Pencarian

Kisah Sepasang Bayangan Dewa 5

Kisah Sepasang Bayangan Dewa 8 Jurus Lingkaran Dewa 2 Karya Pahlawan Bagian 5


selamat tinggal."
Dengan menggendong tubuh XinLong yang masih lemas, Gan Juen Ai
meninggalkan Bu Tong dan Puteri Namita menuju ke dalam hutan di sebelah
selatan. "Juen Ai Mei-mei"hendak kemana kau" Marilah kutolong mengangkat tubuh Shi
taihiap"Ai Mei"!!"
Tetapi Juen Ai sudah tidak menoleh lagi, dengan langkah yang tersaruk-saruk ia
berjalan terus memasuki hutan.
Kunlunshan panjang dan berliku-liku alur jalannya
Kesedihan dan penderitaanku lebih panjang dan lebih berliku-liku bahkan menekuk urat nadiku
Ingin aku bernafas lega dalam kelamnya hutan-hutan di tepi danau Hui
Tetapi kujumpai seekor rusa tertusuk anak panah tepat di jantungnya
Seekor lagi menguik-nguik seolah memanggil dan menangisinya
Jantungku berhenti berdetak, Chi menjauh, neng-yuan pun sirna
Apakah penderitaan dan siapakah yang menderita" Penderitaan bukanlah sesuatu
yang semu, ah tidak, sama sekali tidak. Sebaliknya, penderitaan itu muncul bagai bayangan setan yang menjadi nyata begitu mendarat di hati. Gan Juen Ai
menghadapi kenyataan bahwa yang disebut penderitaan itu memang ada, bahkan
sangat jelas, panjang, dan amat sulit untuk dilewati begitu saja. Karena sifat
penderitaan itu yang seperti ini, maka tidaklah aneh, apabila begitu banyak orang yang berhati sempit, berperasaan pendek, dan berpikiran tidak matang lebih senang mengambil jalan pendek untuk menghentikan daur hidup penderitaan yang sudah
menikam ujung hatinya.
Gan Juen Ai berjalan tersaruk-saruk, ia tidak mempedulikan air hujan yang turun
membasahi bumi. Hatinya sudah menjadi basah dan kelam sejak sore tadi.
Sesampai di sebuah bukit, ia berhenti.
"Koko " di tempat inilah aku akan mengubur tubuhmu. Aku berharap Koko dapat
tenang dengan pilihanku ini. Setelah itu, aku akan membangun bukit kecil di
sampingmu, dan kutemani kau, duhai Long Ko, sampai kematian menjemputku
untuk bertemu kembali denganmu."
Juen Ai tidak sadar ada sepasang mata yang bersinar tajam mengamati-amatinya.
Ia seperti mencari sesuatu di sekitar itu.
"Aku mendengar lingkingannya " dan jelas itu Zhongbo-Yao-Jingshan (gelombang
longitudinal mengguncang bukit Jingshan). Jurus ke enampuluh delapan dari Shen-
ta-lek-ling-quan yang digerakkan dengan hawa sakti yang luar-biasa dasyat.
Gelombang lengkingannya sampai kudengar walaupun berjarak duabelas li jauhnya.
Kalau bukan Lie sian siapa lagi yang bisa berbuat hal seperti itu" Tetapi mengapa sepi"dimana Lie Sian saat ini."
Orang yang memiliki sepasang mata yang bersinar tajam itu adalah Yang Jing. Ia
berkelebat luar-biasa cepat ketika mendengar lengkingan Lie Sian yang
menggerakkan ilmu Zhongbo-Yao-Jingshan dalam murkanya melihat XinLong
dibinasakan oleh para pengikut Pangeran Zhu Wen Yang. Yang Jing yang sedang
berada dalam jarak duabelas lie dari tempat pertempuran tadi dapat mendengar
lengkingan yang keluar dari mulut Lie Sian. Walaupun ia terheran-heran mendengar kedasyatan hawa sakti yang mendorong lengkingan itu, tetapi berani menduga
bahwa Lie Sian berada di sekitar hutan itu juga.
"Hmm"siapakah wanita itu" Rambutnya awut-awutan tidak karua-karuan,
wajahnya diselimuti kesedihan yang sangat dalam. Dan siapakah laki-laki yang
digendong itu, sepertinya sudah tidak bernafas lagi. Coba kuperhatikan " aah"
sungguh tidak baik menyapa seorang wanita di tengah hutan ini sendirian. Biarlah kutunggu sejenak, mungkin ia membutuhkan pertolongan."
Yang Jing tidak bisa mengenal Juen Ai yang wajahnya tertutup oleh rambutnya
yang terurai awut-awutan. Wajah XinLong lebih-lebih, karena hampir tertutup penuh oleh rambutnya yang kacau balau juga itu. Yang Jing memperhatikan dengan teliti
ketika Juen Ai mulai menggali lubang dengan tangannya. Tidak beberapa lama, ia
berhenti dengan nafas terengah-rengah. Jari-jemarinya tampak dibasahi oleh
darahnya sendiri.
"Long Ko bersabarlah ".aku akan menggali lubang yang cukup dalam bagimu,
sehingga tubuhmu akan terhindar dari sengatan matahari dan gigitan angin malam
" sabarlah Long-Ko."
"Ah"sepertinya aku pernah mengenal suara itu" Siapakah dia" Aduh kasihan
sekali"jari-jamrinya tampaknya terluka, sehingga mengeluarkan darah yang cukup
banyak. Baiklah aku akan menolongnya menggali lubang yang sepertinya untuk
mengubur laki-laki itu."
"Guniang " maafkan aku yang mengganggu, bolehkah aku membantumu menggali
lubang?" Juen Ai terkejut sekali ketika tahu-tahu di situ telah berdiri seorang pria yang gagah.
Dengan mata yang sayu ia menjawab," Biarlah aku menggali lubang bagi dia
dengan tanganku sendiri."
"Guniang, tanganmu tampaknya sudah terluka sehingga mengeluarkan darah "
biarlah aku membantumu."
Juen Ai mengangkat mukanya untuk memandang laki-laki itu dengan lebih jelas.
"Kau"kau".kau".Jing Di"Oh"benar engkau Jing di.
"Guniang, kalau boleh aku tahu, siapakah guniang?"
" Jing Di, ini aku Gan Juen Ai."
Yang Jing sampai mundur dua langkah saking terkejutnya ketika wanita itu
memanggilnya "adik Jing" dan ia menjadi lebih terkejut lagi ketika mendengar bahwa wanita itu adalah Gan Juen Ai.
"Juen Ai Cici "kaukah itu" Apakah yang terjadi dan siapakah laki-laki itu?"
Yang Jing sekali loncat sudah berdiri di depan Juen Ai sambil memegang pundak
wanita itu untuk menolongnya berdiri.
"Jing Di ".XinLong koko ".XinLong koko binasa karena pukulan beracun Sakhya
Yongsang dan panah beracun dari panglima Khitan yang bernama Yibasan."
"Pendekar Shi XinLong dari Tienshan?"
"Benar Jing Di, aku hendak menguburkan XinLong koko di tempat ini. Bukankah
tempat ini cukup baik?"
"Cici " bolehkah aku melihat keadaannya sebentar?"
"Puteri Namita sudah memeriksanya dengan teliti, ia mengatakan Long Ko sudah
tidak bernafas lagi."
Yang Jing berjongkok kemudian memeriksa XinLong. Ia menjadi terkejutnya sekali,
walaupun ia hampir tidak dapat merasakan denyut nadi atau gerakan jantung,
namun lamat-lamat ia dapat merasakan gerakan hawa sakti yang lemah sekali.
Segera ia menggerakkan hawa sakti Shen Yu Xing Quan (Jurus Dewa mengatur
bintang),untuk menyambut hawa sakti yang walaupun sangat lemah tetapi masih
dapat dirasakan gerakannya oleh nengyuan (energi maut) yang bergerak di dalam
diri Yang Jing. Dengan nengyuan Yang Jing dapat merasakan gerakan hawa sakti
seseorang walaupun jaraknya cukup jauh.
Begitu ia menggerakkan hawa Shen Yu Xing Quan, tibat-tiba hawa sakti di tubuh
XinLong juga turut menyambut dengan cepat walaupun sangat lemah. Ini saja
sudah cukup bagi Yang Jing untuk sedikit lega. Ia tersenyum dan menatap Juen Ai
dalam-dalam. "Jing Di "mengapa engkau tersenyum "ayo jangan main-main engkau dengan
cicimu yang lagi berduka."
"Juen Ai cici, mengapa engkau begitu kejam?"
Juen Ai sampai mlongo mendengar perkataan Yang Jing.
"Jing Di " engkau mulai kumat lagi " mengapa engkau mengatakan Cicimu ini
kejam?" "Ya, walaupun Juen Ai Cici seorang putri yang cantik-jelita, tetapi hatinya kejam luar-biasa."
Yang Jing berkata demikian dengan senyum terus mengulum wajahnya, matanya
juga bergerak-gerak menggoda.
"Jing Di "sudahlah aku tidak ingin main-main dalam saat begitu, ayolah bantu aku menggali lubang untuk Long Koko."
"Aduh "aduh"walaupun engkau mengupahku dengan separoh istana jendral Gan
Bing, tidak akan aku tega mengubur orang hidup-hidup, itu bagiku terlalu kejam."
"Jing Di "kau"kau"apakah XinLong Koko masih hidup?"
Yang Jing tersenyum, "Cici, benar Long Ko masih hidup, hawa saktinya masih
bergerak dan memberi reaksi yang baik ketika kusalurkan hawa Shen Yu Xing Quan
ke dalam Dian-tan. Jiwanya memang sangat kritis sekali, tetapi aku tahu seseorang yang pasti sanggup menolongnya, mari jangan mengulur waktu lagi."
"Betulkah "oh"Jing Di"engkau betul-betul sintong yang selalu muncul dalam
hidup Cicimu manakala ia sudah berada di ujung maut. Ayo aku sudah siap."
"Cici, karena waktunya sangat mendesak, aku harus memanggul Long Ko, dan Cici
kalau tidak keberatan, biarlah aku menggandeng tangan Cici yang sebelah kanan.
Bolehkah?""
Begitu Juen Ai mengangguk, tahu-tahu tubuhnya sudah dibawa melesat menembus
kegelapan malam dengan kecepatan yang sukar dilukiskan. Juen Ai merasakan
kulitnya turut bergetar dengan kencang ketika Si Tianpin Er melesat seperti ini.
Beberapa saat kemudian, sampailah mereka di depan sebuah gubuk di tengah-
tengah hutan terpencil. Yang Jing mengajak Juen Ai mengikutinya. Sesamapi di
depan gubuk, ia berkata:
"Wang Guniang, bolehkah aku meminta pertolonganmu?"
"Dari dalam gubuk itu terdengar suara wanita. Suara itu lunak dan terkesan sabar dan penuh kebahagiaan.
"Oh "Tianpin-Er taihiap, baiklah aku keluar?"
Pintu gubuk terbuka, dan Juen Ai melihat seorang wanita cantik mengenakan
pakaian sederhana terbuat dari bahan yang cukup kasar berwarna kuning mudah
dan penampilannya sangat sederhana pula.
"Masuklah Tiapin-Er taihiap, CinLong Toako masih berbaring di dalam, keadaannya
sudah membaik walaupun masih lemah. Lihiap "bukankah kau adalah inkong yang
menolongku dan Sima Cinloang dari tangan Hoashan-It-Mokiam" Ya, betul ".mari
".mari masuklah juga."
"Terima kasih Wang Guniang." Kata Juen Ai.
Wanita itu bukan lain adalah Wang Hong Yin, yang dulunya dikenal sebagai
Hongxin Moli. Kini ia muncul sebagai wanita yang berbeda jauh sekali dari yang
sudah-sudah. Ia berpakaian sopan dan sederhana. Senyum dan kerling matanya
yang dulunya genit memikat setiap laki-laki, kini sirna dan berganti dengan sinar mata yang lembut dan penuh kesabaran.
"Taihiap, mari kuperiksa sejenak keadaan temanmu itu. Aahh "bukankah dia
pendekat sakti yang menempur Hoashan-It-Mokiam untuk menolongku dan Sima
CinLong. Kelihatannya ia sangat parah sekali."
"Wang Guniang, aku tidak bisa merasakan denyut nadi dan pernafasannya, tetapi
hawa sinkangnya bereaksi cukup baik ketika kusentuh dengan Shen Yu Xing Quan."
Wang Hong Yin mengangguk, kemudian dengan sangat teliti mulai memeriksa
sekujur tubuh XinLong. Dengan tidak malu-malu, ia merobek pakaian depan
XinLong, kemudian memeriksa dadanya dengan sentuhan-sentuhan jari-jemarinya.
"Taihiap, terlambat sedikit saja " jiwa inkong ini tidak mungkin dapat ditolong.
Sekarang, kita harus bekerja dengan cepat dan saling menolong. Apakah taihiap
bisa menolongku, untuk mencari bahan-bahan pengobatan yang kubutuhkan dalam
waktu singkat."
"Aku akan bekerja dengan secepat yang kudapat, berikanlah catatannya, dan
dimana aku bisa mendapatkannya."
"Semua bahan pengobatan ini berada di ujung bukit sebelah timur. Sekarang sudah
jauh malam, aku perlu taihiap bergerak cepat dan mendapatkan bahan-bahan itu
kurang dari sepeminuman teh."
"Baiklah, aku berangkat sekarang juga."
"Wuuss".sleep."
Dalam waktu sekejab mata, bayangan Yang Jing sudah sirna tanpa menimbulkan
bekas lagi, tahu-tahu ia sudah berada di puncak bukit di sebelah Timur.
"Hmm ".pendekar yang tiada duanya di dunia persilatan "lihiap, jangan kuatir, ia pasti mendapatkan bahan-bahan pengobatan itu dalam waktu singkat. Tetapi ada
hal lain lagi yang kurasa, aku juga membutuhkan pertolongan orang lain, apakah
lihiap pernah mempelajari jenis-jenis akar pohon?"
"Wang Guniang, aku tidak pernah mengenal hal-hal seperti itu, aku ?"?"
"Hong Yin, biarlah aku yang mengerjakannya." TIbat-tiba Sima CinLong yang lagi
berbaring dengan tubuh dipenuhi obat bubuk sudah berdiri di situ.
"Cin Long Toako, apakah engkau sudah cukup kuat?"
"Hmm"Yin Mei, berkat pertolongan dan pengobatanmu aku sudah betul-betul jauh
lebih kuat?"
"Coba ulangi lagi panggilanmu tadi toako?"
"Yang mana?"
"Yang itu, waktu kau memanggilku?"
"Yin Mei"Yin mei"kau sungguh membuat hati orang selalu bergembira, sudahlah
aku harus turut menolong taihiap ini. Tolong sebutkan akar-akaran yang kau
butuhkan."
Kira-kira terdapat sembilan jenis akar-akar pohon yang harus didapatkan oleh
CinLong. "Yin Mei "kau tunggu, aku pasti mendapatkan apa yang kau butuhkan."
Tidak membutuhkan waktu terlalu lama, Sima CinLong dan Yang Jing sudah
kembali ke dalam gubuk dengan membawa lengkap semua pesanan Wang Hong
Yin. "Long Toako, kau masak yang ini setengah matang, dan itu, harus diperas untuk
diambil getahnya. Dan ini, batu hijau peninggalan ayahku yang harus dihancurkan
menjadi serbuk-serbuk yang halus. Tianpin-Er taihiap bisa mengerjakannya
untukku." "Lihiap bantulah aku membalik tubuhnya. Jangan sampai menekan jalan darah
tianxi (hiat-to aliran langit) dekat jantung "sebab di bagian jalan darah guan-men (pintu gerbang) dikacukan oleh racun yang masuk melalui jalan darah taiyi sehingga denyut nadinya tinggal sepersepuluh bagian saja yang normal. Bagian bawah dan
atas tubuh yang dipisahkan oleh guanmen harus dibalik bersama-sama dalam
waktu yang tepat. Masih untung Hua-rou-men (pintu daging licin), yaitu hiat-to yang melindungi otot-otot lembut masih berisi sinkang, sehingga masih ada harapan jiwa Shi taihiap dapat ditolong. "
"Lihiap, apakah sudah siap?"
"Wang guniang, aku siap!"
"Satu "dua"tiga"!"
Begitu Xinlong dapat dibalik, dengan sangat cepat Wang Hongyin melakukan
totokan-totokan satu jari ke: jalan darah xongxiang (terletak di dada sebelah kanan), dabao yang mengatur keseimbangan tubuh, Jiquan (jalan darah puncak musim
semi) yang sangat penting untuk merangsang arteri mengirimkan aliran darah ke
seluruh tubuh, kemudian jari yang trampil itu bergerak ke tiga bagian jalan darah yang maha penting: quingling, shaohai (lautan kecil), dan Lingdao (aliran roh).
Keringat bercucuran membasahi dahi Hongyin. Juen Ai beberapa kali mengusapnya
dengan kain kuning untuk membantu Hongyin dapat bekerja tanpa terganggu.
Beberapa saat kemudian, ia duduk bersila mengatur pernafasan.
"Gan Lihiap, apakah engaku tidakkeberatan membantuku memeluk kepala Shi
taihiap dengan dua buah tanganmu. Tahanlah bahu atasnya apabila ia berusaha
menggerakkan kepalanya supaya penyembuhan pada jalan darah Jiquan dapat
segera terjadi."
"Akan kulakukan!"
Dengan tanpa sungkan lagi, Juen Ai menaruh kepala Xinlong di dadanya, dan
dengan kedua tangannya ia memeluk kepalanya sesuai dengan petunjuk Wang
Hong yin. Begitu Juen Ai melakukan permintaannya, Hongyin segera mengirimkan
membebaskan totokan pada quingling, shaohai (lautan kecil), dan Lingdao (aliran
roh). Saat itulah, tiba-tiba XinLong bergerak dan berusaha menggerakkan
kepalanya. Dengan segera Juen Ai menahan bahu XInLong, dan dengan secepat
kilat, Hong Ying kembali membebaskan totokan pada dabao dan jiguan. Selang
beberapa saat, Juen Ai merasakan denyut nadi yang bergerak perlahan.
"Oh Thian "akhirnya, Shi taihiap dapat tertolong."
"Wang guniang "betulkah" Ah"ya"ya"aku merasakan denyut nadinya bekerja
"Long koko "Long koko".kau tertolong."
Juen Ai tidak kuasa menahan air-matanya yang berderai-derai bagai tetesan embun
yang membasahi wajah Xinlong. Ia tersenyum dengan air-mata terus mengalir
dengan derasnya.
"Gan lihiap, biarlah ia berbaring sambil menunggu obat."
Begitu Juen Ai meletakkan kepala XinLong, ia segera menghampir Wan Hongyin
dan tanpa dapat dicegah, ia jatuh berlutut sambil melakukan soja sampai jidatnya menyentuh tanah.
"Wang guniang, engkau telah mengembalikan jiwa Xinlong koko kembali ke raganya
"budimu setingga langit dan sedalam lautan, aku, Gan Juen Ai, tidak akan dapat
membalasnya."
"Adik Juen Ai, jangan begitu "aku dan CinLong toako juga pernah kalian tolong "
lagipula, bukan aku yang mengembalikan jiwa shi taihiap, melainkan " cinta murni dari adik Juen Ai lah yang membuat Shi taihiap berkutet melawan maut dari dalam
tubuhnya, sehingga ia sempat mengisi otot-otot lembut dengan sinkang sekuatnya.
Itulah yang membuatnya masih dapat bertahan hidup. Ia dapat merasakan dan
mendengar dengan baik walaupun tidak dapat bereaksi. Cinta murni yang adik Juen
Ai perlihatkan membuat Shi Taihiap memiliki kekuatan mujijat untuk bertahan.
Sedangkan aku hanya menolong menyempurnakan jalannya kesembuhannya.
Bangunlah adikku yang baik, itu obatnya sudah siap."
"Wang guniang "inilah campuran serbuk batu hijau dan bahan obat." Yang Jing
memberikan serbuk berwarna hijau yang ditaruh di dalam sebuah mangkok dari
batok kelapa. Sejenak Hong Yin menciumnya, dan ia menganggukkan kepalanya.
"adik Juen Ai, engkau perlu menaruh kepala Shi taihiap sedekat mungkin dengan
dirimu, dan usahakan setengah duduk, barulah membantunya untuk mendorong
obat ini masuk ke dalam mulutnya. Di antara kita berempat, hanya adik Juen Ai saja yang bisa melakukannya. Mari, semua menunggu di luar gubuk."
"Yin mei, tak kusangka bahwa engkau betul-betul seorang Yi-xue-zhuan-jia (Ahli
medis) yang tiada duanya di dunia "ha"ha"ha"kini aku akan memberi julukan
baru untukmu: WANG YIXUEJIA (Ahli Medis she Wang) "Tainpin-Er taihiap,
bukanakh ini bagus sekali."
"Sima dixiong, panggil saja namaku Yang Jing atau Tianpin-Er tanpa taihiap. Itu
julukan yang hebat dan sangat cocok untuk Wang guniang. Aku, Tianpin-er sungguh
sangat kagum melihat kepandaian Wang yi-xue-jia."
BAB 17: PUTERI TUNGGAL CIN-GAN-YI-SHENG (TABIB BERMATA EMAS)
Mari kita menengok ke belakang sejenak untuk mengetahui mengapa Tianpin-Er
tahu-tahu sudah berkenalan dengan Sima CinLong dan Wang Hong Yin. Dan,
siapakah sebenarnya Wang Hong Yin yang memiliki ilmu ketabiban dan cara
meramu bahan-bahan kimia menjadi obat yang luar-biasa hebatnya.
Tela diceritakan di depan, Sima CinLong menggendong HongYin melarikan-diri dari
tangan jahat Hoashan It-Mokiam. Dua-duanya mengalami luka yang tidak enteng.
"CinLong mengapa engkau menolong wanita kotor dan hina semacam diriku"


Kisah Sepasang Bayangan Dewa 8 Jurus Lingkaran Dewa 2 Karya Pahlawan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bukankah beberapa waktu yang lalu engkau sudah melihat kenyataan betapa
kotornya aku ini?"
"HongYin, setiap manusia memiliki dua sisi dalam hidupnya, gelap dan terang.
Kalau kita sudah mengetahui bahwa hidup kita ini kotor dan hina-dina, berarti terang sudah mulai bercahaya. Di mana ada terang, kegelapan itu akan segera sirna.
HongYin, pernahkah engkau mengerti tentang Thian" Thian itu sendiri adalah
sumber terang, Terang dari segala terang. Apabila kita kihdup di dalam terang,
maka, percayalag, kegelapan tidak akan menguasahi kita lagi. Biarlah terang itu
bersinar di dalam hidup kita selalu. HongYin, kalau engkau bisa mengerti makna
dari hal-hal yang kusebutkan tadi, maka akulah orang pertama yang akan sangat
berbahagia melihat dirimu dan cara hidupmu berubah, menjadi Hongyin dan bukan
lagi Hongxin moli."
"CinLong, mungkinkah itu" Apakah orang-orang gagah akan dapat menerima dan
mempercayaiku?"
"HongYin, akulah orang pertama yang menerima dan mempercayainya, dan
seterusnya melalui buah-buah perbuatanmu, orang-orang gagah di seluruh Wulin
akan sulit menyangkal bahwa di dalam diri Hongyin sudah lahir benih-benih
kehidupan yang baru, betapa akan indahnya hidupmu nantinya."
"CinLong, mengapa engkau akan sangat berbahagia kalau aku berubah, dan atas
dasar apa engkau dapat menerima dan mempercayaiku?"
"Atas dasar ini." CinLong menunjuk jantungnya.
"Maksudmu?"
"Atas dasar hati nuraniku. Dengan mata hatiku, aku melihat bahwa engkau bukan
saja seorang wanita yang cantik-jelita, tetapi lebih daripada itu sesungguh engkau adalah seorang wanita yang baik, berhati mulia dan memiliki dasar-dasar
keagungan yang menakjubkan. Engkau menjadi Hongxin Moli karena keadaan,
karena sesuatu latar-belakang yang belum aku mengerti ."
"Betulkah itu CinLong?"
"Hongyin, marilah duduk sebentar, coba perhatikan mataku, dan lihatlah di
dalamnya. Apakah ada tanda-tanda aku berbohong atau berpura-pura?"
Entah apa yang mendorong mereka berdua, tiba-tiba saja CinLong membuka
matanya lebar-lebar, dengan jujur dan lembut ia menatap Hongyin lekat-lekat dan
dalam sekali, seolah ia ingin mengeluarkan isi hatinya melalui pancaran matanya.
Demikian juga HongYin, wanita ini menatap tepat di sepasang mata CinLong
dengan serius dan berhati-hati, lama sekali, sampai akhirnya Cinlong melihat airmata berderai-derai keluar dari pelupuk mata Hongyin.
"CinLong " Oh, Cinlong betapa mulianya hatimu " aku menjadi semakin merasa
betapa tidak berharganya diriku ini."
"Hongyin syukurlah, kini engkau menyadari bahwa dirimu dan cara hidupmu yang
lama itu tidak ada nilai yang berharga. Tetapi ingat, Hongyin ynag baru, yaitu dirimu yang baru, kecenderungan hatimu yang baru, dan cara hidupmu yang baru, akan
menjadi sangat berharga, bahkan lebih berharga dari segala harta benda dan
kesenangan dunia lainnya."
"CinLong, baiklah kuceritakan siapakah sebenarnya diriku. Aku adalah anak tunggal dari keluarga Wang Bu Kuan dari Minsan."
"Apa " engkau anak tunggal Cin-gan-Yi-sheng (tabib bermata Emas), Wang Bu
Kuan di Minsan?"
"Benar CinLong, itulah ayahku. Pada saat aku berusia lima tahun, diam-diam
ayahku mulai menurunkan ilmu pengobatannya kepadaku tanpa sepengetahuan
siapapun, termasuk ibuku, bahkan ilmu tentang racun juga mulai diwariskannya.
Dalam usia duabelas-tahun, hampir seluruh kepandaian ayahku sudah kukuasahi,
tetapi ayah berpesan agar aku tidak menceritakannya kepada siapapun. Aku tidak
mengerti apa yang ditakutkan olehnya."
"Pada saat musim rontok tiba, ayah kedatangan seorang wanita cantik, usianya kira-kira tigapuluh lima tahun. Wajahnya pucat, dan nampak sakit parah. Begitu ayah
melihat wanita ini, tiba-tiba paras mukanya berubah tegang dan ada rasa kuatir jelas sekali meronai wajahnya. Ia berbisik di telingaku,
"Yin zhi, pergilah ke tempat persembunyian yang telah kuberitahukan kepadamu,
sekarang juga; apapun yang kau lihat dan dengar, aku melarang engkau keluar atau menampakkan diri. Berjanjilah ".bersumpahlah"Yinzhi."
"Dengan pikirankacau dan tidak mengerti, segera aku pergi ke tempat
persembunyian yang telah dipersiapkan oleh ayah beberapa tahun lamanya tanpa
diketahui oleh siapapun. Pada waktu itu, wanita aneh itu berkata, suaranya nyaring, merdu, seperti berlagu:
"Kanda Bu Kuan, apakah engkau tidak menaruh kasihan sedikitpun kepadaku yang
telah bertahun-tahun menantikan kedatanganmu untuk menjemputku dan
seterusnya hidup bersamamu?"
" Ayahku nampak marah: "Liang Cien Hau, perempuan hina-dina, sudah kukatakan
kepadamu berkali-kali bahwa apapun yang terjadi aku tidak akan sudi hidup
bersamamu. Pulanglah kepada suamimu, dan jangan menganggu aku lagi. Aku
sudah berumah-tangga."
"Hi"hi"hi"Kanda Bu Kuan, jangan kau kuatirkan wanita perebut kekasih orang
itu, ia sudah tenang di alam baka sana."
"Betapa terkejutnya aku mendengar ibuku ternyata telah terbunuh. Ingin aku
melompat keluar, tetapi aku tidak mau melanggar sumpah yang nantinya membuat
ayahku marah. Ayahku nampak terkejut dan marah sekali: Cien Hau wanita iblis,
hari ini aku, Wang Bu Kuan, harus mengadu nyawa denganmu!"
"Kanda Bu Kuan, walaupun engkau belajar dan melatih diri tigapuluh tahun
lamanya, tidak nanti engkau dapat menandingiku. Serahkan kitab seribu racun itu
kepadaku, dan selanjutnya hidup berbahagia di sampingku."
"Ayahku tidak bisa lagi menahan hawa amarah yang sudah begitu hebat membakar
dadanya, dengan nekad ia menyerang wanita itu. Ayahku memang jago dari Minsan
yang selama itu jarang menemukan tanding, terutama ilmu pedangnya. Namun
menghadapi wanita cantik itu, ia seperti menghantam gunung yang maha-kuat.
Walaupun ilmunya dikuras habis, dengan enaknya wanita itu mempermainkan
ayahku." "Kanda Bu Kuan, sudah berkali-kali kita bertanding, namun engkau seratus kali
tetap bukan tandinganku!"
"Cien Hau, wanita iblis, sampai habis darahku sekalipun, jangan engkau bermimpi
dapat menguasahi Kitab Seribu Racun, sambutlah ini."
"Kembali ayahku menyerang iblis wanita itu, tetapi dengan satu jurus saja, sinar merah yang menyeruat dari ujung jarinya telah melukai dada ayahku. Ia terjungkal sambil memuntahkan darah kehitaman. Namun, nampaknya ayahku sudah tahu
hidupnya tidak akan lama lagi, segera ia mengerahkan seluruh kekuatannya, dan
tiba-tiba saja ia menubruk wanita itu dengan kecepatan yang tidak terduga. Kejadian itu begitu mendadak membuat wanita itu terkejut setengah mati. Dengan gerakan
refleknya, ia menyodokkan tangan kiri, dan "terdengar suara
"prok!!!",
"dan dalam waktu sekejab, ayahku terjungkal dengan kepala pecah. Aku
membungkam mulutku dengan kain untuk menahan jeritanku. Wanita itu juga
sangat terkejut, dengan air-mata bercucuran ia mendekap ayahku:
" kanda Bu Kuan ".kanda Bu Kuan kenapa akhirnya menjadi demikian?"
Anehnya dan yang sangat mengerikan, dengan air-mata bercucuran wanita itu
tertawa cekikikan seperti suara kuntilanak. Ia terus mengguncang-guncang tubuh
ayahku sambil memanggil-manggil namanya.
"Hi"hi"hi".hi" kanda Bu Kuan, kau sungguh kejam, engkau bukan saja
menganiayaku lahir dan bathin, tetapi engkau juga menghina cinta-kasihku yang
sedalam lautan kepadamu".hu".hu"hu"kanda Bu Kuan"mengapa engkau
begitu kejam?"
Di tengah-tengah tangisnya yang mendirikan bulu-roma, tiba-tiba saja tangannya
bekerja membuka baju dalam ayahku yang terbuat dari bahan kulit harimau tutul.
"Kanda Bu Kuan, aku sudah tahu bahwa engkau menuliskan semua rahasia kitab
Seribu Racun di dalam baju harimau tutul ini, tetapi untuk apa lagi kalau engkau sudah mati "akupun tidak akan sanggup melawan si Singa Tua Penghancur
Nyawa, Wang Hong Sen, yang merusak hubungan kita itu."
Dengan tangisan dan jeritan yang memiluhkan hati, wanita itu meninggalkan tempat itu sambil menggendong jenasah ayahku. Gerakannya seperti iblis saja, karena
dalam sekejab sudah tidak ada lagi bayangannya. Mulai saat itu aku menaruh
dendam kesumat terhadap wanita yang bernama Liang Cien Hau itu. Dengan bekal
ilmu-ilmu peninggalan ayahku, aku pergi mengungsi ke rumah pamanku, dan di
tempat itulah secara diam-diam aku melatih diri dengan ilmu silat, pengobatan, dan ilmu tentang racun. Bagitu aku sudah dewasa, mulailah aku mencari jejak wanita
sakti yang membunuh ayahku itu, tetapi kemanapun aku pergi, aku tidak dapat
mencium jejaknya lagi, sepertinya ia pergi mengasingkan diri ke suatu tempat yang aku tidak tahu. Untuk memancing kemunculannya, aku memakai julukan Hongxin
Moli, dan menggunakan namanya: Liang Cien Hau. Mulailah aku menjelajah dunia
kangouw dengan julukan itu, dan menggabungkan diri dengan perkumpulan rahasia
Hong-Hua-bai dengan maksud mencara jejak wanita itu. Aku sengaja muncul
sebagai iblis perayu pria, dengan harapan ia menjadi tersinggung, marah, dan
mencari diriku ". Tidak dinyana keberadaannya seakan-akan lenyap di telan perut
bumi. karena aku sudah biasa hidup sebagaimana Hongxin Moli, perayu pria yang
jarang tandingannya, dan itu kulakukan beberapa tahun lamanya, akhirnya cara
hidup seperti itu lama-lama mengubah watakku menjadi seorang wanita yang
pernah kau temui pertama-kali CinLong.
Dengan menghela nafas dalam-dalam, Hongyin mengakhiri kisahnya. Tampak
CinLong termangu-mangu seperti orang menyesal.
" Demikianlah latar-belakangku, Cinlong. Karena kebiasaanku muncul sebagai iblis cabul dengan pakaian seronok terjadi sekian tahun, lama-lama aku menjadi biasa
dengan kehidupan seperti itu."
"Hongyin, apakah engkau "engkau ".
"Cin Long aku tahu jalan pikiranmu. Memang harus kuakui, aku membiarkan diriku
dibelai "dicium"bahkan digumul oleh laki-laki yang kugoda, tetapi".tetapi ?"
"Tetapi "apa Hong Yin?"
Entah mengapa CinLong menjadi merah mukanya, dan matanya bersinar tajam
seperti orang marah.
"Cin Long, mengapa sinar matanya menjadi begitu tajam, dan engkau tampak
marah" apakah engkau marah "jijik"dan memandang diriku sebagai perempuan
cabul yang hina-dina?"
"Hong Yin, aku tidak marah kepadamu " tetapi aku tidak suka mendengar engkau
diperlakukan seperti itu oleh laki-laki yang bukan suamimu. Hong Yin maafkanlah
aku, bolehkah aku tahu sudah berapa banyakkah engkau berhubungan dengan laki-
laki ?" Hong Yin menatap CinLong begitu rupa, sorot matanya terlihat berkeredep seperti
orang yang menahan emosi.
"CinLong " memang aku wanita yang kotor dan cabul, tetapi "."
"Tetapi apa Hong Yin, teruskanlah "aku siap mendengar apa saja termasuk yang
paling tidak enak didengar sekalipun."
CinLong menatap Hongyin dengan sinar mata yang nampak susah dan kuatir.
Pikirannya membayangkan betapa wanita di depannya itu bergumul dengan banyak
laki-laki sambil tertawa-tawa seperti yang pernah ia lihat ketika ia merayunya.
Khayalan-khayalan yang tercipta dalam pikirannya itulah yang membuat CinLong
sangat bersedih hati dan ada perasaan aneh "panas hatinya, dan marah"tetapi
entah marah kepada siapa "seperti perasaan cemburu"ya cemburu.
"CinLong, aku memang banyak merayu laki-laki, entah sudah berapa banyak laki-
laki jatuh bertekuk lutut di hadapanku, memohon cinta " memohon ".hubungan
lebih jauh "dan lebih jauh lagi"tetapi aku?"
Hong Yin tidak meneruskan kata-katanya, sebaliknya, ia menatap CinLong tajam
sekali. Entah apa yang ada di benak wanita cantik ini. CinLong hatinya menjadi
berdebar-debar tidak karuan, pikirannya menjadi kacau, dan ia menunggu kata-kata selanjutnya dengan tidak sabar lagi.
"Cin Long, apakah sikapmu terhadapku akan berubah "dan engkau kehilangan
kepercayaan"dan akan sangksi wanita seperti aku ini dapat berubah menjadi
baik?" "Hong Yin, demi Thian "apapun yang terjadi denganmu di masa lampau,
betapapun dalam engkau telah jatuh, aku, Sima Cin Long, tidak berubah sikap dan
kepercayaan terhadap dirimu."
Hong Yin tersenyum, senyumnya kali ini adalah senyum yang sangat lembut,
senyum seorang wanita yang memancarkan keperibadian yang agung.
"Cin Long, aku memang telah membuat entah banyak laki-laki jatuh bangun dalam
rayuanku, tetapi "tidak sekalipun, aku menyerahkan kehormatanku sebagai
seorang wanita kepada laki-laki yang bukan suamiku. Aku masih dapat menjaga
mahkota hidupku itu dengan sebaik-baiknya. Aku tidak ingin mencemarkan nama
Cin -gan-Yi-sheng (tabib bermata Emas), Wang Bu Kuan. Nasihat ayahku tetap
terpari dalam hatiku."
CinLong sampai terlolong-lolong mendengar uraian Hongyin, tidak terasa ia
tersenyum "senyum bahagia "senyum yang lega.
Karena terlalu terkejut, bahagia, bangga, dan perasaan-perasaan lain yang
mengaduk isi dada CinLong, tibat-iba anak muda ini memuntahkan darah segar
yang cukup banyak. Tubuhnya menjadi limbung, dan nafasnya terengah-engah.
"Cin Long "Cin Long"sepertinya engkau terserang rasa kejut sehingga lukamu
menjadi semakin parah, ayo "segera kita harus dapat sampai di gubuk itu "aku
akan menggandengmu "aku"huaaakkk!!!"
Kini Hongyin yang memuntahkan darah segar yang ternyata lebih banyak dari
CinLong. Keduanya dengan merangkak dan saling menolong berusaha mencapai
gubuk yang sudah kelihatan atapnya.
"CinLong "ayo ".itu sudah kelihatan, jangan hambur-hamburkan tenaga saktimu
untuk berusaha menolongku, keadaanmu tidak lebih baik dari diriku. Begitu sampai di tempat itu, aku yakin kita masih bisa tertolong karena aku meninggalkan sisa-sisa obat di tempat itu."
Belum sempat mereka merangkak lebih jauh, tiba-tiba mereka melihat seorang
pemuda berpakaian siucai yang terbuat dari kain yang mahal sekali berjalan
seenaknya ke arah mereka. Sebuah kipas yang berbentuk indah dengan tulisan
halus gagah dipegang di tangan kiri. Wajah siucai itu tampan sekali, tampak sinar agung yang membuat orang merasa segan berhadapan dengannya. Di belakang
siucai itu mengiring lima orang wanita muda yang rata-rata berwajah cantik. Namun wanita-wanita mudah itu bukan terdiri dari orang Han semua, seorang jelas sekali adalah puteri Mongol, namanya Bayarmaa . Wajahnya bulat telur, orangnya
pendiam, namun sinar matanya tajam. Seorang lagi seperti bangsa asing, matanya
agak sedikit lebih sipit dibandingkan yang lainnya. Kulitnya putih bersih, dan
dipinggangnya terselip sebuah pedang panjang, yang biasa dipakai orang Jepang.
Memang dia bukan sembarang orang, masih ada hubungan darah dengan selir
mantan Kaisar JianWen, namanya Miyoko. Ia seorang pendekar samurai yang
berilmu sangat tinggi. Wanita ketiga seperti berdarah Khitan, bernama Mandadini, seorang ahli memainkan golok yang amat disegani di negrinya. Wanita keempat
adalah seorang Han, bernama Lie Chuang-Mu. Ada garis-garis kekejaman yang
menyolok dari raut wajah wanita ini. Walaupun harus diakui cantik sekali dengan
bentuk bibir yang sangat menawan, tetapi bila orang memandangnya akan menjadi
bergedik sendiri karena sinar matanya seperti sembilu tajam sekali. Tidak banyak orang mengetahui dengan jelas siapakah wanita itu, tetapi semua tokoh Jianghu
mengenal ilmu silatnya yang hebat. Wanita terakhir juga wanita Han, namanya
Siangkoan Mulan. Ia seorang tokoh Wulin yang menggegerkan daerah selatan
karena ilmu-ilmunya yang dasyat dan beracun.
Siucai yang tidak lain adalah pangeran Zhu Wen Yang sudah berdiri di depan
mereka berdua dengan tersenyum ramah. Benar-benar seorang pemuda yang
memiliki wajah dan perawakan tubuh yang menawan. Matanya jernih dan
mencorong tajam bagai mata burung garuda.
"Apakah aku sedang berhadapan dengan Jiuwei Xinmo (Pedang sakti berekor
sembilan) Sima Cinlong dari hoashanbai?" Suaranya ramah dan tidak kesan
mengancam. Cinlong dibuat terkesima sejenak begitu berhadapan dengan sastrawan yang ia
ketahui memiliki kepandaian yang luar-biasa tingginya. Ilmunya seribu kali lebih tinggi dari ilmu silatnya. Namun Cinlong tidak menunjukkan tanda-tanda ia gentar, sebaliknya, Wang Hongyin menjadi kuatir sekali.
"CinLong, kita sedang berhadapan dengan Siucai Maut, pangeran Zhu Wen Yang,
yang sangat berbahaya. Orang ini bukan saja memiliki ilmu silat yang sukar diukur tingginya, tetapi ia juga memiliki kekejaman yang luar-biasa walaupun tampak
ramah-tama dan baik hati. Hati-hatilah CinLong." Hongyin memegang tangan
CinLong erat-erat.
"Memang benar, pangeran Zhu Wen Yang." Kata CinLong singkat.
"Aha"memang sungguh sangat kebetulan. Negara sedang kacau balau karena
ulah kaisar tidak resmi YongLe. Rakyat membutuhkan tenaga pendekar-pendekar
yangberjiwa patriot dan pembela kebenaran seperti Sima Taihiap. Aku akan sangat
bergembira sekali apabila taihiap dapat membantu perjuanganku untuk merebut
kekuasaan yang sebenarnya hak ayanhandaku, kaisar Jianwen (Zhu Yunwen).
Karena aku adalah putra satu-satunya yang masih hidup, maka aku adalah
pangeran mahkota."
Bergetar juga hati CinLong berhadapan dengan pangeran Zhu Wen Yang, putra
resmi dari mantan kaisar Jianwen yang digulingkan oleh pamannya sendiri, kaisar
Yongle. Harus ia akui bahwa pangeran Zhu Wen Yang ini memiliki wibawa yang
kuat. "Hamba, minta maaf tidak dapat memenuhi permintaan pangeran."
"Sima CinLong, jikalau engkau tidak mau menyumbangkan tenagamu, berikan saja
dukunganmu dalam bentuk lain."
"Apakah itupaduka pangeran?"
"Tiga ilmu Zhongyue San-Laoshen".!!"
CinLong menjadi sangat terkejut, mengapa sampai pangeran sakti dan berbahaya
ini sampai tertarik dengan tiga ilmu orang tua aneh itu" Pikir CinLong.
"Pangeran, maafkan "itupun hamba tidak bisa memenuhi permintaan paduka,
karena tiga ilmu itu sudah diikat oleh sumpah. Sampai bagaimanapun juga, Sim
CinLong tidak akan melanggar sumpahnya sendiri!!!"
"Hongxin Moli, dengan racunmu, buatlah Sima Cinlong berbicara soal tiga ilmu,
dengan demikian ia tidak melanggar sumpahnya."
"Pangeran, hamba tidak akan menggunakan racun apapun terhadap diri Sima
Cinlong!!!"
"Ha"ha"ha"tidak terduga ".tidak terduga".Hongxin Moli dapat jatuh bertekuk
lutut ..hanya oleh seorang pendekar yang masih belum membuat nama apapun di
Jianghu".ha"ha"!! Hmmm".membantu perjuangan, tidak bersedia,
menyerahkan rahasia ilmu Zhongyue San-Laoshen juga tidak bersedia, maka tidak
ada jalan lain kecuali menggunakan keahlian Bohai-wu-sianli (Lima bidadari Bohai)."
"Bekuk Sima Cinlong dan bunuhlah si iblis wanita yang telah berkhianat!!!"
Tanpa banyak cakap. Lie Chuang Mu meloncat ke depan sambil melontarkan
serangan maut ke arah tengkuk Wang Hong Yin. Dari jarak tiga depa, serangan
wanita yang sorot matanya setajam sembilu sudah mengeluarkan bunyi seperti tikus tercekik.
"Celaka " Hongyin ".mundurlah!" Tetapi mana bisa mundur, bergerak saja susah
apalagi berkelit dari serangan yang begitu dasyat. Karena tidak bisa berbuat apa-apa, HongYin hanya bisa menutup matanya sambil dengan setengah berbisik, ia
memeluk pinggang CinLong erat-erat."
"CinLong "ingat-ingatlah Hongyin sebagai manusia baru ".aku"aah?"
"Hentikan serangan".cus"cus"des!!!"


Kisah Sepasang Bayangan Dewa 8 Jurus Lingkaran Dewa 2 Karya Pahlawan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Aaah"..!!!"
Lie Chuang Mu mencelat sambil memegang dadanya, karena ada serangkum hawa
yang luar-biasa kuatnya menghimpit ilmu sehingga dadanya terasa bergetar dan
susah untuk bernafas. Dan, tahu-tahu di samping Hongyin dan CinLong telah berdiri seorang pemuda gagah perkasa, dengan alit berkerut, wajahnya yang tampan itu
menunjukkan perasaan tidak senang.
"Tianpin-Er"!!"
Pangeran Zhu Wen Yang secara spontan, tiba-tiba sudah mengeluarkan seruan
kaget. Ia masih penasaran terhadap pemuda ini yang dapat menahan salah satu
ilmu simpanannya sehingga membuat pertahanan sumber sinkang bergetar hebat.
Itu baru pertama kali sepanjang ia malang melintang di Jianghu berjumpa dengan
seorang pemuda yang masih lebih muda darinya tetapi memiliki daya gempur yang
luar-biasa hebatnya.
"Tianpin-Er, ada urusan apakah engkau mencampuri urusanku, apakah engkau
merasa dirimu sudah memiliki ilmu yang cukup sehingga berani berhadapan
denganku?"
"Aku tidak biasa melihat ketidak-adilan berlalu begitu saja di depan mataku. Aku berkewajiban membantu Sima CinLong taihiap yang telah dipilih oleh Zhongyue
San-shifu untuk membantu melindungi negara dari rongrongan iblis-iblis
gentayangan dari E-Liuyu Gong (Istana Lembah Buaya)."
"Bocah she Zheng yang sombong!!! Bohai-wu-sianli majulah, ingin ku tahu apakah
kesombongan si Tianpin-Er ini setara dengan ilmunya!!"
Lima wanita sakti yang terdiri dari banyak bangsa itu sudah berklebat cepat
mengurung Yang Jing. Samurai di tangan Miyoko mendesing-desing seperti siluman
yang haus darah. Luar-biasa cepat dan hebat daya gempurnya. Sedangkan dari sisi
kiri, Siangkoan Mulan mulai memainkan ilmu silat pedang pendeknya dengan
gerakan-gerakan yang sulit diduga dan menggiriskan. Rambutnya yang hitam,
gemuk dan panjang itu juga turut menyambar-nyambar dengan himpitan hawa
sinkang yang tidak bisa dianggap enteng. Gerakan rambut itu selalu berubah-ubah, sebentar kaku, sehingga dapat bergerak seperti ujung tombak yang luar-biasa gesit.
Tetapi sekonyong-konyong berubah menjadi pecut yang meledak-ledak sambil
mengeluarkan bau wangi karena mengandung lima macam racun yang sangat
berbisah. Di sisi kanan, si golok halilintar, Mandadini menyerang dengan gerakan teratur, mantap, dan memiliki jurus-jurus asing yang sangat tidak terduga
perkembangan dan arah gerakannya. Yang paling berbahaya adalah serangan
Bayarmaa, si gadis Mongol, entah bagaimana, ia memainkan ilmu silat Shaolin yang sudah tinggi sekali tingkatnya. Bahkan jurus-jurusnya sangat luar-biasa hebatnya, seperti ilmu simpanan biara Shaolin yang tidak pernah dijumpai di dunia persilatan.
BAB 18: BERTEMUNYA DUA NAGA PERKASA
Sementara itu Lie Chuang Mu merasakan getaran hebat tenaga sakti Tianpin-Er
yang mengguncangkan isi dadanya. Ia menjadi ragu-ragu untuk menerjang maju. Di
dalam gejolak reasa terkejutnya, ia berpikir keras untuk mencari tahu siapakah
pemuda yang dipanggil Tianpin-Er oleh pangeran Zhu Wen Yang, dan tampaknya
pangeran itu terkejut melihat kemunculan anak muda perkasa ini. Ia ingin
mengetahui ilmu silat aliran mana yang dimainkan sehingga dapat membuat
pangeran Zhu Wen Yang menaruh perhitungan serius.
Tiapin-Er yang diserang dengan dasyatnya oleh Bohai-wu-sianli tidak sedikitpun
menggeser posisi berdirinya. Ranting kering di tangan kirinya dipegang
serampangan saja malah ujungnya bukannya mengarah ke lawan, tetapi,
sebaliknya, seperti berdiri lunglai di atas permukaan tanah dimana ia berdiri.
Sungguhpun demikian, kelima wanita itu dibuat bingung sendiri, karena entah kapan ranting itu bergerak, tahu-tahu, mereka seperti diserang oleh ratusan mata ranting yang mengarah tepat pada jalan darah Chuan- Chu-shen-jing (jalan darah yang mengalir dari jantung ke arah otak kecil) dan jalan darah San-Cha-Shen-Jing (yang biasa disebut syaraf trigeminal). Karuan saja mereka buru-buru menarik serangan
mereka dengan perasaan giris. Sebab mereka sadar, apabila mereka tidak menarik
serangannya, ujung ranting yang tiba-tiba mengarah ke arah dua jalan darah itu dan dalam waktu yang hampir bersamaan, akan membuat mereka menjadi manusia
tidak berguna. Syaraf pengerak dalam tubuh akan rusak, sehingga mereka tidak
akan dapat menggunakan ilmu silat seumur hidup.
"iih"..ilmu setan"aiih"!!!"
Mereka berlima berhenti menyerang sambil menoleh satu kepada yang lain seperti
tidak percaya terhadap apa yang barusan saja terjadi. Lie Chuang semakin dicekam oleh perasaan gentar, kagum, dan tidak percaya terhadap apa yang ia alami.
Bertahun-tahun ia malang-melintang di Jianghu tidak sekalipun ia mengalami hal
seperti ini. Bayarmaa, wanita berdarah Mongol yang paling merasa penasaran. Matanya
menjadi beringas, dan dengan marah, cuping hidungnya kembang-kepis menarahan
perasaan heran yang bercampur dengan gemas, ia kembali merangsek. Demikian
juga Siangkoan Mulan juga melesat dalam waktu yang sedetik lebih lambat dari
Bayarmaa, menyerang dengan ilmu golok yang paling berbahaya pada waktu itu,
yaitu ilmu golok yang disebut: Bai-xue-Mo-quan (ilmu golok darah putih). Disebut demikian karena sinarnya yang berwarna putih dan gilang-gemilang benar-benar
bergerak seperti iblis putih yang haus darah. Ilmu golok yang digabung dengan
rambut beracunnya memang sangat sukar dilawan. Keduanya menyerang dengan
jurus-jurus maut yang selama ini jarang mereka gunakan.
Ilmu-ilmu yang dimainkan oleh Bayarmaa benar-benar ilmu pilihan dari biara
Shaolin. Sebelum pukulannya datang, angin panas dan dingin berganti-ganti sudah
merangsek dasyat dan hebat sekali. Yang Jing diam-diam merasa sangat kagum
melihat kehebatan wanita Mongol itu. Tubuhnya yang tinggi semampai dihiasi oleh
postur yang sempurna, wajahnya yang angkuh namun bersinar penuh wibawa yang
anggun, bergerak-gerak luar-biasa tangkas dan hebatnya. Harus diakui, ilmu-
ilmunya adalah bersih, murni, dan memiliki kelas dan tingkat yang tinggi. Kelihatan ia memang seorang pendekar yang mengabdi kepada kemurnian ilmu silat lebih
daripada sekedar mencari nama. Hal inilah yang membuat Taipin-Er berpikir keras,
"mengapa ia bisa terjatuh ke tangan pangeran Zhu Wen Yang?"
"Wow " lihai dan indah sekali ". Inikah Lohan mengirim pusaka " hebat-hebat "
apakah Siucai Maut, Zhu Wen Yang juga telah berhasil menyadap ilmu yang dasyat
ini" Aha " akau berani bertahu, tujuan Siucai licik itu menarik pendekar seperti diri guniang adalah untuk menyerap ilmumu. Ia memang seperti lintah di di dunia
kangouw yang menghisap semua ilmu untuk menggemukkan dirinya sendiri.
Ah".sungguh patut disayangkan , ilmu pusaka biara Shaolin harus terjatuh ke
tangan orang yang tidak berhak."
"Tutup mulutmu!!! Jangan sebut-sebut biara Shaolin dalam hal ini!!!"
"Ha"ha"ha" Tianpin-Er ternyata pandai juga bersilat lidah. Bayarmaa, jangan
hiraukan ocehan-ocehannya yang bernada memecah belah pihak kita. Ia tidak
memiliki ilmu yang berarti untuk bisa menghadapimu."
"Ha"ha"ha"pangeran Zhu Wen Yang, walaupun engkau seorang pangeran,
tetapi bagiku engkau tidak lebih hanyalah Siucai pembawa malapetaka dimana-
mana. Mengutus penjahat-penjahat untuk menyembelih rakyat, tetapi engkau
datang membunuh habis orang-orang utusanmu sendiri di depan rakyat yang
sedang tertindas oleh ulahmu, sehingga mereka menganggap engkau adalah
seorang pahlawan rakyat, padahal arsitek kejahatan dan sekaligus pelaku utamanya adalah dirimu sendiri. Ho"ho".ho"lucu dan licik sekali. Tetapi jangan harap
engkau dapat menyadap ilmu-ilmuku, mengerti hal-hal kecil saja dari ilmuku engkau juga tidak akan mampu."
Zhu Wen Yang tersenyum lebar, tetapi matanya memancarkan sinar kilat yang luar-
biasa tajamnya, menandakan ia sedang marah sekali. Semakin lebar senyumnya,
semakin hebat pula hawa kemarahan yang membakar dadanya. Biasanya apabila ia
sudah dalam kondisi seperti ini, ia akan bertindak luar-biasa kejamnya.
"Bayarmaa ". Siangkoan Mulan bunuhlah dia!!!"
Melihat roman muka Zhu Wen Yang, Bayarmaa dan Siangkoan Mulan menjad
terkesiap, kerena mereka sadar betapa hebat kemarahan pangeran ini. Segera
Bayarmaa menyerang Yang JIng sehebat-hebatnya. Kedua tangannya seperti
menggenggam angin badai dan api. Tubuhnya berkelebat lenyap, dan tiba-tiba
bagaikan kilat menyambar, ia sudah mengurung Tianpin-Er yang masih tetap berdiri tenang seperti tidak melihat.
"Hmm". Angin badai membelah gunung ". ciptaan Hong-Sin Taysu, guru Sung-
san Taysu, ketua Shaolinshi " apamukah Wan Shou Heishou" Apakah engkau
muridnya?"
"Diam ".keparat!!! Aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Hwesio tidak tahu
malu itu " i ih"mana pantas ia menjadi guruku!!"
"Wah " ini pasti telapak sakti biksu Laosin ?"hebat "hebat"sayang tenaga
sinkangmu belum cukup kuat memainkan ilmu ini, sehingga banyak segi-segi
kelemahannya."
Wajah Bayarmaa yang cantik unik itu berubah mendengar perkataan Yang Jing. Ia
menjadi ngeri sendiri menghadapi pemuda sakti ini, karena tubuhnya tidak tampak
bergerak, tetapi jangankan menjatuhkan, menyentuh bayangannya saja hampir
tidak mungkin, sepertinya ia menyentuh sejumput uap yang tidak memiliki bobot
atau massa. Gentarlah dia!
"Mampuslah "hiaaaaaaaaaaaaaaatt".!!!!"
"Hmm"sungguh patut disayangkan, ilmu silat Shaolin yang putih bersih dipakai
sebagai budak kejahatan ".sayang"sungguh sayang " nenek moyang biara
Shaolin pasti menjadi kecewa melihat hal ini."
Pucatlah Bayarmaa mendengar ocehan Yang Jing. Tidak terasa air yang bening
sekali mengambang di pelupuk matanya. Dengan nekad ia menyerang dengan
melancarkan ilmu biara Shaolin yang disebut: Memberikan mutiara,
mempertahankan mahkota.
"Ayaaa ". Memberikan mutiara, mempertahankan mahkota " jurus terakhir dari Talapak Tangan Lohan."
Tianpin-Er masih berdiri tenang seperti patung mati menghadapi serangan
Bayarmaa yang luar-biasa dasyat itu. Semua orang yang berdiri di situ tahu belaka, serangan Bayarmaa kali ini adalah sejenis serangan yang luar-biasa dasyatnya.
Tetapi Yang Jing tetap menaruh rantingnya serampangan saja di atas tanah
"Maafkan aku guniang, engkau terlalu memaksaku bertindak lebih keras"!!"
Sambil berkata demikian, tiba-tiba ranting di tangan Yang Jing bergerak seperti
belut yang membelit-belit di pusat gerak serangan. Ia terkejut setengah mati ketika merasakan ranting di tangan kiri Yang Jing tahu-tahu sudah menggeliat seperti belut di antara pusat gerak ilmunya. Bayarmaa ingin menarik kembali serangannya, tetapi sudah tidak keburu lagi, karena tahu-tahu ujung ranting itu sudah mencium syaraf di kedua pangkal lengannya. Seketika itu juga ia menjerit nyaring, tubuhnya melayang lima tombak.
"Ai ?"?".buukk !!!!"
Bayarmaa terlempar seperti pohon tumbang dengan kedua tangannya lunglai, dan
wajahnya pusat pasih.
"ilmu siluman"..aduh"bagaimana ini!!!"
Ia menjadi kalang kabut, gelisah, dan panik; karena kedua tangannya tidak dapat
digerakkan sama sekali. Bahkan hawa sakti ajaran biara Shaolin menjadi lumpuh
dan seperti telah punah sama sekali.
Sementara itu, begitu melihat Bayarmaa dijatuhkan, Siangkoan Wulan segera
mengelurkan pedang pendeknya yang berbentuk golok, mengkilat, dan tajam sekali.
Golok ini mengeluarkan sinar yang menggiriskan seperti siluman yang haus darah.
"Bai-xue-Mo-quan ". Ciptaan Nikouw Berhati Racun Han Cin Eng. Sangat kejih
".kejih sekali"aku tidak suka ilmu jahat seperti ini."
Pedang pendek di tangan Siangkon Mulan mendesing-desing dan selalu berkelebat
menyerang bagian-bagian yang paling mematikan dari tubuh Yang Jing. Sekali
terserempet ujung golok ini, niscaya Yang Jing akan menemui bencana, karena
golok ini disaput dengan delapan jenis racun dari India yang bukan kepalang jahat dan hebatnya. Hawa busuk dan amis selalu muncrat keluar begitu golok itu
berkelebat. Sedangkan rambut yang gemuk panjang itu bergerak seperti ular yang
mengirim patukan-patukan ke delapan sisi. Hebat serangan rambut yang berbau
harum itu. Tianpin-Er yang merasa tidak suka terhadap ilmu golok Bai-xue-Mo-quan (ilmu golok darah putih) mengambil keputusan untuk menghajar wanita ini lebih keras. Ia berdiri tegak dengan sorot mata bersinar tajam sekali. Sebersit sinar perak berkilat-kilat memancar dari pupil matanya. Memang Tianpin-Er mulai marah melihat
serangan kejih dari Siangkoan Mulan. Ranting di tangan kirinya yang tampak lunglai menyentuh tanah itu bergetar hebat. Dengan ilmu Yikong Jingzhi, yikong yidong (gerak diam dan gerak bergerak), Tianpin-Er mengisi ranting di tangan kirinya
dengan intisari ilmu delapan dewa yang disebut: Shen De Bu Fu Tui Dong Yang
((Langkah Dewa mendorong Samudra). Siangkoan Mulan yang sudah menjadi
gentar karena melihat Bayarmaa dijatuhkan dengan cara yang sulit diterima oleh
akal, karena tidak tahu apa yang dilakukan oleh Yang Jing, tahu-tahu pendekar
berdarah Mongol itu sudah dilumpuhkan, menjadi nekad. Dengan gerak tipu yang
disebut: Bai-xue-Mo Ke-Nao (golok darah putih membelah otak), sebuah tipu
serangan yang paling kejih dari ilmu goloknya, ia bertekad menghabisi hidup
Tianpin-Er. Yang Jing yang masih tetap diam itu membiarkan pedang pendek di
tangan Mulansedekat mungkin dengan kepalanya. Ia seperti kena sihir melihat
keganasan Siangkoan Mulan. Betapa senangnya hati wanita ini melihat Yang Jing
sepertinya tidak berdaya memapaki serangannya.
"Mampuslah kau kali ini".!!!"
"Hmm,".. sungguh sangat kejih ".patut dihajar dengan keras!"
Dengan Yuan Jin Wuzhi (seperti ulat memasuki kehampaan), sebuah jurus mujijat
dari Shen De Bu Fu Tui Dong Yang ((Langkah Dewa mendorong Samudra), Yang
Jing mendahului serangan Siangkoan Mulan yang sudah begitu dekat dengan
otaknya. Karena ilmu ini sudah mendarah daging di dalam dirinya, ahli silat kelas tinggipun tidak akan pernah menyangka bahwa ranting di tangan kirinya yang
bergerak seperti tidak melakukan gerakan silat itu sedang memainkan intisari Shen De Bu Fu Tui Dong Yang. Dan, tiba-tiba saja, terdengar jerit melengking keluar dari mulut Siangkoan Mulan:
"Aduh "celaka "aaaaaaaaaaaaaaaahh!!!"
Entah apa yang telah terjadi, kembali, satu lagi dari Bohai-wu-sianli, tiba-tiba jatuh dengan keadaan tidak terluka, namun jalan darah Chuan- Chu-shen-jing (jalan
darah yang mengalir dari jantung ke arah otak kecil) dan jalan darah San-Cha-ShenJing (yang biasa disebut syaraf trigeminal) telah tercium oleh ujung ranting.
Akibatnya sangat mengenaskan, tubuhnya jatuh lunglai seperti api yang kehabisan
minyak. Kekuatannya hilang seketika. Ia mencoba menggerakkan sinkangnya,
tetapi hawa murni di dalam diantan sepertinya telah terpenjara oleh sebuah
kekuatan gaib yang tidak tampak, sehingga hawa murni itu mati kutu. Berdebar hati Siangkoan Mulan menyadari keadaannya. Ia masih ingat perkataan gurunya,
Nikouw Berhati Racun Han Cin Eng:
"Mulan, ketika engkau berhadapan dengan seorang pendekar yang kemampuannya
jauh di atasmu, sedapat mungkin lindungilah jalan darah Chuan- Chu-shen-ji dan
San-Cha-Shen-Jing. Kedua jalan darah itu menjadi momok yang menakutkan bagi
ilmu golok kita, Bai-xue-Mo-quan. Sekali kedua jalan itu tertotok, musnahlah seluruh kepandaian dan hawa sinkang di dalam tubuhmu. Akibatnya akan lebih mengerikan
dari kematian sendiri, yaitu, engkau menjadi orang yang tidak berguna seumur
hidupmu kecuali ada seorang yang betul-betul pandai ilmu totok dan pengobatan
menolongmu. "
Tidak terasa Siangkon Mulan meneteskan air-mata begitu menyadari kedua jalan
darah yang dimaksud gurunya itu telah tertotok secara lihai. Ia ingin menjerit
meminta pertolongan, tetapi keangkuhannya mencegahnya berbuat demikian.
Sejenak ia menoleh ke arah Yang Jing, dan kebetulan Yang Jing menoleh juga ke
arahnya. Ia melihat sinar mata pendekar muda itu penuh rasa iba begitu menatap ke arahnya.
Yang Jing menarik nafas dalam-dalam, ia sebenarnya tidak memiliki hati untuk
membuat Siangkoan Mulan menjadi manusia tidak berguna seumur hidupnya.
Namun di sisi lain, ia melihat keganasan dan hawa siluman telah merusak
kepribadian pendekar wanita itu. Ia tidak memiliki pilihan kecuali menghentikan
sumber hawa iblis itu merusak gadis itu lebih dalam.
"Guniang, sekali lagi, maafkan Biren (aku yang rendah)."
"Aaah"apakah yang telah kau lakukan padaku?" Keparat ". Jahanam ".manusia
berjantung ". Apa yang kau lakukan terhadapku?"
Siangkoan Mulan merasakan kesakitan yang hebat di sekujur tubuhnya, nafasnya
memburuh dan matanya melotot.
"Guniang "maafkan aku, engkau terlalu memaksa, dan ilmu golokmu"sungguh
sangat kejih, aku terpaksa melumpuhkan ilmumu agar engkau tidak bisa melakukan
kejahatan lagi."
"Tianpin-Er " engkau manusia tidak berjantung " bunuhlah aku daripada engkau
membuatku seperti ini "..ayo bunuhlah aku, Siangkoan Mulan boleh mati berkalang
tanah, tetapi ia tidak bisa dihina!!"
"Guniang, berpikirlah dengan tenang "siapakah yang layak disebut kejam,
siapakah yang berlaku kejih. Aku hanya menolong menyelamatkan jiwamu dari
ikatan iblis yang haus darah " dari hawa siluman yang memancar dari ilmumu "
jikalau engkau bertobat, masih banyak orang yang akan bersedia menolong
memulihkan hawa saktimu."
"Cin Long, wanita berambut panjang itu terancam kehilangan seluruh kepandaian
silatnya apabila tidak segera disembuhkan. "
"Hongyin, apakah engkau sanggup menolongnya apabila diperlukan?"
Sambil bertanya, Sima Cin Long menatap Wang Hong Yin lekat-lekat. Sinarnya
sangat lembut dan penuh perasaan ketika menatap. Wang Hong Yin kebetulan juga
menatap ke arah Cin Long untuk menjawab pertanyaan itu. Dua pasang mata
bertemu, dan dengan tersipu-sipu Wang Hong Yin menundukkan kepalanya.
"Cin Long aku "mungkin?""
"Hong Yin " benarkah engkau sanggup mengobati?"
Hong Yin menanggukkan kepalanya.
"Tapi untuk apa menyembuhkan wanita jahat dan kejih itu?"
"Hong Yin, jahat atau kejih adalah sifat hakiki dari semua manusia. Kejahatan dasar sudah ada dan tersembunyi di dalam kemanusiaan kita; sehingga bukan karena kita
melakukan kejahatan atau kekejihan, baru kita menjadi jahat dan kejih. Tidak, Hong Yin, sebelum kita berbuat jahat, kita pada dasarnya sudah menjadi mahluk yang
jahat. Wanita yang bernama Siangkoan Mulan itu menjadi jahat dan kejih, karena ia telah takluk dan menuruti tabiatnya yang sudah rusak. ". HongYin, apakah engkau
tidak percaya apabila seorang manusia itu dapat berubah dan kembali ke jalan yang benar?"
"Cin Long twako, sungguh mulia hatimu " harus kuakui amatlah sukar untuk
menolong orang yang terserang bagian jalan darah Chuan- Chu-shen-jing dan San-
Cha-Shen-Jing. Karena dua jalan darah itu menghubungkan jantung ke arah otak
kecil. Jangankan tertotok dengan cara yang begitu lihai seperti yang dilakukan oleh pendekar muda, Tianpin-Er, yang dijuluki orang kangouw sebagai pendekar
Bayangan Dewa, tertusuk sebatang jarum kecil saja asal mengena tepat pada
pangkal jalan darah itu, bisa mengakibatkan kerusakan pada fungsi otak. Untung
pendekar itu memiliki hati yagn welas-asih dan tidak bermaksud membunuh,
sehingga dua jalan darah itu disentuh hanya untuk menghentikan Siangkoan Mulan
menggerakkan tenaga sinkangnya. Ilmu silatnya praktis tidak dapat dipergunakan
lagi, karena pusat kekuatan gerak dan tenaga yang diatur oleh fungsi otaknya
menjadi lumpuh. Sungguhpun demikian, asal Siangkoan Mulan mau kembali ke
jalan yang benar, aku Wang Hong Yin, bersedia menolong dan mengobati dirinya!"
Tidak terasa, Cin Long mengenggam jari-jemari Wang Hong Yin erat-erat, sinar
kebahagiaan terpancar dari matanya.
"Oh " Hongyin ". Hongyin, sungguh indah matahari yang bersinar dalam hatimu
saat ini. Semua kegelapan di dalam hatimu tersapu bersih dengan sinar itu. Hongyin
". Akulah orang pertama yang merasa sangat bahagia melihat keindahan itu."
"Cin Long twako, betulkah itu " betulkah engkau sudah melihat Hongxin Moli sudah mati, kemudian lahir kembali Wang Hong Yin " betulkah itu twako?"
"Hongyin, dalam keadaan kita hidup tidak dan matipun tidak, bagaimana aku, Sima
Cin Long bisa bersendu gurau untuk sekedar menghiburmu" Tidak Hongyin "
perkataanku murni keluar dari hatiku "tulus "percayalah."
"Twako " apakah kau "ah"sudahlah."
Hongyin tidak melanjutkan kata-katanya. Namun dari wajahnya yang bersinar
tenang itu dapat terlihat betapa hatinya dipenuhi oleh perasaan yang indah. Belum pernah perasaannya mengalir begitu nyaman "tenang "dan "bahagia. Belum
sempat Cin Long bertanya lebih lanjut, Hongyin segera mengalihkan
pembicaraannya.
"Cin Long twako, pendekar muda itu ini benar-benar seorang ahil silat yang belum pernah kujumpai "hanya dengan sebatang ranting kecil di tangan kirinya,
Bayarmaa dan Siangkoan Mulan, dua dari Bohai Wu-sianli yang sangat ditakuti


Kisah Sepasang Bayangan Dewa 8 Jurus Lingkaran Dewa 2 Karya Pahlawan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dibuat tidak berdaya ".sungguh sangat mengagumkan ".ck "ck...ck"!!"
Sementara itu pangeran Zhu Wen Yang dibuat bingung melihat cara Tianpin-Er
melayani Bohai Wu-Sianli. Ia benar-benar tidak bisa menerima kejadian yang
terpapar di depan matanya. Dengan Ying-Yang Mi Jishu (hikmat mengupas rahasia
ying-yang) , seharusnya ia segera dapat menyadap ilmu silat apapun dengan tepat.
Namun kali ini, ia benar-benar tidak dapat memahami barang sedikitpun. Alisnya
berkerut, karena dengan jelas ia melihat Yang Jing masih berdiri di tempatnya, tidak bergeser sedikitpun. Dan ia melihat dengan jelas Bayarmaa dan Siangkoan Mulan
melancarkan serangan-serangan hebat yang sulit dibendung oleh tokoh kelas satu
manapun di dunia persilatan, namun sepertinya, serangan-serangan mereka hanya
menyentuh segumpal awan yang tidak memiliki bobot dan massa.
Memang semua tokoh silat akan berpikir seperti apa yang dipikirkan Siucai Maut,
Zhu Wen Yang. Sesungguhnya apakah yang sedang terjadi" Pangeran Zhu Wen
Yang tidak mengetahui dengan benar siapakah Tianpin-Er, pemuda sederhana
yang sedang berdiri tersenyum-senyum di depannya itu, benar-benar tidak bisa
menggunakan kecerdikan dan kepandaiannya yang sudah sangat terkenal untuk
memahami ilmu silat. Di lain pihak, pamahaman Yang Jing soal ilmu silat sudah
mencapai titik yang sulit untuk dijelaskan. Pada saat ia menghadapi Bayarmaa dan Siangkoan Mulan, tiga ilmu dilebur menjadi satu. Ilmu utama Yikong Jingzhi, yikong yidong (gerak diam dan gerak bergerak), berpadu secara harmoni dengan Shen De
Bu Fu Tui Dong Yang ((Langkah Dewa mendorong Samudra) yang dibungkus
dengan ?neng-yuan (energi maut) . Karuan saja hebatnya bukan kepalang.
Memang tidak ada suara menggelegar seperti kalau ia memainkan Ba "Quan-zi-
Shen (Delapan Jurus Lingkaran Dewa).
"Lie Chuang Mu " Miyoko " Mandadini " majulah, bunuh pemuda edan itu!!"
Lie Chuang Mu yang semenjak tadi hanya tercenung menyaksikan keanehan ilmu
silat Tianpin-Er, tidak mau merespon perintah pangeran Zhe Wen Yang. Wajahnya
yang semula dingin dan terkesan kejam itu kini menunjukkan perasaan yang susah
untuk ditebak apa maunya. Berbeda dengan si Golok Halilintar Mandadini dan
pendekar Samurai,Miyoko,mereka justru sangat penasaran melihat dua rekannya
dijatuhkan dengan cara seperti itu. Mereka berpikir, itu hanya faktor kebetulan saja, atau dua orang rekannya lagi menghadapi hari sial, sedangkan Yang JIng lagi
menerima hari keberuntungan. Mereka tidak berpikir tentang kehebatan ilmu silat.
Segera dengan samurai yang digenggam dengan dua tangan, Miyoko menyerang
Yang Jing. Gerakan samurainya memang sangat hebat. Sehingga apa saja yang
dilanda oleh samurai itu seperti terkikis habis oleh pisau cukur yang tajam
mengerikan. Di sisi lain lagi, Mandadini juga menyerang dengan ilmu golok
halilintarnya. Yang Jing segera memainkan Chin-Shi-Lu untuk langkah kakinya,
sedangkan tangan kirinya yang masih memegang ranting kering memainkan Bu
Yidong Tu (pedang tanpa gerak) untuk menyambut gempuran pendekar samurai
dari Jepang , Miyoko; Di lain pihak tangan kanannya segera menyandak ranting lain yang agaklebih panjang sedikit untuk dipakai memainkan Daowang Buzhuo
Thianshi Ying (Raja Pedang Menyergap Bayangan Bidadari) . Kedua ranting itu
seperti dua buah tongkat yang mencoba menahan tubuh agar tidak jatuh sebab dari
jarak dua tombak, Yang Jing seperti orang yang sempoyongan. Langkah-
langkahnya meliuk-liuk dengan ratusan gerakan yang bukan main cepatnya.
Semakin dilihat gerakan kakinya, orang akan semakin pusing. Inilah Chin-shi-Lu
(jalan batu dan tulang) yang sudah menjadi makanan sehari-hari sedari ia baru
mulai belajar berjalan. Kakek Lie A Sang melatihnya di bawah terpahan sinar
matahari dan dengan telajang bulat ia melatih ilmu langkah ajaib ini. Setelah ia menyelami Lijie-Xishou Hexin wu-xue (Pemahaman dan peresapan sari ilmu silat)
yang dalam catatan-catatan kuno disebut Wu toudeng ben jiyi (Akar Utama Seni
ilmu Silat), Yang Jing berhasil mendalami sifat dan nature ilmu ini yang terletak bukan pada gerakannya tetapi pada perhitungan yang rumit antara percepatan,
waktu, jarak, dan dorongan energi sakti di dalam tubuhnya.
Miyoko dan Mandadini sudah mandi keringat, tetapi Yang Jing masih seperti orang
berjalan biasa saja dan kadang kala melompat sekedarnya seperti anak kecil
bermain petak umpet. Samurai di tangan Miyoko sampai bergetar "getar ketika
dipakai untuk menyerang ayng menandakan ia telah mengerahkan seluruh tenaga
saktinya. Tetapi hasilnya tetap sama.
Sementara itu, pangeran Zhu Wen Yang menjadi murka ketika melihat Lie Chuang
Mu tidak merespon perintahnya. Dengan kemarahan yang meluap-luap, tiba-tiba ia
menyerang wanita itu dengan Bai Yun Moshu (Ilmu Sihir awan putih).
"Wanita sialan " tidak ada gunanya lagi selain dibikin mampus "!!"
Dari jarak empat kaki, Lie Chuang Mu sudah merasakan rangsekan ilmu maha sakti
yang dikenal hanya sebagai dongeng saja selama ini. Hatinya giris " ia sadar akan percuma saja melawan kedasyatan ilmu ciptaan seorang tokoh sakti: Buzhishi
Laogong (Orang tua tak berkepandaian). Ilmu ini bukan main dasyatnya. Tetapi Lie Chuang Mu bukan pendekar kelas tempeh. Ia seorang wanita hasil gemblengan
seorang tokoh sakti dari Hong-Yun-Zui- Jia (puncak Awan Merah).
"Pangeran, mengapa engkau menyerangku" Aku tidak bisa menyerang pendekar
muda itu " lebih baik kau binasakan aku daripada aku harus bertempur
dengannya!"
"Hmm " baik, mampuslah!!!"
Sungguh seorang pemuda berwajah tampan sekali, tetapi memiliki hati yang luar-
biasa kejam seperti iblis saja. Bai Yun Moshu (Ilmu Sihir awan putih) dikerahkan dengan tenaga sepenuh dan mengarah ke arah kepala Lie Chuang Mu. Pendekar
wanita ini berkelit kemudian melawan dengan gerakan-gerakan dasyat dan tidak
terduga-duga. Tetapi, ia bukan lawan yang setimpal Siucai Maut, tiga puluh jurus kemudian, tangan kiri Zhu Wen Yang sudah melayang ke arah pilipisnya. Dua detik
sebelum Bai Yun Moshu (Ilmu Sihir awan putih) memakan kurbannya, sekonyong-
konyong dari arah samping menyambar serangkum hawa yang luar-biasa
dinginnya. "Cuuus ". Blaaar!!!"
Zhu Wen Yang terkejut sekali, hawa sakti itu membuatnya terdorong lima tombak.
Begitu ia menoleh, ia melihat Yang Jing sudah berdiri tepat di depannya dan
membelakangi Lie Chuang Mu.
"Sudah kuduga " orang macam dirimu, mana layak disebut pangeran segala "
aku jadi heran bagaimana kaisar Yongle yang berhati emas dapat memiliki
kemenakan semacam dirimu " ha..ha"ha"betul-betul menjadi tanda tanya besar
bagiku: apakah betul engkau keturunan asli mantan kaisar Jianwen?"
Zhu Wen Yang menjadi seperti disiram oleh air mendidi begitu mendengar
perkataan Yang Jing. Tetapi, ia memang seorang yang sangat cerdik.
Perasaannya dapat disembunyikannya dengan baik dibalik senyum yang ramah dan
tutur-kata yang lembut. Ia melirik ke arah Mandadini dan Miyoko yang tadi maish
bertempur dengan pemuda ini ketika ia menyerang Lie Chuang Mu. Kedua wanita
itu masih berdiri dengan posisi menyerang, tetapi diam dan kaku. Hanya matanya
saja yang dapat digerakkan, sedangkan golok dan samurai entah melayang
kemana. Sekali pandang saja Zhu Wen Yang mengetahui bahwa dua wanita itu
terkena ilmu totok aneh yang lihai sekali.
"Tianpin-Er" antara kau dan aku tidak memiliki permusuhan pribadi, untuk apa
saling menyerang. Engkau pantas menjadi sahabat " bahkan kita dapat
mengangkat saudara."
"He"he"he"kita memang sudah menjadi saudara, karena Kaisar Yongle telah
mengikatku menjadi saudara kecilnya. Tetapi sungguh sayang, kau dan aku adalah
saudara yang bersebrangan alias saudara yang tidak rukun atau " saudara yang
tidak bisa berdiri dan bergerak di dalam satu rumah."
Terkesiap Zhu Wen Yang mendengar kaisar Yongle telah mengangkat Tianpin-Er
menjadi sahabat kecilnya. Teapi bukan Zhu Wen Yang namanya akalu ia tidak bisa
berlaku cerdik.
"Tianpin-Er " setiap pengangkatan saudara atau apa saja yang dilakukan di
kalangan istana selalu memiliki bukti resmi kerajaan. Aha"sudahlah " aku tahu,
tidak mungkin kaisar palsu itu memberikan bukti lencana keluarga kaisar kepadamu.
Aku tahu"ia hanya ingin menarik tenagamu ke pihaknya dengan iming-iming
seperti. Itu hanya sekedar "siasat perang"."
"Zhu Wen Yang ". Zhu Wen Yang "jangan dipikir semua orang memiliki watak
seperti dirimu yang merah di wajah, biru di hati " coba lihat apakah engkau
mengenal ini?"
Zhu Wen Yang terkejut sekali, karena di tangan Yang Jing menggelantung sebuah
lencana terbuat dari emas murni yang sangat indah sekali. Lencana lambang
keluarga kaisar. Bergetar juga hati Zhu Wen Yang melihat lencana itu. Diam-diam ia berpikir, "Kalau tidak dilenyapkan si Tianpin-Er ini, akan sangat berbahaya bagi cita-citaku.Harus dibunuh " dan lencana itu sangat berarti bagiku."
Tibat-tiba mata Zhu Wen Yang berkilat-kilat, hawa maut telah menguasahi hatinya
". Luar-biasa hebatnya. Sampai-sampai giginya gemretak. Tangan kanan sudah
mengepul uap putih "putih sperti salju.
"Tianpin-Er " " Tiba-tiba Lie Chuang Mu berkata lirih.
"Berhati-hatilah " ia sangat berbahaya !!"
Yang Jing menganggukkan kepala. Entah mengapa ia memiliki perasaan aneh
begitu berdekatan dengan Lie Chuang Mu. Perasaan yang membuat dia seperti
tidak asing lagi dengan wanita ini. Seperti ia pernah berjumpa, pernah bersama-
sama, dengan wanita ini. Bukan perasaan seorang pria kepada wanita, tetapi
perasaan yang aneh " seperti adanya tarikan bathin yang kuat.
"Lie guniang " terima kasih, aku akan berhati-hati."
"Tianpin-Er " karena engkau sudah termasuk keluarga Yongle si keparat, maka
engkau adalah musuhku yang harus kubinasakan. Bersiaplah?"
Dua orang muda yang sama-sama tampan, sama-sama gagah-perkasa , dan sama-
sama berilmu tinggi, berdiri saling berhadapan sebagai musuh. Mata Zhu Wen Yang
mencorong mengeluarkan sinar berkilat-kilat tajam leuar-biasa, menandakan hawa
saktinya sudah terkumpul penuh di dian-tan.
BAB 19: KEHEBATAN PEDANG PUSAKA LUSHI YUE MO (PEDANG PUSAKA
BATU BULAN HIJAU)
Awan gelap mendadak datang menyelimuti lembah Huang He, di propinsi Liaoning
utara teluk Bohai, suasana seketika menjadi remang-remang. Pesisir Laizhou yang
terletak di sebelah selatan berbaring sedih dan bergemetaran karena hempasan
angin laut yang bercampur hujan. Suara angin menderu-deru bagaikan bisikan
jutaan setan yang saling berebut melahap jiwa manusia yang digenggam oleh
angkara murka. Ratusan pohon-pohon raksasa di Pesisir Liaodong yang berdiri
malas di sebelah utara teluk Bohai, beberapa jam yang lalu berjajar-jajar
memamerkan keindahannya, kini saling tumpang-tindih seolah-olah menjerit-jerit
karena hebatnya angin badai yang bertiup dari tenggara teluk Bohai. Air di teluk Bohai bergejolak hebat karena Huang He, Laio He, Hai He, dan Luan He seperti
mengosongkan airnya ke teluk itu.
Hutan Jinxi (jaman sekarang dikenal sebagai kota besar Huludao) juga tidak luput dari hempasan curah hujan yang hebat. Ranting-ranting pohon-pohon juhua
(chrysanthemum) beterbangan kemana-mana. Alam seolah-olah memberikan
reaksinya melihat begitu banyak jiwa manusia melayang karena nafsu angkara
murka dari manusia lain yang ingin saling berkuasa.
Dua pemuda perkasa masih tetap berdiri di tempat semula. Kini hampir seluruh
tubuh pangeran Zhu Wen Yang diselimuti oleh awan putih. Bai Yun Moshu (Ilmu Sihir awan putih) yang dikuasahinya memang sudah mencapai tingkat yang sulit
diukur lagi. Sebuah ilmu yang langkah dan dasyat tidak terperihkan muncul lagi di Jianghu. Ratusan tahun yang lampau Buzhishi Laogong (Orang tua tak
berkepandaian) malang-melintang di dunia Kangouw menjadi pendekar sakti yang
tak terkalahkan. Salah satu ilmu andalannya yang sangat dasyat adalah Bai Yun
Moshu ini. Pendekar manapun, datuk sesat manapun di dunia kangouw akan
menaruh segan dan gentar apabila berhadapan dengan ilmu yang satu ini. Bahkan
tokoh sekaliber Zhongyue San Laoshen juga menaruh hormat dan memandang
tinggi sekali Bai Yun Moshu.
Yang Jing mengerti betul sifat dan nature ilmu Bai Yun Moshu. Ilmuwan Lie Bing Zhi di dalam Wulin Xinwen Jishi juga menguraikan sifat dan nature ilmu ini dalam bentuk dongeng anak-anak tingkat usia sepuluh tahun, hanya bocah yang memiliki
daya pikir ajaib, seperti Tianpin-er, saja yang dapat mengerti tulisan ilmuwan besar itu. Sungguh tidak terduga, pada saat Yang Jing menyelami "dongeng" itu, ternyata ia tenggelam dalam teori ilmu metafisika kuno yang sulitnya bukan main bagi ukuran logika umum, tetapi menjadi daya pikat yang luar-biasa baginya. Hanya segelintir pendekar saja yang benar-benar mengetahui kehebatan Bai-yun-moshu. Ilmu ini
memang luar-biasa sekali, karena merupakan peleburan hawa sakti ying-yang
sinkang tingkat yang sudah luar-biasa sekali tingginya. Kedua tenaga sakti itu melebur menjadi satu sehingga terciptalah proses "penguapan" ying-yang-sinkang.
Proses penguapan?tu menciptakan awan putih seperti uap atau kabut yang tebal
yang melahirkan daya dan tenaga mujijat yang dapat menyeruak bagaikan kilat
bergulung-gulung dan hebatnya bukan kepalang. Sifat ilmu ini juga sangat
sempurna, begitu lawannya mengerahkan tenaga ?ying-sinkang, maka bai-yun-
moshu memakan hawa ying kang itu untuk memperhebat daya hisap bai-yun-
moshu, tetapi sebaliknya apabila lawannya mengerahkan Yang sinkang, maka bai-
yun-moshu mendorong hawa sakti lawannya dalam bentuk daya tolak yang dapat
memporak-porandakan sumber hawa sakti lawannya. Dengan demikian, begitu
melihat Zhu Wen Yang mengerahkan Bai-Yun-Moshu sepenuh tenaga saktinya,
Yang Jing terlebih dahulu sudah mengetahui apa yang harus ia lakukan.
Melihat Bai-yun-moshu yang dikerahkan oleh Zhu Wen Yang sudah sedemikian rupa tingginya, Yang Jing tidak berani berlaku ayal atau memandang rendah. Ia
mengerahkan ilmu Shen De Bu Fu Tui Dong Yang, langkah dewa mendorong
samudra, Seketika, matanya mencorong dan kilatan cahaya perak bergerak cepat di pelupuknya. Mata itu seperti mata naga sakti di dalam kegelapan: penuh kekuatan
dan wibawa. Demikian juga warna kulit di sekujur tubuhnya menjadi jernih-
cemerlang seperti diselimuti sinar perak, walaupun tipis sekali. Ia tidak bergerak, diam, kosong seperti naga yang mendekam. Namun sesungguhnya di dalam
seluruh tubuhnya sedang terpancar kekuatan maha dasyat yang bisa mencuat
bagai gulungan ombak yang menggulung samudra.
Melihat perubahan dalam diri Zheng Yang Jing, diam-diam Zhu Wen Yang menjadi
terkejut sekali: "Hmm " Tianpin-Er ini ternyata bukan pemuda biasa saja isi
dalamnya " tetapi aku tidak percaya ia sanggup melawan Bai-yun-moshu."
Pangeran Zhu Wen Yang berpikir.
"Tianpin-Er, aku memberikan kesempatan terakhir, apakah engkau bersedia
menjadi teman atau bahkan saudara angkatku, kemudian kita bersama-sama
berjuang mempersatukan dunia persilatan di bawa panji E-Liuyu Gong, dan pada saat yang sama memimpin Tiongkok menjadi bangsa yang besar, atau engkau
berdiri sebagai musuhku, musuh E-Liuyugong, dan juga akan menjadi pengkhianat
bangsa, dan itu berarti engkau akan mati berkalang tanah di tanganku, pangeran
mahkota Zhu Wen Yang!!"
"Zhu Wen Yang, aku, Tianpin-Er tidak suka menanam permusuhan dengan
siapapun juga. Tetapi aku juga tidak bisa berdiri sebagai sahabat E-Liuyu Gong
karena E-Liuyu Gong adalah musuh bangsa Han. Bukan saja engkau dan orang-
orangmu menipu rakyat dengan cara berpura-pura menjadi pahlawan, tetapi
sesungguhnya di balik pembunuhan ratusan penduduk tidak berdosa adalah dirimu
seorang, karena engkau arsitek, otak, sekaligus algojonya. Paman angkatku kaisar Yongle adalah kaisar yang cinta rakyat dan setia kepada kebenaran " "
"Puaaah"cinta rakyat tahi kucing!!!! Dia adalah srigala yang mencaplok hak
keponakannya sendiri dengan cara licik ".!!!"
"Itu sudah kehendak Thian karena ayahmu pada saat menjadi kaisar tidak pernah
memperhatikan nasib rakyat bahkan menjadi penindas dan pembunuh rakyatnya
sendiri "."
"Tutup bacotmu!!! Mulut pembrontak dan antek Yongle si keparat harus dibasmi"."
Sambil membentak karena murka, Zhu Wen Yang menyerang Yang Jing. Tubuhnya
melesat cepat sekali sehingga sulit ditangkap oleh mata ahli silat manapun juga.
Ginkangnya yang disebut Shou-ying-zi, Yang-gai-ho-feng (Menyambut bayangan, bersembunyi di balik angin) bukan main hebatnya. Gerakannya sulit terdeteksi
kemana arahnya, sangat cepat, dan daya luncurnya bagaikan lompatan titik-titik
sinar. Bagaimana tidak cepat, karena belum habis bentakannya, sengatan Bai-yun-
moshu sudah mengarah ke tujuh titik Yidong-jingmi-xueqi (vitalitas aliran darah yang mengatur pernafasan) di tubuh Yang Jing. Serangan ini menutup seluruh jalan
keluar, sehingga bagaimanapun lawan menghindar, Bai-yun-moshu pasti sudah membobol titik-titik vital di tubuh lawan. Jalan untuk menghindarkan diri dari
serangan ilmu ini adalah sangat tidak mungkin. Sekarang tergantung tenaga sakti
Ying atau Yang yang dominant. Bila Ying yang dominant, maka tujuh titik Yidong-jingmi-xueqi di tubuh Tianpin-Er akan beku, kemudian pecah berantakan. Tidak dapat diragukan lagi, Yang Jing akan binasa dengan seluruh pusat pernafasan yang ditopong oleh Yidong-jingmi-xueqi rusak total. Sebaliknya, apabila tenaga sakti Yang yang dominant, maka tujuh titik Yidong-jingmi-xue qi akan hangus, mengakibatkan jantung dan paru-paru Tianpin-Er niscaya amblas, hangus, dan
binasa dengan cara yang mengerikan.
Yang Jing sangat mengerti sifat, kharakter, dan nature ilmu Bai-yun-moshu. Oleh sebab itu ia mengambil keputusan cepat untuk menggunakan Shen De Bu Fu Tui
Dong Yang (langkah dewa mendorong samudra). Karena sifat dan kharakter ilmu ini justru bertolak-belakang dengan Bai-yun-moshu. Ilmu ini bergerak selaras dengan
arus chi di mana ia berada. Begitu lingkaran-lingkaran Chi yang berkumpul
mengelilingi Yang Jing itu diterobos oleh Bai-yun-moshu, maka secara otomatis seluruh gerakan Yang Jing juga selaras dengan gerakan ajaib arus chi.
"Pergilah ke neraka " manusia tidak tahu diuntung"!"
Hawa sedingin puncak Konglungma menerobos hebat dari kedua telapak tangan
Zhu Wen Yang. Rupanya ia mengedepankan tenaga sakti Ying Sinkang. Terdengar suara:
"Nyes"nyes..nyes"!"
Seperti sebuah tungku dengan titik lebur yang ratusan kali lebih tinggi dari titik didih sebuah logam yang secara mendadak bersentuhan dengan sebuah arus yang
bermuatan titik beku yang rendah sekali. Awan tebal seketika mengepul dan
meluncur dengan kecepatan sangat tinggi ke arah Yidong-jingmi-xueqi.
" wooot "..swiir"..plas"plas?"!!"
Betapa terkejutnya Zhu Wen Yang, karena yang diserang mandah saja bahkan
cenderung menerima serangan dasyat itu seperti menyambut benda lunak yang
tidak bermuatan hawa sakti. Tetapi anehnya, tubuh Yang Jing justru bergerak
selaras tenaga dorong Bai-yun-moshu. Serangan yang bertubi-tubi dengan
pertukaran hawa sakti yang berubah-ubah itu membuat tubuh Tianpin-Er meliuk-liuk seperti ulat yang tidak bertulang, kosong, dan bahkan tidak didapati bobot yang
menahan tubuhnya.
"Keparat "jahanam".!!!"
Zhu Wen Yang sangat marah, murka, bercampur dengan keheranan yang besar.
Selama ini tidak ada tokoh kangouw yang bisa bertahan melawan Bai-yun-moshu
lebih dari enampuluh jurus. Tetapi kali, biarpun ia kuras seluruh jurus-jurus sakti ilmu ini, tetap saja, tubuh Yang Jing tidak bisa disentuh. Begitu sepasang tangannya terjulur dengan hawa sakti yang sangat ampuh, tubuh Yang Jing secara otomatis
turut terjulur menjauh, memutar, mlintir, meliuk-liuk, dan sangat " licin sekali.
"Bai-yun-moshu yang masih belum sempurna. Gerakannya saja hebat, tetapi isi
aslinya hanya enampuluh persen saja. Entah " engkau menyadap dari mana ilmu
ini!! Mungkin dari jagoan di pasar engkau meniru gerakan dan jurus-jurus ilmu ini
"!!" "Anjing piaraan Yongle, tutup bacotmu " kalau memang berkepandaian coba
hadapi seranganku, bukan hanya menghindar seperti perempuan."
"Aha"lihai juga lidahmu, tetapi sayang " aku sama sekali tidak terpengaruh.
Bagiku menjadi anjing paman sendiri jauh lebih mulia daripada menjadi alat bangsa lain untuk menggigit bangsa sendiri."
Sambil berkata demikian, entah kapan, tahu-tahu awan putih bergulung-gulung
membentuk lingkaran-lingkaran mengelilingi tubuh Yang Jing. Beberapa saat
kemudian, semuanya terkumpul rapat di kedua tangannya. Pada saat itulah, dengan
gerakan Yuan Jin Wuzhi (seperti ulat memasuki kehampaan), tahu-tahu tangan kanan Yang Jing sudah "menclok" di pundak Zhu Wen Yang sebelah kiri.
"Cus"..des!!"
Bukan kepalang terkejutnya Zhu Wen Yang karena ia diserang dengan ilmunya
sendiri, Bai-yun-moshu, tetapi dengan sifat dan kekuatan yang berbeda. ? Bai-yun-moshu yang dimainkan Yang Jing memiliki daya gempur yang terpusat dan luar-biasa hebatnya. Tubuhnya tidak dikelilingi oleh awan putih, karena seluruh gerakan awan putih yang membentuk lingkaran-lingkaran itu seanteronya terpusat di kedua
tangannya. Mata Zhu Wen Yang terbeliak. "Inilah Bai-yun-moshu yang asli dan sudah mencapai tingkat yang luar-biasa tingginya. Memang inilah rahasia
kehebatan Bai-yun-moshu: memfocuskan dua kutub tenaga sakti yang memiliki sifat
extreme. Kedua kutub yang dipertemukan dalam satu focus itulah yang melahirkan
Bai-yun (awan putih) yang mujijat. Dari dalam kepulan awan putih itu menyeruak
daya dan kekuatan yang dasyat bisa seperti pedang ketajamannya (jaman sekarang
ibarat sinar laser), bisa menggedor seperti halilintar, tetapi juga memiliki kekuatan melumat yang tidak terduga.
Di samping rasa kejutnya, Zhu Wen Yang sudah menjadi girang sekali melihat ilmu


Kisah Sepasang Bayangan Dewa 8 Jurus Lingkaran Dewa 2 Karya Pahlawan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bai-yun-moshu dimainkan oleh Yang Jing, maka dengan segenap kekuatannya ia
mencoba memancing agar Yang Jing memainkan keseluruhan ilmu mujijat ini.
"Bai-yun-moshu hasil tiruan, mana kehebatannya!!" Katanya mengejek sambil
menyerang dengan lebih dasyat lagi.
"Bai yun gong po gui shi ku (awan putih menerobos goa siluman)
?"..hiaaaaaaaaaaaaaaatt!!!"
Serangan ini hebat sekali! Membuat Yang Jing terseret mundur dua langkah. Zhu
Wen Yang menjadi girang sekali, karena dengan mundurnya Yang Jing itu berarti
kekuatan sakti yang menyelimuti diri Yang Jing telah dijebol oleh ilmu ini. Maka, Zhu Wen Yang tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, dengan sangat hebat ia
menyusulkan ilmu selanjutnya yang menjadi langkah penyelesaian Bai yun gong po
gui shi ku. "Bai yun chi hei gui wei (Awan putih menghancurkan tirai siluman hitam) "..!!!"
Tetapi Zhu Wen Yang salah perhitungan, Yang Jing bukannya terdorong mundur
karena Bai yun gong po gui shi ku tetapi karena ia masih mengerahkan Yuan Jin Wuzhi (seperti ulat memasuki kehampaan). Didorong, ia terdorong, diputar ia terputar, namun dengan kecepatan dan ketepatan yang sangat akurat dengan
datangnya serangan itu. Sehingga Yang Jing tidak ubahnya seperti bayangan semu
dari ilmu itu sendiri. Pangeran ini lebih terkejut lagi, karena begitu Bai yun chi hei gui wei (Awan putih menghancurkan tirai siluman hitam) itu hampir mengenahi sasaran, sekonyong-konyong Yang Jing bukannya terlempar jauh dengan dada ambrol,
sebaliknya ia melejit dan mlintir begitu rupa dengan posisi badan seperti trenggiling yang berputar bukannya menjauhi tetapi sebaliknya ia justru masuk ke dalam deru
kekuatan ilmu yang dikerahkan Zhu Wen Yang, dan tahu-tahu, dengan luar-biasa
cepatnya, kedua tangan Yang Jing melakukan dua jurus berbeda, yang satu
mendorong dengan Bai yun gong po gui shi ku (awan putih menerobos goa
siluman), sedangkan yang sebelah kiri dengan Bai yun chi hei gui wei (Awan putih menghancurkan tirai siluman hitam). Kembali, Yang Jing membalas serangan
pangeran Zhu dengan ilmu yang sama tetapi dengan perbedaan kharakter dan
nature. Hebatnya bukan kepalang!! Perbedaan kecepatan dari peluncuran dua ilmu
itu hanya terpaut seper-enam-belas jurus saja, sehingga kelihatannya datangnya
hampir bersamaan. Tentu saja Zhu Wen Yang dibuat kelabakan dan terpaksa
meloncat mundur dengan bersalto tujuh kali untuk menghindari serangan balik
kedua ilmu yang ia tahu luar-biasa dasyatnya itu.
"Blaaar ?" blaaang!!!!
Batu sebesar kerbau menjadi sasaran dua pukulan Yang Jing sehingga hancur-
lebur sambil membawa kepulan debu ke mana-mana.
"Zhu Wen Yang " sia-sialah engkau berusaha memancingku mengeluarkan semua
jurus bai-yun-moshu. Biarpun engkau mendalami Ying-Yang Ming Jishu, adalah tidak mungkin engkau dapat menyibak sifat dan nature ilmu asli ciptaan Buzhishi
Laogong (Orang tua tak berkepandaian) ini. Dengan otakmu yang penuh tipu dan
muslihat mana engkau sanggup!!"
"Keparat!!!"
Zhu Wen Yang menjadi emosional diledek dengan cara begitu oleh Yang Jing.
Sungguhpun demikian ia tetap berlaku cerdik. Sebelum ia menggerakkan ilmu
rahasianya: Qian-Long-Lijin-di (naga hijau menaklukan bumi) dan Kai-Kong-Qi-
Cuan-Hun(membuka hawa, membuang sukma), ciptaan gurunya: Singa
Penghancur Nyawa Wang Hong Sen, ia berkepentingan menguras ilmu-ilmu Yang
Jing yang sudah dilihat sendiri kedasyatannya.
"Tianpin-Er, kalau memang engkau seorang kuncu sejati, engkau tidak akan lari dari hadapanku sebelum pertempuran ini selesai, apakah engkau berani?"
"Zhu Wen Yang, antara aku dan kau sesungguhnya tidak ada permusuhan pribadi,
walaupun kita bersembrangan dalam memilih cara hidup, untuk apa harus
bertanding sampai satu di antara kita harus tergeletak mandi darah?"
"Apakah engkau takut?"
"Bagiku tidak ada sesuatu yang membuatku takut. Hanya ada dua hal yang kutakuti, satu, Thian sendiri, kedua: aku takut berbuat kejahatan. Selain dua hal itu, Tianpin-Er tidak akan mundur setapakpun."
"Ha"ha"ha"bagus"bagus"patut menjadi saudara angkatku. Tianpin-Er,
apakah engkau bersedia mengangkat saudara denganku?"
"Terima kasih " kita sudah menjadi saudara melalui ikatanku dengan kaisar
Yongle, tetapi aku tidak bisa berdiri di sampingmu sebagai saudara dalam arti
sebenarnya. Aku membenci kejahatan, namun engkau suka bermain dengan
kejahatan."
"Si inggggg!!!!!"
Tiba-tiba, entah sejak kapan, tahu-tahu sebuah pedang dengan sinar yang luar-
biasa hebatnya telah terhunus: Pedang Awan Hijau (Luyun Tu) atau Lushi Yue Mo (Pedang Batu Bulan Hijau). Sinar pedang itu berkeredepan dan membawa perbawa
mujijat yang kuat sekali. Dengan pengerahan tao-chi (mencuri sebuah gerakan dari alam yang tidak tampak), Yang Jing dapat menangkap tanda dari inti Chi yang
tersibak oleh sinar pedang yang tidak kelihatan. Hawa yang dikeluarkan oleh Luyun Tu luar-biasa hebat, seperti ada tiga hawa sakti yang berbeda-beda terkandung
dalam pedang itu.
"Luyun Tu " !!" Tidak terasa Yang Jing berguman sendiri melihat kehebatan pedang di tangan Zhu Wen Yang. Masih tergiang di telinganya perkataan Bu Yingzi
Laoshen (Dewa tua tanpa bayangan): "Jing Er " berhati-hatilah apabila
menghadapi Zhu Wen Yang, karena Luyun Tu atau Lushi Yue Mo (Pedang Batu
Bulan Hijau) yang kini berada di tangannya adalah sebuah pedang pusaka yang
tidak bisa dianggap enteng. Ambillah kembali pedang itu."
"Tajam juga matamu! Memang inilah pedang pusaka Awan Hijau (Luyun Tu) atau
Lushi Yue Mo (Pedang Batu Bulan Hijau). Dengan pedang pusaka ini di tanganku,
apa lagi yang dapat mencegahku menjagoi rimba persilatan" Tianpin-Er "
darahmulah yang akan menjadi minuman pertama bagi pedang ini!"
"Oho " jadi inikah pedang pusaka Awan Hijau yang kau gondol lari dari kuil
Zhongyue " hm"hm"hm"hebat pedangnya" pencurinya juga hebat" seorang
pangeran lagi " ha"ha"ha"pangeran yang ingin menjadi kaisar tetapi mencuri
pedang dari tangan rakyatnya sendiri ". Ha"ha"ha".ha" hebat"hebat " kalau
sudah jadi kaisar akan jadi apa nanti rakyat Tionggoan?"
"Tianpin-Er kematian sudah ada di depan mata " mau tertawa" Silahkan tertawa
selagi kamu masih bisa."
Usai berujar, Zhu Wen Yang segera melintangkan pedang itu lurus dan sejajar
dengan dadanya. Pedang itu memberi reaksi cepat sekali begitu ia menerima
getaran hawa sakti dari pemuda perkasa ini. Sinarnya menjadi semakin cemerlang
menyilaukan mata, dan tubuh pedang itu bergetar mengeluarkan suara seperti
auman naga sakti yang sedang murka. Dengan mata yang mencorong menakutkan,
Zhu Wen Yang tiba-tiba mengeluarkan lengkingan nyaring yang menusuk telinga.
" Gui hun long jie shen qi (Naga siluman membelah mustika) ".
Hiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaatt!!!!"
Yang Jing melihat, dari jarak tujuh tombak sinar pedang itu berkelebat bagaikan
siluman hijau. Ilmu pedang yang sangat hebat dan kuat diperlihatkan oleh Zhu Wen Yang. Belum sempat Yang Jing bereaksi, tiba-tiba ujung bahunya sebelah kiri terasa perih. Sambil melakukan daowang tian xia chong bai (Raja pedang menyembah langit) salah satu jurus dari Daowang Buzhuo Thianshi Ying (Raja Pedang
Menyergap Bayangan Bidadari), Yang Jing menghindar dari kilatan pedang. Ia
menjadi terkesima melihat gerakan pedang yang luar-biasa cepat itu. Darah
mengucur deras dari bahu kirinya, pedihnya bukan kepalang. Segera Yang Jing
menjadi sadar bahwa ia sedang berhadapan dengan sebuah pedang yang sangat
ampuh dan mujijat. Sinar pedang yang kelihatan oleh mata itu hebat, tajam, dan
membawa perbawa yang sulit dilawan, tetapi, Yang Jing melihat hal yang lain, yang lebih hebat, lebih berbahaya dan hal yang sangat sukar dilawan. Ia melihatnya pada saat nengyuan yang sudah bersemayan dalam tubuhnya memberikan reaksi
otomatis ketika ia terluka. Nao-zi-bing-shi-mogui, xin-li-chu-wanmei (Akal-budi menolak pengaruh iblis, hati menghasilkan kebenaran), yaitu ilmu keempat dari Xin-yin-liu-he-quan, membuat nalurinya lebih peka dari seekor rusa. Pedang pusaka itu ampuh, namun yang lebih ampuh adalah kilatan pedang yang tidak tampak, pedang
bayangan yang membentuk kelipatan tujuh dari setiap gerakan dan kekuatan yang
dikerahkan oleh si pemakai. Akibatnya bukan main, Yang Jing seperti diberondong
oleh banyak sekali sabetan pedang yang semuanya tidak dapat dilihat oleh mata,
tetapi tahu-tahu bahunya sebelah kiri sudah terluka.
Yang Jing belum bisa menemukan suatu cara tertentu menghadapi kehebatan
Luyun Tu, karena ini bukan ilmu silat, melainkan sebuah pedang yang diciptakan
oleh Zhongyue San Laoshen dengan memakan waktu sepuluh tahun lamanya.
Bukan kepalang hebatnya daya mujijat pedang ini.
Zhu Wen Yang segera mencium gelagat, segera ia melanjutkan ilmu pedang Gui
hun long jie shen qi (Naga siluman membelah mustika)nya lebih hebat lagi. Kini Yang Jing betul-betul menghadapi kesulitan yang maha besar untuk mengatasi
sinar dan sabetan pedang yang tidak dapat dilihat oleh matanya.
BAB 20: LUYUN TU DIHADAPI DENGAN HAI SHE LINJIN
"Hebat " sungguh sangat hebat ".sebuah pedang pusaka yang bukan main
dasyatnya!! Pantas Bu Yingzi Laoshen (Dewa tua tanpa bayangan) memberi
peringatan agar aku berhati-hati. Hmm "apabila Zhu Wen Yang dibiarkan
memegang pedang pusaka ini, akan terjadi pergolakan dan banjir darah di dunia
persilatan. Apa dayaku saat ini" yang kuhadapi bukanlah ilmu silat, melainkan
sebuah benda pusaka yang langkah."
Dengan pontang-panting Yang Jing berusaha melakukan tebakan kemana larinya
kibasan pedang yang berjumlah berlipat-lipat itu. Ia tidak mau memperhatikan wujud gerakan asli Luyun Tu, karena kibasan dan sabetan yang tidak kelihatan itulah yang amat berbahaya. Kebingungan Yang Jing terlihat jelas oleh mata pangeran yang
cerdik ini, sehingga membuatnya merangsek dengan lebih hebat lagi untuk
mengunci langkah gerak Yang Jing. Bahkan ia segera menambah gelombang
serangannya dengan cara mengganti-ganti ilmu pedangnya. Ilmu pedang tingkat
tinggi yang berhasil ia pelajari dari pertarungannya dengan tokoh-tokoh pandai,
membuahkan hasil yang tidak sedikit. Seperti ilmu pedang dedengkot Mokauw,
Yong Ie Lie, yang disebut: Yu-xi-qu-tu (pedang menghisap semangat) bukan kepalang hebatnya. Daya gempurnya bergulung-gulung dengan tikaman-tikaman
yang datang bergelombang dan susul-menyusul. Hampir seluruh ruang gerak untuk
menghindar nyaris tertutup rapat oleh sinar pedang. Yang Jing dibuat kalang-kabut dan harus berpikir keras untuk memecahkan cara menghadapi pedang jenis Luyun
Tu ini. Sebenarnya Yang Jing tidak akan menemui kesulitan menghadapi ilmu
pedang bagaimanapun hebatnya, tetapi kali ini, ia benar-benar dibuat mandi
keringat karena kedasyatan kilatan tidak berwujud yang ditimbulkan oleh Luyun Tu.
Hujan yang mengucur deras bagaikan dicurahkan dari langit berubah menjadi
pisahan-pisahan air yang berdeting-deting suaranya begitu terlibat pedang pusaka itu. Air hujan itu tersibak dengan meninggalkan goresan yang tidak pernah berhenti sepertinya air-hujan itu ditahan oleh sebuah payung besar yang tidak kelihatan.
Bagimanapun juga Zhu Wen Yang kesulitan merobohkan Yang Jing karena
pendekar sakti ini memainkan ilmu delapan Dewa yang disebut: Shen Yu Xing
Quan (dewa mengatur bintang). Ilmu yang berdasarkan pada pengertian ilmu perbintangan. Sebuah ilmu mujijat yang tersembunyi dalam filsafat perbintangan
ratusan tahun lamanya: "Bu linghun, bu po "jishu shouzhu (bukan roh bukan jiwa"
menghitung gerakan)." Tubuh Yang Jing melakukan gerakan berputar ke delapan
penjuru, dengan bentuk gerakan kaki dan tangan berubah-ubah tidak menentu.
Saat ia bergerak seperti itu, tubuhnya diselimuti oleh sinar yang berubah-ubah pula, sebentar terang dan dilain saat redup. Yang luar-biasa adalah kekuatan mujijat yang diakibatkan oleh ilmu ini, kilatan pedang tak berwujud itu dua dim sebelum mengena tubuhnya sudah harus berhadapan dengan daya sedot ilmu Shen Yu Xing Quan.
Detik selanjutnya, kilat pedang tak berwujud itu seperti "diatur" oleh ilmu ajaib ini.
Namun karena Yang Jing tidak dapat melihat kilat pedang tak berwujud ini, ia selalu membuat gelombang pedang itu terpental kembali sehingga menghantam
gelombang kilatan yang lainnya yang bergerak menyusul di belakangnya. Air hujan
juga terpengaruh oleh ilmu ini. Gerakan air seperti diatur oleh sebuah tangan yang tidak kelihatan, sebentar tersedot dan membentuk corong runcing bergerak sangat
cepat menuju kedua telapak tangan pendekar sakti ini. Tetapi di lain saat meluncur seperti anak panah yang dilepas oleh ahli panah yang maha mahir meningglakan
desingan-desingan yang memekakan telinga.
"Cuii ing " traaang "traang".traang".tiii iii iii iingg!!"
Pada saat itu, entah terjadi kebetulan atau bagaimana, secara tidak disengaja
samberan pedang tak berwujud itu bertemu dengan sebuah benda yang
tersembunyi di balik baju Tianpin-Er. Pertemuan itu menimbulkan suara yang dasyat dan kilat pedang tak berwujud itu membalik ke arah Zhu Wen Yang sendiri dengan
sangat cepatnya. Untungnya Zhu Wen Yang adalah seorang ahli silat yang sulit
dicari duanya, sehingga dalam menghadapi efek balik dari sinar pedang tak
berwujud ia dapat berlaku tenang dan menguasahinya dengan luar-biasa sigapnya.
Yang Jing pun sampai meloncat mundur ketika ia merasakan getaran luar-biasa
hebat mengguncang isi dadanya.
"Traaanggggg!!!!"
"Iiih ". Apakah itu?""
Zhu Wen Yang berseru kaget sambil melompat mundur ke belakang untuk
memeriksa Luyun Tu. Pedang itu bergetar dasyat sehingga suaranya menggaung
seperti harimau terluka nyaris terlepas dari tangannya begitu menyentuh benda
keras di tubuh Yang Jing.
"Ibliskah si Tianpin-Er ini sehingga tubuhnya seperti selembar baja yang tidak dapat ditembus oleh pedang pusaka ini?" Zhu Wen Yang sampai berhenti menyerang dan
menatap Yang Jing seperti memandang setan yang menakutkan.
Yang Jing sejenak terperanjat, tetapi segera sadar, pedang pusaka Luyun Tu itu
bersentuhan dengan suling Hai she linjin (ular laut berisisik emas) yang disebut-disebut di dunia kangouw sebagai Zhenli-zhengyi Xiangzheng (Lambang kebenaran dan keadilan dunia persilatan). Segera Yang Jing mencabut suling itu dari balik
bajunya. Begitu dicabut, Zhu Wen Yang seketika mundur tiga langkah dan ia mendesis:
"Zhenli-zhengyi Xiangzheng " ada hubungan apakah engkau dengan Sim Hong-
Long?" Yang Jing tersenyum dan menatap suling pemberian Odgerel dari Gurun Pasir.
Tidak disangka-sangka oleh Yang Jing sendiri, ternyata benda yang berbentuk
suling aneh itu dapat menandingi kehebatan Luyun Tu bahkan perbawanya
menunjukkan tanda-tanda ia lebih kuat. Ynag mengherankan begitu Hai-she-linjin berbenturan dengan Luyun Tu, suling aneh ini mengeluarkan cahaya yang makin
lama makin gemilang. Dengan suling ini, Yang Jing dapat dengan jelas melihat
gerakan pedang tak berwujud yang seperti siluman itu.
Yang Jing tersenyum dan dengan tenang ia berdiri tegak lurus dengan posisi suling terjulur ke depan, sedangkan tangan kanannya berada persis suling itu dengan
mengapit sebuah ranting kecil seperti orang memegand sumpit untuk makan.
Sulingnya diam tanpa terlihat membuat gerakan apapun. Tidak banyak ahli silat
mengetahui apa maunya suling itu. Namun bagi mata seorang dewa pedang seperti
Hong Ming Tosu pencipta ilmu Bu Yidong Tu (pedang tanpa gerak), suling di tangan kiri Yang Jing yang diam itu seribu kali lebih berbahaya daripada pedang yang
memainkan jurus-jurus tertentu. Sedangkan ranting yang dipegang seperti sumpit
itu, tidak kalah dasyatnya, karena inilah posisi ilmu pedang wasiat dari Shaolin-shi yang disebut: Qi-tian Ying-tu (Kilat Pedang membelah langit).
Zhu Wen Yang menjadi beringas dengan dada dipenuhi oleh tanda-tanya besar dan
rasa penasaran, kembali ia menyerang Yang Jing dengan ilmu pedang ciptaan
manusia aneh dari Shantung yang disebut: Ge-Xue-Guan-Tu (Pedang Pemutus
Urat Nadi). Inilah salah satu ilmu pedang yang paling lihai dan berbahaya di dunia persilatan pada waktu itu. Gerakannya tidak melebar seperti ilmu pedang pada
umumnya tetapi membentuk titik-titik seperti gerakan air hujan. Bukan menyabet,
tetapi menusuk kemudian berputar dengan kecepatan tinggi pada saat ujung
pedang mengenahi sasarannya. Gerakannya juga sukar dilukiskan dengan kata-
kata saking cepatnya. Ilmu ini menjadi berlipat-ganda lebih berbahaya dan lihai
karena pedang yang dipakai adalah pedang pusaka Luyun Tu ciptaan Zhongyue
San Laoshen. Sebenarnya ilmu ini adalah rangkaian dari empat ilmu kelas tinggi
dari biara Shaolin: Yi Yang Zhi (totokan satu jari), Xiang Long Xue Zhang (Pukulan salju penakluk naga), Xiang Mo Zhang Fa (Tongkat penakluk iblis), dan Yun Shou Shi Ba Zhang (Delapan belas pukulan tangan awan) yang digubah dengan sangat hebat oleh manusia aneh dari Shantung sehingga melahirkan ilmu pedang yang
luar-biasa lihainya. Baik ujung ataupun gagang pedang menjadi sepasang tangan
sakti yang sukar sekali dilawan.
"Hmm " ilmu pedang yang bagus dan luar-biasa!!"
Yang Jing dengan sangat tenang melayani Ge-Xue-Guan-Tu (Pedang Pemutus Urat
Nadi) dengan ilmu kelas satu dari Hoashanbai dan Shaolinbai: Bu Yidong Tu
(pedang tanpa gerak) dan Qi-tian Ying-tu (Kilat Pedang membelah langit).
Kemanapun kilat pedang Luyun Tu bergerak, selalu dapat ditahan oleh suling Hai
she linjin (ular laut berisisik emas) di tangan Yang Jing.
"Aha " bukankah ini Yi Yang Zhi (totokan satu jari) " dan ini pasti Xiang Long Xue Zhang (Pukulan salju penakluk naga) " hebat " hebat " sayang!!!!"
"Sayang " apa " sayang nenekmu!!" Zhu Wen Yang sangat jengkel melihat cara
Yang Jing melayaninya. Biasanya dialah yang dengan tepat menyebut setiap jurus
atau ilmu silat yang dimainkan lawannya. Tetapi kali ini, ia bertemu dengan Yang Jing yang bukan saja dapat menyebut ilmu-ilmu yang dimainkannya, tetapi yang
lebih hebat, Yang Jing dapat menyebutkan sumber sebuah ilmu termasuk gubahan
dan gabungannya.
"Sayang " hanya penggabungan saja namun sifat dan inti sejati ilmu-ilmu langkah
dari biara Shaolin itu sudah menyimpang jauh sekali. Hebat di luar, tetapi lapuk di dalam "!!"
Zhu Wen Yang benar-benar dibuat murka. Ia sudah kehilangan kemampuan
mengontrol emosinya. Dengan gigi gemeretak ia mengambil keputusan untuk
mengeluarkan ilmu simpanannya yang menjadi momok menakutkan bagi duania
persilatan: Qian-Long-Lijin-di (naga hijau menaklukan bumi) dan Kai-Kong-Qi-Cuan-Hun (membuka hawa, membuang sukma).
Secara tiba-tiba tubuh Wen Yang melesat ke atas, sedetik kemudian sudah berada
di bumi dengan posisi kaki terbuka lebar, sehingga bagian dubur hampir
bersentuhan dengan tanah. Kedua tangannya terentang seperti seekor naga
terbang, sedangkan bagian tubuh dari pinggang ke atas menekuk sejajar dengan
tanah. Matanya mencorong tajam menusuk, dan sebersit sinar berwarna hijau tua
bergerak-gerak seperti kilat. Dan dalam sekejab saja hampir seluruh tubuhnya
termasuk kuku-kukunya telah berubah menjadi hijau tua.
"Hmm " ilmu iblis Qian-Long-Lijin-Di" sebuah ilmu pamungkas yang memiliki
kekuatan penghancur yang tiada tandingannya di dunia persilatan. Semakin kuat
hawa sinkang yang kugunakan untuk melawannya, ia akan semakin segar dan kuat.
Semakin kena pukulan, semakin kuat hawa sinkang yang terkumpul dalam Diantan.
ilmu ini seperti seekor naga hijau yang bukan saja mampu menghisap arus hawa
sinkang dalam diri lawannya, tetapi juga mampu menyerap gerak arus Chi dari
getaran pukulan-pukulan yang ia terima."
Yang Jing segera bersiap, ia tidak berani main-main dengan sifat mujijat ilmu Qian-Long-Lijin-Di. Ia mulai Tian Guo Shen Shou Ji Feng Bao (Dewa Langit menghimpun
badai). Ilmu ini diciptakan bukan untuk menyerang lawan. Bersifat seperti air yang menghanyutkan, tetapi ketika di tekan ia berubah menjadi semacam goa yang tidak
memiliki ujung. Serangan lawan akan amblas ke dalam tempat kosong yang tidak
memilki dasar. Namun, sebelum kedua naga itu saling melancarkan ilmu-ilmu dasyatnya, secara
mendadak bertiup angin yang luar-biasa kencang dan hebatnya. Sedetik kemudian
terdengar lengkingan yang dikerahkan dengan tenaga khiekang yang tidak lumrah.
Seketika itu juga Sima Cinlong, Wang Hong Yin, dan Bohai Wu Sianli jatuh terkapar dalam keadaan pingsan.
"iii iii iii iii iii iii iii iii iii iii iii iii iii iinnnnggg!!!!!!"
"Sheng Jing Ge Hou (Auman pemutus syaraf) " siapakah tokoh sakti itu"
Kehadirannya belum terlihat, tetapi dari jarak jauh sudah dapat menjatuhkan
lawannya. Hmm "tokoh yang sangat sakti "!!"
"Thaicu (Pangeran mahkota), aku datang menyusulmu " harus segera pergi, orang
yang kita inginkan, jendral Gan Bing, sudah berada dalam cengkraman tanganku!!"
"Wang Hong Sen Shifu " "
Belum habis suara Zhu Wen Yang, tiba-tiba tubuhnya sudah lenyap disambar oleh
bayangan berjubah putih, rambutnya panjang digelung ke atas dan sudah berwarna
putih. Jelas dia tokoh yang berusia tua sekali, tetapi anehnya matanya mencorong bagaikan seekor singa kelaparan, dan wajahnya licin, putih mulus, dan kelihatan
segar. Sejenak matanya menoleh ke arah suling Hai she linjin di tangan Yang Jing.
Sekonyong-konyong sambil mengepit tubuh pangeran Zhu Wen Yang, tangannya
mengibas ke arah Yang Jing. Serangkum hawa yang sangat dasyat melanda dada
pendekar muda ini. Yang Jing sadar ia diserang oleh pukulan maut yang bermuatan
Nengyuan yang sudah sempurna. Ia menyambut pukulan itu dengan Xin-yin-liu-he-
quan jurus kelima yang disebut: Nao-zi-te-tao-shou, Xin-li-laing-chih-shou (Akal budi menerima jalan terang, hati menerima pengetahuan mendalam). Begitu dua pukulan
yang sama-sama bermuatan energi maut (Nengyuan) bertemu di udara, terjadilah
ledakan yang luar-biasa hebatnya, sampai pohon-pohon dan batu-batu besar di
sekitar tempat itu hancur lebur dan beterbangan kemana-mana seperti baru saja
dihantam oleh badai.
"BLAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRR!!!"
Yang Jing sampai terjungkal empat tombak, dan darah segar meleleh dari mulutnya.
Isi dadanya terguncang oleh gempuran hawa sakti orang-tua kosen itu.


Kisah Sepasang Bayangan Dewa 8 Jurus Lingkaran Dewa 2 Karya Pahlawan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Hmm " hebat!! Thaicu, mari kita tinggalkan tempat ini. Bocah yang menjadi
lawanmu itu memang hebat, tetapi jangan dipikirkan lagi ia sudah terluka oleh
pukulan Yingyang dushe (racun ular ying-yang), jiwanya tidak dapat diselamatkan
lagi." Sambil berkata dengan suara bengis dan dingin, orang-tua itu melayang pergi
sambil membawa Zhu Wen Yang dan Miyoko secepat terbang ke arah pantai Bohai.
Kepergiannya meninggalkan suasana seram yang menggiriskan karena begitu ia
melayang lenyap, tempat disekitar situ seperti disembur oleh pusaran angin.
"Huaaak".!!"
Yang Jing kembali memuntahkan darah segar. Wajahnya pucat dan nafasnya
memburuh. Segera ia duduk bersila sambil menggerakkan hawa sakti Shen De Bu
Fu Tui Dong Yang (langkah dewa mendorong samudra) untuk menyatukan dirinya
dengan arus Chi yang bergerak bebas dan tidak terikat di sekitarnya.
Sementara itu Wang Hong Yin telah sadar terlebih dahulu. Dengan menyeret
tubuhnya, ia berusaha merangkak ke arah gubuk di tengah hutan Jinxi. Walaupun
tubuhnya sudah kehilangan separoh lebih tenaga saktinya, tetapi dengan kemauan
keras ia berusaha mencapai gubuk yang ia bangun dengan tangannya.
"Asal aku dapat masuk ke gubuk itu, semuanya akan tertolong dari ancaman maut.
Aduh " sedikit lagi " setombak lagi " ya"kena!!!"
Wajahnya nampak menunjukkan perasaan lega yang besar. Ia berhasil meraih
buntalan merah miliknya yang berisi ramuan kimia hasil dari kerja kerasnya selama bertahun-tahun. Dengan sigap ia membuka sebuah bungkusan kuning, dan
mengambil lima butir pil berwarna hijau tua. Di telannya pil itu dengan bantuan air-seduhan bunga juhua (chrysanthemum). Beberapa saat ia tampak duduk bersilah
untuk menghimpun hawa saktinya kembali. Tidak beberapa lama kemudian, gadis
cantik itu melangkah keluar gubuk sambil membawa tempat air yang berisi seduhan
bunga juhua kepada orang-orang yang terluka.
"Aku harus menolong pendekar muda itu terlebih dahulu, karena tenaganya sangat
kuperlukan untuk menolong yang lainnya."
"Inkong, Tianpin-Er taihiap, gunakanlah pil ini untuk menyembuhkan luka dalam "
telan dengan air bunga juhua sebelum terlambat. Pukulan Singa Pencabut Nyawa
itu bermuatan racun yang hampir tidak ada obatnya lagi di dunia karena dalam
sekejab dapat menghancurkan pusat syaraf dan menutup aliran darah ke jantung.
Racun yang luar-biasa jahat itu mula-mula terasa dingin, makin lama semakin
dingin; dan begitu mencapai kedinginan di bawah titik beku, dalam waktu sekejab
racun itu berubah sifat dan menjadi panas. Kurban akan seperti mati kedinginan di lihat dari luar, tetapi dengan isi dalamnya terbakar hangus. Pil ini dapat menolong meniadakan serangan racun dingin, tetapi racun yang membakar seperti api di
daerah jantung hanya dapat diredakan dalam waktu dua jam saja, tetapi tidak dapat melawan kekuatan racun panas itu ". Apabila inkong dapat bertahan sekurang-kurang tiga jama, waktu itu sudah cukup bagiku untuk meramu obat lainnya."
"Aaah " ying-yang huoshe (Ular api yingyang)."
"guniang " terima kasih " Hari ini Tianpin-Er telah berhutang nyawa kepadamu.
Jangan panggil aku taihiap, panggil saja Yang Jing, aku she Zheng."
Sementara itu, Lie Chuang Mu yang mulai sadar dari pingsannya dapat mengikuti
percakapan antara Yang Jing dan Wang Hong Yin. Wajahnya berubah tegang
begitu Yang Jing menyebutkan nama lengkapnya. Matanya seperti kosong
memandang ke atas, dan bibirnya lamat-lamat menyebutkan nama asli Tianpin-Er.
"Zheng" Yang Jing" Betulkah pendekar muda itu Yang Jing".Yang Jing "Zheng
Yang Jing ". saudara kecil kaisar Yongle ". Aaah ". Tidak salahkah telingaku?"
Yang Jing segera menelan pil yang separoh berwarna merah darah, dan bagian
separohnya lagi berwarna hijau tua. Semuanya berjumlah tiga biji. Dengan bantuan air bunga Juhua, ia menelan tiga butir pil yang sebesar buah kenari itu satu demi satu. Kira-kira sepemanakan nasi lamanya, Yang Jing merasakan serangan racun
Pedang Pembunuh Naga 15 Rahasia Mo-kau Kaucu Karya Khu Lung Pedang Dan Kitab Suci 8
^