Duri Bunga Ju 5

Duri Bunga Ju Karya Gu Long Bagian 5


a polisi dan pesuruh kantor berani pada yang lemah takut pada
yang kuat, hanya bisa berlagak di depan umun, teriak sana
teriak sini, hampir tidak ada yang mau terlibat di dalam
perselisihan dunia persilatan.
Menahan amarah yang seperti akan meledak, Yuan Di
berkata, "Polisi Setan, kau betul bersikukuh ingin
mengurus, lebih baik pikir dulu dengan matang, namamu
tidak mudah diperoleh, mungkin sebelum kau berhasil
menyelidik he.... he.... he"
"Yuan Di, tadinya aku hanya curiga, sekarang aku sudah
bisa memastikan, perkara ini, kau pasti ikut terlibat, hanya
aku belum tahu alasan dan tujuanmu. Aku juga kasih satu
nasihat, kertas tidak bisa membungkus api, ini nasihat baik.
Walet Tidak Kembali di dunia persilatan bisa dikatakan
tidak ada orang yang tidak tahu, tidak ada orang yang tidak
kenal, ini juga nama yang tidak mudah didapat, kau jangan
menghancurkannya sendiri, mengenai kau he.... he.... tidak
bisa menakutkan aku, aku juga sudah mengatur...."
Situasi yang bagaimana yang belum pernah Polisi Setan
alami, dengan wajah berani dia menatap tajam wajah Yuan
Di yang tampan tapi licik itu.
"Betulkah" Aku malah ingin melihat kau sudah mengatur
apa?" Yuan Di maju selangkah demi selangkah mendekat,
hawa membunuh ditubuhnya sudah sampai titik puncak,
sampai api lampu di atas meja juga jadi bergoyang goyang.
Tiba tiba.... Yuan Di berhenti.
Dia melihat kertas jendela yang berada di belakang Polisi
Setan. Kertas yang ditempel dijendela telah ada tujuh delapan
lubang kecil. Dan disetiap lubang ada satu mata.... mata manusia.
Setiap mata semuanya terbuka lebar, masih berputarputar
lagi. Polisi Setan tertawa.
Tentu saja hawa pembunuh ditubuh Yuan Di menjadi
hilang. "Inilah pengaturanku, aku sudah beritahukan pada
murid-murid dan bawahan di sini, sekarang mereka pasti
telah tahu ini Tuan muda besar Perumahan Hui Yuan,
sedang berniat melakukan kejahatan dengan kekerasan, lalu
akibatnya kau tentu bisa memikirkannya, tidak perduli
selanjutnya kau pergi kemana, pasti akan menjadi buronan
pembunuh, tidak ada tempat untukmu tinggal...."
"Betulkah" Siapa bilang aku ingin membunuhmu" karena
haus aku datang kesini ingin minum teh, malam sudah larut
karena tidak ada arak maka terpaksa seperti yang kau
katakan minum teh sebagai pengganti arak." Yuan Di tidak
menunggu Polisi Setan, begitu perkataannya habis, sudah
maju ke depan menumpahkan teh dan meminumnya.
Yuan Dashao tidak akan begitu bodoh melakukan
pembunuhan di bawah kesaksian banyak orang, dia tidak
mau mempertaruhkan nama baik dan kekayaannya yang
begitu besar. Makanya setelah minum teh, pada Polisi Setan dan Zhan
Long dia mengepalkan tangan meninggalkan sepatah kata,
"Didunia ini kalian pasti sudah mendengar, ada semacam
orang yang khusus membunuh orang, mereka tidak akan
mempertimbangkan segala sesuatu hal."
Yuan Di telah pergi, dia sebenarnya ingin pulang dengan
tangan tidak hampa.
Setelah dia pergi, Polisi Setan baru benar-benar bernafas
lega, juga benar-benar bisa tertawa.
Dia berjalan kebelakang, membuka jendela, tampak
tujuh delapan pengemis kecil dengan baju robek-robek,
satu-satu wajahnya bergambar, membelalakkan mata.
Mengeluarkan beberapa liang perak kecil, Polisi Setan
memberikannya pada pasangan tangan kecil yang kotor itu.
Sekejap saja setelah sekelompok pengemis kecil itu
menerima persenan, semuanya pergi entah kemana.
0ooo(dw)ooo0 Nama Polisi Setan tidak mudah didapat, dia mana mau
kehilangan muka dihadapan para murid dan bawahannya"
Pertarungan otak ini, kelihatannya dia yang menang.
Tapi Zhan Long yang berdiri disampingnya sangat
mengkhawatirkannya dan dia sendiri sampai keluar
keringat dingin"
Nama orang, bayangan pohon.
Polisi Setan tentu tahu dirinya pasti bukan lawannya
Walet Tidak Kembali Yuan Di, walau dibantu oleh Zhan
Long. Untung dia bisa memikirkan cara ini, tapi berapa lama
berhasil" 0ooo(dw)ooo0 BAB 13 Puncak gunung berputar
Bulan ketujuh tanggal enam.
Hari ini bagus untuk, berdoa, pesta kecil, menjahit baju,
membersihkan, memperbaiki rumah.
Disebuah rumah di dalam kota Fu Rong.
Hari baru saja terang Ouwyang Wu-shuang sudah
menyiapkan tiga macam daging dan buah-buahan, hio dan
lilin uang sembahyang dan lain-lain, di depan pintu stidah
disiapkan meja sembahyang.
Sekarang dia sedang menyatukan tangan bersujud
dengan serius di atas tanah.
Tidak tahu dia sedang berdoa apa"
Siapa pun tidak bisa mendengar bibirnya yang bergerak
gerak. Sedang berkata apa"
Diluar dugaan Tangan Cepat Xiao Dai saat ini tidak
seperti hari-hari biasanya, tetap sedang berselimut seperti
tertidur lelap, mungkin sekarang dia sudah tidak makan
obat lagi! Xiao Dai sedang bengong sepasang matanya
memandang jauh, berdiri disamping.
Matanya tidak terang lagi, malahan sedikit gelap.
Walau dia masih berpakaian mewah, juga masih tegap
kurus, tapi penampilannya memberi kesan kesedihan pada
orang, kesepian, bingung tidak bisa berbuat apa apa.
Kemanakah tawanya"
Keterbukaan, humor, banyak bicaranya entah semuanya
sudah pergi kemana"
Biasanya penampilannya tidak seperti begitu, biasanya
tidak perduli kapan melihat dia, pasti bisa menemukan tiga
puluh persen rasa geli di matanya.
Apalagi jika melihat dia sedang berkata dengan orang
lain, atau berkata pada dirinya sendiri, yang dibicarakan
kebanyakan melucu, kata-kata melucu yang membuat kau
mau tawa tidak bisa mau nangis pun tidak bisa.
Apa yang membuat dia kehilangan senyumnya"
Orang yang hidup di dalam cinta kenapa tidak bisa
tersenyum"
Apa yang membuat dia kehilangan Keterbukaan, humor,
banyak bicaranya"
Jika orang yang sedang pacaran tidak ada senyum dan
tertawa, pacaran yang begini mana bisa disebut pacaran"
0ooo(dw)ooo0 Ouwyang Wu-shuang memakai tangan menepuk nepuk
debu yang ada di bawah roknya, lalu bangkit berdiri.
Ketika dia melihat wajah Xiao Dai seperti itu, di
matanya terkilas sedikit perasaan tidak tega, tapi setelah itu,
segera berubah lagi menjadi sorot mata yang membuat
orang sulit mengerti.
"XiaoDai, XiaoDai."
Berturut memanggil dua kali tapi tetap tidak ada reaksi,
dia maju ke depan mendorong sambil menjejakan kaki
berteriak lagi, "Xiao Dai...."
"Ah! Apa"!"
Dengan tertegun dia mengalihkan kembali pandangan ke
tempat jauh, Xiao Dai dengan terkejut berkata, "Kau
kenapa lagi" melihat wajahmu, hatinya seperti dicuri orang
saja" Hayo, beritahu aku, siapa yang mencuri hatimu?"
Ouwyang Wu-shuang malah tertawa dengan genitnya
berkata lagi. "Tidak.... tidak apa, aku lihat kau sendiri berbicara
ngaco" Xiao Dai menutupi.
Setelah melirik sekali, Ouwyang Wu-shuang berkata,
"Masih bilang tidak, orang sudah berteriak memanggilmu
sampai lima-enam kali. Hayo kau tolong aku bereskan
barang-barang, nanti aku temani kau pergi ke Gedung
Wang Jiang melihat keadaannya, bagus tidak" Aku tahu
sesudah mendekam di kamar ini beberapa hari, kau sudah
tidak sabar lagi, benar tidak" Mumpung masih pagi, aku
pikir di sana tentu tidak akan ketemu siapa-siapa."
"Ooo, baik, baik." Xiao Dai tidak tahu apakah dia sudah
mengerti atau tidak, tapi terus saja berkata.
0ooo(dw)ooo0 Gedung Wang Jiang, Sumur Xue Tao, disebut juga Air
Putri Giok. Menurut cerita pada dinasti Tang penari ternama Bi Tao
menggunakan air disumur ini, membuat sendiri kertas surat
yang warna merah tua, dinamakan kertas surat Huan Hua,
pernah populer dimasyarakat.
Sekarang kecuali sumur kering untuk diperingati orang,
keadaan sudah tidak seramai seperti dulu.
Saat ini tidak jauh dari sumur.
Ouwyang Wu-shuang dan Tangan Cepat Xiao Dai
dikepung dua depan dan dua belakang oleh empat orang
pengemis setengah baya.
Dipagi hari diawal musim rontok hawanya masih terasa
dingin, tapi udara yang mengelilingi enam orang ini selain
orang merasakan dingin, juga ada hawa pembunuhan.
"Gai-bang?" tanya Ouwyang Wu-shuang dengan dingin.
"Tidak salah," kata seorang pengemis berperawakan
tegap dengan matanya tunggal, wajahnya berewokan
dingin. Bicaranya dingin, ekspresi orang bicara lebih dingin.
"Boleh tahu nama Tuan," kata Ouwyang Wu-shuang.
"Pengemis Mata Tunggal, Dai Le Shan."
"Ada masalah apa?" Ouwyang Wu-shuang berkata lagi.
Pengemis Mata Tunggal setelah melihat Ouwyang Wushuang
sekali, tidak segera menjawabnya, tampak mata
tunggalnya berkilatan sinar pada Tangan Cepat Xiao Dai
bertanya, "Apakah Tangan Cepat Xiao Dai?"
"Benar." Xiao Dai yang ditanya orang terpaksa
menjawab. "Bagus sekali, kami menunggu di sini sudah tiga hari,
kami sudah tahu kau pasti akan datang."
Seorang dunia persilatan yang hati hati, dia ingin
bertahan lama dan tidak kalah, mengerjakan apa pun pasti
mempersiapkan dahulu.
Apa lagi pertarungan hidup dan mati, juga harus hafal
tempat pertarungan, mengerti situasinya. Tangan Cepat
Xiao Dai tidak akan lengah terhadap ini, orang-orang Gaibang
juga sudah menghitung tepat masalah ini.
Makanya Pengemis Mata Tunggal Dai Le Shan berhasil
menemui orang yang dia tunggu.
"Menunggu aku tentu ada alasannya bukan?" kata
Tangan Cepat Xiao Dai sedikit heran.
"Kami hanya ingin bertanya padamu, apa sebabnya kau
ingin melakukan pertarungan?" kata Pengemis Mata
Tunggal dengan kaku.
"Mana Li Yuan-wai" mengapa dia tidak datang"
Mengapa malah kalian yang muncul?" Ouwyang Wushuang
tidak menunggu Xiao Dai menjawab sudah
menyela. "Kau siapa" Aku pikir kau tidak pantas bicara!" Sudah
dari tadi Pengemis mata tunggal tidak tahan melihat
tingkah laku Ouwyang Wu-shuang yang sombong dan tidak
memandang orang.
"Oh Begitu, kau berkata kerena mengira aku adalah
seorang wanita, jadi tidak pantas ikut campur!" kata
Ouwyang Wu-shuang dengan pelan, tapi siapa pun bisa
mendengar, dia sedang marah dan segera akan bertindak.
Dengan pandangan hina, Pengemis Mata Tunggal malah
hanya memandang pada Tangan Cepat Xiao Dai,
menunggu jawaban Xiao Dai.
Hati seorang wanita memang sangat sempit, kemarahan
Ouwyang Wu-shuang tambah memuncak.
Apalagi jika dia membenci seseorang, apa pun yang ada
hubungannya dengan orang itu akan menjadi sasaran balas
dendamnya. Li Yuan-wai adalah Ketua Pengawas Honorer Gai-bang,
sekarang ketua cabang keempat puluh dua Gai-bang
Pengemis Mata Tunggal Dai Le Shan menunjukan sikap
begitu, tentu saja menimbulkan rasa tidak senang wanita
cantik ini. 0ooo(dw)ooo0 Tangan Cepat Xiao Dai tidak kecewa dipanggil tangan
cepat. Baru saja tangan Ouwyang Wu-shuang diangkat, dia
sudah memegang pergelangan tangan yang lembut itu, sinar
matanya ada sedikit permohonan berkata, "Xiao Shuang,
tunggu sebentar, biar kami berbicara dulu baik-baik?"
Dengan marah Ouwyang Wu-shuang melepaskan
tangannya, tidak bersuara lagi.
Tadi saat baru saja tangan Ouwyang Wu-shuang
diangkat, Pengemis Mata Tunggal dan tiga orang murid
Gai-bang juga sudah mengeluarlan senjatanya.
Keadaan yang panas akhirnya bisa diredam oleh Tangan
Cepat Xiao Dai.
Xiao Dai merasa tidak mengerti, berkata, "Apa Li Yuanwai
yang mengutus kalian?"
"Bukan, kami marah karena setia kawan."
"Jika kalian besok bisa bertemu dengan Li Yuan-wai
sebelum jam dua belas malam, maka harap kalian
sampaikan pesan, aku akan mengasah belati yang dia
berikan itu tajam-tajam, hari sudah menjadi dingin, sudah
waktunya menyembelih seekor anjing untuk menambah


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tenaga." Ouwyang Wu-shuang sudah tertawa, tawanya seperti
bunga, dia merasa puas Tangan Cepat Xiao Dai
mengibaratkan Li Yuan-wai.
Tapi kata-kata yang sama yang didengar oleh telinganya
Pengemis mata tunggal empat orang malah seperti dipukul
oleh tongkat. Tawanya Ouwyang Wu-shuang bisa memikat orang, tapi
tawa dia sekarang kesannya, seperti seorang nenek dukun
sedang tertawa, bukan saja menusuk telinga juga menusuk
hati. 0ooo(dw)ooo0 Orang-orang Gai-bang biasanya tidak mau mencari
masalah, tapi juga tidak takut masalah.
Persaudaraan orang-orang Gai-bang, juga tidak bisa
dibandingkan dengan perkumpulan biasa, mungkin karena
rendah hati mereka, orang-orang Gai-bang paling tidak bisa
menerima ejekan dan makian yang menghina.
Apa lagi yang diejek sekarang adalah Li Yuan-wai, yang
merupakan orang penting Gai-bang, hingga kemarahan ini
tidak ada seorang murid Gai-bang, yang bisa menerimanya.
Sehingga.... Disaat baru saja Tangan Cepat Xiao Dai habis berkata....
Disaat tawanya Ouwyang Wu-shuang belum berhenti....
Sepasang mangkuk besi, sepasang tongkat pemukul
anjing, tiga buah pedang kecil di dalam bambu.
Secara bersamaan menusuk Tangan Cepat Xiao Dai dan
Ouwyang Wu-shuang.
Gerakan empat orang Gai-bang ini sudah dilatih entah
berapa puluh kali.
Empat senjata panjang dan satu pendek ini tidak
memberikan sedikit celahpun, juga tidak memberi sedikit
pun jalan mundur.
Tapi Ouwyang Wu-shuang sudah menduganya, dan
Tangan Cepat Xiao Dai adalah ahlinya menyerang musuh
lebih dahulu. Maka, serangan ini semuanya gagal, tahu-tahu tangan
Ouwyang Wu-shuang sudah menggenggam dua buah
pedang pendek kecil, entah jurus apa yang dia gunakan, dua
murid Gai-bang yang berada di belakang, semuanya sudah
mendapat luka, darah menetes dari tubuh mereka.
Pengemis Mata Tunggal yang berada di depan merasa
tongkat pemukul anjingnya sudah menyentuh baju Tangan
Cepat Xiao Dai, tapi entah tiba-tiba dia memiringkan
kepala, menangkis pedang yang ditusukan ke dada Xiao
Dai, mangkuk besi besar yang berada di tangannya, juga
terasa kesemutan dengan satu suara keras, mangkuk sudah
jatuh ke tanah.
Sekarang Xiao Dai tetap berdiri dalam posisi semula,
tampaknya setengah langkah juga tidak bergeser.
Pengemis Mata Tunggal baru tahu apa sebabnya Xiao
Dai dijuluki Tangan Cepat. Karena dengan adanya kejadian
tadi dia tidak tahu tangan Xiao Dai kapan bergeraknya,
tongkatnya tidak mengenai sasaran dan mangkuknya sudah
jatuh ke bawah, mungkin tangan setan juga tidak secepat ini
gerakannya. Pengemis Mata Tunggal dan pengemis setengah baya
lainnya dengan sendirinya berhenti menyerang.
Karena hati mereka sudah digetarkan oleh kecepatan
tangan Xiao Dai, mereka juga tahu jika masih tidak tahu
diri, asal orang menginginkan, dengan mudah Xiao Dai
bisa memotong leher mereka.
Orang mengatakan 'sekali ahli mengulurkan tangan,
sudah tahu hebat tidaknya lawan."
Lawan mereka bukan hanya ahli saja, malah ahlinya
ahli. Namun Ouwyang Wu-shuang tidak ada hati sebesar itu.
Walau dengan satu jurus dia sudah berhasil melukai dua
orang, tapi tampak sepasang tangannya masih bergerak
membawa dua sinar biru, dia tidak mau berhenti,
mengambil kesempatan saat serangan lawannya terhenti
sejenak, dengan seperti kupu kupu kembang dia menyerang
musuh, membuat dua orang lawan susah payah mencoba
menyelamatkan diri.
Ternyata dua buah pedang yang berasal dari dalam
bambu tidak dapat menangkis dua buah pedang pendek,
meskipun dalam keadaan dua lawan satu.
Setelah lewat tiga jurus, tubuh dua orang anggota Gaibang
itu, setiap orangnya telah bertambah lagi beberapa
luka, ada daging yang terbuka tampak cukup mengerikan,
yang lebih dalam lagi sampai tampak tulangnya yang putih.
Tidak diragukan dua anggota Gai-bang ini adalah lakilaki
yang keras hati.
Mereka hampir menjadi manusia berdarah, tapi sekali
pun tidak mengeluarkan suara hanya dengan gencar
mengayunkan pedangnya menangkis pedang pendek. Yang
membuat orang khawatir adalah gerakannyas sudah tidak
beraturan, dan juga lemas tidak bertenaga.
Tidak perlu dikatakan, tidak lama lagi mereka berdua
akan mati di bawah pedang Ouwyang Wu-shuang,
tampaknya mereka telah tidak menghiraukan lagi hidup
atau matinya, semuanya telah menjadi nekad, juga sudah
tidak menghiraukan sakit lagi.
Pengemis Mata Tunggal tahu situasi sangat berbahaya,
dia mengangkat tongkat pemukul anjing mencoba melewati
Tangan Cepat Xiao Dai menolong dua orang itu.
Xiao Dai mengeluh perlahan berkata, "Dai Le Shan, jika
kau pergi kesana juga, mungkin situasinya tidak enak
lihatlah!"
Pengemis Mata Tunggal mata tunggalnya sepertinya
akan mengeluarkan api, dia dengan serak berteriak,
"Tangan Cepat Xiao Dai, sekalian saja kami berdua kau
bereskan juga!"
Habis bicara, tongkat pemukul anjingnya langsung
diayunkan, dan pengemis yang satunya lagi juga
mengangkat pedang langsung menusuk.
Disaat ini.... satu suara jeritan ngeri yang rendah dan
pendek terdengar.
Hanya satu suara itu, semua orang sudah tahu arti suara
itu melambangkan apa.
Benar, suara itu adalah suara tenggorokan yang
terpotong karena suara anehnya terdengar rada aneh.
Suara itu diikuti dengan suara 'buk!", satu suara lagi yang
suara tertahan ditenggorokan. "Uuu...."
Mendengar suara itu Pengemis Mata Tunggal mendadak
seperti lupa menyerang, dia membalikkan kepala, di mata
tunggalnya tampak penuh dengan urat darah, wajahnya
mengerikan berteriak, "Zhao Kun, Li Chang...."
Tidak jauh dari situ, Ouwyang Wu-shuang sedang
memakai sepatu kain katun yang disulam sepasang burung,
warnanya hijau terang, dan mengelap dua bilah pedang
pendek itu. Di atas tanah tampak anak buah Pengemis Mata
Tunggal yang namanya Zhao Kun dan Li Chang, dengan
posisi yang aneh sudah jatuh ke tanah dan mati.
Tangan Cepat Xiao Dai bukan tidak pernah membunuh
orang, tapi ketika melihat adegan ini, tidak tahan hatinya
menjadi dingin, karena orang yang membunuh mayat itu
adalah seorang wanita yang begitu cantik.
Dan disudut mulut wanita itu tampak sedang tersenyum
puas, sambil menundukkan kepala, dengan teliti mengelap
bekas darah, membawa suasana pagi hari diawal musim
rontok ini keadaan yang menyeramkan.
Disaat ini terhadap bayangan orang yang sangat
dikenalnya ini, tiba tiba pada diri Xiao Dai timbul perasaan
asing. Apa yang membuat wanita ini berubah jadi begitu
kejam" Dan apa lagi yang bisa membuat diri Ouwyang Wushuang
yang dulunya sampai sepasang semut pun tidak
berani diinjak mati, sekarang bisa berubah menjadi
pembunuh orang tanpa mengedipkan mata sekali pun"
Dua nyawa orang ini sudah menjadikan permusuhan
dengan golongan Gai-bang tidak bisa didamaikan lagi.
Keadaan ini sebenarnya Xiao Dai tidak
menghendakinya!
0ooo(dw)ooo0 Masalahnya tentu saja belum selesai.
Pengemis Mata Tunggal dengan sisa seorang pengemis
setengah baya, saat ini seperti menjadi patung, mata mereka
melotot melihat dua orang yang mati di atas tanah.
Ouwyang Wu-shuang menghampiri dengan tertawa genit
berkata, "Xiao Dai, apa kepandaianku cukup lumayan?"
Nada bicaranya seperti seorang gadis besar baru membeli
baju baru, ingin segera memperlihatkan pada kekasihnya.
Siapa yang bisa menyangka dia baru saja membunuh
orang" juga membunuh dua orang"
Juga melihat sorot matanya Xiao Dai memandangnya
dengan begitu aneh.
Ouwyang Wu-shuang dengan sedikit perasaan tidak
tenang menghindar sorot mata Xiao Dai.
0ooo(dw)ooo0 Pengemis Mata Tunggal mendekat dua langkah.
"Sebutkan namamu." Suaranya tenang, tapi siapa pun
dapat mendengar di belakang ketenangannya, terkandung
banyak kemarahan dan kesedihan.
"Ah.... kenapa" Dai Le Shan, apakah kau masih ingin
membalas dendam!" Kau sekarang harus tahu aku tidak
berhak untuk bicara.... aku bernama Ouwyang Wu-shuang,
apa sudah jelas?" Kemarahan Ouwyang Wu-shuang
kelihatan lagi.
"Bagus sekali, Ouwyang Wu-shuang, bagus sekali...."
Perkataan belum habis, siapa pun tidak tahu apa arti
'bagus sekali' nya Pengemis Mata Tunggal" Dia rnaju,
dengan jurus tongkat pemukul anjing yang aneh dia
menyerang Ouwyang Wu-shuang.
Pengemis setengah baya yang satu lagi juga ikut
bergerak, pedang bambu di tangannya berubah menjadi
sinar berkilat, mendadak menyerang bersamaan, rupanya
ingin segera membunuh Ouwyang Wu-shuang.
Mata Ouwyang Wu-shuang melotot sambil memaki
'budak yang baik, sepasang pedang di tangannya satu
menutup satu menangkis, kakinya berturut turut
menendang. Tangan Cepat Xiao Dai yang berada dipinggir ingin
mencegah sudah tidak keburu.
Gerakan kedua belah pihak sangat cepat, diiringi suara
'ting tang', sepasang pedang Ouwyang Wu-shuang sudah
menangkis pedang bambu dan tongkat pemukul anjing.
Sedangkan lawannya tidak bisa menahan tendangan
beruntun Ouwyang Wu-shuang.
Sehingga, pengemis setengah baya seperti roda kereta
berputar melayang keluar lapangan, pancuran darah
dimuntahkan dari mulutnya, membasahi tanah.
Dan Pengemis Mata Tunggal meskipun ilmu silatnya
lebih tinggi, reaksinya juga tidak lambat, tapi tetap terkena
tendangan dipinggang sebelah kiri, setengah badannya
terasa kesakitan tidak tertahankan.
Setelah serangannya berhasil, Ouwyang Wu-shuang
segera melayangkan pedang menusuk....
"Xiao Shuang!"
Tangan Cepat Xiao Dai memanggil, pandangan matanya
tampak banyak pertanyaan.
Ouwyang Wu-shuang menghentikan gerakan tangannya,
wajahnya tidak senang.
"Xiao Shuang, aku rasa semua sudah cukup, apakah kau
tetap menginginkan mereka semuanya menjadi mayat, baru
puas?" Xiao Dai dengan pelan berkata.
Sambil tertawa dingin Ouwyang Wu-shuang berkata,
"Aku masih belum tahu sejak kapan Tangan Cepat Xiao
Dai mulai berhati welas asih?"
Xiao Dai ingin menjelaskan, tapi tidak ada perkataan
yang keluar dari mulutnya, hanya dengan tidak mengerti
memandangi wajah cantik Ouwyang Wu-shuang yang
diliputi hawa membunuh.
Didunia persilatan Tangan Cepat Xiao ternama karena
kejamnya, tapi yang dia hadapi semuanya adalah penjahat
yang dalam kategori kejahatannya tidak dapat diampuni,
atau musuh yang berhati keji, selamanya tidak pernah
karena masalah kecil membunuh orang.
Sekarang empat orang di depannya, semua adalah
anggota Gai-bang, tentu saja dia sulit melakukan kekerasan,
masalah ini buat Ouwyang Wu-shuang mana bisa
terpikirkan"
0ooo(dw)ooo0 Sesudah lawannya pergi, Tangan Cepat Xiao Dai dan
Ouwyang Wu-shuang bergandengan tangan ikut pergi.
Pengemis Mata Tunggal jatuh terduduk di bawah,
hatinya seperti digencet oleh batu besar, begitu berat, hingga
membuat dia sulit bernafas.
Mereka empat orang, telah menunggu tiga hari, tadinya
mereka berharap bisa mendapat sedikit penjelasan mengapa
Tangan Cepat Xiao Dai menantang bertarung dengan Li
Yuan-wai, sedikitpun tidak menduga kejadiannya bisa
berubah menjadi begini.
Dalam waktu singkat, empat orang yang hidup, hanya
tinggal dirinya yang masih bernafas, sungguh dia berharap
ini adalah mimpi, namun kenyataan yang menyedihkan ini
dengan nyata terpampang di depan mata.
Dia ingin sekali tidak mengaku ini adalah kenyataan!
Didunia ada banyak orang yang setia kawan, jadi juga
banyak masalah mengenai setia kawan.
Pengemis Mata Tunggal Dai Le Shan, adalah seorang
yang setia kawan.
Tapi tidak terpikirkan olehnya setia kawan, adalah satu
hal yang mudah untuk dilakukan, ada kalanya
mengorbankan banyak nyawa orang, malah bisa nyawanya
sendiri. Karena orang yang setia kawan perlu pengakuan orang
lain, setelah melaksanakannya juga perlu orang lain
melihatnya.

Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

0ooo(dw)ooo0 Sekarang Li Yuan-wai merasakan dirinya lebih bahagia
dibandingkan dengan hartawan sungguhan.
Karena tidak semua hartawan didunia bahagia.
Walau pakaian di tubuhnya masih yang itu, bajunya juga
longgar, tidak pas dengan ukurannya, disaku baju hanya
ada beberapa recehan perak.
Melihat tawanya, orang akan mengira di dalam saku
bajunya mungkin ada balok kecil emas! Paling tidak ada cek
ribuan liang perak.
Seseorang ada atau tidak ada kesusahan, gembira atau
tidak gembira, tidak perlu melihat wajahnya, dari gaya dia
berjalan saja sudah bisa melihatnya.
Seseorang yang sedang kesusahan, atau yang tidak
gembira, cara berjalannya pasti tidak akan meloncat-loncat,
seperti di bawah telapak kakinya dipasang pegas.
Juga jika di tangannya memegang apa saja, juga pasti
sambil jalan tidak akan sambil melempar-lempar.
0ooo(dw)ooo0 Ini adalah jalan untuk pergi kekota Fu Rong.
Tangan Li Yuan-wai menggoyangkan tongkat pemukul
anjing yang setahun empat musim tidak pernah lepas dari
tangannya. Kakinya melangkah dengan jurus langkah Delapan
Dewa Mabuk, mulutnya malah mendendangkan lagu
Delapan Belas Mengusap.
Dia tidak suka naik kuda, juga tidak suka naik tandu.
Walau dia tidak resmi masuk ke Gai-bang, tapi seluruh
anggota Gai-bang tahu satu kenyataan, yaitu dia adalah
Ketua Pengawas Honorer nya Gai-bang. Kedudukan ini di
dalam Gai-bang sangat tinggi, juga sangat berkuasa.
Walau dia bukan seorang pengemis, tapi ada kalanya
seorang pengemis sungguhan uangnya lebih banyak dari
pada dia. Karena seorang pengemis sungguhan bisa mengulurkan
tangan meminta uang pada orang, dan untuk urusan ini Li
Yuan-wai masih tidak bisa melakukannya.
Dia sudah bertahun-tahun berkelana didunia persilatan,
yang aneh adalah dia tidak pernah pusing soal uang, lebihlebih
tidak bisa mati kelaparan, inilah yang banyak
pengemis tidak mengerti kenapa bisa begitu.
Tentu saja Li Yuan-wai mempunyai akal.
Seseorang jika punya akal maka tidak akan mati
kelaparan, juga tidak pusing tidak bisa mendapatkan uang.
Akal dia itu ialah bisa membuat 'pesta besar daging
wangi' seratus macam lebih dengan rasanya berbeda beda.
Diwaktu punya uang, dia bisa mengundang siapapun
makan daging anjing.
Diwaktu tidak punya uang, dia akan menjual daging
anjing. Makanya kalau dipikir-pikir, dengan punya akal yang
hebat ini mana bisa dia mati kelaparan" Dan mana dia bisa
pusing karena uang"
Bagaimana pun juga anjing liar didunia ini terlalu
banyak, juga tidak akan habis ditangkap, lebih-lebih tidak
perlu mengeluarkan uang.
Didunia ini orang yang suka makan daging wangi sangat
banyak, apa lagi orang yang suka makan masakan Li Yuanwai,
jumlahnya lebih banyak lagi.
Jika sekarang ditanyakan pada dia, seumur hidupnya hal
apa yang paling membanggakan"
Dia pasti akan memberitahu tiga hal.
Pertama, dia puas terhadap keahlian tangannya, karena
sampai pejabat tinggi utusan raja juga bisa menyamar jadi
orang biasa untuk menikmati Harum Sedap Tiga Li dan
mengikuti Pesta Daging Anjing yang dia selenggarakan.
Kedua, dia sudah menemukan musim semi keduanya,
nona Zhan Feng bukan saja wanita cantik yang jarang ada
didunia, ilmu silat dan ilmu pengobatannya juga termasuk
kelas satu. Ketiga, dia punya satu teman baik yang orang luar tidak
tahu.... Tangan Cepat Xiao Dai.
Masalahnya dia mungkin akan menyangkal hal yang
ketiga ini, karena tidak ada seorang teman bisa melakukan
hal yang dia tidak tahu, apa sebab temannya membuatnya
marah dan membuat malu.
Jika teringat Zhan Feng, Li Yuan-wai akan tertawa
sampai mulutnya terbuka mencapai kebelakang telinga.
Tapi jika terpikir Tangan Cepat Xiao Dai, maka tongkat
pemukul anjing di tangannya tidak akan bergoyang lagi,
gayajalannya juga berubah.
Apa sebabnya"
Bukan hanya sekali dia bertanya pada diri sendiri, tapi
selalu tidak mendapatkan jawaban.
Karena selain masih hutang lima liang perak pada
Tangan Cepat Xiao Dai, dia sungguh tidak merasa, dimana
dia telah merugikan Xiao Dai.
Dia mengira setelah dia merelakan Ouwyang Wu-shuang
pada Xiao Dai, dia tidak perduli lagi mereka bersatu atau
tidak, dia merasa sudah cukup pengorbanannya untuk
temannya, entah masih ada masalah apalagi Xiao Dai
sampai tidak mau melepas dirinya, dan sampai mengirim
surat tantangan pada dirinya, hingga semua orang didunia
semua menjadi tahu, Apakah karena...." Hanya untuk bisa
ternama" Atau dia takut suatu hari nanti nama besar dirinya
bisa melebihi dia"
Apakah seseorang bisa karena ingin ternama, hingga
teman juga sudah tidak mau lagi"
Tampaknya Xiao Dai bukan begitu orangnya, kecuali
alasan memaksa ini, Li Yuan-wai sungguh tidak bisa
mencari alasan yang lebih bagus untuk menerangkan hal
ini. Tapi Li Yuan-wai dapat memastikan satu hal.
Yaitu disaat Xiao Dai berpisah dengan dirinya masih
sebagai Tangan Cepat Xiao Dai.
Maka masalahnya pasti muncul setelah berpisah.
Ada masalah apa hingga Xiao Dai bisa tiba-tiba berubah"
Apa saja yang telah dialaminya"
Masalah ini tidak terpikirkan, Li Yuan-wai jarang sekali
menggunakan otaknya berpikir.
Ketika dia sedang bersama Tangan Cepat Xiao Dai,
setiap masalah yang harus menggunakan otak selalu
diserahkan pada Xiao Dai.
Juga karena itulah dia kelihatannya lebih disukai orang
dibandingkan Xia.o Dai, walau uang dia tidak sebanyak
Xiao Dai, juga tidak setinggi Xiao Dai.
Tapi dia berani bertaruh dengan Xiao Dai, jika ada
sepuluh anak gadis disatu tempat, pasti ada enam orang
yang sorot matanya memandang dirinya.
0ooo(dw)ooo0 Jalan ini panjang sekali, waktunya pas ditengahhari.
Musim rontok sudah mengusir orang pergi ke tempat
teduh. Li Yuan-wai berjalan seorang diri di jalanan, setelah
memikir Xiao Dai, tentu saja dengan otomatis dia terpikir
Zhan Feng. Di benak setiap laki-laki hanya ada sedikit waktu tidak
memikirkan wanita.
Lebih-lebih laki-laki yang sedang pacaran, walau
kekasihnya berparas buruk, saat terpikir kekasihnya, dia
akan terus he he he tertawa.
Tertawa karena apa" hanya dia sendiri yang tahu.
Tawanya Li Yuan-wai sekarang, tidak diragukan adalah
tawa bodoh, tawa idiot, tawa gila.
Mengatakan sedikit lebih serius, mungkin dengan tawa
seorang penyakit gila tidak ada bedanya.
Disekelilingnya tidak ada orang, dirinya tertawa sendiri,
kalau bukan sakit gila, apalagi.
Tapi tidak, di jalanan ini masih ada orang.
Tepat di depan di bawah pohon besar hampir dibelokan
itu, seseorang dengan tegap berdiri di sana.
Dia menunggu, menunggu Li Yuan-wai yang sedang
melamun datang mendekat.
0ooo(dw)ooo0 Sesudah dekat, mendadak dia mengangkat kepala.
Tawanya Li Yuan-wai seperti membeku.
Tampang seperti ini sungguh sulit digambarkan, seperti
tampang seseorang yang sedang tertawa terbahak-bahak
mendadak ditampar orang dengan keras.
Pelan-pelan, tawanya Li Yuan-wai menjadi hilang.
Lensa matanya juga semakin kecil, tapi matanya
membelalak besar sekali.
Hmm.... tampang dia sekarang seperti telah melihat
setan. Memang benar, Li Yuan-wai benar telah melihat setan,
diwaktu matahari ada ditengah tengah langit.
"Apa kabar, hartawan besar"."
Sepatah kata membangunkan Li Yuan-wai.
Setiap orang juga bisa tertawa, juga bisa menangis, ini
sudah biasa. Tapi seseorang yang bisa membuat tertawa berubah jadi
menangis, itu benar-benar kemampuan hebat.
Apa lagi bagi laki-laki, air mata laki-laki sagat mahal,
apalagi air mata Li Yuan-wai.
"Kau.... kau" Sungguhkah kau" Ershao?" kata Li Yuanwai
dengan suara tersedu.
"Benar aku, hartawan besar," kata Yuan Ershao
denganjelas dan tertawa hangat.
"Sung.... sungguh kau?"
"Tentu saja aku, hartawan besar, disaat matahari ada
ditengah langit tidak akan ada setan," kata Yuan Ershao
tertawa sampai tampak gigi putihnya yang rapi.
Li Yuan-wai berlari maju ke depan, sepasang tangannya
dengan kuat menggoyang-goyang bahu temannya,
menangis, berteriak, juga tidak ketinggalan air mata
diwajahnya mengucur, ingusnya mengotori baju putih.
Yuan Ershao juga mengulurkan sepasang tangannya,
memegang bahu Li Yuan-wai, perasaannya tampak jelas,
sama hangat, mengharukan orang.
"Benar kau, sungguh kau waw.... Ershao, sungguh kau
waw...." "Tidak salah, hartawan besar, benar aku, sungguh ini
aku...." Li Yuan-wai bertanya terus tidak karuan.
Yuan Ershao juga berturut-turut menjawabnya.
Masih ada hal apa lagi yang bisa lebih mengharukan dari
pada saat ini"
Persahabatan di antara mereka, juga semuanya
tergambar di atas wajah mereka berdua.
Sedikit pun tidak ada kepalsuan, atau dicampur dengan
sandiwara. Bisa mendapat teman seperti ini, apa lagi yang
diharapkan"
Li Yuan-wai tiba-tiba teringat sesuatu, dia mendorong
Ershao. Tampangnya berubah lagi, berubah jadi seperti
disalahkan orang, seluruh wajahnya penuh dengan rasa
tidak dipercaya orang dan menjadi marah.
Wajah tampan Yuan Ershao tampak tidak mengerti dan
penuh pertanyaan, dia melihat tampangnya Li Yuan-wai
yang begitu, dia sungguh tidak mengerti.
"Mengapa!" Apa Hartawan besar Li ada masalah dengan
aku?" tanya Yuan Ershao.
"Mengapa...." masih ingin bertanya kau mengapa"
Ershao.... aku, kau.... kau ini bukankah sengaja membunuh
orang karena tersiksa" Kau.... kau jelaskan, sebenarnya apa
yang terjadi?" Li Yuan-wai berteriak aneh.
"A.... apanya apa yang terjadi?" tanya Yuan Ershao
tertawa. Li Yuan-wai sungguh ingin menggigit putus hidung
temannya. Terhadap tuan muda yang dunia persilatan menyebutnya
dengan hormat, Li Yuan-wai tidak ingin berbuat
keterlaluan, walau hubungan mereka begitu kental,
bagaimana pun juga di dalam hatinya, Yuan Ershao sudah
hampir seperti dewa membuat dirinya begitu hormat, dan
kagum. Makanya walau benci sampai gatal gigi, Li Yuan-wai
terpaksa menenangkan hati yang bergejolak, dengan
perlahan-lahan berkata, "Di dalam penjara besar siapa
orang yang mati menabrakan diri pada tembok?"
Tentu saja Yuan Ershao mengerti maksud Li Yuan-wai,
sambil tertawa Yuan Ershao berkata, "Oto, dia adalah
Perampok Hitam Putih Ji Cheng Quan."
Perampok Hitam Putih, Li Yuan-wai tentu saja Li Yuanwai
pernah mendengarnya, orang itu adalah kepala
penjahat yang sudah ternama, membunuh orang tidak
terhitung banyaknya, dia melakukan kejahatan tidak
pandang bulu, setiap lelaki yang bertemu dengan dia pasti
mati, jika wanita diperkosa dulu lalu dibunuh. Dua aliran
dunia persilatan golongan putih maupun hitam dia tidak
menggubrisnya, makanya julukan dia Perampok Hitam
Putih. "Tapi itu jelas-jelas dirimu" kata Li Yuan-wai disengaja.
"Jika itu adalah aku, bukankah hidupmu sudah bertemu
setan?" Yuan Ershao ternyata juga suka melucu.
"Yang aku heran mengapa Perampok Hitam Putih bisa
menyamar menjadi dirimu" Dan bagaimana kau bisa
melarikan diri dari penjara besar itu?" tanya Li Yuan-wai
dengan tidak sabar.
"Hartawan besar, maafkan aku, masalah ini telah
dirahasiakan pada kalian, untuk menjaga nama baik
keluarga Yuan kami, aku dijebak orang sampai tidak bisa
mengangkat kepala, makanya hanya melakukan siasat jelek
ini, dan kau berbesar hati dan maafkanlah!" kata Yuan
Ershao menghormat sekali pada Li Yuan-wai.
Li Yuan-wai buru-buru meloncat kepinggir, mulutnya
terus berkata, "Sudahlah! Sudahlah! Jika kau merasa tidak
enak, katakan saja sudah cukup, kau membungkuk
memberi hormat aku tidak sanggup menerimanya, aku


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tidak ingin mengurangi umurku!"
Memang, dengan nama tenar Yuan Ershao didunia
persilatan, sampai ketua Shao-lin juga menyambutnya
diluar kuil, Li Yuan-wai mana berani menerima
penghormatannya"
Di bawah pohon, Yuan Ershao memakai lagi topeng
kulit manusia yang pembuatannya begitu bagus, dan
membuat orang sulit bisa melihat kekurangannya.
Sekarang dia telah menjadi orang berbaju pelajar, Li
Yuan-wai tidak menyangka orang yang membuyarkan
hawa pembunuhan antara dia dan janda Yuan Dashao di
tempat jualan tahu, ternyata adalah Yuan Ershao.
"Kau pasti mempunyai banyak pertanyaan, bukan?" kata
Yuan Ershao yang telah berubah jadi orang lain, juga
merubah suaranya.
Li Yuan-wai menggosok-gosok matanya, dia sungguh
tidak percaya didunia ini bisa ada penyamaran yang begitu
sempurna. Setelah kembali sadar, Li Yuan-wai berturut-turut
berkata, "Apa" Eee! Tentu, tentu, pertama kau jelaskan
dulu, bagaimana kau mengantikan Perampok Hitam Putih,
dan bagaimana bisa meninggalkan penjara besar?"
"Perampok Hitam Putih ialah Polisi Setan Tie Cheng
Gong membawanya masuk kepenjara, sengaja wajahnya
dirusak hingga tidak bisa dikenali, dan supaya bisa
menyamar menjadi aku, ceritanya juga sangat kebetulan,
dipergelangan Perampok Hitam Putih juga ada satu tahi
lalat merah, hanya saja dia di tangan kiri, dan aku di tangan
kanan. Orang yang sudah mati siapa yang akan
memperhatikan hal ini" Maka siasat menipu langit melintas
laut ini tidak mendapat curiga siapapun. Tentu saja semua
pengaturan ini Polisi Setan sendiri mengerjakannya, karena
aku pernah mendengar di setiap kantor kepolisian
kabupaten, pasti ada muridnya atau orang
kepercayaannya."
"Sibotak bau yang baik hati, seperti kejadian yang betul
saja, menipu kami berputar-putar."
Setelah mendengar ceritanya, Li Yuan-wai tidak tahan
diam-diam memaki Polisi Setan bukan orang, tapi tidak
enak mengucapkannya.
"Kalau begitu, apa dakwaan yang ditetapkan oleh
pejabat pemerintah itu juga semuanya hanya pura-pura
saja?" Li Yuan-wai bertanya lagi.
"Kalau menurutmu bagaimana" Hartawan besar," Yuan
Ershao membalikkan pertanyaan.
Dengan tertawa malu, Li Yuan-wai tentu saja tahu
dirinya mengajukan pertanyaan yang tidak pintar.
"Aku.... maksudku adalah kematiannya keponakan
besar, aku sudah tahu kejadiannya, tapi.... masalah kakak
ipar kau...."
"Dia bukan kakak iparku, dia adalah adiknya kakak
iparku, Xuan Xuan Nu, Zhao Bei Yan, sandiwara ini juga
sudah diatur kami sebelumnya," kata Yuan Ershao.
Li Yuan-wai berkata, "Tidak aneh, punya penampilan
yang begitu bagus, ternyata dia adalah Xuan Xuan Nu,
tidak usah dikatakan topeng kulit manusia kau yang bagus
ini, tentu juga keluar dari sepasang tangan dia yang lincah
itu bukan?"
Li Yuan-wai tidak menunggu jawaban dari Yuan
Ershao, bertanya lagi, "Itu sungguh membuat aku jadi tidak
mengerti, kenapa kakak ipar ku bisa berubah jadi Xuan
Xuan Nu?" Di mata Yuan Ershao terkilas perasaan sakit.
Dia dengan pelan berkata, "Disaat kakakku dibunuh, dan
diantar orang kembali ke perumahan, kakak iparku saat itu
berada di rumah orang tuanya di danau Tong Ding gunung
Jun, kakak iparku tidak bisa bersilat, semua orang juga
tahu, tapi adiknya Xuan Xuan Nu malah adalah pendekar
wanita ternama didunia persilatan, mereka berdua juga
saudara kembar, karena orang kedua sejak kecil dibesarkan
oleh orang lain, setelah besar baru mengenal orang tuanya
dan kembali kemarganya...."
Perkataannya berhenti sejenak, Yuan Ershao
melanjutkan, "Saat mayat kakakku yang tidak ada
kepalanya diantar pulang ke perumahan, kebetulan Xuan
Xuan Nu sedang bertamu di rumahku, karena masalah ini
terlalu aneh, sehingga kami tidak menyiarkannya, setelah
cepat-cepat menguburnya, aku keluar mencari
pembunuhnya, siapa tahu aku menyia-nyiakan waktu tiga
bulan, sedikit jejak pun tidak ada, aku kembali ke rumah
dengan Xuan Xuan Nu berunding, kami menduga pelaku
kejahatan sangat mengenal keadaan kami, dan
perbuatannya, selangkah demi selangkah ingin
menghancurkan Perumahan Hui Yuan. Untuk menghindar
orang-orang, makanya kami bersandiwara, siasat
mencelakai diri sendiri ini, tujuannya untuk mengumpan
pelaku kejahatan keluar."
Sekarang Li Yuan-wai bertanya lagi, "Kenapa sampai
kami juga tidak diberitahu" Jika sudah dijelaskan, bukankah
kami juga bisa menyumbangkan tenaga, banyak orang tentu
lebih mudah mengerjakan"
Yuan Ershao tertawa pahit berkata, "Bukankah tadi
sudah kukatakan" Justru karena aku curiga pelaku
kejahatan ini adalah orang yang sangat tahu keadaan
keluarga Yuan, disaat sebelum masalahnya belum jelas,
siapa saja mungkin adalah pelaku kejahatannya, kau ingin
aku bagaimana mengatakannya pada kalian" ini adalah
siasat mencelakakan diri sendiri, tentu saja harus persis,
baru bagus!"
Li Yuan-wai berkata, "Tapi juga tidak bisa membiarkan
aku dengan Xuan Xuan Nu bertarung! Kau tidak tahu dia
sangat galak, sepertinya ingin sekali menelan aku hiduphidup."
Yuan ershao tertawa berkata, "Betulkah" Saat itu aku
juga ada di sana, aku lihat sepertinya kau ada maksud ingin
makan 'tahu' orang?"
Mengusap-usap kepalanya, Li Yuan-wai dengan malumalu
tertawa berkata, "Ershao, ini.... ini juga tidak bisa
salahkan aku, disaat itu kami semua mengira dia ada
masalah, makanya.... maka.... he.... he...."
Sungguh satu hal yang memalukan, disaat itu bagaimana
pun Li Yuan-wai memang ada sedikit niat ingin makan
'tahu' orang. Yuan Ershao melihat tingkah malu Li Yuan-wai yang
menggaruk-garuk kepala, mengorek-ngorek kuping, dengan
tertawa berkata, "Sudahlah! Hartawan Li, aku tidak
menyalahkanmu, buat apa kau menutupinya!" Lagi pula
bagaimana aku bisa tidak tahu penyakitmu?"
Perkataannya tepat mengenai isi hatinya, dasar Li Yuanwai
yang tebal muka, dia bisa melihat angin membanting
setir bertanya lagi, "Ershao, apa kau tahu kakakmu Walet
Tidak Kembali belum mati?"
Di matanya terkilas rasa sakit, Ershao menganggukkan
kepala, tawa diwajah menjadi hilang.
Li Yuan-wai tidak mengerti berkata, "Benarkah semuaini
adalah...."
Yuan Ershao menggelengkan kepala berkata, "Sekarang
ini aku masih belum berani mengatakannya, hanya saja
semua ini sungguh membuat orang sulit mengerti, apa lagi
ini.... ini sama sekali hal yang tidak ada alasannya...."
"Tapi sekarang semua panah menunjuk padanya!" kata
Li Yuan-wai cepat.
Ershao tidak berkata lagi, karena dia juga mengerti.
Namun apa yang bisa dia katakan, Bagaimana pun,
mana ada yang menjadi kakak bisa dengan sadisnya
mencelakakan adiknya"
Ini bukan saja tidak mungkin, dan lagi orang sulit bisa
percaya. Terdiam sebentar, Yuan Ershao berkata, "Kau akan pergi
ke Gedung Wang Jiang untuk menepati janji bukan?"
"Apa kau juga tahu akan hal ini" Ershao." tanya Li
Yuan-wai sedikit heran.
"Hal yang begitu besar, bagaimana aku bisa tidak tahu?"
Yuan Ershao berkata sambil tertawa, "Kalian berdua
sebenarnya sedang main apa" Kenapa bisa sampai
situasinya tidak bisa diselesaikan?"
Li Yuan-wai mengangkat bahu dan tertawa pahit.
Tawanya sungguh membuat hati orang jadi pahit
melihatnya. Yuan Ershao seperti ingin menembus pandangannya, dia
bertanya lagi, "Hartawan Li, aku tidak percaya ini adalah
sungguhan, tapi semua ini juga tidak seperti bohongan, bisa
beritahu aku sebabnya?"
Disudut bibirnya ada sedikit ragu, Li Yuan-wai berkata,
"Jangan kata kau tidak percaya bahwa ini adalah kejadian
betul, aku sendiri pun tidak percaya ini adalah sungguhan,
namun.... Ershao, aih.... sekarang sungguhan atau
bohongan sudah tidak begitu penting lagi, sebab aku belum
tahu betul, mungkin bisa tanya 'dia'...."
Ershao sekejap terdiam, tiba-tiba dia berkata, "Aku
pernah melihat Xiao Dai."
"Dimana!" Kapan?" dengan tegang Li Yuan-wai
bertanya. "Dikota Xiang Yang, tapi dia tidak melihat aku."
"Dikota Xiang Yang....?"
"Dengan seorang nyonya muda cantik," kata Ershao
dengan sorot mata aneh melihat Li Yuan-wai.
"Nyonya muda yang cantik"! Apa mungkin dia....?" Li
Yuan-wai bergumam sambil berpikir.
"Siapa dia" Apakah kau juga kenal dia?" tanya Yuan
Ershao menatap.
Sedikit malu, Li Yuan-wai terpaksa membeberkan
tentang dia dan Xiao Dai yang dulu bersamaan waktu
mencintai Ouwyang Wu-shuang.
Yuan Ershao menepuk-nepuk bahu Li Yuan-wai,
menggelengkan kepala sambil mengeluh.
"Kalian ini sungguh sepasang manusia yang unik,
apakah didunia ini hanya ada satu wanita bernama
Ouwyang Wu-shuang?"
Li Yuan-wai berkata sambil tertawa, "Tentu saja bukan,
jika didunia ini hanya ada satu wanita, bukankah dunia ini
akan menjadi kacau balau?"
"Jika didunia ini tidak hanya ada satu wanita, aku pikir
kalian pasti tidak akan karena wanita menjadi ada salah
paham." Yuan ershao ingin menjelaskan tapi tidak
mengutarakannya dengan jelas.
"Masalahnya adalah wanita ini dilepas oleh aku dan
Xiao Dai pada saat bersamaan," kata Li Yuan-wai.
Seorang wanita dilepaskan oleh laki-laki, memang satu
hal yang menyedihkan.
Jika bersamaan waktu dilepas oleh dua laki laki, maka
ini bukan hanya satu hal yang membuat sedih lagi,
sesungguhnya ini hal yang paling sedih yang bisa membuat
orang gantung diri.
"Aku ingin mendamaikan kalian, dan menjadi orang
penengah, apa kau punya pendapat"!" setelah
mempertimbangkan, Yuan Ershao akhirnya mengatakan
juga, dengan mata jujur dia memandang Li Yuan-wai.
Li Yuan-wai tidak berani memandang, sepertinya tidak
bisa berbuat apa-apa berkata, "Ershao, dengan adanya kau,
kupikir didunia persilatan ini tidak ada siapapun yang
berani menentang keinginanmu, hanya.... hanya.... aku
harap kau tahu aku bukan benar-benar hartawan besar
sudah cukup...."
Yuan Ershao tertawa sambil mengepalkan tangan
berkata, "Terima kasih! Tentu saja aku tahu kau bukan
seorang hartawan, juga pasti tidak akan membandingkan
kau dengan seorang hartawan asli, karena jika seorang
hartawan bertemu dengan hal ini, dia lebih suka
mengeluarkan perak, juga pasti tidak akan berani
menempuh bahaya, mengorbankan nyawa."
"Jika demikian, yang berterima kasih seharusnya aku!"
"Ini kata-kata yang jujur, aku tidak mau kalian makan
sumpah sendiri ha.... ha.... ha...."
Yuan Ershao teringat, tahun itu dia bertemu dengan Li
Yuan-wai dan Tangan Cepat Xiao Dai, tidak sadar diajadi
tertawa. Karena dia juga tidak terpikir, dua anak ingusan itu, hari
ini semuanya telah menjadi orang besar yang ternama
didunia persilatan.
"Ershao, besok adalah pertemuan Gedung Wang Jiang,
waktunya sangat sempit mungkin...."
"Tenang, perkelahian ini.... hmmm, sama seperti
menikah, seseorang tidak bisa menikah dengan dirinya
sendiri, tentu saja juga tidak akan bisa diri sendiri berkelahi
dengan diri sendiri, menurutmu betul tidak?" kata Yuan
Ershao tersenyum.
"Hai....! Bertemu denganmu, aku sudah tidak bisa bicara,
Ershao, terserah kau saja, bagaimana pun aku percaya, juga
menyerahkan semuanya padamu."
Orang yang bisa membuat Li Yuan-wai menyerah,
mungkin hanya Yuan Ershao saja.
Yuan Ershao melihat, berpikir sejenak, tidak sadar dia
memegang lagi bahu Li Yuan-wai, dengan sepenuh hati
berkata, "Hartawan Li, terima kasih, terima kasih, demi
masalahku, kalian tidak kenal lelah...."
Wajah Li Yuan-wai yang agak gemuk, tertawa lugu,
"Er.... ershao, kau berkata begini, sekalian saja.... sekalian
saja.... ambil pisau bunuh aku.... sekalian."
Apa yang mau Yuan Ershao katakan, jika mempunyai
teman demikian"
Jika kau adalah dia, mempunyai teman seperti ini tentu
akan mengerti di dalam hatinya sekarang.
0ooo(dw)ooo0 Li Yuan-wai melihat bayangan Yuan Ershao yang tegap
dan panjang itu, seperti segumpal asap ringan menghilang
diujung jalan, dia merasa sedikit kehilangan.
Hanya karena dia, terhadap dia selamanya ada rasa
kekaguman seperti pada pahlawan.
Tapi dia tahu, jika dirinya dibandingkan dengari dia,
huruf'pahlawan' ini, mungkin berjalan sisinya pun tidak


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

akan pantas, walau orang lain juga menghormati dirinya
sebagai 'pahlawan'.
Dia mempercayainya, sama seperti dia percaya orang
tidak makan nasi bisa mati.
Dia juga mengambil dirinya sebagai contoh, berharap dia
disuatu hari juga bisa menjadi seorang 'Li Dashao' yang
dipuji dan dihormati orang-orang.
0ooo(dw)ooo0 BAB 14 Dipersalahkan Hujan ini datangnya tidak bisa dimengerti.
Jelas-jelas cuaca sedang terik matahari, titik hujan malah
setitik demi setitik menabur turun.
Seperti air mata kekasih, dia sama sekali tidak tahu
kapan waktunya, juga tidak perduli di tempat apa.
Pokoknya saat dia teringat, dia apa pun tidak perduli
mengucurkannya.
Melihat titik-titik hujan ini, Li Yuan-wai duduk bersila di
depan kuil yang sudah rusak ini, di dalam hatinya tidak
tahu sedang memikirkan apa"
Hujan ini dikatakan besar juga tidak besar, dikatakan
kecil tapi bisa menjadikan basah kurup seluruh tubuh.
Dia ingin sekali pergi ke kota Fu Rong lebih pagi, tapi
justru terhalang hujan ini, terpaksa dia sementara berteduh
dulu, sekarang dia mengeliatkan tubuh, matanya jadi
terang, hampir saja pinggang keseleo.
Dia melihat dalam pandangan yang samar samar oleh
embun hujan di atas jalan tanah kuning di depan kuil, ada
sepuluh lebih pengemis dengan usia yang berbeda-beda,
sedang dalam curahan hujan lari kearahnya.
Mereka seperti terburu-buru, juga tampaknya sudah
memilih kuil rusak yang sudah ditinggalkan banyak tahun
ini, untuk berteduh dari hujan yang mendadak ini.
Disudut mulutnya sudah tampak tertawa, wajah bulat Li
Yuan-wai semakin bulat saja.
"Mmm, bagus sekali, ternyata anggota inti Gai-bang kita
juga banyak yang datang, apa mungkin semuanya karena
masalah aku" Iii"! Ha.... sampai paman Ji juga ikut datang!"
Dari kejauhan di antara sekelompok para pengemis itu,
Li Yuan-wai sekali melihat sudah mengenal seorang tua
yang berperawakan tinggi besar, memakai baju kain
tambalan berwarna merah biru.
Dia bangkit berdiri, menepuk-nepuk tanah yang ada
dipantatnya, beraksi sebagai seorang jagoan, tongkat
pemukul anjing diposisikan sebagai penyangga tubuhnya,
Li Yuan-wai dengan santai menunggu mereka sampai ke
depan. Semakin dekat, dia semakin terkejut.
Ternyata di dalam kelompok orang itu, dia mengenal
dua orang lagi: "Dua Pengemis Cacat".
Dua Pengemis Cacat ini kedudukannya di dalam Gaibang,
tidak berlebihan disebut Yang Agung', karena mereka
berdua sampai sekarang usianya sudah sembilan puluh
tahun, menurut, tingkat generasi adalah kakek gurunya
guru Li Yuan-wai 'Raja Pengemis'.
Kakek buyut yang sehari-harinya juga jarang tampil, saat
ini tiba-tiba bisa bersamaan tampil, bagaimana bisa tidak
membuat Li Yuan-wai terkejut.
Sekarang tawa diwajahnya tampak semakin kaku, dan
aksinya sebagai seorang jagoan, sudah kehilangan rasanya,
malah sebaliknya membuat orang merasa kasihan.
Karena kedudukan 'Ketua Pengawas' itu, di depan dua
orang ini sama sekali tidak bisa dipamerkan, maka dia yang
tadinya santai saja, sekarang berubah menjadi sedikit
ketakutan tidak tenang.
0ooo(dw)ooo0 Orangnya baru saja tiba, hujanpun berhenti, ini juga hal
yang mengherankan.
Dua orang berambut putih itu wajahnya merah,
perawakan tinggi besar, Dua Pengemis Cacat di depan. Satu
cacat telinga kanan, satu cacat mata kiri, tiga mata itu
sedikit pun tidak berkedip memandang Li Yuan-wai yang
bersujud di atas tanah.
Di belakang sepuluh murid Gai-bang yang berpakaian
tambal-tambal baju lama, ditubuhnya setiap orang paling
sedikit ada lima, enam simpul tali berbaris melintang,
wajahnya tidak ada perasaan, melotot memandang pada Li
Yuan-wai yang wajahnya penuh ketakutan itu.
Hartawan Li yang biasanya jika bertemu orang selalu
tertawa, sekarang berganti dengan wajah ketakutan, kerena
dia tidak ada keberanian, tidak berani tidak hormat
terhadap dua orang ini.
"Ka.... kakek buyut, murid Li Yuan-wai memberi....
hormat." Li Yuan-wai baru saja bersujud, sesudah perkataannya
habis, di dalam pikirannya dua orang itu pasti dengan
ramah menginginkan dia berdiri.
Siapa tahu sekali mengangkat pandangannya, dia
menemukan dua kakek buyut tiba-tiba menghindar kekiri
dan kekanan, menghindar dua langkah, menghindarkan
penghormatan dirinya.
Masih belum mengerti apa yang terjadi, telinganya sudah
terdengar suara tanpa perasaan Pengemis Tanpa Telinga
Chou Ji yang biasanya sangat menyayangi dia.
"Tidak berani, silahkan kau berdiri."
Tidak salah, orang menginginkan dia berdiri, tapi
bicaranya seperti serutan es, membuat hati orang menjadi
dingin mulai dari kepala sampai ketelapak kaki. Hatinya
tujuh naik delapan turun, Li Yuan-wai bangkit berdiri,
wajahnya yang pahit susah dilukiskan.
Tidak berani mengangkat kepala, juga tidak berani lagi
buka mulut. Udara disekeliling, dinginnya membuat Li Yuan-wai
timbul dingin dari dasar hati.
Tangan pengemis Tanpa Telinga Chou Ji mengangkat
tinggi satu plat bambu, belum membuka mulut, Li Yuanwai
begitu melihat, sepasang lutut langsung berlutut.
Karena siapa pun tahu plat bambu itu adalah lambang
tertinggi Gai-bang, juga pertanda ketua Gai-bang datang
sendiri. Melihat lambang sama seperti melihat orangnya, Li
Yuan-wai sekali melihat lambang bambu itu mana berani
tidak berlutut"
Apa lagi Raja Pengemis adalah gurunya sendiri.
"Li Yuan-wai, kau bukan anggota Gai-bang kami, tidak
perlu berlutut. Sebabnya aku mengeluarkan 'Perintah
Bambu Api', hanya untuk menyatakan bahwa kami sedang
melaksanakan perintah." Wajahnya yang dinggin Pengemis
Tangpa Telinga Chou Ji dengan dingin berkata.
Kata-katanya memang tidak salah, Li Yuan-wai sejak
awal tidak resmi masuk jadi anggota Gai-bang, walau dia
adalah murid ketua Gai-bang masa kini, dan juga satusatunya
murid. Tapi dia sendiri, hingga seratus tujuh puluh dua cabang
dengan puluhan ribu muridmuridnya Gai-bang, tidak ada
satu orang pun yang mengira dia bukanlah orangnya Gaibang.
Dan juga tidak perduli di dalam Bang atau diluar Bang,
orang-orang dunia persilatan, pesilat dunia persilatan, siapa
pun tahu aset Gai-bang Li Yuan-wai, ini adalah kenyataan
yang tidak bisa dibantah.
Sekarang ini malah bagaimana pun tidak terpikirkan di
'Dewa Hidup', bisa mengatakan kata-kata ini walau mati,
dia juga tidak bisa terima kata-kata ini.
"Kakek buyut.... guru, ke.... kenapa....?" tanya Li Yuanwai
membelalakkan sepasang mata, dengan suara
ketakutan. Sejak dilahirkan dari rahim ibu, Li Yuan-wai tidak
pernah merasa lebih takut dibandingkan pada saat ini.
Sekarang dia bercucuran keringat dingin, diawal musim
rontok ini, dan dihawa sejuk setelah hujan ini, malah
sampai baju dalam pun hampir basah semua.
"Pendekar muda Li, aku baru saja mengatakan, kau
bukan orangnya Gai-bang kami, kakek buyut guru tiga
huruf ini, aku tidak pantas menyandangnya, hari ini
beruntung kita bertemu dengan pendekar muda Li, jadi
sekalian saja minta keadilan untuk Gai-bang pada anda...."
Kata katanya semakin tidak masuk akal, tentu saja Li
Yuan-wai semakin mendengar semakin tidak mengerti.
Dia juga sedikit merasakan pasti ada yang tidak beres.
Dia tidak berani menjawab, juga tidak tahu harus mulai
berkata dari mana. Maka dia hanya membelalakkan mata,
wajahnya penuh pertanyaan memandang pada pemimpin
lima generasi Gai-bang yang biasanya juga sangat dingin
ini, menunggu lanjutan kata-katanya.
0ooo(dw)ooo0 Dua orang murid sekelas ketua cabang yang mempunyai
lima simpul tali, dengan tidak berkata mengikatkan kain
merahnya pada masing-masing tongkat pemukul anjingnya,
dengan cepat lari kearah datangnya.
Hati Li Yuan-wai segera tenggelam kejurang yang tidak
ada dasarnya. Karena dia tahu arti ini, mereka pasti pergi keluar
setengah li untuk membuat penghalang jalan, untuk
memberitahu teman-teman dunia persilatan, di sini sedang
ada urusan dalam Gai-bang, orang yang tidak
berkepentingan dilarang masuk.
Seriusnya masalah ini, sudah jelas bisa dilihat.
"Anda, tidak sadar masih muda, tapi pikirannya begitu
jahat, perbuatannya juga begitu keji, apakah kau tidak
merasa terlalu terburu-buru" Apakah kau bisa katakan
tujuan dan alasannya?"
Orang yang usia nya besar, bagaimana pun kesabarannya
lebih tinggi, walau di mata Pengemis Tanpa Telinga penuh
dengan kebencian, terus bergerak-gerak, tapi nada
pertanyaannya tidak keterlaluan, hanya sedikit dingin saja.
Sekarang Li Yuan-wai sudah tahu apa yang telah
diperbuatnya adalah salah, seluruhnya seperti dalam lautan,
sampai arahnya juga tidak jelas, apa yang mau dia katakan"
Dan bagaimana bisa menjawabnya"
Dengan ketakutan dia membuka mulut, Li Yuan-wai
berharap dirinya bisu, karena dia tidak pernah tahu
suaranya bisa begitu tidak enak didengar.
"Ka.... murid sungguh.... sungguh tidak tahu telah
berbuat salah apa" Harap kau.... jelaskan."
Dia memaksa dua huruf belakang ditarik kembali, hanya
belum tersedak saja.
Sepuluh orang, dua puluh mata, semuanya sama
memandang dengan sorot mata menghina.
Sampai-sampai Li Yuan-wai bisa mendengar di
antaranya ada satu orang dengan hina mengeluarkan suara
heng. "Anda, kau bukan orang yang takut pada masalah, apa
yang diperbuat sendiri, bagaimana kau bisa tidak tahu"
Hanya saja kami tidak bisa menduga alasannya, lebih-lebih
tidak bisa menduga sebabnya, kalau tidak kami juga tidak
akan mengerahkan begitu banyak orang, dengan sembunyisembunyi
tidak mengumumkannya susah payah
mencarimu, sekarang terbukti banyak menimbulkan
masalah, apa tujuan kau sebenarnya itu saja?"
Sesudah mengatakan panjang lebar, tetap saja tidak
mengatakan permasalahannya.
Li Yuan-wai menahan dirinya, dia sudah sampai tidak
tahan ingin sekali maju ke depan mencekek leher 'Dewa
Hidup', atau menendang dia dua kali.
Ini hanya dalam pikirannya, berpikir dilubuk hati paling
dalam, hatinya lebih gelisah juga, tapi wajahnya sedikit pun
tidak berani menunjukannya.
Tidak mengeluarkan pertanyaannya, mana bisa
menjawabnya"
Li Yuan-wai bertekat 'buk!" satu suara, sepasang lututnya
berlutut di tanah.
Juga tidak perdulikan orang di depan semuanya
menghindar kesisi, dia dengan sedih mengawasi semua
orang, dengan cepat dia berkata, "Kakek buyut guru, paman
Ji, aku mohon pada kalian, beritahu kebenarannya, aku
sungguh tidak tahu kalian sedang membicarakan apa!?"
Walau seorang buta! Tidak dapat melihat ekspresi wajah
Li Yuan-wai, juga bisa mendengarkan suara dia, yang
begitu ketakutan, dan jujur.
Pengemis Tanpa Telinga Chou Ji dan Pengemis Mata
Cacad Hua Kai dua orang saling melihat satu setengah
mata tetap Pengemis Tanpa Telinga bicara, tapi nadanya
sudah sedikit rada hangat.
"Anda, benar kau tidak tahu apa yang tujuan kami!?"
"Kakek buyut, murid sungguh tidak tahu."
Wajah Li Yuan-wai penuh dengan rasa bersalah, malah
membuat semua orang timbul pertanyaan.
"Kau kenal Tangan Bunga Anggrek Ouwyang Wushuang?"
"Kenal."
"Kau kenal Pecut Terbang Chao Ji dan seorang pelayan
yang bernama Xiao Cui?"
"Kenal."
"Kau kenal ketua cabang cabang keempat puluh dua Gaibang
kami Pengemis Mata Tunggal Dai Le Shan?"
Tidak menyangka pihak Gai-bang bisa ada pertanyaan
ini, Li Yuan-wai berpikir sebentar, rupanya seperti tidak
bisa mengingatnya, lalu menggelengkan kepala.
"Kau tidak kenal"!" Pengemis Tanpa Telinga sedikit
tidak percaya bertanya.
Anggota Gai-bang banyak sekali, cabangnya tersebar
dikota besar dan kecil, Li Yuan-wai mana bisa....
mengenalnya" Jangan kata dia, mungkin ketua Gai-bang
Raja Pengemis juga tidak bisa mengenal semuanya.
Namun Li Yuan-wai yang sehari-harinya berkelana di
Jiang Nan, walau dia mengatakan tidak kenal, tapi di dalam
pikiran orang lain, malah merasa kata-katanya tidak jujur.
"Baik, baik sekali, anggap saja kau tidak kenal, tapi
pakaian dan dandanan murid Gai-bang, tanda kedudukan,
kau tidak bisa mengatakannya kau tidak kenal!"
Tentu saja kenal, soalnya Li Yuan-wai ilmu silatnya dari


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Gai-bang. Tidak tahu apa tujuannya mengatakan ini, Li Yuan-wai
mengangkat kepala terpaksa mengaku, berkata, "Murid
tentu kenal."
"Kalau begitu kau membunuh Dai Le Shan dan tiga
murid apakah disengaja?" Pengemis Tanpa Telinga
menatap tajam sekali berkedip juga tidak mendesak
bertanya. Ini seperti guntur dihari terang, Li Yuan-wai tidak
terpikir bagaimana dirinya bisa jadi seorang pelaku
pembunuhan, dan juga yang dibunuh masih orang
seperguruan sendiri.
Dia cepat-cepat membantah berkata, "Murid tidak tahu,
murid sama sekali tidak pernah berbuat hal ini...."
Tidak membenarkan juga tidak membantah, Pengemis
Tanpa Telinga Chou Ji berkata lagi, "Kau memperkosa lalu
membunuh Xiao Cui, awalnya mempermainkan lalu
meninggalkan Ouwyang Wu-shuang, ini semua tidak
dibicarakan dulu, tapi kau tidak seharusnya demi merebut
kedudukan ketua Gai-bang lalu membunuh orang yang
tidak sependapat dengan dirimu, lebih-lebih menyuruh
Pecut Terbang Chao Ji dalam waktu tiga hari
menghancurkan dua belas cabang yang tidak akur dengan
kau.... kau terlalu sedikit terburu-buru...." Wajah berubah
dengan keras berkata lagi, "Li Yuan-wai, tanganmu kejam,
hatimu teliti, tapi pernahkan terpikir seratus teliti, tetap ada
satu kesalahan" Kau meminjam golok membunuh orang
pernahkah terpikir orang orang itu semuanya adalah murid
murid Gai-bang yang darahnya lebih kental dari pada air?"
Otak seperti disambar lima guntur. Li Yuan-wai
memandang Pengemis Tanpa Telinga Chou Ji, tapi merasa
yang dilihat hanya kosong belaka, karena pikirannya yang
kalut, dia sudah tidak dapat memfokuskan sorot matanya.
Seseorang tidak pernah mengalami dakwaan tanpa ada
alasannya, tidak akan bisa memahami keadaan hatinya
sekarang. Sama dengan seseorang tidak pernah mencintai, dan
dicintai, dia mana bisa mengerti huruf 'cinta' di antara lakilaki
dan wanita, bisa menghidupkan orang dan juga bisa
mematikan orang"
Mulutnya pahit seperti menggigit buah paria, ruang hati
menjadi kram hampir tidak bisa bernafas.
Beberapa saat, Li Yuan-wai baru dalam pengawasan
banyak orang sadar kembali, tidak perdulikan sepasang
lutut sudah sesemutan karena berlutut, berjalan dengan
lutut beberapa langkah, dia dengan serak berkata, "Apa
ka.... kalian percaya semua hal ini aku yang melakukannya"
Kalian bisa percaya semua hal ini aku yang melaku
kannya"!"
Seorang yang biasanya selalu tertawa, Li Yuan-wai yang
selamanya tidak tahu apa itu kesusahan, jika tidak
menyaksikan sendiri, semua orang tidak akan percaya rupa
dia bisa seperti sekarang ini.
Hanya karena dia mengerti orang orang Gai-bang
bergerak melakukan sesuatu, jika bukan masalahnya besar
dan penting sekali, jika tidak punya bukti sangat kuat, jika
bukan kedudukan dirinya super, pasti tidak akan sampai
dua orang 'Dewa Hidup' di Gai-bang melaksanakan sendiri.
Situasi yang serius ini, keadaan yang 'besar' ini, dia juga
tahu mungkin sampai mulutnya berkata sampai rusak, juga
sulit membuktikan dirinya tidak berdosa, membersihkan
tuduhan pada diri sendiri.
Tapi dia terpaksa harus bertanya, juga terpaksa membela
diri, bagaimana pun dia tidak tahu kejadiannya bagaimana!
Sehingga dia memohon berkata, "Ma.... maaf kakek
buyut, bisakah beritahukan pada murid seluruh
kejadiannya, bagaimana...."
Sedikit merasa tidak tega, mungkin benar ada sedikit
curiga, Pengemis Tanpa Telinga Chou Ji memandang
langit, pelan berkata, "Ouwyang Wu-shuang mengirim
surat pada Gai-bang, mengatakan mula-mula kau
mempermainkan lalu meninggalkannya, dan memperkosa
lalu membunuh pelayan perempuan dia, dan juga
menyuruh Pecut Terbang Chao Ji, akan masalah ini apa
penjelasan kau?"
Ingin sekali menjelaskan, tapi tidak tahu dari mana awal
menjelaskannya.
Li Yuan-wai sepertinya sudah nekad, dengan keras
berkata, "Apa ada buktinya?"
"Ouwyang Wu-shuang menunjukan dipunggung dekat
pantat kau ada tanda lahir, ini telah dibenarkan oleh ketua
Gai-bang, itulah bukti yang paling bagus."
Li Yuan-wai tertegun, mulutnya terbuka, lidahnya terasa
kaku tiba-tiba tidak bisa bicara.
Ini masalah yang sedikit pun tidak salah. Seorang lakilaki
jika tidak pernah berhubungan dengan wanita ini,
bagaimana bisa tahu rahasia ini" Apa lagi ini adalah benarbenar
rahasia. Bagaimana pun tanda lahir itu di atas pantat, bukan di
tempat yang terbuka. Hanya satu hal ini sudah cukup
membuktikan dosanya Li Yuan-wai. Karena dari satu hal
ini bisa menjelaskan masalah lain dan masuk akal.
Walau semua ini tidak pernah terjadi, tapi Li Yuan-wai
justru jadi tidak tahu harus bagaimana membantahnya.
Dia sudah mengerti garis besarnya, juga mengerti
bagaimana Ouwyang Wu-shuang mengirim surat
mendakwanya. Karena baik laki-laki atau wanita setelah ditinggalkan
kekasihnya, dari cinta bisa menjadi benci.
Sejak dari zaman dahulu kejadian ini sering terjadi,
hanya saja mimpipun Li Yuan-wai tidak terpikirkan
kejadian ini bisa terjadi pada dirinya.
Yang lucu adalah dia sama sekali tidak merasa antara
dirinya dengan Ouwyang Wu-shuang, ada alasan yang
dipakai dia untuk meninggalkannya.
Sekarang jika di tangannya ada sebilah pisau, dia pasti
segera menghunusnya, dengan tanpa ragu-ragu dia akan
membalikkan tubuh Ouwyang Wu-shuang, memotong
setengah pantatnya.
0ooo(dw)ooo0 Tentu saja hanya punya bukti ini rasanya masih sedikit
lemah. Pengemis Tanpa Telinga Chou Ji menyaksikan Li Yuanwai
tidak tahu harus berbuat apa, dia berkata lagi, "Tuan,
untuk membuktikan tidak bersalah, apakah kau bisa
mengeluarkan seluruh barang yang ada di dalam dadamu?"
Walau nadanya bertanya, Li Yuan-wai mengerti jika
tidak menurutinya, mungkin akan lebih membuktikan
dirinya bersalah.
Lagi pula tentu saja dia tahu di dalam dirinya kecuali
beberapa liang recehan perak, dan beberapa barang lain,
tidak ada benda yang menyolok.
Sesudah melihat pandangan lawan yang bersikukuh, juga
untuk menyatakan dirinya terbuka, tanpa ragu-ragu, Li
Yuan-wai mengeluarkan seluruh barang yang ada
didadanya, walau dia tidak mengerti apa maksud mereka
ingin dia melakukan hal ini.
0ooo(dw)ooo0 Begitu barang dikeluarkan semua, tampak dua tiga
recehan perak, satu bungkus kecil Wu Xiangpenyedap
masakan. Satu kue keras yang telah ada dua gigitan, dua bungkus
seperti bungkusan powder obat.
Masih ada lagi yaitu segenggam jarum sulam.... nomor
yang paling besar.
Jika Li Yuan-wai tahu di antara barang barang yang
kelihatannya tidak menyolok ini, ada satu mainan yang bisa
meminta nyawa, punya seratus mulut pun dia tidak akan
bisa membantahnya, mungkin dipukul sampai mati juga,
dia tidak akan tenang mengeluarkannya.
Ketua bagian pertama di Gai-bang bernama Hao Ren
Jie, Li Yuan-wai memanggilnya paman Hao Bai Ling Gai,
tubuhnya yang tinggi besar tiba-tiba maju berapa langkah,
membungkukan tubuhnya, mengembil sebuah jarum sulam
itu, dengan teliti memperhatikannya sebentar....
Pengemis Tanpa Telinga Chou Ji memiringkan kepala
bertanya, "Ketua bagian Hao, apakah sama?"
Kepala bagian Hao pelan menganggukkan kepala, dari
dalam dadanya dengan hati-hati mengeluarkan empat
jarum sulam yang sama ukurannya, diberikan padanya.
Li Yuan-wai tidak mengerti apa maksud di antara
mereka, tapi dia mengerti jarum sulam ini pasti ada apaapanya.
Menerima lima jarum sulam yang diberikan, Pengemis
Tanpa Telinga Chou Ji membandingkannya segentar,
dengan sorot mata yang dingin membalikkan kepala
berkata, "Kami tidak tahu bagaimana kau bisa mempunyai
kerajinan tangan yang bagus, bisa berlatih menggunakan
jarum sulam menjadi senjata gelap yang menakutkan....
bagus sekali, sungguh bagus sekali...."
Ada kalanya arti 'bagus sekali' adalah justru tidak bagus,
bukan saja tidak bagus, malah tidak bagus sekali.
"Dai Le Shan berempat orang tidak menyangka, ternyata
benar kau sendiri yang melakukannya, sekarang kau masih
mau bicara apa?"
Ketika Li Yuan-wai tahu empat buah jarum di tangan
Hao Ren Jie diambil dari empat orang yang mati, wajahnya
menjadi putih seputih selembar kertas putih.
Keringat dingin ditubuhnya kembali bercucuran, dia
merasakan langit sedang berputar, bumi sedang bergoyang,
tiba-tiba orang-orang dihadapannya seperti menjadi besar
beberapa kali lipat.
Ini adalah siasat jahat, satu siasat jahat untuk membunuh
orang. Siasat jahat yang meski membuat dirinya meloncat ke
Huang He, juga tidak akan bisa membersihkannya.
Dia sekarang mengerti, tidak ada orang yang bisa
percaya pada dia, karena mata mereka telah menjelaskan
semuanya. Dia juga tahu, dia sudah masuk ke dalam satu
perangkap. Dan perangkap itu sudah semakin lama semakin
kencang menjerat leher dirinya.
0ooo(dw)ooo0 "Selidiki kenyataannya, laksanakan hukuman di tempat."
Ini adalah perintah lisan dari ketua Gai-bang Raja
Pengemis sendiri, dan juga 'Lambang Bambu Api' telah
keluar, asalkan orang tergolong Gai-bang tidak ada orang
yang berani menentangnya, walau dua orang "Dewa
Hidup" di bawah aturan Gai-bang ini, mereka juga tidak
berani menentangnya.
Tidak aneh ketua Gai-bang tidak mau dirinya yang
tampil, bagaimana pun dia mengerti dia tidak akan tahan
menghadapi kenyataan yang kejam ini.
Siapa yang tega mengeksekusi murid kesayangan sendiri"
Li Yuan Wang bersujud di tanah, dengan sedih tertawa.
Dia terpikir, Yuan Ershao yang disalahkan juga tidak
bisa membantahnya, sekarang dia juga merasakan
bagaimana perasaan hati itu.
Namun dia tak bisa melarikan diri dari borgol itu.
Dia menutup sepasang matanya, dia sudah merasakan
bayangan kematian sudah dari segala penjuru menjepitnya.
Dia merasakan ada orang sedang dengan pelan
mengangkat telapaknya, segera akan menimpa pada
kepalanya sendiri.
Dia tidak ingin mati, karena dia baru berusia sembilan
belas tahun. Dia tidak bisa tidak harus mati, karena dia sudah tidak
ada cara untuk membela diri.
"Mati ada yang seberat gunung Tai, seringan bulu halus."
Jika sekarang Li Yuan-wai mati, mungkin lebih ringan
dari pada bulu halus, bagaimana pun ini adalah mati tidak
berdosa! Sembilan belas tahun, usia yang begitu muda, begitu
indah. Ini adalah usia pacaran, juga adalah usia yang sedang
gembira. Lebih lebih usia yang tidak boleh mati....
0ooo(dw)ooo0 Telapak tangan kanan Pengemis Tanpa Telinga Chou Ji
baru saja diangkat, hatinya sakit sekali, dengan tidak tega
menutup sepasang matanya.
Li Yuan-wai yang tubuhnya sedang bersujud, tiba-tiba
seperti sebuah anak panah melesat kebelakang, orang-orang
dilapang semuanya tidak terpikir, karena Li Yuan-wai
rupanya telah menerima kematian, siapa tahu bisa
mendadak berubah pikiran" Saat kembali sadar, Li Yuanwai
sudah berada diluar delapan zhang.
Manusia juga hanya disaat diambang kematian, baru
dapat mengeluarkan tenaga yang tersimpan sampai dia
sendiri pun tidak percaya.
Orang }'ang melarikan diri punya niat, orang yang
mengejar malah sepertinya tidak begitu nafsu.
Bagaimana mengatakannya 'Aset Gai-bang' hanya ada
dia satu satunya, apa lagi suaranya Li Yuan-wai
berkumandang di dunia persilatan.
"Kakek buyut, murid tidak ingin mati sia-sia seperti ini,
murid pasti akan menemukan pelaku pembunuhan yang
sebenarnya, nanti pasti menerima dakwaan dan menuruti
hukum...."
Suaranya semakin lama semakin jauh, Sepasang
Pengemis Cacat dua orang menghentikan langkah,
menghalangi para murid mengejarnya.
Pengemis Tanpa Telinga Chou Ji memandangi bayangan
yang semakin jauh bergumam berkata, "Semoga aku tidak
salah melakukannya...."
0ooo(dw)ooo0 Bulan tujuh tanggal tujuh adalah hari Pertarungan di
Jembatan Burung Gereja.
Cerita Pengembala Sapi dengan Penenun Wanita semua
orang juga tahu.


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Setiap tahun pada bulan tujuh tanggal tujuh hari ini
sepertinya selalu turun hujan, menurut cerita hujannya hari
ini, adalah air matanya para kekasih.
Dan setiap tahun di malamnya hari ini, lebih lebih
banyak orang mengangkat kepala, menatap langit malam,
berharap dapat melihat pertemuannya bintang Pengembala
Sapi dengan bintang Penenun Wanita, tapi selalu tidak
dapat melihat bintang, hanya tubuh menjadi basah kuyup
kehujanan. Hari ini adalah bulan tujuh tanggal tujuh.
Malam ini juga tetap turun hujan rinti-rintik.
Namun diluar kota Fu Rong disisi Gedung Wang Jiang,
di atas pulau pasir yang kosong ditengah-tengah sungai,
tidak tahu siapa orangnya sudah memasang batang bambu
digantungi lentera angin disekelilingnya.
Sinar lampu yang redup, walau di dalam hujan rintikrintik
bergoyang-goyang ditiup angin, tapi juga menerangi
dengan jelas pulau pasir yang luasnya sekitar dua, tiga
zhang. Disisi sungai terdengar suara orang yang sangat ramai,
pria dunia persilatan, pendekar dunia persilatan, pengemis
pedagang kecil, ramai memenuhi tempat ini.
Di antara puluhan ribu kepala yang bergerak, jika teliti
sedikit tidak sulit menemukan masih ada banyak nona
besar, berpakaian merah berbaju hijau, seperti dikebun
bunga dengan payung kertas minyak di tangannya, juga
sedang mengangkat-angkat kepala menunggu.
Tentu saja orang-orang yang berkumpul ini, tidak lain
adalah untuk menyaksikan pertempurannya Tangan Cepat
Xiao Dai dengan Li Yuan-wai.
Bagaimana pun ini adalah peristiwa besar yang jarang
terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini, apa. lagi dua
orang ini adalah pahlawan muda yang sudah ternama.
0ooo(dw)ooo0 Waktu belum sampai jam dua belas malam, orang yang
menonton tentu saja harus menunggu dengan sabar, walau
diguyur hujan, diterpa angin dingin malam.
Hati setiap orang tampak bergolak sampai titik
puncaknya, sampai tubuh para nona besar yang diraba
orang juga tidak terlihat ada reaksi apa-apa, sepertinya
mereka sudah mati rasa, jika hari-hari biasa, sudah dari tadi
mereka akan menjerit-jerit, tapi sekarang sedikit suara juga
tidak ada, membuat orang jadi tidak mengerti.
Semua tidak lain karena mereka menyimpan tenaga,
buat nanti berteriak memberi dukungan pada idolanya.
Maka keadaan ini sangat menggembirakan para tangan
jail, tampak mereka berjongkok di sini, meluncur kesana,
sungguh menyenangkan, walau di antaranya ada yang
mendapat pelototan, atau kena tempeleng, tetap saja merasa
gembira, tidak merasa lelah.
0ooo(dw)ooo0 Nama orang, bayangan pohon.
Jika ditanyakan pada mereka siapa yang benar-benar
pernah melihat Tangan Cepat Xiao Dai dan Li Yuan-wai,
mungkin tidak ada orang yang mengacungkan jarinya.
Semua tidak lain, karena didunia ini pengangguran
sangat banyak, orang yang senang keramaian lebih banyak
lagi, ditambah gembar-gembor didunia persilatan, baru
dapat menjadikan keadaannya menjadi menggemparkan.
Malam sangat gelap, air sungai dingin, waktu pun sedikit
demi sedikit berlalu.
Jauh dari keramaian orang di kerumunan pohon-pohon,
Tangan Cepat Xiao Dai dengan pakaian mewah, wajah
tidak ada ekspresi sedikit pun sedang memandang sungai,
tidak tahu apa yang sedang dipikirkan"
Ouwyang Wu-shuang menemaninya dengan memegang
payung untuk dia, malah bajunya sudah setengahnya basah
juga tidak dirasakan.
Benar-benar seorang wanita yang sangat perhatian, yang
sulit didapat lagi adalah, dia begitu cantik mempesona.
Asalkan laki-laki, jika ada wanita seperti ini menemani,
maka dalam keadaan mimpi pun, dia juga pasti akan
bangun tertawa.
Namun Tangan Cepat Xiao Dai kenapa malah seperti
kayu, tidak ada perasaan"
Apakah dia tahu sebab Ouwyang Wu-shuang melakukan
ini, takut dia kehujanan, nanti waktu bertarung akan
kehilangan keyakinannya"
Atau dia tahu wanita ini takut dia kehujanan, nanti akan
lebih sadar lagi"
Yang seharusnya datang akhirnya datang juga, Xiao Dai
di dalam hati mengeluh.
Namun dia tahu dia bukan dewa, walau dewa pun tidak
akan bisa menghentikan berjalannya waktu!
Tiba-tiba dia terkejut, mata Xiao Dai terkilas sedikit
ketakutan, dia memandang Ouwyang Wu-shuang, yang
terlihat adalah sepasang mata yang kompleks sulit
dimengerti. Disudut mulutnya sedikit bergerak, menampilkan
senyum yang lebih tidak enak dilihat dibandingkan
menangis, Xiao Dai dengan suara serak berkata,
"Waktunya sudah hampir tiba betul tidak?"
Ini adalah kata-kata yang tidak ada artinya, tapi disaat
begini malah merupakan kata-kata yang paling baik.
Dengan merasa aneh Ouwyang Wu-shuang balik
memandang Xiao Dai, Ouwyang Wu-shuang dengan tawar
berkata, "Benar, waktunya sudah hampir tiba, kau menyesal
tidak?" Ada sedikit perasaan sedih diwajahnya Xiao Dai tapi dia
menggeleng gelengkan kepala tidak berkata.
"Aku tahu kau tidak mau melakukan hal ini, tapi ini
adalah satu-satunya permintaan dalam seumur hidupku,
juga satu permintaan terakhir, kau sudah menyanggupinya
padaku, aku tahu kau juga pasti bisa melaksanakannya
betul tidak?"
Ouwyang Wu-shuang menatap tajam sepasang mata
Xiao Dai, ingin membuktikan dan ingin mendapatkan
jaminan. Dalam sekejap Xiao Dai memikirkan, dia tidak berani
bertatapan dengan sepasang mata itu, sambil memandang
ke langit berkata, "Beritahu aku, Xiao Shuang, kenapa"
Kenapa kau ingin melakukan ini" Aku tahu masalahnya
tidak seperti yang kau katakan itu, tapi aku tidak bisa
memikirkan alasanmu, apakah sampai sekarang kau masih
tidak bisa mengatakan sejujurnya" Kau harus tahu, di
rumahmu aku sudah menerima permintaan itu, aku selalu
memikirkan apa alasannya...."
Ouwyang Wu-shuang mengulurkan tangan lainnya
menutup mulutnya Xiao Dai, mencegah kata-kata
selanjutnya. Dia menampilkan senyum yang Xiao Dai biasanya tidak
bisa menahan diri, Ouwyang Wu-shuang sengaja seperti
masalah enteng, katanya, "Xiao Dai, anak idiot, aku
berjanji, setelah kau membunuh dia, aku pasti akan
memberitahu alasan sebenarnya, dan alasan ini mempunyai
dasar yang cukup. Percaya pada aku, demi masa depan kita
supaya baik, aku mana bisa membiarkan kau melakukan
hal yang tidak setia kawan?"
Benarkah begitu" Xiao Dai sedikit tidak mengerti.
Namun saat ini seperti panah dipasang di atas busurnya,
semua ini juga tidak bisa disesali, dia masih ingin
mengatakan sesuatu, tapi sesaat dia tidak tahu harus berkata
apa, Xiao Dai terpaksa hanya mengeluh.
Persahabatan, percintaan, dua perasaan ini apakah benar
tidak bisa jalan bersama-sama"
Dia menginginkan dua-duanya, namun dia justru hanya
bisa memilih salah satunya, malahan bukan saja hanya jadi
satu masalah yang menjadi pemikiran, tapi adalah satu
masalah yang membuat sakit kepala.
Sekarang kepala dia benar-benar jadi sakit, penyakit ini
terjadi setelah penyakit bisunya sembuh. Dia menggunakan
sepasang tangan menggosok-gosok pelipisnya, Xiao Dai
kembali terdiam lagi.
Menunggu memang juga satu hal yang menyiksa orang.
Menunggu bukan saja bisa mempercepat orang menjadi
tua, menunggu dalam waktu lama juga bisa membuat orang
jadi gila. Hanya dalam waktu satu hari, Li Yuan-wai juga seperti
sudah jadi tua banyak.
Walau dia hanya berusia sembilan belas tahun, tapi
situasi hatinya malah seperti berusia sembilan puluh tahun.
Dan lagi menunggu dengan gelisah, sudah membuat dia
mengarah jadi gila.
Sekarang dia sedang duduk bersila dicabang pohon yang
rimbun, matanya sedikit pun tidak berkedip terus
memandang pulau pasir yang jauhnya lebih dari seratus
zhang itu. Dia sedang menunggu, dia sedang menunggu waktu, dia
sedang menunggu munculnya Tangan Cepat Xiao Dai.
Dahan yang lebih rimbun lagi juga tidak akan bisa
menghalangi rintik-rintik hujan yang kerap.
Seluruh tubuhnya sudah basah kuyup. Air hujan ada
dirambut, di alis sedang menetes ke bawah, menelusuri
wajahnya, leher, mengalir masuk ke dalam kerah bajunya.
Namun dia sedikit pun tidak merasa, sepertinya dia
sudah menjadi satu dengan dahan pohon itu, perasaannya
hilang. Tidak ada seorang pun tahu di atas pohon ini
bersembunyi satu orang.
Tentu saja juga tidak ada orang yang tahu dia datang
sudah berapa lama" Kapan datangnya"
Walau dia sedikitpun tidak bergerak, duduk bersila di
sana, tapi otak dia semenit pun tidak pernah berhenti
berpikir. Dia sedang berpikir, tadinya dia bisa dengan terangterangan
tampil di pulau pasir itu, siapa tahu sekarang dia
bisa berubah seperti seorang bangsat yang bersembunyi di
sini. Dia sedang berpikir, nanti saat Xiao Dai muncul, apakah
orang-orang Gai-bang yang bersembunyi dikerumunan
orang akan bergerak dulu.
Dia memikirkan, dirinya sekarang telah jadi murid
pengkhianat, hari-hari berikutnya dalam pelarian pasti akan
susah. Dia terpikir Zhan Feng, juga memikirkan Ouwyang Wushuang.
Dua bayangan wanita ini, sama-sama mengukir
dihatinya, tidak perduli dengan cara apapun, dia tidak akan
dapat menghapusnya.
Sekarang dia baru bisa berpikir dengan teliti dan tenang,
juga baru terpikir di antara dua orang wanita ini sepertinya
banyak persamaan.
Begitulah manusia, disaat gembira dan bangga, sering
melewati banyak pertanyaan, juga banyak melupakan
masalah yang tidak boleh dilupakan.
Orang yang dalam keadaan gagal dan marah, baru dapat
berpikir dengan hati tenang menganalisa kesalahan yang
telah diperbuat oleh dirinya, dan beberapa kegagalan kecil
yang sulit diketahuinya.
Semakin berpikir dia semakin takut.
Karena dia tidak tahu kenapa Ouwyang Wu-shuang dan
Zhan Feng sama-sama bisa menggunakan jarum sulam
dengan baik"
Mengapa mereka berdua bisa menjadi teman baik"
Juga Zhan Feng yang tidak keluar rumah bagaimana bisa
tahu perihal Xiao Dai mengirim surat pertemuan
pertarungan dengan dirinya"
Tentu saja dia telah teringat dirinya pernah melupakan
satu hal yang paling tidak boleh dilupakan, yaitu kenapa
Yuan Dashao, Walet Tidak Kembali Yuan Di bisa muncul
di kamarnya Zhan Feng.
Semua pertanyaan ini saat itu dia bukan tidak terpikir,
hanya karena dia terjebak ke dalam jala cinta jadi tidak
terlihat itu, dia sudah jadi mabuk.
Seorang yang telah mabuk, memang juga sangat mudah
melupakan banyak hal.
Apa lagi mabuknya madu cinta, pikirannya menjadi
sedikit tumpul, jadi juga tidak akan memikirkan, tidak mau
memikirkan, lebih-lebih tidak ada waktu memikirkan.
0ooo(dw)ooo0 Tidak bisa melihat bintang, tentu saja juga tidak dapat
melihat Pengembala Sapi dan Wanita Penenun.
Hujan, kelihatannya akan semakin besar.
Diguyur hujan, otaknya Li Yuan-wai juga semakin lama
semakin segar. Selamanya dia adalah orang yang tidak mau
menggunakan otak untuk memikirkan masalah, hujan ini
telah mengguyur bersih sifat malas dia yang minta nyawa
itu. Sekarang dia terpaksa sekuatnya berpikir, karena dia
sudah sampai taraf celaka yang sulit dipulihkan.
Setiap orang jika sudah sampai taraf seperti dia,
pikirannya bisa berubah menjadi tajam.
Dia menyadari banyak hal, begitu banyak yang tidak
benar, sepertinya semua ini ada orang sengaja
mengaturnya. Dia tidak tahu Ouwyang Wu-shuang, mengapa dia ingin
mencelakakan dirinya"
Dia juga menyadari perasaan Zhan Feng pada dirinya,
sepertinya sedikit kurang jujur, dan berubah menjadi
tidakjelas seperti bayangan.
Seseorang jika sekali saja perasaannya merasa curiga,
maka juga akan dapat dengan objektif melihat seluruh
persoalannya dari sisi lain.
Dia dari dalam sepatunya mengeluarkan satu bungkusan
kertas, lalu membukanya.
Empat buah jarum sulam ini adalah pada waktu itu dia
mengeluarkannya dari empat kepala mayat itu, dia selalu
mengira empar buah jarum ini adalah digunakan oleh
Ouwyang Wu-shuang.
Sekarang dia sudah tidak berani memastikannya lagi,


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bagaimana pun yang dia ketahui, sampai sekarang dia
sudah menemukan ada tiga orang yang bisa menggunakan
jarum sulam membunuh orang.
Diujung jarum ada warna coklat bekas darah,
setiapjarum telah merampas satu jiwa.
Melihat empat buah jarum yang tidak menyolok mata
ini, dia gelisah, ini juga jadi terpikirkan sekarang, kemarin
ketika bertemu dengan Yuan Ershao karena sangat singkat,
dia lupa memberitahukan masalah keempat jarum ini.
Sekarang hanya dirinya saja yang dapat mengetahui
urusan jarum, dia mengeluh sekali.
Karena didunia ini, tiba-tiba dia melihat kecuali Yuan
Ershao, sudah tidak ada satupun yang dapat dipercaya.
Perguruan, teman, kekasih, tiga macam ini tadinya
merasa setiap orangnya dapat dipercaya dan diandalkan.
Sekarang terhadap tiga macam orang ini, dia sudah
merasa tidak yakin.
Apakah dia tidak mengeluh"
Beberapa kali emosi memuncak, Li Yuan-wai hampir
saja tidak tahan ingin melabrak saja.
Kerena menunggu seperti ini benar-benar adalah satu
siksaan keji. Namun kesadarannya dengan tepat waktu datang
kembali. Dia mengerti sekarang dia tidak bisa tampil, dia malah
telah merasakan Gai-bang telah mengatur jaring besar,
menunggu dirinya masuk.
Dia tentu saja mengerti akibat melabrak, mungkin belum
sempat Xiao Dai datang, dirinya telah tergeletak mati
dilapangan. Peraturan rumah tangga Gai-bang, cara bertindak
terhadap murid yang berkhianat, bagaimana pun dia sangat
jelas sekali. Apa lagi terhadap seorang murid pengkhianat yang tidak
menerima hukuman, asalkan memungkinkan, setiap
anggota Gai-bang juga tidak akan membiarkannya hidup
lebih lama lagi, walau pun terhadap dirinya yang punya
kedudukan super.
Sebabnya dia menunggu, hanya ingin melihat bagaimana
Gai-bang menangani permasalahan pertemuan pertarungan
dirinya dengan Tangan Cepat Xiao Dai.
Bisa membuat begitu banyak orang tidak tidur dengan
selimut hangat, malah lari kesini melihat keramaian, sudah
membuktikan satu hal, yaitu Gai-bang belum
mengumumkan masalahnya.
Jika berita dicari oleh Gai-bang masih belum
diumumkan, maka tentu ada orang yang diutus oleh Gaibang
menangani masalah ini.
Kekuasaan Gai-bang sangat besar, kemampuan membela
anggotanya sendiri semua orang sudah tahu, mana
mungkin Li Yuan-wai tidak tahu" Walau sekarang dia
dimata Gai-bang sudah jadi seorang murid pengkhianat.
0ooo(dw)ooo0 Bab 15 Bencana kematian
Tidak ada orang yang tahu di atas pulau pasir yang
dikelilingi lentera angin di atas bambu itu, Tangan Cepat
Xiao Dai sejak kapan sudah berdiri di sana.
Juga tidak melihat dengan cara apa dia datangnya.
Rupanya dia di sana sudah lama, atau memang juga
sudah berdiri di sana.
Pulau pasir ini berjarak lima belas zhang dari tepi sungai,
jarak lima belas zhang mungkin hanya seekor burung yang
bisa hinggap, tidak perlu melalui air, terbang sampai di
sana. Orang yang tidak mengerti silat sungguh mengira
Tangan Cepat Xiao Dai turun dari langit.
Ketika sorot mata penonton melihat Tangan Cepat Xiao
Dai berdiri di bawah hujan, hal ini menimbulkan
kegaduhan dan suara kekaguman.
"Tangan Cepat Xiao Dai"! itulah Tangan Cepat Xiao
Dai"!"
"Lihat! Tangan Cepat Xiao Dai sudah datang...."
"Hei! Hei.... yang di belakang jangan medorong...."
"Mak.... kau bocah jika ingin meninggikan tubuh
melihatnya, jangan menginjak kaki aku...."
"Sebel, hujan ini membuat pandangan mata jadi kabur,
mana bisa melihatnya dengan jelas...."
Suara laki-laki, suara perempuan, suara kagum, suara
marah terdengar dimana-mana.
Disaat ini mungkin banyak orang yang membenci ayali
ibunya sendiri, kenapa tidak melahirkan dirinya jadi
seorang yang tinggi.
Juga pasti ada banyak orang menginginkan dirinya bisa
tumbuh sepasang sayap, terbang melintasi sungai yang lebar
ini. "Waktunya sudah tiba, dimana Li Yuan-wai" Kenapa
tidak terlihat Li Yuan-wai?"
Dikerumunan orang sudah ada yang tidak sabar
berteriak. "Benar, kenapa Tangan Cepat Xiao Dai sudah datang,
tapi tidak melihat Li Yuan-wai" Apa mungkin dia takut"
Apa tidak berani datang menepati pertemuan ini?"
Lebih-lebih ada orang di dalam kerumunan itu timbul
curiga. Memang, semua orang melawan hujan, ditengah malam,
yang diharapkan adalah bisa menyaksikan dengan mata
kepala sendiri pertarungan ini.
Sekarang hanya datang satu orang pemeran utamanya,
mana mungkin tidak membuat orang gelisah.
Bagaimana pun perkelahian harus ada dua orang lebih
baru bisa terjadi perkelahiannya!
0ooo(dw)ooo0 Orang lain gelisah, Xiao Dai sedikit pun tidak gelisah.
Dia seperti patung batu, sedikit pun tidak bergerak, dia
berdiri di bawah hujan.
Karena dia tahu Li Yuan-wai pasti akan menepati janji,
kecuali dia telah mati, atau telah menjadi lumpuh.
Dia memang tidak tahu atau dugaannya benar, karena Li
Yuan-wai sekarang benar-benar menjadi lumpuh.
0ooo(dw)ooo0 Li Yuan-wai sudah melihat Xiao Dai berdiri beberapa
saat di bawah guyuran hujan, dari Gai-bang tidak ada orang
yang muncul, dia sudah tidak tahan dan meluncur ke
bawah dahan pohon.
Dia tidak tahu kenapa Gai Bai tidak ada orang yang
mengurus masalah ini.
Tapi dia tahu jika di Gai-bang tidak ada orang yang
muncul, maka walau dia akan mati, dia tetap harus datang
ke pertemuan ini.
Mungkin sebelum sampai ke depan Tangan Cepat Xiao
Dai, jejak dirinya sudah diketahui orang, juga dia mungkin
bisa mati di jalan yang jaraknya hampir seratus zhang ini.
Tapi dia sudah tidak perdulikan lagi semua, karena dia
lebih baik dibunuh orang, dari pada meninggalkan nama
busuk didunia ini.
Ditengah-tengah antara pohoh Li Yuan-wai sampai ke
pulau pasir, juga ada satu pohon.
Li Yuan-wai baru saja lewat di bawah pohon ini, sedikit
pun tidak terpikirkan masih ada orang seperti dirinya, juga
bersembunyi di atas pohon.
Dia tidak bersiap, juga tidak berdaya, karena ilmu silat
orang sudah melebihi dirinya terlalu jauh, terlalu banyak.
Sepasang mata membelalak Li Yuan-wai tidak bisa
berteriak, juga tidak bisa bergerak, dengan begitu saja dia
ditotok jalan darahnya, dan diangkat keatas pohon.
0ooo(dw)ooo0 "Setan apa ini"! Aku lihat Li Yuan-wai delapan puluh
persen takut mati, tidak berani datang menepati
pertemuan...."
"Betul, betul, aku pikir juga pasti begitu, sepertinya
hartawan semuanya takut mati, Hartawan Li pasti ingin
jadi benar-benar hartawan...."
"Mak.... kelihatannya semua orang telah terkena tipu, di
bawah guyuran hujan dan angin dingin ini telah sia-sia
menunggu beberapa jam.... phui! LiYuan-wai kura-kura
ketakutan ini...."
"Sialan, sekarang aku jadi rugi, aku telah pertaruhkan
lima ratus liang perak pada Li Yuan-wai, dia.... kalau dia
sitelur kura-kura ini tidak datang menepati pertemuan, aku
akan kehilangan perak...."
"Permainan apa ini, Li Yuan-wai selanjutnya apakah dia
masih mau bergelut...."
Kasihan Li Yuan-wai, semua kata-kata ini seperti satu
persatu jarum, semua menancap pada hatinya, sia-sia dia
marah sampai berasap, tapi sedikit akalpun tidak ada.
Yang paling menyebalkan adalah perkataan para
wanita.... "Li Yuan-wai sungguh mencelakakan orang, orang jauhjauh
datang kemari, berharap bisa melihat senyum dia,
siapa tahu dia begitu penakut...."
"Betul, aku juga sama.... selanjutnya walau dijemput
pakai tandu penggotong, aku juga tidak akan sudi melihat
dia lagi...."
"Jangan dikatakan lagi, aku juga mengira dia seperti
dikatakan banyak orang, katanya dia pahlawan, juga
katanya bagaimana dia begitu santai, siapa tahu dia bisa
begitu pengecut sampai tampangnya juga tidak berani
muncul, selanjutnya walau lelaki di seluruh dunia mati
semua, aku juga tidak mau melihat dia walau sekali...."
Seorang lelaki tidak dianggap orang sungguh
menyedihkan....
Jika tidak dihargai oleh para wanita, bukan saja hanya
payah.... Apa lagi sampai dihina orang, seperti tidak ada
harganya, lebih baik cepat-cepat cari tali buatkan simpul,
masukan leher ke dalamnya beres.
Karena dari pada hidup dihina dan dimaki orang, lebih
baik mati saja, jadi telinganya bisa lebih bersih.
0ooo(dw)ooo0 Mungkin air matanya Pengembala Sapi dan Penenun
Wanita sudah kering.
Tadinya hujan rintik-rintik sudah tidak turun menetes.
Suara wanita yang ribut, juga semakin jarang.
Siapa yang setelah makan kenyang tidak bekerja terus
bertahan, karena jika terus menunggunya akibatnya hari
sudah terang. Maka orang-orang pada bubar, karena semua orang juga
tahu repot-repot semalaman, kecuali basah kuyup terkena
hujan, mungkin saja masih bisa terkena flu atau masuk
angin dan lain lain.
Tentu saja setiap orang yang meninggalkan tempat
duluan, semuanya memaki-maki Li Yuan-wai busuk, Li
Yuan-wai mati, malah Li Yuan-wai yang takut mati dan Li
Yuan-wai yang takut malu.
Li Yuan-wai sejak kecil sampai dewasa, dari sekarang
sampai mati, mungkin seumur hidup menerima makian,
tidak akan sebanyak malam ini.
Seseorang tidak mencuri, tidak merampok, tidak
membunuh orang, tidak membakar, bisa dimaki oleh sekian
banyak orang, ini benar-benar satu hal yang tidak gampang.
0ooo(dw)ooo0 Langit sudah sedikit terang, lentera angin di atas pulau
pasir dipinggir Gedung Wang Jiang, hanya tinggal satu
lentera yang masih menyorotkan sinar lampu yang lemah,
yang lainnya sudah lama habis minyaknya dan padam.
Masih ada orang yang belum meninggalkan tempat,
hanya karena mereka masih penasaran.
Mungkin dalam perkiraan mereka pertarungan ini, sama
sekali tidak mungkin berakhir tanpa ada apa-apanya, dan
tidak ada pertarungannya, makanya mereka tidak
meninggalkan tempat.
Apa lagi Tangan Cepat Xiao Dai masih tetap tidak
berubah posisinya berdirinya.
Sampai Xiao Dai juga sudah tidak tahan....
Di atas aliran Jin Jiang mengikuti arus, satu perahu kecil
yang bertutup pelan-pelan mendekat kepulau pasir ini.
Mata Xiao Dai menjadi terang, tapi hatinya menjadi
kram. Sebab dia tidak pergi, karena dia tahu Li Yuan-wai pasti
akan datang, bagaimana pun didunia ini hanya dia yang
paling mengertinya.
Namun dia sungguh tidak berharap dia datang, karena
sekali dia datang, satu pertarungan pasti akan terjadi.
Perasaan yang saling bertentangan ini, harusnya tidak
seorang pun yang dapat merasakannya.
0ooo(dw)ooo0 Sudah dekat. Di atas perahu kecil yang bertutup itu bersamaan muncul
empat orang....
Empat orang yang berdandan anggota Gai-bang,
berturut-turut turun di depan Tangan Cepat Xiao Dai.
Yang seharusnya datang bagaimanapun juga akan
datang. Xiao Dai perlahan mengeluh, dia dari tadi sudah tahu,
jika Li Yuan-wai tidak dapat datang menepati janji, Gaibang
juga tidak akan diam tidak mengurus masalah ini.
Tapi dia tidak mengira orang Gai-bang yang datang
adalah empat orang ini.
Karena empat orang ini walau Tangan Cepat Xiao Dai
semuanya belum pernah bertemu, tapi tidak pernah makan
daging babi, tapi pasti pernah lihat babi berjalan.
Apa lagi setiap orang yang pernah berkelana dua hari
didunia persilatan, melihat empat orang ini, berpikir
memakai mata pusar pun, juga dapat memikirkan siapa
empat orang ini"
Juga akan tidak dingin tapi gemetar, hati ketakutan.
Dua orang tua yang ditubuhnya tidak ada simpul tali,
satu tidak ada satu telinga, satu matanya cacad, itulah
sesepuh lima generasi Gai-bang, masih ada Dua Pengemis


Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Cacad. Dua orang lainnya pengemis berusia setengah baya
wajahnya mirip bersaudara, simpul tali yang ada
dibadannya malah ada enam buah, dan warnanya merah
lagi. Mereka adalah penguasa bagian hukum Gai-bang
bersaudara, Pengemis Bersaudara Yao Bo-nan dan Yao
Zhong Bei dua orang.
Tidak usah dikatakan lagi Dua Pengemis Cacad, hanya
Pengemis Bersaudara dua orang saja, sudah cukup
membuat kepalajadi besar.
Kerena mereka berdua sudah ternama yang sulit
menemui tandingannya, kecuali ada satu pihak telah mati,
atau sudah tidak bisa bergerak lagi baru bisa berhenti.
Tentu saja mereka dua bersaudara bisa hidup sampai hari
ini, jumlah pertarungan dengan orang tidak kurang dari
tiga, empat ratus kali.
Makanya Xiao Dai jadi tertegun, kepala pun jadi besar,
dan juga dalam sekejap kepalanya berubah menjadi besar
empat kali. Bagaimana pun empat orang ini, ketenarannya yang
mana, tidak ada yang di bawah dirinya.
Maka bagaimana dia bisa tidak tertegun, atau kepalanya
tidak membesar"
XiaoDai tertawa sedih sekali, dia tahu wajahnya
sekarang tidak lebih bagus dari pada sebuah buah paria.
Aturan bagaimana pun harus dilakukan.
Xiao Dai sudah membuka mulut, suaranya tentu saja
pahit sekali. "Aku Tangan Cepat Xiao Dai memberi hormat pada
Chou qianbei, Hua qianbei, dan dua kepala bagian Yao
bersaudara."
"Tidak berani, saudara kecil telah membuat kau lama
menunggu."kata Pengemis Tanpa Telinga Chou Ji dengan
sorot mata dingin.
Orang dulu berkata memukul yang kecil, mendatangkan
yang tua. Xiao Dai tidak terpikir yang kecil tidak saja tidak
terpukul, yang tua malah datangnya begitu cepat, dan juga
sekaligus datang empat, dan cukup tua lagi.
"Aku tidak berani omong besar, silahkan kalian katakan
aku harus bagaimana, aku pasti akan memberikan tanggung
jawab yang memuaskan." Xiao Dai tahu Gai-bang
melindungi anggotanya sendiri, makanya dia berkata terus
terang saja. "Ha ha ha," tertawa sekali, Pengemis Tanpa Telinga
Chou Ji berkata, "Bagus, bagus, Tangan Cepat Xiao Dai
sungguh jujur, aku sungguh suka melihat kejujuranmu,
benar nama tenar yang tidak salah, benar benar nama tenar
yang tidak bohong...."
Jika bukan dalam keadaan berlawanan, Xiao Dai
sungguh ingin mendekati orang tua yang kelihatannya
ramah ini. Tertawa sebentar, Pengemis Tanpa Telinga melanjutkan
berkata, "Bisa beritahu kami, saudara kecil kenapa mau
menantang pertarungan dengan Li Yuan-wai?"
Walau Xiao Dai benar-benar idiot, dia juga malu
mengatakannya dengan jujur, dia terbata-bata menjawab,
"Ini.... ini maaf aku tidak bisa mengatakannya...."
"Kenapa?" tanya Pengemis Tanpa Telinga menghentikan
tawanya. "Ha.... hanya karena masalah pribadi, maafkan aku
karena ada alasannya jadi tidak bisa mengatakannya."
"Masalah pribadi!?"
"Benar."
"Bagus sekali, jika masalah pribadi, aku merasa aku
masih cukup bersyarat untuk mewakili dia menerimanya,
apa rencana semulamu" Kami berempat semuanya dapat
mewakili dia."
Diam diam berkata 'payah', Xiao Dai berkata di dalam
hati sekarang sudah dimulai.
Tidak menjawab pertanyaan lawan, Xiao Dai berkata,
"Qianbei, bisakah beritahu dimana Li Yuan-wai sekarang
berada?" Hal mengatur kata-kata bagi Xiao Dai, repotnya sama
dengan menyuruh dia tidak mandi.
Tapi menghadapi orang tua yang menurut generasi, usia
sudah sangat tinggi, dia juga merasa aneh sendiri, dirinya
tiba-tiba seperti berubah menjadi seorang sastrawan, kata
kata yang keluar dari mulut dengan sendirinya seperti
berbau buku. "Dia ada urusan, tidak dapat datang, saudara kecil, Gaibang
ku sangat tahu aturan, masalah yang kau harapkan,
tidak tahu apakah bisa diwakili oleh orang lain?"
Sialan, jika masalah ini bisa diwakilkan pada orang lain,
aku Xiao Dai walau ada sepuluh batok kepala juga tidak
cukup untuk bermain dengan Gai-bang....
Xiao Dai di dalam hatinya berpikir demikian, tentu saja
tidak berani memaki keluar.
Dia bisa berpikir demikian, juga karena nada bicara
lawan sudah dengan jelas memberi tahukan pada dirinya,
yaitu lawan akan mewakili pertemuan pertarungan ini.
"Tahu aturan" Tahu aturan kentut, kalian empat bocah
tua, hanya usianya dijumlahkan saja sudah cukup membuat
mulutku luka menghitungnya...."
Xiao Dai tidak terasa memaki lagi di dalam hati.
Setelah beberapa saat, semua makian di dalam hati
sudah habis semua, Xiao Dai baru dengan wajah
kehilangan berkata, "Qianbei, jika Li Yuan-wai tidak bisa
datang menepati janji, aku pikir masalah ini dianggap batal
saja bagaimana?"
"Batal"! Teman kecil, dengan demikian bukankah orangorang
akan mentertawakan kami Gai-bang semuanya orang
yang mudah dihina".... hmmm, tidak bagus, tidak bagus,
melakukan demikian sungguh tidak bagus...." kata
Pengemis Mata Cacad sudah lama menahan tiba-tiba
menyela. Ada sedikit merasa tidak bisa berbuat apa apa, Xiao Dai
melihat pada Pengemis Mata Cacad Hua Kai berkata,
"Kalau begitu maksud Laoqianbei adalah...."
"Maksud ku adalah teman kecil bisakah kau memilih lagi
satu orang lain di Gai-bang kami, untuk menyelesaikan
pertemuan pertarungan yang telah diketahui oleh semua
orang ini" Atau kau umumkan pada semua pesilat didunia
persilatan, selanjutnya tidak akan melakukan tindakan yang
kurang ajar terhadap Gai-bang kami," kata Pengemis Mata
Cacad Hua Kai sambil membelalakkan satu matanya
dengan sombong.
Bicara setengah hari, akhirnya lawan mengatakan apa
yang ada dalam pikirannya.
Xiao Dai sekali mendengar hampir saja tersedak, purapura
batuk beberapa kali.
Xiao Dai tidak terpikir para Laoqianbei yang sudah
ternama banyak tahun ini, maksud awalnya juga ingin
mengambil alih masalah.
Xiao Dai bisa ternama tentu saja punya syaratnya,
karena orang yang bermusuhan dengan dia semuanya telah
mati. Dia juga tahu seseorang setelah menjadi orang ternama,
maka dia harus mengeluarkan lebih banyak lagi
pengorbanan untuk mempertahankan namanya supaya
tidak jatuh ke bawah.
Sekarang dia tahu dirinya tidak dapat lagi berpura pura
bodoh, jika tidak Tangan Cepat Xiao Dai bisa dirubah
orang jadi Kaki Cepat Xiao Dai.... kaki yang cepat untuk
melarikan diri.
Dia mengeluh sekali dengan pelan, wajah yang
memangnya juga pintar, juga dengan penuh rasa terpaksa
berkata, "Qianbei, aku mengerti maksud kalian, nama Gaibang
kalian penting, aku juga sama tidak dapat menghina
Tangan Cepat Xiao Dai empat huruf ini, kalian siapa yang
mau mewakili Li Yuan-wai?"
Juga tidak terpikirkan Xiao Dai bisa berkata begitu terus
terang, sekejap empat wajah tua yang jika dijumlahkan
umurnya hampir ada tiga ratus tahun, tiba-tiba terlihat
sedikit bengong.
Tetapi kulit Pengemis Tanpa Telinga Chou Ji lebih tebal
sedikit, dengan sedikit kaku berkata, "Begini saja saudara
kecil, aku lihat dari dua orang ketua bagian Yao bersaudara
kau pilih salah satunya, bagaimana?"
"Ya terpaksa begitu, aku baru sembilan belas tahun, tidak
baik suruh aku bertarung dengan orang tua berusia sembilan
puluh tahun!"
Sekali Xiao Dai tahu saat pertarungan ini tidak bisa
dihindarkan, dia sudah melepas rasa sungkannya.
Tadinya dia juga orang yang sudah terbiasa tertawa,
memaki, demi untuk meredakan masalah, dia sudah
menahan diri lama, jika sudah terbuka, penyakit lamanya
tentu saja kambuh lagi, kata kata yang dikeluarkannya tentu
saja sudah ada sedikit rasa mempermainkan orang.
Usia empat orang ini sudah lumayan tua, mana mungkin
tidak mengerti kata-kata Xiao Dai"
Tapi memang empat orang ini tidak bisa berbuat apa-apa
juga! Lawan bagaimana pun juga adalah hanya seorang
'anak". Walau mereka semua juga tahu 'anak ini walau seorang
dewasa juga belum tentu bisa melawannya.
Makanya semua amarah terpaksa mereka menelannya ke
dalam perut, tidak baik, lebih-lebih tidak bisa
melampiaskannya.
Namun empat pasang mata, tujuh bola mata, semua
orang bisa melihat bagaimana mereka menahan rasa tidak
senangnya. 0ooo(dw)ooo0 Dengan sembarangan Xiao Dai berdiri, juga
sembarangan melipatkan tangannya didada.
Tingkah Xiao Dai walau ada sedikit tidak serius, tapi
Yao Bo-nan yang menghadapi dia, merasakan sedikit pun,
anak yang tidak lebih besar banyak dari anaknya sendiri ini,
dalam situasi begini masih bertindak sembarangan.
Tapi disamping itu dia malah merasa ada satu tekanan,
satu tekanan yang tidak berbentuk, dari segala penjuru
sedang mengurung dirinya.
Baru saja berhadapan, dia baru tahu Tangan Cepat Xiao
Dai memang adalah lawan yang menakutkan, dia baru
mengerti satu hal....
Seseorang sama sekali tidak boleh mengukur penampilan
luar dan usia orang.
Dia tidak tahu Tangan Cepat Xiao Dai memilih dirinya,
adalah beruntung atau tidak beruntung.
Memang kalau bisa meraih kemenangan bisa
meningkatkan namanya didunia persilatan, namun jika
kalah" Yao Bo-nan tidak meneruskan pikirannya, dia melihat
sekali pada saudaranya yang mundur kepojok dengan dua
orang tetua, dia pelan-pelan mengeluarkan satu jaring,
jaring yang tidak tahu terbuat dari bahan apa, bersamaan
tangan kanannya juga mengeluarkan satu pahat yang
depannya tajam belakangnya.
Dua senjata yang satu lembut yang satu keras ini, adalah
semacam senjata yang bagi orang melihatnya menimbulkan
rasa ketakutan.
Tapi Xiao Dai tahu dua macam senjata ini, walau tidak
begitu menyolok mata, tapi pasti adalah semacam senjata
yang bisa merengut nyawa orang.
"Pertarungannya akan dimulai! Jebakan Sepuluh Arah!
Orang yang diutus Gai-bang ternyata adalah Yao Bonan...."
Orang-orang didaratan yang matanya beruntung melihat,
walau tidak tahu apa yang terjadi, tapi melihat ada orang
sudah mengeluarkan senjata, tidak tahan jadi berteriak.
Segera s Kisah Para Pendekar Pulau Es 23 Hikmah Pedang Hijau Karya Gu Long Jodoh Rajawali 31
^