Kekaisaran Rajawali Emas 5

Kekaisaran Rajawali Emas Pendekar 4 Alis I Karya Khu Lung Bagian 5


knya erat-erat juga.
Tapi di sisinya terbaring jenazah Shi XiuYun, seorang gadis muda yang penuh kasih sayang dan cinta, yang baru saja mati dalam pelukannya, bagaimana mungkin ia menggunakan tangan yang sama untuk memeluk gadis lain"
Hatinya penuh dengan perasaan sakit. Ia ingin mengendalikan emosi dan perasaannya, tapi tak mampu.
Ketika pikirannya kembali ingin memeluk si dia, tiba-tiba gadis itu menjauh.
"Sekarang kau mungkin faham apa yang aku katakan."
"Tidak, aku tidak faham."
"Tidak perduli kau faham atau tidak, aku" aku harus pergi sekarang."
"Pergi?" Hua Man Lou terdengar putus asa. "Kenapa kau harus pergi?"
"Aku pun tak ingin pergi, tapi aku harus!" Suaranya penuh dengan perasaan sedih dan khawatir. "Jika kau punya perasaan terhadap diriku, tolong jangan tanya kenapa lagi, atau menarik tanganku, karena hal itu bukan hanya akan menyakiti dirimu sendiri, tapi aku juga!"
"Tapi aku" aku"."
"Biarkan aku pergi, asal kutahu kau hidup dan sehat, aku akan bahagia dan puas.
Bahkan jika kau mengingkariku"."
Suaranya makin menjauh dan menjauh, dan tiba-tiba hilang. Kegelapan. Hua Man Lou tiba-tiba menemukan dirinya terperangkap dalam kegelapan yang tiada batas dan kesunyian.
Ia tahu ada hal-hal di luar kendali gadis itu yang memaksanya pergi. Tapi yang bisa ia lakukan hanyalah berdiri di situ seperti orang tolol. Ia tak bisa menolongnya, tak mampu membebaskannya dari kesulitannya, ia bahkan tak bisa menghiburnya, persis seperti sebelumnya ketika yang bisa ia lakukan hanyalah membiarkan Shi XiuYun mati di dalam pelukannya.
"Laki-laki macam apa aku ini" Apa?" Seperti ada sebuah suara dari samping yang menertawakannya. "Kau bukan apa-apa selain orang buta, orang buta yang tidak berguna!"
Kehidupan seorang buta itu seperti penuh dengan kegelapan, kegelapan yang tiada harapan.
Tinjunya terkepal saat ia berdiri dalam hembusan angin malam di bulan April.
Tiba-tiba ia menyadari bahwa hidup tidak sesempurna yang ia bayangkan. Hidup ini penuh dengan kedukaan dan rasa sakit yang tak dapat dihindarkan.
Ia tak tahu bagaimana caranya melarikan diri dari semua itu.
Bulan April adalah musim burung walet pulang ke sarangnya, tapi walet kecilnya telah terbang pergi, terbang menghilang seperti tahun-tahun terbaik dalam kehidupan kita, tak pernah kembali. Perlahan-lahan ia berjalan keluar dari warung dan melangkah di atas rerumputan, rerumputan yang telah dibasahi oleh embun.
Bab 10: Jiwa-jiwa Yang Rusak dan Kemurkaan Tuhan Rumput lembut itu telah dibasahi oleh embun, malam pun semakin larut.
Huo TianQing berjalan perlahan-lahan di halaman. Cahaya dari sebuah bangunan kecil di kejauhan menyinari wajahnya yang pucat dan layu. Ia tampak sangat lelah, kesepian dan lelah.
Air jernih di kolam bunga lotus itu tenang seperti cermin, memantulkan bulan dan langit yang penuh bintang. Dengan menggendong tangan di belakang punggungnya, ia berdiri dalam kebisuan di ujung jembatan kecil itu. Waktu angin berhembus, sehelai daun kecil terbawa angin dan jatuh ke tanah.
Ia membungkuk dan memungut daun jatuh itu.
"Kau di sini." Tiba-tiba ia berkata.
"Aku di sini."
Waktu Huo TianQing menengadah, ia melihat Lu Xiao Feng.
Koleksi Kang Zusi
113 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas, Seperti daun yang jatuh tadi, Lu Xiao Feng melayang masuk dari luar tembok dan mendarat di seberang kolam bunga lotus. Ia juga sedang menatap Huo TianQing.
Di antara mereka berdua, ada kolam bunga lotus selebar kira-kira 20 meter, tapi saat itu mereka merasa seolah-olah jarak di antara mereka masih terlalu dekat.
Lu Xiao Feng tersenyum.
"Tampaknya kau sedang menungguku!" Ia berkata.
"Aku memang sedang menunggumu."
"Kau tahu aku akan datang?"
Huo TianQing mengangguk.
"Aku tahu kau pasti datang."
"Mengapa?"
"Sejak kau pergi, banyak peristiwa yang terjadi di sini."
"Banyak peristiwa?"
"Kau tidak tahu?"
"Aku hanya tahu satu hal."
"Kau tahu bahwa DuGu YiHe mati di sini?"
Lu Xiao Feng menarik nafas.
"Tapi aku tidak tahu apakah ia memang harus mati."
Huo TianQing terdiam.
"Tentu kau tak tahu bahwa aku ada hubungannya dengan kematiannya." Tiba-tiba ia pun menarik nafas.
"Oh!"
"Jika bukan karena aku, mungkin ia tidak akan mati oleh pedang XiMen ChuiXue."
"Oh?"
"Aku tidak pernah menyukai orang-orang sombong yang menganggap dirinya begitu tinggi, tapi DuGu kebetulan adalah salah satu dari orang-orang angkuh itu.
Maka sebelum XiMen ChuiXue tiba, aku telah bertukar pukulan dengan dia."
"Aku tahu."
"Kau tahu?" Hal ini mengejutkan Huo TianQing. "Bagaimana kau bisa tahu?"
Lu Xiao Feng tertawa kecil.
"Waktu DuGu bertarung dengan XiMen, paling tidak ia telah kehilangan setengah tenaga dalamnya. Di antara orang-orang yang mampu memaksanya menggunakan setengah tenaga dalamnya, tidak banyak dari mereka yang berada di sekitar sini."
Huo TianQing mengangguk.
"Benar. Ini adalah sesuatu yang tentu bisa kau perkirakan."
"Jadi ada sesuatu yang tak akan bisa kuperkirakan?"
Huo TianQing mengangguk.
Lu Xiao Feng tersenyum.
"Tak apa, sekarang aku hanya ingin tahu di mana ShangGuan DanFeng berada."
"Inilah hal yang tak kumengerti."
"Apa itu?"
"Ia tidak datang ke mari, dan mungkin tak akan datang ke sini lagi!"
Lu Xiao Feng tak mampu bicara, ia benar-benar tidak pernah mempertimbangkan kemungkinan ShangGuan DanFeng tidak berada di tempat itu.
"Mungkin kau sedang berfikir, kenapa aku bisa tahu kalau ia tak akan datang."
"Aku memang ingin tahu itu." Lu Xiao Feng mengakui.
"Setelah kau baca surat ini, maka kau tak akan bingung lagi."
Tiba-tiba ia mengeluarkan sepucuk surat dari dalam lengan bajunya dan mengibaskan tangannya. Surat itu seperti segumpal awan, melayang perlahan kepada Lu Xiao Feng.
"DanFeng dalam bahaya,
"Xiao Feng tolong berhenti,
"Jika tidak berhenti,
"Hidup akan berakhir."
Hanya 12 kata itu yang tertulis di surat, kata-kata itu tertulis dengan sangat rapi, dan kertasnya pun sangat bagus.
Koleksi Kang Zusi
114 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas, Di amplopnya tertulis: "Kepada: Lu Xiao Feng."
"Surat ini untukmu, sekarang aku menyerahkannya padamu." Huo TianQing berkata.
"Tapi aku tidak mengerti apa maksudnya."
"Itu berarti sangat sukar bagimu untuk menemukan ShangGuan DanFeng saat ini, maka sebaiknya kau berhenti sekarang dan tidak ikut campur dalam urusan ini lagi, kalau tidak seseorang tentu menginginkanmu mati." Huo TianQing menjawab dengan santai, tentu saja ia menyadari bahwa Lu Xiao Feng memahami semua itu.
"Siapa yang menginginkanmu memberikan surat ini padaku?"
"Aku tidak tahu."
"Kau tidak tahu?"
"Jika kau menulis surat seperti itu untuk kuserahkan pada orang lain, apakah kau akan memberikannya langsung padaku?"
"Tidak."
"Itulah sebabnya orang yang menulis surat ini tidak langsung memberikan surat ini padaku. Aku hanya menemukan surat ini di peti mati Ketua Yan, selain itu aku tidak tahu apa-apa."
Lu Xiao Feng menarik nafas.
"Tentu saja tidak."
"Tapi kau tentu tahu."
"Apa yang kuketahui?"
"Kau tentu tahu siapa yang menulis surat ini."
"Aku hanya tahu bahwa Ketua Yan tidak menulis surat ini di dalam peti matinya."
Lu Xiao Feng berkata sambil tersenyum murung.
"Kau seharusnya juga tahu, selain Ketua Yan, siapa lagi yang menginginkanmu tidak ikut campur dalam urusan ini." Mata Huo TianQing berkilauan.
"Sayangnya aku pun tidak tahu itu." Lu Xiao Feng menarik nafas lagi.
"Paling tidak kau tahu satu orang."
"Siapa?"
"Aku."
Lu Xiao Feng tertawa.
Tapi Huo TianQing tidak.
"Jika ShangGuan DanFeng tidak datang, dan kau menghentikan penyelidikanmu, maka Paviliun Mutiara dan Intan beserta seluruh hartanya tentu akan menjadi milikku!" Huo TianQing berkata dengan wajah yang gelap.
"Tapi aku tahu bahwa ketua Sekte Pemburu Langit tak akan melakukan sesuatu seperti itu." Lu Xiao Feng tersenyum.
Huo TianQing menatapnya, sudut mulutnya tiba-tiba menampilkan secercah senyuman.
"Ada yang bisa diminum?" Tiba-tiba ia berteriak ke dalam.
"Tentu saja!"
Arak itu tersimpan dalam sebuah porselen berwarna biru dan putih. Waktu dituangkan keluar, ternyata arak itu tidak berwarna dan tidak berbau, seperti air, tapi setelah dicampur dengan arak lain, wangi arak segera memenuhi ruangan yang kecil tapi indah itu.
Lu Xiao Feng menghirup sedikit dengan perlahan-lahan, lalu menarik nafas panjang.
"Ini baru arak Wajah Merah Perawan yang asli."
"Kau mengenal arak ini."
"Itulah sebabnya, bila lain kali kau punya arak sebagus ini, kau harus mengundangku, paling tidak aku tak akan menyia-nyiakan arakmu yang enak ini."
"Aku biasanya tidak punya arak bagus seperti ini, kau tahu." Huo TianQing tertawa dan menjawab.
"Oh."
"Aku mendapatkan arak ini waktu terakhir kalinya aku pergi dan mengunjungi Koleksi Kang Zusi
115 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas, tetangga kami, ia memberikannya padaku."
"Aku iri padamu," Lu Xiao Feng menarik nafas. "Mendapatkan tetangga sebaik itu jauh lebih sukar daripada mendapatkan sekendi arak bagus sekarang ini."
"Tapi ia adalah orang yang aneh, mungkin kau pernah mendengar tentang dia sebelumnya."
"Aku memang tahu beberapa orang aneh, yang manakah dia?"
"Namanya Huo Xiu."
"Huo Xiu?" Lu Xiao Feng hampir berteriak. "Bagaimana dia bisa menjadi tetangga kalian?"
"Ia tidak terlalu sering datang ke sini, tapi ia membangun sebuah tempat kecil di atas gunung sana dan selalu tinggal di sana selama beberapa bulan setiap tahunnya."
Mata Lu Xiao Feng tiba-tiba mulai berkilauan.
"Apakah kau tahu kenapa ia datang ke sini?"
"Selain dari minum" Tampaknya ia tidak berbuat apa-apa."
Lu Xiao Feng tidak bertanya lagi, tampaknya ia telah tenggelam dalam lamunan.
Ia pernah membuat peraturan tidak berfikir terlalu banyak bila sedang minum, tapi kali ini ia membuat pengecualian.
Huo TianQing tidak begitu memperhatikan Lu Xiao Feng dan meneruskan. "Segala macam arak bagus yang bisa kau sebutkan, mungkin ia memilikinya di tempat itu. Bahkan aku, yang tak begitu suka minum, tidak ingin meninggalkan tempat kecil itu sekali aku memasukinya."
"Kau tahu arak macam apa yang rasanya sangat enak?" Lu Xiao Feng tiba-tiba berkata.
"Tidak, apa?"
"Arak curian."
Huo TianQing tertawa.
"Kau ingin aku ikut pergi dan mencuri arak bersamamu?"
"Tepat!" Lu Xiao Feng tertawa.
"Hanya ada satu macam orang di dunia ini yang tak bisa minum arak setetes pun, kau tahu orang macam apa itu?"
"Tidak, apa?"
"Orang yang kehilangan kepalanya, jadi jika kau ingin menjaga kepalamu agar tetap bisa minum arak, maka sebaiknya kau melupakan ide ini."
"Mencuri arak itu seperti mencuri buku," Lu Xiao Feng bergurau, "perbuatan itu dilakukan oleh pencuri-pencuri yang berbudaya dan bercita-rasa tinggi. Bahkan jika kau tertangkap oleh seseorang, kepalamu mungkin tidak akan dipancung."
"Itu tergantung orang macam apa yang menangkapmu!"
"Ayolah, jika kau mundur 500 tahun ke belakang, kau dan Huo Xiu adalah satu keluarga," Lu Xiao Feng terus bergurau. "Apa yang kau takutkan?"
"Ia sendiri yang memberitahuku, di tempatnya yang kecil itu, ada 108 macam perangkap berbeda yang menunggu mangsanya. Jika kau adalah tamu tak diundang dan terperangkap di sana, maka tidak perduli siapa pun kamu, akan sangat sulit untuk keluar hidup-hidup." Ia berhenti untuk menarik nafas sebelum meneruskan. "Perangkap-perangkap ini tidak tahu siapa dirimu, mereka tidak perduli apakah margamu Huo atau Lu, tidak ada bedanya bagi mereka."
Lu Xiao Feng akhirnya menarik nafas juga.
"Aku dulu punya empat alis, tidak masalah jika aku kehilangan dua di antaranya.
Tapi aku hanya punya satu kepala, aku tak mau biarpun hanya kehilangan setengahnya." Ia berkata sambil tersenyum putus asa. "Untuk beberapa kendi arak, ia menggunakan 108 macam perangkap buat berjaga-jaga terhadap pencuri, tak heran ia jadi kaya raya."
"Mungkin ia bukan hanya melindungi araknya."
"Jadi menurutmu ada rahasia lain di bangunan kecil miliknya itu?" Mata Lu Xiao Feng kembali berkilauan.
Huo TianQing tersenyum.
"Setiap orang, lebih atau kurang, punya rahasia"." Ia menjawab dengan santai.
Koleksi Kang Zusi
116 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"Tapi hanya ada satu macam orang yang benar-benar bisa menyimpan rahasia."
"Orang macam apa?"
"Orang mati."
"Tapi Huo Xiu tidak mati." Mata Huo TianQing pun berkilauan.
"Tidak, ia memang belum mati."
______________________________
Yang paling menakutkan adalah orang mati juga. Tak perduli betapa hangat, lembut atau cantik orangnya semasa hidup, kematian selalu membuat orang itu jadi menakutkan.
Itulah sebabnya mengapa jenazah Shi XiuYun ditutupi oleh sehelai kain putih.
Sebuah lampu berada di atas meja, Hua Man Lou duduk dalam diam di dekat lampu itu, tak bergerak. Ia tadi telah pergi, tapi datang kembali.
Tak perduli apakah Shi XiuYun mati atau hidup, ia tidak bisa meninggalkannya di sini sendirian.
Pemilik warung kecil itu telah lama melarikan diri, hanya meninggalkan sebuah lampu di sini, tampaknya ia lupa bahwa orang buta tidak membutuhkan lampu.
Malam itu sunyi, tanpa suara sedikit pun. Waktu Lu Xiao Feng masuk, juga tidak ada suara.
Tapi Hua Man Lou tetap memalingkan kepalanya ke arahnya.
"Kau baru minum?" Tiba-tiba ia bertanya.
"Sedikit," Lu Xiao Feng mengakui.
"Setelah semua kejadian ini, kau masih bisa minum?" Ia berkata dengan dingin.
"Itu sangat langka."
Ia membuat kaku wajahnya, sangat jarang ia berbuat seperti itu.
Lu Xiao Feng mengedip-ngedipkan matanya.
"Kau iri padaku, ya?"
Ia punya senjata rahasia untuk melawan siapa saja yang marah padanya ---
karena kau telah marah, lalu kenapa tidak membuatmu semakin marah" Mari lihat seberapa hebatnya kau bisa marah, mari lihat apakah kau bisa mati karena marah.
Hua Man Lou tidak menjawab, ia kenal Lu Xiao Feng luar dalam, ia belum mau mati karena marah.
Sekarang giliran Lu Xiao Feng yang tidak tahu apa yang harus dilakukan.
"Kau juga seharusnya minum," Lu Xiao Feng berkata dengan canggung. "Hal yang terbaik pada alkohol adalah ia bisa membuatmu berhenti memikirkan banyak hal yang tidak mampu kau tangani."
Hua Man Lou tidak memperdulikannya selama beberapa saat.
"Aku baru bertemu seseorang." Ia tiba-tiba memecahkan kesunyian.
"Kau memang bertemu banyak orang akhir-akhir ini."
"Tapi aku tidak menduga akan bertemu orang ini di sini!"
"Siapa?"
"ShangGuan FeiYan."
Lu Xiao Feng tampak sama terkejutnya dengan Hua Man Lou tadi.
"Ia belum mati?"
"Walaupun ia belum mati, hidupnya sangat dekat dengan kematian sekarang."
Hua Man Lou berkata dengan sedih.
"Mengapa?"
"Tampaknya ia telah jatuh ke tangan seseorang, tingkah lakunya berada di bawah kendali mereka."
"Kau tahu siapa yang mengendalikannya?" Lu Xiao Feng bertanya dengan wajah terkejut.
"Ia tidak mengatakannya, dan aku pun tidak tahu. Tapi dugaanku orang ini pasti"."
"Pasti siapa?"
"Huo Xiu!"
Lu Xiao Feng baru saja duduk, sekarang ia melompat bangkit.
"Huo Xiu?"
Koleksi Kang Zusi
117 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"ShangGuan FeiYan datang ke sini karena ia dipaksa untuk datang ke sini, untuk berusaha membujukku agar tidak ikut campur dalam urusan ini lagi. Sekarang hanya ada satu orang yang tidak menginginkan kita meneruskan penyelidikan, dan itu adalah Huo Xiu."
Lu Xiao Feng duduk kembali.
Hening lagi. "Aku barusan tidak bertemu seseorang." Tiba-tiba ia berkata.
Kalimat itu sangat aneh dan cerdik, sukar ditafsir apa maksudnya.
"Kau juga tidak bertemu banyak orang akhir-akhir ini!"
"Tapi ini adalah orang yang aku yakin akan kutemui di sana, aku pergi ke Paviliun Mutiara dan Intan khusus untuk mencari orang ini."
"ShangGuan DanFeng?"
"Benar!"
"Di mana dia sekarang?"
"Pertama, ia tidak pergi ke sana, tapi seseorang menitipkan sepucuk surat pada Huo TianQing untuk diberikan padaku!"
"Apa isi surat itu?"
"Empat anak kalimat yang tampaknya masuk di akal tapi sepertinya juga tidak.
Keempatnya berisi kentut!"
"Apa katanya?"
"DanFeng dalam bahaya, Xiao Feng tolong berhenti. Jika tidak berhenti, hidup akan berakhir!"
"Sepertinya isi surat itu menyuruhmu berhenti ikut campur dalam urusan ini."
Hua Man Lou berkomentar dengan serius.
"Sekarang hanya tinggal satu orang yang tidak menginginkan kita melanjutkan penyelidikan."
"Jadi menurutmu orang yang menulis surat itu adalah Huo Xiu?"
"Aku hanya tahu bahwa siapa pun yang menulis surat itu pasti bukanlah orang yang hanya mau berbuat setengah-setengah."
Seorang yang sukses tak pernah melakukan sesuatu setengah-setengah.
"SiKong ZhaiXing tidak menculik ShangGuan DanFeng, mungkin hal itu tidak mengejutkan dia. Karena itu ia menyuruh orang lain menunggu gadis itu di jalan dan akhirnya berhasil meringkusnya."
"Tapi aku baru saja minum setengah kendi araknya."
Hal ini mengejutkan Hua Man Lou.
"Kau telah bertemu dengannya?"
"Tidak, arak itu adalah hadiahnya pada Huo TianQing. Ia memiliki sebuah paviliun mungil di atas gunung di belakang Paviliun Mutiara dan Intan."
"Sebuah paviliun mungil?" Ekspresi wajah Hua Man Lou berubah hebat.
Sepatah demi sepatah kata, Lu Xiao Feng menjawab. "Ya, sebuah paviliun kecil."
Hua Man Lou bangkit berdiri, tapi ia kembali duduk.
Hening lagi. "Kau ingat apa yang dikatakan Sun XiuQing tadi?" Ia berkata dengan perlahan.
Tentu saja Lu Xiao Feng ingat --- DuGu YiHe datang ke mari karena ia menerima informasi bahwa Gedung Pertama dari Paviliun Baju Hijau berada di".
Wajah Hua Man Lou tampak bersinar-sinar.
"Menurutmu, paviliun kecil milik Huo Xiu itu adalah Gedung Pertama Paviliun Baju Hijau?"
Lu Xiao Feng tidak menjawab pertanyaan itu. Ini adalah pertanyaan yang tidak perlu dijawab lagi.
"Tapi, menurut Kaisar Rajawali Emas, pemimpin Paviliun Baju Hijau adalah DuGu YiHe." Hua Man Lou merenung.
"Informasinya mungkin tidak seluruhnya benar."
"Tak seorang pun bisa terhindar mendapat tuduhan dari orang lain, begitu juga tak seorang pun bisa terhindar dari menuduh orang lain secara tak beralasan."
Hua Man Lou sependapat.
"Sayang sekali Zhu Ting tidak ada di sini." Lu Xiao Feng menarik nafas.
Koleksi Kang Zusi
118 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"Kenapa?"
"Kudengar di dalam paviliun kecil itu terdapat 108 macam perangkap yang berbahaya."
"Kau ingin pergi dan memeriksa tempat itu?"
"Sangat ingin."
"Apakah perangkap-perangkap itu bisa mencegahmu melakukannya?"
"Tidak."
Sekali Lu Xiao Feng mulai melakukan sesuatu, ia tak akan berhenti di tengah jalan. Tak ada yang bisa menghentikannya!
_____________________________
Bukit itu tidak begitu tinggi, tapi pemandangannya sangat indah. Sesudah berjalan mendaki bukit sebentar, orang bisa melihat sebuah cahaya kecil, cahaya kecil yang tampak sangat terang dalam kegelapan malam.


Kekaisaran Rajawali Emas Pendekar 4 Alis I Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tapi di hadapan Hua Man Lou tetap tidak ada apa-apa selain kegelapan.
"Aku melihat bangunan itu sekarang." Lu Xiao Feng berkata padanya.
"Di mana?"
"Di depan sana tepat di seberang hutan, di dalam paviliun itu juga ada cahaya."
"Menurutmu Huo Xiu ada di sini juga?"
"Tidak tahu."
"Tadi baru kukatakan, tak seorang pun bisa terhindar dari menuduh seseorang secara tak beralasan."
"Aku dengar kok. Aku bukan orang tuli, kau tahu."
"Aku hanya mengingatkanmu. Huo Xiu adalah sahabatmu, dan selalu bersikap baik padamu."
"Kau kira aku mencurigainya secara tak beralasan?" Lu Xiao Feng menjawab dengan dingin. "Walaupun aku sering mendapat tuduhan tak beralasan dari orang lain, aku belum pernah sembarangan menuduh orang."
Tiba-tiba ia jadi seperti seorang pemarah, karena memang ada konflik di dalam hatinya.
Berhasil menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan menyingkap seluruh tabir rahasianya adalah keinginannya yang utama, tapi ia sebenarnya tidak ingin mendapatkan kenyataan bahwa pemimpin Paviliun Baju Hijau yang jahat dan keji itu adalah sahabatnya Huo Xiu.
Di dalam hutan itu tercium aroma tumbuhan di awal musim semi yang menyegarkan dan bersih. Walaupun angin terasa lebih dingin, dunia tampak damai.
Tak ada manusia, tak ada suara, seolah-olah kebisingan dan masalah kehidupan telah diturunkan ke bawah bukit sana.
Tetapi, hal-hal yang paling berbahaya dan menakutkan sering tersembunyi di balik kedamaian seperti ini.
"Aku tidak menyukai keadaan ini." Lu Xiao Feng tiba-tiba berkata.
"Keadaan apa?"
"Di sini terlalu tenang. Aku merasa gelisah bila suasana terlalu tenang atau terlalu berisik."
"Kenapa?"
"Karena setiap kali aku mengalami sesuatu yang aneh, itu terjadi dalam kedua suasana tersebut!"
"Jika kau benar-benar merasa gelisah, maka sebaiknya kau lebih banyak bicara.
Berbicara biasanya membuat orang melupakan kegelisahannya."
"Kau ingin aku membicarakan apa?"
"Bicaralah tentang Huo Xiu."
"Bukankah kau telah mengetahui sedikit tentang dia?"
"Aku hanya tahu bahwa ia adalah orang yang sangat aneh dan kaya. Ia tidak suka bersosialisasi atau berhubungan dengan orang lain, maka pembantu-pembantunya yang paling terpercaya pun tidak tahu di mana ia berada."
"Dia bukan hanya tidak suka berhubungan dengan orang lain, ia pun sangat tidak menyukai wanita. Karena itu ia tetap hidup membujang hingga sekarang."
Koleksi Kang Zusi
119 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"Tapi setiap orang tentu punya hobi atau kelemahan."
"Satu-satunya hobinya adalah minum arak enak. Bukan hanya ia suka minum, ia pun suka mengumpulkan semua jenis arak bagus dari berbagai tempat."
"Kudengar ilmu kungfunya pun hebat."
"Aku tidak pernah melihatnya menggunakan kungfunya, tapi aku bisa menjamin bahwa ilmu meringankan tubuhnya, tenaga dalam dan ilmu menotoknya tidak berada di bawah siapa pun di dunia ini."
"Oh?"
"Dan ia melatih sejenis tenaga dalam perjaka. Sepengetahuanku, di dunia ini paling banyak hanya ada 10 orang yang benar-benar mampu melatih ilmu itu."
"Untuk melatih ilmu seperti itu, kau benar-benar harus berkorban banyak." Hua Man Lou tertawa. "Jika bukan karena ia tidak menyukai wanita, tentu sangat sukar memiliki ilmu itu."
Lu Xiao Feng juga tertawa.
"Aku tidak tahu bagaimana dengan orang lain, tapi aku tak akan pernah melatih ilmu seperti itu. Aku lebih suka kepalaku dipotong daripada melatihnya."
"Jika bagian lain dari tubuhmu yang dipotong, maka kau tentu akan melatihnya."
Hua Man Lou bergurau sambil tersenyum.
"Ternyata kau sama sekali bukan seorang laki-laki sejati." Lu Xiao Feng tertawa terbahak-bahak.
"Lama-lama bergaul dengan orang sepertimu, laki-laki sejati mana pun pasti akan berubah sifatnya."
Mereka tertawa terbahak-bahak, seolah-olah tidak perduli apakah mereka akan ketahuan atau tidak --- karena cepat atau lambat mereka akan ketahuan, lalu kenapa tidak terang-terangan saja sekalian"
"Menurut legenda, asal kau tekun melatih ilmu itu, kungfumu akan berada di level teratas di dunia persilatan." Lu Xiao Feng meneruskan.
"Itu bukan legenda, tapi kenyataan. Jika kau berhasil menguasainya, maka bila belajar ilmu kungfu lain kau hanya memerlukan setengah dari usaha yang harus dilakukan orang lain dan mendapatkan hasil beberapa kali lipat daripada hasil yang didapatkan orang lain."
"Tapi sejak dahulu sampai sekarang, di antara semua dedengkot dunia persilatan, tak seorang pun dari mereka yang melatih kungfu ini. Kau tahu mengapa?"
"Tak tahu."
"Itu karena orang-orang yang melatih ilmu ini semuanya adalah perjaka tua, dan semua perjaka tua tentu punya masalah kecil di sana-sini di dalam hatinya.
Orang-orang yang punya masalah di dalam hatinya tak akan pernah menjadi orang yang hebat dalam ilmu kungfu."
"Dan itulah sebabnya kau tidak melatih ilmu itu." Hua Man Lou tersenyum.
"Tentu saja tidak. Tak perduli apa pun yang kau potong dariku, aku tak akan melatihnya."
"Sayangnya, seandainya pun kau melatihnya, kau masih tidak bisa menjadi seorang dedengkot persilatan."
"Kenapa?"
"Karena kau sangat menyukai hal-hal yang merusak dalam berlatih kungfu, malah melebihi cintamu pada kehidupan itu sendiri. Hal-hal seperti"."
"Judi, minum, ikut campur dalam urusan orang lain."
"Dan yang terpenting, kau sangat menyukai wanita."
Lu Xiao Feng kembali tertawa terbahak-bahak. Setelah berhenti, baru ia menyadari bahwa mereka telah melewati hutan dan sedang menuju ke paviliun.
Jika orang lain yang berjalan di situ, mereka tentu akan ketakutan dan tidak yakin pada dirinya sendiri di setiap langkahnya, tapi kedua orang ini terus saja melangkah dengan santai.
Jalannya sama, yang penting adalah bagaimana caramu melewatinya. Jalan kehidupan juga seperti itu.
Pintu berlapis logam dan bercat merah itu tertutup rapat, tapi di atasnya tertulis sebuah kata yang berukuran sangat besar.
Koleksi Kang Zusi
120 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"DORONG"!
Maka Lu Xiao Feng mendorong, dan pintu itu pun terbuka hanya dengan sebuah dorongan.
Tak perduli pintu apa pun, tentu bisa dibuka dengan cara didorong. Yang menjadi persoalan adalah apakah kau mau mendorong atau tidak, apakah kau berani mendorong atau tidak.
Di balik pintu itu ada sebuah lorong yang lebar tapi berkelok-kelok. Setelah berjalan di lorong itu sebentar, di atas dinding di sebuah persimpangan tertulis sebuah kata lagi.
"BELOK".
Maka Lu Xiao Feng pun berbelok. Setelah beberapa tikungan, mereka tiba di sebuah altar batu besar, di hadapan mereka ada sebuah kata berukuran besar.
"BERHENTI".
Maka Lu Xiao Feng pun berhenti. Hua Man Lou tentu saja berhenti juga.
"Kenapa kau tiba-tiba berhenti?" Ia tak tahan untuk tidak bertanya.
"Karena ada sebuah kata yang menyuruh kita berhenti di sini."
"Ia menyuruhmu berhenti, maka kau melakukannya?"
"Memangnya kenapa jika aku tidak melakukannya" Di sekitar tempat ini ada 108
buah perangkap, apakah kau tahu di mana saja letaknya?"
"Tidak tahu, satu pun tidak tahu."
Lu Xiao Feng tertawa.
"Jadi, karena kita tidak tahu, apa salahnya kalau menurut saja?"
"Karena jika kita terus maju, maka kita mungkin akan mengaktifkan sebuah perangkap, jadi kita berhenti saja?"
"Benar. Jadi jika mereka menyuruhku berhenti, maka aku akan berhenti. Jika mereka menginginkan aku berjalan, maka aku akan berjalan."
"Sangat jarang menemukan orang yang penurut sepertimu." Hua Man Lou menarik nafas.
"Karena aku begitu penurut, kenapa mereka mau menyulitkanku?"
Hua Man Lou tak tahan untuk tidak tertawa.
"Tak perduli apa pun yang engkau lakukan, tampaknya kau selalu punya cara yang sedikit aneh dan tak masuk di akal, tapi aku tak tahu apakah caramu itu benar atau salah."
Sebelum Lu Xiao Feng bisa menjawab, tiba-tiba ia menyadari bahwa altar batu di mana mereka berdiri perlahan-lahan turun ke bawah.
Lalu ia menemukan bahwa mereka berada di sebuah ruangan batu berbentuk segi-enam, sebuah meja batu berada di tengah dengan dua buah mangkuk berisi arak di atasnya. Di atas meja juga tertulis sebuah kata.
"MINUM".
Lu Xiao Feng tertawa.
"Lihatlah keuntungannya menuruti perintah orang lain."
"Keuntungan apa" Dia mengundangmu minum?"
"Benar, kali ini mereka mengundang kita minum, berikutnya mereka mungkin menawarkan kita makanan."
"Itu adalah arak Musik dari Daerah Lu, tampaknya Huo Xiu telah mengeluarkan arak yang bagus."
"Tapi kau tidak menggunakan hidungmu untuk minum," Lu Xiao Feng bergurau.
"Ayo, semangkuk untukmu, semangkuk untukku."
"Arak ini terlalu keras, semangkuk saja dan aku mungkin akan mabuk."
"Baiklah, kau tidak minum. Aku saja."
Ia mendekatkan mangkuk itu ke wajahnya dan meminum hampir seluruh isinya dalam satu tegukan. Tiba-tiba ia melihat wajah Hua Man Lou berubah warna.
Maka ia pun terpaksa berhenti.
"Kau baik-baik saja?"
"Ruangan ini seperti punya aroma tertentu, kau menciumnya?" Bibir Hua Man Lou pun telah berubah menjadi pucat.
"Aku hanya mencium bau arak."
Koleksi Kang Zusi
121 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas, Hua Man Lou tampak berusaha tetap berdiri, tiba-tiba ia mengulurkan tangan, mengambil mangkuk arak, dan meminumnya dalam satu tegukan. Warna kehidupan segera muncul di wajahnya yang tadi kelabu.
Lu Xiao Feng mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali.
"Ternyata arak ini pun bisa mengobati penyakit." Ia tertawa.
Ia menghabiskan arak di mangkuknya sebelum menyadari bahwa, di dasar mangkuk itu tertulis sebuah kata lagi.
"PECAHKAN"!
Maka ia melemparkan mangkuk itu dan mangkuk tersebut pun pecah berkeping-keping di dinding batu.
Lalu tiba-tiba ia melihat bahwa dinding batu itu bergerak, dan muncullah sebuah pintu rahasia. Di balik pintu itu ada anak tangga yang menurun ke bawah.
Di bawah sana adalah perut gunung. Lu Xiao Feng bahkan tidak perlu turun ke bawah sebelum melihat kilauan harta.
Perut gunung itu ternyata kosong. Di dalamnya, dengan panjang dan lebar lebih dari 100 meter, bertumpuk tinggi tombak dan golok dengan jumlah yang tak terhitung, serta peti-peti berisi emas dan batu-batu berharga.
Seumur hidupnya Lu Xiao Feng belum pernah melihat senjata atau emas sebanyak ini.
Tapi yang paling mengejutkan dirinya bukanlah senjata atau harta itu, tapi empat orang manusia. Empat orang laki-laki tua.
Wajah mereka pucat dan telah penuh dengan kerutan, jelas tidak pernah terkena sinar matahari selama bertahun-tahun. Mereka semua mengenakan jubah berwarna emas yang berhiaskan naga dan terbuat dari sutera terbaik, semuanya memakai ikat pinggang yang penuh dengan permata, pakaian para kaisar.
Di sana juga terdapat empat buah kursi emas yang berhiaskan naga, kursi singgasana. Salah satu dari empat orang laki-laki tua itu duduk di kursi, seperti sedang berkhayal. Yang seorang lagi berjongkok di lantai sambil memegang sebuah sempoa, bergumam sendirian, seolah-olah sedang menghitung harta.
Seorang lagi berdiri di depan sebuah cermin perunggu, sambil menghitung rambut putih yang ada di kepalanya.
Orang terakhir berjalan mondar-mandir sambil menggendong tangan di belakang punggungnya. Waktu ia melihat Lu Xiao Feng, segera ia berjalan menghampiri dengan wajah yang kaku.
"Siapa kalian?" Ia bertanya dengan suara yang keras. "Berani-beraninya kalian memasuki kamar tidur Kaisar tanpa diperintah. Apakah kalian tidak tahu bahwa ini adalah pelanggaran yang bisa diganjar dengan hukuman cincang?"
Sikap dan tingkah lakunya benar-benar mirip dengan seorang kaisar, tak sedikit pun kelihatan ia sedang bergurau.
Lu Xiao Feng sedikit tercengang.
"Kau bilang ini adalah Istana Kerajaan" Lalu siapa kau?" Ia terpaksa bertanya.
"Kaisar Rajawali Emas, Kaisar ke-13 dari Kekaisaran Rajawali Emas."
Lu Xiao Feng kembali tercengang. Tak pernah ia menduga bahwa ada seorang Kaisar Rajawali Emas lagi di sini. Tapi di tempat ini jelas ada lebih dari satu orang.
Orang tua ini baru saja selesai bicara ketika 3 orang lainnya pun berdatangan.
"Jangan percayai kata-kata orang tua gila ini, akulah Kaisar Rajawali Emas yang sebenarnya, dia palsu." Mereka semua berkata demikian.
"Dia palsu" mereka bertiga semuanya palsu!"
Empat orang laki-laki tua itu semuanya mengatakan hal yang sama, semuanya berdebat hingga wajah mereka merah hingga ke telinga. Sikap dan aura yang agung tadi telah hilang seluruhnya.
Lu Xiao Feng tiba-tiba merasa bahwa keempat orang ini adalah orang gila, paling tidak agak kurang waras otaknya.
Menurut jalan fikirannya, bila bertemu orang-orang seperti ini, yang sebaiknya dilakukan adalah mengangkat ekormu tinggi-tinggi dan lari keluar dari sana.
Bahkan jika kau berjanji akan memberikan padanya seluruh harta yang ada di Koleksi Kang Zusi
122 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas, dunia ini, ia tak akan mau tinggal di sana lebih lama lagi.
Tapi baru saja ia memutuskan untuk mundur, tiba-tiba ia menyadari bahwa daun pintu di sebelah atas deretan anak tangga itu telah tertutup. Empat orang laki-laki tua itu pun telah mengelilinginya.
"Siapa di antara kami yang menurutmu Kaisar Rajawali Emas yang sesungguhnya" jujurlah sekarang, katakan yang sebenarnya." Mereka semua bertanya padanya.
Pada wajah mereka yang tua dan layu tiba-tiba muncul ekspresi gila dan mirip binatang. Lu Xiao Feng tahu, tak perduli siapa pun yang ia tunjuk sebagai kaisar yang sebenarnya, tiga orang lainnya tentu segera berusaha membunuhnya.
Ia tak pernah mengalami peristiwa yang begini aneh dan menakutkan sebelumnya. Ia bahkan tak bisa memimpikannya.
Saat itu juga, tiba-tiba ia mendengar suara dering yang jernih dan nyaring sebanyak tiga kali dan sebuah pintu lain tiba-tiba muncul di dinding di belakangnya.
Empat orang pemuda tampan yang tampangnya seperti kasim, mengenakan jubah berwarna kuning, berjalan keluar. Masing-masing membawa sebuah meja kecil dengan makanan di atasnya.
Empat orang laki-laki tua itu segera berlarian mundur dan naik ke "singgasana"
mereka, merubah ekspresi wajah mereka menjadi sangat serius dan angkuh.
Empat orang pemuda itu pun masing-masing berlutut di hadapan salah seorang dari mereka, mempersembahkan meja yang mereka bawa dan berkata: "Untuk digunakan oleh Yang Mulia."
Lu Xiao Feng tiba-tiba merasa sangat pusing, karena ia tak bisa menebak apa yang sedang terjadi.
Mungkinkah keempat laki-laki tua itu adalah Kaisar Rajawali Emas yang sebenarnya" Kalau tidak, bagaimana mungkin ada kasim yang melayani mereka"
Tapi tempat ini adalah pondok musim panas Huo Xiu, kenapa ada empat orang seperti ini di sini"
Pintu di dinding itu masih terbuka, maka, secara diam-diam dan perlahan, ia menarik tangan Hua Man Lou dan berjalan memasuki pintu itu.
Di balik pintu ada sebuah lorong, di ujung lorong ada sebuah pintu lagi. Waktu mereka membuka pintu itu, mereka melihat Huo Xiu.
Huo Xiu mengenakan pakaian berwarna biru kehijau-hijauan yang hampir berubah warna menjadi putih karena terlalu sering dicuci. Ia juga memakai sepasang sepatu yang tua dan usang, dan duduk di atas tanah, menggunakan sebatang sendok patah dan mengaduk-aduk arak yang sedang dihangatkan di sebuah tungku tanah liat berwarna merah.
Arak yang sangat enak aromanya.
Bab 11 : Orang Yang Paling Cerdas (bagian 1)
Udara dipenuhi oleh aroma arak yang harum dan memabukkan, api di dalam tungku tanah liat kecil itu tidak besar, tapi cukup untuk menghangatkan gua yang dingin itu.
"Yah, paling tidak aku datang ke tempat yang tepat," Lu Xiao Feng menarik nafas. "Dan pada waktu yang tepat pula."
Huo Xiu juga menarik nafas.
"Aku tidak mengerti kenapa orang ini selalu muncul waktu aku hendak menikmati arak bagus."
Ia tersenyum dan berpaling ke arah mereka. Matanya yang berkilauan dan bersemangat mampu membuat pakaiannya yang butut itu jadi tidak diperhatikan orang lagi.
"Jika kalian tidak takut pakaian kalian terkena noda, kenapa kalian tidak duduk dan minum bersamaku?" Ia bertanya sambil tersenyum.
Lu Xiao Feng memandang jubah merah menyala yang ia kenakan dan pakaian Huo Xiu yang mulai pudar warnanya itu, dan tertawa.
Koleksi Kang Zusi
123 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"Bila aku punya pelayan sebanyak jumlah pelayanmu sekarang, aku juga akan memakai pakaian seperti itu."
"Oh?"
"Pakaianmu adalah pakaian yang hanya dikenakan oleh orang-orang terkaya, jadi aku belum pantas."
"Kenapa?"
"Karena sekali seseorang benar-benar memiliki uang yang banyak, maka orang tak perduli lagi ia mengenakan apa."
"Sayangnya kau tak akan pernah jadi kaya!" Huo Xiu tersenyum.
"Mengapa?"
"Karena kau terlalu cerdas, tak ada orang secerdas dirimu yang jadi kaya."
"Tapi waktu terakhir kali kita bertemu, kau mengatakan bahwa aku akan bisa kaya cepat atau lambat."
"Itu karena aku belum tahu betapa cerdas sebenarnya dirimu."
"Jadi kapan kau mengetahuinya?"
"Sekarang."
Lu Xiao Feng tertawa lagi.
"Selain dari dirimu, mungkin tidak ada lagi orang yang bisa masuk ke sini tanpa perlu banyak usaha."
"Apakah itu karena tidak ada lagi orang yang sepenurut diriku?" Lu Xiao Feng bergurau.
Huo Xiu mengangguk.
"Bila mereka melihat kata "DORONG" di pintu, paling sedikit 9 dari 10 orang tentu tidak mau mendorong pintu itu, dan jika kau tidak mendorong pintu tersebut maka tidak mungkin kau bisa masuk ke sini. Jika kau tidak berbelok waktu melihat kata "BELOK", maka tidak mungkin kau mampu keluar dari jalan rahasiaku itu. Jika kau tidak berhenti waktu melihat kata "BERHENTI", maka biarpun kau berhasil menghindari serangan panah, paling tidak selembar kulitmu akan hilang terkena minyak panas yang ditumpahkan padamu."
"Tapi yang paling keji adalah gas beracun yang kau semburkan ke ruangan tempat kami berada, bahkan Hua Man Lou pun hampir semaput. Mungkin tidak terlalu banyak orang yang bisa menduga bahwa bukan hanya tidak ada racun di dalam arak itu, tapi di situlah obat penawarnya berada."
"Tapi kau berhasil menebaknya."
Lu Xiao Feng tersenyum.
"Aku hanya tahu bahwa tidak perduli apakah kau adalah orang baik atau jahat, paling tidak kau bukanlah orang yang tega berdusta pada sahabatmu. Karena kau tidak memiliki banyak sahabat, kau tentu tidak mau kehilangan satu orang pun."
Huo Xiu menatapnya dengan matanya yang cerah, menatapnya selama beberapa lama.
"Apa lagi yang engkau ketahui?" Tiba-tiba ia bertanya.
Lu Xiao Feng juga menatapnya, menatapnya untuk waktu yang lama.
"Aku juga tahu bahwa margamu bukan Huo, namamu yang sebenarnya adalah ShangGuan Mu." Ia menjawab lambat-lambat.
"Benar." Wajah Huo Xiu sedikit pun tidak berubah ketika ia menjawab.
"Kau bersama Yan TieShan dan DuGu YiHe dulunya adalah pejabat-pejabat penting di Kekaisaran Rajawali Emas."
"Benar."
"Waktu Kekaisaran Rajawali Emas jatuh, kalian bertiga yang memegang seluruh harta kekaisaran dan membawanya ke sini, ke China."
"Benar."
Wajahnya masih tetap tenang, tanpa sedikit pun rasa penyesalan atau haru.
Lu Xiao Feng menarik nafas.
"Tapi kalian bertiga lalu mengambil keuntungan dari keadaan itu dan menguasai harta tersebut. Setelah tiba di China, kalian pergi bersembunyi dan tidak mencari kaisar ke-13 seperti yang diperintahkan pada kalian"."
"Kau keliru." Huo Xiu tiba-tiba memotong.
Koleksi Kang Zusi
124 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"Keliru?" Lu Xiao Feng mengerutkan keningnya.
"Keliru tentang sebuah hal kecil."
"Apa itu?"
"Yang tidak menepati janjinya bukanlah kami, tapi pangeran kecil itu yang melarikan diri bersama ShangGuan Sheng."
Lu Xiao Feng terdiam, ia tidak memperkirakan hal itu, ia bahkan tidak memikirkan kemungkinan itu.
"Bukan hanya ia tidak datang ke tempat yang disepakati, ia pun bersembunyi dari kami sampai sekarang. Kami telah mencari selama bertahun-tahun dan masih tidak berhasil menemukannya."
"Jadi itu masalahnya, bukan kalian yang menghindar darinya, tapi dialah yang menghindar dari kalian."
"Benar."
"Kalian bertiga adalah pejabat-pejabat penting dan terpercaya dari kaisar sebelumnya, dan membawa harta yang demikian banyak bersama kalian. Kenapa ia bersembunyi dari kalian" Apakah ada yang salah dengannya?"
"Karena harta yang luar biasa besarnya itu bukanlah miliknya," Huo Xiu menjawab dengan dingin. "Harta itu adalah milik Kekaisaran Rajawali Emas."
"Apakah ada bedanya?"
"Perbedaannya besar sekali."
"Oh."
"Jika ia menerima harta itu, maka ia berkewajiban untuk menggunakan uang tersebut buat mendirikan kembali Kekaisaran Rajawali Emas. Itu bukan hal yang mudah, bukan hanya rintangan menghadang di sepanjang jalan, ia pun bisa kehilangan nyawanya kapan saja."
Lu Xiao Feng setuju. Lahir sebagai anggota keluarga kerajaan bukanlah hal yang benar-benar menguntungkan. "Kuberharap tidak pernah dilahirkan kembali sebagai anggota keluarga kerajaan" adalah sebuah kalimat yang menggambarkan kepahitan dan kesulitan yang tidak semua orang bisa memahaminya.
Sinar mata Huo Xiu tampak semakin putus asa dan sedih.
"Sayangnya kaisar kecil kami itu bukanlah seorang calon jenderal yang hebat." Ia berkata lambat-lambat.
"Orang macam apakah dia?" Lu Xiao Feng tak tahan untuk tidak bertanya.
"Ia seperti Kaisar Li, seorang yang puitis, dan juga mirip Song HuiZong, seorang pelukis; sejak kecil, ia telah disebut orang sebagai Jenius dari Tiga Keahlian,
"membaca puisi, menulis, dan melukis"."
Ia menarik nafas dan melanjutkan. "Bagi orang seperti dia, siapakah sebenarnya dirinya bukanlah hal yang penting, kehilangan tahtanya mungkin tidak masalah baginya, selama ia bisa menulis puisi, menyanyikan lagu-lagu, dan hidup bebas dari perasaan khawatir dan cemas, itulah yang selalu ia inginkan, di samping itu"."
"Ya?"
"Di samping itu, harta yang dibawa ShangGuan Sheng bersamanya sudah lebih dari cukup untuk dipakai mereka seumur hidup."
Lu Xiao Feng tidak bicara lagi, tapi kebisuannya bukan berarti ia percaya.
"Kau tidak mempercayaiku?"
Lu Xiao Feng masih tidak menjawab.
"Ransum dan senjata yang kami kumpulkan untuk persiapan pendirian kembali kekaisaran kami semuanya berada di luar, kamu mungkin telah melihatnya kan?"
Lu Xiao Feng mengangguk.
"Kami memang telah menggunakan sedikit harta kekaisaran itu, tapi tujuannya adalah menggunakan uang itu untuk membangun sebuah bala tentara yang akan bertempur buat pendirian kembali kekaisaran, karena, seperti yang kau katakan, kami adalah pejabat-pejabat penting dinasti sekarang. Tapi jika kaisar kami tidak muncul, lalu untuk apa kami bertempur?"
Kata-katanya itu hampir memaksa Lu Xiao Feng mempercayainya, walaupun ia tidak ingin.
Koleksi Kang Zusi
125 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"Tapi jika ia benar-benar bersembunyi dari kalian selama bertahun-tahun ini, kenapa ia tiba-tiba berusaha mencari kalian sekarang?" Ia terpaksa mengajukan pertanyaan terakhir.
"Hal itu mungkin ada kaitannya dengan orang-orang yang mendatangi kami sebelumnya." Huo Xiu menjawab dengan dingin.
"Oh?"
"Empat orang tua yang ada di luar sana, aku yakin kau telah bertemu dengan mereka."
Lu Xiao Feng tiba-tiba mendapat sebuah firasat.
"Maksudmu mereka semua adalah penipu-penipu yang berusaha mendapatkan harta itu?"
Huo Xiu mengangguk.
"Mereka ingin kaya, maka kubiarkan mereka duduk menghadapi harta itu sepanjang hari setiap harinya. Mereka ingin berpura-pura menjadi raja, maka kubiarkan mereka duduk di singgasana dan mengenakan Jubah Naga itu sepanjang hari setiap harinya." Huo Xiu menjawab dengan santai. "Walaupun mereka berusaha mendapatkan uang itu dengan cara menipu, kau tak bisa mengatakan kalau perlakuanku terhadap mereka ini keterlaluan."
Lu Xiao Feng menarik nafas dan menampilkan sebuah senyuman yang agak canggung.
"Ternyata kau bukan orang baik-baik, orang baik tak akan memperlakukan orang lain seperti itu."
Tapi kenyataannya ia harus mengakui bahwa tidak ada cara yang lebih tepat untuk menangani orang-orang seperti itu.
"Urusan ini seharusnya merupakan sebuah rahasia besar, selain dari kami berempat dan pangeran kecil kami yang menjadi kaisar, seharusnya tidak ada lagi orang yang mengetahuinya."
"Jika demikian, kenapa mereka bisa tahu?"
"Mereka pun tidak tahu."
Lu Xiao Feng terdiam, ia tidak memahami maksud ucapan Huo Xiu.
"Yang mengetahui tentang rahasia ini adalah orang lain, mereka hanyalah pion-pion yang digunakan orang itu."
"Siapakah orang lain ini?"
"Tak tahu."


Kekaisaran Rajawali Emas Pendekar 4 Alis I Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Mereka pun tidak tahu?"
"Jika kau adalah dia, maukah kau muncul tanpa samaran?" Huo Xiu mendengus.
"Tidak," Lu Xiao Feng menyahut sambil tersenyum pilu.
"Secara keseluruhan, mereka telah bertemu orang itu sebanyak tiga kali. Setiap kali bertemu dengan mereka, penampilan orang itu selalu berbeda. Jika bukan karena suaranya yang tidak berubah, mereka tentu tidak percaya kalau dia adalah orang yang sama."
"Jadi tampaknya bukan hanya rencana-rencana orang ini tidak ada cacatnya, ia juga seorang ahli menyamar."
Sejak tadi Hua Man Lou hanya mendengarkan dari samping.
"Ahli samaran yang sesungguhnya tentu bisa merubah suara mereka juga." Tiba-tiba ia memotong.
"Oh?" Lu Xiao Feng menjawab.
"Seni menyamarkan diri adalah bagian dari Ninjutsu yang berasal dari tiga pulau Jepang yang terletak di pantai timur. Dalam seni ini, ada sebuah keahlian khusus yang, bila telah dikuasai, memungkinkan pemiliknya untuk mengendalikan otot-otot di dalam tenggorokannya, sehingga ia bisa merubah suaranya."
{Saat itu wilayah Jepang tidak termasuk Hokkaido.}
"Apakah kau pun bisa tertipu oleh ilmu ini?" Lu Xiao Feng bertanya.
"Jika seseorang benar-benar menguasai ilmu ini, bahkan aku pun tak mampu mengetahui perbedaannya."
"Jadi mungkin saja Kaisar Rajawali Emas yang meminta pertolongan kita itu juga palsu?" Lu Xiao Feng bertanya pada dirinya sendiri.
Koleksi Kang Zusi
126 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"Sebabnya aku meminta SiKong ZhaiXing menculik ShangGuan DanFeng dari kalian adalah untuk memeriksa apakah ia asli atau tidak, sayangnya SiKong kebetulan adalah teman kalian sendiri!"
"Untunglah kau akhirnya berhasil juga dan ShangGuan DanFeng tetap jatuh ke tanganmu."
"Siapa bilang dia ada di tanganku?"
"Memangnya tidak?" Lu Xiao Feng mengerutkan keningnya.
"Tidak."
Lu Xiao Feng kembali terkejut, karena ia tahu bahwa Huo Xiu bukan tipe pendusta.
Tapi jika Huo Xiu tidak berdusta, kenapa ShangGuan DanFeng tiba-tiba menghilang" Ia tak bisa menebak penyebabnya, tak seorang pun bisa menebaknya.
"Aku belum pernah bertemu dengannya!" Huo Xiu menambahkan.
"Lalu, pernahkah kau bertemu dengan ShangGuan FeiYan?" Lu Xiao Feng terus menyelidik.
"Aku bahkan belum pernah mendengar nama itu sebelumnya!"
Lu Xiao Feng makin bingung. Sedikit pun ia tak menduga perkembangan masalah ini akan semakin berliku-liku.
Yang bisa ia lakukan hanyalah memaksakan sebuah senyum penyesalan di wajahnya.
"Tak heran Yan TieShan berusaha mengusirku pergi saat ia mendengar aku mengungkit-ungkit masalah ini. Mungkin ia mengira aku juga berusaha mendapatkan harta itu."
"Tapi saat itu kau mengira bahwa ia marah dan frustrasi karena rahasia lama ini diungkapkan." Huo Xiu berkomentar.
Lu Xiao Feng terpaksa mengakui bahwa Huo Xiu benar. Baru sekarang ia akhirnya mengerti kenapa wajah Yan TieShan menampilkan ekspresi yang begitu aneh waktu ia melihat ShangGuan DanFeng tepat sebelum ia mati. Tapi mungkinkah ShangGuan DanFeng adalah dalang dari semua ini"
Tapi ia masih tidak percaya kalau semua ini adalah dusta. Jika semua ini telah direncanakan, lalu kenapa ada begitu banyak orang yang berusaha mencegahnya ikut campur dalam urusan ini" Dan lebih jauh lagi, kenapa Paviliun Baju Hijau terlibat dalam masalah ini dan berusaha mencegahnya bertemu dengan Kaisar Rajawali Emas"
"Kapan terakhir kalinya kau bertemu kaisar kecil itu?" Hua Man Lou tiba-tiba bertanya.
"Lebih dari 40 tahun yang lalu."
"Dan berapa usianya saat itu?"
"Tiga belas tahun."
"Empat puluh tahun, bahkan seorang anak berusia 13 tahun pun telah menjadi laki-laki tua." Hua Man Lou merenung.
Huo Xiu menarik nafas dalam-dalam.
"Waktu tidak memberi ampun, setiap orang tentu akan menjadi tua."
"Lalu bagaimana kau tahu apakah seorang laki-laki tua berusia 60 tahun adalah kaisar yang dulu berusia 13 tahun itu?" Hua Man Lou bertanya.
"Ada rahasianya, sebuah rahasia yang tersimpan rapat-rapat." Huo Xiu menjawab dengan suara yang berat dan tenang.
Hua Man Lou tidak bertanya lagi, ia percaya bahwa setiap orang berhak mempunyai rahasia.
Tapi Huo Xiu meneruskan. "Tapi aku percaya pada kalian berdua, aku mau memberitahukan rahasia ini pada kalian."
Hua Man Lou menggunakan kebisuannya untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya, mendapat kepercayaan dari orang seperti Huo Xiu bukanlah urusan gampang.
"Setiap Kaisar Rajawali Emas selalu memiliki cacat lahir, mereka mempunyai 6
jari kaki pada masing-masing kaki mereka."
Koleksi Kang Zusi
127 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"Jadi itulah yang kau gunakan untuk mengetahui bahwa orang-orang tua itu adalah penipu!" Lu Xiao Feng tersadar.
Huo Xiu mengangguk.
"Jika orang lain mengetahui rahasia ini pun tetap sangat sukar baginya untuk memalsukannya. Aku belum pernah melihat orang dengan 6 jari kaki di kedua kakinya."
"Aku pun belum pernah melihatnya." Lu Xiao Feng menjawab.
Huo Xiu tersenyum.
"Hehe, orang yang mempunyai empat alis pun tidaklah banyak."
Lu Xiao Feng juga tersenyum.
"Jadi yang harus kalian lakukan sekarang adalah mengusahakan agar Kaisar Rajawali Emas kalian itu melepaskan sepatunya dan menghitung jumlah jari kakinya," Huo Xiu berkata. "Maka kalian akan tahu apakah ia asli atau tidak."
"Itu tidak terlalu sukar."
"Mengusahakan agar seorang laki-laki melepaskan sepatunya tentu jauh lebih mudah daripada mengusahakan agar seorang gadis membuka celananya." Huo Xiu tersenyum.
Lu Xiao Feng menarik nafas.
"Tampaknya kau benar-benar bukan seorang laki-laki sejati."
Huo Xiu pun menarik nafas.
"Menjadi orang baik tidaklah sulit, tapi merendah seperti diriku barulah sukar."
Lu Xiao Feng memahami maksud ucapannya. Bila seseorang harus menjaga sebuah harta yang besar, ia tentu harus merendah serendah-rendahnya untuk berjaga-jaga terhadap orang lain.
"Jika Kaisar Rajawali Emas kalian itu adalah kaisar yang sebenarnya, maka aku akhirnya akan bisa melepaskan beban yang berat ini dari pundakku," Huo meneruskan. "Jika tidak, maka"."
"Jika tidak, maka aku akan mengundangnya ke sini untuk menemani empat orang di luar sana." Lu Xiao Feng menyelesaikan ucapannya.
______________________________
Saat mereka berjalan keluar dari gua misterius itu, fajar telah tiba. Angin musim semi terasa dingin tapi bersih menyegarkan. Lereng bukit itu tampak menghijau, dan tetesan embun di dedaunan tampak seperti batu permata di bawah sinar fajar. Betapa cantik dan indahnya dunia ini.
Hal pertama yang dilakukan Lu Xiao Feng adalah mengambil nafas dalam-dalam.
"Firasatku benar," ia berkata sambil tersenyum lelah. "Aku bertemu sesuatu yang ganjil lagi."
Perkembangan masalah ini memang tak bisa diperkirakan oleh siapa pun.
"Fikirkanlah," Hua Man Lou tiba-tiba berkata. "Apakah menurutmu di dunia ini memang ada orang yang berjari 6 di setiap kakinya?"
"Aku tak tahu, belum pernah melihatnya."
"Jika tidak ada orang seperti itu di dunia ini, maka kita tak akan pernah bisa menemukan Kaisar Rajawali Emas "yang sebenarnya", kan" Lalu bukankah kata-kata Huo Xiu akan menjadi kebenaran padahal sebenarnya tidak?"
Lu Xiao Feng berfikir sebentar.
Tiba-tiba ia tersenyum.
"Aku hanya tahu bahwa dunia ini aneh, di mana segala macam orang-orang aneh pun ada."
Hua Man Lou juga tersenyum.
"Benar, jika ada orang yang beralis 4, lalu kenapa tidak mungkin ada orang yang berjari-kaki 6" Sayangnya sekarang alismu hanya tersisa 2."
Lu Xiao Feng meraba-raba bagian atas bibirnya tempat kumisnya dulu berada.
"Kau keliru lagi." Ia tersenyum.
"Tentang apa?"
"Tak perduli berapa sering seseorang mencukur kumisnya, kumis itu akan selalu tumbuh kembali."
Setelah ia menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba ia melihat seseorang berjalan Koleksi Kang Zusi
128 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas, keluar dari kabut pagi yang tebal seperti sesosok hantu.
Wajahnya pucat, jelas ia kelelahan dan rapuh, tapi masih kelihatan sangat cantik.
Lu Xiao Feng mengenalinya.
"Nona Yie XiuZhu?"
Yie XiuZhu mengangguk.
"Apakah Nona Yie menunggu seseorang di sini?"
Yie XiuZhu menggelengkan kepalanya.
"Aku telah berada di sini sejak tadi malam."
"Mengapa?"
"Kami menguburkan guru dan adik seperguruan kami di sini," ia menjawab dengan murung. "Kakak seperguruan merasa lelah, tapi aku" aku tak bisa tidur."
Ternyata ia adalah gadis yang paling jujur dan pemalu di antara Empat Cantik E"Mei, ia tampak canggung bila berbicara dengan seorang laki-laki.
Lu Xiao Feng menarik nafas. Besar sekali rasa simpati dan haru yang ada di hatinya terhadap gadis ini, tapi ia tak tahu harus mengatakan apa.
"Kami tak berhasil menyusul XiMen ChuiXue," Tiba-tiba ia bicara lagi. "Maka"
kami bahkan tidak tahu apakah adik seperguruan ke-3 kami masih hidup atau sudah mati."
"Aku akan menemukannya untukmu." Lu Xiao Feng berjanji padanya.
Kepala Yie XiuZhu semakin ditundukkan.
"Ada sesuatu lagi yang harus kuberitahukan padamu." Ia berkata setelah terdiam beberapa lama, dengan suara yang nyaris berupa sebuah bisikan.
Lu Xiao Feng menunggu ucapannya selanjutnya.
"Seharusnya adik ketiga yang memberitahukan ini pada kalian, tapi sebelum ia melakukannya, ia telah" telah"." Tiba-tiba ia tak mampu mengontrol suaranya lagi dan terpaksa berhenti untuk mengendalikan dirinya sendiri. Dengan lembut dan perlahan ia menghapus air matanya dengan lengan bajunya dan meneruskan. "Sebabnya guru kami melakukan perjalanan ke sini adalah karena ia menerima informasi bahwa Paviliun Pertama dari Paviliun Baju Hijau berada di atas bukit di belakang Paviliun Mutiara dan Intan."
"Tidak ada informasi yang mutlak kebenarannya, tak perduli berasal dari mana pun." Lu Xiao Feng berujar.
Kepala Yie XiuZhu tiba-tiba menengadah.
"Tapi adik ketiga kami diserang orang karena informasi ini. Jelas seseorang tidak menginginkan dia mengatakannya. Itulah sebabnya aku merasa hal ini sangat penting dan kau harus mengetahuinya." Terlihat tanda kegusaran di wajahnya, bahkan suaranya pun sedikit meninggi.
Lu Xiao Feng merasa iba padanya.
"Aku tahu kau bermaksud baik," ia memaksakan sebuah senyuman di wajahnya.
"Tak perduli apa yang terjadi, setelah aku berhasil menyingkap masalah ini, kaulah yang pertama akan kuberitahukan."
Kepala Yie XiuZhu kembali menunduk dan ia terdiam beberapa lama.
"Jadi ke mana kalian akan pergi sekarang?" Ia berbisik lirih.
"Kami akan menemui seorang laki-laki berjari-kaki 6"."
Kepala Yie XiuZhu segera menengadah lagi dan ia tampak terkejut mendengar komentar itu. Tiba-tiba ia berputar dan pergi.
Hua Man Lou menarik nafas.
"Sekarang ia mungkin mengira kau sudah gila."
Lu Xiao Feng menarik nafas juga.
"Sekarang aku pun semakin dan semakin meragukan kewarasanku."
______________________________
Lorong yang panjang itu tampak gelap dan sepi. Mereka menunggu di ujung lorong, seseorang telah masuk untuk memberitahu Kaisar Rajawali Emas tentang kedatangan mereka.
"Jadi kau yakin bisa membuatnya melepaskan sepatunya?" Hua Man Lou bertanya dengan perlahan, ia benar-benar ingin tahu.
"Tidak."
Koleksi Kang Zusi
129 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"Kau sudah memikirkan caranya?"
"Aku sudah memikirkan beberapa cara, tapi aku tak bisa memutuskan akan menggunakan cara yang mana."
"Coba berikan aku dua buah contoh."
"Aku bisa secara sengaja menjatuhkan sebaskom air ke kakinya; atau aku bisa mengatakan bahwa aku benar-benar menyukai sepatunya dan bertanya padanya apakah ia mau melepaskannya untuk kulihat lebih seksama."
"Apakah kau tahu betapa tololnya ide-idemu itu?" Hua Man Lou mengerutkan keningnya.
"Tentu saja aku tahu," Lu Xiao Feng tersenyum mengibakan. "Tapi seluruh masalah ini memang tolol, jadi bagaimana kau bisa mengharapkan aku tidak memikirkan ide-ide yang tolol?"
Ia berhenti bicara, karena pintu itu telah dibuka.
Kaisar Rajawali Emas masih duduk di kursi yang besar tapi nyaman itu, wajahnya menampilkan perasaan gelisah yang meluap-luap.
"Jadi kalian telah menemukan 3 orang pengkhianat itu?" Ia bahkan tidak menunggu mereka berjalan memasuki ruangan itu sebelum bertanya.
"Hanya 2 orang." Lu Xiao Feng menjawab.
"Di mana mereka?" Wajah Kaisar Rajawali Emas tampak bersinar.
"Mereka sudah mati."
Ekspresi wajah Kaisar Rajawali Emas berubah hebat.
"Mati" Kenapa?"
"Setiap orang tentu mati."
Lu Xiao Feng tidak terlalu memperhatikan jawaban-jawaban yang ia ucapkan karena ia tidak bisa melihat kaki Kaisar Rajawali Emas --- sang kaisar tertutup dari paha ke bawah oleh sehelai selimut sutera yang berhiaskan naga-naga emas, seolah-olah ia takut pada hawa dingin.
Tapi Hua Man Lou segera menggantikan dirinya bercerita pada sang kaisar.
"Kami belum menemukan Huo Xiu, karena ia sukar ditemukan," ia akhirnya menambahkan. Ini adalah pertama kalinya ia berdusta, tiba-tiba ia menyadari bahwa berdusta bukanlah hal yang sulit dilakukan.
Karena saat ia mengucapkan perkataan dusta itu, di dalam hatinya ia tidak merasa berbuat salah pada orang lain dengan dusta tersebut.
Kaisar Rajawali Emas menarik nafas panjang.
"Aku ingin bertemu dengan mereka untuk melihat apakah mereka masih punya muka untuk bertemu denganku." Ia berkata dengan nada yang pahit.
"Tapi kami ingin bertemu seseorang sekarang juga!" Hua Man Lou tiba-tiba berkata.
"Siapa?"
"Zhu Ting."
"Sebenarnya aku pun ingin bertanya pada kalian," Kaisar Rajawali Emas mengerutkan keningnya. "Aku telah dua kali mengirimkan orang untuk menjemputnya, dan ia masih belum datang juga."
Hua Man Lou berfikir sebentar sebelum tersenyum.
"Mungkin karena ia adalah orang yang pemalas."
"Hiasan naga di selimut tuan tampak indah sekali," Lu Xiao Feng tiba-tiba bicara,"seperti naga sungguhan."
Ini adalah sebuah kalimat yang bodoh, setelah itu ia melakukan suatu hal yang bodoh lagi. Ia berjalan menghampiri dan menyingkap selimut itu. Tubuhnya tiba-tiba menjadi kaku seperti orang tolol, tanpa bergerak sedikit pun, setelah ia mengangkat selimut itu. Tidak ada sesuatu apa pun yang keluar dari kaki celana panjang Kaisar Rajawali Emas, kedua kakinya ternyata telah buntung dari lutut ke bawah.
"Kau mungkin bingung kenapa kakiku tiba-tiba menghilang, kan?"
Yang bisa dilakukan Lu Xiao Feng hanyalah mengangguk seperti orang tolol.
"Kalian ingat masalah lama dengan kakiku?" Kaisar Rajawali Emas menarik nafas.
"Jika aku menyentuh arak, maka kakiku akan sakit. Bila seseorang telah tua, ia Koleksi Kang Zusi
130 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas, semakin banyak mendapatkan masalah."
Ini benar, ia pernah memberitahukan hal ini pada Lu Xiao Feng saat terakhir kalinya mereka datang ke tempat itu.
"Tapi bila kalian sudah seusiaku, hiburan apa lagi yang kalian miliki selain minum sedikit arak?" Kaisar Rajawali Emas tersenyum sedih.
"Jadi" tuan telah minum arak?" Lu Xiao Feng kembali memaksakan sebuah senyuman di wajahnya.
"Kukira kalau minum sedikit saja tak akan bermasalah, tapi aku baru menghabiskan 3 cangkir ketika kakiku mulai membengkak, maka" maka aku memutuskan untuk menyingkirkannya saja dan menyuruh Liu YuHen untuk membuntunginya."
Ia tiba-tiba berhenti dan tertawa terbahak-bahak. "Aku mungkin tidak punya kaki lagi, tapi paling tidak sekarang aku bisa minum tanpa harus merasa cemas lagi.
Malam ini aku akan menantang kalian berdua untuk bertanding minum, mari kita lihat apakah orang tua ini bisa minum arak sebaik kalian orang-orang muda ini."
Lu Xiao Feng hanya bisa menatapnya dengan senyuman dungu di wajahnya.
"Seandainya kalian datang beberapa hari lebih cepat, aku tentu akan mengeluarkan potongan kaki itu dan memperlihatkannya pada kalian untuk membuktikan bahwa biar pun aku telah tua, aku masih punya semangat prajurit dalam diriku."
"Di mana kaki tuan itu sekarang?" Lu Xiao Feng terpaksa bertanya.
"Aku telah membakarnya."
"Dibakar" Kenapa tuan membakarnya?" Lu Xiao Feng terkejut.
"Kedua kaki itu telah mencegahku minum arak selama 10 tahun ini, kenapa aku tidak boleh membakarnya" Apakah kalian berharap aku akan menggunakannya sebagai makanan ringan yang dinikmati bersama arak?"
Lu Xiao Feng tak bisa berkata apa-apa lagi. Sambil memandang ekspresi angkuh dan percaya diri pada wajah laki-laki tua ini, ia tiba-tiba merasa seperti orang tolol, orang yang benar-benar tolol.
Lorong itu masih gelap dan muram ketika mereka perlahan-lahan berjalan keluar melaluinya.
"Yah, paling tidak kita telah menyelesaikan masalah ini." Hua Man Lou tiba-tiba tersenyum.
"Oh?"
"Kau tidak perlu memikirkan cara untuk melepaskan sepatunya lagi, karena ia memang tak punya sepatu!"
"Sejak kapan kau punya rasa humor?" Lu Xiao Feng menjawab dengan dingin.
Tapi urusan ini sama sekali tidak lucu. Bahkan Huo Xiu pun sekarang tak akan dapat mengetahui apakah Kaisar Rajawali Emas ini asli atau tidak.
Jika kau mengatakan hal ini hanyalah kebetulan, ia tetap tak bisa percaya betapa sempurnanya kebetulan ini.
Jika kau mengatakan hal ini bukan sebuah kebetulan, lalu kenapa Kaisar Rajawali Emas tahu tentang rencana mereka" Mereka langsung datang ke tempat ini segera setelah meninggalkan tempat Huo Xiu. Jika Kaisar Rajawali Emas tidak memiliki mata dan telinga yang bisa mengetahui kejadian-kejadian di tempat yang jauhnya beribu-ribu kilometer, tak mungkin ia bisa tahu bahwa mereka datang untuk melihat kakinya.
"Jika kakiku bengkak setiap kali aku minum, aku pun mungkin telah membuntunginya." Lu Xiao Feng menarik nafas.
"Tampaknya tidak sedikit orang di dunia ini yang lebih suka mati daripada berhenti minum." Hua Man Lou balas menarik nafas.
"Ruangan itu mungkin masih dibiarkan kosong untukmu, kenapa kau tidak pergi tidur, jangan lupa bahwa seseorang ingin menantangmu dalam adu minum nanti malam." Lu Xiao Feng tiba-tiba berkata.
"Bagaimana denganmu?"
"Aku akan mencari seseorang."
"Siapa?"
Koleksi Kang Zusi
131 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"Seorang wanita, tentu saja. Seorang wanita yang mempunyai kaki."
Wajah Hua Man Lou segera bersinar-sinar.
"Benar, kau harus menemukan seorang perempuan berjari-kaki 6 secepat mungkin."
"Oh!"
"Jangan lupa bahwa setiap generasi Kaisar Rajawali Emas selalu memiliki 6 jari kaki, ini adalah cacat turunan. Jadi jika ShangGuan DanFeng adalah puteri Kaisar Rajawali Emas, ia tentu punya 6 jari kaki juga, kau"."
Ia berhenti bicara, karena tiba-tiba ia menyadari bahwa Lu Xiao Feng telah menghilang.
______________________________
Hari sudah dekat senja. Bunga-bunga di kebun itu sedang mekar, angin pun membawa keharumannya, tapi tak ada seorang pun di sana.
ShangGuan Xue-Er tidak berada di kebun itu. Lu Xiao Feng bukan mencari ShangGuan DanFeng, karena ia tahu ShangGuan DanFeng tidak mungkin berada di situ.
Kaisar Rajawali Emas tidak mengucapkan sepatah kata pun yang menanyakan keberadaan puterinya. Ini sebuah masalah yang aneh lagi.
Lu Xiao Feng tidak punya waktu untuk memikirkan masalah-masalah ini, sekarang ia hanya ingin menemukan ShangGuan Xue-Er secepat mungkin dan menanyakan sebuah pertanyaan padanya, sebuah pertanyaan yang sangat penting.
Bila ia tidak ingin melihat gadis kecil itu, ia selalu mondar-mandir di depannya, tapi sekarang, saat ia ingin bertemu dengannya, tak terlihat sedikit pun jejaknya di mana-mana. Lu Xiao Feng menarik nafas, berjalan di tengah-tengah kebun bunga itu, dan tiba-tiba menemukan sebuah pintu kecil.
Pintu itu agak tersembunyi, di baliknya ada sebuah halaman kecil, di tengah halaman itu ada sebuah sumur.
Ia mendorong pintu itu hingga terbuka, berjalan masuk, dan akhirnya menemukan ShangGuan Xue-Er. Setan kecil ini tampaknya selalu berbuat yang aneh-aneh.
Saat itu ia sedang berjongkok di tengah halaman, sendirian, memandang tanpa berkedip pada sepetak tanah kosong dengan matanya yang besar, seperti sedang terhipnotis.
Tapi tidak ada apa-apa di atas tanah itu, bahkan sehelai rumput pun tidak.
Lu Xiao Feng tak bisa membayangkan ada hal apa yang begitu menarik dengan sepetak tanah.
"Hei, kakak sepupu," ia akhirnya bertanya. "Apa yang sedang kau pandangi?"
Xue-Er tidak menjawab, bahkan ia pun tidak berpaling. Para pelajar yang akan mengambil ujian mereka pasti berharap bisa menandingi konsentrasinya pada saat ini.
Jadi apa yang sedang dipandang oleh setan kecil ini" Keingin-tahuan Lu Xiao Feng pun bangkit.
Ia pun segera berjongkok di samping Xue-Er. Ke mana mata Xue-Er tertuju, ke situ juga matanya memandang. Ia masih tidak bisa melihat apa-apa.
Jelas tempat itu telah lama tidak tersentuh air, tanahnya sangat kering, bunga dan rumput di kebun sebelah luar tumbuh dengan suburnya, tapi di dalam sini hanya ada tanah yang gundul.
Bahkan tempat itu sepertinya sudah lama tidak digunakan, rak kecil di atas sumur pun tertutup debu, di sisi lain halaman itu ada dua buah ruangan tua, gembok di pintu ruangan itu pun tertutup karat.
Lu Xiao Feng memandang ke kanan dan ke kiri, dan masih tidak bisa melihat apa yang sedang dilakukan Xue-Er di sini.
"Waktu kakekku masih hidup," Xue-Er tiba-tiba berkata, "ini adalah tempat ia bermeditasi."
Lu Xiao Feng tahu bahwa kakek gadis ini adalah ShangGuan Sheng, orang yang bersama Huo Xiu dan teman-temannya telah menerima perintah untuk Koleksi Kang Zusi
132 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas, membantu kaisar kecil, ia juga merupakan paman Kaisar Rajawali Emas.
"Sejak kakekku wafat, tak seorang pun yang datang ke sini lagi."
"Jadi apa yang kau lakukan di sini?" Lu Xiao Feng akhirnya menyerah dan bertanya lagi.
Xue-Er tiba-tiba memutar kepalanya dan menatapnya.
"Itu juga yang ingin kutanyakan padamu, apa yang kau lakukan di sini?"
"Aku" aku ke sini mencarimu."
"Untuk apa?"
"Untuk bertemu denganmu, dan berbincang-bincang denganmu."
Xue-Er memasang wajah cemberut.
"Kau tidak percaya sepatah kata pun yang aku katakan, untuk apa aku berbincang-bincang denganmu!" Ia mendengus.
Lu Xiao Feng tersenyum.
"Bagaimana kau tahu bahwa aku tidak mempercayai sepatah kata pun ucapanmu?"
"Kau sendiri yang mengatakannya."
Lu Xiao Feng mengedip-ngedipkan matanya.
"Jadi kau menganggap setiap kata yang aku ucapkan adalah benar?"
Xue-Er menatapnya dengan matanya yang besar, menatapnya untuk waktu yang lama. Lalu tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak.
Lu Xiao Feng pun tertawa. Ia tiba-tiba menyadari bahwa bila Xue-Er tertawa, ia benar-benar tampak sebagai seorang gadis yang penurut dan jujur.
Tapi tiba-tiba Xue-Er membuat kaku wajahnya lagi.
"Apa pun yang ingin kau bicarakan denganku, ayo, katakanlah."
"Aku ingin bertanya padamu, kapan terakhir kalinya kau melihat kakakmu?"
"Hari saat ia membawa pulang Hua Man Lou, yang juga merupakan hari keberangkatan kami untuk mencarimu."
"Dan kau belum melihatnya lagi sejak kau pulang?"
"Tidak." Tanda-tanda kesedihan kembali muncul di wajahnya. "Ia selalu baik padaku, bahkan jika ia akan pergi keluar, ia akan menitipkan pesan atau sesuatu untukku. Tapi kali ini" kali ini ia tentu telah dibunuh oleh seseorang."
Terlihat tanda-tanda di mata Lu Xiao Feng yang menunjukkan bahwa fikirannya tidak terfokus ke masalah itu.
"Apakah ia sering pergi keluar?"
"Dulu ia tidak berani pergi ke luar, tapi setelah kakek wafat, ia semakin berani.
Bukan hanya ia semakin sering pergi, ia bahkan sering pergi keluar selama setengah bulan atau lebih. Aku selalu curiga bahwa ia bertemu dengan seseorang di luar sana, tapi ia tak mau mengakuinya. Orang tua kami sudah lama meninggal, maka kami selalu bersama kakek kami. Kakakku tidak takut pada apa pun, tapi ia takut pada kakek."
"Dan pamanmu tak pernah berusaha mengontrolnya?"
Xue-Er menggelengkan kepalanya.
"Walaupun ia ingin, tapi ia tak bisa. Suatu kali ia memutuskan untuk mengurung kakakku di kamarnya, dan kakak masih menemukan cara untuk melarikan diri dan pergi ke luar."
"Apakah ia biasanya bersikap baik pada kakakmu?"
"Tidak, ia selalu memarahi kakakku, mengatakan bahwa ia merusak nama keluarga ShangGuan, tapi kakakku tak pernah mau mendengarkannya."
Ia menggigit bibirnya sebelum meneruskan dengan perlahan. "Itulah sebabnya aku curiga kalau ia telah membunuh kakakku."


Kekaisaran Rajawali Emas Pendekar 4 Alis I Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Tapi kakakmu belum mati."
"Siapa bilang?"
"Belum lama ini Hua Man Lou melihatnya."
"Ia melihat kakakku" Ia buta seperti kelelawar, bagaimana mungkin ia melihat kakakku?" Xue-Er tertawa dingin.
"Ia bisa tahu dari suara kakakmu."
Ekpresi wajah Xue-Er tiba-tiba berubah.
Koleksi Kang Zusi
133 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"Itu tentu ShangGuan DanFeng yang pura-pura menjadi dirinya. Mereka berdua memang mirip sejak kecil, bahkan mereka sering saling menirukan suara yang lain. Suatu hari dia pernah menutup mataku dan menggunakan suara kakakku untuk bicara denganku, bahkan aku pun terperdaya."
Sebuah ekspresi aneh muncul di wajah Lu Xiao Feng, walaupun masalah ini semakin memusingkan tetapi ternyata juga semakin menarik.
Tinju Xue-Er terkepal erat-erat.
"Sekarang setelah kau mengatakannya, aku jadi faham semuanya." Tiba-tiba ia berkata. "Orang yang membunuh kakakku pasti dia dan bukan orang lain."
"Maksudmu ShangGuan DanFeng?"
Xue-Er mengangguk.
"Di luarnya ia mungkin selalu bersikap baik pada kakakku, tapi kakakku selalu mengatakan bahwa sikapnya itu palsu, hanya pura-pura. Karena ia selalu iri pada kakakku yang lebih cantik dan lebih cerdas daripada dirinya." Ia tidak membiarkan Lu Xiao Feng memotong dan meneruskan. "Setelah ia membunuh kakakku, ia sengaja muncul sebagai kakakku di depan Hua Man Lou untuk menipu kalian supaya menganggap kakakku belum mati."
Lu Xiao Feng menarik nafas. Ia tak tahu harus mengatakan apa. Walaupun kata-kata Xue-Er agak gila, tapi memang masuk di akal.
Xue-Er tiba-tiba memegang tangannya.
"Itulah sebabnya aku membutuhkan bantuanmu."
"Bantuan apa?"
"Aku mohon kau mau membantuku menggali mayat kakakku!"
"Kau tahu di mana mayat kakakmu dikuburkan?"
"Aku tahu, tentu saja aku tahu."
Lu Xiao Feng ingin tertawa, tapi tak bisa.
Tetapi ekspresi wajah Xue-Er tetap serius.
"Aku telah mencari-cari di dalam kebun dan tak menemukannya. Tapi sekarang aku sadar bahwa di sinilah tempat ia membunuh kakakku, di sinilah tentu ia kuburkan mayatnya."
Lu Xiao Feng menarik nafas.
"Bagaimana kau tahu?"
"Pada tahun-tahun terakhir kehidupannya, kakekku telah menjadi seorang hwesio. Bukan hanya ia tak mau membunuh seekor semut pun, ia malah sering membawakan beberapa butir beras untuk diberikan pada mereka. Di halaman inilah ia memberikan beras itu pada semut." Perasaannya begitu meluap-luap sehingga wajahnya pun menjadi merah. "Tapi aku telah tinggal beberapa lama di sini dan mencari-cari selama 4 jam, tapi tak melihat seekor semut pun."
"Dan karena itu kau berfikir"."
"Aku fikir tentu ada racun di bawah permukaan tanah ini," Xue-Er menyelesaikan ucapannya itu. "Sehingga semut pun jadi takut dan kabur."
"Racun?"
"Ia tentu telah menggunakan racun untuk membunuh kakakku. Sekarang racun itu merembes keluar dari mayat kakakku dan masuk ke tanah, maka tanahnya pun telah mati karena racun itu."
"Tanah bisa mati oleh racun?"
"Tentu saja, tanah pun ada yang hidup dan ada yang mati. Hanya di atas tanah yang hidup, rumput dan bunga-bunga bisa tumbuh, dan kumbang-kumbang kecil serta semut bisa hidup."
Lu Xiao Feng menarik nafas lagi.
"Kau berfikir terlalu banyak, tahu" Jika seseorang berfikir terlalu banyak di masa kecilnya, maka waktu orang itu tumbuh dewasa ia pun akan cepat tua."
"Jadi kau tak mau membantuku?" Xue-Er menatapnya.
"Aku telah mengalami cukup banyak peristiwa bodoh seharian ini." Lu Xiao Feng tersenyum mengingat kemalangannya.
Xue-Er sekali lagi menatapnya selama beberapa saat.
"Tolong! Tolong!" Tiba-tiba ia mulai berteriak. "Tolong! Lu Xiao Feng berusaha Koleksi Kang Zusi
134 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas, memperkosaku!"
Lu Xiao Feng menjadi panik.
"Aku bahkan belum menyentuhmu, kenapa kau berteriak-teriak?"
"Bukan hanya aku akan berteriak sekarang juga. Mulai saat ini, setiap kali aku bertemu seseorang yang mengenalmu, aku akan memberitahu mereka bahwa kau sering memperkosaku!"
"Aku sering memperkosamu?" Kali ini Lu Xiao Feng yang berteriak.
"Mmhmm, sering, berarti kau telah memperkosaku berkali-kali."
"Dan kau kira ada orang yang mau mempercayai ucapan gadis kecil sepertimu?"
"Jika tidak ada yang percaya, maka aku akan melepaskan bajuku, maka mereka bisa melihat sendiri apakah benar aku masih kecil atau tidak!"
Lu Xiao Feng menatapnya dengan terkejut.
"Gadis kecil ini gila, benar-benar tidak waras!" Ia bergumam pada dirinya sendiri, tak dapat menghentikan gelengan kepalanya saking tak percayanya.
"Baik, bagus, karena aku gila, maka aku akan mulai berteriak lagi." Dan ia benar-benar berteriak-teriak lagi.
Tapi kali ini Lu Xiao Feng menutup mulutnya dengan sangat cepat.
"Kau ingin aku mulai menggali sekarang, kan?"
Xue-Er mengangguk.
"Jadi kau akan membantuku?" Ia segera bertanya setelah Lu Xiao Feng melepaskan dekapan mulutnya.
"Aku hanya ingin tahu dari mana kau belajar tingkah laku seperti ini?" Lu Xiao Feng sekali lagi tersenyum mengingat kemalangan nasibnya.
Xue-er juga tersenyum.
"Ini adalah salah satu dari 3 tipuan tertua yang bisa digunakan wanita pada laki-laki, baru sekarang aku tahu betapa efektifnya tipuan ini."
"Jadi apa lagi 2 tipuan lainnya?"
"Kenapa aku harus memberitahumu," Xue-Er menjawab dengan tersipu-sipu.
"Aku masih harus menyimpannya untuk digunakan padamu!"
Ia melompat-lompat dengan penuh semangat.
"Aku akan mencari sebuah cangkul untukmu. Kau sebaiknya tinggal di sini dan menunggu seperti anak yang baik. Malam ini aku akan pergi dan mencuri beberapa ekor merpati supaya aku bisa menggorengnya untuk kau nikmati bersama arakmu."
"Merpati?"
"Kakakku memelihara beberapa ekor merpati, biasanya ia tidak mengijinkan siapa pun mendekatinya, tapi sekarang" sekarang kurasa ia tidak perduli lagi."
Tanda-tanda kesedihan kembali muncul di wajahnya, tiba-tiba ia berpaling dan berlari pergi dengan cepat.
Memandang rambut kepang gadis itu yang melambai-lambai di belakangnya ketika ia berlari, sebuah ekspresi yang sangat aneh tiba-tiba muncul di wajah Lu Xiao Feng. Ia tiba-tiba melompat bangkit dan mengejar Xue-Er.
"Aku akan ikut mencari cangkul bersamamu."
"Mengapa?"
Lu Xiao Feng tertawa.
"Aku takut kau dibawa pergi oleh merpati-merpati itu."
Senyumannya tampak sedikit aneh.
Xue-Er balas memandangnya.
"Kau takut kalau aku tiba-tiba menghilang seperti kakakku, bukan?"
Angin dingin berhembus lewat, beberapa ekor burung walet berhamburan dari balik semak bunga dan terbang melintasi tembok. Warna langit semakin gelap.
Lu Xiao Feng memandang bayang-bayang burung walet yang menghilang dalam sinar senja, tiba-tiba ia menarik nafas.
"Burung walet saja tidak mau tinggal di tempat ini, apalagi manusia"."
Apakah ShangGuan FeiYan, seperti burung-burung walet itu, terbang pergi melalui tembok" Ataukah ia telah terkubur di bawah tanah"
Mengapa ShangGuan DanFeng tiba-tiba menghilang juga" Mungkinkah Kaisar Koleksi Kang Zusi
135 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas, Rajawali Emas mengetahui keberadaannya dan karena itu tidak menanyakannya lagi dari mereka"
Pada kakinya yang dibuntungi itu apakah ada 6 jari kaki" Adakah orang di dunia ini yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini"
______________________________
Senja. Angin semakin dingin dan bersih. Angin yang dingin dan bersih itu bertiup masuk melalui jendela dan mengusap kulitnya, karena itulah Hua Man Lou tahu bahwa hari telah menjelang malam.
Kulitnya pun seperti hidung dan telinganya, memiliki sensitifitas yang jauh di luar kemampuan manusia rata-rata.
Tapi sekarang ia sedang tidak ingin menikmati angin bulan April yang segar ini.
Hati dan fikirannya sedang kacau.
Sejak ia bertemu dengan ShangGuan FeiYan di kedai arak kecil itu, hatinya sering terasa kacau, terutama bila ia sedang sendirian.
Ia tak bisa menghilangkan perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak benar, tapi apa tepatnya ia sendiri tak tahu.
Saat itu sudah dekat waktunya makan malam, dan Lu Xiao Feng masih belum kembali, Kaisar Rajawali Emas pun belum mengutus orang untuk memberitahunya agar bersiap-siap buat makan malam.
Situasi akan berubah lagi, ia bisa merasakannya, tapi apa tepatnya perubahan itu, ia pun tak tahu.
Pada saat itu, ia tiba-tiba menyadari adanya sebuah aroma yang sangat istimewa terbawa bersama angin, aroma itu pulalah yang selama ini menyebabkan hatinya begitu kacau dan gundah.
Mungkinkah ShangGuan FeiYan telah kembali" Perlahan-lahan ia menyentuh ambang jendela dan melesat ke luar jendela, ia yakin inderanya tidak berbohong padanya.
Tapi ia tak melihat apa-apa. Di dunianya, tak akan pernah ada cahaya atau pun warna, hanya ada kegelapan. Kegelapan yang tiada harapan!
Aroma itu sekarang telah bercampur dengan wangi bunga, membuat dirinya jadi kehilangan arah. Tapi dari sebuah arah di mana aroma itu tercium paling kuat, tiba-tiba ia mendengar sebuah suara.
"Aku telah kembali." Itu adalah suara ShangGuan FeiYan.
Hua Man Lou berusaha sekuat tenaga mengontrol emosi yang meluap-luap di dalam hatinya. Setelah beberapa lama, akhirnya ia pun bisa tenang dan menarik nafas.
"Jadi kau benar-benar telah kembali." Ia menjawab.
"Kau tahu bahwa aku akan kembali?"
"Aku tak tahu, tapi aku berharap."
"Kau sedang memikirkan diriku?"
Hua Man Lou tersenyum. Senyumannya mengandung sebuah perasaan yang tak teruraikan dengan kata-kata. Apakah itu kebahagiaan" Ataukah kegetiran yang memilukan"
Tapi ShangGuan FeiYan telah berjalan menghampirinya dan memegang tangannya.
"Ada apa, apakah kau tak senang kalau aku kembali?"
"Ada satu hal yang tak bisa kuperkirakan."
"Apa itu?"
"Kenapa saat 2 kali yang terakhir ini aku bertemu denganmu, orang lain selalu muncul di dalam fikiranku?"
"Siapa?"
"ShangGuan DanFeng."
Ketika ia mengucapkan nama itu, ia merasa seolah-olah tangan ShangGuan FeiYan berguncang perlahan.
Tapi tangan gadis itu segera memegang kembali tangannya dengan erat.
"Kau bertemu denganku, tapi memikirkan dia?" Ia berkata, dengan nada cemburu dalam suaranya.
Koleksi Kang Zusi
136 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"Mm!"
"Mengapa?"
"Karena" karena aku sering keliru menyangka bahwa kau dan dia adalah orang yang sama."
ShangGuan FeiYan tertawa.
"Kenapa kau berfikir begitu?"
"Aku pun tak tahu, itulah sebabnya" aku merasa hal itu sangat aneh."
"Apakah kau mempercayai ucapan adikku" Bahwa ShangGuan FeiYan telah mati"
Dan bahwa ShangGuan FeiYan yang ini hanyalah ShangGuan DanFeng yang sedang menyamar?"
Hua Man Lou tidak menjawab, karena sebenarnya kecurigaan itu memang ada di hatinya, tapi ia tidak ingin berdusta pada orang yang ia cintai.
"Kau masih ingat pada Cui Yi Dong" Kau masih ingat saat kau bertanya padaku apakah aku mendengar suara salju yang jatuh di atap atau tidak" Bisakah aku merasakan kekuatan hidup yang aneh tapi ajaib waktu kuncup bunga mengembang perlahan-lahan di musim semi" Apakah aku tahu bahwa angin musim gugur sering membawa aroma pepohonan dan tumbuh-tumbuhan dari lereng bukit di kejauhan?"
Tentu saja Hua Man Lou ingat. Pertanyaan-pertanyaan itu berasal dari dirinya, tapi sekarang ShangGuan FeiYan telah mengulanginya kata demi kata.
"Jika aku adalah ShangGuan DanFeng, lalu bagaimana aku bisa tahu tentang kata-kata yang kau ucapkan padaku" Bagaimana aku bisa mengingatnya dengan begitu jelas?"
Hua Man Lou tersenyum, tiba-tiba ia menyadari bahwa kecurigaannya benar-benar berlebihan.
Hatinya kembali terisi dengan perasaan simpati pada gadis ini, ia pun mengulurkan tangan dan mengelus-elus rambut si dia.
ShangGuan FeiYan telah berada di dalam pelukannya dan balas memeluk dirinya erat-erat. Hatinya penuh dengan perasaan puas dan senang yang tak teruraikan dengan kata-kata, ia seperti sedang berada di dunia lain. Pada saat itulah, tiba-tiba ia merasa jari tangan ShangGuan FeiYan menyentuh urat syaraf Bantal-Giok di bagian belakang kepalanya. Ia pun tak sadarkan diri setelah itu.
______________________________
Sekarang telah ada sebuah lubang selebar kira-kira setengah meter dan sedalam satu meter di tanah, dan tubuh Lu Xiao Feng telah penuh dengan keringat.
ShangGuan Xue-Er sedang berjongkok di pinggir, sambil bertopang dagu. Ia menyuruh Lu Xiao Feng untuk terus bekerja tanpa berhenti.
"Kenapa kau berhenti" Terus gali, ayo. Kelihatannya kau begitu kuat, siapa tahu ternyata begitu tak berguna?"
Lu Xiao Feng menghapus keringat dengan lengan bajunya.
"Karena aku belum makan, seharusnya sekarang aku sedang duduk di sebuah kursi yang nyaman dan minum arak bersama pamanmu," Ia tersenyum. "Tapi aku malah berada di sini, seperti orang tolol, menggali sebuah lubang."
Xue-Er mengedip-ngedipkan matanya.
"Jadi kau mengusulkan agar seorang gadis kecil sepertiku melompat turun ke sana dan menggali, sementara kau menonton di pinggir?"
"Tidak, itulah sebabnya aku sekarang menderita."
"Apa yang kau bicarakan" Menderita" Ini adalah sebuah kehormatan."
"Kehormatan?"
"Jika orang lain berlutut dan memohon padaku untuk menggalikan sebuah lubang untukku, aku bahkan tak akan mau mengijinkannya."
Lu Xiao Feng menarik nafas, tiba-tiba ia menyadari bahwa ia seharusnya tidak datang mencari setan kecil ini, bahkan seharusnya tidak bicara dengannya lagi.
Tapi segera ia menyadari bahwa jalan fikirannya itu keliru. Pada ayunan cangkulnya yang terakhir, ujung sebuah baju berwarna merah menyala tiba-tiba muncul di tanah.
Xue-Er pun telah melompat bangkit.
Koleksi Kang Zusi
137 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"Lihat" Aku benar, bukan" Ada seseorang yang terkubur di sini!"
Kali ini, tanpa disuruh olehnya pun Lu Xiao Feng akan terus bekerja. Ia meletakkan cangkul dan menggantinya dengan sekop. Beberapa ayunan sekop kemudian, mayat itu pun mulai kelihatan. Ajaibnya mayat itu belum mulai membusuk.
Xue-Er telah mengambil lentera yang tergantung di sumur. Cahayanya kebetulan menyinari wajah mayat itu.
Tiba-tiba ia menjerit ngeri, ia hampir menjatuhkan lentera itu ke atas kepala Lu Xiao Feng.
Lu Xiao Feng pun terkejut. Ia belum pernah terkejut seperti ini dalam hidupnya.
Mayat itu bukanlah mayat ShangGuan FeiYan, itu adalah mayat ShangGuan DanFeng!
Sinar lentera terayun ke sana ke mari, karena tangan Xue-Er gemetaran tiada hentinya.
Bukan hanya wajah mayat itu belum mulai membusuk, wajah itu pun seperti masih hidup, kedua matanya terbelalak, seolah-olah sedang menatap Lu Xiao Feng.
Lu Xiao Feng bukanlah seorang pengecut, tapi waktu ia teringat pada pengalamannya bersama ShangGuan DanFeng beberapa saat yang lalu, ketika ia teringat pada senyumnya yang manis dan menggoda, tangannya terasa seperti lumpuh dan ia tak mampu memegang sekop itu lagi.
"Buk!"
Sekop itu jatuh dari tangannya dan kebetulan mendarat di tubuh mayat tersebut.
Terdengar sebuah suara seperti suara logam yang saling berbenturan. Lu Xiao Feng pun membungkuk dan menyentuh mayat itu, baru kemudian ia menyadari bahwa tubuh mayat itu dingin dan keras, seolah-olah terbuat dari logam.
Tangannya pun menjadi dingin. Ia menarik nafas dalam-dalam.
"Ia benar-benar diracuni orang." Ia menyimpulkan.
"Siapa" siapa yang meracuni dirinya?"
Lu Xiao Feng tidak menjawab, karena ia tidak tahu jawabannya.
"Bila seseorang mati karena racun, tubuhnya seharusnya membusuk dengan cepat. Jadi, kelihatannya ia belum lama mati." Xue-Er menduga-duga.
"Ia sudah lama mati."
"Bagaimana kau tahu?"
"Karena racun di tubuhnya telah merembes ke dalam tanah."
Kata-kata itu persis sama dengan yang diucapkan Xue-Er tadi, ternyata dia memang benar.
"Di samping itu, coba lihat petak tanah ini, sepertinya sudah sebulan atau dua bulan tidak disentuh orang." Lu Xiao Feng menambahkan.
"Jadi maksudmu, ia telah mati paling sedikit satu atau dua bulan?"
"Ya."
"Lalu kenapa tubuhnya belum mulai membusuk?"
"Karena racun yang membunuhnya adalah jenis racun yang sangat aneh dan ganjil. Ada racun yang bisa mengawetkan tubuh manusia hingga beratus-ratus tahun. Di samping itu, bukan hanya tanah di sini luar biasa keringnya, di sini juga tidak ada tanda-tanda semut atau kumbang atau serangga lainnya, mayat apa pun yang dikuburkan di sini tidak akan cepat membusuk."
Suaranya terdengar monoton dan lambat, karena sementara ia mengucapkan satu hal dengan mulutnya, fikirannya tertuju ke hal lain. Begitu banyak hal yang ada di dalam fikirannya.
Xue-Er pun diam-diam sedang berfikir.
"Satu atau dua bulan yang lalu" Kakakku belum pergi mencari Hua Man Lou." Ia bergumam pada dirinya sendiri.
Lu Xiao Feng yang sedang merenung pun mengangguk.
"Setelah kakakku pulang membawa Hua Man Lou, baru aku pun ikut pergi dengannya untuk mencarimu."
"Benar."
Koleksi Kang Zusi
138 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas,
"Jika ia telah mati satu atau dua bulan yang lalu, lalu bagaimana ia pergi dan menemukanmu" Bagaimana kau bertemu dengannya?"
"ShangGuan DanFeng yang aku temui, bukanlah ShangGuan DanFeng yang asli."
"Lalu siapa dia?"
Lu Xiao Feng tidak menjawab, ia malah balik bertanya.
"Dalam dua bulan terakhir, pernahkah kau melihat kakakmu dan dia pada saat yang bersamaan?"
Xue-Er berfikir beberapa lama, lalu menggelengkan kepalanya.
"Tidak, kurasa tidak."
"Dalam dua bulan terakhir, apakah kau merasa sikapnya padamu agak berbeda?"
Xue-Er berfikir beberapa lama lagi, lalu mengangguk.
"Ya. Sebelumnya, bila ia bertemu denganku, ia tentu akan berbincang-bincang dan bergurau sebentar, tapi akhir-akhir ini ia seperti selalu menghindariku."
"Itu karena ia takut kalau kau mengetahui bahwa ia bukanlah ShangGuan DanFeng yang asli!"
"Lalu siapakah dia?" Xue-Er mengerutkan keningnya. "Ia kelihatan begitu asli, mungkinkah"."
Tiba-tiba ia melompat bangkit lagi.
"Apakah kau ingin mengatakan bahwa ShangGuan DanFeng yang kau lihat sebenarnya adalah kakakku yang menyamar?" Ia hampir berteriak.
Lu Xiao Feng tidak menjawab. Kadang-kadang, tidak menjawab berarti mengiyakan.
Xue-Er menatapnya dengan marah.
"Apakah kau ingin mengatakan bahwa bukan hanya ShangGuan DanFeng tidak membunuh kakakku, tapi kakakku yang malah telah membunuhnya!"
Lu Xiao Feng menarik nafas.
"Aku hanya tahu bahwa kenyataannya ia telah mati sekarang."
"Tapi kenapa kakakku membunuhnya" Bisakah kau memberiku sebuah motif atau alasan?"
Lu Xiao Feng tidak menjawab, tapi apakah hal itu karena ia tidak bisa memikirkan satu pun alasannya" Atau karena ia tidak ingin mengatakannya" Ia tiba-tiba berjongkok untuk melepaskan sepatu mayat itu.
"Apa yang kau lakukan?" Xue-Er bertanya dengan heran.
"Aku ingin melihat kakinya."
"Kau gila, benar-benar gila." Xue-Er berteriak.
Lu Xiao Feng menarik nafas.
"Aku tahu bahwa hal ini benar-benar gila, tapi aku tetap harus melihatnya." Ia tersenyum putus asa.
Ia melepaskan sepatu itu, di kaki yang mulus dan indah itu benar-benar ada 6
jari kaki. Xue-Er tiba-tiba terdiam.
"Ini memang sepupuku." Ia berkata dengan suara haru.
"Kau tahu kalau sepupumu punya 6 jari kaki?"
"Mmhmm!"
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Ia tak pernah membiarkan orang lain melihat kakinya. Kadang-kadang, waktu kami melepaskan sepatu kami untuk bermain-main di sungai, hanya dia yang tak mau melepaskan sepatunya."
Semua gadis ingin terlihat cantik, memiliki 6 jari kaki bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan.
"Semakin ia tidak mengijinkan orang lain melihat, semakin aku ingin melihatnya.
Maka, suatu hari, aku masuk ke kamarnya waktu ia sedang mandi."
Lu Xiao Feng tertawa sedih. Hanya itu yang bisa ia lakukan, setan kecil ini tampaknya mampu berbuat apa saja.
"Semula ia benar-benar marah, tapi kemudian ia memohon padaku untuk tidak memberitahu siapa-siapa." Xue-Er meneruskan.
"Dan kau mengatakan ya?"
Koleksi Kang Zusi
139 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas, Xue-Er mengangguk.
"Aku belum pernah memberitahukan hal ini pada orang lain."
"Termasuk kakakmu?"
"Ia pun tidak tahu, aku tak pernah memberitahunya."
Lu Xiao Feng berfikir sebentar.
"Kapan pamanmu membuntungi kakinya?" Ia tiba-tiba bertanya.
Terlihat ekspresi terkejut di wajah Xue-Er.
"Kakinya dibuntungi" Kenapa aku tidak tahu hal ini?"
Lu Xiao Feng pun heran mendengar jawabannya.
"Kau benar-benar tidak tahu?"
"Baru kemarin siang aku melihatnya berjalan ke arah tempat kakakku memelihara burung merpatinya untuk memberi mereka makan."
Mata Lu Xiao Feng tiba-tiba mulai berkilauan.
"Seseorang menyamar sebagai sepupuku selama dua bulan terakhir, kenapa pamanku tidak mengetahuinya?" Xue-Er bergumam pada dirinya sendiri.
Ia ingin bertanya pada Lu Xiao Feng, tapi Lu Xiao Feng tiba-tiba telah menghilang.
Malam itu dingin dan suram, cahaya samar-samar dari lentera menyinari wajah mayat itu yang telah membeku. Mata mayat itu terbelalak, seolah-olah sedang menatap dirinya.
Xue-Er merinding.
"Kau seharusnya tidak ikut campur dalam urusan ini." Sebuah suara yang dingin tiba-tiba terdengar dari kegelapan.
Ia mengenali suara ini. Hatinya seperti karam.
Bab 11 : Orang Yang Paling Cerdas (bagian 2)
Lorong itu suram dan gelap, pintunya pun tertutup. Lu Xiao Feng mengetuk pintu itu. Tidak ada jawaban. Ia mengetuk lagi dengan lebih keras. Masih tidak ada jawaban.
Ekspresi di wajahnya telah berubah. Tiba-tiba ia memukul pintu itu, dan pintu itu, yang tebalnya 10 cm, hancur berkeping-keping.
Lampu minyak di atas meja masih menyala, tapi kursi itu kosong. Kaisar Rajawali Emas biasanya duduk di kursi tersebut sepanjang waktu, tapi tampaknya ia telah menghilang sekarang.
Tidak ada perasaan heran di wajah Lu Xiao Feng, seolah-olah semua ini telah diperkirakan olehnya.


Kekaisaran Rajawali Emas Pendekar 4 Alis I Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Selimut sutera berhias naga itu tertinggal di lantai. Ia membungkuk untuk memungutnya, waktu ia tiba-tiba melihat sebuah tangan.
Sebuah tangan yang kurus terjulur keluar dari balik kursi. Jari-jarinya tertekuk, seolah-olah sedang berusaha meraih sesuatu, tapi tidak berhasil.
Lu Xiao Feng berjalan menghampiri dan melihat Kaisar Rajawali Emas.
Tubuh laki-laki tua itu belum dingin, tapi nafasnya telah lama berhenti. Di matanya terlihat perasaan panik, terkejut dan marah. Jelas, pada saat kematiannya, ia masih tak percaya kalau si pembunuh akan membunuh dirinya.
Di tangannya yang lain ada sebuah goresan pisau yang sangat dalam, seolah-olah seseorang ingin memotong tangan ini tapi tidak jadi.
Tangannya terkepal erat, urat-urat dan otot di punggung tangan itu tampak menonjol keluar, jelas kematiannya pun tak sanggup membuatnya melepaskan sesuatu yang ada di dalam genggamannya.
Lu Xiao Feng berjongkok untuk melihat lebih dekat. Ternyata tangan itu menggenggam sebuah sepatu merah.
Sepatu merah seperti yang dipakai oleh pengantin pada saat pernikahannya, tapi pada sepatu itu bukan bersulamkan seekor angsa, atau burung hantu, tapi seekor burung walet --- seekor walet terbang.
Genggamannya terlalu erat, terlalu kuat, sebuah sepatu yang mulanya sangat indah sekarang telah remuk karena remasan itu.
Koleksi Kang Zusi
140 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas, Tapi wajahnya benar-benar tanpa emosi, bila dibandingkan dengan sepasang matanya yang penuh dengan perasaan panik dan marah, hal ini menciptakan sebuah pemandangan yang semakin mengerikan.
Lu Xiao Feng tidak perlu mengulurkan tangan dan meraba untuk mengetahui bahwa wajahnya telah disamarkan dengan sangat baik.
Laki-laki tua ini jelas bukan Kaisar Rajawali Emas yang sebenarnya! Kaisar Rajawali Emas tentu telah mati bersama puterinya!
Lu Xiao Feng menatap matanya, lalu memandang kakinya yang buntung, dan tak tahan untuk tidak menarik nafas panjang.
"Aku telah banyak melakukan hal-hal bodoh dalam hidupku," ia bergumam pada dirinya sendiri. "Tapi bukankah apa yang kau lakukan ini malah lebih bodoh?"
Ia tidak menyelesaikan kalimatnya, karena ia telah mendengar suara desing sepotong logam tipis yang mengiris udara.
Pedang itu berasal dari luar jendela di belakangnya, datangnya cepat, dan keji.
Orang yang berusaha membunuhnya tentu salah seorang jago pedang kelas satu di dunia persilatan. Tidak banyak orang yang bisa disebut sebagai jago pedang kelas satu di dunia persilatan.
Lu Xiao Feng menarik nafas lagi, ia telah tahu siapa orang ini.
Tubuhnya pun bergeser ke samping sejauh satu meter lebih.
"Liu YuHen," ia menarik nafas. "Kau seharusnya tidak datang."
"Tapi aku telah datang!" Suara Liu YuHen menjawab dengan dingin dari luar jendela.
Pedangnya lebih cepat daripada kata-katanya. Ambang jendela yang antik dan indah itu segera hancur berkeping-keping ketika ia, bersama dengan pedangnya, melesat masuk.
Lu Xiao Feng tidak memandangnya.
Pedangnya keji dan cepat, dan gerakan-gerakannya berubah-ubah dengan sangat cepat, setiap tusukan selalu diarahkan ke tempat yang fatal.
Mata Lu Xiao Feng tidak pernah meninggalkan ujung pedangnya, persis seperti mata seorang anak yang tak akan pernah lepas dari kupu-kupu yang beterbangan di udara.
Dalam sekejap mata, Liu YuHen telah menyerangnya sebanyak 17 kali. Saat itulah Lu Xiao Feng akhirnya membuat sebuah gerakan.
Ia hanya mengulurkan tangan dan menjepitkan 2 buah jarinya. Tak seorang pun bisa menguraikan kecepatan dan ketangkasan gerakan ini, hampir tak ada orang yang bisa membayangkannya.
Jari-jarinya seakan-akan terhubung langsung dengan hatinya, sehingga kapan pun ia bisa berbuat apa saja yang ia inginkan dengan jari-jarinya.
Waktu Liu YuHen menusukkan pedangnya untuk yang ke-18 kalinya, ia tiba-tiba menyadari bahwa pedangnya telah terjepit!
Pedang ini seolah-olah tertancap pada sebuah batu karang, walaupun ia telah mengerahkan seluruh tenaga yang ada di tubuhnya, ia tetap tak mampu menariknya.
Pedang itu terpasang pada pergelangan tangan kanannya, seperti jadi bagian tubuhnya sendiri, tapi ia masih tak mampu menariknya lepas dari jepitan jari-jari Lu Xiao Feng.
Sebuah kaitan baja biasanya terpasang pada tangannya itu, sebuah kaitan baja yang mampu merampas senjata jenis apa pun. Hanya bila ingin membunuh maka ia menukar kaitan baja itu dengan sebuah pedang. Jelas ia datang ke sini dengan maksud membunuh.
Melihat wajahnya yang meringis dan kesakitan itu, hati Lu Xiao Feng tiba-tiba terisi dengan perasaan simpati.
"Aku tidak ingin membunuhmu, pergilah."
Liu YuHen tidak menjawab dengan mulutnya, jawabannya adalah bola baja yang terpasang di tangan kirinya.
Bola baja itu meluncur deras sambil membawa angin yang kencang. Jika Lu Xiao Feng tidak melepaskan tangan kanannya, kepalanya tentu akan remuk.
Koleksi Kang Zusi
141 PENDEKAR 4 ALIS Buku Satu: Kekaisaran Rajawali Emas, Tapi Lu Xiao Feng masih memiliki tangan yang lain. Waktu bola baja itu datang, tangannya yang sebelah lagi memukul dari samping dengan keras, dan tangan kiri Liu YuHen pun menjadi lumpuh.
"Jika aku lepaskan, apakah kau mau pergi?"
Liu YuHen tiba-tiba tertawa dingin, tawa dingin yang mengandung perasaan memandang rendah --- memandang rendah pada Lu Xiao Feng dan pada nyawanya sendiri.
Lu Xiao Feng menarik nafas.
"Kenapa aku terus bertemu dengan orang-orang tolol seperti ini" Kenapa?"
Ia tidak menyelesaikan ucapannya, karena ia telah mendengar suara satu orang lagi.
Itu seperti suara ShangGuan DanFeng, tapi ia tahu bahwa ShangGuan DanFeng tak akan pernah muncul lagi.
Warna-warna terakhir dari matahari terbenam telah menghilang, ruangan itu jadi semakin gelap. Seperti sesosok hantu, seseorang muncul di pintu, seorang wanita yang sangat cantik, hangat dan manis.
Ia memandang pada Lu Xiao Feng sambil tersenyum.
"Karena kau sendiri adalah orang tolol, orang-orang tolol biasanya berkumpul dengan sesamanya."
Lu Xiao Feng tidak perlu memandang wanita ini untuk mengetahui siapa dirinya.
"ShangGuan FeiYan?"
"Be Hati Budha Tangan Berbisa 4 Bahagia Pendekar Binal Karya Khu Lung Bara Naga 2
^