hwa San Pai.
Maka ketika tahu bahwa si Duta Api Obor yang membentak memanggilnya hati si NabiSetan tersentak, seketika juga dia menoleh kedua putranya, kemudian berkata dengan suara rendah.
559 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
"Kalian berdua pulang dulu ke istana Setan menungguku!"
Kedua putranya mengangguk, lalu melesat pergi meninggalKan puncak Sian Jin Hong,
Si Nabi Setan-Seng Ling memandang si Duta Api Obor, lama sekali, barulah bertanya.
"Duta Api Obor ada petunjuk apa?"
Si Duta Api Obor menyahut sepatah demi sepatah .
"Couso kami mengharap sementara ini Anda jangan kembali ke istana Setan!"
Si Nabi Setan-Seng Ling tahu, bahwa pihak Hwa San Pai mau cari gara-gara kepadanya, maka seketika wajahnya berubah menjadi tersedap dipandang.
"Ada hubungan apa gerak-gerikku dengan Cousu kalian?"
Si Api Obor menyahut kaku. "Anda tunggu sebentar, pasti akan mengetahui-nya!"
Usai berkata begitu, si Duta Api Obor lalu kembali ke tempatnya, Tampak Liat Hwe Cousu bangkit berdiri lalu melangkah ke sebuah pohon yang cukup besar, kemudian melancarkan sebuah pukulan,
Seperti pukulan yang dilancarkan si Nabi Setan-Seng Ling tadi, pukulannya pun tidak membuat daun dan dahan pohon itu bergoyang,
560 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Menyaksikan keadaan itu, si Nabi Setan-Seng Ling sudah tahu, bahwa Liat Hwe Cousu berniat menjajal Lweekangnya, Karena dia sudah turun tangan melancarkan sebuah pukulan pada pohon itu, tentunya dia pun tidak bisa pergi begitu saja,
Padahal perhitungannya sudah matang sekali, Lu Leng berada di tangannya, maka apa pun kemauannya pasti di turuti Lu Sin Kong.
Dan juga dia pun tahu jelas, begitu memberitahukan bahwa Lu Leng berada di istana Setan, tentunya ada orang berniat merebut Lu Leng dari tangannya, Namun dia tahu jelas, istana setan tempat tinggalnya merupakan tempat yang amat bahaya bagi orang lain, tapi alangkah baiknya pulang duluan untuk mengatur segalanya,
Setelah Lu Sin Kong ke istana Setan dia akan bicara serius dengannya, Oleh karena itu, dia tidak mau menerima tantangan Chu Liok Khie, karena Chu Liok Khie bukan orang biasa. Kalau bertarung, itu berarti akan menyita waktunya, Karena itu, dia menggunakan Im Si Ciang memukul pohon itu, agar Chu Liok Khie tidak terus menerus menantangnya, maka dia boleh segera meninggalkan tempat itu, Akan tetapi, tak terduga sama sekali Liat Hwe Cousu turun tangan sendiri ingin mencoba kepandaiannya, Tak seberapa lama daun-daun pohon itu pun berubah kuning, namun sama sekali tidak rontok, Liat Hwe Cousu mundur selangkah, lalu mengibaskan lengan jubahnya ke arah pohon itu, orang-orang yang berada di sekitar pohon itu semuanya merasakan adanya hawa panas,
561 KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/ *** ( )***
Bum! Daun-daun yang sudah berubah kering itu mulai rontok, Berdasarkan kejadian itu kelihatannya pukulan yang dilancarkan Liat Hwe Cousu tidak selihay pukulan yang dilancarkan si Nabi Setan-Seng Ling,
Karena itu, semua orang mulai berbisik-bisik membicarakannya, tidak mungkin begitu Liat Hwe Cousu turun tangan, langsung terjungkal di tangan si Nabi Setan-Seng Ling.
Di saat semua orang sedang berbisik-bisik, justru telah terjadi hal yang luar biasa,
Ternyata daun-daun yang rontok itu, hancur seperti tepung sebelum menyentuh tanah,
Setelah menyaksikan kejadian itu, semua orang terbelalak dan amat kagum kepada Liat Hwe Cousu, Sebab pukulan yang dilancarkannya tadi, jauh lebih lihay daripada pukulan yang dilancarkan si Nabi Setan-Seng Ling,
Walau semua orang tidak begitu menyukai Liat Hwe Cousu, tapi setelah dia memperlihatkan kepan-daiannya, mereka merasa kagum dan bersorak memuji nya Si Nabi Setan-Seng Ling mengerutkan kening, namun dia pun amat kagum dalam hati, kemudian berkata dengan lantang."
"Aku hanya melancarkan satu kali pukulan, sudah dapat membuat daun-daun barubah hitam dan rontok. sedangkan Liat Hwe Cousu masih harus mengibaskan lengan jubahnya, 562
KANG ZUSI WEBSITE htt Bentrok Para Pendekar 5 Seruling Samber Nyawa Karya Chin Yung Bukit Pemakan Manusia 1
^